NIM : 3401420023
KONSTRUKSI TEORI
Teori : hasil dari mengamati, pengamatan atau observasi, yang sebetulnya dalam kehidupan
kita sehari2 sudah berteori tapi tanpa kita sadari sebab tidak tertulis
Sedikit ringkasan yang saya dapat adalah bahwa Konstruksi teori adalah abstrak dari
sejumlah konsep yang disepakatkan dalam definisi-definisi. Konsep sebagai abstraksi dari
banyak empiri yang telah ditemukan kesamaa umumnya dan kepilahannya dari yang lain
atau abstraksi dengan cara menemukan sejumlah esensi pada suatu kasus, dan dilakukan
berkelanjutan pada kasus-kasus lainnya.
Konstruksi teori didasarkan pada sebuah pendekatan sistematis yang menggunakan prosedur
prosedur yang jelas, tersurat, dan formal dalam semua aspek proses penelitian, yaitu dalam
mendefinisikan konsep-konsep, variabel-variabel, sistem-sistem penggolongan; dalam
mengembangkan proposisi-proposisi; dalam membuat pernyataan-pernyataan; dan dalam
mengoperasionalkan dan mengukur konsep-konsep dan variabel-variabel (Sarantakos,
1993:9).
Teori tidak saja dipahami sebagai penjelasan, tetapi juga sebuah cara mengemas realitas, cara
untuk memahami realitas (Littlejohn & Foss, 2005: 4). Orang selalu merepresentasikan
realitas secara simbolis dan selalu menjalankannya dalam kawasan teori. Sebuah teori adalah
sebuah sistem pemikiran, sebuah cara melihat. Kita tidak pernah dapat “melihat” realitas
secara murni. Kita harus menggunakan seperangkat konsep dan simbol untuk mendefinisikan
apa yang kita lihat, dan teori-teori memberikan lensa yang memungkinkan kita untuk
mengobservasi dan mengalami realitas.
Paradigma dipahami sama dengan world view (pandangan dunia), general perspective (cara
pandang umum), atau way of breaking down the complexity (cara untuk menguraikan
kompleksitas). Paradigma sebagai seperangkat asumsi-asumsi teoritis umum dan hukum-
hukum serta teknik-teknik aplikasi yang dianut secara bersama oleh para anggota suatu
komunitas ilmiah.
Jika semua fakta diketahui, maka orang hanya akan berbicara ttg fakta saja, sehingga
tidak diperlukan teori
Namun tidak semua fakta yang kita butuhkan tersedia
Fakta masih butuh interpretasi agar memiliki arti sesuai kebutuhan dan rencana kita
Fakta tidak selalu jelas dengan sendirinya, shingga perlu teori untuk
menginterpretasikan dan menilainya
Teori yang baik akan membantu kita memahami dan menjelaskan fakta, serta
memberikan ramalan yang valid.
1. Fakta yang ada, harus diinterpretasikan dulu agar fakta itu mempunyai arti sesuai
kebutuhan dan rancangan (penelitian)
2.
Susongko, P. (2019). Konstruksi Teori Pendidikan Berbasis Filsafat Jawa Kuno (Studi
Analisis Dokumenter Berdasarkan Kitab Sang Hyang Tatwa Jnana Dan Sang Hyang Nawa
Ruci). Cakrawala: Jurnal Pendidikan, 13(1), 73-88.
Tiro, M. A., & Arbianingsih, A. (2015). Konstruksi Teori: Konstelasi dan Kontemplasi.
https://www.google.com/search?q=KONSTRUKSI+TEORI+PARADIGMA+THOMAS+S.
+KUHN&oq=KONSTRUKSI+TEORI+PARADIGMA+THOMAS+S.
+KUHN&aqs=chrome..69i57j69i61l2.3134j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8
https://www.google.com/search?q=memahami+teori+konstruksi+sosial+peter+l.
+berger&oq=MEMAHAMI+TEORI+KONSTRUKSI+SOSIAL+PETER+L.
+BERGER&aqs=chrome.0.0i19j69i61.1250j0j7&sourceid=chrome&ie=UTF-8
https://jaringskripsi.wordpress.com/2009/09/22/konstruk-teori-theoritical-construction-dan-
paradigma-paradigm/