Anda di halaman 1dari 9

Tujuh Langkah Konstruktif Penelitian Holistik, Utuh

Kuantitatif Kualitatif 21

1* 2
Ali Sukamtono , Machrus Ali
1*,2
Universitas Darul Ulum, Indonesia
1* 2
alisukamtono@gmail.com, machrus7@gmail.com

Abstrak
Bangsa Indonesia adalah masyarakat yang religius, mereka yakin bahwa Tuhan itu ada. Karena itu argumentasi
yang dibangun tidak hanya berbasik pada fakta empirik alamiah (A) dan atau logika teoretik kata manusia (M),
namun juga nash firman Tuhan (T). Untuk mencapai suatu kebenaran diperlukan penelitian yang berbasik pada
sumber data. Data penelitian biasanya dikelompokkan dua yaitu data kuantitatif dan data kualitatif, sehingga
pada umumnya terdapat dua jenis penelitian. yaitu penelitian kuantitatif dan penelitian kuantitatif. Namun,
sesungguhnya antara kuantitas (measureable) dan kualitas (interpretable) tidak bisa dipisahkan, merupakan satu
kesatuan yang utuh (holistik). Pada umumnya suatu penelitian dimulai dari masalah dan diakhiri dengan hasil.
Secara holistik ada tujuh langkah solutif dan konstruktif serta holistik yang dikembangkan dari Ummul Quran.
Ditemukan tiga masalah subtantif yang dihadapi manusia yaitu TAM (Tuhan Alam Manusia), dan dihasilkan
empat posisi solutif yaitu TPSH (Tujuan, Proses, Sarana, dan Hasil); Masalah yang berhubungan dengan Tuhan
(T), spiritual keagamaan sakral normatif. Masalah yang berhubungan dengan Alam (A), natural kenegaraan
duniawi sekuler. Masalah yang berhubungan dengan Manusia (M) sosial kebangsaan konstruktif 2 in 1. Tuhan
diposiskan sebagai Tujuan, spiritual, hakikat, abadi, jangka panjang, idealis. Manusia diposiskan sebagai Proses,
sosial, syariat, humanis, tawasut, tasamuh. Alam diposiskan sebagai Sarana, natural, tarikat, media, jangka
pendek, pragmatis. Hasilnya adalah holistik konstruktif sinergik kolaboratif integratif interkonektif.

Kata kunci: Konstruktif; Holistik; Kuantitatif; Kualitatif

Abstract
The Indonesian people are a religious society, they believe that God exists. Therefore, the arguments built are not
only based on natural empirical facts (A) and/or theoretical logic of human words (M), but also on the texts of
God's word (T). To achieve truth required research based on data sources. Research data is usually grouped into
two, namely quantitative data and qualitative data so that in general there are two types of research. namely
quantitative research and quantitative research. However, in fact, quantity (measurable) and quality (interpretable)
cannot be separated, it is a unified whole (holistic). In general, a study starts with the problem and ends with the
results. Holistically, there are seven solutions and constructive and holistic steps developed from the Ummul
Quran. Three substantive problems faced by humans were found, namely TAM (God of Human Nature), and
resulted in four solution positions, namely TPSH (Goals, Processes, Facilities, and Results); Problems related to
God (T), spiritual, religious, sacred, normative. Problems related to Nature (A), the natural secular worldly state.
Problems related to Human (M) constructive social nationality 2 in 1. God is positioned as Goal, spiritual,
essence, eternal, long term, idealistic. Humans are positioned as Process, social, Shari'a, humanist, tawasut,
tasamuh. Nature is positioned as a means, natural, path, medium, short term, pragmatic. The result is holistic,
constructive, synergistic, integrative, interconnect...

Keywords : Constructive; Holistic; Quantitative; Qualitative

National Conference Multidisciplinary | 280


National Conference Multidisciplinary ....................................................... Vol. 1 No.1 – 2021

PENDAHULUAN data. Data penelitian biasanya dikelompokkan


Bangsa Indonesia adalah masyarakat yang dua yaitu data kuantitatif dan data kualitatif,
religius, mereka yakin bahwa Tuhan itu ada. sehingga pada umumnya terdapat dua jenis
Karena itu argumentasi yang dibangun tidak penelitian. yaitu penelitian kuantitatif dan
hanya berbasik pada fakta empirik alamiah (A) penelitian kuantitatif. Namun, sesungguhnya
dan atau logika teoretik kata manusia (M), namun antara kuantitas (measureable) dan kualitas
juga nash firman Tuhan (T). Kerangka berfikir ini (interpretable) tidak bisa dipisahkan, merupakan
mulai dipresentasikan pada Seminar Nasional satu kesatuan yang utuh (holistik). Bagaimana
Peningkatan Pendidikan dan Penelitian cara menjelaskan dan memahami permasalahan
Pascasarjana II, di ITS Surabaya dengan judul kompleks secara utuh?.
Sinergi ATM sebuah Paradiqma Baru dalam
Penelitian (Ali Sukamtono, 2002).
Untuk menghasilkan paradigma yang bisa
diterima banyak pihak diperlukan argumen yang
utuh (holistik) berbasik tiga eksistensi tersebut. 1.
Kebenaran Alam yang sainstifik empirik
universal; 2. Kebenaran Tuhan yang Teologik
religius spiritual; dan 3. Kebenaran Manusia yang
teoretik sosial konstruktif(QS 31:20).

