Anda di halaman 1dari 14

Reformasi dan Arah Pembaharuan Pendidikan Islam Arif Rahman

REFORMASI DAN ARAH PEMBAHARUAN PENDIDIKAN ISLAM


DI INDONESIA
Arif Rahman, M.Pd.I
Fakultas Tarbiyah & Dirasat Islamiyah
Universitas Ahmad Dahlan, Yogyakarta
arif.rahman@pai.uad.ac.id

Abstrak
Perjalanan panjang pendidikan Islam telah mewarnai hiruk-pikuk model pendidikan Islam di
berbagai wilayah, terutama di Indonesia sendiri pendidikan Islam turut mengambil momentum gejolak dan
pembaharuan di berbagai belahan wilayah Islam lainnya. Pengaruh tersebut telah memberikan dampak yang
cukup signifikan untuk menyebutnya terjadi perubahan, baik dalam ranah ideologis maupun praktis. Tentu
gejolak demikian telah mewarnai proses reformasi dan menentukan arah pembaharuan pendidikan Islam
di Indonesia, sehingga disisi lain kadangkala terjadi resistensi yang menggambarkan betapa dinamisnya
perjalanan pendidikan Islam di Indonesia. Hal tersebut bisa dilihat dari beragamnya model pendidikan
Islam yang telah mengakar bertahun-ahun lamanya, bahkan disinyalir benih-benih lembaga pendidikan
Islam telah tumbuh subur beberapa abad silam.

Kata Kunci: Pendidikan Islam, Indonesia, Reformasi, Pembaharuan

PENDAHULUAN Dalam konferensi tersebut disebutkan


Perlu dicatat bahwa pendidikan Islam telah bahwa reformasi dalam pendidikan Islam adalah
memancing perhatian umum yang membuat salah satu ‘proyek’ yang paling penting dari
berbagai diskusi dan perbincangan yang cukup pembaharuan dan reformasi Islam, masyarakat
serius. Ketertarikan terhadap tema-tema dalam Muslim sejak awal abad kedua puluh dan
pendidikan Islam yang dibahas dan diangkat seterusnya.2 Logika dibalik reformasi tersebut
dalam beragam seminar, konferensi internasional, disebut Azra dalam rangka bagi umat Islam untuk
kelas, majelis, bahkan dalam bentuk publikasi. dapat mengatasi dunia modern dan mencapai
Menjadi sebuah interest untuk melihat dan kemajuan dengan tidak ada cara lain kecuali
memformulasikan kajian yang dinamis dalam reformasi pendidikan Islam.3
pendidikan Islam.
Pada tahun 1977 diadakan “First World
2
Azyumardi Azra, “Reforms in Islamic Education: A
Global Perspective Seen from the Indonesian Case”, dalam
Conference on Muslim Education” yang berlangsung Paul Anderson, et.all (ed), Reforms in Islamic Education,
di Makkah, 1 kemudian hampir seterusnya (University of Cambridge, 2011), hlm. 3
diadakan kegiatan yang hampir senada. Seperti 3
Ibid, harus diakui bahwa reformasi di bidang
kegiatan yang agak serius membicarakan pendidikan Islam telah bertemu dengan beberapa
reformasi pendidikan Islam pada tahun 2011 perlawanan dari beberapa masyarakat Muslim yang menaruh
yaitu konferensi internasional Reform in Islamic curiga bahwa reformasi hanya akan mengarahkan siswa
Muslim untuk menjauh dari Islam dan beralih kepada
Education di University of Cambridge. sekularisme. Namun, gagasan dan upaya reformasi
pendidikan Islam sebenarnya mendapatkan momentum
1
Kegiatan ini menjadi konferensi pertama pendidikan baru dalam peristiwa 9 September 2001 yang lalu di AS.
Muslim yang hadir disana Prof. Naquib al-Attas sebagai Padahal seharusnya oleh banyak pihak bahwa salah satu
mantan Director of International Institute of Islamic Thought yang paling penting akar-penyebab radikalisme di kalangan
and Civilization (ISTAC) dan member of the International umat Islam adalah bahwa pendidikan Islam dianggap
Advisory Board of the Muslim Education Foundation (MEF). sebagai institusi kuno. Oleh karena itu, pendidikan Islam
Disana ia menyampaikan gagasan dan pandangannya telah bertanggung jawab karena gagal untuk memberikan
tentang pendidikan Islam dalam tulisannya yang berjudul perspektif yang lebih baik bagi anak-anak Muslim untuk
The Concept of Edcuation in Islam. melihat dunia di sekitar mereka. Disamping itu, pendidikan

LITERASI, Volume VII, No. 2 Desember 2016 75


Arif Rahman Reformasi dan Arah Pembaharuan Pendidikan Islam

Menggejalanya kemajuan Eropa pada Arab yang berdagang selain berdakwah ia juga
waktu itu sampai sekarang otomatis bagi tubuh memberikan pendidikan secara tidak langsung
Islam bukan sebagai tontonan belaka. Dengan melalui ajaran-ajaran normatif Islam.
bertahan pada ketradisionalan tentunya sama Hanya saja perjalanan pendidikan Islam
saja Islam akan semakin terbelakang dan tidak sejauh ini seperti grafik naik turun dan terus
sanggup menghadapi segala macam kebutuhan menurun-kadang-kadang malah disatu sisi hanya
manusia yang terus meningkat, sembari terus berputar-putar dizona halal-haram. Seperti
terjadinya kontinuitas penetrasi Barat ke dunia di masa klasik dan pertengahan persoalan
Islam yang berlangsung sampai sekarang. Alhasil pendidikan Islam didominasi pelajaran agama
Islam yang selalu bersandar pada otensitas wahyu sedang ruang ilmu-ilmu profan (seperti filsafat,
Tuhan (Al-Qur’an) tidak mampu berkembang, sosial, ilmu alam, kedokteran untuk menyebutnya
selama wahyu Tuhan hanya dianggap teks sakral beberapa) begitu sedikit ruangnya. Legitimasi
tanpa mengambil spirit utamanya. terhadap ilmu-ilmu agama dipandang lebih utama
Maka dalam kondisi seperti yang demikian, untuk melanggengkan jalan “kesalehan” menuju
Azra menyatakan: Tuhan ketimbang ilmu-ilmu umum.
Menanggapi hal semacam persepsi atau Di Indonesia sendiri pendidikan Islam
kesalahan persepsi, ada kebutuhan mendesak mulanya masih harus berhadapan dengan
untuk meninjau kembali refor masi dalam pendidikan Belanda. Masa kolonialisasi
pendidikan Islam setelah satu abad berlalu. menunjukkan suramnya pendidikan bagi
Meskipun reformasi telah dilakukan dalam waktu masyarakat pada umumnya, hanya orang-orang
yang lama di berbagai masyarakat dan negara- tertentu yang bisa mengenyam pendidikan di
negara Muslim, jelas bahwa tingkat reformasi sekolah-sekolah Belanda. Sedangkan pendidikan
dalam pendidikan Islam berbeda dari satu tempat Islam belum diakui sebagai pendidikan resmi.
ke tempat lain. Ada kasus bahwa reformasi dalam Hanya mengandalkan basis keluarga dan
pendidikan Islam telah sangat sukses; tetapi masyarakat secara informal saja pendidikan
ada juga kasus di mana reformasi pendidikan Islam intens terselenggara oleh masyarakat untuk
Islam telah gagal. Keberhasilan dan kegagalan menengah kebawah.
reformasi dalam pendidikan Islam memiliki Lambat laun kemudian mulai bermunculan
banyak hubungannya dengan berbagai faktor lembaga pendidikan Islam yang lebih banyak lahir
agama, politik dan sosial yang bekerja dalam dari masyarakat seperti Surau di Padang, di Aceh
masyarakat Muslim tertentu dan negara.4 terdapat Meunasah, Dayah dan Rangkakng, di
Apa yang dilihat sampai sejauh ini, Jawa terdapat pesantren, dan dibeberapa tempat
“mungkin” pendidikan Islam masih terus lainnya dengan nama yang beragam.5 Semakin
dianggap belum mampu menjawab berbagai kesini pendidikan Islam tadi terus berkembang
tantangan dan kebutuhan (need) umat manusia. dengan lahirnya lembaga pendidikan selain
Padahal disadari atau tidak pendidikan agama pesantren dengan menyebutnya madrasah,
Islam sudah berlangsung lama ada sejak awal yang tidak lain juga terinisiasi dari bentuk
penyebarannya. Fazlurrahman menyebutkan sekolah umum disatu sisi dan pesantren disisi
seperti keterampilan membaca dan menulis keagamannya. Kemudian pula lahirnya sekolah-
dalam sistem pendidikan Islam dimulai semenjak sekolah Islam yang sebenarnya memiliki basis dari
kedatangan Islam dan semakin meningkat ormas-ormas Islam yang sudah lebih dulu ada
didukung oleh ekspansi (penyebaran) Islam itu seperti Muhammadiyah, Persis, dan NU. Sampai
sendiri. Begitupun di nusantara, para pedagang akhirnya muncul Pendidikan Tinggi Agama
Islam sebagai kelanjutan tingkatan dari lembaga
Islam, khususnya madrasah dan lembaga-lembaga pendidikan Islam di Indonesia. Sampai hari ini
pendidikan Islam tradisional lainnya seperti pesantren di
Indonesia telah disalahartikan sebagai ‘berkembang biak
5
Abudin Nata, Sejarah Sosial Intelektual Islam dan
radikalisme’ atau ‘talibanism’. Institusi Pendidikannya, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), hlm.
4
Ibid 292-298

76 LITERASI, Volume VII, No. 2 Desember 2016


Reformasi dan Arah Pembaharuan Pendidikan Islam Arif Rahman

semua bentuk lembaga pendidikan Islam ini Mengingat luasnya topik pembahasan
mengalami perkembangan yang signifikan namun ini, maka penulis berusaha membatasinya pada
terkadang terlihat stagnan untuk menyebutnya lembaga pendidikan Islam yang ada di Indonesia
dibeberapa sisi kurang bergairah dan menjanjikan dengan melihat secara singkat sisi pembaharuan
dari kualitas begitupun lulusannya. yang terjadi didalamnya. Ulasan yang ditampilkan
Sayangnya terkadang lembaga pendidikan dalam makalah ini dicoba melalui gaya dan
Islam ramai-ramai dibuka dan didirikan namun pendekatan sejarah karena mengingat pentingnya
terkesan dibiarkan begitu saja, karena kelahirannya pendekatan ini dalam kajian sejarah pendidikan
belum dilandasi dari visi yang matang. Disatu Islam.8
sisi begitu antusiasnya harapan masyarakat
untuk lahirnya pendidikan Islam sebagai tempat Memaknai Reformasi Pendidikan Islam
pendidikan bagi generasi terdidik, tetapi di Di pendahuluan penulis telah menyinggung
sisi lain meninggalkan PR bagi pengelola dan jika pendidikan Islam selama ini baik dari
lembaga-lembaga pendidikan Islam tidak mampu kelembagaan, penyelenggaraan, serta dari
memberikan pendidikan yang terbaik, apalagi sisi keilmuan begitu banyaknya mengalami
untuk bersaing dengan pendidikan umum. ketertinggalan, sehingga “urgensi” dari reformasi
Momentum perbaikan dalam reformasi dalam tubuh pendidikan Islam mau tidak mau
pendidikan lebih kurang sudah berlangsung harus dilakukan.
sejak awal abad ke 20 di Indonesia, dimana
entrik-entrik kesadaran mulai muncul dari
gelombang pembaruan Islam sendiri. Karel tidak 8
Literatur berbahasa Indonesia yang mulai serius
menampik jika kondisi yang terjadi di Indonesia dalam memperhatikan pentingnya pendekatan sejarah
ini disebutnya sebagai kebangkitan dan renaissance dalam studi Islam adalah buku “Sejarah Sosial dalam Studi
Islam” karya Ach. Minhaji yang banyak memberikan makna
(pencerahan) terahap pembaruan Islam di dan seluk-beluk pendekatan sejarah (Hystories Approache)
Indonesia.6 Jika sebelumnya kedatangan Islam dalam kajian keislaman. Penekanan yang mendalam
di Indonesia pada abad ke 13 sebetulnya tidak dengan menggunakan pendekatan ini menurutnya masih
begitu kreatif di bidang keilmuan dan di bidang jarang digunakan dalam Studi Islam. Lihat Ach. Minhaji,
politik, dimana karena Islam sudah “masuk” Sejarah Sosial dalam Studi Islam, (Yogyakarta: Suka Press,
zaman kemunduran. Jika gambaran ini diteruskan 2012). Pengkajian terhadap pendidikan Islam dengan
menggunakan pendekatan sejarah murni pun disadari oleh
sampai abad ke-19, pastilah kelemahan Islam Azyumardi Azra masih sangat minim dilakukan oleh para
di Indonesia pada bidang perkembangan ilmu sarjana dan peneliti di Indonesia. Hal ini bisa dilihat dari
sebetulnya diakibatkan oleh kemunduran Islam jumlah disertasi yang ditulis para mahasiswa di berbagai
secara internasional.7 perguruan Tinggi Islam (IAIN, UIN). Azyumardi Azra,
Latarbelakang ini tentunya tidak salah untuk Pendidikan Islam; Tradisi dan Modernisasi di tengah Tantangan
mengagendakan pembaharuan dan reformasi Milenium III, (Jakarta: Kencana, 2012), hlm.. Hal yang sama
pula sebenarnya telah lama disadari oleh Fazlurrahman,
dalam tubuh pendidikan Islam, terutama di bahwa dalam pengkajian Islam sendiri pendekatan dan
Indonesia. Apalagi momentum bangsa Indonesia metode kesejarahan telah banyak diterapkan oleh para
dilihat dari perjalanan perpolitikan bangsa orientalis seperti David S. Margoliouth, Ignaz Goldziher,
kadangkala memberikan kesempatan baik bagi Henry Lammen, Joseph Schact, H.A.R. Gibb, N,J. Coulson,
pendidikan Islam, namun dikesempatan lain William Montgomery Watt. Namun bagi kalangan muslim
terkadang belum memberikan ruang yang pas disadari akan kurangnya perspektif kesejarahan di kalangan
muslim pada gilirannya menyebabkan minimnya kajian-
untuk menyebut pendidikan Islam belum mampu kajian sejarah Islam. Menurutnya umat Islam memerlukan
bersaing dengan pendidikan umum lainnya. kajian kesejarahan agar mereka dapat menimbang lebih
lanjut nilai-nilai perkembangan sejarah tersebut untuk
melakukan rekonstruksi disiplin-disiplin ilmu Islam untuk
6
Karel A. Steenbrink, Pesantren, Madrasah, Sekolah, masa depan. Lihat, Sutrisno, Fazlurrahman; kajian Terhadap
(Jakarta: LP3ES, 1974), hlm 26 Metode, Epistemologi dan Sistem Pendidikan, (Jogyakarta:
7
Karel A. Steenbrink, Beberapa Aspek Tentang Islam di Pustaka Pelajar, 2006), hlm. 122, lihat pula Fazlurrahman,
Indonesia Abad Ke-19, (Jakarta: Bulan Bintang, 1984), hm. 5 Islam and Modernity, hlm. 151

LITERASI, Volume VII, No. 2 Desember 2016 77


Arif Rahman Reformasi dan Arah Pembaharuan Pendidikan Islam

Makna reformasi memiliki orientas dan yang sudah disebut seperti Abduh, kemudian juga
kecenderungan terhadap perbaikan, rekonstruksi, Jamaludin, M. Iqbal, Maududi dan di Indonesia
pembaharuan dan kontinuitas dalam membawa misalnya ada Ahmad Dahlan, yang mana mereka
trend positif. Maka melihat gagasan reformasi bagi memiliki kesadaran akan keterbelakang Islam
ruang pendidikan adalah hal yang harus disambut yang semakin “akut”. Makna pembaharuan
positif. Karena dalam reformasi pendidikan yang menuntut untuk dilakukan reformasi
menginginkan penyem-purnaan setiap kekurangan dan dekonstruksi terhadap pendidikan Islam
untuk seterusnya dilakukan penanaman kesadaran merupakan aktualisasi dari kesadaran agar
untuk dapat siap menghadapi perubahan zaman. menarik diri dari “sumur dangkal” ketertingalan.
Reformasi disini bisa juga disebut dengan Refor masi pendidikan Islam yang
pembaharuan atau modernisasi, dalam artian berlangsung di Indonesia dimaknai melalui
luas, mereformasi pendidikan Islam dengan perjalanannya mungkin sedikit berbeda dari
maksud untuk menambal semua kekurangan dan negara lainnya. Dimana peran serta negara dan
menyiapkan segala kemungkinan kedepan. Hal ini masyarakat terjadi kolaborasi. Pendidikan Islam
terjadi dalam pendidikan Islam bermula dengan di Indonesia sebelumnya lebih banyak lahir dari
dominasi dari kemajuan Eropa (baca; Barat) yang kesadaran masyarakat. Peran masyarakat dan
pada waktu itu menguasai ilmu pengatahuan, pemerintah terhadap pendidikan Islam memiliki
disaat yang bersama kekuatan Islam melemah hubungan saling mendukung, sehingga dapat
seiring kekalahan demi kekalahan melawan Barat. dilihat sudah banyak pendidikan Islam yang
Dengan kata lain bentuk-bentuk pembaharuan terlembagakan secara formal bahkan dinegerikan
serta modernisasi yang terjadi dalam lembaga sejauh ini.
pendidikan merupakan bagian dari reformasi Sedangkan di negara dimana Islam datang
karena memiliki spirit dalam menentukan (Arab Saudi, Madinah, Afghanistan, Syiria dan
kebutuhan dan perbaikan dimasa depan. Mesir hanya untuk menyebutnya beberapa
Dalam hal pemikiran, gagasan reformasi saja) reformasi pendidikan Islam dimaknai atas
Islam sendiri adalah usaha mengungkapkan bentuk kecurigaan, terkadang berbau tendensi
nilai-nilai yang esensial dan menjelaskan hal- teologis, dan dianggap oleh kaum konservatif
hal yang berkaitan erat dengan Islam yang membahayakan. Tak jarang yang terjadi kooptasi
disalahtafsirkan orang; atau suatu pemikiran dan antara dua kubu yang mengkritik kejumudan
metode atau sistem yang berdasarkan atas kritik dengan para penguasa lembaga pendidikan.
yang konstruktif yang hanya mengakui nilai Sehingga yang ada malah legitimasi terhadap
yaitu nilai Islam untuk menuntun umat Islam. agama selalu hadir dan sulit untuk disingkirkan.
Ada juga yang mengartikan reformasi Islam Tentunya gambaran semacam ini sudah lama
sebagai Gerakan pembaharuan yang disponsori ditinggalkan dalam tubuh pendidikan Islam di
Muhammad Abduh yang bertujuan menyadarkan Indonesia-yang sejauh ini dalam berberapa hal
kaum muslimin dan membangkitkan Islam keluar diluar dugaan mengalami perkembangan yang
dari kebekuan serta membersihkannya dari unsur- signifikan.
unsur yang tidak musni Islam, menuntut kembali
kemurnian Islam dan membebaskan diri dari Landasan Pembaharuan Pendidikan Islam
kekangan mazhab abad pertengahan.9 Tentunya isu pembaharuan pendidikan tidak
Kecenderungan gerakan pembaharuan bisa dilepaskan dari perkembangan pemikiran
yang di dilakukan para pemikir dan intelektual dalam Islam sendiri. Kontribusi besar yang
Islam di berbagai negara Islam telah memancing membawa ruh segar dalam semangat melakukan
dan membangkitkan kesadaran dan memberikan pembaharuan terlahir dari semangat-semangat
efek bagi pendidikan Islam itu sendiri. Seperti kritik pembaharuan yang dilakukan oleh kalangan
Islam sendiri. Hal ini tidak lain berangkat dari
9
Burhanuddin Daya, Gerakan Pembaharuan kesadaran atas keterbelakangan-keterbelakangan
Pemikiran Islam; Kasus Sumatera Thawalib, (Yogyakarta:
Tiara Wacana, 1995), hlm. 46
Islam dari segala hal.

78 LITERASI, Volume VII, No. 2 Desember 2016


Reformasi dan Arah Pembaharuan Pendidikan Islam Arif Rahman

Seperti yang diungkapkan Azra bahwa orang Islam untuk memperkuat organisasinya
yang disebut dalam literatur sebagai pembaruan seperti Sarekat Islam dan Muhammadiyah.
pendidikan pada esensinya adalah pembaruan Keempat, dorongan pembaharuan pendidikan
pemikiran dan perspektif intelektual.10 Beberapa Islam sendiri, dimana banyak orang dan organisasi
intelektual dan pemikir Islam di belahan dunia Islam yang tidak puas dengan metode tradisional
Islam seperti Maududi di Pakistan, Wahhab di dalam mempelajari Qur’an dan agama.11
Saudi, Abduh di Mesir, gulen Movement di Turki Dari segi keilmuan yang dikembangkan-
dan lainnya, mereka memberikan gagasan penting pendidikan-Islam-hanya berorientasi pada ranah
sebagai bentuk kritik ambivalensi pelaksanaan theosentris ilmu-ilmu ketuhanan dan kurang
ntuk kritik ambivalensi pelaksanaan
bagi pendidikan umat bagi
Islampendidikan
yang bersifat umat
kaku,Islam menaruh
yang bersifatpada ranah antrophosentris yaitu ilmu-
ku, tekstualis, dan rigid. dan
tekstualis, Hal rigid.
ini tentu berimbas
Hal ini pada wajah
tentu berimbas pada pendidikan
ilmu umum Islamdan kealaman. Sampai beberapa
wajah pendidikan
da waktu itu. Apalagi Islam pengajaran
di dunia Islam, pada waktu itu. Apalagi diIslamabad
pendidikan kondisi
di awal abadini terus berlanjut dengan nuansa
dunia Islam,yang
tengahan kecenderungan pengajaran
dilihatpendidikan Islam di awal
hanya berorientasi kenormatifannya-sedang
pada aspek kognitif, bersamaan pintu ijtihad
abad pertengahan kecenderungan yang
ngan kurang menimbangkan dua aspek lainnya, afektif dan psikomotorik. dilihat ditutup menganggap segala hal sudah final.
hanya berorientasi pada aspek kognitif, dengan Sedangkan barat sudah mulai beralih kepada
kurang menimbangkan dua aspek lainnya, afektif antroposentris dan ilmu-ilmu profan dengan terus
dan psikomotorik. sampai kesini melahirkan beragam penemuan
Gambar 1: Keterkaitan terjadinya reformasi pendidikan Islam
baru. Tinggal ratapan saja yang terjadi bagi tubuh
umat Islam melihat barat sudah jauh kedepan.
Pembaharuan Pembaharuan Hasil pendidikan yang demikian dipastikan
dunia Islam Pendidikan tidak menghasilkan ilmuwan muslim yang dapat
Islam membangunkan tidur panjang Islam dari lemahnya
penguasaan ilmu pengetahuan. Dari sini ironisnya
Pembaharuan
/reformasi
seperti dikatakan Amin Abdullah “hampir-
Pend. Islam hampir tidak ada satu pun umat Islam yang yang
Indonesia menorehkan tinta emas dalam pengembangan
ilmu pengetahuan”.12 Umat Islam menjadi umat
konsumtif, serta ilmu pengetahuan pun berubah
Gambar 1. Keterkaitan terjadinya reformasi
Di Indonesia pembaharuan ini terjadi di permulaan abad ke 20, dimana kiblat tidakKarellagi di dunia Islam tetapi dunia barat
pendidikan Islam yang sempat berguru pada Islam.
nyebutnya sebagai kebangkitan, pemba-haruan, bahkan pencerahan
naissance). Pembaruan pendidikanpembaharuan
Di Indonesia Islam di Indonesia dilatar
ini terjadi di belakangi oleh
Resistensi Terhadap Pembaharuan Pendidikan
pek pembaharuan Islam itu sendiri, ia menggaris
permulaan abad ke 20, dimana Karel menyebutnya bawahi empat faktor
Islam
ndorong penting bagi kebangkitan,
sebagai perubahan itu; Pertama, Semenjak
pemba-haruan, bahkan tahun 1900 di
Arti penting dari pembahar uan dan
berapa tempat pencerahan
muncul keinginan untuk
(renaissance). kembali pendidikan
Pembaruan kepada Qur’anreformasi
dan Sunnah yang dilakukan para intelektual muslim
ng dijadikan titik tolak
Islam untuk menilai
di Indonesia dilatarkebiasaan
belakangiagama dan kebudayaan
oleh aspek dunia sangat yangberpengaruh terhadap Pendidikan
a. Kedua, didorongpembaharuan
oleh sifat Islam itu sendiri,
perlawanan ia menggaris
nasional terhadap penguasa
Islamkolonial
di Indonesia. Ahmad Dahlan misalnya
landa. Ketiga,bawahiadanyaempat
usaha faktor
yang pendorong
kuat dari penting bagi
orang-orang Islamterisnspirasi
yang untuk terhadap pemikiran Abduh
perubahan itu; Pertama, Semenjak tahun
mperkuat organisasinya seperti Sarekat Islam dan Muhammadiyah. 1900 di dan Keempat,
Jamaluddin, sehingga ketika pulang ke
beberapa tempat muncul keinginan untuk
rongan pembaharuan pendidikan Islam sendiri, dimana banyak orang kembali tanah airdan
ia mengusung pendidikan Islam
kepada Qur’an dan Sunnah yang
ganisasi Islam yang tidak puas dengan metode tradisional dalamyang dijadikan mengenalkan corak baru dengan sistem
mempelajari
titik
11 tolak untuk menilai kebiasaan agama dan
r’an dan agama.
kebudayaan yang ada. Kedua, didorong oleh sifat 11
Karel A. Steenbrink, Pesantren, hlm. 26-28
Dari segi keilmuan yang nasional
perlawanan dikembangkan-pendidikan-Islam-hanya
terhadap penguasa kolonial berorientasi
12
M. Amin Abdullah, Profil Kompetensi Akademik;
Belanda.ilmu-ilmu
da ranah theosentris Ketiga, adanya usaha yang
ketuhanan dankuatkurang
dari orang-
menaruhLulusan
pada Program
ranah Pascasarjana Perguruan Perguruan Tinggi
rophosentris yaitu ilmu-ilmu umum dan kealaman. Sampai beberapa Islam dalamabadEra Masyarakat Berubah dalam makalah yang
10
Azyumardi Azram, Pendidikan Islam; Tradisi dan disampaikan pada Pertemuan dan Konsultasi Direktur
ndisi ini terus berlanjut dengan nuansa kenormatifannya-sedang bersamaan
Modernisasi di tengah Tantangan Milenium III, (Jakarta: Program Pasca Sarjana Perguruan Tinggi Agama Islam,
tu ijtihad ditutup menganggap
Kencana, 2012), hlm.segala
xiv hal sudah final. SedangkanHotel barat sudahJakarta, 24-25 Nopember 2002.
Setiabudi,
lai beralih kepada antroposentris dan ilmu-ilmu profan dengan terus sampai
ini melahirkan beragam penemuan baru. Tinggal ratapan saja yang terjadi bagi
LITERASI, Volume VII, No. 2 Desember 2016 79
uh umat Islam melihat barat sudah jauh kedepan.
tetapi dunia barat yang sempat berguru pada Islam.

