Anda di halaman 1dari 8

ANALISIS PERBANDINGAN REFRIGERANT MC-22 DENGAN

REFRIGERANT R-22 PADA SISTEM AIR CONDITIONING (AC) ½ PK

Fajar Maulana1, Jainal Arifin2,Muhammad Suprapto3


1
Teknik Sipil, 22201,Fakultas Teknik,Universitas Islam Kalimantan MAB Banjarmasin, NPM1.16620040
2
Teknik Sipil,22201,Fakultas Teknik, Universitas Islam Kalimantan MAB Banjarmasin, NIK.061508786
3
Teknik Sipil,22201,Fakultas Teknik Universitas Islam Kalimantan MAB Banjarmasin, NIK.061611968
Email:Fajarmaulanapts96@Gmail.Com

ABSTRAK

Penggunaan refrigeran MC-22 yaitu jenis refrigeran yang ramah lingkungan dibandingkan
dengan meggunakan refrigeran konvesional seperti contohnya R-22 yang selama ini dipakai
dan sudah harus dibatasi penggunaanya sehingga pada akhirnya penggunaan refrigeran MC-
22 ini menjadi alternatif pengganti refrigeran R-22. Pengunaan refrigeran MC-22 pada AC
split tentunya akan berbeda dibandingkan dengan R-22 sehingga akan meningkatkan
temperatur pada suction line dan temperatur disharge line lebih rendah, pada kondisi lain
kerja kompresi semakin kecil akibatnya efisiensi atau COP (Coefficient Of Performance)
akan meningkat dan berdampak pada pemakaian energi yang digunakan pada mesin
pengkondisian udara tersebut. Penelitian ini bertujuan supaya dapat mengetahui pengaruh
perbedaan refrigerant terhadap Coefficient Of Performance (COP) dan Efesiensi dari AC
Split. Dari hasil penelitian maka di dapat nilai COP dari MC-22 = 12,69 lebih tinggi dari R-
22 = 10,79. Dan untuk hasil nilai Efesiensi dari MC-22 = 62,92 lebih tinggi dari R-22 = 40,8.
Kata Kunci : Refrigerant, Coefficient Of Performance (COP), Efesiensi

ABSTRACT
The use of refrigerant MC-22 is a type of refrigerant that is environmentally friendly
compared to using conventional refrigerants such as R-22 which has been used so far and its
use must be limited so that in the end the use of MC-22 refrigerant becomes an alternative to
R-22 refrigerant. The use of refrigerant MC-22 in split AC will certainly be different
compared to R-22 so that it will increase the temperature on the suction line and lower the
discharge line temperature, in other conditions the compression work will be smaller as a
ressult the efficiency or COP (Coefficient Of Performance) will increase and have an impact
on the energy consumption used in the air conditioning machine. This study aims to
determine the effect of refrigerant differences on the Coefficient Of Performance (COP) and
the Efficiency of Split AC. From the research ressults, the COP value of MC-22 = 12.69 is
higher than R-22 = 10.79. And for the ressults, the efficiency value of MC-22 = 62.92 is
higher than R-22 = 40.8.
Keywords: Refrigerant, Coefficient Of Performance (COP), Efficiency

1
A. LATAR BELAKANG Di Indonesia, Menteri

Saat ini penggunaan air Perindustrian telah menerbitkan

conditioning (AC) semakin Peraturan Menteri Perindustrian

meningkat dan banyak digunakan Nomor 41 Tahun 2014 dan

di industri, rumah sakit, hotel, Peraturan Menteri Perdagangan

kantor dan rumah. Penggunaan air Nomor 55 Tahun 2014 tentang

conditioning (AC) bervariasi dari larangan yang sama untuk

kecil, sedang dan besar. Istilah menghilangkan penggunaan bahan

teknologi refrigerasi dan perusak lapisan ozon (BPO).

pengkondisian udara muncul dalam Efektif 1 Januari 2015, peraturan

kaitannya dengan hukum kedua ini melarang penggunaan jenis

termodinamika. Area pendingin HCFC HCFC-22 dan HCFC-

dan penyejuk udara terhubung. 141b. / Proses Produksi Busa Kaku

Namun, ruang lingkup masing- untuk Proses Produksi Mesin,

masing berbeda. Pengkondisian Pendingin, Rumah Tangga,

udara berupa pengaturan suhu, Refrigeran, Bergelombang

pengaturan kelembaban, dan /Laminasi, Truk berpendingin, dan

kualitas udara. Pendinginan Kulit Integral untuk digunakan

digunakan untuk kebutuhan proses dalam Industri Otomotif dan

tertentu. B. Untuk pendinginan Furnitur”. Dan ditegaskan kembali

peralatan rumah tangga, dll. bahwa ``Mulai 1 Desember 2030,

Mengingat lokasi Kota Bharu, HCFC tidak boleh lagi digunakan

cukup panas karena dikelilingi oleh untuk perawatan produk''. Studi ini

laut. hanya berfokus pada empat

komponen utama AC: kompresor,

2
kondensor, katup ekspansi Berdasarkan tantangan

(kapiler) dan evaporator. tersebut, penulis akan melakukan

Penggunaan refrigeran MC-22 penelitian untuk menganalisis

yakni refrigeran yang ramah dampak terhadap kinerja sistem

lingkungan dibandingkan dengan refrigerasi air conditioning (AC)

penggunaan refrigeran penggunaan refrigeran MC-22

konvensional seperti R-22 selama sebagai pengganti refrigeran R-22.

