Anda di halaman 1dari 4

PANDUAN PRAKTIK KLINIS

Jl. Jend. Sudirman No. 27 Ketapang


Kalimantan Barat

HIPERTENSI PADA PENYAKIT GINJAL KRONIK


(ICD 10: I12)

Keadaan di mana tekanan darah (TD)


sama atau melebihi 140 mmHg sistolik
dan / atau sama atau lebih dari 90
1. Pengertian (Definisi) mmHg diastolic. Keadaan ini terjadi
pada pasien yang mengalami penyakit
ginjal kronik.

2. Anamnesis ● Durasi hipertensi


● Riwayat terapi hipertensi
sebelumnya dan efek sampingnya
● Riwayat hipertensi dan
kardiovaskular pada keluarga
● Kebiasaan makan dan psikososial
● Faktor risiko lainnya: kebiasaan
merokok, perubahan berat badan,
dyslipidemia, diabetes, inaktivitas
fisik
● Bukti hipertensi sekunder :
riwayat penyakit ginjal,
perubahan penampilan,
kelemahan otot, tidur tidak
teratur,, mengorok, somnolen di
siang hari, gejala hipo- atau
hipertiroidisme, riwayat konsumsi
obat yang dapat menaikan
tekanan darah
● Bukti kerusakan organ target :
riwayat TIA, stroke, buta
sementara, penglihatan kabur
tiba-tiba, angina, infark miokard,
gagal jantung, disfungsi seksual
● Pengukuran tinggi dan berat
badan, tanda-tanda vital
● Metode asukultasi pengukuran TD
● Palpasi leher apabila terdapat
pembesaran kelenjar tiroid
● Palpasi pulsasi arteri femoralis,
3. Pemeriksaan Fisik
pedis
● Auskultasi bruit karotis, bruit
abdomen
● Funduskopi
● Evaluasi gagal jantung dan
pemeriksaan neurologis
Penderita penyakit ginjal kronik dengan
4. Kriteria Diagnosis
tekanan darah >140/90 mmHg
5. Diagnosis Kerja Hipertensi pada penyakit ginjal kronik
Hipertensi Esensial
6. Diagnosis Banding
Hipertensi Sekunder
● Darah rutin
● Glukosa darah
● Kolesterol total serum
● Kolesterol LDL dan HDL
● Trigliserida serum
7. Pemeriksaan Penunjang
● Asam urat serum
● Kreatinin serum
● Kalium serum
● Urinalisis
● Elektrokardiogram
8. Tata Laksana ● Lini pertama:
Angiotensin II Receptor Blocker
(ARB) atau Angiotensin Converting
Enzyme Inhibitor (ACEI)
● Lini kedua (tambahan):
Calcium Channel Blocker (CCB)
atau Thiazide
● Lini ketiga:
Beta Blocker (BB) + ACEI/ARB +
Thiazide
Tatalaksana dimulai ketika tekanan
darah mencapai 140/90 mmHg.
● Stop merokok
● Menurunkan berat badan berlebih
● Menurunkan konsumsi alcohol
berlebih
9. Edukasi ● Latihan fisik
● Menurunkan asupan garam
● Meningkatkan konsumsi buah
dan sayur
● Menurunkan asupan lemak
● Hipertensi yang tidak terkontrol
behubungan dengan risiko
artherosclerotic pada 30% dan
kerusakan organ pada 50% dalam
10. Prognosis waktu 8-10 tahun.
● Kematian dari penyakit jantung
iskemik atau stroke meningkat
bersamaan dengan peningkatan
tekanan darah.
11. Tingkat Evidens I
12. Tingkat Rekomendasi A
13. Penelaah Kritis KSM IPD
14. Indikator Medis Target tekanan darah <140/90 mmHg
● Panduan Praktik Klinis Ilmu
Penyakit Dalam
15. Kepustakaan
● The Eighth Joint National
Committee (JNC 8)

Disetujui oleh:

Ketua Komite Medik Ketua KSM Ilmu Penyakit Dalam


RS Fatima Ketapang RS Fatima Ketapang
dr. Budhi Hartoko, M.Sc., Sp.PD dr. Budhi Hartoko, M.Sc., Sp.PD
NIY. 770303140245 NIY. 770303140245

Direktur RS Fatima Ketapang

dr. Margaretha Indah Wijilestari, MPH


NIY. 811009090105

Anda mungkin juga menyukai