LAPORAN PRAKTIKUM
BIOTEKNOLOGI DAN BIOKIMIA
Oleh Kelompok H – 11
1. Nabila Rizkia (110120337)
2. Tabris Salsabil Nabilah (110120340)
3. Theria Longdong (110120361)
Daftar Isi......................................................................................................................................2
BAB I. Tujuan Praktikum ..........................................................................................................3
BAB II. Hasil Praktikum..............................................................................................................4
BAB III. Pembahasan..................................................................................................................7
BAB IV. Kesimpulan.................................................................................................................10
Daftar Pustaka............................................................................................................................11
Lampiran....................................................................................................................................12
BAB I
TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mahasiswa dapat mengetahui manfaat uji biokimia.
2. Mahasiswa dapat mengidentifikasi jenis specimen yang digunakan untuk analisis
biokimia.
3. Mahasiswa mampu menentukan perbedaan serum dan plasma
4. Mahasiswa mampu menjelaskan factor-faktor yang mempengaruhi interpretasi hasil.
5. Mahasiswa mampu menginterpretasikan hasil analisis specimen terkait kesalahan.
BAB II
HASIL PRAKTIKUM
1. Spesimen biologis yang dapat digunakan dalam analisis biokimia terkait kondisi
kesehatan seseorang, ditentukan oleh tujuan pemeriksaan. Tuliskan di tabel berikut
jenis spesimen dan tujuan pemeriksaan!
Referensi :
https://www.mayoclinic.org/tests-
procedures/lumbarpuncture/about/pac-
20394631
2 Sputum
Mengecek adanya infeksi, mendeteksi bakteri,
jamur pada saluran pernafasan untuk
mendiagnosis penyakit - penyakit pada
pernafasan misalnya tuberkulosis dan
pneumonia
Referensi : https://www.hopkinsmedicine.org
3 Feces Membantu mendiagnosis kondisi tertentu yang
mempengaruhi saluran pencernaan. Kondisi ini
dapat mencakup infeksi (seperti parasit, virus,
atau bakteri), penyerapan nutrisi yang buruk
atau kanker.
Referensi :
https://www.uofmhealth.org/health-
library/aa80714#:-
:text=Test%20Overview&text=A%20stool
%20anal ys%20is%20a.poor
%20nutrient%20absorption%2C%20or%cancer
Referensi :
https://www.hopkinsmedicine.org/health/t
reatment-testsand-therapies/biopsies
5 Hembusan untuk mendiagnosis kondisi seperti : Lactose
napas intolerance Helicobacter Pylori (H. Pylori),
mengetahui adanya bakteri H. Pylori yang dapat
menyebabkan peptic ulcers dan kanker
lambung. Fructose intolerance Bacterial
Overgrowth Sydrome, mendeteksi Small
Intestinal Bacterial Overgrowth (SIBO) dengan
mengukur hydrogen dan metana yang dihasilkan
oleh bakteri usus halus.
https://www.academia.edu/24702904/
BIOKIMIA_ bab
2 Aktivitas fisik
Olahraga berlebihan dapat menyebabkan
pembebasan enzim dari jaringan peningkatan
tekanan darah
https://www.academia.edu/24702904/
BIOKIMIA_ bab
4 Kehamilan
Kondisi ini mengubah beberapa kisaran rujukan
https://www.academia.edu/24702904/BIO
KIMIA_bab
https://www.academia.edu/24702904/BIO
KIMIA_bab
3.Tuliskan di tabel berikut tujuan pemeriksaan analit pada spesimen darah dan urin!
2 LDL-C
untuk membantu mengetahui resiko mengalami
penyakit jantung dan memonitor keefektifan
lipdlowering therapy
Referensi : https://labtestonline.org/test.ldl
3 Kreatinin
pemeriksaan kreatinin darah dengan kreatinin
urin bisa digunakan untuk menilai kemampuan
laju Filtrasi glomerolus, yaitu dengan
melakukan tes Kreatinin Klirens. Selain itu
tinggi rendahnya kadar kreatinin darah juga
memberi gambaran tentang berat dan
ringannya gangguan fungsi pada ginjal.
Refernsi :
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/105/
jtptunimu sgdl-silvirinaw-5250-2-bab2.pdf
4 ALT-AST
untuk mendeteksi kerusakan hati dan/ atau
untuk membantu mendiagnosis penyakit hati.
https://labtestsonline.org/tests/
aspartateaminotransf eraseast#:-:text=The
%20test%20is%20 most%20useful,alanine
%20aminotransferase
%2020(ALT)%20test.
