Anda di halaman 1dari 23

TUGAS KELOMPOK

MATA KULIAH : EVIDENCE BASED PRACTICE


DOSEN : KUSRINI KADAR.,S.Kp.,MN.,Ph.D

TRANSKRIP DAN TEMA KUALITATIF

OLEH :
KELOMPOK
……….. (C0121710) ……….. (C0121710)
……….. (C0121710) ……….. (C0121710)
……….. (C0121710) ……….. (C0121710)
……….. (C0121710) ……….. (C0121710)

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
2018
PENGALAMAN PEMBERIAN ASI EKSLUSIF
PADA IBU YANG BEKERJA

1. PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data kualitatif yang kami lakukan, yaitu dengan tehnik
wawancara kepada ibu yang pernah atau masih memberikan ASI eksklusif
lebih dari 6 bulan pada anaknya.
Adapun daftar pertanyaan inti dalam wawancara saya adalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana pengalaman ibu dalam pemberian ASI eksklusif?
2. Bagaimana upaya pemberian ASI eksklusif saat ibu bekerja?
3. Adakah hambatan pemberian ASI eksklusif pada saat bekerja?
4. Bagaimana bentuk dukungan keluarga kepada ibu dalam pemberian
ASI eksklusif
5. Bagaimana harapan ibu terhadap tempat kerja yang mendukung
program pemberian ASI eksklusif?

2. SUASANA WAWANCARA
Sebelum melakukan interview atau wawancara, sebelumnya peneliti
menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari dari kegiatan ini, dan setelah
mendapatkan persetujuan, kemudian dilanjutkan dengan proses
wawancara.
3. TRANSKRIP

Partisipan 1 : Ny. P
Hari/Tanggal :
Waktu :
Tempat :
Nama Partisipan :
Jenis Kelamin :
Umur :

 Peneliti : Selamat siang bu,ehh hari ini saya akan bertanya tentang bagaimana
pengalaman ibu tentang ASI eksklusif, ehh umur 6 bulan pertama, ehmm ,,ehh
yang pertama bagaimana kira kira pengalaman ibu tentang pemberian ASI
eksklusif
 Partisipan : sangat puas sich karena ehh badanya juga keras, untuk daya tahan
tubuh juga bagus untuk anak kalo ASI eksklusif
 Peneliti ; kemudian upaya pemberian ASI nya itu bagaimana pada saat bekerja
 Partisipan : dipompa setiap hari, eh dipompa kalo pulang dipompa sebelum pergi
pompa
 Peneliti : kalo dinas soreki
 Partisipan : belum dapat ka’
 Peneliti :ohh nda dapat jadi dinas pagiji selama ini kalo 6 bulan pertama di’,
Partisipan : iye
 Peneliti : kira kira ada tidak hambatan, kira kira selama ini hambatan yang kita
alami selama pemberian ASI itu seperti apa?
 Partisipan : selama ini nda adaji, nda adaji
 Peneliti : masalah masalah mungkin dalam pemberian ASI?
 Partisipan : nda adaji kak karena masih lancarji, alhamdulillah masih lancarji ASI
ku sampe sekarang
 Peneliti : kemudian didalam keluarga bentuk dukungannya seperti apa untuk
memenuhi itu ASI eksklusifta, maksudnya ehhh suami, kayak dukungannya
suami itu tentang pemberian ASI nya, nadukungji
 Partisipan : iye, sangat mendukunji kak malah nalarangka kasih formula
 Peneliti : ehh harapanta bagaimana, harapan harapanta seperti apa untuk
pemberian ASI eksklusif kemudian kita juga sementara bekerja
 Partisipan : maunya ASI eksklusif seterusnya sampeiii 3 tahun, karena yang
bagusnya eksklusif itu sampei berapa tahun?
 Peneliti : 2 tahun
 Partisipan : 2 tahun iya,
 Peneliti : iya
 Partisipan : maunya saya sampei selesai tahapnya, ehee
 Peneliti : ok kalo begitu makasih yach.

FIELD NOTE
Nama Partisipan : Kode Partisipan : 01
Tempat Wawancara : Waktu Wawancara : Pukul …….- …..
WITA
Suasana tempat saat akan dilakukan wawancara:

Gambaran Partisipan saat dilakukan wawancara :


a. Posisi :
b. Non Verbal :

Gambaran respon partisipan selama wawancara berlangsung :

Gambaran suasana tempat selama wawancara berlangsung:

Respon partisipan saat terminasi :


Partisipan 2 : Ny. A

Hari/Tanggal :
Waktu :
Tempat :
Nama Partisipan :
Jenis Kelamin :
Umur :

 Peneliti: Assalamu alaikum bu’Bagaimana perasaanta saat ini?

