OLEH :
KELOMPOK
……….. (C0121710) ……….. (C0121710)
……….. (C0121710) ……….. (C0121710)
……….. (C0121710) ……….. (C0121710)
……….. (C0121710) ……….. (C0121710)
1. PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan data kualitatif yang kami lakukan, yaitu dengan tehnik
wawancara kepada ibu yang pernah atau masih memberikan ASI eksklusif
lebih dari 6 bulan pada anaknya.
Adapun daftar pertanyaan inti dalam wawancara saya adalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana pengalaman ibu dalam pemberian ASI eksklusif?
2. Bagaimana upaya pemberian ASI eksklusif saat ibu bekerja?
3. Adakah hambatan pemberian ASI eksklusif pada saat bekerja?
4. Bagaimana bentuk dukungan keluarga kepada ibu dalam pemberian
ASI eksklusif
5. Bagaimana harapan ibu terhadap tempat kerja yang mendukung
program pemberian ASI eksklusif?
2. SUASANA WAWANCARA
Sebelum melakukan interview atau wawancara, sebelumnya peneliti
menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari dari kegiatan ini, dan setelah
mendapatkan persetujuan, kemudian dilanjutkan dengan proses
wawancara.
3. TRANSKRIP
Partisipan 1 : Ny. P
Hari/Tanggal :
Waktu :
Tempat :
Nama Partisipan :
Jenis Kelamin :
Umur :
Peneliti : Selamat siang bu,ehh hari ini saya akan bertanya tentang bagaimana
pengalaman ibu tentang ASI eksklusif, ehh umur 6 bulan pertama, ehmm ,,ehh
yang pertama bagaimana kira kira pengalaman ibu tentang pemberian ASI
eksklusif
Partisipan : sangat puas sich karena ehh badanya juga keras, untuk daya tahan
tubuh juga bagus untuk anak kalo ASI eksklusif
Peneliti ; kemudian upaya pemberian ASI nya itu bagaimana pada saat bekerja
Partisipan : dipompa setiap hari, eh dipompa kalo pulang dipompa sebelum pergi
pompa
Peneliti : kalo dinas soreki
Partisipan : belum dapat ka’
Peneliti :ohh nda dapat jadi dinas pagiji selama ini kalo 6 bulan pertama di’,
Partisipan : iye
Peneliti : kira kira ada tidak hambatan, kira kira selama ini hambatan yang kita
alami selama pemberian ASI itu seperti apa?
Partisipan : selama ini nda adaji, nda adaji
Peneliti : masalah masalah mungkin dalam pemberian ASI?
Partisipan : nda adaji kak karena masih lancarji, alhamdulillah masih lancarji ASI
ku sampe sekarang
Peneliti : kemudian didalam keluarga bentuk dukungannya seperti apa untuk
memenuhi itu ASI eksklusifta, maksudnya ehhh suami, kayak dukungannya
suami itu tentang pemberian ASI nya, nadukungji
Partisipan : iye, sangat mendukunji kak malah nalarangka kasih formula
Peneliti : ehh harapanta bagaimana, harapan harapanta seperti apa untuk
pemberian ASI eksklusif kemudian kita juga sementara bekerja
Partisipan : maunya ASI eksklusif seterusnya sampeiii 3 tahun, karena yang
bagusnya eksklusif itu sampei berapa tahun?
Peneliti : 2 tahun
Partisipan : 2 tahun iya,
Peneliti : iya
Partisipan : maunya saya sampei selesai tahapnya, ehee
Peneliti : ok kalo begitu makasih yach.
FIELD NOTE
Nama Partisipan : Kode Partisipan : 01
Tempat Wawancara : Waktu Wawancara : Pukul …….- …..
WITA
Suasana tempat saat akan dilakukan wawancara:
Hari/Tanggal :
Waktu :
Tempat :
Nama Partisipan :
Jenis Kelamin :
Umur :
Partisipan: Alhamdulillah
Peneliti: Mauka tanya-tanyaki seputar tentang pengalamannya ibu dalam
pemberian ASI ekslusif. Ibu bekerja dik?
Partisipan: Iya
Peneliti: Ibu bagaimana pengalamannya selama ini tentang pemberian ASI
ekslusif?
Partisipan: Eh, pemberian ASI ekslusif, Hmmm saya sempat cuti selama 3 bulan
pasca melahirkan, dalam 3 bulan itu sangat lancar. Terus persiapan untuk kembali
bekerja selanjutnya itu persiapannya persiapkan stok ASI yang cukup dan, ehh
dan kalau untuk, memang sih kalau untuk pemberian ASI ekslusif itu betul-betul
butuh komitmen yang besar, dukungan keluarga yang besar untuk pemberiannya.
