Anda di halaman 1dari 12

Restu Nur Cholidah– Tantangan Dan Upaya Dalam Menggunakan Media 1

Pembelajaran Berbasis E-Learning Sesuai Perkembangan Zaman

JAMP: Jurnal Administrasi dan Manajemen Pendidikan


Volume … Nomor … Bulan … Tahun …

Tersedia Online di http://journal2.um.ac.id/index.php/jamp/


ISSN Online : 2615-8574

Tantangan Dan Upaya Dalam Menggunakan Media Pembelajaran


Berbasis E-Learning Sesuai Perkembangan Zaman

Restu Nur Cholidah1, A. Supriyanto2,


Ahmad Yusuf Sobri3
Universitas Negeri Malang
E-mail: restu.nur.2201328@students.um.ac.id No. HP: 085936563474

Abstract : The main focus in this article is the learning model. One of the existing models is e-learning. E-
learning learning that is able to increase effectiveness in learning. Students are encouraged to seek more
knowledge, opening the door for interaction between lecturers and students, without time and place restrictions
so as to maximize the learning process which is expected to optimize the results. This research is a qualitative
research with a descriptive approach. The focus of this research is E-Learning learning media. The research
method used is library research or literature study based on observation. Dependence on E-learning with tools
and technology on the other hand, creates dilemmas and challenges at the same time. The three main factors
that need to be considered are human resources, supporting infrastructure and implementation. So it must
optimize in learning activities. Therefore, it is necessary to improve the quality of human resources who have
not been able to master e-learning, minimize accessible infrastructure and how to determine the most suitable
learning model.

Keywords: E-learning, Human Resources, Infrastructure.

Abstrak : Fokus utama dalam artikel ini adalah model pembelajaran. Salah satu model yang ada saat ini adalah
e-learning. Pembelajaran e-learning yang mampu meningkatkan efektivitas dalam belajar. Mahapeserta didik
didorong untuk mencari ilmu yang lebih banyak, membuka pintu interaksi antara pendidik dan peserta didik,
tanpa batasan waktu dan tempat sehingga memaksimalkan proses pembelajaran yang diharapkan akan
mengoptimalkan hasilnya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Fokus
penelitian ini adalah media pembelajaran E-Learning. Metode penelitian yang digunakan adalah library
research atau studi kepustakaan berdasarkan observasi. Ketergantungan pada pembelajaran E-learning dengan
perangkat dan teknologi di sisi lain, menciptakan dilema dan tantangan sekaligus. Tiga faktor utama yang perlu
diperhatikan adalah manusia sumber daya, infrastruktur pendukung dan pelaksanaannya. Sehingga harus
mengoptimalkan dalam kegiatan belajar. Oleh karena itu diperlukan peningkatan kualitas sumber daya manusia
yang belum mampu menguasai e-learning, meminimalisir infrastruktur yang dapat diakses dan bagaimana
menentukan model pembelajaran yang paling cocok.

Kata kunci : E-learning, Sumber Daya Manusia, Infrastruktur.

PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi informasi seiring berjalannya waktu berkembang dengan cepat,
perkembangan teknologi informasi ini akhirnya membuat paradigma masyarakat untuk mencari dan
memperoleh informasi menjadi berubah, ya itu tidak melalui surat kabar, radio, koran dll. Terdapat
salah satu bidang yang memanfaatkan perkembangan teknologi informasi karena telah memberikan
dampak positif pada bidang tersebut, yaitu bidang pendidikan. Pendidikan merupakan proses
interaksi antar individu melalui komunikasi dan berbagai informasi yang mana interaksi tersebut
2 JURNAL ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN PENDIDIKAN VOL. … NO… BULAN .. TAHUN
terjalin
… antara pendidik dengan peserta, antar pendidik dan antar peserta didik. Interaksi yang
tercantum tersebut membuat sesama individu saling bertukar informasi terkait dengan pendidikan.
Sumber informasi di dalam dunia pendidikan berasal dari pendidik. Pendidik menyampaikan
informasi terkait pembelajaran menggunakan berbagai metode dan media yang digunakan untuk
penyajian informasi tersebut ditujukan agar mudah dipahami oleh peserta didik. Metode
pembelajaran yang memasukkan unsur media teknologi informasi di dalamnya, hal tersebutlah yang
melahirkan adanya ide tentang e-learning.
Terdapat banyak bentuk perkembangan teknologi informasi yang dapat digunakan sebagai
media pendukung dalam pembelajaran yang biasa disebut dengan e-learning. E-learning itu sendiri
memiliki makna sebuah hasil inovasi dari pengembangan teknologi informasi yang dapat digunakan
dalam proses belajar mengajar selama di kelas. E-learning ini dapat digunakan untuk menyampaikan
materi pembelajaran serta mendukung adanya peningkatan minat belajar peserta didik. Hal tersebut
dikarenakan saat belajar dengan menggunakan e-learning peserta didik dituntut untuk aktif di dalam
proses pembelajaran karena nantinya peserta didik diminta untuk mendemonstrasikan atau
mempraktekkan materi-materi yang telah dipelajari melalui e-learning, sehingga peserta didik tidak
hanya mendengarkan materi yang disampaikan oleh pendidik saja tetapi juga melakukan praktik
dalam proses belajar mengajar. Saat belajar menggunakan e-learning nantinya materi akan disajikan
dengan menggunakan virtualisasi dengan berbagai varian tipe penyajian agar terlihat menarik bagi
peserta didik. Saat melakukan pembelajaran e-learning nantinya pendidik ataupun peserta didik dapat
saling berbagi informasi dan mengakses materi pembelajaran di manapun dan kapanpun. Fitur e-
learning selalu dikembangkan agar proses pemanfaatannya untuk mempermudah kegiatan sehari-hari
semakin bagus.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini bergerak semakin cepat. Bahkan di
setiap detiknya banyak teknologi-teknologi baru dapat ditemukan karena saat ini semakin tinggi
inovasi dan kreativitas yang dimiliki oleh manusia. Sehingga dengan waktu yang cepat Manusia
dapat menciptakan dan menemukan penemuan-penemuan baru yang dapat terbilang cukup besar.
Bayangkan saja dalam kurun waktu 10 tahun berapa banyak arsip-arsip, berkas, dokumen, dan data
yang penemu-penemu teknologi itu simpan dalam bentuk hard file ataupun soft file. Pastinya akan
banyak sekali. Tetapi, dengan seiring berjalannya waktu munculnya penemuan di mana kita dapat
menyimpan banyak data dengan menggunakan satu alat yang berukuran kecil, seperti flash disk.
Penemuan ini sangat membantu untuk orang-orang yang memiliki pekerjaan dengan data yang
banyak dan perlu dibawa ke mana-mana. Lalu dalam kurun waktu 20 tahun terakhir perkembangan
teknologi komunikasi informasi menjadi semakin fenomenal di kalangan masyarakat. Perkembangan
teknologi komunikasi informasi ini dapat mengubah cara setiap individu di lingkungan sosial dalam
menjalani aktivitasnya. Kemajuan teknologi dibarengi dengan kemajuan kemampuan komputasi
saling kamu beriringan satu sama lain sehingga menghasilkan banyak kesempatan atau peluang yang
dapat dinikmati oleh banyak orang. Hal tersebut dikarenakan perkembangan teknologi komunikasi
informasi memberi banyak kemudahan bagi setiap individu untuk menjalankan aktivitasnya disertai
dengan penyediaan banyak pilihan yang dapat dipilih sesuai keinginan mereka.
Restu Nur Cholidah– Tantangan Dan Upaya Dalam Menggunakan Media 3
Dengan Pembelajaran
memanfaatkanBerbasis