5 Gas darah
untuk memeriksa jumlah oksigen dan karbon
dioksida dalam darah. Selain itu juga dapat
mengukur keasaman darah.
Referensi :
https://www.hopkinsmedicine.org/health/
conditions and-diseases/chrocic-bronchitis.
Uji Menggunakan Spesimen Urin
1 Keton
Mengukur kadar penyakit ketoasidosis
diabetikum
3 pH
Mengukur kadar bilirubin terkait penyakit hati
asidosis tubulus ginjal
http://repository.unimus.ac.id/1867/2/BAB
%20I.pd f
Referensi :
https://sinta.unud.ac.id/uploads/
dokumen_dir/fe e57a1cd1488
f27c6c76fa98e19043c.pdf
3 Pengambilan dilakukan pada pagi hari karena merupakan
sampel pada pagi keadaan basal tubuh setelah beristirahat pada
hari malam hari dan umumnya tidak beraktivitas.
Selain itu tubuh kita memiliki variasi biologis
sesuai dengan waktu, artinya kadar analit
yang diperiksa pada pagi hari dapat
memberikan hasil yang berbeda jika
diperiksa pada sore hari.
Refernsi :
https://www.bulelengkab.go.id/detail/artikel/
anj uranpersiapan-sebelum-pemeriksaan-
laboratorium-37
BAB III
PEMBAHASAN
A. Spesimen biologis yang dapat digunakan dalam analisis biokimia.
Cairan serebrospinal (CSF) adalah cairan bening yang mengelilingi otak dan
sumsum tulang belakang. Ini melindungi otak dan sumsum tulang belakang dari
cedera dan juga berfungsi sebagai pengiriman nutrisi dan sistem pembuangan limbah
untuk otak. CSF diproduksi terus menerus di area otak yang disebut ventrikel dan
diserap oleh aliran darah.
Tes yang diinterpretasikan dengan benar dapat menjadikan cairan
serebrospinal (CSF) sebagai alat utama dalam diagnosis berbagai penyakit. Tes yang
biasa dilakukan pada CSF meliputi kadar protein dan glukosa, jumlah dan perbedaan
sel, pemeriksaan mikroskopis, dan kultur. Tes tambahan seperti tekanan pembukaan,
warna supernatan, aglutinasi lateks, dan reaksi berantai polimerase juga dapat
dilakukan.
Tekanan pembukaan normal berkisar dari 10 - 100mm H2O pada anak kecil,
60 - 200mm H2O setelah usia delapan tahun, dan hingga 250mm. Tekanan pembukaan
di > 250 mm H2O adalah diagnostik hipertensi intrakranial.
Warna CSF bening, namun dapat berubah warna menjadi keruh, dikarenakan
CSF mengandung sel darah putih atau sel darah merah.
Tujuan dari pemeriksaan cairan CSF ini adalah untuk mengidentifikasi virus,atau
sel yang abnormal , seperti meningitis, gangguan lain dari sistem saraf pusat seperti
sindrom Guillain-Barre dan multiple sclerosis, kanker otak atau kanker sumsum tulang
belakang.
2. Sputum
Sputum adalah lendir yang di keluarkan melalui paru-paru,bronkus dan
trakea.Sputum atau dahak adalah bahan yang dikeluarkan melalui mulut, umumnya
tidak berwarna ( bening) . Cairan sputum lebih kental dari air liur. Sputum diproduksi
oleh Trakheobronkhial tree yang secara normal memproduksi sekitar 3 ons mucus
setiap hari sebagai bagian darinmekanisme pembersihan normal.
Mukus yang disekresikan oleh kelenjar mukosa di bawa ke faring dengan
mekanisme pembersihan silia dari epitel yang melapisi saluran pernapasan. Saat
keadaan abnormal, mukus akan diproduksi berlebih karena terdapat infeksi di
membran mukosa. Mukus yang berlebih ini akan merangsang membran mukosa untuk
memberikan tekanan intra thorakal dan intra abdominal yang tinggi. Rangsangan ini
berupa batuk yang akan mengeluarkan mukus yang berlebih didalam membran
mukosa. Mukus tersebut akan keluar sebagai sputum.