Pengalaman di awal itu misalnya, pada 3 hari pertama kelahiran jika ASI belum
keluar pada saat itu, disitu tantangan terbesarnya dan sangat-sangat membutuhkan
dukungan keluarga yang besar pada saat itu. Karena jika sekiranya keluarga pada
saat itu, kan saya pada hari pertama sampai hari ketiga itu sangat-sangat sedikit,
bisa dibilang produksi ASI belum ada, terus sudah banyak ini yang bilang,
Hmmm pokoknya kasihmi saja susu formula. Disitu motifasi yang besar
kemudian komitmen itu sangat dibutuhkan disitu. Terus setelah ASInya keluar
memang ehh pengalamannya kembali lagi haruski bersabar. Banyak bersabar
karena ternyata pada saat pemberian ASI pertama itu, payudara sangat sakit dan
itu bisa saja sebagai “boomerang” untuk ibunya, untuk ehh de ehh, tidak usahmi
deh, menderitaku kurasa kayak begitu, tapi setelah berjalan Alhamdulillah bagus
karena dukungan keluarga juga besar, terus untuk persiapan lanjut bekerja ehh
kembali lagi harus punya motifasi yang besar, karena ehh menyetok ASI, kita
harus rela bangun tengah malam menyetok ASI, uhmm ehh jadi mencari waktu-
waktu “pumping” yang ketika waktu itu produksi ASI banyak memang, misalnya
jam 12 malam sampai jam 6 pagi itu kan waktu tidur, jadi memang butuhki
mujahadah yang untuk bangun untuk menyetok ASI, terus pada saat, ehh sampaiji
6 bulan dik, alhamdulillah stok ASInya sampai 6 bulan cukup, jadi itu
pengalamannya selama 6 bulan.
Peneliti: Terus lanjut bu’, bagaimana upaya ibu dalam pemberian ASI ekslusif?
Partisipan: Upaya pemberian ASI klo misalnya saya dirumah, saya usahakan
untuk lebih sering untuk memberikan ASI. Kemudian, 2 jam kemudian saya harus
memberikan ASI lagi dan disitu juga sangat mempengaruhi produksi ASI karena
payudara yang sering dikosongkan itu akan meningkatkan produksi ASI.
Peneliti: Manfaatnya ASI ekslusif apa bu’?
Partisipan: Manfaat ASI, penelitian itu selain, ehh ASI itu sanagat-sangat tidak
ada bandingannya dengan susu-susu yang lain. Karena kenapa ASI, ketika anak di
berikan ASI, ASI itu meningkatkan imunitasnya, kemudian ASI itu kandungan
kalorinya sesuai apa yang dibutuhkan anak, jadi kalau misalnya kalorinya,
contohnya, hari itu 100 kalori yang dibutuhkan ASI akan keluar dengan kadar
kalori 100, kalau misalnya anak dengan bayi dengan ASI dia tidak akan memiliki
berat badan yang lebih, maksudnya idealki berat badannya, proporsionalki, jadi
tidak ada dibilang terlalu gemuk karena mungkin bertumpukki kalorinya, tidak,
karena ASI akan terproduksi sesuai dengan berapa jumlah kebutuhan kalori anak
itu.
Peneliti: Kalau waktu pemberian ASI ekslusif itu baik bu?
Partisipan: Kalau waktu pemberian ASI ekslusife itu dari lahir sampai 6 bulan itu
ASI ekslusife, dan tidak boleh sama sekali ada makanan maupun minuman diluar
dari ASI, maupun air putih.
Peneliti: Hmmm, kalau cara pemberian ASI ekslusif yag tepat?
Partisipan: Menyusui yang tepat, ehh cara menyusui yang tepat yaitu ehh apalagi
namanya ehh, anak di gendong dengan posisi yang, ehh langsung mi putingnya
dik, ehh mulut bayi, seluruh ariola itu harus masuk ke dalam mulut bayi dan tepat
jika ketika bayi menghisap tidak akan berbunyi, tidak ada bunyi-bunyi jadi pasmi
masuk ininya, dan ketika bayi menyusui dan mau berpindah ke puting susu
lainnya, jangan sekali-sekali payudarany di tarik tapi sampaikan informasi itu ke
anaknya, bahwa nak ehh pindah lagi di tete kiri lagi ya? Dan insya Allah anak
akan mengerti informasi yang di berikan, dan misalnya tidak, masukkankijari
kelingkingta’ dimulutnya sampai dia hisap. Ketika dia merasa kalau tidak adami
ASI yang keluar, dia akan membuka mulutnya dengan sendirinya.
Peneliti: Terus ibu, bagaimana hambatan yang dialami selama pemberian ASI
ekslusif?