Gambar 2: Beberapa tokoh pembaharu dan reformasi pendidikan Islam di dunia


Arif Rahman Reformasi dan Arah Pembaharuan Pendidikan Islam
Islam

Reformasi
Pendidikan Islam

Dunia Islam Sikon

Saudi Mesir India Turki Pakistan Dalam Negeri Luar Negeri


Wahhab Abduh Iqbal Gulen.M Maududi

Gambar 2. Beberapa tokoh pembaharu dan reformasi pendidikan


D. Resistensi TerhadapIslam
Pembaharuan Pendidikan Islam
di dunia Islam
Arti penting dari pembaharuan dan reformasi yang dilakukan para
klasikal, yang sebelumnya
intelektual muslim masihdunia
berbentuk pencemaranterhadap
sangat berpengaruh atau kerusakan yang ditimbulkan
Pendidikan Islam di
talaqqi, bandongan dan wetonan. Dalam bidang oleh gagasan-gagasan Barat terutama yang
Indonesia. Ahmad Dahlan misalnya yang terisnspirasi terhadap pemikiran Abduh 13
keagamaan iadan mungkin lebih dulu mengkritisi mengancam akan kerusakan moral Islam.
Jamaluddin, sehingga ketika pulang ke tanah
memasuki eraair ia mengusung
kontemporer pendidikan
pendidikan Islam
tradisi yang menurutnya dianggap tidak benar
Islam yang mengenalkan corak baru pun dengan
juga sistem
masih klasikal, yang
menghadapi sebelumnya
beragam problem
telah menyimpang dan terlalu banyak tradisi-
masih berbentuk talaqqi, bandongan pembe-lajaran
dan wetonan. yang Dalam bidang
tidak keagamaan ia
kreatif.
tradisi yang bergeser dari tuntunan Rasulullah.
Tawaranmungkin
pendidikanlebih dulu ternyata
tersebut mengkritisi
tidak tradisi yang J ikamenurutnya
pada pesantr dianggap
en yangtidak diken
benar a l
telah
berjalan mulus, menyimpang
masyarakat dan terlalu banyakdengan
umum memandangnya tradisi-tradisi yang bergeser
sikap eklusif dari tuntunan
dan tertutup sebenarnya
Rasulullah.
sebagai kyai kafir, terlebih lagi ia mendirikan pembaharuan bukan terjadi penolakan disana,
sekolah Islam dengan sistem ala pendidikan namun lebih kehati-hatian pesantren dalam segala
Tawaran pendidikan tersebut ternyata tidak berjalan mulus, masyarakat
Belanda dan umum
tidak pernah diperkenalkan
memandangnya dalamkyai hal
sebagai
yang baru. Kondisi ini tentunya logis dimana
kafir, terlebih lagisepanjang
ia mendirikan sekolah
Islam. Sedangkan Belanda jelas-jelas pada waktu pesantren hampir masa penjajahan
Islam dengan sistem ala pendidikan dalam Belanda dan tidak
bahasanya pernah
Madjid diperkenalkan
“mengasingkan diri”
itu statusnya adalah musuh nyata umat Islam di
dalam Islam. Sedangkan Belanda jelas-jelas pada waktu itu statusnya
dari dunia luar. Tapi secara perlahan pesantren adalah
Indonesia. Maka segala hal yang berbau Belanda
musuh nyata umat Islam
sulit diterima umat Islam disamping karena di Indonesia. Maka sisi
disatu segala hal yang
melihat berbau Belanda
pembaharuan sebagaisulit
nafas
faktor traumatik kolonialisasi yang begitu panjang keberlangsungan pendidikan tradisionalnya di
dirasakan bangsa Indonesia.
12
M. Amin Abdullah, Profil Kompetensi kancah moderni-sasi.
Akademik; Lulusan Program Pascasarjana
Perguruan Perguruan
Ahmad Dahlan ingin mengubah cara Tinggi Islam dalam Era Se per
Masyarakatti yang
Berubah ter dalam
jadi dimakalah
Indonesia,
yang
disampaikan pada Pertemuan
pendidikan yang selama itu terkesan monoton dan Konsultasi gelombang
Direktur pembaharuan
Program Pasca Sarjana juga sebelumnya
Perguruan Tinggi
Agama Islam, Hotel Setiabudi, Jakarta, 24-25 Nopember
sudah terjadi2002.di dunia Islam lainnya abad ke 19.
dan tidak menginspirasi bagi peserta didik. Di
kesempatan lain ia mengajarkan murid-muridnya Arah baru pendidikan yang ditawarkan Abduh,
sembari menggunakan alat musik, dan turun Jamaluddin Al Afghani, Fazlurrahman, dan oleh
kelapangan. Sedangkan pendidikan agama yang beberapa intelektual muslim selalu menghadapi
diajarkan tidak pernah berlangsung demikian. resistensi dimasanya. Ada yang mampu membuka
Memang betul pendidikan Islam pada kesadaran masyarakat namun ada pula yang belum
waktu itu diajarkan kebanyakan dengan metode mampu berbuat banyak karena kuatnya penguasa
menghafal. Dan ini tidak menampik masih dan arus dominan penolakan pada waktu itu.
pengaruh dari sistem pendidikan di dunia Islam Abduh sendiri tidak mampu berkuasa penuh
lainnya. Fazlurrahman menilai mulai abad dalam pembaharuan pendidikan di Al Azhar
pertengahan pendidikan Islam dilaksanakan untuk memasukkan pengetahuan umum dalam
secara mekanis yang lebih cenderung pada aspek kurikulum Al Azhar.
kognitif dari pada aspek afektif. Dan strategi
yang digunakan masih bersifat defensif, yaitu 13
Sutrisno, Pembaharuan dan Pengembangan
menyelamatkan pikiran kaum muslimin dari Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Fadila Tama, 2011), hlm. 8

80 LITERASI, Volume VII, No. 2 Desember 2016


Reformasi dan Arah Pembaharuan Pendidikan Islam Arif Rahman

Dengan begitu, disini bahwa dapat dijelaskan agama 70% dan materi umum 30%. Setelah
pembaharuan pendidikan Islam terutama di SKB 3 menteri pada tahun 1975, komposisinya
Indonesia tidak terjadi begitu saja. Dimana ada di balik menjadi 30% materi agama dan 70%
faktor-faktor diluar itu yang pastinya mengalami materi umum. Meskipun demikian, khusus untuk
benturan baik aspek politik, teologi, sosial, dan madrasah, pada tahun 1986 diselenggarakan
kebudayaan menjadi alasan yang dapat kita lihat madrasah pilot project (MAN PK) yang mengikuti
dalam sejarahnya. Saat ini reformasi pendidikan komposisi materi agama 70% dan materi umum
Islam beberapa saat terkadang dihadapkan dengan 30%.14
perlawanan dan penolakan kecil dari kalangan Bagi tubuh pesantren, sepakat dengan
masyarakat muslim ketika tawaran keilmuan baru pernyataan Nurcholis Madjid bahwa tidak perlu
yang di usung oleh dunia akademisi, di beberapa diragukan lagi terkait dengan sejarah pesantren
perguruan tinggi, khususnya PTAI. Dari segi sebagai pendidikan asli indegionus Indonesia.
keilmuan umat Islam masih memandang carang Tetapi lagi-lagi sebagai bangsa yang dijajah,
pandang ulama klasik masih kuat dipegang. pendidikan pesantren hampir-hampir tidak
Seperti metode-metode penafsiran hermeneutik, pernah diperhitungkan sebelumnya sebagai bagian
teori-teori studi Islam dari para orientalis, dan dari pendidikan nasional. Posisi pesantren sebagai
sebagainya terkesan masih alergi dan bahkan ada resistensi perlawanan kolonialisasi Belanda yang
istilah “haram” untuk dipakai. memilih menolak penjajahan mengambil jalur
Namun penulis berpendapat pembaharuan untuk mengasingkan diri (‘uzlah). Alhasil Belanda
pendidikan Islam lebih sedikit beruntung berhasil menyingkirkan dunia pesantren dari
sebenarnya dari pembaharuan di tempat lain, pendidikan Indonesia. Keberadaannya seperti
pendidikan Islam yang dimotori pesantren makhluk ghaib antara ada dan tiada. Ada karena
kemudian terjadi reformasi disana-sini tidak terlahir dari dan mengakar kuat di masyarakat,
selamanya mengalami resistensi, bahkan seringkali tetapi tidak ada karena selalu tidak diperhitungkan
muncul harapan-harapan dari masyarakat yang keberadaannya. Padahal kondisi ini berbalik di
sudah menanti lama hadirnya pendidikan Islam dunia Barat, yang hampir pendidikan bertolak
yang memenuhi espektasi semua kalangan. dari lembaga pendidikan keagamaan.
Berangkat dari situ kemudian sebagai
Kebijakan Reformasi Pendidikan Islam kesadaran pentingnya pesantren dalam sejarah
Di Indonesia, penerapan pendidikan pendidikan di Indonesia, maka berbagai produk
termasuk pendidikan Islam dipengaruhi oleh kebijakan yang menginginkan perbaikan didunia
banyak faktor, salah satunya adalah kebijakan pesantren mulai muncul. Kebijakan dalam
politik oleh pemerintah. Ini dapat dilihat dari pesantren dimana pada masa kolonial Belanda
perjalanan pendidikan Islam dari masa kemasa pesantren secara penuh mengajarkan pendidikan
bagaimana terjadinya diskriminasi dan pengabaian agama, namun kemudian pesantren menyadari
pendidikan Islam dari masa klonialisasi sampai perubahan zaman yang terus menuntut berbagai
Orde Baru. Sehingga tampak sangat kentara macam kebutuhan, sehingga pesantren mulai
kelemahan dan kekurangan pendidikan Islam dan memasukkan pelajaran umum dan mengadopsi
harus dilakukan perbaikan secara terus menerus. sistem pembelajaran klasikal seperti madrasah.
Institusi pesantren, sekolah, dan madrasah Madrasah sendiri di Orde Lama sekitar
di Indonesia memiliki karakteristik tersendiri yang tahun 1958-1959, oleh kementrian Agama pernah
dapat dibedakan satu dengan lainnya, khususnya memperkenalkan madrasah wajib belajar (MWB)
porsi materi pelajaran agama serta afiliasinya yang berbasis pada pembangunan masyarakat
dengan kementerian terkait. Pesantren, memuat pedesaan dengan meliputi pengetahun agama
materi agama secara dominan, sedangkan sekolah
umum memberikan alokasi waktu dua jam 14
M. Shabir U, Kebijakan Pemerintah dan
pelajaran agama dalam satu minggunya, sementara PengaruhnyaTerhadap Pendidikan Islam di Indonesia, dalam
Jurnal Lentera Pendidikan, Vol. 16 No. 2 Desember 2013,
madrasah sebelum tahun 1975 meliputi materi hlm. 169

