Anda di halaman 1dari 2

entuk perilaku yang tumbuh dalam masyarakat.

Norma norma ini biasanya


terinstitusionalisasi dan mengandung sanksi sosial yang dapat mencegah individu berbuat
sesuatu yang menyimpang dan kebiasaan yang berlaku di masyarakatnya. Aturan-aturan kolektif
tersebut biasanya tidak tertulis tapi dipahami oleh setiap anggota masyarakatnya dan menentukan
pola tingkah laku yang diharapkan dalam konteks hubungan sosial (Subejo, 2004).
Menurut Widjaja (1985), Norma merupakan petunjuk yang harus dilakukan atau tidak
dalam tingkah laku kehidupan masyarakat sehari-hari, berdasarkan suatu alasan (motivasi)
tertentu dengan disertai dengan sanksi. Sanksi merupakan akibat/ancaman yang akan diterima
seseorang apabila tidak dilakukan.
Menurut Hasbullah (2006), sebagai pemeran dalam mengontrol bentuk-bentuk hubungan
antar individu, diharapkan norma yang telah terbentuk dalam masyarakat atau kelompok-
kelompok tertentu dapat dipatuhi dan diikuti oleh setiap individu yang tergabung didalamnya.
Biasanya aturan-aturan tersebut tidak tertulis, namun biasanya telah dipahami oleh setiap
individu dalam kelompok sosial maupun ekonomi tertentu serta masyarakat tertentu. Aturan-
aturan tersebut berupa cara bagaimana menghargai pendapat orang lain, dapat bekerja sama
dengan orang lain, percaya/tidak curiga kepada orang lain, menghormati orang lain serta tidak
merendahkan orang lain, merupakan contoh dari norma-norma yang ada.
Menurut Kaelan (2000), dalam menentukan sikap dan tingkah laku agar suatu nilai lebih
berguna, maka harus dikonkritkan serta diformulasikan menjadi lebih objektif, sehingga akan
lebih mudah untuk mengajarkannya dalam tingkah laku konkrit, karena wujud yang lebih
konkret dari nilai merupakan suatu norma.

2.2 Eksistensi
Eksistensi dapat dikenal dengan satu kata yaitu Keberadaan. Dimana keberadaan yang
dimaksud yaitu adanya pengaruh atas ada atau tidaknya kita. Menurut Dagun (1997) konsep
eksistensi dalam kehidupan sosial manusia yang terpenting dan terutama adalah keadaan dirinya
sendiri atau eksistensi dirinya. Eksistensi dapat diartikan sesuatu yang menganggap keberadaan
manusia tidaklah statis tetapi senantiasa menjadi. Artinya, manusia selalu bergerak melakukan
sesuatu kegiatan dari kemungkinan kenyataan yang terjadi. Karena manusia dalam kehidupannya
memiliki kebebasan, maka gerak perkembangan ini semuanya berdasarkan pada manusia itu
sendiri. Terdapat beberapa penjelasan mengenai eksistensi.
1. Eksistensi yaitu apa yang ada.
2. Eksistensi yaitu apa yang memiliki aktualitas.
3. Eksistensi yaitu segala sesuatu yang dialami dan menekankan bahwa sesuatu itu ada.
Eksistensi menjelaskan mengenai penilaian masyarakat atau seseorang ada atau tidak
adanya pengaruh terhadap keberadaan seseorang atau suatu kelompok tersebut di masyarakat.
Eksistensi ini biasanya dijadikan sebagai acuan pembuktian bahwa kegiatan atau pekerjaan yang
dilakukan seseorang atau kelompok dapat berguna dan mendapat nilai baik dimata masyarakat
sekitar. Namun, selain itu eksistensi dapat dianggap sebagai suatu istilah yang bisa diapresiasi
kepada seseorang yang sudah banyak memberikan pengaruh positif kepada orang lain.
Apabila dikaitkan dengan eksistensi pada kelembagaan Kelompok Wanita Tani yang ada
di masyarakat menurut Wahyuni (2003) penekanannya terletak pada proses interaksi antara dua
individu atau lebih yang mencangkup tiga kategori yaitu aturan-aturan atau kesepakatan, kinerja
dinamika, dan hasil akhir. Eksistensi KWT akan terjaga apabila dikatakan efektif apabila
memenuhi dua kriteria yaitu mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan lingkungan, mampu
mengelola siklus input-proses-output efisien. Eksistensi KWT tidak lepas dari kelembagaan
pengelolaan hasil pertanian yang mereka lakukan yang merupakan latar belakang KWT untuk
tetap eksis di masyarakat.
Penulis mencoba membuat kesimpulan dari pembahasan yang sudah dijelaskan
sebelumnya yakni eksistensi merupakan paham yang cenderung memandang manusia sebagai
objek hidup yang memiliki taraf yang tinggi, dan keberadaan dari manusia ditentukan dengan
dirinya bukan melalui orang lain. Apabila berkaitan dengan eksistensi kelompok, kelompok itu
sendiri dapat dikatakan eksis di mata orang lain ketika melakukan kegiatan-kegiatan yang
mendukung bahwa kelompok tersebut layak dianggap keberadaannya di masyarakat. Adapun hal
yang dapat mempengaruhi eksistensi suatu kelompok yaitu kinerja dan prestasi kelompok
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai