Judul Buku : Sejarah Pendidikan Islam ( Dari Masa Rasulullah hingga Reformasi di Indonesia ) Bab yang dibahas : X BAB Tahun Terbit : 2015 Tempat Terbit : Bandung Tebal Buku : 246 Halaman Penerbit : CV PUSTAKA SETIA
Buku yang dieditori oleh Dr. H. Abdul Kodir, M. A merupakan kumpulan
tulisan tentang sejarah pendidikan Islam dari masa Rasulullah hingga reformasi di Indonesia. Dalam kata pengantar editor Dr. H. Abdul Kodir, M. A, menerangkan pada awal perkembangan Islam yang telah memiliki lembaga pendidikan dan pengajaran yang dikenal dengan sebutan kuttab di samping masjid, rumah, istana, dan perpustakaan. Dalam pembahasan ini, diterangkan upaya mengembangkan kemampuan mengelola pendidikan Islam, mampu mengenali masalah-masalah yang dijumpai dalam perjalanan menuju kemajuan dalam hidup, dan semakin mampu mengatasi atau memecahkan masalah tersebut. Pada BAB 1 ditulis tentang konsep dasar Sejarah Pendidikan Islam dua hal tersebut tidak bisa dipisahkan karena dari keduanya terlihat maju dan mundurnya sebuah peradaban umat manusia. Secara bahasa, (etimologi), sejarah berarti ketentuan masa, tanggal, atau waktu. Secara istilah ( terminologi), kata sejarah berarti sejumlah keadaan dan peristiwa yang terjadi pada masa lampau dan benar- benar terjadi pada diri individu dan masyarakat sebagaimana terjadi pada kenyataan alam dan manusia. Makna Pendidikan Islam sebenarnya adalah proses bimbingan dari pendidik yang mengarahkan anak didiknya pada perbaikan sikap mental yang akan terwujud dalam amal perbuatan dan terbentuknya pribadi Muslim yang baik. Landasan Dasar pendidikan Islam yang bersumber dari ajaran pokok Islam, yaitu Al Quran dan As- Sunnah. Bab ini juga menjelaskan ilmu yang berkaitan erat dengan Sejarah Pendidikan Islam adalah Sosiologi, Ilmu Sejarah, dan Sejarah Kebudayaan. Dan ruang lingkup kajian Sejarah Pendidikan Islam ialah dilihat dari objek Sejarah Pendidikan Islam yang menyajikan fakta- fakta Pendidikan Islam berupa informasi tentang pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam, baik formal, informal, maupun nonformal. Ruang lingkup ini juga membahas tentang kajian Sejarah Pendidikan Islam, metode Sejarah Pendidikan Islam, tujuan dan manfaat mempelajari Sejarah Pendidikan Islam, dan Periodisasi Sejarah Pendidikan Islam. Pada BAB II ditulis tentang masa pembinaan pendidikan Islam pada masa Rasulullah SAW. Dilihat dari pembinaan Pendidikan Islam pada masa Rasulullah SAW di Mekkah dan Madinah. Tahapan pendidikan di Mekkah menjadi 3 tahapan. Yakni, tahapan sembunyi-sembunyi, tahapan terang-terangan dan tahapan seruan umum. Kebijakan strategis Rasulullah SAW dalam pengembangan pendidikan di Madinah ada 3, yakni pendidikan berlangsung dari rumah ke rumah secara sembunyi-sembunyi, membangun masjid di Madinah, dan mempersatukan berbagai potensi yang saling berserakan dan saling bermusuhan. Pada BAB III ditulis tentang masa pertumbuhan dan perkembangan pendidikan Islam. Di dalam buku ini dijelaskan pusat-pusat pendidikan pada masa pertumbuhan Islam ada beberapa Madrasah yang terkenal yakni, Madrasah Mekah, Madrasah Madinah, dan Madrasah Basrah. Pada masa pertumbuhan Islam, ada problema yang dihadapi dalam pengajaran Al-Quran yakni, Menyangkut Al-Quran, pembacaan (Qiraat) Al-Quran, pembentukan Tim metode pembukuan Al-Quran, dan upaya memudahkan pengajaran Al-Quran. Pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan Islam ditinjau dari Esensi pertumbuhan dan perkembangan Kebudayaan Islam, Masalah yang dialami para sahabat setelah Rasulullah wafat, pola penggunaan Rayu Ijtihad, dan pola pemikiran Islam dalam pertumbuhannya. Pertumbuhan pendidikan Islam bisa dilihat dari beberapa ilmu yang berkembang yakni, perkembangan ilmu keislaman, dan kebudayaan dan peradaban Islam; Masjid adalah pusat perkembangan ilmu pengetahuan dalam Islam. Pada BAB IV ditulis tentang Masa Kejayaan Pendidikan Islam. Dalam Masa ini pendidikan Islam mulai berkembangnya lembaga-lembaga Pendidikan Islam, berkembangnya sistem pendidikan di madrasah-madrasah. Puncak kejayaan ilmu dan kebudayaan pada masa ini juga mulai ada perkembangan intelektual, dan bidang kebudayaan. Di bab ini dijelaskan secara rinci tentang Masa kejayaan pendidikan Islam. Pada BAB V ditulis tentang Masa Kemunduran Pendidikan Islam : setelah jatuhnya Baghdad. Pertama, penyebab kemunduran Islam pada tahun 1250 M- 1500 M ialah hakikat kemunduran dunia Islam, kejatuhan Baghdad dan penghancuran pusat kebudayaan Islam, penaklukan Cordova (Spanyol). Kedua, penyebab kemunduran Pendidikan Islam pasca-kejatuhan Baghdad dan Cordova ialah masa kemunduran politik dan peradaban Islam, kehidupan bangsa Mongol, dan kemajuan Bangsa Mongol secara besar-besaran. Kondisi pendidikan Islam pada masa kemunduran ialah kurangnya perhatian para pemimpin, terbakarnya perpustakaan dan lembaga pendidikan, dan pengaruh Bangsa Eropa yang mencapai kejayaan. Dampak kemunduran Pendidikan islam bisa dilihat dari kehidupan Sufi berkembang pesat, berkembangnya praktik Bidah dan Khurafat, dan berkembangnya Taklid buta di kalangan umat. Pada BAB VI ditulis tentang Masa Pembaharuan Pendidikan Islam. Pembaharuan ada di beberapa negara yakni Eropa, Mesir dan Turki. Ada beberapa faktor yang mendorong terjadinya proses pembaharuan Pendidikan Islam yakni kebutuhan pragmatis umat Islam, anjuran Al-Quran, dan adanya kontak Islam dengan Barat. A) Kontribusi pembaharuan kebangkitan intelektual di Eropa . pembaharuan di Eropa ini ada tiga yakni pertama, pengaruh Ekspedisi napoleon dalam misi keilmuan. Pada kontribusi ini ada tiga pemikiran pembaharuan Islam, yaitu 1) pola pembaharuan pendidikan Islam berorientasi pada pola pendidikan modern Eropa, 2) pola pembaharuan pendidikan Islam berorientasi pada sumber ajaran Islam murni, dan 3) pola pembaharuan pendidikan Islam berorientasi pada nasionalisme. Kedua, Tokoh dan sasaran pembaharuan Islam di lakukan di tiga wilayah kerajaan besar, yaitu Kerajaan Utsmani, Mesir, dan India. Dampak pembaharuan pendidikan Islam ditinjau dari adanya dualisme sistem pendidikan Islam, sistem pendidikan tradisional diharapkan akan berkembang secara berangsur-angsur mengarah ke sistem pendidikan modern. Inilah yang dikehendaki oleh para pembaharu pendidikan Islam yang berorientasi pada ajaran Islam yang murni. B) Pembaharuan pendidikan Islam di mesir, pembaharuan dilihat dari berkembangnya Al-Azhar yakni simbol kajian keilmuan. Di kota Mesir, pola pembaharuannya mengarah pada hal berikut. Pertama, pembaharuan sistem berfikir. Kedua, upaya membangun semangat kolegial umat agar memperoleh kesempatan melakukan aktualisasi ajaran terutama partisipasi aktif dalam percaturan politik, ekonomi, dan hukum di dunia. Tokoh-tokoh pembaharuan mesir adalah Muhammad Ali Pasya, At-Thathawi, Jamaluddin Al- Afghani, Muhammad Abduh, dan Thaha Husain. C) Pembaharuan pendidikan Islam di Turki. Tokoh pembaharuannya yakni Sultan Salim III, dan Sultan Mahmud II. Sistem pendidikan Turki Utsmani mengalami pembaharuan dengan munculnya sekolah atau madrasah serta dengan adanya perpustakaan. Pendiri Madrasah pada masa Utsmaniyah adalah Sultan Okhar ( wafat tahun 761 H /1359 M). Sistem pengajaran yang dikembangkan adalah menghafal matan-matan walaupun murid tidak