Gambar 2. Dasar-Dasar Pejelasan Dan


Pemahaman
Untuk memahami permasalahan yang
subtantif dibutuhkan penjelasan yang positif.
memadahi dan terukur. Karena itu antara yang
subtantif (inti) yang tidak nampak, dan yang
positif (luar) yang nampak, keduanya tidak bisa
dipisahkan. Ibarat wadah dan isi, lahir dan batin,
wujud dan sifat, materi dan ide, fisik dan spirit,
fakta dan konsep, praktik dan wacana, dan
Gambar 1. Argumen Holistik ATM 21 Fakta Dan seterusnya. Keduanya merupakan pasangan
Konsep Global Dan Modern (dualitas) yang tidak bisa terpisahkan. Konstruksi
2 in 1 (two in one) ini, sering disebut holistik
Bagi umat Islam al Quran adalah firman interkonektif (Amin Abdullah, 2014).
Tuhan yang menjadi sumber utama kebenaran. Anhony Giddens menyebutnya dengan
Tidak saja bagi umat Islam, al Quran juga istilah double hermeneutica atau reflective
merupakan petunjuk bagi seluruh umat manusia institutional, yaitu “arus timbal-balik antara dunia
(QS 2:185). Seluruh isi kandungan al Quran sosial yang diperbuat oleh khalayak dan wacana
termuat dalam Ummul Quran atau al Fatihah ilmiah yang dilakukan oleh ilmuwan sosial”
yang terdiri tujuh ayat (QS 1: 1-7) yang dibaca (Priyono, 2002: 52). Tidak mudah
berulang-ulang (QS 15:87). Karena itu sudah mengolaborasikan teori Strukturasi Giddens
selayaknya bila tujuh ayat ini dijadikan acuan dengan teori grounded. Beberapa peneliti
dalam setiap langkah kehidupan (Hassal, 2000; Philips, 2003; Rose, 2005)
meragukan aplikasi teori Strukturasi di lapangan;
MENCARI KEBENARAN namun, banyak pula yang mendukungnya
Untuk mencapai suatu kebenaran (Pozzebon and Alain, 2001, 2003; Callahan,
diperlukan penelitian yang berbasik pada sumber Jamie, 2005, Boucher, 2005).

National Conference Multidisciplinary | 281


National Conference Multidisciplinary ....................................................... Vol. 1 No.1 – 2021

“Given the prevasiveness of information sebagai suatu keseluruhan yang terintegrasi.


technology (IT) in human life at multiple level – Tujuannya untuk mengembangkan pengetahuan
from individuals, to teams, organizations, yang mendalam mengenai obyek yang
markets, countries, an society – an increasing bersangkutan. Studi kasus disifatkan sebagai
number of researchers have looked for suatu penelitian yang eksploratif. Menurut
alternative ways to study technology and Bogdan dan Biklen (1982), studi kasus adalah: a
organization interactions. One of the main detail examination of one setting, or one single
perspectives that have been articulated by subject, or one single depository of document, or
several reseachers in IT is Giddens’ structuration one particular Event.
theory. However, the applicabitity of Giddens’ Secara holistik Anthony Giddens
concepts is not without difficulties” (Pozzebon mengatakan: “Dualitas struktur dan pelaku
and Alain, 2003: 3) terletak dalam proses di mana struktur sosial
Artinya: merupakan hasil (outcome) sekaligus sarana
"Dengan pesatnya kemajuan teknologi (medium) praktik sosial yang terulang dan terpola
informasi (TI) dalam berbagai lini kehidupan dalam lintas ruang dan waktu”.
manusia sekarang ini, dari yang bersifat
individual sampai pada yang massal, banyak TUJUH LANGKAH KONSTRUKTIF
peneliti telah mencoba cara-cara alternatif untuk 1. Langkah pertama, Ayat 1, subtansinya
mengkaji interaksi organisasi dan teknologi. adalah keberadaan Sang Pencipta (Tuhan
Salah satu perspektif utama yang telah Yang Maha Esa), Dialah yang pertama ada
diwujudkan oleh beberapa peneliti dalam (eksis atau wujud) yang memiliki dua sifat
masalah (masyarakat) teknologi informasi (TI) ini utama yaitu Rahman dan Rahim. Rahman
adalah teori strukturasi Giddens. Meskipun bersifat duniawi lahiriyah dan rahim bersifat
demikian, penerapan konsep-konsep Gidden ukhrowi batiniyah. Hubungan keduanya
bukan tanpa kendala" konstruktif dualitas (berpasangan), bukan
Masyarakat modern tidak bisa terlepas destruktif dualisme (berlawanan). Istilah
dari teknologi informasi yang nyata tapi maya. konstruktif dipinjam dari Berger, dan istilah
Karena itu dalam penelitian sosial sangat relevan dualitas pinjam dan Giddens. Dengan teori
digunakan teori Strukturasi Giddens yang sudah konstruktif dualitas ini bisa dieksplore
cukup banyak dicoba untuk meneliti masyarakat berbagai istilah atau konsep seperti yang
modern yang di samping realistik juga virtual diisyaratkan dalam Surat Yasin ayat 36: َ‫يَ ْعلَ ُمون‬
(abstrak). Artinya: Maha Suci (Allah) yang telah
Istilah konstruksi dalam ilmu sosial menciptakan semuanya berpasang-
dipopulerkan oleh Peter Berger dan Thomas pasangan, baik dari apa yang ditumbuhkan
Luckmann dalam bukunya The Social oleh bumi dan dari diri mereka sendiri,
Construction of Reality, A Treatise in Sociology of maupun dari apa yang tidak mereka ketahui
Kowledge, yang diterbitkan pada tahun 1966. (QS 36:36).
Kata konstruksi dalam bahasa Indonesia 2. Langkah kedua, Ayat 2, subtansinya adalah
diartikan tafsir. alam (A). Karena yang ada setelah Tuhan
Untuk mencari kebenaran holistik adalah alam (makhluq). Dalam khazanah
diperlulan penelitian konstruktif melalui studi keilmuan Islam, alam sering dikontraskan
kasus. Menurut Sarojo (1989), pendekatan studi dengan Tuhan sebagai kholiq (pencipta).
kasus memusatkan perhatian pada suatu kasus Perdebatannya sangat panjang dan
secara intensif dan rinci. Menurut Vredenbregt melelahkan, sehingga menimbulkan banyak
(1978), sifat 'khas' kasus adalah suatu aliran atau madzab dalam perkembangan
pendekatan yang bertujuan untuk pemikiran dan pergerakan Islam (Ali
mempertahankan keutuhan (wholeness) atau Sukamtono, 2019).
holistik dari obyek. Artinya, data yang
dikumpulkan dalam rangka studi kasus dipelajari