teknologi persepsi orang dalam hidup mulai
E-Learning Sesuai Perkembangan Zaman berubah. Di mana
teknologi membuat orang berpikiran bahwa ekspektasi mereka dapat direalisasikan dengan mudah
dengan memanfaatkan teknologi tersebut. Salah satu teknologi yang ditemukan dan sempat membuat
publik heboh adalah ditemukannya internet. Hal tersebut dikarenakan internet memudahkan kita
untuk memindahkan dan menyimpan data secara digital dengan mudah, selain itu juga banyak fitur-
fitur yang disediakan di dalam internet yang dapat menunjang aktivitas manusia.
Ketika pertama kali internet ditemukan, memang sudah tujuan dari awalnyalah
diperuntukkan untuk mengubah kebiasaan manusia saat menjalani aktivitas dalam hidupnya. Dengan
adanya internet kita tidak hanya bisa mengirim email dan browsing saja tetapi banyak aplikasi yang
disediakan dapat kita gunakan untuk menunjang kehidupan sehari-hari agar lebih produktif.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong terbukanya area pembelajaran,
seperti area tempat belajar dan tempat-tempat untuk mempelajari dan memperoleh ilmu-ilmu baru.
Saat ini individu tidak hanya dapat mencari informasi dan ilmu hanya bersumber dari bacaan, seperti
buku, koran, majalah saja, tetapi saat ini seluruh bacaan dapat diakses secara virtual dengan
menggunakan internet.
Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi seiring berjalannya waktu akan
menggeser peran buku, majalah, koran sebagai sumber bacaan guna menambah pengetahuan. Secara
tidak langsung hal tersebut akan berimbas juga pada peran pendidik saat akan menyampaikan materi
pembelajaran di kelas kepada seluruh peserta didik. Selain itu dampak dari kemajuan teknologi
suasana kelas akan menjadi lebih kondusif dan mendukung peserta didik dapat lebih memahami
materi pembelajaran karena merasa nyaman dengan suasana kelasnya. Kemajuan teknologi juga
menuntut para pendidik untuk selalu memperbarui materi yang akan mereka ajarkan kepada para
peserta didiknya.
Dengan adanya internet dampak yang dirasakan cukup besar pada kehidupan seluruh umat
manusia. Internet yang merupakan salah satu hasil dari era globalisasi telah menjadikan dunia ini
menjadi lebih transparan karena menjadi sangat mudah untuk terhubung dengan orang lain yang
berada di wilayah berbeda dan jauh jaraknya tanpa mengenal batas. Dengan mengakses internet
segala informasi dari berbagai negara sangat mudah untuk diakses. Hal inilah yang mendukung
bahwa internet saat ini menjadi kebutuhan pokok manusia modern guna menghadapi berbagai
tantangan global,salah satunya adalah perkembangan dalam penerapan metode pembelajaran. Metode
pembelajaran saat ini kebanyakan memanfaatkan internet sehingga lebih menonjol basis e-
learningnya. Menggunakan e-learning pendidik nantinya dapat lebih kreatif dan inovatif dalam
mengembangkan metode yang digunakan dalam pembelajarannya semaksimal mungkin agar
penggunaan waktu belajar dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin tetapi dengan akhir tujuan
pembelajaran tercapai. Dengan menggunakan metode pembelajaran berbasis e-learning, pendidik dan
peserta didik dapat saling berinteraksi kapanpun dan di manapun, sehingga proses komunikasi dapat
terjalin dengan lebih mudah. Dengan memanfaatkan e-learning juga dapat memungkinkan proses
pembelajaran dilakukan secara online atau tidak melalui tatap sehingga kegiatan belajar mengajar
dapat menjadi lebih fleksibel terhadap tempat dan waktu antara penyidik dan peserta didik.
4 JURNAL ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN PENDIDIKAN VOL. … NO… BULAN .. TAHUN
METODE
… PENELITIAN
Penelitian ini merupakan sebuah penelitian kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif.
Fokus yang digunakan dalam penelitian ini adalah berfokus pada penggunaan media pembelajaran e-
learning dalam proses belajar mengajar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
studi pustaka yang berdasarkan observasi terhadap beberapa buku, jurnal, dan artikel. Sumber utama
data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari buku, jurnal, karya tulis ilmiah, artikel, dan
beberapa media membaca lainnya. Data yang digunakan dipilih berdasarkan topik penelitian sesuai
dengan kebutuhan dan nantinya akan dijabarkan dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami
dan rinci secara deskriptif.