 Partisipan: Alhamdulillah
 Peneliti: Mauka tanya-tanyaki seputar tentang pengalamannya ibu dalam
pemberian ASI ekslusif. Ibu bekerja dik?
 Partisipan: Iya
 Peneliti: Ibu bagaimana pengalamannya selama ini tentang pemberian ASI
ekslusif?
 Partisipan: Eh, pemberian ASI ekslusif, Hmmm saya sempat cuti selama 3 bulan
pasca melahirkan, dalam 3 bulan itu sangat lancar. Terus persiapan untuk kembali
bekerja selanjutnya itu persiapannya persiapkan stok ASI yang cukup dan, ehh
dan kalau untuk, memang sih kalau untuk pemberian ASI ekslusif itu betul-betul
butuh komitmen yang besar, dukungan keluarga yang besar untuk pemberiannya.
Pengalaman di awal itu misalnya, pada 3 hari pertama kelahiran jika ASI belum
keluar pada saat itu, disitu tantangan terbesarnya dan sangat-sangat membutuhkan
dukungan keluarga yang besar pada saat itu. Karena jika sekiranya keluarga pada
saat itu, kan saya pada hari pertama sampai hari ketiga itu sangat-sangat sedikit,
bisa dibilang produksi ASI belum ada, terus sudah banyak ini yang bilang,
Hmmm pokoknya kasihmi saja susu formula. Disitu motifasi yang besar
kemudian komitmen itu sangat dibutuhkan disitu. Terus setelah ASInya keluar
memang ehh pengalamannya kembali lagi haruski bersabar. Banyak bersabar
karena ternyata pada saat pemberian ASI pertama itu, payudara sangat sakit dan
itu bisa saja sebagai “boomerang” untuk ibunya, untuk ehh de ehh, tidak usahmi
deh, menderitaku kurasa kayak begitu, tapi setelah berjalan Alhamdulillah bagus
karena dukungan keluarga juga besar, terus untuk persiapan lanjut bekerja ehh
kembali lagi harus punya motifasi yang besar, karena ehh menyetok ASI, kita
harus rela bangun tengah malam menyetok ASI, uhmm ehh jadi mencari waktu-
waktu “pumping” yang ketika waktu itu produksi ASI banyak memang, misalnya
jam 12 malam sampai jam 6 pagi itu kan waktu tidur, jadi memang butuhki
mujahadah yang untuk bangun untuk menyetok ASI, terus pada saat, ehh sampaiji
6 bulan dik, alhamdulillah stok ASInya sampai 6 bulan cukup, jadi itu
pengalamannya selama 6 bulan.
 Peneliti: Terus lanjut bu’, bagaimana upaya ibu dalam pemberian ASI ekslusif?
 Partisipan: Upaya pemberian ASI klo misalnya saya dirumah, saya usahakan
untuk lebih sering untuk memberikan ASI. Kemudian, 2 jam kemudian saya harus
memberikan ASI lagi dan disitu juga sangat mempengaruhi produksi ASI karena
payudara yang sering dikosongkan itu akan meningkatkan produksi ASI.
 Peneliti: Manfaatnya ASI ekslusif apa bu’?
 Partisipan: Manfaat ASI, penelitian itu selain, ehh ASI itu sanagat-sangat tidak
ada bandingannya dengan susu-susu yang lain. Karena kenapa ASI, ketika anak di
berikan ASI, ASI itu meningkatkan imunitasnya, kemudian ASI itu kandungan
kalorinya sesuai apa yang dibutuhkan anak, jadi kalau misalnya kalorinya,
contohnya, hari itu 100 kalori yang dibutuhkan ASI akan keluar dengan kadar
kalori 100, kalau misalnya anak dengan bayi dengan ASI dia tidak akan memiliki
berat badan yang lebih, maksudnya idealki berat badannya, proporsionalki, jadi
tidak ada dibilang terlalu gemuk karena mungkin bertumpukki kalorinya, tidak,
karena ASI akan terproduksi sesuai dengan berapa jumlah kebutuhan kalori anak
itu.
 Peneliti: Kalau waktu pemberian ASI ekslusif itu baik bu?
 Partisipan: Kalau waktu pemberian ASI ekslusife itu dari lahir sampai 6 bulan itu
ASI ekslusife, dan tidak boleh sama sekali ada makanan maupun minuman diluar
dari ASI, maupun air putih.
 Peneliti: Hmmm, kalau cara pemberian ASI ekslusif yag tepat?
 Partisipan: Menyusui yang tepat, ehh cara menyusui yang tepat yaitu ehh apalagi
namanya ehh, anak di gendong dengan posisi yang, ehh langsung mi putingnya
dik, ehh mulut bayi, seluruh ariola itu harus masuk ke dalam mulut bayi dan tepat
jika ketika bayi menghisap tidak akan berbunyi, tidak ada bunyi-bunyi jadi pasmi
masuk ininya, dan ketika bayi menyusui dan mau berpindah ke puting susu
lainnya, jangan sekali-sekali payudarany di tarik tapi sampaikan informasi itu ke
anaknya, bahwa nak ehh pindah lagi di tete kiri lagi ya? Dan insya Allah anak
