Analisis Kation
Analisis Kation
1. TUJUAN PERCOBAAN
1. Mengenal sifat- sifat unsur dan ion-ionnya dalam larutan melalui pengamatan
2. Melakukan analisis kation dalam suatu cuplikan melalui penentuan golongan dan tes
khusu (specific test)
2. DASAR TEORI
Analisis kualitatif merupakan analisis yang dilakukan untuk mengetahui unsur
apa yang terdapat pada suatu sample. Analisis kualitatif untuk zat anorganik terdidir dari:
1. Analisis anion
2. Analisis kation
Pada analisis kation, kation yang dipelajari adalah sebagi berikut:
NH4 , Na+, Ca2+, Ba2+, Mg2+, Hg2+, Pb2+, Cu2+, Sn2+, Fe3+, CO2+, Mn2+, Ni2+, Al3+, K+, Ag2+,
+
dan sebagainya.
Tahapan analisis kualitatif yang dilakukan adalah sebagai berikut:
A. Analisi Pendahuluan
Pada cuplikan dilakukan “pemeriksaan pendahuluan” yaitu pengamatan sifat
fisika yaitu warna, bau, bentuk kristal dan test kelarutan dalam air.
B. Test Nyala
Untuk mengalisis suatu kation dalam cuplikan, dapat dilakukan tes nyala.
Beberapa logam mempunyai warna nyala tertentu bila dipanaskan dalam nyala
bunsen dengan menggunakan kawat Ni-Cr.
Tabel 3. Warna Nyala pada Unsur Logam
Color Metal
Carmine: Lithium compounds. Masked by barium or sodium.
Red Scarlet or Crimson: Strontium compounds. Masked by barium
Yellow- Red: Calciium compounds. Masked by barium.
Sodium compounds, even in trace amounts. A yellow flame is not
Yellow indicative of sodium unless it persists and is not intensified by addition
of 1% NaCl to the dry compound.
White White-Green: Zinc
Emerald: Copper compounds, other than halides. Thallium.
Blue-Green: Phosphates, when moistened with H2SO4 or B2O3.
Green
Faint Green: Antimony and NH4 compounds
Yellow-Green: Barium, molybdenum
Azure: Lead, selenium, bismuth, CuCl2 and other copper compounds
moistened with hydrochloric acid.
Blue
Light Blue: Arsenic and come of its compounds.
Greenish Blue: CuBr2, antimony
Violet Potassium compounds other than borates, phosphates, and silicates.
Masked bby sodium or lithium.
Purple-Red: potassium, rubudium, and/or cesium in the presence of
sodium when viewed through a blue glass.
+ (NH4)2 CO3
larutan endapan
Golongan 5
Terdapat kation dari
golongan 1-4
+ HCl 6 M
endapan larutan
larutan
endapan
Golongan 3-4
Golongan 2
+ NH3/NH4Cl
+ tiosetamida
endapan
larutan
Golongan 3
Golongan 4
4 Fe + 3 [Fe(CN)6]
3+ 4-
Fe4[Fe(CN)6]3 biru turnbull
g. Fe 3+
H3C N N CH3
CH3 – C = N – OH C C
Ni + 2
2+
Ni +2H+
CH3 – C = N – OH C C
H3C N N CH3
O O
H
k. Al 3+
n. NH4+
NH4+ + OH- NH3 + H2O
Timbul bau, kertas lakmus merah berubah menjadi biru
o. Mg2+
Mg2+ + NH3 + HPO42- Mg(NH4)PO4 kristalin putih
p. K +
3. DAFTAR ALAT:
• Tabung reaksi dan rak 20/1
• Pipet tetes 8
• Kawat Ni-Cr 1
• Bunsen, kaki tiga, kasa 1
• Gelas kimia 500 ml 1
• Kaca arloji 8
• Labu ukur 1
• Pengaduk 1
• Spatula 1
• Botol aquadest 4
• Pipet ukur 5 ml, 10 ml 4/4
• Bola karet 4
• Masker 8
• Sarung tangan 8
• Kaca kobalt 1
4.2 Cuplikan
6. LANGKAH KERJA
6.1 Analisis Pendahuluan
- Pengamatan Fisik
Melakukan pengamatan fisik seperti warna, bau, dan bentuk kristal. Mencatat
- Test Kelarutan
Mengambil ± 0,2 gr cuplikan dan menambahkan 2 ml air demineral.
Mengamati kelarutannya di dalam air dingin. Bila tidak melarut, meletakkan
tabung reaksi di dalam gelas kimia yang berisi air mendidih. Mengambil dan
mencatat hasil pengamata, yaitu waran dan pH larutan.