National Conference Multidisciplinary | 282


National Conference Multidisciplinary ....................................................... Vol. 1 No.1 – 2021

minta imbalan yang sepadan. Konstruksi


yang dikembangkan oleh Kiai Musta‟in,
pendiri Universitas Darul Ulum (Agus
Sholahuddin, 2011). Proses syariat Islam
ditegakkan menggunakan otak dan hati,
dengan semboyan ”Otak London Hati
Masjidil Haram”. Urusan dunia,
menguunakan otak seperti Inggris yang ibu
kotanya London yang berhasil menguasai
dunia. Urusan akkhirat menggunakan hati,
seperti orang tawaf bersemangat
mengelilingi Masjidil Haram walaupun dalam
kondisi apapun, demi keselamatan di akhirat
nanti.
Gambar 3 6. Langkah keenam, ayat 6 alam diposisikan
Tujuh Langkah Konstruktif Berbasik Ummul Quran sebagai sarana (‫ )طريقة‬tasawuf Ihsan,
hablum minal alam. Suatu tujuan ntuk
3. Langkah ketiga, Ayat 3, subtansinya sampai pada hasil dibutuhkan proses dan
adalah manusia (M). Karena manusia ada sarana atau jalan yang dalam bahasa al-
setelah alam, dan Tuhan menciptakan alam Qur‟an ‫ ِص َراط‬, ‫ طريقة‬, ‫ سبِيل‬, ‫ َوسِي َلة‬. Untuk
untuk manusia (QS, 3:81, 96:2)). Manusia mendapatkan jalan yang benar ini, menurut
memang termasuk makhluk, tapi sangat Kiai Musta‟in, hatinya harus selalu berdikir
berbeda dengan makhluk yang lain. Manusia dan otaknya harus selalu berfikir
diciptakan paling sempurna baik lahir sebagaimana firman Allah (QS 3: 191).
jasadnya maupun batin ruhnya. Jasadnya 7. Langkah ketujuh, Ayat 7 diposisikan
berasal dari tanah (alam) dan ruhnya sebagai result atau hasil final (‫)معرفة‬, yang
berasal dari Allah. Karena itulah para merupakan esensi, yaitu inti yang paling
malaikat pun disuruh bersujud. Penulis penting. Kita yakin, setelah mati nanti
(2002) pernah menyajikan formula A + T = manusia akan dihidupkan lagi. Kehidupan di
M, bila dibalik M = A + T. Artinya, manusia sana ditetukan oleh amal perbuatannya
(M) terdiri dari dua unsur (A+T). Ilmu Sosial ketika hidup di dunia. Pada akhirnya, kelak
(M) merupakan sinergi dari sains (A) dan manusia kalau tidak masuk surga, ya neraka.
agama (T) Tentu kita semua ingin masuk surga
4. Langkah keempat Ayat 4, Tuhan mengikuti jejak para nabi dan para auliya.
diposisikan sebagai tujuan (‫ )حقيقة‬iman Dengan demikian, umul Qur‟an yang
tauhid, hablum minallah. Hakikat iman terdiri dari tujuh ayat bisa dikelompokkan menjadi
tauhid adalah selalu dekat dengan Tuhan tiga bagian. Bagian pertama, subtansi ontologi,
‫ي‬ ُ ‫ِإلَ ِه ْي أ َ ْنتَ َم ْق‬
ْ ‫ص ْو ِد‬ ayat 1,2, dan 3. Bagian kedua, posisi
Semua manusia ingin selamat di akhirat epstemologi, ayat 4, 5, dan 6. Bagian ketiga,
nanti, amalnya di dunia akan hihitung dan esensi aksiologi, yaitu ayat 7. Semuanya penting,
akan dibalas. Dengan kata lain, pada yaumul namun yang paling penting adalah yang terakhir,
hisab, timbangan padalanya lebih berat atau result atau hasil (QS 87:17, 93:4).
pada hari qiyamat mendapat syafaat. Untuk
itu harus persis penempatannya. SUMBER DATA
5. Langkah kelima, ayat 5. manusia Sumber data merupakan bagian
diposisikan sebagai proses (‫ )شريعة‬fiqh terpenting dalam penelitian. Untuk menjelaskan
Islam, hablum minan nas. Dulukan dan memahami data diperlukan cara yang
kewajiban, baru menuntut hak, ُ ‫ نَ ْعبُُد‬dulu baru spesifik. Gambar-gambar dalam makalah ini (1-5)
‫ن‬ ْ َ‫ ن‬. Ibadah dan bekerja keras dulu, baru
ُُ ‫ستَعِي‬ ditransfrer dari Power Point (PPt) yang bisa