Partisipan: Hmmm, hambatan yang di alami selama pemberian ASI ekslusife
ehmm, puting yang lecet itu, kadang membuat nyeri yang sedang sampai sedang,
dan kalau misalnya kita eh terkalahkan menahan rasa nyeri itu, ehh bisaki
mastitis, terbendungki payudarata, jadi meskipun nyeri, maksudnya, biarpun
nyeri, lecetki putingta, haruski berusaha supaya ASInya di keluarkan jadi ehh di
lawan itu semua.
Peneliti: Terus hambatan lain selama bekerja?
Partisipan: Ehh mungkin, ohh kalau di awal-awal selama bekerja, karena di awal
mungkin saya tidak terbiasa, ehh memompa ASI ehh bayinya tidak sambil
menyusaui, saya tidak terbiasa dengan itu, saya memang kewalahan di awal-awal
menyetok, mengimbangi stok yang keluar dengan stok yang masuk tapi ehh itu
alhamdulillah saya rasa selama sepekan saja tapi setelah lebih dari sepekan tapi
lebih dari sepekan saya sudah terbiasa kembali lagi memenages bahwa relaksasi
sangat-sangat penting ketika kita akan memeompa ASI
Peneliti: Trus cara mengatasinya bagaimana bu?
Partisipan: Cara mengatasinya sambil memompa ASI berfikir dan yakin bahwa
ASI nya tidak akan berkurang selama memompa ASI
Peneliti: Trus bagaimana solusi yang ibu lakukan itu tercapai?
Partisipan
Iyee, Alhamdulillah tercapai
Peneliti: Trus bagaimana bentuk dukungan keluarganya ibu dalam pemberia ASI
esklusif?
Partisipan: Dukungan keluaga, ehhh mereka meyakinkan...ehhh ketika kita yakin
bahwa adaji rejekinya akan adaji itu, kemudian selain dukungan, kita memperkuat
keyakinan, ehh dukungannya yaitu menyiapkan makanan dalam pemberian ASI.
Peneliti: Ibu siapa-siapa lagi yang mendukung selain keluarga ta?
Partisipan: Ehhhhh...teman-teman, dukungan teman-teman itu juga sangat-sangat
penting karena kenapa bentuk dukungan teman-teman di tempat kerja itu
memotivasi bahwa insya Allah akan keluar ASI nya karena diawal-awal pada saat
saya masih belum terbiasa memompa ASI ehhh tanpa sambil menyusui ehhh itu
teman-teman selalu mendukung bahwa ini baru awal mungkin ini masih belum
terbiasa lalu kemudian teman-teman juga supportnya mengajarkan bagaimana
memompa Asinya yang baik dan benar tanpa menyusui.
Peneliti: Apa harapan ibu di tempat kerja ibu dalam lemberian ASI Ekslusif?
Partisipan: Harapannya saya teman-teman tempat saya bekerja bisa juga memiliki
motivasi, bahwa motivasi lebih besar dari pada saya untuk memberikan ASI,
karena ASI itu sangat-sangat penting, harapan saya juga supaya teman-teman juga
dapat memberikan support yang besar kepada teman pada saat memberikan ASI
eksklusif. Jadi salah satu bentuk supportnya itu dia mengerti bahwa teman lagi
kasih ASI ekslusif itu butuh waktu pada ssat bekerja untuk meluangkan waktunya
secara rutin dalam memompakan ASI nya.
Peneliti: Trus bagaimana tempat yang disediakan bu, apakah ada tempat yang
disediakan untuk memompa ASI?
Partisipan: Ehhhh klo tempat khusus untuk ehhh memompa ASI kayak laktasi
room itu cuman ada di poli laktasi, tapi klo tepatnya di lantai 2 ini tempat saya
bekerja itu tidak ada ruangan khusus untuk memompa ASI, jadi kita hanya
mencari tempat yang betul-betul kita nyaman, ehhhh Alhamdulillah adaji tempat
yang nyaman untuk di tempati memompa ASI.
Peneliti: Bagaimana harapan ibu untuk tempat kerja ibu? Apakah harus
disediakan tempat atau bagaimana?
Partisipan: Ehhhhh sebaiknya, klo harapan saya ada, saya sangat-sangat
mengharapkan ada tempat khusus untuk memompa ASI yang lebih dekat
aksesnya dari lantai 2, eh kenapa karena sekiranya ada tempat khusus itu
mungkin lebih bisa memberikan relaksasi yang tinggi pada saat memompa ASI
Peneliti: Terimakasih ibu atas kesempatannya
Partisipan: Iye ibu sama bu
FIELD NOTE
Nama Partisipan : Kode Partisipan : 02
Tempat Wawancara : Waktu Wawancara : Pukul ……-…....
WITA
Suasana tempat saat akan dilakukan wawancara:
FIELD NOTE
Nama Partisipan : Kode Partisipan : 05
Tempat Wawancara : Waktu Wawancara : Pukul ……-…....
WITA
Suasana tempat saat akan dilakukan wawancara: