2.2 Eksistensi
Eksistensi dapat dikenal dengan satu kata yaitu Keberadaan. Dimana keberadaan yang
dimaksud yaitu adanya pengaruh atas ada atau tidaknya kita. Menurut Dagun (1997) konsep
eksistensi dalam kehidupan sosial manusia yang terpenting dan terutama adalah keadaan dirinya
sendiri atau eksistensi dirinya. Eksistensi dapat diartikan sesuatu yang menganggap keberadaan
manusia tidaklah statis tetapi senantiasa menjadi. Artinya, manusia selalu bergerak melakukan
sesuatu kegiatan dari kemungkinan kenyataan yang terjadi. Karena manusia dalam kehidupannya
memiliki kebebasan, maka gerak perkembangan ini semuanya berdasarkan pada manusia itu
sendiri. Terdapat beberapa penjelasan mengenai eksistensi.
1. Eksistensi yaitu apa yang ada.
2. Eksistensi yaitu apa yang memiliki aktualitas.
3. Eksistensi yaitu segala sesuatu yang dialami dan menekankan bahwa sesuatu itu ada.
Eksistensi menjelaskan mengenai penilaian masyarakat atau seseorang ada atau tidak
adanya pengaruh terhadap keberadaan seseorang atau suatu kelompok tersebut di masyarakat.
Eksistensi ini biasanya dijadikan sebagai acuan pembuktian bahwa kegiatan atau pekerjaan yang
dilakukan seseorang atau kelompok dapat berguna dan mendapat nilai baik dimata masyarakat
sekitar. Namun, selain itu eksistensi dapat dianggap sebagai suatu istilah yang bisa diapresiasi
kepada seseorang yang sudah banyak memberikan pengaruh positif kepada orang lain.
Apabila dikaitkan dengan eksistensi pada kelembagaan Kelompok Wanita Tani yang ada
di masyarakat menurut Wahyuni (2003) penekanannya terletak pada proses interaksi antara dua
individu atau lebih yang mencangkup tiga kategori yaitu aturan-aturan atau kesepakatan, kinerja
dinamika, dan hasil akhir. Eksistensi KWT akan terjaga apabila dikatakan efektif apabila
memenuhi dua kriteria yaitu mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan lingkungan, mampu
mengelola siklus input-proses-output efisien. Eksistensi KWT tidak lepas dari kelembagaan
pengelolaan hasil pertanian yang mereka lakukan yang merupakan latar belakang KWT untuk
tetap eksis di masyarakat.
Penulis mencoba membuat kesimpulan dari pembahasan yang sudah dijelaskan
sebelumnya yakni eksistensi merupakan paham yang cenderung memandang manusia sebagai
objek hidup yang memiliki taraf yang tinggi, dan keberadaan dari manusia ditentukan dengan
dirinya bukan melalui orang lain. Apabila berkaitan dengan eksistensi kelompok, kelompok itu
sendiri dapat dikatakan eksis di mata orang lain ketika melakukan kegiatan-kegiatan yang
mendukung bahwa kelompok tersebut layak dianggap keberadaannya di masyarakat. Adapun hal
yang dapat mempengaruhi eksistensi suatu kelompok yaitu kinerja dan prestasi kelompok
tersebut.