National Conference Multidisciplinary | 283


National Conference Multidisciplinary ....................................................... Vol. 1 No.1 – 2021

diaplikasikan secara bertahap dan diiringi dengan PENELITIAN KUANTITATIF & KUALITATIF BANYAK SATU

KREDIBILITAS
INTEGRITAS
OTAK HATI

VALIDITAS
suara al Quran, khususnya al Fatihah yang terdiri SUMBER DATA 2 in 1 LAPANGAN BODY MIND
RAGA JIWA
dari 7 ayat. Model pemetaannya menggunakan KONKRET EXIST GERAK, AKTIF,
WADAH ISI
DINAMIS
DINAMIS, HIDUP
Mapping Reality, An Evolutionary Realist Aktual Suara Angka Makna NYATA MAYA
I. FAKTA:
FAKTA: BUKTI empirik historik sistemik BEDA SAMA
Methodology for the Natural and social Sciences Esa
piritual) Tuhan 1
1. FENOMENA tersembunyi di balik fakta (Spiritual)
(Azevedo, 1997). Dengan demikian bisa dibaca Naturial) A l a m 2
A 2. FISIK material terstruktur dan terukur (Naturial)
Sosial) Manusia 3
3. REALITAS berbentuk praktik perilaku (Sosial)
dari berbagai arah, vertikal, horizontal, maupun
Lahir ‫ال إله اال هللا‬ Batin ‫ حقيقة‬Tujuan 4

SINERGIK
II. NASH: DALIL
diagonal. ‫فكر‬ ‫ذكر‬
‫ ش ريعة‬Proses

INTUITIF
1. Sakral 5
Selain suara, pemetaan ini juga diikuti DUNIA AGAMA AKHIRAT
T 2. Virtual
‫ أاْل ِخ ُر‬Benda ‫أاْل ََّو ُل‬
‫ ط ريقة‬Sarana 6
‫اِأق َرأ‬
Nama
dengan perubahan bentuk, gerak dan warna. 3. Sadar WUJUD SIFAT ‫ معرفة‬H a s i l 7
Metode Listening Speaking Looking (LSL) ini III. KONSEP:
KONSEP: TEORI simbolik normatif U T U H HOLISTIK
1. GAMBAR (lambang, simbol) Yakin Percaya
sesuai dengan firman Allah yang diulang tiga kali M 2. ARTIFAK, prasasti,
prasasti, arca;
arca;
DIAM,
DIAM , ,ُ
PASIF,
PASIF
dalam al Quran (QS 2:18, 2:171, 6;39). Setiap monumen, alat-
alat-alat,
Ideal 3. TULISAN (teks
alat, media
STATIS,
STATIS, MATI DUALITAS
(teks,, aksara
aksara,, dll.
dll.
tahap terdiri dari 7 langkah yang diiringi dengan ABSTRAK
Alisk KONSTRUKTIF NIHIL NOL PUSTAKA Ali Sukamtono
27/07/2021
ayat al Fatihah. Antar tahap dibatasi dengan Gambar 4
suara ayat pilihan, terutama ayat yang paling Sumber Data Penelitian Holistik
sering diulang dalam al Quran, yaitu ُ‫ءُر ِبّكُ َما‬ َ ِ‫ي‬
َ ‫ُآَل‬ ّ َ ‫فَبِأ‬
ُِ ‫ت ُ َك ِذ ّ َب‬.
‫ان‬ Model pemetaan ini memang beda
Di dalam pemaparan PPt, metode LSL dengan model konvensional yang biasanya
dikombinasikan dengan metode UTAS (utuh dan hanya satu arah saja, dari atas ke bawah. Pada
tuntas). Penyampaian poin-poin kepada audien gambar (1-5) dalam makalah ini proses
(mukhatab) atau peserta ajar disesuaikan membacanya bisa dari segala arah. Bisa secara
dengan kemampuan mereka, tidak perlu banyak, horizontal, yaitu dari kiri dan kanan. Bisa secara
yang penting utuh tapi tuntas (mukhith). Karena secara vertikal, yaitu dari atas dan bawah. Bisa
itu untuk memahaminya tidak cukup membaca juga secara diagonal, dan secara siklus.
diskrpsi makalah ini, melainkan juga harus 1. Secara horizontal terdiri dari beberapa
didukung dengan pemaparan aplikasi Power lajur. Cara membacanya tidak harus dari baris
Point (PPt). Dengan demikian apabila terdapat paling atas, tapi bisa dari bawah atau dari
kesenjangan pemahaman langsung bisa tengah. 2. Secara vertikal terdiri dari beberapa
didialogkan. kolom, namun tidak nampak garis vertikalnya.
Warna utama yang dipilih adalah merah Cara membacanya tidak harus dari kiri, tapi bisa
hijau dan kuning. Pemilihan warna ini berdasar dari kanan atau dari tengah. 3. Secara diagonal
dua fakta. Pertama, fakta ‘jalanan’. Lampu di cara membacanya tidak harus dari kiri atas, tapi
traffic light yang orang Jawa menyebutnya bisa dari kanan atas, dari kiri bawah atau dari
lampu bangjo (abang-ijo) ada tiga warna yaitu kanan bawah. 4. Secara siklus, mulai berangkat
merah, kuning, dan hijau. Kedua, fakta politik; dari nol titik kembali ke nol titik.
dimana warna dominan partai besar di Indonesia Bila dilihat secara spotan, gambar (1-5)
adalah merah (PDIP, Gerindra), hijau (PKB, PPP, yang berupa lembaran dua dimensi ini bagi yang
PBB), dan kuning (Golkar), adapun yang lain belum familier nampak asing atau aneh. Karena
nampak kurang dominan. Tiga warna tersebut itu, barangkali ini merupakan perkenalan.
menunjukan basik orientasi partai. 1. Warna hijau Contoh, lihat gambar 4, bisa dimulai secara
menunjukkan basik orientasinya kepada Tuhan horizontal dari kiri atas, tertulis kata PENELITIAN
(spiritual-religius); 2. Warna merah menunjukkan dan LAPANGAN, kemudian UTAMA,
basik orientasinya kepada Alam (material- KUANTITATIF DAN KUALITATIF. Kemudian
naturalis). dan 3. Warna kuning menunjukkan langsung lihat baris paling bawah tengah agak
basik orientasinya kepada Manusia (sosial- kanan tertulis PUSTAKA yang di atasnya tertulis
humanis), warna kuning. Sesungguhnya DIAM MATIPASIF STATIS yang pasangannya
ketiganya bisa dibedakan tapi tidak bisa
dipisahkan (utuh), TAM. (Ali Sukamtono, 2011)

National Conference Multidisciplinary | 284


National Conference Multidisciplinary ....................................................... Vol. 1 No.1 – 2021

adalah GERAK HIDUP AKTIF DINAMIK terdapat TUJUH LANGKAH + DUALITAS PENELITIAN
di penelitian lapangan (paling atas).
Secara vertikal dari kiri atas, di bawah 1 DENGARKAN
DENGARKAN HADIR GOOD LISTENING

kata penelitian terdapat kata SUMBER DATA, A Tuhan ‫ص ٌّم‬


ُ 6. S arana
I. FAKTA: BUKTI EMPIRIK HISTORIK 2 BICARAKAN
BICARAKAN AKTIF ACTIVE DISCUSSION
SISTEMIK, 1.2.3. dst. ‫أم‬
A lam
ٌ ‫بُك‬ 7. Hasil
B II. NASH : DALIL AGAMA, AWAL
3 GAMBARKAN SELEKTIF BRIGHT CONCEPT
AKKHIR, DUNIA AKHIRAT, dst.
C III. KONSEP: TEORI NORMATIF M anusia ‫ُع أم ٌي‬ 8. Konstruktif
SIMBOLIK, UTUH HOLISTIK, 1.2.3. dan 4 PETAKAN KREATIF CLEAR MAPPING

‫اليَ أرِج ُعو َن‬


seterusnya. Tujuan
9. HOLISTIK
Pada bagian kanan tengah terdapat
5 TULISKAN INOVATIF ANALITIC WRITING
angka 1. TUHAN Spriritual. 2. ALAM Natural, 3.
Alisk P roses Ali Sukamtono 02/07/2021
MANUSIA Sosial, 4. TUJUAN Hakikat, 5.
Gambar 5
PROSES Syariat, 6. SARANA Tarikat, 7. HASIL Tujuh langkah Plus Dualitas Penelitian Holistik
Syariat. Tujuh poin ini merupakan tujuh langkah
konstruktif berdasar Ummul Quran atau al Yang mengilhami gambar 5 di atas adalah fiman
Fatihah. Konstruksi ini merupakan kolaborasi Allah SWT dalam al Quran Surat Al Baqoroh ayat
antara nash al Quran dan terori Strukturasi
ٌ ‫ص ٌّم بُ ْك ٌم ع ُْم‬
18. َ‫ي فَ ُه ْم الَ َي ْر ِجعُون‬ ُ
Giddens. Yang artinya: Mereka tuli, bisu, dan buta,
Dari sudut kanan atas terdapat sehingga mereka tidak dapat kembal.
sekelompok konsep yang berwarna merah dan Ayat ini diulang tiga kali dalam al Quran, yang
hijau, ditengahnya terdapat warna kuning. Warna menunjukkan betapa pentingnya pendengaran,
merah menunjukkan penelitian kuantitatif yang perkataan, dan penglihatan di dalam memcari
berbasik pada validitas data yang nyata beda kebenaran.
raga wadah, dan setrusnya. Warna hijau Sebelum berangkat ke lapangan peneliti
menunjukkan penelitian kualitatif yang berbasik tentu telah memiliki pengetahuan, pengalaman,
pada kredibiliitas data yang sama isi jiwa maya, dan keyakinan yang tidak mungkin dihilangkan.
dan setrusnya. Warna kuning berada di tengah Seperti petani berangkat ke kebun tidak mungkin
menunjukkan integritas atau holistik, dualitas dengan tangan kosong tanpa cangkul, sabit, dan
antara merah dan hijau, antara kuantitatif dan lainnya. Selama bertahun-tahun para sosiolog
kualitatif. Demikian seterusnya bisa dibaca dari kritis telah mempermasalahkan perlunya bebas
berbagai arah, kemudian bisa dikembangkan dan nilai, yaitu adanya jarak dari subjek dalam
dianalisis sendiri. penelitian ilmu sosial, dalam hal rancangan
kajian, pengumpulan dan penafsiran data, dan
TUJUH LANGKAH PLUS DUALITAS representasi hasil (Bell, 1994, 17: 299-303.;
PENELITIAN Paget, 1993). Meski demikian, kajian saat ini
Antara penelitian lapangan dan penelitian memposisikan, bahwa objektivitas tidak akan
kepustakaan merupakan satu kesatuan yang pernah tercapai, objektivitas itu tidak ada dalam
tidak bisa dipisahkan (dualitas), demikian juga riset ilmu sosial. Subjektivitas kita itu ada
antara penelitian kuantitatif dan kualitatif sebelum kita pergi ke lapangan termasuk
merupakan peristiwa yang utuh (Widodo JP, mewancarai orang (Sparringa, 1997: 74).
1994). Bagaimana pelaksanaanya agar bisa 1. Langkah pertama, setelah hadir di lapangan
menghasilkan penelitian yang holistik amati dengan seksama peristiwa yang terjadi,
kompatabel? (Lihat gambar 5 berikut). khususnya yang berhubungan dengan
keyakinan dan kepercayaan kepada Tuhan.
Dengarkan dulu secara cermat percakapan
orang tentang masalah yang akan diteliti.