mengerti maksudnya. Dampak pembaharuan pendidikan Turki Utsmani adalah beberapa madrasah mulai terpisah dengan bangunan utama masjid. Di samping ada universitas (jamiah) sebagai fase tertinggi dari sistem madrasah, konsep madrasah awal sebagaimana disebutkan di atas juga diselenggarakan untuk tingkat lebih rendah. D) pembaharuan pendidikan Islam di Indonesia pada Abad ke-20. Upaya pembaruan pendidikan Islam penting lainnya dilakukan pemerintah republik Indonesia dengan memberlakukan Surat Keputusan Bersama 3 Menteri pada tahun 1975 tentang Peningkatan Mutu Pendidikan Madrasah. Dari uraian diatas dapat disimpulkan studi sejarah pendidikan Islam berkontribusi terhadap pembaruan pendidikan Islam di indonesia abad ke-20 dalam rangka upaya mencari solusi terhadap problema yang dihadapi pembaruan pendidikan Islam. Pada BAB VII ditulis tentang pertumbuhan perkembangan pendidikan Islam di Indonesia. Dalam buku ini dijelaskan masa masuk Islam di Indonesia, dilihat dari berbagai teori. Diantaranya adalah teori kedatangan Islam di Indonesia. Didalamnya terdapat Teori Gujarat, Teori Mekah, dan Teori Persia. Ada dua pendapat tentang awal mula masuknya Islam di Indonesia. Pertama, Islam masuk Islam pada abad ke-13 Masehi. Kedua, Islam pertama kali datang ke Indonesia dari India. Kondisi Masyarakat sebelum masuknya Islam ke Indonesia yakni, sebelum agama Islam di Indonesia sudah ada agama Hindu dan Buddha, kedatangan Islam meruntuhkan Kerajaan Hindu dan Buddha, Islam menjadi Agama masyarakat. Sebab-sebabnya ialah dilihat dari faktor agama, faktor politik, dan faktor ekonomi. Pendidikan Islam pada awal masuknya Islam ke Indonesia dipengaruhi oleh beberapa komponen yakni pertama, peran para pedagang dalam penyebaran pendidikan Islam di Indonesia, kedua, peran Ulama dalam penyebaran pendidikan Islam di Indonesia, peran Kerajaan Islam dalam penyebaran pendidikan Islam di Indonesia, dan peran lembaga dan sistem pendidikan Islam pada masa awal. Kebijakan pemerintah tentang pendidikan Islam di Indonesia dan diantaranya adalah kebijakan pemerintah Belanda dan Jepang, kebijakan pemerintah Jepang, dan kebijakan pemerintah Indonesia dalam bidang pendidikan Islam. Di buku ini dijelaskan secara jelas tentang masing-masing kebijakan tersebut. Pada BAB VIII ditulis tentang pendidikan Islam pada Masa Kerajaan Islam di Nusantara. Dijelaskan sistem pendidikan Islam pertama di Aceh yakni pada zaman Kerajaan Samudra Pasai, Kerajaan Perlak, dan Kerajaan Aceh Darussalam. Kedua sistem pendidikan kerajaan Islam di Jawa yakni pada masa Kerajaan Islam di Demak dan pada masa Kerajaan Islam di Mataram. Ketiga, sistem pendidikan Kerajaan Islam di Kalimantan yakni pada masa Kerajaan Islam di Banjarmasin. Keempat, sistem pendidikan Islam di Sulawesi yakni pada masa Kerajaan Gowa. Kelima, sistem pendidikanKerajaan Islam di Maluku. Pada BAB IX ditulis tentang Pendidikan Islam pada masa penjajahan. Di buku ini dijelaskan pendidikan Islam pada masa penjajahan Belanda yakni dari tahun 1619 sampai tahun 1942, pendidikan pada masa penjajahan Jepang pada tahun 1942 sampai pada tahun 1945. Buku ini juga menjelaskan konsep pembaharuan pendidikan Islam Masa Penjajahan melalui 6 konsep yakni konsep pendidikan konvergensi, konsep pendidikan nasional, Indonesisch Nederland School, konsep sekolah Agama, konsep pesantren kerja, dan konsep pendidikan dakwah dan publikasi. Organisasi islam dalam pendidikan Islam yakni Al-Jamiat Al-Khairiyah, Al-Islah wa Al-Irsyad, Perserikatan Ulama, Persatuan Islam, Muhammadiyah dan Nahdhatul Ulama. Tokoh pembaharuan pada masa penjajahan ini ialah H. O. S