akan mengerti informasi yang di berikan, dan misalnya tidak, masukkankijari
kelingkingta’ dimulutnya sampai dia hisap. Ketika dia merasa kalau tidak adami
ASI yang keluar, dia akan membuka mulutnya dengan sendirinya.
 Peneliti: Terus ibu, bagaimana hambatan yang dialami selama pemberian ASI
ekslusif?
 Partisipan: Hmmm, hambatan yang di alami selama pemberian ASI ekslusife
ehmm, puting yang lecet itu, kadang membuat nyeri yang sedang sampai sedang,
dan kalau misalnya kita eh terkalahkan menahan rasa nyeri itu, ehh bisaki
mastitis, terbendungki payudarata, jadi meskipun nyeri, maksudnya, biarpun
nyeri, lecetki putingta, haruski berusaha supaya ASInya di keluarkan jadi ehh di
lawan itu semua.
 Peneliti: Terus hambatan lain selama bekerja?
 Partisipan: Ehh mungkin, ohh kalau di awal-awal selama bekerja, karena di awal
mungkin saya tidak terbiasa, ehh memompa ASI ehh bayinya tidak sambil
menyusaui, saya tidak terbiasa dengan itu, saya memang kewalahan di awal-awal
menyetok, mengimbangi stok yang keluar dengan stok yang masuk tapi ehh itu
alhamdulillah saya rasa selama sepekan saja tapi setelah lebih dari sepekan tapi
lebih dari sepekan saya sudah terbiasa kembali lagi memenages bahwa relaksasi
sangat-sangat penting ketika kita akan memeompa ASI
 Peneliti: Trus cara mengatasinya bagaimana bu?
 Partisipan: Cara mengatasinya sambil memompa ASI berfikir dan yakin bahwa
ASI nya tidak akan berkurang selama memompa ASI
 Peneliti: Trus bagaimana solusi yang ibu lakukan itu tercapai?
 Partisipan
 Iyee, Alhamdulillah tercapai
 Peneliti: Trus bagaimana bentuk dukungan keluarganya ibu dalam pemberia ASI
esklusif?
 Partisipan: Dukungan keluaga, ehhh mereka meyakinkan...ehhh ketika kita yakin
bahwa adaji rejekinya akan adaji itu, kemudian selain dukungan, kita memperkuat
keyakinan, ehh dukungannya yaitu menyiapkan makanan dalam pemberian ASI.
 Peneliti: Ibu siapa-siapa lagi yang mendukung selain keluarga ta?
 Partisipan: Ehhhhh...teman-teman, dukungan teman-teman itu juga sangat-sangat
penting karena kenapa bentuk dukungan teman-teman di tempat kerja itu
memotivasi bahwa insya Allah akan keluar ASI nya karena diawal-awal pada saat
saya masih belum terbiasa memompa ASI ehhh tanpa sambil menyusui ehhh itu
teman-teman selalu mendukung bahwa ini baru awal mungkin ini masih belum
terbiasa lalu kemudian teman-teman juga supportnya mengajarkan bagaimana
memompa Asinya yang baik dan benar tanpa menyusui.
 Peneliti: Apa harapan ibu di tempat kerja ibu dalam lemberian ASI Ekslusif?
 Partisipan: Harapannya saya teman-teman tempat saya bekerja bisa juga memiliki
motivasi, bahwa motivasi lebih besar dari pada saya untuk memberikan ASI,
karena ASI itu sangat-sangat penting, harapan saya juga supaya teman-teman juga
dapat memberikan support yang besar kepada teman pada saat memberikan ASI
eksklusif. Jadi salah satu bentuk supportnya itu dia mengerti bahwa teman lagi
kasih ASI ekslusif itu butuh waktu pada ssat bekerja untuk meluangkan waktunya
secara rutin dalam memompakan ASI nya.
 Peneliti: Trus bagaimana tempat yang disediakan bu, apakah ada tempat yang
disediakan untuk memompa ASI?
 Partisipan: Ehhhh klo tempat khusus untuk ehhh memompa ASI kayak laktasi
room itu cuman ada di poli laktasi, tapi klo tepatnya di lantai 2 ini tempat saya
bekerja itu tidak ada ruangan khusus untuk memompa ASI, jadi kita hanya
mencari tempat yang betul-betul kita nyaman, ehhhh Alhamdulillah adaji tempat
yang nyaman untuk di tempati memompa ASI.
 Peneliti: Bagaimana harapan ibu untuk tempat kerja ibu? Apakah harus
disediakan tempat atau bagaimana?
 Partisipan: Ehhhhh sebaiknya, klo harapan saya ada, saya sangat-sangat
mengharapkan ada tempat khusus untuk memompa ASI yang lebih dekat
aksesnya dari lantai 2, eh kenapa karena sekiranya ada tempat khusus itu
mungkin lebih bisa memberikan relaksasi yang tinggi pada saat memompa ASI
 Peneliti: Terimakasih ibu atas kesempatannya
 Partisipan: Iye ibu sama bu
FIELD NOTE
Nama Partisipan : Kode Partisipan : 02
Tempat Wawancara : Waktu Wawancara : Pukul ……-…....
WITA
Suasana tempat saat akan dilakukan wawancara:

Gambaran Partisipan saat dilakukan wawancara :


c. Posisi :
d. Non Verbal :

Gambaran respon partisipan selama wawancara berlangsung :

Gambaran suasana tempat selama wawancara berlangsung:

Respon partisipan saat terminasi :


Partisipan 3: Ny. Y
Hari/Tanggal :
Waktu :
Tempat :
Nama Partisipan :
Jenis Kelamin :
Umur :

 Peneliti: Assalamualaikum bu, bagaimana kabarta hari ini?


 Partisipan: Alhamdulillah baik
 Peneliti: Ibu mauka tanya-tanya tentang pengalamanta dalam memberikan ASI
ekslusif selama bekerja.Ibu bagaimana pengalamanta dalam memberikan ASI
ekslusif?
 Partisipan: Ehhhh, pengalaman saya dalam pemberian ASI ekslusif sambil
bekerja dan kuliah yang pertama mau dibilang susah iyaa, tapi klo kita menyusui
dengan niat yang kuat, Insya Allah itu akan tercapai ji. Yang pertama menyusui
sambil berkerja sesuatu yang mudah tapi butug dukungan dari keluarga dan
teman-teman dilingkungan kerja, karena pemberian ASI ekslusif itu intinya
adalah harus teratur dalam mempamping, per 2 jam kan, jadi butuh dukungan dari
keluarga dan teman-teman.
 Peneliti: Trus ibu bagaimana upaya ibu dalam pemberian ASI ekslusif?
 Partisipan: Ehhhhh,, upaya nya salah satunya itu dengan ehhh konsisten dalam
pemompaan ASI, jadi saya ambil ehhhh waktu itu 2-3 jam dalam bekerja,
misalkan saya bekerja 2-3 jam setelah itu saya memompa ASI selama sekitar 30
menit dimana sekitar 30 menit itu saya mendapatkan sekitar 1 botol sekitar 80-
100 cc. Setelah itu saya lanjut lagi bekerja, trus memompa ASI lagi, itu saya
lakukan secara teratur, jadi selama ditempat dinas saya bisa membawa pulang 2
sampai 3 botol untuk persiapan ASI. Apalagi saat kuliah, jika bekerja dan kuliah,
kan biasa saya diluar seharian dari pagi jam 9 malam saya bisa dapat sampai 5
botol dalam sehari, dikampus pun saya rutin dalam memompa ASI.
 Peneliti: Trus ibu apa manfaat dari ASI ekslusif?
 Partisipan: Dari kandungan gizinya sudah sangat komplit yang pertama dari
sistem imun trus yang kedua pokoknya ya ASI itu membuat saya dan hasil
pengalaman saya ASI merupakan sumber gizi yang paling komplit.
 Peneliti: Trus ibu waktu pemberian ASI ekslusif yang tepat kapan bu?
 Partisipan: Ehhhhh klo dari 0 – 6 bulan pengalaman saya, pasti bayinya minta
setiap 2 jam atau 3 jam bayinya pasti meminta ASI. Trus 6 – 12 bulan keatas
biasanya 2 -3 kali sehari kan bayi nya sudah makan jadi pemberian ASI diantara
waktu makan pagi sampai siang, trus makan siang, ASI lagi , baru makan malam.
 Peneliti: Bagaimana cara pemberian ASI ekslusif yang benar?
 Partisipan: Klo pengalaman saya dari hasil belajar sana sini, cara pemberian ASI
yang tepat itukan saya punya ASI dibekukan jadi sebelum diberikan ASI
ditempatkan di bukan frezer yang dibawah toh, setelah kurang lebih 30 menit ASI
meleleh baru ASI dipindahkan di dot trus ASI direndam di air hangat jadi tidak
