Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

ADMINISTRASI PUBLIK
"TIPE DAN KARAKTERISTIK BIROKRASI"

Dibuat oleh:
Nama: Fitriyah sari
Nim: 22042350

Dosen pengampu:
Rahmadhona Fitri Helmi, S.Ap, MPM

ILMU ADMINISTRASI NEGARA


FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat, karunia, serta taufik
dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan makalah tentang Tipe dan Karakteristik Birokrasi
ini. Dan juga saya sampaikan ucapan terimkasih pada Ibu sebagai Dosen matakuliah Pengantar
Administrasi Publik yang telah memberikan tugas ini kepada saya.

Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan mengenai karya tulis ilmiah. Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa pada makalah
ini masih terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna, baik dari segi tata bahasa maupun
dalam hal penulisan lainnya.

Semoga makalah ini memberikan manfaat, baik untuk pribadi, teman-teman, orang lain yang
ingin mengambil keputusan serta menyempurnakan lagi atau mengambil hikmah dari makalah
ini sebagai tambahan dalam menambah referensi yang telah ada.

Padang, 8 Desember 2022

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Birokrasi adalah fenomena kehidupan, setidaknya di kemudian haripada abad ke-19 menjadi
pemain penting dalam sejarah bangsa pria ketika orang ditanya organisasi mana yang mereka
ikuti mereka paling membutuhkan dalam hidup mereka, jadi jawaban semua oranghampir pasti
birokrasi sebelum lahir kematian, seorang pria yang hidup di dunia modernkami selalu bekerja
sama dengan lembaga negara yang kami kenaldengan birokrasi.

Seseorang yang terkait dengan birokrasi, dari orang tuanya menikah di KUA. Dokumen surat
nikah ayah - ibu di KUA nantinya perlu mendapatkan akta kelahiran. Selama manusia masih
dalam kandungan, begitu juga merekamemerlukan pemeriksaan di Puskesmas yang juga
merupakan satu kesatuan organisasi birokrasi. Selain itu, ketika orang pergi ke sekolah, bekerja,
Bepergian, bisnis, dan aktivitas lainnya sepanjang waktu pelayanan juga terkait dengan fasilitas
birokrasi dinas pendidikan Transportasi, otoritas kesehatan, polisi, otoritas negara dan dll. Jika
seseorang meninggal, dia tetap harus melakukannyamengacu pada layanan pemakaman yang
hanya mencakup lembaga birokrasi.

Fakta ini menunjukkan bahwa birokrasi menempati posisi yang sangat penting dalam kehidupan
modern dan sekaligus menjadi lembaga pemerintahan masyarakat yang paling penting. Hampir
memilikinya dikatakan mustahil dalam proses kehidupan masyarakat moderndilakukan tanpa
intervensi peran birokrasi. Setiap orang organisasi, baik itu organisasi keagamaan, bisnis,
pendidikan, lembaga swadaya masyarakat, partai politik, jasa industri, asosiasi seniman dari
hutan hingga metropolis, dari puncak gunung hingga pesisir, semuanya berada dalam jangkauan
jaringan listrik dan lembaga birokrasi.
B. Rumusan Masalah
Apa itu birokrasi, lau apa tipe dan karakteristik dari birokrasi?

C. Tujuan
Adapun tujuannya adalah untuk mengetahui apa itu birokrasi, lalu mengetahui tipe dan
karakteristik birokrasi.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Birokrasi
a. Apa itu Birokrasi?
Istilah birokrasi diperkenalkan secara harfiah filsuf Prancis Baron de Grimm dan
Vincent de Gournay asal kata "kantor", artinya meja tempat pejabat (dulu itu)
pekerjaan di belakangnya (Albrow, 1970, hal. 16). kita tahu cerita bahwa
pemerintah Prancis (dan negara-negara Eropa lainnya) Itu juga dikenal pada saat
itu memiliki kinerja yang sangat buruk menyalah gunakan orang pejabat suka
hamba raja, menyukai pesta mewah di tengah kelaparan dan kesengsaraan rakyat,
pembayaran pajak yang sangat tinggi, kejam
kepada mereka yang kritis dan yang ingin mengakomodasi raja dan bangsawan
De Gournay (dikutip dalam Albrow, 1970.h.17) pada saat itu
mencatat bahwa “... pejabat memang mengeluh, para Redaktur, Sekretaris,
Pengawas dan Pengurus Janji bukannya memberi manfaat kepentingan umum,
tetapi kepentingan umum diabaikan karena adalah seorang perwira……” Untuk
melanggengkan kinerja buruk seorang perwira, Istilah office man digunakan,
yang kemudian menimbulkan variasi Kata byreocratie (Perancis), bureaucratie
(Jerman), bureaucracy (Italia) dan birokrasi (Inggris). Itulah syarat-syaratnya
kemudian digunakan untuk menunjukkan pengertian organ/ lembaga yang
menyelenggarakan kegiatan kenegaraan di dalam negeri,
Sebagaimana dilaporkan oleh Hague, Harrop & Breslin (1998, hal. 219) bahwa
birokrasi adalah “sebuah organisasi yang terdiri dari para pejabat Pekerja bergaji
yang membuat keputusan politik" (Birokrasi terdiri dari pejabat pemenang
penghargaan yang menangani transaksi bisnis terperinci pemerintah, menasihati
dan menerapkan keputusan politik).
b. Definisi Birokrasi menurut para ahli

1) Birokrasi yang dalam bahasa Inggris, bureaucracy, berasal dari kata bureau (berarti meja)
dan cratein (berarti kekuasaan), artinya kekuasaan berada pada orang-orang yang di
belakang meja. Di Indonesia, birokrasi cenderung dikonotasikan sebagaimana telah
digambarkan seperti di atas.
2) Menurut Bintoro Tjokroamidjojo (1984), birokrasi dimaksudkan untuk mengorganisasi
secara teratur suatu pekerjaan yang harus dilakukan oleh banyak orang.Dengan demikian,
tujuan dari adanya birokrasi agar pekerjaan dapat diselesaikan dengan cepat dan
terorganisasi. Bagaimana suatu pekerjaan yang banyak jumlahnya harus diselesaikan oleh
banyak orang sehingga tidak terjadi tumpang tindih di dalam penyelesaiannya, dan inilah
yang sebenarnya menjadi tugas dari birokrasi.
3) Blau dan Page (1956) mengemukakan birokrasi sebagai tipe dari suatu organisasi yang
dimaksudkan untuk mencapai tugas tugas administratif yang besar dengan cara
mengoordinasikan secara sistematis (teratur) pekerjaan dari banyak orang. Jadi, menurut
Blau dan Page, birokrasi justru untuk melaksanakan prinsip-prinsip organisasi yang
ditujukan untuk meningkatkan efisiensi administratif, meskipun kadang dalam
pelaksanaannya birokratisasi sering mengakibatkan adanya ketidakefisienan.
4) Dengan mengutip pendapat Mouzelis, Ismani (2001) mengemukakan bahwa dalam
birokrasi terdapat aturan-aturan yang rasional, struktur organisasi dan proses berdasarkan
pengetahuan teknis dan dengan efisiensi yang setinggi-tingginya. Dari pandangan
demikian, tidak sedikit pun alasan untuk menganggap birokrasi itu jelek dan tidak efisien.
5) Dengan mengutip pendapat Fritz Morstein Marx, Bintoro Tjokroaminoto (1984)
mengemukakan bahwa birokrasi adalah tipe organisasi yang dipergunakan pemerintahan
modern untuk pelaksanaan berbagai tugas yang bersifat spesialisasi, dilaksanakan dalam
sistem administrasi yang khususnya oleh aparatur pemerintahan.
6) Dengan mengutip Blau dan Meyer, Dwijowijoto (2004) menjelaskan bahwa birokrasi
adalah suatu lembaga yang sangat kuat dengan kemampuan untuk meningkatkan
kapasitas-kapasitas potensial terhadap hal-hal yang baik dan buruk dalam keberadaannya
sebagai instrumen administrasi rasional yang netral pada skala yang besar. Selanjutnya,
dikemukakan bahwa di dalam masyarakat modern, yang terdapat begitu banyak urusan
yang terus-menerus dan ajeg, hanya organisasi birokrasi yang mampu menjawabnya.

Birokrasi dalam praktik dijabarkan sebagai pegawai negeri sipil. Berdasarkan uraian-uraian
tersebut di atas, dapat dirumuskan bahwa birokrasi adalah suatu prosedur yang efektif dan
efisien, yang didasari oleh teori dan aturan yang berlaku serta memiliki spesialisasi sesuai tujuan
yang telah disepakati dalam sebuah organisasi/instansi/lembaga Pemerintah.

B. Tipe Ideal Birokrasi

Dengan mengutip pendapat Max Weber seorang sosiolog Jerman, Tjokroamidjojo (1984: 72-73)
mengemukakan ciri-ciri utama dari struktur birokrasi di dalam tipe idealnya, yaitu sebagai
berikut.

1. Prinsip pembagian kerja, Kegiatan-kegiatan reguler yang diperlukan untuk mencapai


tujuan organisasi dibagi dalam cara-cara tertentu sebagai tugas-tugas jabatan. Dengan
adanya prinsip pembagian kerja yang jelas, pelaksanaan pekerjaan dilakukan oleh tenaga-
tenaga spesialisasi dalam setiap jabatan, sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan dengan
tanggung jawab penuh dan efektif.

2. Struktur hierarkis, Pengorganisasian jabatan-jabatan mengikuti prinsip hierarkis, yaitu


jabatan yang lebih rendah berada di bawah pengawasan atau pimpinan dari jabatan yang
lebih atas. Pejabat yang lebih rendah kedudukannya harus mempertanggungjawabkan
setiap keputusannya kepada pejabat atasannya.

3. Aturan dan Prosedur, Pelaksanaan kegiatan didasarkan pada sistem peraturan yang
konsisten. Sistem standar tersebut dimaksudkan untuk menjamin adanya keragaman
pelaksanaan setiap tugas dan kegiatan tanpa melihat jumlah orang yang terlibat di
dalamnya.
4. Prinsip netral (tidak memihak), Pejabat yang ideal dalam suatu birokrasi melaksanakan
kewajiban dalam semangat formalistic impersonality (formal non pribadi), artinya tanpa
perasaan simpati atau tidak simpati. Dalam prinsip ini, seorang pejabat dalam
menjalankan tugas jabatannya terlepas dari pertimbangan yang bersifat pribadi. Dengan
menghilangkan pertimbangan yang bersifat pribadi dalam urusan jabatan, berarti suatu
prakondisi untuk sikap tidak memihak dan juga untuk efisiensi.

5. Penempatan didasarkan atas karier, Penempatan kerja di dalam organisasi birokrasi


didasarkan pada kualifikasi teknis dan dilindungi terhadap pemberhentian sewenang-
wenang. Dalam organisasi birokrasi, penempatan kerja seorang pegawai didasarkan atas
karier. Ada sistem promosi, biasanya atas dasar senioritas atau prestasi, atau
keduaduanya. Kebijaksanaan kepegawaian demikian dimaksudkan untuk meningkatkan
loyalitas kepada organisasi dan tumbuhnya esprit de corps atau jiwa korps di antara
paraanggotanya.

6. Birokrasi murni, Pengalaman menunjukkan bahwa tipe birokrasi yang murni dari
organisasi administrasi dilihat dari segi teknis dapat memenuhi efisiensi tingkat tinggi.
Mekanisme birokrasi yang berkembang sepenuhnya akan lebih efisien daripada
organisasi yang tidak seperti itu atau yang tidak jelas birokrasinya.