LITERASI, Volume VII, No. 2 Desember 2016 81


Arif Rahman Reformasi dan Arah Pembaharuan Pendidikan Islam

dan keterampilan. Namun akhirnya karena Perubahan-perubahan kebijakan terkait


tidak berjalan dengan baik program ini tidak pendidikan agama di sekolah dan perguruan tinggi
dilanjutkan. Pada masa awal Orde Baru antara terus terjadi. Terutama sekolah dan perguruan
tahun 1967-1970 dilakukan penegerian di tinggi yang berada dibawah ormas-ormas Islam.
lingkungan Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Tidak hanya pada jam pelajaran dan mata kuliah,
Madrasah Aliyah (MA) serta mengubah nama namun alternatif penambahan muatan pelajaran
dan struktur madrasah negeri. Selanjutnya, tahun agama melalui kegiatan-kegiatan ekxtrakurikuler
1975, melalui SKB 3 Menteri, madrasah berusaha yang disesuaikan seperti, Rohis, IPM, IPNU, IMM
ditingkatkan mutu pendidikannya.15 dan sebagainya yang bernafaskan Islam.
Kebijakan Pendidikan Agama Islam di Adapun kebijakan pembaharuan dari sisi
sekolah juga berbeda dari masa kolonial Belanda, tenaga pendidik, guru pendidikan Islam juga menjadi
dimana sekolah umum tidak diperkenankan sorotan. Pasalnya kritik terhadap kualitas lulusan
memasukkan pelajaran agama. Tetapi kemudian dari lembaga pendidikan Islam dipandang masih
terjadi perubahan kebijakan dimasa pemerintahan rendah. Faktor-faktor yang mempengaruhi ini salah
Jepang yang membolehkan memasukkan satunya kualitas tenaga pendidiknya. Hari ini dunia
pendidikan agama. Setelah Indonesia merdeka, pendidikan menghadapi tantangan yang luar biasa-
dinyatakan dengan tegas bahwa pendidikan agama dimana pendidik harus siap mampu memberikan
perlu dijalankan di sekolah-sekolah negeri. Hasil pengajaran. Era teknologi tidak dipungkiri telah
kerja Panitia Penyelidik Pengajaran memutuskan merasuki segala sendi kehidupan umat Islam,
bahwa pelajaran agama diberikan pada semua derasnya informasi dari segala arah bisa dinikmati,
sekolah dalam jam pelajaran, sedangkan di SR dan persaingan pendidikan umum yang sudah lama
(SD) diajarkan mulai kelas IV. Guru agama memanfaatkan kemajuan ini harus diimbangi.
disediakan oleh Kementerian Agama dan dibayar Pendidik/guru di lembaga pendidikan
oleh pemerintah, dengan ketentuan bahwa Islam tentu tidak bisa berdiam diri. Usaha
guru agama harus mempunyai pengetahuan dalam memperbaiki kualitas guru seperti yang
umum. Berdasarkan alasan tersebut diperlukan terjadinya mismatch kesarjanaan guru dengan
pendidikan guru agama.16 mata pelajaran yang di ampu. Dalam kebijakan
Yuridis formal dalam UUSPN No. 2 tahun pemerintah munculnya Undang-undang guru
1989 maupun UUSPN No. 20 Tahun 2003 dan dosen No. 14 tahun 2005 yang mewajibkan
menjadi landasan kebijakan yang menekankan setiap guru disekolah megajarkan sesuai dengan
bahwa pendidikan agama berhak diterima bidang keahliannya. Dengan begitu para guru
oleh setiap peserta didik baik ditingkat dasar, di setiap lembaga pendidikan Islam juga harus
menengah dan perguruan tinggi.17 menyesuaikan peraturan pemerintah tersebut
karena pendidikan Islam sudah termasuk dalam
15
Ibid, hlm. 171 sistem pendidikan nasional.
16
Ibid, hlm. 172
17
Sebagaimana yang terlihat pasal 1 ayat 5 UUSPN
2003 yang menyebut-kan bahwa; :Pendidikan Nasional Pembaharuan Lembaga Pendidikan Islam
adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang- Lembaga pendidikan Islam di mana ia
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 berkembang memiliki beragam bentuk. Di
yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional tiap negara tentulah berbeda-beda, meskipun
Indonesia dan tanggap terhadap perubahan zaman”. dalam sejarahnya terkadang ada kesamaan nama
Pasal 4 UUSPN 2003; “Pendidikan nasional
bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar
seperti madrasah Nidzamiah pada masa Dinasti
menjadi manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Abbasiyah berbeda dengan madrasah yang ada
Maha Esa, berakhlak mulia, berbudi mulia, sehat, berilmu, di Indonesia. Madrasah yang ada di Indonesia
kompeten, terampil, kreatif, mandiri, estetis, demokratis,
dan memiliki rasa kemasyarakatan dan kebangsaan”. dianutnya dan diajarkan oleh pendidik yang seagama. Lihat
Pasal 13 ayat 1 huruf A UUSPN 2003; :Setiap Samsul Nizar dan M. Syaifudin, Isu-isu Kontemporer Tentang
peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak Pendidikan Islam, (Jakarta: kalam Mulia, 2010), hlm. 245,
mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama yang lihat pula UU Sisdiknas., hlm. 5-11

82 LITERASI, Volume VII, No. 2 Desember 2016


masing-masing lembaga ini, namun berupaya menampilkan pembaharunnya yang
terjadi dimasing-masing lembaga ini.
Sederhananya kategorisasi lembaga pendidikan Islam di Indonesia umumnya
18
digambarkan pada
Reformasi dan Arah Pembaharuan skema berikut
Pendidikan Islam ini. Arif Rahman