dipanaskan, cukup direndam di air hangat sampai ASI meleleh, itu klo ASI
pompaan. Tetapi klo dirumah misalnya hari libur saya langsung memberikan ASI
kepada anak dengan cara menyusui langsung. ASI ekslusif saya berikan selama 0
– 6 bulan tanpa air putih sama sekali, baru 6 bulan keatas kan sudah diberi
makanan pendamping ASI
 Peneliti: Terus bagaimana hambatan ibu sejak pemberian ASI ekslusife?
 Partisipan: Kalau mengenai hambatan itu banyak sekali, yang pertama ASInya
tidak mencukupi, jadi kalau seperti itu otomatis ASInya yah saya pompa
dikampus maupun di kantor itu di bawa pulang dulu untuk kemudian si bayi.
Terus yang kedua kalau lagi stress atau banyak kerjaan itu produksi ASInya
menurun itu orang bilang seperti bermain fikiran saja kalau lagi stress yah. Paling
ke mall atau kemana untuk refreshing biar ASInya bisa berproduksi dengan baik
lagi.
 Peneliti: Terus cara mengatasinya bagaimana ibu?
 Partisipan: Ya seperti tadi, biasanya kalau lagi stress, pergi ke mall atau yang
paling tidak ya masase untuk relaksasi selain refreshing.
 Peneliti: Terus apakah yang ibu lakukan itu tercapai atau tidak?
 Partisipan: Sejauh ini iya tercapai, solusiya bisa menyelesaikan.
 Peneliti: Terus lanjut bu bagaimana Bentuk dukungan keluarga ibu dalam
pemberian ASI ekslusife?
 Partisipan: Kalau Alhamdulillah suami saya termasuk ayah ASI, jadi dia sangat
mendukung pemberian ASI, misalkan dia sangat memperhatikan misalnya jumlah
ASI dikulkas, misalkan kalau kurang dia kasih warning ke saya, terus dia juga
memperhatikan cara pemberian ASI ke anak saya.
 Peneliti: Terus selain suami siapa-siapa lagi yang mendukung?
 Partisipan: Pasti teman-teman di kantor dan teman-teman di kampus. Jadi begitu
jadwal pumping biasa teman-teman di rumah sakit mengingatkan untuk
memompa, mereka biasa memberikan sedikit waktu melakukan pompa ASI.
 Peneliti: Terus bagaimana harapan ibu di tempat kerja dalam pemberian ASI
ekslusif?
 Partisipan: Ya otomatis sangat mendukung, kebetulan di tempat kerja ada teman-
teman yang punya bayi, intinya saya selalu mengingatkan yang pertama itu
konsisten dalam pemompaan ASI, terus mengingatkan eh pengalaman-
pengalaman dalam pemberian ASI, misalnya kalau ASI kurang , harus begini-
begini. Terus sering memberikan juga manfaat dari pemberian ASI ekslusife itu
sendiri.
 Peneliti: Terus di tempat kerja ibu apakah ada tempat yang di sediakan untuk
pemberian ASI ekslusif?
 Partisipan: Oh tidak ada, tapi di tempat kerja saya dikatakan nyamanlah untuk
pemberian ASI.
 Peneliti: Ohhhh, iyeee bu terimakasih atas kerjasamanya. Assalamualaikum bu
 Partisipan: Iye sama-sama, waalaikum salam.
FIELD NOTE
Nama Partisipan : Kode Partisipan : 03
Tempat Wawancara : Waktu Wawancara : Pukul ……-…....
WITA
Suasana tempat saat akan dilakukan wawancara:

Gambaran Partisipan saat dilakukan wawancara :


a. Posisi :
b. Non Verbal :

Gambaran respon partisipan selama wawancara berlangsung :

Gambaran suasana tempat selama wawancara berlangsung:

Respon partisipan saat terminasi :


Partisipan 4: Ny.H
Hari/Tanggal :
Waktu :
Tempat :
Nama Partisipan :
Jenis Kelamin :
Umur :

 Peneliti: Assalamu alaikum.


 Partisipan: Walaikum salam.
 Peneliti: Saya minta waktunya sejenak untuk wawancara.
 Partisipan: Boleh… Boleh.
 Peneliti: Apakah saat ini ibu masih menyusui ?
 Partisipan: Iya, untuk anak ku yang terakhir, saya masih menyusui.
 Peneliti: Apakah semua anak ibu diberikan ASI eksklusif?
 Partisipan: Iya, mulai dari anak pertama sampai anak keempat semua ASI
eksklusif.
 Peneliti: Bagaimana pemahaman ibu tentang ASI eksklusif?
 Partisipan: Kalau ASI eksklusif itu, ASI yang diberikan kurang lebih 6 bulan
pertama, tanpa ada makanan tambahan.
 Peneliti: Bagaimana pengalaman ibu memberikan ASI eksklusif?
 Partisipan: Wah…kalau pegalaman menyusui banyak sekali. Apalagi saya kerja.
Kalau sudah harus berangkat kerja, saya pompa dulu ASI ku sampai maksimal
yang bisa dipompa. Supaya kalau dirumah bisa dikasih ASI. Terus kalau di
kantor, kan saya bawa pompa ASI, biasa kalau sudah mengeras harus saya pompa
lagi. Biasanya tiap 3 jam harus saya pompa lagi. Jadi ibu menyusui itu, banyak
sekali suka dukanya.
 Peneliti: Bagaimana usaha yang ibu lakukan dalam memberikan ASI eksklusif?
 Partisipan: Kalau soal upaya, pokoknya apa saja yang lakukan supaya saya bisa
kasih ASI eksklusif. Seperti tadi, saya harus bawa pompa ASI kemana-kemana.
Terus, sebelum kekantor harus saya pompa semaksimal mungkin ASI ku. Terus,
kalau sudah pulang, kasih menyusui anak sampai puas.
 Peneliti: Menurut ibu, bagaimana manfaat ASI?
 Partisipan: Wah…. ASI itu banyak sekali manfaatnya. Pokoknya sangat bagus
untuk bayi. ASI itu sangat istimewa, dan tidak semua ibu bisa memberika ASI
eksklusif untuk bayinya.
 Kalau untuk anak ASI itu sebagai anti body, terus eee… untuk IQ anak juga.
Apalagi kalau dikasih colosterumya. Wah hebat sekali.
 Sedangkan untuk ibu sendiri banyak sekali manfaatnya, terutama menghemat.
Karena saya tidak perlu lagi beli susu formula. Pokoknya mengurangi
pengeluaranlah.
 Ohhh… itu juga, bisa sebagai alat kontrasepsi, karena selama ini saya tidak
pernah pakai alat kontrasepsi, terus jarak anakku kurang lebih 3 tahun.
 Peneliti: Waktu kapan saja ibu biasa memberikan ASI untuk anak?
 Partisipan: Selama saya ada dirumah atau bersama anak, pasti saya kasih ASI.
 Peneliti: Bagaimana hambatan yang dialami oleh ibu dalam memberikan ASI
eksklusif?
 Partisipan: Kalau hambatan apa ya…???
 Mungkin karena saya ibu bekerja, Ya susahnya tidak selamanya bisa full time
sama anak.
 Itu, juga saat baru pulang kerja, kan biasanya anak langsung mau minum susu,
dilarang lagi sama orang tua, katanya harus mandi dulu, atau harus bersih-bersih
dulu. Banyak sekali mitosnya.
 Peneliti: bagaimana cara ibu mengatasi hambatan itu?
 Partisipan: Solusinya, ASI dipompa, terus kalau sedang libur kerja harus full time
sama anak.
 Peneliti: Apakah solusi ibu, berhasil?
 Partisipan: Ya… sejauh ini, Alhamdulillah sukses. Karena sampi saat ini, anak
sudah 4 menyusui eksklusif terus
 Peneliti: Bagaimana dukungan keluarga pada ibu dalam pemberian ASI
eksklusif?
 Partisipan: Semua keluarga sangat mendukung. Tidak ada yang mau saya kasih
susu formula sama anak. Apa lagi mama, marah sekali kalau dia dengar saya mau
kasi bantu susu formula. Kentara betul dia dukung saya. Beliau sendiri yang
belikan saya pompa ASI. Suami juga pokoknya dia dorong terus saya supaya bisa
kasih ASI sama anak.
 Peneliti
 Bagaimana harapan ibu di tempat kerja, demi mendukung pemberian ASI
eksklusif
 Partisipan: Sebagai ibu sekaligus pekerja, banyak harapan yang mungkin hanya
angan-angan. Maunya sih, dikantor sebaiknya disediakan ruang khusus bagi ibu
yang menyusui untuk memompa ASI. Kalau bisa sih, karyawan diperbolehkan
membawa anak, jadi kapan pun ibu bisa menyusui. Intinya disediakan fasilitas
deh untuk ibu menyusui.
 Peneliti: Baiklah ibu, sepertinya informasinya sudah cukup. Terima kasih atas
waktunya.
 Partisipan: Sama-sama…. (tersenyum)
FIELD NOTE
Nama Partisipan : Kode Partisipan : 04
Tempat Wawancara : Waktu Wawancara : Pukul ……-…....
WITA
Suasana tempat saat akan dilakukan wawancara:

Gambaran Partisipan saat dilakukan wawancara :


a. Posisi :
b. Non Verbal :

Gambaran respon partisipan selama wawancara berlangsung :

Gambaran suasana tempat selama wawancara berlangsung:

Respon partisipan saat terminasi :


