DOSEN PENGAMPU :
Nurhasanah, M.Pd
OLEH :
2022 / 2023
Deacon dan Firebaugh (1988) mendefinisikan sumber daya sebagai alat atau bahan yang
tersedia dan diketahui potensinya untuk memenuhi keinginan. Sedangkan Rettig dan
Leichtentritt (1988) mendefinisikannya sebagai segala bentuk komoditi, baik secara materi dan
non-materi yang bisa memuaskan kebutuhan fisik dan psikologis individu. Sumber daya ini
mencakup cinta, status, informasi, uang,
barang, dan jasa. Sumber daya materi adalah sumber daya yang digunakan untuk memuaskan
kebutuhan fisik, yaitu uang dan aset. Sementara itu, sumber daya non-materi adalah sumber
daya yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan psikologis dan relatif tidak berwujud,
seperti cinta, status, informasi, dan jasa.
dalam pengembangan sumberdaya keluarga beberapa asumsi dasar perlu di ketahui terlebih
dahulu. Gross, crandall dan knoll (1973) mengemukakan tiga asumsi dasar yaitu :
1. Sumberdaya keluarga tidak hanya terdapat di dalam keluarga sendiri (internal) tetapi juga
yang berada di berbagai lingkungan sekitarnya yaitu lingkungan di mana keluarga itu berada.
2. Kondisi dari sumberdaya merupakan elemen dari sistem yang dapat mendorong atau
menghambat pencapaian tujuan keluarga.
3. Perubahan pada salah satu sumberdaya akan berpengaruh pada sumberdaya lainnya dan
pada komponen lain dalam sistem keluarga.
Dapat disimpulkan bahwa, sumber daya keluarga adalah
1. Jalinan hubungan anara manusia dalam bentuk suatu kerjasama gotong royong atau
keintiman
Guharja (1993), menjelaskan bahwa berdasarkan jenisnya sumber daya keluarga terbagi
menjadi:
Menurut Juniarti (2008), sumber daya ini memiliki dua ciri, yaitu Personal dan Interpersonal.
Ciri personal antara lain:
a)Aspek kognitif
(1) mengetahui
(2) memahami
(3) menganalisis
(4) mensintesis dan
(5) tahapan tertinggi yaitu mengevaluasi.
Dengan adanya perubahan lingkungan yang cepat pada dewasa ini, maka penerapan
pengetahuan ke situasi yang baru merupakan suatu sumberdaya kognitif yang sangat penting.
Di samping itu, dengan mengetahui ekstensi pengetahuan yang di hubungkan dengan situasi
sekarang merupakan hal yang penting agar jangan sampai terjadi salah aplikasi dalam
penggunaan pengetahuan itu sendiri sebagai
contoh :
Seseorang/keluarga yang sering berpindah tempat, akan dapat membuat keputusan yang
lebih baik dalam memilih suatu tempat tinggal apabila di dapat menerapkan pengetahuan dan
pengalaman yang di miliki. Bersumberdaya yang di miliki yaitu kemampuan untuk menganalisis,
mensintesis, merumuskan kembali berbagai wawasan dan pengalaman ke dalam pendekatan
situasi yang baru. Di samping itu, proses evaluasi dan revaluasi juga termasuk dalam
sumberdaya kognitif.
b)Aspek Affektif
Nilai affektif lebih berkait dengan sisi subjektif. Affektif merupakan ciri pribadi yang nampak
sebagai sumberdaya dalam hubungan antara personal dalam penggunaan sumberdaya materi
(non manusia).
Ada tiga aspek pribadi yaitu : sikap, perasaaan dan ciri-ciri pribadi yang terdiri dari ; baik hati,
lapang dada, pemurah dan bertanggung jawab.
Sifat affektif ini dapat membantu memperlancar pertukaran sumberdaya manusia dan materi,
misalnya:
1. Melalui rasa saling percaya antara sesama individu dalam suatu masyarakat,maka
gotong royong sebagai aktualisasi dari kerjasama akan semakin kuat. Apabila rasa
percaya makin tipis dan di ganti dengan rasa curiga, maka gotong royong akan semakin
punah.