Pendidikan Islam

Pendidikan Pendidikan
Dasar-Menengah Tinggi

Pondok Pesantren Sekolah Islam & PAI madrasah PTAI PAI di


di Sekolah Umum PTU

Gambar 1. Kategorisasi
Pada reformasi lembaga pendidikan
dan pembaharuan Islam ditidak
bagi pesantren Indonesia
terjadi begitu saja.
karena pesantren disebut Azra memiliki sikap sangat berhati-hati dengan segala
secara pelaksanaan berangkat dari inisiatif Tapilain
Pesantren beberapa dekade terakhir
yang disebut pembaharuan. Dengan ungkapan sikap yang dilakukan pesantren
masyarakat sebagai kepedulian pendidikan tidak begituslogan
mainstream menolak beragam
adalah “menolak sambil mengikuti”. Apalagi yang selalu dipegang al
sedangkan madrasah Nidzamiah diselenggarakan perubahan. Orientasi tafaqquh fiddin sebagai
oleh negara. muhafadzotu ‘ala qodimi as shalihproduk wa al akhdzu bi al jadidi al aslah selalu
yang menghasilkan Ulama tentunya
dipegang sebagai
Maka, hampir-hampir jati diri pesantren.
pendidikan Islam sudah lama terjadi. Kontinuitas dalam reproduksi
di Indonesia mulanya Tapilebih banyak di
Pesantren sponsoridekade
beberapa terakhir
ulama tidak
adalah mainstream
begitupasti
harapan yang tidak menolak
pernah
oleh masyarakat daripada negara sendiri, yang terputus dalam mata rantai
beragam perubahan. Orientasi tafaqquh fiddin sebagai produk yang menghasilkanpenyokong ulama.
kemudian hari Ulamadilembagakan secara resmi. Ikut
tentunya sudah lama terjadi. Oleh karena itu,
Kontinuitas meskireproduksi
dalam pesantren terkadang sering
ulama adalah
serta negara dalam penyelenggaraan pendidikan dikritik karena menampilkan bentuk sentralistik
harapan pasti yang tidak pernah terputus dalam mata rantai penyokong ulama.
Islam sendiri awalnya dari pelajaran agama Islam pada kharisma
Oleh karena itu, meski pesantren terkadang seringpersonal
dikritik kyai,
karenasehingga ada yang
menampilkan
di sekolah-sekolah umum. menilai sebagai bentuk religio feodalisme sehingga
Untuk bentuk sentralistik pada
menyederhanakan, kharisma personal kyai, sehingga ada yang menilai
Sutrisno membatasi keran kreatifitas santri dan guru
mengkategorikan sebagai
lembaga religio feodalisme
bentukpendidikan Islam sehingga membatasi keran kreatifitas santri dan
lainnya.
guru lainnya.
kedalam dua garis besar, pertama; Pendidikan Namun jika dibandingkan deng an
Dasar yang terdiri dari Pesantren, Sekolah Islam-
Namun jika dibandingkan dengan pendidikansemacam
pendidikan semacampesantren
pesantren di negara
negara
PAI di Sekolahlain, Umum, dan Madrasah. Kedua;
ternyata pesantren sebagai lembaga lain, ternyata pesantren
institusi pendidikan sebagai
yanglembaga
paling
Perguruan Tinggi Agama Islam. Disini penulis institusi pendidikan yang paling merespon
merespon perubahan. Dimana pesantren saat ini sudah mulai bertransformasi
tidak banyak menyebutkan sejarah masing-masing
lembaga ini, namundalam berbagai
berupayabentuk perubahan. perubahan.
menampilkan Disaat duniaDimana
global pesantren saat ini mulai
dan modernisasi sudah
mulai bertransformasi dalam berbagai bentuk
pembaharunnya yang terjadi dimasing-masing
18
Sutrisno, Pembaharuan., hlm. 39 perubahan. Disaat dunia global dan modernisasi
lembaga ini. mulai menggejala pesantren tidak tanggung-
Sederhananya kateg orisasi lembaga tanggung ikut serta dalam percaturan dunia
pendidikan Islam di Indonesia umumnya modern.
digambarkan pada Gambar 1.18 Pesantren disatu sisi berorientasi dibidang
Pada reformasi dan pembaharuan bagi keagamaan, bersamaan dengan itu pesantren
pesantren tidak terjadi begitu saja. karena meningkatkan kemampuan life skill santri
pesantren disebut Azra memiliki sikap sangat dibidang vocational, pertanian, perkebunan/
berhati-hati dengan segala yang disebut agrobisnis, peternakan dan keterampilan dibidang
pembaharuan. Dengan ungkapan lain sikap ekonomi lainnya. Penulis sendiri di sebelum
yang dilakukan pesantren adalah “menolak sambil lulus di tahun 2008 pernah juga mendapatkan
mengikuti”. Apalagi slogan yang selalu dipegang pendidikan agrobisnis dan pertanian cara
al muhafadzotu ‘ala qodimi as shalih wa al akhdzu merawat tanaman sawit dan karet semacam
bi al jadidi al aslah selalu dipegang sebagai jati itu di pesantren. Pesantren dipandang mampu
diri pesantren. berperan dalam peningkatan perekonomian
secara mandiri, sedangkan pemerintah biasanya
18
Sutrisno, Pembaharuan., hlm. 39 mendukung dengan bantuan-bantuan yang

LITERASI, Volume VII, No. 2 Desember 2016 83


Arif Rahman Reformasi dan Arah Pembaharuan Pendidikan Islam

dibutuhkan pesantren, misalnya pelatihan dengan keunikannya. Pesantren seharusnya tidak merasa
mendatangkan instruktur, bibit, ternak, dan perlu menghilangkan ciri khas dan keunikannya
sebagainya. yang sudah mengakar kuat jauh dari sebelum
Gontor menjadi contoh dimana lembaga pendidikan lainnya. Bahkan ironisnya
pembaharuan aspek kelembagaan, manajemen, lagi pesantren sebenanrya adalah lembaga
dan kurikulum pesantren sudah berjalan baik. yang “hebat” namun seringkali “dikerdilkan”
Ide pembaharuan pendidikan pesantren sudah keberadaannya. Di Indonesia merasa tidak
muncul sejak awal pesantren ini berdiri di memiliki apa-apa padahal sebelumnya orang-orang
tahun 1926.19 Gerakan pembaharuan (harakat lular melakukan studi banding di pesantren yang
al-tajdid wa al-islah al-dini wa al-ijtima’i) di dipandang mereka sebagai lembaga pendidikan
bidang pendidikan oleh Gontor sebagai pelopor yang luar biasa.
pembaruan pendidikan pesantren. Untuk itu kadangkala yang menjadi
Menurut Mukti Ali usaha pembaharuan kelemahan sendiri bagi pesantren adalah
sistem pengajaran dan pendidikan di pesantren di diseragamkannya dengan sekolah-sekolah lain,
lakukan dengan; (1) mengubah kurikulum supaya namun tidak mampu memenuhi eskpektasi standar
berorientasi pada kebutuhan masyarakat, (2) minimum. Sehingga yang terjadi adalah serba
kurikulum ala wajib belajar hendaknya digunakan tanggung dan terkesan apa adanya. Kelemahan
sebagai patokan untuk pembaharuan itu, (3) ini mulai banyak menjangkiti lembaga pesantren
mutu guru-gurunya hendaknya ditingkatkan, juga yang seyogyanya kekhususan dan keunikannya
prasarana-prasarana pendidikan diperbaharui, (4) harus dilestarikan dengan bentuk dan format yang
usaha pembaharuan ini hendaknya dilaksanakann berbeda dari pendidikan lainnya.
secara bertahap dengan didasarkan pada hasil- Karena secara historis pesantren inilah
hasil penelitian yang seksama tentang kebutuhan satu-satunya lembaga pendidikan yang lebih dulu
riil masyarakat yang sedang membangun, (5) lahir di Indonesia dibandingkan dengan lembaga
hasil usaha pembaharuan ini memakan waktu pendidikan lainnya. maka tak heran sebagai
panjang, (6) pada hakekatnya, pembangunan dan Indigiounus produk bangsa semestinya berbangga
pembaharuan sudah amat mendesak.20 dengan memajukan dan membanggakan pesantren
Dengan begitu menarik tentunya melihat di tengah kondisi dan keberadaannya yang saat ini
kemampuan pesantren bertahan disaat gencarnya kurang populer. Padahal berkaca pada lembaga-
pembaruan dan modernisasi hampir diseluruh lembaga pendidikan maju diluar sana mulanya
kawasan dunia Islam, sedangkan yang lain mulai adalah dari lembaga pendidikan keagamaan
tergusur dan hilang oleh dominasi sistem pendidikan seperti halnya pesantren.
umum. Sehingga menarik disini bahwa pendidikan Perkembangan Madrasah pun di Indonesia
tradisional pesantren dalam beberapa hal masih juga tak kalah menarik. Sejarah panjang
relevan di era sekarang ini. Begitupun dengan tanda- madrasah sebelum kemunculan “wajah baru”-
tanda persaingan yang mulai mampu mengimbangi nya adalah sejarah tentang keterpinggiran dan
pendidikan di luar pesantren. keterbelakangan. Tetapi sejak awal 1970-an, berkat
Ada yang unik sebenarnya jika Menteri Agama, Profesor A. Mukti Ali, merintis
memperhatikan kondisi pesantren, dimana- jalan ke arah transformasi madrasah-dan juga
mana pesantren kadangkala “dituntut” agar perguruan tinggi Islam. dan, momentum itu, dalam
diseragamkan dengan lembaga pendidikan berbagai kesempatan disebut sebagai “mainstream
lainnya. Setara dalam pelajaran dan bobot materi of Islamic education”-pengarusutamaan pendidikan
katakanlah dengan sekolah umum. Padahal Islam; tegasnya, dari yang semula berada di
pesantren sampai saat ini bertahan dengan pinggrian menuju ke “tengah”, ke dalam arus
utama pendidikan nasional Indonesia secara
19
Samsul Nizar dan M. Syaifudin, Isu-isu Kontemporer, keseluruhan.21
hlm. 198
20
Sutrisno, Pembaharuan, hlm. 61, Lihat pula A.
Mukti Ali, Beberapa Masalah Pendidikan di Indonesia,hlm. 23 Azyumardi Azra, Pendidikan Islam, hlm. 95
21