Partisipan 5 : Ny. F
 Peneliti : Selamat siang ibu Fika, bagaimana kabar ibu siang ini?
 Partisipan : Siang..kabar baik
 Peneliti : Maaf bu..sy mengganggu dan minta waktu ibu beberapa saat kedepan
 Partisipan : Tidak apa-apa..boleh, boleh..
 Peneliti : Apakah saat ini ibu menyusui?
 Pertisipan : Iya, benar saat ini saya menyusui anak yang pertama
 Peneliti : Begini bu..saya mau tanya-tanya dikit tentang pengalaman ibu
menyusui asi eksklusif
 Partisipan : Boleh, dengan senang hati
 Peneliti : Bagaimana pengalaman ibu dalam memberikan asi eksklusif saat
bekerja?
 Pertisipan : Hmmm..pengalaman menyusui asi eksklusif saat bekerjaa, sebelum
berangkat kerja, asi sudah saya pompa dulu agar dapat diberikan saat anak saya
bangun. Nanti diantara jam 11.00-11.30 saya izin pulang kerumah untuk menyusui,
kebetulan jarak rumah dan tempat kerja tidak terlalu jauh. Setelah anak saya
menyusui sampai puas baru saya kembali lagi ketempat kerja. Selesai dinas jam
14.00-14.30 sudah bisa kembali kerumah.
 Peneliti : Menurut pendapat ibu apa pentingnya asi eksklusif bagi anak?
 Partisipan : Menurut pendapat saya dengan memberikan asi eksklusif pada anak
akan meningkatkan system imun dan kekebalan bagi anak. Sehingga
Dalam pertumbuhannya tidak mudah terserang penyakit.
 Peneliti : Bagaimana upaya ibu dalam memberikan asi eksklusif pada saat ibu
ibu bekerja?
 Pertisipan : Hmm…salah satu upaya yang saya lakukan dengan pulang kerumah
untuk menyusui diantara waktu bekerja, selain itu saya selalu membawa
pompa asi untuk mengantisispasi seandainya saya tidak bisa pulang kerumah atau
asi saya sudah penuh.
 Peneliti : Ooh iya bu..apakan ada hambatan dalam memberikan asi eksklusif?
 Partisipan : Hambatan..hmmm…hambatannya lebih ke putting susu yang lecet
dan terasa sangat nyeri bahkan sampai berdarah pada saat menyusui. sehingga pada
saat akan menyusui yang duluan terpikirkan adalah nyerinya. Namun bayangan
nyerinya langsung hilang dengan membayangkan betapa pentingnya asi eksklusif
bagi bayiku, sehingga akan dengan penuh semangat menyusui.
 Peneliti : Kalau hambatan menyususi selama bekerja?
 Partisipan : Hmmm…kalau hambatan menyusui selama bekerja yaaa..dimana
saya harus izin setiap hari untuk balik kerumah untuk menyusui saya tidak enak
setiap hari harus meninggalkan tempat kerja,meskipun sampai sekarang ini teman-
teman kerja tidak pernah keberatan.
 Peneliti : Dan bagaimana cara ibu mengatasi hambtaan itu?
 Pertisipan : Karena sampai saat ini teman-teman di tempat kerja saya belum ada
yang mempersoalkannya, berarti masih aman-aman saja..hahahaa.. namun saya
sempat berpikir untuk membawa anak saya ke tempat saya bekerja agar anak saya
lebih maksimal untuk mendapatkan asi
 Peneliti : Apakah keluarga mendukung ibu dalam memberikan asi eksklusif?
 Pertisipan : Iya keluarga sangat mendukung saya dalam memberikan asi
eksklusif, terutama suami saya.
 Peneliti : Bagaimana bentuk dukungan keluarga kepada ibu dalam memberikan
asi eksklusif ?
 Pertisipan : Bentuk dukungan keluarga saya…yaaa meskipun hanya sebatas
motivasi, namun keluarga besar saya sangat memotivasi saya untuk memberikan
asi eksklusif dan melarang untuk memberikan susu formula sampai saatnya nanti
anak saya akan mendapatkan MPAsi. Salah satu bentuk dukungan keluarga saya
terutama mama, yaitu mama begitu bersemangat dalam menyiapkan makanan yang
bergizi untuk saya konsumsi yang menunjang pembentukan asi saya.
 Peneliti : Ooh iya bu..kebetulan ini pertanyaan yang terakhir, bagaimana
harapan ibu terhadap tempat kerja yang mendukung program pemberian asi
eksklusif?
 Partisipan : Hmmm…harapan saya, ketika saya akan membawa anak saya ke
tempat saya bekerja nanti, teman-teman ataupun atasan saya akan memakluminya
dan tidak melarang hahahaa….sehingga akan menjadi pertimbangan bagi
pemerintah dalam mendukung pemberian asi aksklusif.
 Peneliti : Baik ibu..wawancaranya telah selesai, terimakasih untuk waktu dan
kesempatan ibu..
 Pertisipan : Sama-sama