2. Menciptakan rasa berguna, yaitu suatu perasaan dimana seluruh anggota keluarga
merasakan memiliki sesuatu yang berharga yang dapat di sumbangkan dalam kehidupan
keluarga. Hal seperti ini akan menimbulkan rasa berguna dan rasa percaya diri di antara
anggota keluarga, sehingga dapat di gunakan untuk kegiatan pengelolaan dan dalam
menghadapi masalah yang mungkin timbul.
c) Aspek Psikomotor
Psikomotor adalah sumberdaya yang berupa kekuatan gerak fisik untuk mengerjakan suatu
pekerjaan serta kemampuan untuk menggunakan peralatan. Contoh dari aspek psikomotor
adalah : mencangkul, menyopir traktor, memperbaiki alat, memasak, dan mencuci pakaian dan
lain-lain.
Sumberdaya kognitif dan sumberdaya psikomotor saling berhubungan dengan erat. Hal ini
terlihat dari penerimaan, pemrosesan dan penyimpanan informasi yang merupakan
kemampuan kognitif, dan semua ini merupakan bagian dari pencapaian kemampuan motorik
pada situasi baru. Sebagai contoh : Seseorang yang ingin belajar menggunakan peralatan
baru, misalnya komputer, harus mempelajari dulu mengenai teori –teori dalam operasionalnya.
Teori tersebut baru akan di kuasi dengan baik apabila kemampuan kognitifnya tinggi. Setelah
teori tersebut di kuasai, maka akan di praktekkan dalam penggunaan komputer melalui
kemampuan psikomotornya. Sambil menggunakan kemampuan berfikirnya, tanganya di
gerakkan untuk menekan tombol-tombol komputer dengan terampil secara bersamaan. Aspek
kognitif, affekti dan psikomotorik tersebut di atas secara keseluruhan di sebut sebagai modal
dasar manusia.
Sumber daya materi merupakan benda-benda yang mempunyai khasiat dan kegunaan pada
individu dan keluarga dalam mencaai tujuan yang di inginkannya. Sumberdaya materi terdiri
dari :
a) Benda/Barang
Benda yang di gunakan dalam proses konsumsi dapat berlangsung melalui berbagai cara, yaitu :
1. Di beli dan langsung dik konsumsi, 2. Di beli, kemudian di olah dahulu di rumah tangga, baru
di konsumsi, dan 3. Di peroleh dari luar, misalnya dari tetangga, dari lembaga formal, melalui
pemberian atau pinjaman.
1. Barang tahan lama, yaitu yang pemakaiannya dapat lebih dari satu kali, seperti pakaian,
alat-alat rumah tangga, perhiasan, mobil,rumah dan lain-lain.
2. Barang tidak tahan lama, yaitu barang sekali pakai, seperti : makanan dan minuman.
Sebagai contoh lain dari sumberdaya materi dalam keluarga adalah aset/kekayaan keluarga.
Aset keluarga dapat di bedakan dalam dua jenis, yaitu :
(1) Aset lancar, yaitu barang-barang kekayaan yang relatif cepat dapat di uangkan, misalnya
emas, perhiasaan tentu saja termasuk uang tunai.
(2) Aset tidak lancar, yaitu barang-barang kekayaan yang relatif agak lama jika di uangkan,
misalnya tanah, emas, mobil, rumah, kebun, surat-surat berharga dll.
b)Jasa
Jenis sumberdaya materi yang kedua adalah jasa, sebagai contoh dari jasa adalah :
a) Jasa Pembantu
b) Jasa sopir
c) Jasa ronda
d) Jasa klinik
e) Jasa perpustakaan dan lain-lain
3.Sumberdaya Waktu Dan Energi
1. Waktu
Menurut Juniarti (2008), sumber daya waktu bersifat unik karena tidak dapat ditambah atau
dikurangi, diakumulasi atau disimpan daya waktu yang di miliki oleh manusia adalah sama yaitu
dua puluh empat jam sehari. Di samping itu, waktu merupakan ukuran yang mempunyai nilai
ekonomis.