Bila cuplikan tidak larut dalam air dingin maupun air panas, maka
melakukan tes kelarutan dengan asam-asam berikut:
1 ml H2SO4 6 M
1 ml HCl 6 M
1 ml HNO3 6 M
- Test Nyala
Meletakkan kira-kira 0,1 gr cuplikan yang tidak diketahui pada kaca arloji
dan menambahkan 3 tetes HCl 6 M. terlebih dahulu membersihkan kawat Ni-Cr
dengan memijarkan pada nyala bunsen, kemudian mencelupkan kawat tersebut
dalam HCl yang mengandung cuplikan, lalu memijarkan sampai warna konstan.
Mengamti warna nyala dari cuplikan dan membandingkan hasilnya dengan tabel
warna nyala teori. Bla ada teramati warna nyala yang karakteristi, menulis
perkiraan unsur yang mungkin ada.
Golongan 5
1. Na+
Jika reaksi-reaksi untuk kation lain di dalam golongan 5 negatif dan warna nyala
positif ( dalam waktu 1 menit), berarti ada atom Na.
2. K+/Na+
Seujung spatula Na2 (Co(NO2)6 + ½ ml air + 2 tetes CH3COOH 2 M maka
terbentuk endapan kuning
3. Mg2+
1 ml cuplikan + 4 tetes NH4Cl 1 M, NH4OH/NH3 2 M dan 1 ml Na2HPO4 0,1 M
maka timbul endapan putih
4. NH4+
1 sendok spatula cuplikan + 1 ml NaOH 6 M panaskan gas amonia akan
dilepaskan dan dapat diidentifikasi dengan baunya
7. PERTANYAAN
1. Apakah perbedaan antara analisis kunatitatif dengan analisis kualitatif
Jawab:
• Analisis kuantitaif adalah analisis yang menyangkut penentuan jumlah zat
tertentu yang ada dalam satu sampel.
• Analisis kualitatif adalah analisis yang berhubungan dengan identifikasi suatu
zat atau campuran yang tidak diketahui.
2. Tuliskan sifat-sifat fisik dan kimia dari cuplikan yang dianalisis
Jawab:
Cuplikan 3
- Warna: putih
- Bau: tidak berbau
- Bentuk: Serbuk halus
Cuplikan 4
violet
8. DATA PENGAMATAN
- Pengamatan Fisik
3 Larut - - - -
4 Larut - - - -
9. ANALISIS PERCOBAAN
Dalam analisis kation awalnya dilakukan analisis pendahuluan yang terdiri dari
pengamaatan fisik yang diamati warna, bentuk, dan bau. Kemudian test kelarutan
mengamati kelarutanya didalam air dingin, bila tidak larut maka letakkan tabung reaksi
didalam gelas kimia yang berisi air mendidih. Bila keduanya tidak larut maka dilakukan
test kelarutan dengan asam sebagai berikut : H2SO4 6 M, HCl 6 M, HNO3 6 M.
Kemudian melakukan identifikasi golongan kation dengan melakukan spesifik
tentang reaksi dengan percobaan ini terdapat 2 sampel. Sampel pertama, bewarna putih,
tidak berbau, dan berbentuk kristal. Pada cuplikan ini ditambah (NH4)2CO3. Larutan
tersebut terdapat endapan dan kemungkinan golongan 1-4. Lalu ditambah HCl 6 M.
cuplikan menjadi larutan tanpa endapan sehingga kemungkinan golongan 2-4. Lalu
ditambah tiosetamida, cuplikan menjadi larutan tanpa endapan kemungkinan golongan 3-
4 ini berarti cuplikan golongan 4 yaitu Fe2+, Fe3+, Co2+, Ni2+. 5 tetes H2SO4 6 M berubah
warna biru tua dan saat ditambahan 1 ml cuplikam 5 tetes NaOH 2 M berwarna gelatin
coklat. Sehingga disimpulkan bahwa cuplikan didalam Fe2+.
Pada cuplikan 2 saat ditambah (NH4)2CO3, larutan menjadi Al3+ tidak berbau,
serta tidal ada endapan, sehingga dipastikan cuplikan golongan 5, kemudian dilanjut
mencampurkan 1 ml cuplikan 3 tetes HCl 6 M, dan dilakukan tes nyala bunsen. Warna
berubah menjadi putih saat dibakar. Sehingga disimpulkan bahwa cuplikan adalah Al3+.
10. KESIMPULAN
Setiap cuplikan dapat ditentukan kationnya sifat yang berbeda dengan unsur satu
dan yang lainnya. Pada cuplikan 3 yaitu Fe2+ yang terdapat larutan biru tua. Sampel yang
kedua yang didapat yaitu Al3+ menghasilkan larutan hijau dan mengendap.