National Conference Multidisciplinary | 285


National Conference Multidisciplinary ....................................................... Vol. 1 No.1 – 2021

Lakukan deept observations dengan baik Quran. Ditemukan tiga masalah subtantif yang
(Dede Oetomo, 1995). dihadapi manusia yaitu TAM (Tuhan Alam
2. Langkah kedua, bicarakan dengan mereka Manusia), dan dihasilkan empat posisi solutif
permasalahan bersama khususnya yang yaitu TPSH (Tujuan, Proses, Sarana, dan Hasil);
berhubungan dengan lingkungan alam. Masalah yang berhubungan dengan Tuhan (T),
Diskusikan secara aktif permasalahan yang spiritual keagamaan sakral normatif. Masalah
sedang dihadapi. Sampaikan permasahan yang berhubungan dengan Alam (A), natural
penelitian secara dualitas holistik agar lebih kenegaraan duniawi sekuler. Masalah yang
mudah difahami (Ramlan Surbakti, 1995). berhubungan dengan Manusia (M) sosial
3. Langkah ketiga, gambarkan hasil diskusi kebangsaan konstruktif 2 in 1. Tuhan diposiskan
secara manusiawi dengan konsep yang jelas sebagai Tujuan, spiritual, hakikat, abadi, jangka
(bright conceptual). Seleksi konsep-konsep panjang, idealis. Manusia diposiskan sebagai
yang ditemukan untuk merumuskan masalah Proses, sosial, syariat, humanis, tawasut,
yang rinci (Soetandyo Wigjosoebroto, 1996). tasamuh. Alam diposiskan sebagai Sarana,
4. Langkah keempat, petakan tujuan penelitian natural, tarikat, media, jangka pendek, pragmatis.
secara ktreatif menggunakan clear mapping Hasilnya adalah holistik konstruktif sinergik
seperti yang diajarkan oleh Jane Azevedo. kolaboratif integratif interkonektif..
Pemetaan ini penting agar sasaran penelitian
nampak terfokus. UCAPAN TERIMAKASIH
5. Langkah kelima, tuliskan peta konsep yang Jika ada, ucapan terimakasih ditujukan
telah disusun secara kreatif, berbeda dengan kepada Alm Dr. KH Musta‟in Romly yang telah
proses penelitian yang lain. Tunjukkan bentuk memberikan hasil pemikirannya
inovatisi yang ditawarkan. Tulisan bukan
diskriptif, namun analitik agar mudah DAFTAR PUSTAKA
difahami. Askafi, Eka & Ali Sukamtono, 2020, Optimalysing
6. Langkah keenam, gunakan tulisan yang NGH, New Resource Paradigm, Internotional
analitik sebagai sarana atau media dalam Conference of Interdiciplinary Sciences
metodologi penelitian dengan tetap (ICIS).
Azevedo, Jane, 1997, Mapping Reality, An
mendengarkan masukan dan saran dengan Evolutionary Realist Methodology for the
rsponden dan tetap aktif diskusi dengan key Natural and social Sciences, State University
person. of New York Press.
7. Langkah ketujuh, diskripsikan hasil penelitian Babbie, Earl, 1999, The Basic of Social Research,
dengan sistematika yang mengacu pada clear Belmont, CA: Wadsworth Publishing
mapping yang terpola dalam tujuan penelitian, Company.
dan pedoman yang dianjurkan. Barbour, Ian G., 2000, When Science Meets Religion:
8. Langkah kedelapan, publikasikan hasil Enemies, Strangers, or Patners? New York:
penelitian secara konstruktif untuk bisa Harper San Francisci.
Barton, Greg, dan Greg Fealy, Eds., 1997,
dimanfaatkan oleh khalayak umum, Tradisionalisme Radikal: Persinggungan
khususnya untuk lembaga sendiri. Nahdlatul Ulama-Negara (Monash Asia
9. Langkah kesembilan, terus amati hasil Institute 1996), Yogyakarta: LkiS.
penelitian telah dipublikasikan. Perhatikan Berger, Peter L. & Luckmann, Thomas, 1966, The
respon dari masyarakat, kalau perlu di update Social Construction of Reality, A Treatise in
hasil penelitian yang sudah usang (outdate). Sociology of Kowledge, Doubleday &
Company, Inc. Garden City, New York.
SIMPULAN DAN SARAN Bogdan, R.C, and Taylor, S.J., 1973, Introduction to
Pada umumnya suatu penelitian dimulai Qualitative Research Methods: A
Phenomenological Approach to the Social
dari masalah dan diakhiri dengan hasil. Secara Sciences, New York: John Wiley and Sons.
holistik ada tujuh langkah solutif dan konstruktif Bogdan, R. and Bikkens, S., 1992, Qualitative
serta holistik yang dikembangkan dari Ummul Research for Education: An Introduction to

