Anda di halaman 1dari 6

Nama : Rina Yohana Situmorang

Kelompok : A
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi

Masalah terpilih yang


No. Akar Penyebab masalah Eksplorasi alternatif solusi Analisis alternatif solusi
akan diselesaikan
1 Rendahnya kemampuan 1. Guru masih menggunakan Kajian Literatur : Metode Demonstrasi :
metode konvensional
menulis teks prosedur dengan 1. Salah satu strategi seorang guru dalam proses pembelajaran yang hendak dicapai adalah  Kelebihan :
memperhatikan struktur, unsur dengan memilih metode yang tepat. Peneliti lebih memilih metode demonstrasi, karena 1. Perhatian peserta didik dapat dipusatkan kepada hal-hal
metode ini memberikan variasi terhadap proses pembelajaran. Demonstrasi adalah suatu
kebahasaan, dan isi. yang dianggap penting oleh Guru sehingga hal-hal
penyajian yang dipersiapkan dengan teliti untuk mempertontonkan sebuah tindakan atau
yang penting dapat diamati seperlunya. Perhatian
4.6 Menyajikan data rangkaian prosedur yang digunakan. Hal ini disertai dengan penjelasan, ilustrasi, dan penyajian lisan
kegiatan ke dalam bentuk teks (oral) atau peragaan (visual) secara tepat. Dalam artikel Pengaruh Metode Demonstrasi peserta didik lebih mudah dipusatkan pada proses
prosedur (tentang cara memainkan Terhadap Kemampuan Menulis Teks Prosedur Kompleks Pada Peserta didik Kelas VII belajar dan tidak tertuju pada hal-hal lain.
alat musik daerah, tarian daerah, cara SMP Negeri 28 Satap Salenrang Maros oleh Finta Andiani, dkk. 2. Dapat mengurangi kesalahan-kesalahan bila
membuat cinderamata, dll) dengan http://eprints.unm.ac.id/14651/ dibandingkan dengan hanya membaca didalam buku,
memperhatikan struktur, unsur 2. Teks prosedur menurut Fathonah (2018: 2) adalah sebuah teks yang menggambarkan
karena peserta didik telah memperoleh gambaran yang
kebahasaan, dan isi secara lisan dan petunjuk yang berisi langkah mengerjakan sesuatu sesuai dengan urutan yang urut. Sebuah
tulis
jelas dari hasil pengamatannya.
materi yang memuat teks prosedur tentu akan menarik minat peserta didik apabila diselingi
2. Pemanfaatan media pembelajaran dengan pemberian media ajar yang disukai oleh peserta didik seperti media video tutorial atau 3. Bila peserta didik turut aktif bereksperimen, maka
belum optimal.
langkah-langkah dalam membuat sesuatu yang diharapkan akan meningkatkan keberhasilan peserta didik akan memperoleh pengalaman-
tujuan pembelajaran. Dengan adanya hal tersebut akan membuat materi teks prosedur menjadi pengalaman langsung untuk mengembangkan
sangat penting karena mampu membangkitkan gagasan baru dalam kemampuan berbahasa
kecakapannya.
Indonesia peserta didik. Dalam Jurnal Ilmiah Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
 Kekurangan :
Pengaruh Penggunaan Media Video Terhadap Kemampuan Menulis Teks Prosedur
Kelas Vii Smp Tahfizh Qur’an Amanah 1 Helvetia Oleh Achmad, dkk. 1. Waktu yang diperlukan untuk proses belajar mengajar
http://jurnal.umsu.ac.id/index.php/BAHTERASIA/article/view/11525 akan lebih lama dibandingkan dengan metode ceramah.
2. Tujuan utama penggunaan strategi literasi dalam pembelajaran adalah untuk membangun 2. Untuk melakukan Demonstrasi diperlukan peralatan
pemahaman peserta didik, keterampilan menulis, dan keterampilan komunikasi secara khusus dan apabila terjadi kekurangan peralatan,
menyeluruh. Tiga hal ini akan bermuara pada pengembangan karakter dan keterampilan Metode Demonstrasi menjadi kurang efesien.
berpikir tingkat tinggi. Salah satu tujuan penting dari strategi literasi dalam pembelajaran
3. Daya tangkap setiap peserta didik berbeda, sehingga
konten adalah untuk membentuk peserta didik yang mampu berpikir kritis dan
Guru harus mengulang-ulang suatu bagian yang sama
memecahkan masalah (Ming, 2012: 213). Dalam Jurnal Strategi Literasi Dalam
Pembelajaran Di Sekolah Menengah Pertama (Materi Penyegaran Instruktur agar peserta didik dapat mengikuti pelajaran.