PEMBAHASAN
Konsep e-learning memberikan dampak pada kemajuan proses transformasi pendidikan
secara digital yang di dalamnya mengkombinasikan pembelajaran secara tatap muka dengan
pembelajaran secara online. E-learning memberikan dampak pada peningkatan kontribusi dan
interaksi antara pendidik dengan peserta didiknya. Pembelajaran secara tatap muka dapat digunakan
untuk mengimplementasikan pembelajaran pembelajaran yang dilakukan secara virtual dengan
memanfaatkan multimedia sebagai sarananya. Multimedia merupakan suatu hal yang paling penting
digunakan dalam proses pembelajaran berbasis e-learning, sehingga kemampuan menguasai
multimedia harus dimiliki oleh pendidik maupun peserta didik.

A. Sarana dan Prasarana Pendukung E-learning


Sumber daya manusia sangat diperlukan dalam proses pembelajaran secara e-learning.
Sumber daya manusia yang digunakan juga harus mampu menguasai teknologi tidak hanya
mengandalkan kemampuan belajarnya saja. Hal tersebut dikarenakan proses pembelajaran e-
learning juga bergantung pada kemampuan penguasaan teknologi dari sumber daya manusia
tersebut. Dikarenakan terdapat aspek yang ketergantungannya tingkat tinggi terhadap alat maka
diperlukan adanya infrastruktur yang dapat membimbing dari penggunaan teknologi.
Infrastruktur merupakan sebuah aset fisik yang dapat dirancang di dalam sistem pendidikan
ataupun sistem lainnya yang dapat memberikan pelayanan publik kepada yang membutuhkan.
Infrastruktur banyak menyediakan support dan layanan yang dapat digunakan dan dimanfaatkan
nantinya untuk meningkatkan kemampuan penguasaan sistem berbasis teknologi. Sarana dan
prasarana pendukung e-learning ini merupakan suatu komponen yang harus dipenuhi agar proses
pembelajaran berbasis e-learning dapat terlaksana sebaiknya dan selancar mungkin. Komponen-
komponen itu meliputi koneksi/jaringan internet, komputer, sistem, software e-learning. Menurut
Romy S. Wahono, komponen yang membentuk e-learning adalah:
 Infrastruktur E-learning
Infrastruktur E-learning dapat berupa personal computer (PC), jaringan komputer, internet
dan perlengkapan multimedia. Termasuk didalamnya peralatan teleconference apabila kita
memberikan layanan synchronous learning melalui teleconference.
 Sistem dan Aplikasi e-learning
Restu Nur Cholidah– Tantangan Dan Upaya Dalam Menggunakan Media 5
Sistem perangkat lunak yang digunakan dalam proses pembelajaran
Pembelajaran Berbasis E-Learning Sesuai Perkembangan Zaman e-learning atau biasa
disebut dengan aplikasi e-learning berguna untuk memvialisasikan proses belajar mengajar
konvensional. Di mana aplikasi ini dapat membantu dalam membuat manajemen di dalam
kelas seperti proses pembuatan materi atau konten, forum diskusi, sistem penilaian (rapor),
sistem ujian online dan segala fitur yang berhubungan dengan manajemen proses belajar
mengajar.
 Konten e-learning
Konten dan bahan ajar nantinya akan dijadikan sebagai materi dalam proses
pembelajaran e-learning. Biasanya konten dan bahan ajar ini dimuat dalam bentuk
multimedia based content atau teks based content yang biasanya disimpan di dalam learning
management system. Sehingga nantinya peserta didik dapat mengakses konten tersebut di
manapun dan kapanpun. Ketiga komponen tersebut diadakan untuk membuat proses
penyelenggaraan pembelajaran berbasis learning dapat dilaksanakan seoptimal mungkin.
Selain itu juga untuk mengakses konten dan bahan ajar tersebut diperlukan adanya kualitas
jaringan internet yang mendukung komputer agar dapat diakses dengan cepat. Lembaga-
lembaga pendidikan seharusnya menerapkan pembelajaran berbasis learning seharusnya
harus menyediakan jaringan internet di sekolah ataupun universitas agar dapat
mengoptimalkan proses belajar berbasis e-learning secara optimal.
Ada 4 hal yang bisa kita lihat satupersatu sebagai komponen penyokong keberlangsungan
pembelajaran e-learning ditinjau dari sisi infrastrukturnya.
 Akses Internet
Ketersediaan akses internet sangat penting karena di internet sangat diperlukan dalam proses
pembelajaran berbasis e-learning. Kondisi jaringan internet yang digunakan oleh pendidik
ataupun peserta didik sangat berpengaruh pada keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran.
Kondisi jaringan internet di Indonesia masih terbilang cukup lambat Apabila dibandingkan
dengan negara-negara yang lainnya seperti Jepang dan Korea Selatan. Apalagi jaringan
internet di Indonesia belum sampai ke pelosok desa-desa sehingga masih terbilang terbatas
dan proses pembelajaran dilihatnya di desa-desa pun belum dapat direalisasikan
 Komputer (Hardware)
Komputer digunakan untuk alat penghubung antara manusia dan sistem tetapi masih bersifat
terbatas. Adanya komputer belum dapat menghubungkan antara manusia dan sistem secara
optimal karena masih terdapat kendala pada harga karena tidak setiap individu berasal dari
kalangan ekonomi tingkat atas. Selain itu juga dapat terkendala pada kecepatan jaringan
internet yang digunakan. Hal tersebut dikarenakan individu yang mengakses internet tidak
terbatas sehingga menyebabkan kuota internet yang terbatas menjadi berkurang
kecepatannya
 Sistem (Software)
Dalam sistem pembelajaran e-learning pastinya akan memerlukan banyak program yang
digunakan untuk memperlancar proses pembelajaran berbasis e-learning. Saat melakukan
browsing internet akan muncul banyak fitur atau aplikasi yang dapat kita akses secara gratis
6 JURNAL ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN PENDIDIKAN VOL. … NO… BULAN .. TAHUN
… ataupun berbayar dan tentu saja setiap fitur memiliki keunggulan dan kelemahannya masing-
masing. Setiap fitur memiliki karakteristik dan fungsinya yang berbeda-beda. Oleh sebab itu
kita dapat menggunakan fitur-fitur tersebut sesuai dengan kebutuhan.
 Biaya Akses
Terdapat hal lain yang berkaitan dengan permasalahan terkait infrastruktur merupakan
permasalahan biaya. Dia yang harus dikeluarkan guna dapat mengakses internet secara Lanjar masih
terbilang cukup mahal. Apabila dibandingkan dengan metode pembelajaran kelas konvensional,
biaya yang dikeluarkan untuk proses pembelajaran berbasis e-learning ternyata lebih besar
dibandingkan perkiraan. Hal tersebut karena pembelajaran berbasis e-learning menuntut untuk
disediakannya infrastruktur yang lebih memadai. Selain itu sarana dan prasarana yang digunakan
dalam pembelajaran juga masih bersifat terbatas dan tidak menunjang dengan adanya pembelajaran
berbasis e-learning.