Tjokroaminoto, K.H Ahmad Dahlan dan K.H A. Wahid Hasyim. Pada BAB X ditulis tentang pendidikan Islam pada Masa Kemerdekaan, Masa Pembangunan dan Masa Reformasi. Pertama, pada masa kemerdekaan kondisi lingkungan politik tetap mendominasi praktik pendidikan. Munculnya semangat pemikiran Pendidikan Islam. Dan adanya karakteristik pendidikan Nasional yang dilihat dari berbagai segi. Kedua, Pendidikan Islam pasca kemerdekaan RI 1945-1965 ( Masa Orde Lama), walaupun Indonesia baru memproklamasikan kemerdekaannya dan sedang menghadapi revolusi fisik, pemerintah Indonesia telah berbenah diri, terutama memerhatikan masalah pendidikan yang dianggap cukup vital. Untuk itu, dibentuklah Kementrian Pendidikan Pengajaran dan Pendidikan. Berdasarkan keterangan tersebut, hal yang penting pada masa orde lama yakni perkembangan dan pembinaan Madrasah serta Pendidikan Islam di sekolah Umum. Ketiga, pada Masa Orde Baru ialah sebuah perpindahan kekuasaan yang dilakukan berdasarkan analisis yang menyatakan banyaknya kebijakan pemerintah yang telah menyimpang dari UUD 1945 dan pancasila sehingga apabila kekuasaan ini diteruskan, tujuan dan cita-cita proklamasi kemerdekaan akan jauh dari keberhasilan. Kebijaksanaan pada masa ini ialah pada ketetapan MPRS Nomor XXVII/MPRD/1966, Bab II Pasal 3. Keberadaan Pendidikan Agama Islam pada masa ini adalah dengan adanya keputusan sidang MPRS tersebut, keberadaan pendidikan agama semakin mendapatkan tempat dan akses yang luas untuk dijangkau setiap masyarakat. Pendidikan Islam pada masa ini berusaha mengembalikan ketertinggalan pendidikan Islam untuk memasuki mainstream pendidikan nasional. Pada masa ini pengembangan madrasah dilakukan oleh Departemen Agama. Keempat. Pada Masa Reformasi. Masa Reformasi adalah masa pemerintahan yang dimulai setelah jatuhnya pemerintahan Orde Baru pada tahun 1988, oleh sebuah gerakan massa yang sudah tidak terbendung lagi. Sistem Pendidikan pada masa ini adalah sasaran kebijakan program pendidikan nasional perlu dijabarkan secara operasional dengan menata kembali kondisi pendidikan nasional kita, yaitu perlu ditempuh berbagai langkah pada bidang manjemen, perencanaan, sampai pada praksis pendidikan di tingkat mikro. Orientasi pendidikan pada masa ini ialah berusaha mengubah keadaan seseorang dari tahu menjadi tahu, dan dari tidak dapat berbuat menjadi dapat berbuat. Kebijakan pengembangan pada masa ini adalah a) kebijakan tentang pemantapan Pendidikan Islam sebagai bagian Sistem Pendidikan Nasional, b) kebijakan tentang peningkatan anggaran Pendidikan, c) program wajib belajar 9 tahun, d) penyelenggaraanSekolah/Madrasah bertaraf Nasional, e) kebijakan sertifikat bagi Guru dan Dosen, f) pengembangan kurikulum berbasis kompetensi, g) pengembangan pendekatan pembelajaran tidak berpusat pada Guru, h) penerapan Manajemen berorientasi pada pelayanan, dan i) kebijakan mengubah sifat Madrasah menjadi sekolah umum yang berciri khas keagamaan. Kelebihan isi buku ini yaitu : Melihat dari isi buku ini, disana diterangkan secara mendalam tentang sejarah pendidikan Islam dari Masa Rosulullah hingga Reformasi di Indonesia. Dengan bahasa penulisan yang baik dan runtut penulis mengajak pembacanya untuk mendapatkan analisis atau riset yang jarang ditemukan. Kelemahan isi buku ini yaitu : Buku ini kurang memberikan kepahaman untuk para pembaca yang masih pemula yang menyebabkan penyampaian yang disampaikan buku ini tidak tersampaikan dengan baik ke pembaca. Makasudnya adalah buku ini bab nya sangat banyak dan sangat rinci sekali, sehingga bagi para pemula yang baru suka membaca sangat sulit untuk meringkas buku ini.