Anda di halaman 1dari 16

!

"#$%&"'()(&"*+!,$-%")!./%/)(&("%!0"%!./%1/2'"%1"%!"#$%&"%*(!!!
3456!78!!%46!7!,9:;9<=!8>7?!
ANALISIS PERBANDINGAN TINGKAT KONSERVATISME AKUNTANSI PADA
BANK UMUM SYARIAH DAN BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA

Resti Purnamasari
Mahasiswa Universitas Sriwijaya
restipur@gmail.com

Inten Meutia
Universitas Sriwijaya
intenmeutia@unsri.ac.id

Emylia Yuniartie
Universitas Sriwijaya
emylia_yuniarti@fe.unsri.ac.id

ABSTRACT

This study aims to analyze whether there are differences in the level of conservatism of
Islamic Commercial Banks and Conventional Commercial Banks. Conservatism is an
important principle in financial reporting that is intended so that the recognition and
measurement of assets and profits is carried out with caution because economic and
business activities are surrounded by uncertainty. The research sample is the Islamic
Commercial Bank and Conventional Commercial Banks. From the results of the analysis,
it can be concluded that there are significant differences in the level of accounting
conservatism in Islamic Commercial Banks and Conventional Commercial Banks in
Indonesia. Differences in the level of conservatism in Sharia Commercial Banks and
Conventional Commercial Banks are influenced by the benefits of applying the principles
of conservatism, rules, and accountability in both banks.

Keywords: Conservatism; Commercial Banks and Islamic Banks

!"#$%&'('%#) metode akuntansi apa yang akan


Laporan keuangan memberikan diterapkan, salah satu prinsip akuntansi
informasi kepada pihak internal yang dapat diterapkan adalah prinsip
perusahaan tetapi juga memberikan konservatisme (Yulianti, 2014).
informasi bagi pihak eksternal. Laporan Konservatisme merupakan prinsip
keuangan yang telah dibuat tentunya yang menggambarkan bahwa akuntansi
harus bisa dipertanggungjawabkan isinya itu menganut sikap “pesimis” sewaktu
serta memiliki manfaat bagi memilih prinsip akuntansi untuk
penggunanya, untuk itu laporan keuangan penyusunan laporan keuangan, menurut
yang dibuat harus memenuhi tujuan dan prinsip ini, apabila kita dihadapkan untuk
prinsip-prinsip akuntansi yang sesuai memilih diantara dua atau lebih teknik
dengan standar yang berlaku. Dalam akuntansi yang sama-sama diterima, kita
kondisi keragu-raguan, seorang manajer harus mengutamakan pilihan yang
harus menerapkan prinsip akuntansi yang memberikan pengaruh keuntungan paling
bersifat konservatif dalam penyajian kecil pada equity pemilik (Harahap,
laporan keuangan, akuntan dapat memilih 2011).

":95=@=@! .A<B9:C=:D9:! &=:DE9F! #4:@A<G9F=@HA! "E;:F9:@=! .9C9! '9:E! $H;H! *I9<=9J!!!!!!!!!!!!!!