3. Kegiatan literasi dengan cara
membaca satu buku dengan Kurikulum 2013) Media Video Tutorial :
tema bervariasi sebelum https://repositori.kemdikbud.go.id/11419/1/15.%20Modul%20Literasi.pdf  Kelebihan :
memulai pembelajaran belum
dilaksanakan 1. Dapat menarik perhatian untuk periode-periode singkat
Hasil Wawancara : dari rangsangan luar lainnya
- Mukriman Sitompul, S.Pd., M.Si ( Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Badiri) 2. Demonstrasi yang sulit dapat dipersiapkan dan direkam
sebelumnya, sehingga pada waktu mengajar guru bisa
1. Guru harus lebih kreatif dan inovatif dalam menggunakan metode yang tepat memusatkan perhatian pada penyajian dan peserta
2. Guru harus memberikan stimulus yang tepat agar peserta didik lebih didiknya.
berminat dan tertarik dalam memahami teks 3. Dapat menghemat waktu dan rekaman dapat diputar
berulang-ulang.
 Kekurangan :
1. Komunikasi akan cenderung bersifat satu arah sehingga guru harus
kreatif dalam memberikan umpan balik
2. Kecepatan yang tetap. Meskipun video bisa dihentikan
untuk diskusi, ini tidak selalu dilakukan dalam
penayangan untuk kelompok. Karena program
ditanyangkan dengan kecepatan yang tetap, beberapa
peserta didik mungkin tertinggal dan yang lainnya tidak
sabar menunggu bagian lanjutnya
2 Rendahnya kemampuan menulis teks 1. Metode yang digunakan guru Kajian Literatur : Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) :
cerita fantasi dengan memperhatikan belum tepat.  Kelebihan :
1. Model pembelajaran problem based learning mengacu pada pendekatan
struktur dan penggunaan bahasa
pembelajaran yang berfokus pada proses pemecahan masalah dengan memperoleh 1. Model PBL mampu mengembangkan motivasi belajar
pengetahuan yang diperlukan. Model ini memiliki kelebihan membuat peserta didik peserta didik.
4.4 Menyajikan gagasan kreatif belajar dengan inspirasi, mengajarkan pemikiran secara kelompok, dan
2. Model PBL mendorong peserta didik untuk mampu
dalam bentuk cerita fantasi secara lisan menggunakan informasi terkait untuk mencoba memecahkan masalah baik yang
berfikir tingkat tinggi.
dan tulis dengan memperhatikan nyata maupun hipotetis, selain itu peserta didik dilatih untuk mensintesis
struktur dan penggunaan bahasa pengetahuan dan keterampilan sebelum mereka menerapkannya pada masalah, 3. Model PBL mendorong peserta didik mengoptimalkan
sehingga materi yang diberikan mudah diingat oleh peserta didik (Abdurrozak & kemampuan metakognisinya.
Jayadinata, 2016; Christiana et al., 2014; Defiyanti & Sumarni, 2019). Dalam Journal 4. Model PBL menjadikan pembelajaran bermakna
Of Education Action Research Meningkatkan Hasil Belajar Bahasa Indonesia pada
sehingga mendorong peserta didik memiliki rasa
Materi Menulis Teks Cerita Fantasi Melalui Penerapan Model Pembelajaran
percaya diri yang tinggi dan mampu belajar secara
Problem Based Learning
mandiri.
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JEAR/article/view/33269
 Kekurangan :
2. Media sebagai sumber belajar diakui sebagai alat bantu auditif, visual, dan audiovisual.
Salah satu media audio visual yang tepat digunakan sebagai media pembelajaran menulis 1. Manakala peserta didik tidak memiliki minat atau tidak
2. Media pembelajaran yang cerita fantasi adalah video cerita. Kelebihan video cerita dibandingkan dengan video- memiliki kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari
digunakan guru belum video lainnya sebagai media pembelajaran bahwa video ini lebih condong ke sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan merasa
inovatif dan kreatif.
pembelajaran fiksi. Dengan adanya ciri-ciri cerita fantasi yang terdapat di dalam video,
enggan untuk mencoba
akan mempermudah peserta didik dalam menulis sesuatu berdasarkan video yang
2. Keberhasilan strategi pembelajaran malalui Problem
ditonton. Dalam Jurnal Bahasa, Seni, dan Pengajarannya Meningkatkan
Kemampuan Menulis Cerita Fantasi Dengan Penggunaan Video Cerita Oleh Made Based Learning membutuhkan cukup waktu untuk
Sri Indriani (2019) persiapan
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/PRASI/article/view/22506 3. Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk
3. Masih banyak nya kasus penyalahgunaan teknologi atau media sosial yang terjadi, memecahkan masalah yang sedang dipelajari, maka
khususnya yang dilakukan oleh anak usia pelajar, oleh karena itu perlu adanya mereka tidak akan belajar apa yang mereka ingin
pemberian pengetahuan tentang digital citizenship pada peserta didik di sekolah
pelajari.
sebagai seperangkat karakteristik dari warga negara digital. Guru juga mengajarkan
Media audio visual :
cara mengutip tulisan orang lain dengan benar agar terhindar dari tindakan plagiasi
dan memberikan apresiasi kepada peserta didik bila tidak mengcopy-paste jawaban pada  Kelebihan :
3. Peserta didik sering meniru dan saat ulangan, hal ini sebagai bentuk melatih kejujuran dan tanggung jawab peserta 1. Memberikan pesan yang dapat diterima secara lebih
meng-copypaste dari internet dan didik, apresiasi ini tentu saja menjadi stimulus bagi peserta didik untuk dapat merata oleh peserta didik.
Guru belum optimal dalam mengerjakan sesuatu dengan lebih baik. Dalam Jurnal Implementasi Pendidikan
2. Mengatasi keterbatasan ruang dan waktu.
memberikan sanksi Digital Citizenship dalam Membentuk Good Digital Citizen pada Peserta didik SMA
3. Memperjelas hal-hal yang abstrak dan memberikan
Labschool UNESA (2021)
gambaran yang lebih realistis
https://bit.ly/3QGwT2c
 Kekurangan :
Hasil Wawancara : 1. Sifat komunikasinya hanya satu arah.
- Mukriman Sitompul, S.Pd., M.Si ( Kepala sekolah SMP Negeri 1 Badiri)
2. Biaya produksinya mahal.
1. Peserta didik harus dimotivasi untuk lebih aktif lagi dalam mengikuti 3. Menekankan pentingnya materi daripada proses
pembelajaran pengembangan materi.
2. Guru memberikan pelatihan menulis di waktu tertentu secara rutin setiap
minggu
3. Rendahnya kemampuan menceritakan 1. Pemanfaatan model pembelajaran kurang Kajian Literatur : Model Pembelajaran Quantum Teaching Tipe TANDUR
kembali isi teks cerita fantasi yang menarik dan inovatif
1. Pembelajaran menceritakan kembali cerita membutuhkan model yang menarik dan tepat  Kelebihan :
dibaca dan didengar
sehingga peserta didik antusias mengikuti pembelajaran dan tidak merasa jenuh. Model 1. Meningkatkan partisipasi antara peserta didik dengan
4.3 Menceritakan kembali isi pembelajaran yang tepat untuk pembelajaran menceritakan kembali cerita fantasi adalah pengubahan situasi pembelajaran
teks narasi (cerita fantasi) yang model quantum teaching tipe TANDUR. Model quantum teaching tipe TANDUR mempunyai
2. Memotivasi dan menumbuhkan minat dengan
didengar dan dibaca karakteristik yang mampu membantu peserta didik menceritakan kembali cerita fantasi (A‟la
melaksanakan rancangan model
2012: 58). Dalam Tesis Keefektifan Pembelajaran Menceritakan Kembali Teks Cerita
Fantasi Dengan Model Quantum Teaching Tipe Tandur Dan Model Kreatif-Produktif 3. Menumbuhkan rasa kebersamaan dengan
Berdasarkan Gaya Belajar Pada Peserta Didik Kelas VII Oleh Elly Astika Istiqomah menggunakan dengan enam kunci keunggulan
(2020). 4. Meningkatkan daya ingat
http://lib.unnes.ac.id/35063/1/UPLOAD_ELLY_ASTIKA.pdf
5. Meningkatkan komunikasi antara peserta didik.
2. Olivia, dkk (2020) dalam jurnal mereka mengemukakan bahwa untuk meningkatkan
2. Peserta didik sulit berkonsentrasi  Kekurangan :
konsentrasi belajar peserta didik dapat dilakukan melalui bimbingan kelompok sehingga
sehingga sulit memahami alur cerita 1. Model ini memerlukan kesiapan dan perencanaan yang
setiap anggota berhak mengemukakan pengalaman dan pendapatnya sehingga menambah
wawasan anggota. Metode diskusi yang digunakan yakni Cooperative Learning tipe matang di samping memerlukan waktu yang cukup
Jigsaw.Jurnal Meningkatkan Konsentrasi Belajar Peserta Didik dengan Bimbingan panjang yang mungkin terpaksa mengambil waktu atau
Klasikal Metode Cooperative Learning Tipe Jigsawoleh Olivia dkk. jam pelajaran lain.
https://ejournal.uksw.edu/jms/article/download/4076/1654/
2. Fasilitas seperti peralatan, tempat, dan biaya yang
3. Mengulang pelajaran sangat penting dilakukan oleh siswa, hal ini dilakukan untuk mengingat
kembali materi yang telah diajarkan di sekolah, menambah pemahaman siswa terhadap memadai tidak selalu tersedia dengan baik.
3. Siswa tidak mengulang kembali pelajaran serta menghubungkan materi pelajaran yang sudah diajarkan dengan meteri yang
3. Karena dalam metode ini ada perayaan untuk
akan diajarkan. Penyerapan bahan lebih kompleks memerlukan strategi mengulang kompleks,
pembelajaran dari sekolah di rumah. menghormati usaha seseorang peserta didik, baik
yaitu perlu melakukan upaya lebih jauh sekedar mengulang informasi. Menggarisbawahi ide-
ide kunci dan membuat catatan pinggir adalah dua strategi mengulang kompleks yang dapat
berupa tepuk tangan, jentikan jari, nyanyian, dll dapat
diajarkan kepada siswa untuk membantu mereka mengingat bahan ajar yang lebih kompleks mengganggu kelas lain.
menurut Zainal Aqib (2016 : 24). Dalam Artikel Repositori IAIN Kudus. Metode Cooperative Learning Tipe Jigsaw
http://repository.iainkudus.ac.id/2521/5/5.%20BAB%20II.pdf  Kelebihan:
Hasil Wawancara :  Mempermudah pekerjaan guru dalam mengajar, karena
- Mukriman Sitompul, S.Pd., M.Si. (Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Badiri) sudah ada kelompok ahli yang bertugas menjelaskan
Guru dapat menggunakan media youtube sebagai sumber referensi untuk memberikan contoh materi kepada rekan-rekannya.
kepada peserta didik cara menceritakan kembali teks fantasi yang sudah didengar dan dibaca.
 Peserta didik lebih aktif dalam berbicara dan berpendapat
- Rospita Panggabean, S.Pd. (Guru Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Badiri )
karena peserta didik diberikan kesempatan untuk
Peserta didik harus dimotivasi untuk meningkatkan kepercayaan dirinya dengan
berdiskusi dan menjelaskan materi pada masing-masing
cara memberikan apresiasi pada hasil karya sastra atau tugas yang sudah mereka
kelompok.
coba untuk mengerjakan. Apresiasi yang diberikan oleh guru bisa dalam bentuk
 Kekurangan:
kalimat penghargaan atau memberikan sebuah alat tulis.
 Peserta didik yang memiliki kemampuan membaca dan
berpikir rendah akan kesulitan untuk menjelaskan materi
apabila ditunjuk sebagai tenaga ahli.

4 Rendahnya kemampuan peserta didik Kajian Literatur : Model MEA (Means Ends Analysis)
berpikir kritis untuk mengidentifikasi 1. Peserta didik belum mampu  Kelebihan :
1. Pembelajaran MEA (Means Ends Analysis) Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir
untuk berpikir kritis dan 1. Siswa dapat terbiasa memecahkan/ menyelesaikan soal-
informasi dari teks LHO
bernalar Kritis. Penerapan model MEA (Means Ends Analysis) dengan hasil penelitian siklus I
soal pemecahan masalah
mencapai 75% dan pada siklus II 90% terjadi peningkagtan sebesar 20%. Hasil
4.7 Menyimpulkan isi teks
penelitian tersebut menunjukkkan bahwa model Means Ends Analysis mampu
2. Siswa berpartisipasi aktif dalam pembelajaran dan
laporan hasil observasi berupa buku
meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa. Means-Ends Analysis (MEA) sering mengekspresikan idenya
pengetahuan yang dibaca dan
didengar
menjadikan siswa lebih aktif, mandiri, dan antusias saat proses pembelajaran 3. Memiliki kesempatan lebih banyak dalam memanfaatkan
berlangsung. Siswa dituntut untuk berkonsentrasi penuh saat mengobservasi. Siswa lebih pengetahuan dan keterampilan.
berperan aktif saat peneliti yang beraktivitas sebagai guru memberikan kesempatan  Kekurangan :
kepada siswa untuk berdiskusi dengan teman sebangkunya dan pada saat penerapan
1. Membuat soal pemecahan masalah yang bermakna bagi
Means-Ends Analysis (MEA) telah bergulir untuk proses penggalian pemahaman siswa
siswa bukan merupakan hal yang mudah
dari apa yang telah dibacanya. Dalam Artikel Peningkatan Kemampuan
Menyimpulkan Teks Hasil Observasi Menggunakan Model Pembelajaran MEA 2. Mengemukakan masalah yang langsung dapat
(Means-Ends Analysis) Siswa Kelas VII-1 SMP Bina Agung Tanjung Gusta Tahun dipahami siswa sangat sulit sehingga banyak siswa
Pelajaran 2018/2019 Oleh Syahfrizal Akbar, dkk. yang mengalami kesulitan sebagaimana merespon
https://bit.ly/3B8ahSc masalah yang diberikan
2. Siswa membaca apabila ditugasi oleh gurunya untuk membaca. Apabila tidak ditugasi, 3. Lebih dominannya soal pemecahan masalah terutama
mereka tidak bersedia membaca. Hal ini yang membuat tingkat pemahaman terhadap isi soal yang terlalu sulit untuk dikerjakan terkadang
bacaan, khususnya menyimpulkan isi teks laporan hasil observasi sangat rendah. Maka
membuat siswa jenuh
diperlukan jenis membaca dan juga media pembelajaran yang tepat agar siswa dapat
2. Minimnya pemahaman siswa Jenis Membaca Dalam Hati :
menyimpulkan isi teks laporan hasil observasi tersebut. Jenis membaca yang akan
pada materi teks LHO
dilakukan agar siswa dapat menyimpulkan isi teks laporan hasil observasi adalah  Kelebihan :
membaca dalam hati. Pada membaca dalam hati ini, siswa mencapai kecepatan dalam 1. Kecepatan dalam pemahaman frase-frase
pemahaman frase-frase, memperkaya kosa katanya, dan memperoleh keuntungan dalam 2. Memperkaya kosa katanya
hal keakraban dengan sastra yang baik. Selain memilih jenis membaca, untuk
3. Memperoleh keuntungan dalam hal keakraban dengan
menyimpulkan isi teks laporan hasil diperlukan media pembelajaran. Pada penelitian ini
sastra yang baik. 
penulis akan menggunakan media Audiovisual. Media audio untuk pengajaran,
dimaksudkan sebagai bahan yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (pita  Kekurangan :
suara/piringan suara), yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan 1. Membutuhkan tingkat konsentrasi tinggi
siswa, sehingga menjadi proses belajar mengajar. Dalam Skripsi Pembelajaran 2. Pembaca belum tentu memahami isi bacaan
Menyimpulakan Isi Teks Laporan Hasil Observasi yang didengar dengan
Menggunakan Media Audiovisual pada Siswa SMP Pasundan 4 Bandung Kelas VII
Tahun Pelajaran 2017/2018 Oleh Nursobariah.
http://repository.unpas.ac.id/30579/5/13.BAB%20I.pdf
3. Tujuan utama penggunaan strategi literasi dalam pembelajaran adalah untuk membangun
pemahaman peserta didik, keterampilan menulis, dan keterampilan komunikasi secara
menyeluruh. Tiga hal ini akan bermuara pada pengembangan karakter dan keterampilan
berpikir tingkat tinggi. Salah satu tujuan penting dari strategi literasi dalam pembelajaran
konten adalah untuk membentuk peserta didik yang mampu berpikir kritis dan
memecahkan masalah (Ming, 2012: 213). Dalam Jurnal Strategi Literasi Dalam
Pembelajaran Di Sekolah Menengah Pertama (Materi Penyegaran Instruktur
Kurikulum 2013)
https://repositori.kemdikbud.go.id/11419/1/15.%20Modul%20Literasi.pdf
3. Kegiatan literasi dengan cara
membaca satu buku dengan Hasil Wawancara :
tema bervariasi sebelum
memulai pembelajaran - Mukriman Sitompul, S.Pd., M.Si. (Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Badiri)
belum dilaksanakan Guru dapat menggunakan model discovery learning dalam kegiatan
pembelajaran mengidentifikasi informasi pada teks LHO sehingga siswa dapat
menyimpulkan isi teks LHO dengan tepat.
- Rospita Panggabean, S.Pd. (Guru Bahasa Indonesia SMP Negeri 1 Badiri )
Peserta didik kadang kala merasa jenuh jika guru hanya mengandalkan teks yang
ada di buku pegangan. Sebaiknya guru bisa mencari atau menyediakan teks LHO
dengan topik yang bervariasi dari berbagai sumber dengan memanfaatkan TIK.

Anda mungkin juga menyukai