Anda di halaman 1dari 4

BAB II

KAJIAN TEORI

A. Kajian Pustaka
1. Kompetensi Sosial
a. Defenisi Kompetensi Sosial
Janawi memahami bahwa kompetensi sosial berkaitan
dengan kemampuan guru berinteraksi dengan peserta didik dan orang
tua yang berada di sekitar (janawi, 2012). Danim juga mengemukakan
bahwa kompetensi sosial memiliki tugas sub ranah yaitu (1) mampu
berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik. Sub
kompetensi ini memiliki indikator esensial: berkomukasi secara efektif
dengan peserta didik; (2) mampu berkomunikasi dan bergaul secara
efektif dengan sesama pendidik dan tenaga kependidikan; (3) mampu
berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan orang tua/wali peseta
didik dan masyarakat (Sudarwan Danim, 2013).
Ahmad dalam penelitiannya mengungkapkan bahwa
kompetensi sosial guru merupakan kemampuan sosial guru yang
mencakup kemampuan untuk menyesuaikan diri kepada tuntutan kerja
dan lingkungan sekitar pada membawakan tugasnya sebagai guru dan
kemampuan komunikasi sosial baik dengan peseta didik, sesama guru,
kepala sekola, pegawai tata usaha, bahkan dengan anggota masyarakat
(Ahmad, 2019). Kompetensi sosial di maksudkan sebagai kemampuan
guru atau dosen sebagai bagian masyarakat yang memiliki kompetisi
untuk berkomunikasi secara lisan maupun tulisan dan isyarat dengan
menggunakan informasi dan teknologi (Novita & Yulianti, 2020).
Sedangkan Hartini mengemukakan bahwa kompetensi sosial adalah
salah satu kompetensi yang wajib dimiliki oleh seorang guru.
Kompetensi sosial adalah salah satu kompetensi yang harus dilimiki
oleh seorang guru melalui kemampuan guru tersebut dalam
berkomunikasi serta bersosialisasi dengan peserta didik, tenaga
kependidikan, orang tua/wali murid dan masyarakat luas (Hartini et al.,
2021)
Kompetensi sosial adalah kemampuan atau kecakapan
seseorang untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan lingkungan
masyarakat (Yosefo Gule, 2022). Menurut Joko Sulistiono kompetensi
sosial adalah kemampuan yang di perlukan oleh seseorang agar berhasil
dalam berhubungan dengan orang lain. Dalam komptensi sosial ini
termasuk keterampilan dalam interaksi sosial dan melakasanakan
tanggun jawab sosial (Joko Sulistiono, 2021). Senada dengan itu,
Rofa’ah juga mendefiniskan kompetensi sosial sebagai kemampuan
untuk mengintegrasikan pemikiran, perasaan dan perilaku untuk
mencapai tugas-tugas sosial dan hasil-hasil yang bernilai. Sehingga
kompetensi sosial dapat dipandang sebagai kemampuan untuk mencapai
tujuan pribadi dalam suatu interaksi sosial, serta senantiasa memelihara
hubungan sosial dengan orang lain dalam berbagai situasi (Rofa’ah,
2016).
Menurut Silitonga komptensi sosial adalah kemampuan guru
untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dan efisien dengan
peserta didik, sesama guru, orang tua/wali peserta didik dan masyarakat
sekitar (Silitonga et al., 2021). Ligawati mengartikan kompetensi sosial
sebagai kemampuan individu dalam bekerjasama, membangun interaksi
sosial dengan lingkungan sekitarnya dengan menggunakan pengetahuan
tentang dirinya dan terampil dan mampu berkomunikasi secara baik
dengan rasa empati (Ligawati, 2019). Senada dengan itu Rahmawati &
Indah mengungkapkan bahwa kompetensi sosial merupakan kompetensi
yang harus dimiliki oleh seorang guru agar proses belajar dapat berjalan
dengan baik. Kompetensi sosial berkaitan dengan kompetensi yang
dimiliki guru dalam berkomunikasi dengan siswa (Rahmawati & Indah,
2012).
Kompetensi merupakan bentuk perspektif dari penampilan
dan tingkah laku. Jadi, dalam kompetensi tercakup dalam bekerja dan
bertingkah laku. Jadi, dalam kompetensi mencakup perpaduan antara
pengetahuan, sikap, keterampilan, dan nilai-nilai yang di tunjukkan
seseorang dalam menjalankan pekerjaannya (Jamil Suprihatiningrum,
2014). Adapun menurut Agung kompetensi sosial merupakan prasyarat
dan menjadi bagian penting dalam menunjang pelaksanaan tugas guru,
disamping kompetensi lainnya, tuntutan itu wajar, mengingat kedudukan
guru sebagai orang yang diharapkan dapat menjadi panutan,
berkepribadian baik, bertindak dan berkelakuan baik, mewujudkan
interaksi dan komunikasi yang akrab dan harmonis dalam berhubungan
dengan orang lain (agung, 2012).
Adapun menurut saudagar Kompetensi sosial adalah
kemampuan individu sebagai bagian masyarakat yang mencakup
kemampuan untuk: 1) komunikasi lisan dan tulisan, 2) menggunakan
teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional, 3) bersosialisasi
secara efektif dengan peserta didik, 4) bersosialisasi secara umum
dengan masyarakat, 5) menerapkan prinsip-prinsip persaudaraan sejati
dan semangat kebersamaan (Saudagar.f., n.d.).

b. Urgensi Kompetensi Sosial


c. Indikator Kompetensi Sosial
2. Guru PAI
a. Defenisi Guru PAI
Zainal Aqib dalam Hamidah Guru merupakan pendidik formal di
sekolah yang bertugas memberi pelajaran kepada peserta didiknya
sehingga memperoleh berbagai pengetahuan, keterampilan, nilai dan
sikap yang semakin sempurna kedewasaan atau pribadinya (Hamidah et
al., 2019). Adapun menurut Drs. A Muri Yusuf mengemukakan bahwa
guru atau pendidik dalam satu situsi pendidikan mencapai tujuan
pendidikan. Individu yang mampu tersebut adalah orang dewasa yang
bertanggung jawab, orang yang sehat jasmani dan rohani dan individu
yang mampu berdiri sendiri dan mampu menanggung resiko dari segala
perbuatan (Drs. A Muri Yusuf, n.d.). Adapun menurut para ahli
berpendapat Guru adalah seseorang yang menyebabkan orang lain
megetahui atau mampu melaksanakan sesuatu yang memberikan
pengtahuan atau keterampilan kepada orang lain. Guru adalah adalah
tenaga pendidik yang tugas utamanya mengajar, dalam arti
mengembangkan ranah cipta, rasa, dan karsa siswa sebagai
implementasi kensep ideal mendidik (Muhibbin syah, n.d.).
b. Peran Dan Tanggung Jawab Guru PAI
3. Media Komunikatif Efektif
a. Defenisi Media Komunikasi Yang Efektif
b. Urgensi Komunikasi Yang Efektif
c. Indikator Komunikasi Yang Efektif

Anda mungkin juga menyukai