84 LITERASI, Volume VII, No. 2 Desember 2016


Reformasi dan Arah Pembaharuan Pendidikan Islam Arif Rahman

Upaya mengangkat citra madrasah yang mengadopsi dari bentuk-bentuk pendidikan


kurang menguntungkan mulai diperbaiki oleh Islam sebelumnya seperti menggunakan sistem
kementrian Agama melalui serangkaian kebijakan boarding school (asrama yang ada dipesantren),
seperti SKB-3 Menteri yang mengakui ijazah menggunakan bahasa internasional baik arab dan
tamatan madrasah untuk digunakan melanjutkan inggris sebagai program unggulan, ataupun sistem
ke sekolah umum.22 Maka dari situ lahirlah UU full day yang ditawarakan.
Nomor 20 tahun 1989 tentang UUSPN yang Pada level Perguruan Tinggi, pembaharuan
memasukkan madrasah sebagai bagian dari perguruan Tinggi Agama Islam di Indonesia
sistem pendidikan nasional. Sehingga madrasah (selanjutnya disebut PTAI) paling kentara akhir-
sudah sama kedudukannya dengan sekolah akhir ini adalah perubahan status IAIN menjadi
umum, dengan begitu meningkatnya animo UIN. Konversi ini dilandasi pada kampus-kampus
masyarakat terhadap pendidikan madrasah. Islam selama ini belum dipandang memberikan
Transformasi tersebut disambut baik oleh kontribusi yang nyata dalam dunia akademik.
masyarakat yang sudah lama memperjuangkan Penguasaan teknologi yang jauh dari harapan,
kesetaraan pendidikan madrasah dengan sekolah dikotomisasi ilmu agama dan umum serta fasilitas
umum.23 yang belum memumpuni menjadi alasan tersendiri
Selain itu, Sekolah-sekolah Islam yang perlunya terjadi perubahan tersebut.
banyak berkembang hampir kebanyakan inisiatif Secara kelembagaan perubahan status
yang didirikan oleh ormas-ormas Islam seperti beberapa PTAIN memiliki sejarah panjang, namun
Muhammadiyah, NU dan sebagainya. Dilihat kesungguhan untuk melakukan pembaharuan
dari periodenya pada masa penjajahan mungkin diatas kemudian memunculkan gairah keilmuan
Muhammadiyah yang lebih dulu menjadi sekolah bagi kalangan PTAIN. Dimana harapan yang
Islam dengan mengadopsi pendidikan seperti sudah lama dinantikan umat Islam Indonesia
Belanda. Dari muatan pelajaran dimasukkan disambut dengan respon positif diberbagai
ilmu-ilmu agama dan juga ilmu-ilmu umum. kalangan.
Sekolah-sekolah Muhammadiyah hampir ditiap Sekedar menyebutnya beberapa, seperti
daerah tumbuh beriringan dengan jumlah ribuan fakultas Kedokteran dan Psikologi, Ekonomi,
sekolah sampai hari ini (jika dihitung dari tingkat Fisipol dan Saintek di UIN Syarif Hidayataulah
dasar sampai menengah atas). Pelajaran agamanya Jakarta, Prodi Teknik Informatika, Psikologi,
lebih bervariasi dengan jam pelajaran yang lebih Teknik Komunikasi, dan Ilmu Hukum di UIN
banyak dari pada pelajaran agama di sekolah Sunan Kalijaga Yogyakarta. Demikian pula prodi-
umum-dengan ciri khas tersendiri. prodi baru yang dibuka di beberapa UIN dan
Orde Baru disebut Sutrisno, muncul IAIN lainnya.25
sekolah-sekolah yang mengadopsi sistem Mandat bagi PTAIN untuk mengembangkan
Muhammadiyah, seperti sekolah Islam al-Azhar, keilmuan umum selain ilmu keislaman mencoba
Madania, Athirah di Makasar, Sultan Agung di untuk mengintegrerasikan keduanya. Landasan
Semarang, al-Khairat di Surabaya, dan masih idealnya meski dalam tubuh umat Islam terjadi
banyak lagi.24 Sampai era reformasi semakin dikotomisasi namun sebenarnya Islam tidak
terbukanya dalam dunia pendidikan tidak dapat mengenal hal yang demikian. Para intelektual
terelakkan semakin banyaknya tumbuh sekolah- muslim sebelumnya membuktikan bahwa selain
sekolah Islam yang menampilkan program- mereka ahli dalam urusan agama mereka memiliki
program unggulan. Sekolah-sekolah ini ada yang kemampuan dalam berbagai bidang keilmuan
menyebutnya sekolah Islam Terpadu (IT), sekolah seperti kedokteran, fisika, geologi, astonomi dan
unggulan Islam, dan sekolah Islam plus. Dengan lain-lain.
Pembaharuan dalam PTAI tidak hanya
22
Samsul Nizar dan M. Syaifudin, Isu-isu Kontemporer,
terhenti pada perubahan kesadaran paradigma
hlm. 200
23
Azyumardi Azra, Pendidikan Islam, hlm. 101
24
Sutrisno, Pembaharuan, hlm. 80 Ibid, hlm. 87-88
25

LITERASI, Volume VII, No. 2 Desember 2016 85


Arif Rahman Reformasi dan Arah Pembaharuan Pendidikan Islam

keilmuan, namun PTAI sampai hari ini mulai Disamping itu menurutnya kekuatan
menjajaki kerjasama diberbagai perguruan tinggi pemerintah disatu sisi menjadi keniscayaan
baik dalam maupun luar negeri. Salah satunya dalam reformasi pendidikan Islam. Dimana
dengan rutin mengirim para mahasiswa dan proses tantangan modern yang dihadapi umat
dosen dalam bentuk beasiswa studi, pertukaran, Islam tidak dapat menafikan peranan pemerintah
dan visiting. Baik mahasiswa dan tenaga dosen dalam sebagai bagian struktural negara yang
di lingkungan PTAI selayaknaya membutuhkan bertanggung jawab terhadap pendidikan. Proses
keterbukaan wawasan (opening horizon) keilmuan. penegaraan pendidikan Islam buktinya langkah
Sebelumnya hampir kebanyakan PTAI banyak reformasi yang disponsori oleh pemerintah.
melakukan kiblatnya pada Al Azhar namun Seperti madrasah yang tersebar di Indonesia yang
pergeseran mulai terlihat dengan dilakukannya 80% adalah milik swasta dan sisanya 20% milik
kerjasama dengan beberapa perguruan tinggi di pemerintah. Baik dibawah Kementrian Agama
eropa. maupun kementrian kebudayan dan pendidikan.
Sangat disadari bahwa Barat dan Eropa Penulis makalah ini sendiri meyakini jika
saat ini memiliki kemajuan ilmu pengetahuan proses reformasi bukan hanya berangkat dari
dan pendidikan. Berbagai riset penelitian momentum dan kemudian berhenti, namun harus
diberbagai bidang, jurnal-jurnal internasional ada proses keberlanjutan. Dimana pembaharuan
yang terakreditasi, dan beragam kampus yang pendidikan tidak boleh terhenti dalam makna
menduduki ranking terbaik dunia adalah bukti ideal. Pendidikan Islam harus mencari format-
dari pendidikan umat Islam masih tertinggal format baru untuk dapat terus relevan di setiap
jauh dan terpinggrikan. Maka logis selanjutnya perkembangan zaman. Karena memahami hakikat
PTAI Indonesia harus belajar banyak dari Eropa Islam yang sholih likulli az zaman wa al makan
untuk meningkatkan kapasitas pendidikannya agar akan lebih bermakna jika segala kemampuan dan
mampu bersaing di kancah global. usaha (termasuk mengagendakan pendidikan)
Meski espektasi inisiasi pendirian Perguruan dapat menyelesaikan segala permasalahan
Tinggi Islam mulanya sebagai pencetak ulama, kehidupan umat manusia saat ini.
namun harus mampu pula dibekali dengan Pertautan keilmuan saat ini tentu menjadi
keahlian teknologi dan keilmuan daya saing kunci untuk menyadari betapa pentingnya
global yang melahirkan ilmuwan-ilmuwan muslim penguasaan keahlian dan keilmuan di berbagai
yang memiliki kontribusi nyata dalam kehidupan bidang. Kehidupan umat manusia tidak hanya
manusia saat ini. Meski dalam upayanya senantiasa berkutat dalam ranah teologi, tetapi kehidupan
untuk bertahan dan bangkit, sampai sejauh ini pranata sosial harus dibangun dengan menguasai
PTAI di Indonesia sudah mengalami loncatan- ilmu-ilmu selain agama; sosial, antroplogi, fisika,
loncatan kemajuan disana-sini. biologi dan sebagainya. Maka Gagasan integrasi
keilmuan dalam pendidikan Islam sudah menjadi
Agenda Reformasi Pendidikan Islam di Era keniscayaan, tentulah dari sini harus ada visi
Kekinian dan misi pendidikan Islam yang jelas dalam
Azyumardi Azra menilai jika pendidikan mengagendakan pendidikan Islam kedepan.
Islam di Indonesia adalah yang paling reformir Baik dari level pendidikan dasar, menengah, dan
dan inovatif. Dimana masyarakat muslim dalam perguruan Tingginya.
pendidikan Islam Indonesia memiliki “imajinary D u n i a Pe n d i d i k a n I s l a m d i t u n t u t
social”, yang terbuka pada pluralitas dan inovasi menyeimbangkan dengan visi pendidikan
baik yang muncul dari Islam dan kaum Muslimin dunia, dimana UNESCO menggarisbawahi arah
Indonesia sendiri maupun dari luar.26 pendidikan saat ini setidaknya menimbangkan
bagaimana Learning to think (belajar bagaimana
bepikir), Learning to do (belajar hidup atau
Azyumardi Azra, Reformasi Pendjdikan Islam, dalam
26
bagaimana berbuat/bekerja), Learning to be
Resonansi Republika Online, lihat www.republikaonline.
com, akses tanggal 1 Desember 2014
(belajar bagaimana tetap hidup atau sebagai