Dalam pemeriksaan sputum yang dievaluasi adalah sumber, warna, volume,
dan konsistensinya. Tujuan dari pemeriksaan sputum untuk mengidentifikasi bakteri
atau jamur yang menyebabkan penyakit seperti pneumonia bacterial, tuberkulosa, serta
infeksi pernapasan lainnya.
3. Feses
Feses merupakan hasil dari digesti dan absorbsi asupan makanan,air,saliva,cairan
lambung, cairan yang berasal dari pankreas, cairan dari empedu. Volume ,bentuk, dan
kosnsistensi dari feses tergantung dari proses absorpsi, sekresi,dan fermentasi di usus.
Warna feses normal yaitu kuning, konsistensi feses tidak lembek dan tidak keras,
berbau khas.
Tujuan pemeriksaan feses ini, untuk mengidentifikasi adanya infeksi yang berasal
dari bakteri, virus, parasit, dan berbagai penyakit lainnya, yang menimbulkan
abnormalnya sistem pencernaan.
4. Sel/jaringan (Biopsi)
Biopsi merupak serangkaian tes yang bisanya dilakukan untuk mendeteksi adanya
penyakit kanker . Tes biopsi dengan mengambil sempel jaringan tubuh, kemudian
sempel tersebut akan di uji di laboratorium
Tujuan dari tes biopsi ini adalah untuk mengidentifikasi adanya sel kanker di
dalam tubuh.
5. Hembusan Napas.
Hembusan napas merupakan pemeriksaan yang dilakukan utuk mendiagnosis
adanya gangguan di paru-paru atau saluran pernapasan lainnya.
3. Jenis Kelamin
Pria dan wanita memiiki perbedaan hormon yang dapat mempengaruhi hasil uji.
Hormon progesteron berpengaruh terhadap siklus menstruasi dan ovulasi, hormon
esterogen berpengaruh terhadap perubahan bentuk tubuh saat pubertas, hormon LH
dalam mengatur siklus menstruasi.
4. Kehamilan
Pada ibu hamil, Hormon esterogen akan meningkat, Hormon ini dapat
meningkatkan aliran darah, sehinnga dapat mempengaruhi kadar hemoglobin , sehinga
hasil pemeriksaan dapat terganggu.
6. Keton
Keberadaan keton dalam urine tidaklah normal. Keton hanya akan
dibentuk saat terjadi defisiensi karbohidrat dan tidak dibentuknya energi dari
glukosa. Keton kemudian akan beredar dalam darah dan diedarkan ke seluruh
tubuh melalui pembuluh darah dan diedarkan ke seluruh tubuh melalui
pembuluh darah menuju organ organ penting seperti otak dan otot dimana
keton dibutuhkan sebagai energi pengganti.
Keton bersifat asam, sehingga tubuh akan menghasilkan basa sebagai
buffer untuk mempertahankan keseimbangan tubuh. Bila terus-menerus
menggunakan keton sebagai energi, suatu saat cadangan basa tubuh akan
habis dan hal ini akann menimbulkan kedaruratan yang disebut ketoasidosis
yang dapat mengancam nyawa. Tujuan dari pemeriksaan keton adalah untuk
mengidentifikasi kadar keton dalam darah.
7. Protein
Keberadaan protein dalam urin menandakan ada kebocoran pada
glomerulus. Glomerulus merupakan bagian nefron yang berfungsi memfilter
berbagai zat sisa metabolisme. Dalam kondisi normal protein tidak akan
melewati glomerulus melainkan akan langsung menuju arteri efferent dan
kembali ke jantung. Kebocoran dan kerusakan glomerulus akan
memnyebabkan beberapa zat yang masih berguna bagi tubuh akan ikut
terbuang salah satunya adalah protein. Keberadaan protein dalam urin secara
sederhana dapat di deteksi menggunakan uji asam asetat. Hasil pengujian ini
akan menunjukkan secara jelas keberdaan dan kadar protein urin secara
kualitatif.
8. pH
Pemeriksaan pH urine bertujuan untuk melihat kadar asam atau basa dari
urine. Pemeriksaan ini untuk mengidentifikasi infeksi yang terdapat di ginjal.
9. Eritrosit
Pemeriksaan eritrosit pada urine ditujukan untuk mengidentifikasi adanya
infeksi pada ginjal.