B. Tantangan dan Peluang


Pembelajaran Berbasis E-Learning Bagi Dunia Pendidikan. E-learning menjadi media
pembelajaran yang sangat mendukung. Kontennya menjadi stimulus bagi peserta didik untuk
reaktif dan berinovasi melalui teknologi. Akan tetapi, e-learning tidak jauh dari kelemahan yang
sekaligus menjadi tantangan bagi peserta didik. Adapun kelemahan e-learning sekaligus
tantangan bagi pendidikan Islam antara lain:
1. Pengenalan dan Pengetahuan mengenai budaya lain memungkinkan terjadinya proses
akulturasi yang lebih cepat, hal ini dapat mengancam keberadaan budaya asli atau bahkan
hilang dengan sekejap
2. Komunikasi antar budaya yang berbeda memungkinkan terjadinya kesalahpahaman pada
proses belajar telah berlangsung
3. Pada pembelajaran dilaksanakan dengan kurang sempurna maka pembelajaran mengalami
kegagalan
4. Ketersediaan biaya dan kesiapan SDM sekolah mesti memiliki kompetensi.
5. Mengurangi Biaya
Dapat menghemat biaya dan mencapai tempat pembelajaran
6. Fleksibilitas waktu, tempat dan kecepatan dalam pembelajaran
Penggunaan E-Learning selama mengajar ditentukan selama belajar agar sesuai dengan
kemampuan masing-masing. Berbeda dengan belajar di dalam kelas, maka semua pelajar
dapat belajar dan berhenti dalam waktu yang sama.
7. Standar dan Efektivitas Pembelajaran
E-Learning mempunyai kualitas yang sama dan sesuai dengan suasana hati ketika mengajar
sehingga dapat dilakukan sebuah perancangan khusus kepada para pelajar menggunakan
simulasi.
8. Ketersediaan fasilitas e-moderating
Sehingga melakukan komunikasi melalui fasilitas internet dalam komunikasi sehingga dapat
dibatasi dengan adanya jarak, tempat dan waktu.
Restu Nur Cholidah– Tantangan Dan Upaya Dalam Menggunakan Media 7
9. MemilikiPembelajaran
bahan ajar atau petunjuk
Berbasis E-Learning Sesuai Perkembangan Zaman
Dalam belajar yang terstruktur dan penjadwalan melalui internet dimana. Belajar dan
melakukan review pada bahan ajar setiap saat dan dari mana saja sehingga membutuhkan
informasi berhubungan dengan bahan ajar yang akan dipelajari dalam melakukan akses
internet sehingga lebih mudah.
10. Perubahan peran peserta didik dari yang pasif menjadi aktif
Kelemahan dalam penggunaan e-learning bukan sebuah kenyataan yang dapat dihindari,
tetapi mesti dicarikan usaha dan peluang pendidikan Islam masuk ke dunia tersebut,
sehingga upaya menjadikan pendidikan sebagai satu-satunya dalam memberikan langkah
strategis dalam menghadapi dan meminimalisasi kelemahan e-learning yang dimaksud.
Media pembelajaran berbasis e-learning dapat melakukan sebuah implikasi pada kalangan
masyarakat, antara lain yaitu:
a) Menembus batas waktu dan tempat
b) Memberikan kemudahan dalam melakukan sebuah pembaruan pada bahan ajar dan media
informasi yang telah disampaikan
c) Adanya kesempatan yang sangat luas untuk mempelajari budaya yang lainnya
d) Keterbukaan kesempatan yang sangat luas untuk mempelajari budaya yang lainnya.
e) Pelajar sebaiknya memiliki komputer dan akses internet
f) Pelajar sebaiknya memiliki keterampilan dalam komputer
g) Jaringan internet yang baik dibutuhkan dalam mengambil materi pelajaran
h) Rutinitas yang ada di kelas, maka pada kegiatan belajar dan tenggang waktu tugas maka akan
membuat pelajar mengalami kegagalan.
i) Pelajar akan merasa jauh pada instruktur karena membantu para pelajar dan memberikan
kedisiplinan dan mandiri
j) Kurangnya interaksi antara pendidik dan peserta didik atau bahkan antar peserta didik itu
sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya values dalam proses
belajar dan mengajar
k) Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya mendorong
tumbuhnya aspek bisnis/komersial.
l) Proses belajar dan mengajarnya cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan
m) Perubahan peran pendidik dari yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional,
kini juga dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan ICT
n) Peserta didik yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal
o) Tidak semua tempat tersedia fasilitas internet dalam melakukan pembelajaran E-Learning
p) Kurangnya tenaga yang mengetahui dan memiliki ketrampilan internet. Kedelapan,
Kurangnya penguasaan bahasa komputer.
Namun pembelajaran E-learning memiliki keterbatasan yaitu:
 Budaya
Tiap orang memiliki kekurangan dalam minat belajar sehingga terbiasa mendengarkan
 Investasi
8 JURNAL ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN PENDIDIKAN VOL. … NO… BULAN .. TAHUN
… Pengguna pembelajaran E-Learning sebagai penyedia pada program E-Learning wajib
mengeluarkan biaya yang digunakan untuk melakukan pembelian pada perangkat lunak
dan perangkat keras sebagai pendukung E-learning tersebut.
 Teknologi dan infrastruktur
Masalah teknologi dan infrastruktur cukup banyak, seperti kurangnya spesifikasi
hardware pada komputer untuk mendukung E-learning, browser yang tidak sinkron
hingga penggunaa internet dengan kapasitas yang belum merata di seluruh wilayah
 Materi
Materi yang harus menggunkaan fisik tentu saja tidak dapat dimasukkan dalam aplikasi
E-learning, seperti olahraga dan kesenian. Namun, E-learning dapat menjelaskan
konsep-konsepnya lebih dahulu
Adapun langkah strategis dalam menghadapi dan mengatasi dari dampak
penggunaan e-learning yaitu:
1. Semua aspek yang menyangkut sistem pembelajaran harus dilaksanakan dengan
sebaiknya seperti kebijakan, manajemen, kurikulum, proses pembelajaran dan SDM
sekolah
Program pembelajaran e-learning tidak akan berjalan tanpa adanya regulasi yang
mendukung e-learning tersebut dapat implikasi yang telah diharapkan. Sehingga
membutuhkan dukungan lebih dari yang lainnya. Kebutuhan tersebut meliputi
kebijakan yang refresentatif terhadap e-learning, manajemen yang beriorientasi pada
kebutuhan peserta didik dan kebutuhan masyarakat, kurikulum yang mengintegrasikan
antara sains dan iptek, proses pembelajaran yang berbasis student center, dan sumber
daya manusia yang memadai dan berkompeten dalam bidang teknologi.
2. Pengembangan SDM Terhadap Teknologi
Media pembelajaran E-Learning sebagai proses yang digunakan dalam mengajar dan
memiliki teknologi sehingga dapat memberikan pelayanan yang terbaik bagi peserta
didiknya.
3. Penanaman Etika
Sebagai seorang fasilitator adanya sebuah pendekatan sebagai subjek dalam belajar
sehingga tidak sedikit adanya penyalahgunaan teknologi membawa kepada peserta didik
untuk menikmati teknologi. Pada media pembelajaran dapat diajarkan cara dalam
mengakses secara mandiri. Pentingnya dalam penerapan nilai-nilai etika yang memiliki
teknologi dan internalisasi nilai-nilai agar sesuai dengan norma yang berlaku dengan
baik, dan agama sebagai penopang kehidupannya.
4. Motivasi
Pada peserta didik digunakan untuk menyelesaikan proses pembelajaran melalui sebuah
media pada sistem pembelajaran yang akan dipusatkan pada kemandirian peserta didik
dan para pendidik dapat melakukan tindakan sebagai seorang fasilitator untuk melakukan
kontruksi informasi.
5. Biaya Tambahan
Restu Nur Cholidah– Tantangan Dan Upaya Dalam Menggunakan Media 9
Membutuhkan biaya tambahan selama melakukan operasional
Pembelajaran Berbasis E-Learning Sesuai Perkembangan Zaman internet dan
mengembangkan internet secara merata, sehingga terdapat akses pembelajaran untuk
menggunakan akses oleh para peserta didik dalam lingkup sekolah