National Conference Multidisciplinary | 286


National Conference Multidisciplinary ....................................................... Vol. 1 No.1 – 2021

Theory and Practise, Boston: Allyn and Golshani, Mehdi, 2003, Filsafat Sains Menurut al-
Bacon. Qur'an, penerjemah Agus Effendi, Bandung:
Mizan Media Utama.
Bruinissen, Martin van, 1999, NU: Tradisi, Relasi-relasi Gordon, Scott, 1991, The History and Philosophy of
Kuasa, Pencarian Wacana Baru, Yogyakarta: Social Science, New York: Routledge.
LKiS. Golshani, M., 1997, From Physics to Metaphysics,
Bucaille, Maurice, 1998, Asal-Usul Manusia Menurut Tehran: Institute for Humanities and Culture
Bibel Al-Qur’an Sains, terj. Rahmani Astuti,
Studies.
Bandung: Mizan. Hertz, R., Ed, 1996, “Introduction: Reflexity and Voice”,
Budiwanti, Erni, 2000, Islam Sasak: Wetu Telu versus Qualitative Sociology, 19: 3-9
Waktu Lima (Disertasi Monash University Hidayat, Komaruddin, 2004, Menafsirkan Kehendak
1997), Yogyakarta : LkiS. Tuhan, Jakarta : Penerbit TERAJU, Cetakan II.
Calaprice, A., Ed, 2000, The Expanded Quotable Giddens, Anthony, 1979, Central Problems in Social
Einstein, Princeton University Press. Theory, London: Macmillan
Callahan, Jamie L. (2005), Masking the Need for ----------, 1999, Runaway World, London: Profile Books.
Cultural Change: the Effects of Emotion ----------, & Jonathan Turner, 1988, Social Theory
Structuration, 1-17. Today, California: Stanford University Press.
Capra, Fritjof, 2000, Titik Balik Peradaban: Sains, Hofmann, Murod Wilfried, Sinergi Iman dan Ilmu,
Masyarakat dan Kebangkitan Kebudayaan, dalam Jauhar, Jurnal Pemikiran Islam
Jogjakarta: Bentang Budaya. Kontekstual, vol.4 No.2. PPs UIN Syarif
------------,1990, Tafsir Sosial atas Kenyataan, Risalah
Hidayatullah Jakarta, 2003, hlm. 232-234
tentang Sosiologi Pengetahuan, Penterjemah Horikhosi, Hirokho, 1987, Kiai dan Perubahan
Hasan Basari; Pengantar Frans M. Parera, Klasifikasi, Jakarta: P3M.
Jakarta: LP3ES. Madjid, Nurcholish, 1993, Beberapa Renungan
Casanova, Jose, 1994, Secularization, Enlightenment, tentang Kehidupan Keagamaan untuk Generasi
and Modern Religion: in Public Religions in Mendatang, Jurnal Ilmu dan Kebudayaan 'Ulumul
Modern World, Chicago : The University of Qur'an No.1, Vol IV Tahun 1993
Chicago Press. -------, 2000, Faham Kemajemukan, Toleransi, Dan
Clifford, J., and Marcus, G.E., Eds., 1986, The Poetics Titik Temu Agama-Agama: Tinjauan Islam,
and Politics of Ethnography, Berkeley: Makalh, disampaikan pada Dies Natalis XXV
University of California Press. Universitas Darul „Ulum, Jombang, 11 Jumada
Covey, Stephen R., 2004, The 8 th Habit from al-Tsaniyah 1421, (10 September 2000).
Effectiveness to Greatness, Free Press, New Mastuhu, 1994, Dinamika Sistem Pendidikan
York, London, Toronto, Sydney. Pesantren, Jakarta: INIS.
Cresswell, Jhon W., 1996, Research Design ualitative Muhadjir, Noeng (2000) Metodologi Penelitian
& Quantitative Approach. London : SAGE Kualitatif, Yogyakarta: Rake Sarasin
Publications. Musta‟in, Mujib & Ali Sukamtono (2021) Tujuh
Denzin, Norman K. and Yvonna S. Lincoln, Eds., 1994, Langkah Pemikiran Dr.K.H. Muata;in Romly
Handbook of Qualitative Research, London: dalam Bergama Berbangssa dan Bernegara
SAGE Publications. Nasr, Sayyed Hossein, 1970, Science and Civilization
Einstein, Albert, 2010, Relativity: The Special and in Islam, With a Preface by Giorgio de
General Theory (Teori Relativitas Enstein), Santilana, New York: New American Library.
Yogyakarta: Penerbit Narasi. Nasution, Harun, 1995, Islam Rasional, Bandung:
Fay, Brian, 1998, Contemporary Philosophy of Penerbit Mizan.
Social Science, Massachusetts, USA: Blackweel Philips, David J. (2003), Giddens and Infrastructures of
Publisher. Visibility, Social Construction Reading Group
Feillard, Andrée, 1999, NU Vis-à-Vis Negara: University of Texas, 1-3.
Pencarian Isi, Bentuk, dan Makna. (Disertasi Pozzebon, Marlei (2001). and Alain Pinsonneault, ,
EHESS, Paris 199), Yogyakarta: LkiS. Structuration Theory in the is Field: an
Foucault, Michel, 1980, Power/Knowledge: Selected Assessment of Research Strategies, Global
Interview and Other Writing 1972-1977 (Edited Co-Operation in the New Millennium: The 9
th
by Collin Gordon), Brighton : Penguin Books. European Conference on Information Systems,
Geertz, Clifford, 1976, The Religion of Java, Chicago: Bled, Slovenia, June 27-29, 205-217.
The University of Chicago Press.

National Conference Multidisciplinary | 287


National Conference Multidisciplinary ....................................................... Vol. 1 No.1 – 2021

Prasodjo, Imam B. 1986, Modernitas, Persepsi ---------, 2016, Tafsir Sosial TAM,
Mahasiswa Islam : Suatu Studi Perbandingan di Rekonstruksi Pemikiran Trisula Kiai
Tiga Lingkungan Keagamaan, Skripsi FISIP UI. Musta’in Romly, Islamadina, Jurnal
Pudjirahardjo, Widodo, J. et.all., 1993, Metode Pascasarana Agama Islam Swasta,
Penelitian dan Statistik Terapan, Surabaya : Vol. I, No.2, Juli-Desember
Airlangga University Press. --------, 2017, The Social Contruction of Multicultural
Ridjal, Tadjoer Bdr., 2004, Tamparisasi Tradisi Santri based on The Ummul Quran, Proceeding
Pedesaan Jawa, Studi Kasus Interpenetrasi International Seminar on Islamis Civilization
Indentitas Wong Njaba, Wong Njero, Dan Wong (ISIC), APAISI, Wonosobo
Mambu-mambu, Surabaya: Yayasan --------- and Eka Askafi, 2019, IQRA: Membaca Realita
Kampusina. dan Aksara, Dualitas Faktual dan Kontektual,
Ritzer, George and Smart, Barry, 2001, Handbook of International Conference of Interdiciplinary
Social Theory, London: SAGE Publications. Sciences (ICIS)
-------, George and Goodman D.J., 2004, Teori --------- and Eka Askafi, 2020, Optimalysing NGH: New
Sosiologi Modern, Jakarta: Prenada Media Grup. Resuorce Paradigm, International Conference
Shihab, Alwi (1977) Islam Inklusif, Menuju Sikap of Interdiciplinary Sciences (ICIS)
Terbuka dalam Beragama, Bandung: Penerbit Surbakti, Ramlan, 1992, Memahami Ilmu Politik,
Mizan Jakarta : Penerbit PT Gramedia Widiasarana.
Sholahuddin, Agus (2005) Metodologi Penelitian ---------, 1994, Teori dalam Penelitian Sosial,
Sosial II, Malang: Universitas Merdeka Surabaya : BKPSDM FISIP UNAIR.
Sparringa, Daniel T., 1997, Discourse, Democracy and Strauss, A. and Corbin, J., 1990, Basics of Qualitative
Intelectuals In New Order Indonesia: a Research: Grounded Theory Procedures and
Qualitative Sociological Study, A Tesis Techniques, Newbury Park: Sage.
submitted of degree of Doctor of Philosophy of Tamim, Romly, 1965, Tsamrotul Fikriyah. Jombang:
the Flinder University of South Australia. Jamaah Mujahadah Tariqoh Qodiriyah wa
---------, 2000, Analisis Wacana, Teori dan Konsep Naqsabandiyah (Jamu Taqwa)
Wacana, Makalah Bahan Kuliah Metodologi Templeton, John Marks, 1994, The Humble Approach:
Ilmu Sosial, Program Doktor IS, PPs Unair. Scientist Discover God. Philadelphia & London:
Sukamtono, Ali, 1996, Pengaruh Status Sosial Kiai Templeton Foundations Press,
terhadap Jumlah Santri di Pesantren Wahid, Abdurrahman, 1989, Merumuskan Hubungan
Jombang, Tesis, Magister Ilmu-ilmu Sosial Ideologi Nasional dengan Agama, dalam Gus
PPs Unair, Surabaya Dur Diadili Kiai-kiai, Penyunting K.H.Imron
--------, 2002, Sinergi ATM (Sintesis Energi Alam, Hamzah dan Choirul Anam, Surabaya: Penerbit
Tuhan, dan Manusia) : Sebuah Paradigma Jawa Pos, 1989, hal. 54-55.
Penelitian Baru, Proceeding, Seminar Woodward, R Mark, 2000, Islam Jawa: Kesalehan
Nasional Pascasarjana II, ITS Surabaya : 4-5 Normatif versus Kebatinan (Disertasi USA).
September Yogyakarta: LKíS. Cet, ke-1.
---------, 2002, SYNERGY NGM (Synthesis of Energy Wilson, Bryan, 1982, Religion in Sociological
of Nature, God, and Man): A Paradigm Perspektif, Oxford and New York: Oxford
towards World Peace, International Seminar University Press.
Globalization, Religion, and the Media in the Ziemek, Manfred, 1983, Pesantren dalam Perubahan
Islamic World : Intercultural Dialogue, Sosial, Jakarta: P3M
th th
Yogyakarta (Indonesia), October 8 -9
---------, 2011, Rekonstruksi Pemikiran Kiai Musta'in
tentang Sistem Pendidikan di Universitas
Darul 'Ulum Jombang, Disertasi, Program
Studi Ilmu Sosial, Program Pascasarjana
Universitas Merdeka Malang
---------, 2016, Kiai Musta’in Romly, Tarekat Pesantren
dan Sains, Otak London Hati Masjidil Haram,
Rekonstruksi Pemikiran Sosial Pendidikan
Agama Islam, Jenggala Pustaka Utama,
Surabaya

National Conference Multidisciplinary | 288

Anda mungkin juga menyukai