10. Warna
Pemeriksaan warna pada urin untuk untuk mengevaluasi dan mendeteksi
adanya indikasi kerusakan pada saluran kemih.
D. Persiapan Pengambilan Sempel
1. Puasa 10-12 jam
Puasa dilakukan untuk menjaga agar hasil uji biokimia tidak terpengaruhi oleh
makanan atau minuman yang pasien konsumsi sebelum menjalankan uji biokimia.
Makanan atau minuman yang di konsumsi sebelum uji biokimia dapat mempengaruhi
glukosa darah, lemak, dan zat –zat yang ada di dalam tubuh
c. Reseptor apakah yang terlibat pada kasus ini? Apakah yang dimaksud dengan reseptor?
Reseptor asetilkolin Asetylcholine reseptor (AchR) terdapat pada neuromuscular
juction. Merupakan neurotransmiter yang mengantarkan rangsangan dari saraf satu ke
saraf lainnya. Jika reseptor mengalami gangguan maka akan menyebabkan defisiensi,
sehingga komunikasi antara sel saraf dan otot terganggu dan menyebabkan kelemahan
otot.
Reseptor merupakan molekul protein yang menangkap sinyal kimia dari luar sel, bila
berikatan dengan ligan.
Kasus urine
1. Dalam rangka peringatan hari kemerdekaan, diadakan bazar di taman kota surabaya,
dimeriahkan dengan berbagai stan makanan dan mainan. Badan amal setempat
mengadakan sejumlah pemeriksaan gratis salah satunya pemeriksaan gula darah. Remaja
A berusia 17, yang mengikuti kegiatan bazar tersebut, juga melakukan pemeriksaan gula
darah, dimana hasil pemeriksaan gula darah sewaktunya 14,4 mmol/L. Hasil tersebut
membuat keluarga khawatir, karena beberapa hari yang lalu sepupu remaja tersebut
terdiagnosis mengidap diabetes. Satu jam kemudian dilakukan tes ulang mengunakan alat
ukur yang dimiliki keluarga, hasilnya menunjukkan hiperglisemia dan glikosuria +++.
Apakah makna hasil pemeriksaan tersebut? Apakah diperlukan terapi farmakologi pada
kasus ini? Jelaskan mengapa!
Jawab :
Hiperglikemia adalah peningkatan kadar gula dalam darah diatas normal, akan tetapi
peningkatan kadar gula sesaat setelah makan tidak dapat disebut dengan hiperlgikemia.
Hiperglikemia dapat disebabkan oleh berbagai hal, antara lain gula yang menumpuk
dalam darah dan tidak mampu masuk ke dalam sel, gangguan pengeluaran hormon
insulin, dan faktor keturunan. Selain itu hiperglikemia juga dapat terjadi karena reaksi
dari obat-obatan tertentu. Semakin tinggi kadar gula di dalam darah maka mampu
menyebabkan timbulnya penyakit diabetes mellitus.
Hiperglikemia , biasanya mengacu pada kadar plasma gula darah yang > 10 mmol/L atau
> 180 mg/dL dan dan dapat menyebabkan Diabetes Militus.
Gikosuria , merupakan kondisi dimana ginjal tidak dapat menyerap glukosa , sehingga
kadar glukosa dalam urin melebihi jumlah normal. Kondisi ini dapat disimpulkan bahwa
pasien mengalami Diabetes Militus.
Jawab :
Proteinuria merupakan gejala utama pada sindrom nefrotik, sedangkan gejala klinis lainnya
dianggap sebagai manifestasi sekunder. Kehilangan protein melalui urin menyebabkan terjadinya
hipoalbuminemia. Dalam keadaan seimbang, laju sintesis albumin, degradasi dan pengeluaran
dari tubuh adalah seimbang. Secara kuantitatif proteinuria biasanya kurang dari 2 gram/ m2
LPB/24 jam, tetapi pada keadaan tertentu dapat melebihi 2 gram/ m2 LPB/24 jam. Pasisen yang
mengalami proteunuria akan kekurangan albumin. Albumin berfungsi untuk mengatur tekanan
dalam pembuluh darah dan menjaga agar cairan yang terdapat dalam pembuluh darah tidak bocor
ke jaringan tubuh sekitarnya. Sehingga pasien yang mengalami hipoalbuminemia, saat ditekan
pada salah satu bagian tubuh akan mengalami cekungan , dan akan lama untuk kembali normal.