2. Energi
Sebagai sumberdaya manusia, bila di tinjau dari segi sudut pandang bahwa energi yang ada
pada diri manusia tidak akan ada apa bila manusia itu sendiri tidak ada. Energi ini adalah
panas/tenaga yang berasal atau di hasilkan oleh manusia itu sendiri yang kemudian
menyebabkan manusia dapat bergerak dan berkarya dalam hidupnya.
Apabila manusia mersa lelah, pertanda dia kehabisan energi. Perasaan lelah ini teerkadang
menyesatkan dalam pengukuran energi, karena orang merasa lelah dapat di akibatkan oleh
perasaan tidak suka akan pekerjaan itu. Dan sebaliknya orang tidak pernah merasa lelah karena
ia menyukai pekerjaan tersebut. Selain itu kebosanan juga dapat berpengaruh pada rasa lelah.
Dalam hal ini lelah tidak semata-mata berhubungan dengan penggunaan energi, tetapi karena
adanya faktor psikhis yang di rasakan oleh orang yang bersangkutan
Sebagai sumberdaya non manusia, yaitu bahwa energi dapat berada di alam bebas, sepert :
energi matahari, gas, dan minyak bumi, angin, ombak (pasang surut), batu bara, kayu dan lain-
lain. Energi ini dapat di kategorikan sebagai energi yang terbaru. Mengingat energi ini sangat di
perlukan manusia makapenggunaan energi yang tak terbarukan haruslah hati-hati. Sumbangan
keluarga dalam menjaga dan menggunakan secara cermat energi ini merupakan usaha yang tak
ternilai dalam rangka melestarikan sumberdaya ini agar berguna bagi generasi yang akan
datang.
Juniarti (2008) juga menjelaskan beberapa jenis sumber daya keluarga berdasarkan nilai
ekonomi yaitu:
a) Sumber daya ekonomi (Home economics) Sumber daya yang dapat dipertukarkan dan diukur
bukan hanya untuk tujuan konsumsi tetapi untuk proses produksi dan distribusi seperti lahan,
tenaga kerja, modal, keterampilan dan segala sesuatu yang ada di dalam dan diluar keluarga
yang bermanfaat.
b) Sumber daya non ekonomi : jumlahnya relatif terbatas, tidak dapat dipertahankan sulit
diukur
Menurut Juniarti (2008), sumber daya juga dapat dikelompokkan berdasarkan asal dan letaknya
Sumber daya lingkungan makro/external adalah sumber daya yang ada pada lingkungn yang
lebih luas dan pada suatu masyarakat luas , baik fisik maupun non fisik . adapun sumber daya
external keluarga meliputi keadaan/ sanitasi lingkungan pemukiman, potensi sumber daya alam
, kesempatan berusaha /bekerja atau tata nilai masyarakat ; fasilitas pendidikan , ekonomi dan
fasilitas lain dilingkungan pemukiman. Berdasarkan pengertian tersebut sumberdaya keluarga
mempunyai batasan yang lebih luas dari sumberdaya usaha tani yang hanya meliputi factor-
factor produksi.
Guhardja (1993) menjelaskan bahwa setiap sumber daya yang masuk dalam sistem keluarga
akan digunakan dalam beberapa alternatif tindakan oleh keluarga. Berbagai bentuk
penggunaan sumber daya tersebut meliputi:
1. Pertukaran
pertukaran Dapat terjadi di dalam keluarga atau dengan orang lain, sebagai contoh antara
kakak dengan adik, antara keluarga dengan tetangga. Sumber daya yang dapat dipertukarkan
bermacam-macam. Hasil dari pertukaran ini dapat menyebabkan berkurangnya suatu sumber
daya yang lain. Dapat pula diperoleh sumber daya yang lebih besar dari yang diberikan atau
lebih kecil atau tetap nilainya. Jika nilai tukar ini menjadi kecil maka diperlukan usaha untuk
mengembangkan sumber daya yang ditukarkan itu menjadi lebih berkualitas agar mempunyai
nilai tukar yang lebih tinggi. Adapun pertukaran antara waktu dan jasa sukar untuk diukur
karena keduanya tidak berwujud. Sebagai contoh, penggunaan waktu untuk bekerja, kemudian
dari penggunaan itu diperoleh imbalan. Imbalan itu bukan semata-mata merupakan nilai dari
waktu yang dipertahankan, tetapi sumber daya lain pun ikut berperan (Guhardja, 1993, p. 20).6
2. Konsumsi
3. Proteksi
Pengurangan sumber daya untuk mengurangi faktor risikoyang tidak diharapkan. Proteksi ini
dapat bersifat formal yaitu melalui suatu perusahaan jasa asuransi, misalnya, untu kasuransi
jiwa, kesehatan dan asuransi tenaga kerja. Selain itu, proteksi juga dapat dilakukan secara tidak
formal yaitu dilakukan sendiri tanpa melalui perusahaan jasa asuransi, misalnya dengan cara:
menukar uang rupiah dengan dolar, memberi barang-barang setelah mendengar isu bahwa
akan ada devaluasi. Melalui proteksi ini pada suatu saat sumber daya yang terkena resikoakan
dimiliki kembali (Guhardja,1993, p. 22).
4. Transfer
Transfer adalah kegiatan yang dapat mengurangi sumberdaya keluarga. Transfer satu arah yang
terjadi dalam keluarga tidak akan mengurangi sumber daya keluarga secara keseluruhan.
Misalnya, seorang kakak memeberi sesuatu kepada adiknya, maka dilihat dari segi keluarga
sumber daya itu tidak akan berkurang. Transfer satu arah yang terjadi antar keluarga dapat
mengurangi sumber daya keluarga yang satu namun akan menambah sumber daya keluarga
yang lain (Guhardja, 1993, p. 22).
5. Produksi
Produksi adalah penggunaan sumber daya untukmenghasilkan suatu barang. Sebagai contoh,
usaha tanimerupakan usaha produksi yang menghasilkan bahan7makanan dana bahan industri
untuk kepentingan kehidupan manusia. Sedangkan sumber daya yang digunakan dalam usaha
tani disebut faktor produksi (Guhardja, 1993, p. 22)
6. Tabungan
Tabungan dalah sumber daya yang disimpan untuk dikonsumsi di masa yang akan datang.
Menabung berarti menangguhkan penggunaan sumber daya yang dikonsumsi saat ini.
Tabungan yang dilakukan oleh keluarga biasanya dalam bentuk uang, tanah, perhiasan dan
ternak (Guhardja, 1993, p. 23).
7.Investasi
Investasi merupakan penggunaan sumber daya untuk diproses lebih lanjut agar memperoleh
nilai tambah. Sebagai contoh, adalah penanam modal dalam suatu usaha. Dalam
menginvestasikan modalnya, keluarga akan memperoleh hasil setelah melewati periode
tertentu. Pada umumnya perusahaan membagikan hasil keuntungan setahun sekali
Penggunaan sumber daya yang dimiliki oleh keluarga harus efektif dan efesien. Secara efektif
dalam arti bahwa sumber daya yang digunakan benar-benar diarahkan untuk mencapai sasaran
atau tujuan. Sedangkan secara efesien dalam arti bahwa, dengan keterbatasan sumber daya
yang dimiliki diusahakan untuk mencapai kepuasan yang setinggi-tingginya
dapat diukur dengan ukuran: 1. Uang : untuk mengukur Sumber daya materi & potensi manusia
(gaji, pekerjaan).
2. Waktu : untuk mengukur berapa banyak waktu yang tersedia dan dimanfaatkan oleh
keluarga
memudahkan dalam perbandingan serta pengalokasian sumber daya, maka dibutuhkan suatu
dasar umum dalam pengukuran sumber daya. Beberapa cara mengukur tersebut yaitu:
a. Uang
Uang merupakan suatu sumber daya dan sekaligus dapat di jadikan alat pengukur/ ukuran dari
sumber daya. Hal ini di karenakan uang merupakan nilai tukar dari sumber daya non- manusia/
barang yang di tetapkan melalui nilai pasar atau harga . semakin tinggi nilai pasar suatu barang,
maka semakin tinggi tingkat harga dan secara otomatis semakin besar jumlah uang yang harus
di keluarkan/ di korbankan untuk mendapatkan sumber daya tersebut.
Selain mengukur sumber daya non manusia/ barang , uang juga dapat di gunakan sebagai
pengukur potensi manusia seperti pengetahuan, keterampilan, dan sifat- sifat kognitif lainnya
yang di realisasikan dalam bentuk gaji atau upah pekerj. Untuk mengukur sumber daya uang itu
sendiri setiap Negara mempunyai satuan masing- masing. Negara kita memakai rupiah, dunia
internasional menggunakan dollar amerika serikat.
b. Waktu
Seperti halnya uang, waktu adalah sumber daya yang dapat di gunakan untuk menilai sumber
daya manusia.Seorang manusia yang tampil akan lebih sedikit memakan waktu dari pada yang
kurang terampil untuk mengerjakan pekerjaan yang sama. Sebagai contoh dengan penggunaan
alat yang sama si A mengetik 10 halaman dalam waktu 10 menit, si B memerlukan waktu
mengetik 20 menit dengan kecepatan yang sama dengan A, dengan ukuran jumlah waktu itu,
maka dapat di simpulkan si A lebih terampil dari si B.
Jumlah yang dapat di hasilkan masing- masing oleh A dan B per satuan waktu di sebut
produktivitas fisik. Produktifitas fisik merupakan ukuran kualitas sumberdaya manusia
persatuan waktu ( mutu modal manusia) . produktifitas fisik ini di pasar tenaga kerja di nilai
dengan upah yang berupa uang atau materi., misalnya upah menanam, menyiang, dan panen
dengan tenaga kerja wanita di nilai dengan seprlima bagian hasil panen yang di peroleh oleh
uang kerja yang bersangkutan . pengukuran mutu modal manusia dengan ukuran waktu lebih
stabil daripada dengan uang. Yang terakhir sangat di teentukan oleh sistem social budaya
masyarakat. Nilai keterampilan 10 jam dalam bentuk upah atau unag untuk wanita dapat
berbeda dengan 10 jm untuk laki- laki untuk pekerjaan yang sma.
Waktu sebagai sumber daya di ukur dengan satuan- satuan tahun, bulan, hari, jam, menit dan
detik . ataupun dengan ukuran kualitatif seperti lama, sebentar. Biasanya ukuran ini sanagat di
pengaruhi oleh perasaan . perasaan sedang kesal waktu satu jam terasa 1 bulan bahkan 1
tahun. Sebaliknya jika perasaan sedang senang 1 jam terasa se detikk.
c. Kalori
Kalori adalah ukuran darii energy , alat ukurnya sendiri di kenal adalah bom kilometer.
Kebutuhan manusia akan energy di ukur dengan berapa kalori makanan yang harus di konsumsi
. demikian pula pengeluaran energy meanusia untk bekerja di ukur dengan jumlah kalori yang
di keluarkan untuk mengerjakan pekerjaan tertentu. Jumlah kalori yang di butuhkan dalam
melakukan pekerjaan tergantung dari :
1) Cara mengerjakan
2) Kondisi linngkungan: temperature, suhu, topografi, letak barang- barang
3) Psikologi ( kejiwaan), yaitu perasaan senang / tidak senaang atau perasaan
terpakasa atau keinginan sendiri.
Daftar Pustaka
Tim Kemendibud. (2016). Buku Seri Pendidikan Orang Tua: Mengelola Sumber Daya
Keluarga. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
Lastrariwati, B. (2014). Pengelolaan Sumberdaya Keluarga. Yogyakarta: Universitas
Negeri Yogyakarta.