ini, dan kebutuhan untuk Penelitian ini memungkinkan

membatasi penggunaannya penulis untuk mengetahui

menyebabkan penggunaan pengaruh refrigeran terhadap

refrigeran MC-22 pada akhirnya koefisien unjuk kerja (COP) dan

akan lebih baik. diganti. Untuk konsumsi daya AC split.

refrigeran R-22. Penggunaan


B. IDENTIFIKASI MASALAH
refrigeran MC-22 di AC split jelas
Berdasarkan latar belakang,
berbeda dari R-22 karena
identifikasi masalah pada penelitian
meningkatkan suhu di saluran
ini yaitu sebagai berikut: Adapun
hisap dan menurunkan suhu di
tujuan dari penelitian karakteristik
saluran pembuangan. Dalam
Refrigerant MC-22 Sebagai
kondisi lain, kerja kompresi
Pengganti Freon R-22 pada sistem
berkurang, menghasilkan efisiensi
pendingin AC Split yaitu untuk
atau COP yang lebih rendah.
mendapatkan prestasi kerja AC
(Koefisien kinerja) akan
serta konsumsi listrik sebelum
meningkat, dan akan efektif. Untuk
menggunakan MC-22 dan untuk
konsumsi energi sistem pendingin
mendapatkan prestasi kerja AC
udara. (Kusnandar, 2019)

3
serta konsumsi listrik sesudah kebocoran dalam sistem, refrigeran

menggunakan MC-22. tidak akan berkurang. Saat

C. MESIN PENDINGIN melewati komponen utama,

refrigeran mengalami perubahan


Mesin pendingin yakni salah
keadaan, suhu dan tekanan.
satu mesin yang fungsi utamanya
Sirkulasi refrigeran di dalam AC
yaitu untuk mendinginkan suatu zat
disebut siklus refrigerasi kompresi
sehingga suhunya lebih rendah dari
uap. Sekarang mari kita lihat
suhu lingkungan. Komponen utama
sirkulasi refrigeran melalui
chiller yaitu kompresor, kondensor,
komponen sistem pendingin udara.
alat ekspansi dan evaporator, dan
Dari skema kerja refrigeran, mari
fluida kerja, refrigeran, yang
kita bagi menjadi empat tahap
bersirkulasi melalui komponen-
proses kerja.
komponen ini. Gambar 1

menunjukkan skema sederhana dari

mesin pendingin. (Anwar, 2010)

D. SIRKULASI REFRIGERANT DI

DALAM SISTEM PENDINGIN E. TINGKAT EFESIEN

PENGGUNAAN ENERGI AC
Refrigeran yaitu zat yang terus

menerus bersirkulasi melalui Tingkat efisiensi

komponen utama. Jika tidak ada penggunaan energi (EER) AC,

4
diukur dengan banyak tidaknya AC Pemerintah terus

tersebut menggunakan tenaga mempromosikan program

listrik. EER yakni indikator penghematan listrik untuk

efisiensi energi dinyatakan dengan mengekang permintaan energi

perbandingan antara BTU/jam yang listrik yang terus meningkat. Di

dihasilkan AC dengan tenaga listrik sektor industri, penggunaan energi

watt yang digunakan. listrik sangat tinggi, terutama pada

saat beban puncak. Sistem

BTU / Jam pendingin menyumbang persentase


EER= (2.7)
W
besar dari konsumsi energi listrik.

(Santoso, 2016)
dimana : EER =
G. PEMANASAN GLOBAL DAN
Tingkat efisiensi penggunaan
KERUSAKAAN LAPISAN OZON
energi.
Ketinggian di atas lapisan
BTU/jam = kapasitas
permukaan atmosfer yang
pendinginan AC
mengelilingi Bumi dapat dibagi
W = energi listrik
menjadi lima lapisan atmosfer.
(Kilowatt per hour).
Lapisan dari yang terendah (dekat

permukaan bumi) sampai yang


Semakin tinggi angka EER, maka
tertinggi yaitu troposfer, stratosfer,
semakin efisien penggunaan
mesosfer, termosfer, dan eksosfer.
energinya. AC dengan EER sama
Masing-masing dari lima lapisan
atau lebih besar dari 10 (sepuluh)
atmosfer memiliki karakteristik dan
untuk kondisi saat ini dianggap
perubahan yang berbeda. Sinar
sudah cukup efisien.

F. KONSUMSI ENERGI LISTRIK matahari yang berhasil menembus

5
atmosfer (setelah sebagian permukaan planet menjadi sangat

dipantulkan langsung dari atmosfer dingin (misalnya, suhu rata-rata

ke luar angkasa) sebagian permukaan Mars yaitu -50 °C),

dipantulkan dari permukaan bumi tetapi terlalu banyak gas rumah

ke atmosfer dan sebagian lagi kaca juga menyebabkan

diserap oleh permukaan bumi. peningkatan suhu (permukaan mirip

Penyerapan sinar matahari Mars). Venus dengan suhu rata-rata

memanaskan permukaan bumi, 420 derajat. ). Syukur kepada

yang memancarkan energi (dalam Tuhan bahwa sejumlah besar gas

bentuk radiasi infra merah rumah kaca di Bumi menjaga suhu

gelombang yang relatif panjang) ke rata-rata global dalam kisaran yang

atmosfer. Adanya gas rumah kaca sesuai untuk kehidupan, sekitar 15

(GRK) berarti tidak semua radiasi °C (Faozan et al., 2015)

infra merah yang dipancarkan bumi H. KESIMPULAN

lolos ke luar angkasa, sebagian


Hasil analisis, dapat diambil kesimpulan
besar sinar tersebut diserap oleh gas
mengenai sistem pendingan (AC) dengan 2
rumah kaca dan dipancarkan
jenis refrigerant sebagai berikut:
kembali ke permukaan. Proses ini
1. Hasil perhitungan menggunakan 2
berulang dan suhu bumi meningkat.
jenis refrigerant maka di dapat nilai
Gas rumah kaca (GRK) pada
COP carnot dari MC-22 = 20,51
dasarnya bertanggung jawab untuk
lebih rendah dari R-22 = 26,44.
menjaga suhu bumi pada tingkat
2. Hasil perhitungan menggunakan 2
yang sesuai untuk kebutuhan
jenis refrigerant maka di dapat nilai
organisme hidup. Ada atau tidak
COP actual dari MC-22 = 12,69
adanya gas rumah kaca membuat
lebih tinggi dari R-22 = 10,79.

6
3. Hasil perhitungan menggunakan 2 MESIN PENDINGIN. 4(1),
48–55.
jenis refrigerant maka di dapat nilai https://etd.unsyiah.ac.id/baca/
notfound.php?
Efesiensi dari MC-22 = 62,92 lebih biblio_id=33636 (diakses
pada Juni 2020)
tinggi dari R-22 = 40,8
https://www.google.com/search?
I. REFERENSI client=opera&q=PENGARU
H+JENIS+REFRIGERANT
+DAN+BEBAN+PENDING
Anwar, K. (2010). Efek Beban INANTERHADAP+KEMA
Pendingin terhadap MPUAN+KERJA+MESIN+
Performa Sistem Mesin PENDINGINEdi+Purwanto
Pendingin. Jurnal %2C+Kemas+RidhuanProgr
SMARTek, 8(3), 203. am+Studi+Teknik+Mesin+F
Faozan, I., Studi, P., Mesin, T., Teknik, akultas+Teknik+Universitas
F., Mercu, U., & Jakarta, B. +Muhammadiyan+MetroJl.
(2015).ANALISIS +KH.+Dewantara+No.
PERBANDINGAN EVAPORATOR +116+Metro+Telp.
KULKAS ( LEMARI ES ) DENGAN +(0725)+45932-
MENGUNAKAN REFRIGERANT 42445+Kode+Pos+34111km
R-22 DAN R-134A. 04(3), 99– 105. sridhuan
Firdaus, A. (2010). Analisa %40yahoo.co.id&sourceid=o
Pengaruh Penggunaan pera&ie=UTF-8&oe=UTF-
Refrigeran Hidrokarbon 8# (diakses pada Jani 2020)
Musicool-22 Pengganti Freon-
22 Terhadap Kinerja Alat Air http://karyailmiah.polnes.ac.id/
Conditioning Mi-467 Mi-568. index.php/mekanik/terbitan-
13–15. jurnal/vol5-no1-januari-
Kusnandar, A. T. M. R. A. B. K. Y. K. 2012/463-analisa-refrigerant-
(2019). ANALISIS musicool-mc-22-sebagai-
PERFORMANSI AC SPLIT pengganti-freon-r-22-pada-
DENGAN PERBANDINGAN sistem-pendingin-ac-split-1-
REFRIGERANT R410a DAN pk (diakses pada Juni 2022)
R32. 647– 655.
Santoso, S. J. (2016). ANALISA http://karyailmiah.polnes.ac.id/
PERBANDINGAN index.php/mekanik/terbitan-
KONSUMSI LISTRIK PADA jurnal/vol5-no1-januari-
AC SPLIT BERBAHAN 2012/463-analisa-refrigerant-
PENDINGIN R-22 DENGAN musicool-mc-22-sebagai-
AC SPLIT BERBAHAN pengganti-freon-r-22-pada-
PENDINGIN MC-22. Jurnal sistem-pendingin-ac-split-1-
Penelitian, 62. pk (diakses pada Juni 2020)
https://doi.org/10.1017/CBO97
81107415324.004 https://sentralsistem.com/news/
Silaban, E. R., Mesin, J. T., & detail/solusi-hemat-listrik-
Industri, F. T. (2018). ganti-freon-22-ke-musicool-
PENGARUH KINERJA refrigerant-mc-22 (diakses
KOMPRESOR PADA pada Juni 2022)

7
8

Anda mungkin juga menyukai