FIELD NOTE
Nama Partisipan : Kode Partisipan : 05
Tempat Wawancara : Waktu Wawancara : Pukul ……-…....
WITA
Suasana tempat saat akan dilakukan wawancara:

Gambaran Partisipan saat dilakukan wawancara :


a. Posisi :
b. Non Verbal :

Gambaran respon partisipan selama wawancara berlangsung :

Gambaran suasana tempat selama wawancara berlangsung:

Respon partisipan saat terminasi :


Partsisipan 6 : Ny. H
Hari/Tanggal :
Waktu :
Tempat :
Nama Partisipan :
Jenis Kelamin :
Umur :

 Peneliti : Assalamualaikum bu, bagaimana kabarnya hari ini?


 Partisipan : Alhamdulillah, baik Suster
 Peneliti : Maaf bu..saya mengganggu dan meminta waktu dan kesediaan ibu
beberapa menit kedepan, apakah pernah mendengar kata ASI Ekslusif?
 Partisipan : Iye Suster, tidak apa-apa. Pernah saya dengar, ASI ekslusif itu
pemberian ASI kepada anak minimal sampai 6 bulan.
 Peneliti : Apakah saat ini ibu menyusui atau ada pengalaman menyusui ASI
ekslusif ?
 Pertisipan : Iye, saat ini saya sudah tidak menyusui tapi adaji pengalamanku
karena anak pertamaku sampai anak ketiga full ASI semua.
 Peneliti : Oh iya bu, saya mau menanyakan pengalaman ibu sedikit terkait
pemberian ASI Ekslusif
 Partisipan : Oh iye bu silahkan, saya sangat senang.
 Peneliti : Bagaimana pengalaman ibu dalam memberikan asi eksklusif saat
bekerja?
 Pertisipan : Karena saya bagian laboratoriumji ditempat kerjaku, jadi terkadang
kalo saya pergi bekerja, saya bawa anakku. Jadi gampangji, adapun kalau tidak
kubawaki, kuperahkan memang banyak-banyak baru ku simpan didalam kulkas
 Peneliti : Menurut ibu apa pentingnya ASI eksklusif bagi anak?
 Partisipan : Ooh sangat penting Suster, hmm apa dii…..ASI ekslusif itu baik
untuk imun anak, tidak gampang sakit dan selain itu meringankan beban ekonomi
keluarga.
 Peneliti : Bagaimana upaya ibu dalam memberikan ASI eksklusif pada saat ibu
ibu bekerja?
 Partisipan : Saya selalu berusaha memberikan semaksimal mungkin, seperti saya
berada dirumah. Bukan hanya pada saat rewel, tapi setiap ada waktu luang saya
kasiki lagi.
 Peneliti : Ooh iya bu..apakah ada hambatan dalam memberikan asi eksklusif?
 Partisipan : Tidak ada Suster..enjoyji sambil bekerja, selalu kuperhatikan ASIku
untuk anakku.
 Peneliti : Kalau hambatan menyusui selama bekerja bu, bagaimana?
 Partisipan : Tidak adaji suster.
 Peneliti : Apakah keluarga mendukung ibu dalam memberikan asi eksklusif?
 Pertisipan : Iye sangat mendukung
 Peneliti : Bagaimana bentuk dukungan keluarga kepada ibu dalam
memberikan asi eksklusif?
 Pertisipan : Iye, suamiku na ijinkanka bawa anakku ke tempat kerja.
 Peneliti : Ooh iya bu..ini pertanyaan yang terakhir, apa harapan ibu terhadap
tempat kerja yang mendukung program pemberian asi eksklusif ?
 Partisipan : Iye saya sangat senang apabila tempat kerja sangat mendukung
pemberian ASI ekslusif kepada anak, karena anak itu generasi bangsa. Melalui ASI
ekslusif, calon generasi bangsa kita sehat dan cerdas.
 Peneliti : Baik ibu..wawancara hari ini sudah selesai, terima kasih waktu dan
kesediaan ibu..
 Pertisipan : Sama-sama Suster
FIELD NOTE

Nama Partisipan : Ny.H Kode Partisipan : 06


Tempat Wawancara : Rumah Waktu Wawancara : Pukul 13.00-
13.15 WITA
Suasana tempat saat akan dilakukan wawancara:
Suasana hening, hanya partisipan dengan peneliti
Gambaran Partisipan saat dilakukan wawancara :
a. Posisi : Duduk santai
b. Non Verbal : Ceria

Gambaran respon partisipan selama wawancara berlangsung :


Partisipan nampak sangat antusias selama wawancara
Gambaran suasana tempat selama wawancara berlangsung:
Suasana tempat sempat sedikit terganggu oleh anak

Respon partisipan saat terminasi :


Sangat senang

Anda mungkin juga menyukai