PENUTUP
Kesimpulan
Kemunculan e-learning memberikan dampak besar di dalam bidang pendidikan. Salah satu
dampaknya adalah peserta didik dapat merasakan proses belajar yang berbeda dibandingkan dengan
proses belajar yang dilakukan secara konvensional. Peserta didik juga dapat dimudahkan untuk
mengakses informasi dengan mengaksesnya di manapun dan kapanpun. Dampak yang dirasakan oleh
pendidik adalah pendidik dituntut untuk men ggunakan metode pembelajaran yang lebih variatif
dengan mengkolaborasikan antara materi pembelajaran dengan teknologi informasi. Dalam upaya
pengkolaborasian ini pendidik masih perlu melakukan adaptasi dari adanya perubahan metode
pengajaran yang digunakan dari metode yang konvensional menjadi metode yang lebih modern.
Selain itu juga pendidik diharuskan memiliki keahlian untuk mengkombinasikan materi pembelajaran
semenarik mungkin dengan memanfaatkan multimedia karena proses pembelajaran sudah berbasis e-
learning. Pembelajaran e-learning ini menjadi salah satu alternatif yang dapat digunakan sebagai
model pembelajaran baru agar saat proses pembelajaran berlangsung peran peserta didik dapat lebih
terlaksana secara optimal. Dalam pelaksanaan pembelajaran berbasis e-learning ini diperlukan
berbagai pertimbangan karena keberhasilan proses pembelajaran sangat bergantung kepada
teknologi.
Awalnya pembelajaran berbasis e-learning ini ditujukan untuk menggantikan metode
pembelajaran konvensional. Namun seiring berjalannya waktu, pembelajaran berbasis e-learning ini
belum dapat terealisasikan dan menggantikan peran modal pembelajaran konvensional secara
menyeluruh. Hal ini terjadi karena metode pembelajaran berbasis e-learning belum dapat menandingi
superioritas metode pembelajaran secara tatap muka. Akibatnya adalah pembelajaran berbasis e-
learning sampai saat ini masih menjadi pendukung dari metode pembelajaran konvensional.
Walaupun begitu, metode pembelajaran berbasis e-learning ini di masa depan dapat dijadikan sebagai
alternatif yang menambah variasi model pembelajaran yang dapat digunakan oleh pendidik guna
lebih mendorong keaktifan dan kemandirian peserta didik serta dapat mempermudah proses interaksi
dan komunikasi antara pendidik dan peserta didiknya.
1. Model pembelajaran berbasis e-learning merupakan sebuah terobosan baru dalam bidang
pendidikan karena dianggap mampu meminimalkan terjadinya perbedaan metode mengajar
pendidik dalam menyampaikan materi, sehingga membentuk standar kualitas pembelajaran yang
setara
2. Sistem berbasis e-learning merupakan suatu sistem yang diperlukan untuk mengantisipasi adanya
perkembangan zaman menuju era digital baik dalam mekanisme ataupun konten.
10 JURNAL ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN PENDIDIKAN VOL. … NO… BULAN .. TAHUN
Saran

Penerapan e-learning dalam proses pembelajaran dapat digunakan untuk menghemat biaya
yang dikeluarkan untuk memenuhi fasilitas dalam proses belajar mengajar. Pembelajaran berbasis e-
learning juga dapat meningkatkan kemandirian peserta didik dalam belajar serta menumbuhkan
kebiasaan yang lebih baik dalam proses belajar. Penggunaan pembelajaran berbasis e-learning ini
dapat mengembangkan berbagai layanan seperti media komunikasi yang disajikan dalam format
berbentuk video ataupun suara. Sebaiknya agar proses pembelajaran e-learning berlangsung secara
optimal lembaga-lembaga pendidikan harus memperhatikan beberapa faktor seperti keahlian yang
dimiliki oleh sumber daya manusia, sarana dan prasarana yang digunakan harus mendukung, dan
model pembelajaran yang digunakan. Proses pembelajaran berbasis e-learning akan berjalan secara
optimal apabila ketiga faktor tersebut dapat dipenuhi karena ketiga faktor tersebut saling
berkesinambungan satu sama lain.

DAFTAR RUJUKAN
Abdelsalam M. Maatuk, Ebitisam K. Elberkawi, dkk. 2022. The COVID-19 pandemic
and E-learning: challenges and opportunities from the perspective of students
and instructors. Journal of Computing in Higher Education. Vol. 1 No. 1, Hlm 21 – 38.
https://doi.org/10.1007/s12528-021-09274-2
Alenezi. 2020. The Role of e-Learning Materials in Enhancing Teaching and Learning
Behaviors. International Journal of Information and Education Technology. Vol. 10. No. 1.
Hlm 1 – 9. http://www.ijiet.org/vol10/1338-JR373.pdf
Ananda, Hadi Elyas. 2018. Penggunaan Model Pembelajaran E-Learning dalam
Meningkatkan Kualitas Pembelajaran. Jurnal Ilmiah. Vol. 1 No. 1, Hlm 1 – 11.
https://jurnal.dharmawangsa.ac.id/index.php/juwarta/article/view/4
Edi Supratman dan Fitri Purwaningtias. 2018. Pengembangan Media Pembelajaran E-
Learning Berbasis Schoology. Jurnal Informatika: Jurnal Pengembangan. Vol. 3 No. 3, Hlm
1 – 10. Template JPIT 2016 (semanticscholar.org)
Hernik Pujiastutik. 2019. Efektivitas Penggunaan Media Pembelajaran E-Learning Berbasis
Web Pada Mata Kuliah Belajar Pembelajaran I Terhadap Hasil Belajar Mahasiswa. Vol. 4
No. 1, Hlm 1 – 12. journal.unirow.ac.id/index.php/teladan/article/view/46/76
Idris, Alf, Zawawi dan Luechai. 2021. Exploring New Horizons and Chellenges For Social
Studies In A New Normal. Malang: CRC Press. Exploring New Horizons and Challenges for
Social Studies in a New Normal - Google Books
Irfan Yusuf dan Sri Wahyu Widyaningsi. 2020. Implementing E-Learning-Based Virtual
Laboratory Media to Students' Metacognitive Skills. International Journal of Indonesian
Education and Teaching.Vol. 15 No. 5, Hlm 1 – 10.
https://doi.org/10.3991/ijet.v15i05.12029
Muhammad, Hasan Baharun, Ahmad Madanibillah, Chusnul Muali, Lukman, Nanang
Khoirul Anam. 2021. Innovative Learning Media Based on e-Learning in the New Normal
Era. Proceedings of the 11th Annual International Conference on Industrial Engineering and
Operations Management Singapore. Hlm 7 – 12. Open Access proceedings Journal of
Physics: Conference series (ieomsociety.org)
M. Arifin dan Rini Ekayati. 2019. E-Learning Berbasis Ermodo. Yogyakarta: CV. Budi
Utama
E-Learning Berbasis Edmodo - Google Books
Sanuaka, Warpala dan M.Tegeh. 2022. Meta Analisis Pengaruh Model Problembasede
Learning Terhadap Kemampuan Berpikir Kristis. Jurnal Teknologi Pembelajaran
Indonesia.Vol. 12 No. 1, Hlm 1 – 10. View of META ANALISIS MODEL PROBLEM
BASED E-LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS (undiksha.ac.id)
Restu Nur Cholidah– Tantangan Dan Upaya Dalam Menggunakan Media 1
Tekad Sukamardjo. 2022. Konsepsi
Pembelajaran dan Tantangan
Berbasis E-Learning SesuaiPembelajaran E-Learning. Ponorogo:
Perkembangan Zaman 1
Uwais Inspirasi Indonesia. Konsepsi dan Tantangan Pembelajaran E-LEARNING - Google
Books
Totok Harjanto, Dimas Septian Eko Wahyu Sumunari. 2018. Tantangan dan Peluang
Pembelajaran dalam Jaringan:Studi Kasus Implementasi Elok (E-Learning: Open For
Knowledge Sharing Pada Mahasiswa Profesi Ners. Jurnal Keperawatan Respati
Yogyakarta. Vol. 1 No. 1, Hlm 24 – 28.
https://nursingjurnal.respati.ac.id/index.php/JKRY/article/view/282
Qurotul, Mukti, dkk. 2020. Exploring E-learning Challenges During theGlobal COVID-19
Pandemic: A Review. Jurnal Sistem Informasi (Journal of Information System. Vol. 16 No.
2, Hlm 1 – 9. View of Exploring E-learning Challenges During the Global COVID-19
Pandemic: A Review (ui.ac.id)
Yoppy Wahyu Purnomo dan Herwin. 2021. Educational Innovation In Society 5.0 Era:
Challenges and Opportunities. Yogyakarta: CRC Press. Educational Innovation in Society
5.0 Era: Challenges and Opportunities - Google Books
12 JURNAL ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN PENDIDIKAN VOL. … NO… BULAN .. TAHUN

Anda mungkin juga menyukai