86 LITERASI, Volume VII, No. 2 Desember 2016


ditambah lagi dengan prestasi disana-sini. Apalagi pendidikan Islam pasca
reformasi memiliki keleluasaan dampak dari kebijakan otonomi dan desentralisasi
yang berpengaruh pada berbagai institusi dan lembaga pendidikan Islam di tanah
air.
Reformasi dan Arah Pembaharuan Pendidikan Islam Arif Rahman
Gambar 4: Skema Reformasi Pendidikan Islam di Indonesia
pesantren

Definisi Madrasah

Landasan Sekolah Islam &


PAI di Sekolah

Kelembagaan
Reformasi PTAI
Pendidikan Islam di
Indonesia kurikulum

kebijakan metode

pembelajaran

Pendidik

Agenda pendidikan
Islam

H. Kesimpulan
Gambar 4. Skema Reformasi Pendidikan Islam di Indonesia
Memahami arti reformasi pendidikan harus dengan membuka mata selebar-
dirinya), Learning tolebarnya.
live togetherDengan
(belajar artian membetulkan
untuk bahwa saatnya benang
dunia kusut berbagai problemnya
pendidikan sebagai sarana
hidup bersama) disana-sini.
memajukan peradaban dijadikan langkah strategis penyiapan sumber daya
Perbaikan visi manusia yang berkualitas.
pendidikan Islam jika Maka dengan Mengakhiri tulisan
demikian pada bagian
mendorong ini, perlunya
untuk ada
tidak dibenahi dan perbaikan,
para pengelola ghiroh “optimistis” yang dapat dilihat
pendidikandan pengembangan pendidikan yang kontinyuitas tanpa
pembaharuan dari
Islam tidak memiliki semangat kepeloporan
henti. perkembangan pendidikan Islam di Indonesia.
untuk berkreasi, berimprovisasi dan berinovasi, Kesadaran memajukan pendidikan Islam sudah
dikhawatirkan milenium ketiga akan menjadi semakin tumbuh sejak beberapa tahun belakangan,
“liang kubur” bagi lembaga-lembaga pendidikan ditambah lagi dengan prestasi disana-sini. Apalagi
Islam. Untuk bisa survive, lembaga-lembaga pendidikan Islam pasca reformasi memiliki
pendidikan Islam harus tampil sebagai lembaga keleluasaan dampak dari kebijakan otonomi dan
pendidikan alternatif memiliki ciri dan keunggulan desentralisasi yang berpengaruh pada berbagai
tersendiri. Disamping itu harus disadari tidak
27 institusi dan lembaga pendidikan Islam di tanah
harus selamanya bernostalgia pada kejayaan masa air.
lalu yang masih saja menina bobokkan dari tidur
panjang umat Islam. KESIMPULAN
Kedepan umat Islam dihadapkan dengan Memahami arti reformasi pendidikan harus
persaingan global yang kian terbuka. Didepan dengan membuka mata selebar-lebarnya. Dengan
mata semua orang sedang mempersiapkan agenda artian bahwa saatnya dunia pendidikan sebagai
gelombang perekonomian global yang sudah sarana memajukan peradaban dijadikan langkah
didepan mata seperti AFTA (Asean Free Trading strategis penyiapan sumber daya manusia yang
Area) dan MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAn). berkualitas. Maka dengan demikian mendorong
Jika tidak menyadari dan mempertimbangkan untuk perlunya perbaikan, pembaharuan dan
situasi ini, umat Islam Indonesia dipastikan tidak pengembangan pendidikan yang kontinyuitas
akan berperan banyak disana. Pendidikan Tinggi tanpa henti.
sebagai kunci strategis untuk mempersiapkan Pendidikan Islam meski disadari terkadang
sumber daya yang mampu bersaing di kancah masih terting gal namun disatu sisi dapat
global harus mulai mensetting dan berani menggembirakan dengan capaian-capaian yang
meningkatkan kapasitas keilmuan kontemporer ada saat ini. Upaya untuk dapat setara dan
yang tidak lagi terjadi dikotomisasi dan mulai bersaing dengan pendidikan umum menjadi
keseriusan dalam perjalanannya, seperti pesantren
27
Muhammad Sirozi, Agenda Strategis Pendidikan yang diakui termasuk sebagai sistem pendidikan
islam, (Yogyakarta: AK Group, 2004), hlm. 68

LITERASI, Volume VII, No. 2 Desember 2016 87


Arif Rahman Reformasi dan Arah Pembaharuan Pendidikan Islam

nasional dan madrasah yang memiliki kesetaraan _______, Reformasi Pendidikan Islam, dalam
dengan pendidikan umum lainnya hanya beberapa Resonansi Republika Online, lihat www.
contoh saja dari usaha tersebut. Nada optimisme republikaonline.com, akses tanggal 1
ini terlihat dari upaya-upaya dan hasil yang ada. Desember 2014
Dimana pendidikan Islam bukan lagi pendidikan Abdullah, M. Amin, Profil Kompetensi Akademik;
kelas dua dan pinggiran, namun loncatan-loncatan Lulusan Program Pascasarjana Perguruan
tadi sudah mulai terjadi dengan segala usaha yang Perguruan Tinggi Islam dalam Era Masyarakat
dilakukan. Berubah dalam makalah yang disampaikan
Sebagai kebijakan reformasi pendidikan, pada Pertemuan dan Konsultasi Direktur
desentralisasi dan otonomisasi dalam lembaga Program Pasca Sarjana Perguruan Tinggi
pendidikan harus dimanfaatkan untuk upaya Agama Islam, Hotel Setiabudi, Jakarta, 24-
kreatif dalam melaksanakan pendidikan di 25 Nopember 2002.
masing-masing lembaga. Lembaga pendidikan Daya, Burhanuddin, Gerakan Pembaharuan
Islam harus memberikan tawaran nuansa baru Pemikiran Islam; Kasus Sumatera Thawalib,
dan pendidikan Islam yang berdaya saing. (Yogyakarta: Tiara Wacana, 1995)
Keleluasaan dan kewenangan yang demikian M. Shabir U, Kebijakan Pemerintah dan
memberikan kebebasan untuk mandiri dan PengaruhnyaTerhadap Pendidikan Islam di
mampu berdiri tanpa harus selalu menunggu Indonesia, dalam Jurnal Lentera Pendidikan,
bantuan dari pemerintah. Walaupun demikian Vol. 16 No. 2 Desember 2013
peran pemerintah juga memiliki andil yang besar Minhaji, Ach, Sejarah Sosial dalam Studi Islam,
dalam memajukan pendidikan Islam di Indonesia. (Yogyakarta: Suka Press, 2012)
Kolaborasi disetiap elemen memperkuat sejatinya Nata, Abudin, Sejarah Sosial Intelektual Islam dan
lembaga pendidikan Islam yang selalu dinantikan Institusi Pendidikannya, (Jakarta: Rajawali
sebagai format pendidikan bagi masyarakat Pers, 2012)
muslim yang melahirkan output lulusan dan Steenbrink, Karel A, Beberapa Aspek Tentang Islam
sarjana yang berkontribusi nyata dalam kancah di Indonesia Abad Ke-19, (Jakarta: Bulan
dunia. Bintang, 1984)
_______, Pesantren, Madrasah, Sekolah, (Jakarta:
DAFTAR PUSTAKA LP3ES, 1974)
Azra, Azyumardi, “Reforms in Islamic Education: Sutrisno, Pembaharuan dan Pengembangan
A Global Perspective Seen from the Pendidikan Islam, (Yogyakarta: Fadila Tama,
Indonesian Case”, dalam Paul Anderson, 2011)
et.all (ed), Reforms in Islamic Education, _______,Fazlurrahman; kajian Terhadap Metode,
(University of Cambridge, 2011) Epistemologi dan Sistem Pendidikan,
_______, Pendidikan Islam; Tradisi dan Modernisasi (Jogyakarta: Pustaka Pelajar, 2006)
di tengah Tantangan Milenium III, (Jakarta: Sirozi, Muhammad, Agenda Strategis Pendidikan
Kencana, 2012) islam, (Yogyakarta: AK Group, 2004)
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Tahun
2003

88 LITERASI, Volume VII, No. 2 Desember 2016

Anda mungkin juga menyukai