NIM : ……………………………………………………………………………
Tempat Praktik : ……………………………………………………………………………
Waktu Praktik : ……………………………………………………………………………
PENGKAJIAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
B. Riwayat Penyakit
1. Keluhan utama saat masuk rumah sakit
Pasien dibawa ke RSUD Banyudono pada tanggal 27 November 2020 pada jam 21.00
WIB. Keluhan utama didapatkan pasien mengatakan sesak nafas, pusing dan badan terasa
lemas
Tidak dikaji
1
Pasien mengatakan baru pertama kali di rawat di rumah sakit, sebelumnya apabila merasa
sesak nafas pasien hanya berobat ke Puskesmas atau minum obat dari dokter. Pasien
memiliki penyakit sesak nafas ini sejak 8 tahun yang lalu disebabkan oleh alergi debu.
Tidak dikaji
C. Pengkajiaan Keperawatan
Selama sakit pasien makan tiga kali sehari dengan diit dari Rumah Sakit tetapi kadang-
kadang hanya habis setengah porsi saja, pasien makan disuapi dengan keluarga.
Intake cairan
Sehari-hari
pasien mengatakan minum kurang lebih delapan gelas per hari dengan air putih dan kadang-
kadang minum teh hangat dipagi hari.
Pasien minum kurang lebih tujuh gelas per hari dengan air putih hangat atau air teh hangat.
2
102. Pola Eliminasi
BAB
Sehari-hari
Sebelum sakit: pasien mengatakan BAB satu kali sehari setiap pagi dengan konsistensi lunak,
warna kuning, bau khas dan tidak encer,
Pasien BAB satu kali sehari dengan konsistensi lunak dan bau khas
BAK
Sehari-hari
Sebelum sakit pasien BAK 6-7 kali per hari, warna kuning, bau khas dan tidak ada keluhan saat
BAK.
Saat ini (kondisi sakit)
Selama sakit pasien BAK 5—6 kali perhari dengan bantuan keluarga kadang-kadang
3
Saat ini (kondisi sakit)
Selama sakit: pasien mengatakan tidur 5-7 jam per hari pada malam hari, kadang- kadang tidak
bisa tidur saat merasa sesak nafas dan sering terbangun, dan kurang lebih 2 jam saat siang hari
sering terbangun karena lingkungan sekitar yang berisik dan kadang terbangun saat sesak
Pola Perceptual
Pada penglihatan pasien tidak menggunakan alat bantu penglihatan seperti kacamata,
pasien dapat melihat dengan jelas. Pada pendengaran pasien tidak mengalami penurunan
pendegaran pada kedua telinga, ketika dipanggil tidak perlu di sentuhan tau beberapa kali
pengecapan. Dan fungsi penciuman pasien masih normal, pasien dapat membedakan bau
makanan dan obat. Padasensasi, pasien dapat merasakan sentuhan kulit, sentuhan halus,
1) Body Image: Pasien saat sakit terlihat bersih karena selalu disbin oleh keluarga
setiap hari.
4
2) Ideal diri: Pasien mengatakan ingin cepat sembuh dan segera pulang.
3) Peran: Pasien mengatakan istri dari suaminya dan ibu dari ketiga anaknya,saat sakit
pasien merasakan adanya perubahan peran pada pada dirinya.
4) Identitas diri: Pasien dapat mengenali dirinya bahwa dirinya adalah seorang
perempuan berusia 37 tahun
……………………………………………………………………………………………………………………………………………..
D. Pemeriksaan Fisik
5
Pasien tampak tidak sakit
Penilaian dilengkapi dengan data obyektif hasil inspeksi:
....................................................................................................................................................
....................................................................................................................................................
2. Tingkat kesadaran
Tingkat kesadaran: GCS: E: V: M: Total:
Kesimpulan:
Kualitatif:
b. Mata
Inspeksi
Letak mata kanan dan kiri simetris, pupil isokor, sclera tidak ikterik, konjunctiva
tidak anemis, dan tidak ada nyeri tekan
c. Telinga
Inspeksi dan palpasi
didapatkan letak yang simetris, tidak ada serumen, tidak ada nyeri tekan, tidakada massa dan
pasien tidak perlu disentuh ketika dipanggil. Pada leher pasien tidak terdapat pembesaran kelenjar
tiroid
d. Hidung
Inspeksi dan palpasi
tidak ada polip, tidak ada pembengkakan, terpasang kanul oksigen.
e. Mulut
6
Inspeksi dan palpasi
Didapati mukosa mulut dalam keadaan kering, tidak terjadi sianosis, lidah tidak sulit untuk
digerakkan, dan dalam kemampuan menelan tidak ada gangguan.
f. Leher
1) Kelenjar tiroid
Tidak dikaji
2) Kelenjar getah bening
Tidak dikaji
3) Kaku kuduk
Tidak dikaji
g. Dada dan pernafasan
1) Inpseksi
perkembangan dada kanan dan kiri simetris tidan ada retraksi interkosta
2) Palpasi
fremitus raba kanan dan kiri sama
3) Perkusi :
h. Cardiovaskuler
1) Inspeksi dan palpasi
Inspeksi : Iktus cordis tidak nampak
Palpasi : ictus cordic kuat angkat
2) Perkusi : batas jantung tidak melebar
3) Auskultasi :
BJ I : Murni BJ II; Murni
BJ III : tidak dikaji murmur : Tidak dikaji..gallop .tidak dikaji
7
i. Abdomen
1) Inspeksi
Dinding perut cekung dari dada, tidak ada lesi
2) Palpasi
Tidak ada nyeri tekan, dan tidak ada penumpukan cairan
3) Auskultasi
Terdengar bising usus dan peristaltik usus 15x/menit
4) Peristaltik
5) Perkusi
Terdengar suara tympani
2) Palpasi
Tidak dikaji
k. Perkemihan : Tidak dikaji
1) Inspeksi:
......................................................................................................................................
8
1) Inspeksi:
Bengkak:…………………………………………Deformitas: ..........................................
Dislokasi:………………………………………...Pemendekan:…………………………….
2) Palpasi:
Krepitasi:………………………………………………………………………………...........
5P (Pain, Palor, Parestesia, Pulsesness, Paresis): .............................................................
Uji kekuatan otot :
Gerakan:……………………………………………………………………………….
Hemiplegia Hemiparese
m. Integumen
1) Inspeksi:
Keutuhan kulit: Tidak dikaji
Tekstur kulit: tidak dikaji
Warna kulit: tidak dikaji
Perubahan setempat (Distribusi lesi, Susunan lesi, Jenis lesi): tidak ada luka dan tidak ada
edema
2) Palpasi:
Kelembaban kulit:tidak dikaji
Turgor kulit: tidak dikaji
Letak/kedalaman lesi: tidak dikaji
n. Endokrin : tidak dikaji
1) ABI
2) Tanda-tanda deteksi dini kaki diabetik
o. Persarafan
1) Pemeriksaan 12 saraf kranial: Tidak dikaji
Saraf I:
Saraf II:
Saraf III:
Saraf IV:
Saraf V:
Saraf VI:
9
Saraf VII:
Saraf VII:
Saraf IX:
Saraf X:
Saraf XI:
Saraf XII:
10
3. Pemeriksaan EKG (tidak dikaji)
Tanggal Hasil
F. Program Therapi
Nama Obat Dosis Indikasi Kontra Indikasi Alasan Pasien
Mendapat Obat
infus 20 obat yang digunakan Meredakan
D5+Aminophilin tetes/menit untuk meredakan keluhan pada
e (tpm) beberapa keluhan, asma
seperti sesak napas,
mengi, atau sulit
bernapas, yang
disebabkan oleh
asma, penyakit paru
obstruktif kronis
(PPOK), bronkitis,
atau emfisema
11
Yogyakarta, ……………………
……………………………………
12
PENGELOMPOKAN DATA
Data Subyektif
pasien mengatakan sesak nafas, pusing dan badan terasa lemas. pasien BAB satu kali sehari
dengan konsistensi lunak dan bau khas, selama sakit pasien BAK 5—6 kali perhari dengan
bantuan keluarga kadang-kadang menggunakan pempers, dan tidak ada keluhan saat BAK. pasien
mengatakan sesak nafas, pusing dan badan terasa lemas, sesak nafas biasa kambuh karena adanya
debu. pasien mengatakan tidur 5-7 jam per hari pada malam hari, kadang- kadang tidak bisa tidur
saat merasa sesak nafas dan sering terbangun, dan kurang lebih 2 jam saat siang hari sering
terbangun karena lingkungan sekitar yang berisik dan kadang terbangun saat sesak
Data Obyektif
keadaan umum pasien lemah dan tingkat kesadaran compos mentis. Tanda-tanda vital pasien
dengan hasil pemeriksaan tekanan darah110/70 mmHg, nadi 80x/menit, suhu 365oC dan
pernafasan30x/menit. Pada kepala pasien didapatkan bentuk kepala mesochepal, warna rambut
hitam, bersih, tidak ada massa, dan tidak ada nyeri tekan. Pemeriksaan mata, letak mata kanan
dan kiri simetris, pupil isokor, sclera tidak ikterik, konjunctiva tidak anemis, dan tidak ada nyeri
tekan.
Pemeriksaan hidung pasien tidak ada polip, tidak ada pembengkakan, terpasang kanul oksigen.
Pemeriksaan mulut pasien didapati mukosa mulut dalam keadaan kering, tidak terjadi sianosis,
lidah tidak sulit untuk digerakkan, dan dalam kemampuan menelan tidak ada gangguan.
Pemeriksaan telinga didapatkan letak yang simetris, tidak ada serumen, tidak ada nyeri tekan,
tidakada massa dan pasien tidak perlu disentuh ketika dipanggil. Pada leher pasien tidak terdapat
pembesaran kelenjar tiroid. Pemeriksaan fisik dada, pada pemeriksaan paru didapatkan hasil :
Pemeriksaan dada kanan dan kiri simetris tidan ada retraksi interkosta,fremitus raba kanan dan
kiri sama, terdengar bunyi sonor, terdengar bunyi tambahan wheezing, Pada pemeriksaan jantung
didapatkan hasil : ictus cordic tidak nampak,ictus cordic kuat angkat,batas jantung tidak melebar,
bunyi jantung I dan II murni, dinding perut cekung dari dada, tidak ada lesi,terdengar bising usus
dan peristaltik usus 15x/menit,terdengar suara tympani, tidak ada nyeri tekan, dan tidak ada
13
penumpukan cairan. Pasien tidak terdapat hemoroid, dan pasien tidak terpasang kateter, bersih,
dan tidak ada tanda- tanda iritasi kulit. Pada tangan kiri terpasang infus D5+Aminophiline 20
tetes per menit (tpm), dan ekstremitas bagian kanan bias digerakkan, tidak ada luka maupun
edema. Pada ekstremitas bawah tidak ada oedem, tidak ada gangguan gerak hanya saja terlihat
lemas.
Penguji, Mahasiswa,
Tanggal……………………………. Tanggal...…………………
(…………………………………….) (…………………………….)
14
ANALISA DATA
DO:
-Pernapasan 30x/menit
kiri
perawat
15
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1
Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan
16
RENCANA KEPERAWATAN
NO. Tanggal Tujuan dan Kriteria Evaluasi Rencana Tindakan Rasional TTD/Nama
DP
17
a. Kekuatan otot otot sesuai program yang 2. Agar pasien dapat
Sedang | Meningkat ditentukan bergerak secara
3|5 2. Identifikasi resiko latihan mandiri
3. Identifikasi tingkat
b. Kelemahan Fisik kebugaran otot dengan
Sedang | Menurun menggunakan lapangan
3|5 latihan atau laboratorium tes
( mis. Angkat maksimum,
c. Gerakan terbatas jumlah daftar per unit
Sedang | Menurun waktu )
3|5 4. Monitor efetifitas latihan
5. Fasilitas mengubah program
d. Kaku sendi atau mengembangkan
Sedang | Menurun strategi lain untuk
3|5 mencegahnya bosan dan
putus latihan
e. Pergerakan ekstremitas 6. Anjurkan menghindari
Sedang | Meningkat latihan selama seuhu ekstrem
3|5 7. Tetapkan jadwal tindak
lanjut untuk
mempertahankan
motivasi,memfasilitas
pemecahan
PELAKSANAAN KEPERAWATAN
18
NO. Tanggal Tindakan Keperawatan TT/NAMA TANGGAL EVALUASI TTD/NAMA
DP /Jam /JAM
19