Anda di halaman 1dari 5

Kata Pengantar

Kolonialisme atau Penjajahan adalah suatu sistem di mana suatu negara menguasai rakyat dan
sumber daya negara lain tetapi masih tetap berhubungan dengan negara asal tersebut, istilah ini juga
menunjuk kepada suatu himpunan keyakinan yang digunakan untuk melegitimasikan atau
mempromosikan sistem ini, terutama kepercayaan bahwa moral dari pengkoloni lebih hebat
ketimbang yang dikolonikan.
Wilayah kolonialisme biasanya wilayah yang kaya akan bahan mentah yang dibutuhkan oleh
negara yang melakukan kolonialism. Dalan kolonialisme terdapat kepercayaan bahwa bangsa yang
mrngkoloni lebih superior daripada bangsa yang dikolonikan
Kolonialisme Portugis di Maluku
Pada awal abad ke-16 tepatnya di tahun 1509 Masehi, bangsa Portugis yang dipimpin oleh
Diogo Lopes de Sequeira hadir di Malaka. Kedatangan bangsa Portugis disambut baik oleh pihak
Kesultanan Malaka.

Akan tetapi, para saudagar yang lebih dahulu berada di wilayah tersebut memberi kabar
kepada pihak Kesultanan Malaka, kehadiran Portugis merupakan bencana besar bagi Malaka. Lalu,
penguasa Kesultanan Malaka berubah pandangan dan memukul mundur Portugis dari bumi Malaka
dengan cara menggempurnya.

Akibat mengalami serangan dari pihak Kesultanan Malaka, bangsa Portugis langsung
berlabuh menjauhi Malaka. Hal itu untuk mencari cara dan mempersiapkan diri dalam menghantam
wilayah Malaka.

Dalam persiapannya, Portugis berlabuh dari wilayah Goa dan menjumpai Malaka kembali,
guna membalas serangan dan menginvansi wilayah tersebut. Dan, pada serangan besar tersebut
dipimpin oleh Alfonso de Albuquerque dengan persiapannya dalam menghimpun pasukan sekitar
1.200 orang dan 18 kapal perang yang terjadi di tahun 1511 Masehi.

Peperangan pun diakhiri dengan kemenangan bangsa Portugis yang disebabkan karena
peralatan perang yang lebih canggih, dan disebabkan pula karena adanya konflik internal dari pihak
Kesultanan Malaka itu sendiri.

Lantas, Portugis mengambil alih wilayah Malaka dengan mempersiapkan pertahanannya guna
menghalau serangan balik yang akan terjadi. Dalam kenyataannya, wilayah Malaka sebenarnya bukan
tempat penghasil rempah-rempah, melainkan hanya pusat perdagangan.
Mengutip catatan dalam buku A History of Modern Indonesia Since c. 1200 (2005) yang
ditulis oleh MC Ricklefs, Malaka memiliki peran besar dikarenakan sebagai pusat perdagangan,
pelabuhan transit bagi para saudagar.

Seiring berjalannya waktu, Malaka mulai merosot pamornya disebabkan oleh adanya Portugis
itu sendiri dan para saudagar mulai meninggalkan Malaka dan mencari wilayah lain untuk
menumbuhkan pusat perdagangan baru, seperti wilayah Aceh dan Banten.
Kejayaan Malaka yang kian meredup dan tidak pernah berjaya kembali. Pada tahun 1512
Masehi, Portugis yang masih dipimpin oleh Alfonso de Albuquerque kemudian datang di wilayah
timur Nusantara, tepatnya di Kepulauan Maluku untuk menanfaatkan komoditas utama yang mereka
cari, yaitu rempah-rempah.

Di pulau Maluku, Portugis mulai menyadari akan kekuatan kerajaan-kerajaan Islam dan
kekuatan-kekuatan perdagangan Islam di wilayah Asia Tenggara. Lantas, Portugis berupaya untuk
menjalankan srateginya untuk menginvestasi pengaruhnya, dengan menggunakan kekuatan melalui
persekutuan bersama Kerajaan Ternate.

Dengan kedekatannya antara Portugis dengan Kerajaan Ternate, Portugis diberikan izin untuk
mendirikan sebuah Benteng di wilayah Ternate. Kemudian Benteng tersebut diberi nama Benteng Sao
Paolo. Hampir serupa halnya dengan di wilayah Malaka, setibanya Portugis disambut ramah oleh
kalangan masyarakat Maluku dan mempunyai hubungan yang sangat baik dengan masyarakat
setempat.

Lalu, terjadi kekacauan ketika Portugis menjalankan Misi Gospel terhadap masyarakat
setempat di Maluku. Dan terjadinya konflik sosial di tengah masyarakat Maluku dengan orang-orang
Portugis saat itu.

Di sisi lain, petinggi Portugis juga mengintervensi dengan urusan kerajaan-kerajaan setempat.
Mengutip Situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), selain melakukan kegiatan
monopoli perdagangan rempah-rempah dan mengintervensi dalam urusan pemerintahan setempat,
Portugis sekaligus menyebarkan agama Katholik. Portugis sempat bertahan di Maluku sampai tahun
1605 Masehi. Dan Portugis hengkang dari wilayah pulau Maluku setelah Vereenigde Oostindische
Compagnie (VOC) datang di Kepulauan Maluku.
Kolonialisme Kerja Paksa Belanda
Pada masa pemerintahan Dandles terjadi kolonialisme kerja paksa untuk membangun jalan
raya dari Anyer sampai Panarukan yang berjarak sekitar 1000Km. Para pekerja dibayar dengan upah
tapi naasnya upah tersebut tidak diberikan oleh gubernur seolah olah menjadikan peristiwa ini
menjadi kerja paksa begitu kejam dari pihak Belanda tetapi pada pada kenyataannya pribumi lah yang
lebih menyengsarakan rakyatnya sendiri dengan cara memperkaya diri.

Peristiwa ini memakan cukup banyak korban yang sekitar 12.000 jiwa saat proses
pembangunan yang disebabkan oleh penyakit, kelaparan, dan kelelahan yang berlebihan.

Kolonialism Romusa Oleh Jepang


Pendaratan mereka awalnya dipersilakan dengan hangat oleh penduduk Indonesia. Hal
tersebut dikarenakan Jepang berhasil mengusir Belanda, penjajah yang telah lama menjarah. Namun,
hal tersebut tidak sepemikiran dengan Jepang yang berniat meraup keuntungan dari berbagai
komoditas yang ada di Indonesia.
Menurut Suwano dalam buku Romusha Daerah Istimewa Yogyakarta (1999), Jepang ingin
memperoleh sumber daya manusia serta alam demi kepentingan ekonomi belaka.
Kerja paksa ini sebagian banyak terjadi di pulau Jawa dimana orang orang Jawa dipaksa
untuk ikut dengan orang Jepang ke pulau lain dan dijadikan tenaga Romusa disana sebagai buruh
paksa. Kejamnya Romusa ini bahkan digadang lebih kejam daripada Belanda dimana Jepang
menggunakan rakyat Indonesia sebagai boneka perang untuk membantu peperangan mereka, banyak
orang kelaparan karena tidak pernah digaji, juga banyak orang yang hasil tani mereka dirampas paksa
oleh Jepang.
Tak hanya itu kerjapaksa Jepang juga memaksa pribumi membangun rel dari Saketi- Bayah
guna kebutuhan transportasi komoditas mereka. Serta mereka juga memerintahkan anak kecil sampai
orang dewasa menanami lahan kosong supaya hasil panen berlipat ganda dan dapat menyokong
peperangan mereka terhadap sekutu

Anda mungkin juga menyukai