7. Selanjutnya, menurut Sondang P. Siagian, paradigma birokrasi yang ideal, agar semakin
mampu menyelenggarakan fungsinya dengan tingkat efesiensi, efektivitas, dan
produktivitas yang semakin tinggi, birokrasi pemerintahan harus selalu berusaha agar
seluruh organisasi birokrasi dikelola berdasarkan prinsip prinsip organisasi yang sehat.
C. Karakteristik Birokrasi

Seperti yang dicatat Blau dan Page, birokrasi ini dimaksudkan untuk pelaksanaan tugas
administrasi besar, itu hanya dapat diterapkan pada organisasi sebesar itu organisasi pemerintah.
Karena dalam organisasi pemerintahansemuanya diatur secara formal dalam organisasi kecil
hanya membutuhkan hubungan informal. Saat ini banyak ahliyang meneliti dan menulis tentang
birokrasi personalStaf administrasi harus memiliki sumber daya tertentu untuk lebih efektif dan
efisien, sebagaimana dirumuskan berikut (Syafiie, 2004: 90):

1. Kerja yang ketat pada peraturan (rule)


2. Tugas yang khusus (spesialisasi)
3. Kaku dan sederhana (zakelijk)
4. Penyelenggaraan yang resmi (formal)
5. Pengaturan dari atas ke bawah (hierarkhis) yang telah ditetapkan oleh organisasi/institusi
6. Berdasarkan logika (rasional)
7. Tersentralistik (otoritas)
8. Taat dan patuh (obedience)
9. Tidak melanggar ketentuan (discipline)
10. Terstruktur (sistematis)
11. Tanpa pandang bulu (impersonal).

Hal tersebut merupakan prinsip dasar dan karakteristik yang ideal dari suatu birokrasi.
Karakteristik tersebut idealnya memang dimiliki oleh para birokrat (pegawai negeri sipil) agar
tugas-tugas administrasi yang besar dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien sehingga tujuan
organisasi dapat tercapai sesuai yang direncanakan. Dengan demikian, pendapat sebagian
masyarakat selama ini yang cenderung negatif, paling tidak dapat diluruskan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Birokrasi adalah sistem kerja yang mengatur dirinya sendiri dengan sangat bijaksana. Aktivitas
yang berlangsung di dalamnya adalah aktivitas rasional-instrumental, yaitu merencanakan
beberapa cara yang tepat untuk mencapai tujuan. Dapat dimodelkan semua fungsi diatur sama
secara default. Pada fase proses,Semua kegiatan terorganisir dilakukan berdasarkan permintaan
organisasi hasil data menunjukkan bahwa ada masalahpersyaratan kepegawaian yang tidak
mencukupi dan multitafsir tugas Deskripsi adalah kondisi yang berbeda dari nilai-nilai
birokratisasi.

Birokrasi yang diidealkan Weber sangat sistematis merencanakan kebutuhan organisasi dan
memproses alur kerja. Perlunya sumber daya manusia untuk tugas-tugas kedinasan dan kejelasan
pembagian kerja Ada dua hal penting dalam birokrasi. Setiap investasi karyawan setiap saat
berdasarkan pertimbangan kebutuhan yang wajar Pemetaan tugas selalu menjaga nilai kinerja
tetap relatif kejelasan job description sehingga setiap pelaku memiliki job security dan
menangani tanggung jawab.

B. Saran

Kami menyadari bahwa sesuatu itu tidak ada yg sempurna, jika ada kekurangan dalam makalah
ini saya menyarankan agar para pembaca yang ingin memahami lebih jauh tentang Tipe dan
Karakteristik Birokrasi diharapkan mencari referensi yang lain guna menambah pengetahuan,
dan selanjutnya pembaca dapat memahami tentang Tipe dan Karakteristik Birokrasi . Saya
berharap makalah ini dapat berguna bagi semua pihak yang memerlukan.

DAFTAR PUSTAKA

Anggara, Sahya, 2012, Ilmu Administrasi Negara (Kajian Konsep, Teori dan Fakta dalam
Upaya Menciptakan Good Governance, CV. Pustaka Setia, Bandung;
Atmosudirdjo, Prajudi, 1991, Organisasi dan Managemen, Lembaga Administrasi Negara,
Jakarta; ___________, 1970, Beberapa Tinjauan tentang Administrasi Negara, Sesput,
Jakarta;
Barnard, Chester J, 1988, The Function of Executive, Harvard University Press, Cambridge
USA;
Drs. Muhammad, M.si, Oktober,2018, Birokrasi, Sulawesi, Unimal Press

Anda mungkin juga menyukai