Anda di halaman 1dari 4

Nama : Randi P Bitala

Nim : 202042011

Jurusan : Hukum Ekonomi Syariah

Semester : 4

Mata kuliah : Fikih munakahat

"Ujian tengah semester"

1.Makna akad dalam pernikahan menurut para pakar baik ulama klasik maupun kontemporer,apa
syarat dan ketentuan dalam melaksanakan akad dalam perkawinan

Jawaban:

Menurut hukum Islam yang dimaksud dengan perkawinan ialah akad yang menghalalkan pergaulan
dan membatasi hak dan kewajiban serta bertolong-tolongan antara seorang laki-laki dan seorang
perempuan yang antara keduanya muhrim

Ulama besar seperti imam Malik seperti dalam kitabnya Al muatttoq.imam abu Hanifah,imam Syafi'i
dan imam Ahmad bin hambali membahas dalam persoalan yang berkaitan dengan hukum
perkawinan

Rukun dan syarat perkawinan untuk melaksanakan perkawinan harus ada:

1. Calon suami dan calon istri


a. Untuk kemaslahatan keluarga dan rumah tangga perkawinan hanya boleh dilakukan
calon mempelai yang telah mencapai umur yang ditetapkan dalam pasal 7 UU nomor 1974
yaitu calon suami sekurang kurangnya berumur 19 tahun dan calon istri sekurang
kurangnya berumur 16 tahun
b. Bagi calon suami istri yang belum mencapai 21 tahu harus mendapat ijin sebagaimana
yang diatur dalam pasal 6 ayat (2),(3),(4),(5) UU nomor 1 tahun 1974
c. perkawinan didasarkan atas persetujuan calon mempelai
d. Sebelum berlangsungnya perkawinan, pegawai pencatat nikah menanyakan lebih
dahulu persetujuan calon mempelai dihadapan 2 saksi nikah

2. Wali nikah

Dalam perkawinan, merupakan rukun yang harus dipenuhi bagi calon mempelai wanita
yang bertindak untuk menikahkannya
a. yang bertindak sebagai wali nikah adalah seorang laki-laki yang memenuhi
syarat hukum Islam yakni seorang muslim, Aqil, baligh
b. wali nikah terdiri dari wali nasab dan wali hakim
c. apabila wali nikah yang paling berhak, urutannya tidak memenuhi syarat
sebagai wali nikah atau oleh karena wali nikah itu menderita tuna wicara atau
tuna rungu maka hak menjadi wali bergeser kepada wali nikah yang lain
3. Saksi nikah
a. Saksi dalam perkawinan merupakan rukun dari pelaksanaan akad nikah
b. Setiap perkawinan harus disaksikan oleh 2 orang saksi
c. yang dapat ditunjuk menjadi saksi dalam akad nikah ialah seorang laki-laki
muslim,adil,Akil baligh tidak terganggu ingatan dan tidak tuna rungu
4. Ijab dan kabul
a. Ijab dan kabul antara wali dan calon mempelai pria harus jelas beruntun dan
tidak berselang waktu
b. Akad nikah dilaksanakan sendiri secara pribadi oleh wali nikah yang
bersangkutan
c. yang berhak mengucapkan kabul ialah calon mempelai pria secara pribadi
5. Larangan Kawin
1. dilarang melangsungkan perkawinan antara seorang pria dengan wanita yang
disebabkan karena pertalian nasab, karena pertalian kerabat semenda dan
karena pertalian persusuan
2. dilarang melangsungkan perkawinan antara seorang pria dengan seorang
wanita dengan keadaan tertentu,, karena wanita tersebut masih terikat satu
perkawinan dengan pria lain, seorang wanita yang masih berada dalam masa
Iddah dengan pria lain
3. seorang wanita yang tidak beragama Islam
2. Bagaimana implementasi akad tersebut setelah diucapkan? Apa dampak hukum yang
ditimbulkan setelah terjadinya akad,dan bagaimana implementasi hukum terhadap hak dan
kewajiban masing-masing dalam rumah tangga?
Jawaban:
asalnya akad harus diucapkan dengan lafadz yang menunjukkan timbulnya akad dengan
ucapan yang jelas, tidak ada kemungkinan makna lain yang sama kuat atau yang lebih
unggul serta kedua pihak dalam majelis akad dan keduanya harus ada kemampuan untuk
mengucapkan.
3. seringkali muda mudi terjebak dalam pergaulan bebas sehingga banyak terjadi kasus kasus
Kawin hamil, bagaimana pemerintah mengatur Kawin hamil tersebut?
Jawaban

Kawin hamil sudah lebih diatur dalam hukum Islam yang terdapat dalam pasal 53
bahwasanya jika seorang perempuan hamil diluar nikah maka perempuan tersebut bisa
dinikahkan tetapi dia harus menikah dengan laki-laki yang menghamilinya
4. Bagaimana pula ketentuan hukumnya dalam Alquran dan hadis serta bagaimana pendapat
ulama baik ulama klasik maupun kontemporer

Jawaban

dalam salah satu ayat di dalam Alquran Allah berfirman"dan nikahkan lah orang orang
yang masih membujang diantara kamu dan juga orang orang yang layak menikah dari
hamba hamba sahaya mu yang laki laki dan perempuan".(hadis riwayat Ibnu Majah no
1846 dishahikan Al Albani dalam silsilah ash shahihah non2383)

5. UU perkawinan no 1 telah merubah ketentuan umur perkawinan terdapat dalam bab dan
pasal?

Jawaban

dalam UU NO 1 Tahun 1974 tentang perkawinan kemudian dua tahun lalu UU tersebut
direvisi dengan UU nomor 16 tahun 2019 yang berlaku sejak 15 Oktober 2019 adapun
dalam aturan baru tersebut menyebut bahwa usia minimal untuk menikah adalah 19
tahun baik untuk perempuan maupun laki-laki

6. Berapa umur perkawinan sebelum UU dirubah dan berapa umur ketentuan dalam
perubahan tersebut baik pihak laki-laki maupun perempuan,apa alasan dari perubahan UU
tersebut

Jawaban

UU nomor 16 tahun 2019 yang berlaku sejak 15 Oktober 2019.adapun dalam aturan baru
tersebut menyebut bahwa usia minimal untuk menikah adalah 19 tahun baik untuk
perempuan maupun laki-laki,, UU nomor 1 tahun 1974 ke UU nomor 16 tahun 2019 yang pada
pokoknya merubah usia perkawinan anak perempuan dari minimal 16 tahun menjadi minimal
19 tahun

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise menyatakan


revisi dilakukan utamanya untuk melindungi hak anak dan terciptanya perkawinan yang sehat
dan sejahtera.

Undang-undang ini diharapkan bisa menurunkan angka penyalahgunaan anak dengan praktik
pernikahan usia dini.

7. Jika anda seorang hakim atau kepala kantor urusan agama terkait dengan perkawinan yang
terjerat kasus hamil diluar perkawinan dan masalah tersebut di perhadapkan dengan
anda,maka bagaimana anda menyelesaikan kasus tersebut

Jawaban
Saya akan memberikan penjelasan terhadap seseorang yang hamil diluar nikah karena hamil
diluar nikah dianggap aib dalam sebuah keluarga, dengan demikian wanita yang hamil diluar
nikah harus segera dinikahkan untuk menghapus aib nya.menurut pendapat imam Syafi'i
perkawinan akibat hamil diluar nikah adalah sah hukumnya

8. Jika anak lahir diluar perkawinan bagaimanakah status hukum anak tersebut baik dalam
HUI<UM Islam maupun hukum dalam perundang-undangan di negara Indonesia

Jawaban

Status anak dari hamil diluar nikah disebut anak sah karena anak tersebut yang dilahirkan
setelah orang tua nya menjalani perkawinan yang sah

Anda mungkin juga menyukai