09:!'9:E!$H;H!#4:GA:@=4:95!0=!(:C4:A@=9! ! K7!
!
"#$%&"'()(&"*+!,$-%")!./%/)(&("%!0"%!./%1/2'"%1"%!"#$%&"%*(!!!
3456!78!!%46!7!,9:;9<=!8>7?!
Penerapan prinsip konservatisme maupun lingkungan. Penelitian dari ( Al
yang mendukung dalam mengatasi Abbad, 2015) menunjukkan bahwa Bank
fenomena-fenomena yang ada dalam Islam melaporkan lebih konservatif
perusahaan seperti manajemen laba dan dibandingkan Bank Konvensional karena
lainnya dibuktikan oleh penelitian- risiko litigasi yang lebih tinggi dan bank-
penelitian yang telah dilakukan bank islam memiliki kewajiban untuk
sebelumnya. Harahap ( 2011) prinsip pembayaran zakat.
konservatisme digunakan untuk hal atau Bank Umum Syariah dalam
lingkungan yang sifatnya tidak menentu menjalankan kegiatannya harus sesuai
dan memperlemah tindakan manajer dengan aturan syariah. Adanya kewajiban
untuk menurunkan laba sebelum membayar zakat yang harus dilakukan
pengumuman tanggal hibah opsi saham oleh Bank Umum Syariah sehingga
(Kusuma, 2014) dan penelitian ini juga membuat perusahaan ini harus lebih
didukung oleh penelitian (Fitriany, 2010) konservatif. Bank Umum Konvensional
mengungkapkan bahwa asimetri yang profit oriented dimana mereka
informasi berpengaruh negatif terhadap harus mendapatkan laba semaksimal
konservatisme sedangkan untuk sektor mungkin agar mereka mendapatkan
Perbankan Syariah juga dilakukan bonus dari pencapaian laba yang besar
penelitian oleh (Septiana dan M. Irfan, tersebut membuat laporan keuangan yang
2015) menunjukkan bahwa dilaporkan juga tidak konservatif tetapi
konservatisme berpengaruh negatif Bank Umum Konvensional juga dapat
terhadap manajemen laba pada Bank melaporkan laba yang konservatif dengan
Syariah. alasan-alasan tertentu misalnya untuk
Kemunculan lembaga keuangan mengurangi pajak, biaya litigasi dan
islam membuat para pakar syariah islam metode yang digunakan dalam pencatatan
dan akuntansi harus mencari dasar bagi laporan keuangan. Tujuan dilakukannya
penerapan dan pengembangan standar penelitian ini adalah untuk menganalisis
akuntansi yang berbeda dengan standar apakah tingkat konservatisme dalam
akuntansi bank dan lembaga keuangan Bank Umum Syariah dan Bank Umum
konvensional. Pengembangan bank Konvensional memiliki perbedaan
syariah juga harus menganut prinsip sebagai akibat dari adanya perbedaan
kehati-hatian bank atau prudential alasan dalam pemilihan penggunaan
banking regulation. Prinsip Kehati-hatian prinsip konservatisme akuntansi
dalam bank syariah ini meliputi
ketentuan tentang kualitas aktiva (%#$%*%#)+",-.)$%#)
produktif, batas maksimum pemberian !"#/"01%#/%#)&.!,+"*.*)
kredit, tingkat kesehatan, pedoman Teori Sinyal
pembiayaan, serta aspek operasi lainnya Menurut Yasa (2010) teori sinyal
(Antonio, 2001). Bagi Bank Syariah, laba mengemukakan tentang bagaimana
bukan merupakan tujuan akhir, karena seharusnya sebuah perusahaan
yang menjadi tujuan utama adalah zakat. memberikan sinyal-sinyal kepada
Sebagimana perusahaan pada umumnya, pengguna laporan keuangan. Sinyal ini
Bank Umum Syariah membutuhkan berupa informasi mengenai apa yang
informasi akuntansi dalam menjalankan sudah dilakukan oleh manajemen untuk
usahanya, termasuk juga perhitungan merealisasikan keinginan pemilik. Sinyal
zakat yang harus dikeluarkan. Informasi dapat berupa promosi informasi atau
bagi bank syariah memiliki pengertian informasi lainnya yang mengatakan
pertanggungjawaban yang luas kepada bahwa perusahaan tersebut lebih baik
Allah SWT, masyarakat, individu, daripada perusahaan lainnya. Pemberian

":95=@=@! .A<B9:C=:D9:! &=:DE9F! #4:@A<G9F=@HA! "E;:F9:@=! .9C9! '9:E! $H;H! *I9<=9J!!!!!!!!!!!!!!


09:!'9:E!$H;H!#4:GA:@=4:95!0=!(:C4:A@=9! ! K8!
!
"#$%&"'()(&"*+!,$-%")!./%/)(&("%!0"%!./%1/2'"%1"%!"#$%&"%*(!!!
3456!78!!%46!7!,9:;9<=!8>7?!
sinyal yang dilakukan dapat mengurangi (debtholder) (Ardina dan Indira, 2012)
asimetri informasi yang dapat menjadi sedangkan menurut (Zelmiyanti, 2014)
salah satu faktor yang dapat konservatisme merupakan salah satu
menyebabkan terjadinya manajemen prinsip kehati-hatian yang digunakan
laba. Asimetri informasi merupakan dalam menyusun laporan keuangan.
kondisi dimana pihak manajemen Prinsip kehati-hatian ini diterapkan ketika
memiliki informasi lebih banyak adanya kemungkinan rugi atau penurunan
dibandingkan pihak investor (Fitriany, aset (peningkatan kewajiban) segera
2010). diungkapkan. Namun ketika
kemungkinan terjadi laba atau
Amanah (Accountability) atau Ibadah peningkatan aset (penurunan kewajiban)
Theory perusahaan menunda untuk
Teori ini beranggapan bahwa mengungkapkan.
akuntansi atau laporan keuangan harus Standar Akuntansi Keuangan (SAK)
bisa memenuhi kebutuhan dalam menyebutkan ada beberapa metode yang
menjelaskan kepada semua pihak bahwa menerapkan prinsip konservatisme. Oleh
entitas telah memenuhi atau sejauh mana karena itu konservatif merupakan salah
memenuhi tanggungjawabnya kepada satu metode yang dapat digunakan
Tuhan dan kepada pihak yang perusahaan dalam melaporkan laporan
diperintahkan Tuhan sesuai tujuan dan keuangannya. Beberapa metode dalam
maksud yang ditetapkan syariat Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(Harahap, 2011). Bank umum Syariah (PSAK) terhadap penerapan prinsip
dalam menyajikan laporan keuangannya konservatisme (IAI, 2009) :
tentunya harus sesuai dengan syariat dan 1.! PSAK No. 14 memberikan kebijakan
dapat dipertanggungjawabkan baik kepada manajemen untuk menghitung
kepada manusia maupun kepada Allah. biaya persediaan denganmenggunakan
Konsep amanah dalam Bank umum rumus FIFO, rata-rata tertimbang atau
syariah dapat membuat Bank Umum LIFO.
Syariah lebih konservatif sehingga dapat 2.! PSAK No. 16 mengenai aset tetap dan
menghindari hal-hal yang menyimpang penyusutan.
seperti manajemen laba (Septiana dan 3.! PSAK No. 19 mengenai aset tidak
Irvan, 2015). berwujud yang berkaitan dengan
amortisasi.
Konservatisme Akuntansi 4.! PSAK No. 20 mengatur biaya riset
Konservatisme merupakan prinsip dan pengembangan.
penting dalam pelaporan keuangan yang
dimaksudkan agar pengakuan dan Bank
pengukuran aktiva serta laba dilakukan Bank adalah badan usaha yang
dengan penuh kehati-hatian oleh karena menghimpun dana dari masyarakat dalam
aktivitas ekonomi dan bisnis dilingkupi bentuk simpanan dan menyalurkannya
ketidakpastian. Ketidakpastian harus kepada masyarakat dalam bentuk kredit
dicerminkan dalam laporan keuangan dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam
agar nilai prediksi dan kenetralan dapat rangka meningkatkan taraf hidup orang
diperbaiki. Konservatisme didefinisikan banyak. Bank Konvensional adalah Bank
sebagai reaksi kehati-hatian (prudent) yang menjalankan kegiatan usahanya
terhadap ketidakpastian, ditunjukkan secara konvensional dan berdasarkan
untuk melindungi hak-hak dan jenisnya terdiri atas Bank Umum
kepentingan pemegang saham Konvensional dan Bank Perkreditan
(shareholder ) dan pemberi pinjaman Rakyat (Booklet Perbankan Indonesia,

":95=@=@! .A<B9:C=:D9:! &=:DE9F! #4:@A<G9F=@HA! "E;:F9:@=! .9C9! '9:E! $H;H! *I9<=9J!!!!!!!!!!!!!!


09:!'9:E!$H;H!#4:GA:@=4:95!0=!(:C4:A@=9! ! KL!
!
"#$%&"'()(&"*+!,$-%")!./%/)(&("%!0"%!./%1/2'"%1"%!"#$%&"%*(!!!
3456!78!!%46!7!,9:;9<=!8>7?!
2011). Bank Syariah adalah Bank yang berpengaruh terhadap konservatisme
menjalankan kegiatan usahanya akuntansi. Variabel profitability dan
berdasarkan Prinsip Syariah dan menurut investment opportunity set secara parsial
jenisnya terdiri atas Bank Umum Syariah berpengaruh positif terhadap
dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah. konservatisme akuntansi.
Prinsip Syariah adalah prinsip hukum Penelitian Prasetya dan Naniek
Islam dalam kegiatan perbankan (2015) menunjukkan bahwa berdasarkan
berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh hasil regresi linier sederhana ditemukan
lembaga yang memiliki kewenangan adanya pengaruh antara konservatisme
dalam penetapan fatwa di bidang syariah akuntansi dengan indikasi munculnya
(Booklet Perbankan Indonesia, 2011). sengketa pajak penghasilan.
Konservatisme akuntansi dengan metode
Laporan Keuangan akrual sebagai proksi berpengaruh positif
Laporan keuangan adalah catatan terhadap indikasi munculnya sengketa
informasi keuangan suatu perusahaan pajak penghasilan yaitu ratio
pada suatu periode akuntansi yang dapat sales/ekspense sebagai proksinya.
digunakan untuk menggambarkan kinerja Konservatisme akuntansi dengan metode
perusahaan. Adapun karakteristik akrual sebagai proksi berpengaruh negatif
kualitatif laporan keuangan adalah terhadap indikasi timbulnya sengketa
sebagai berikut (Harahap, 2011) : dapat pajak penghasilan yakni, ratio cr/cd
dipahami, relevan, materialitas, sebagai proksinya. Konservatisme
keandalan, penyajian jujur, netralitas, akuntansi dengan metode akrual
pertimbangan sehat, kelengkapan dapat berpengaruh positif terhadap indikasi
dibandingkan Peranan prinsip munculnya sengketa pajak penghasilan
konservatisme yang diantaranya adalah yakni rasio ar/ap sebagai proksinya.
dapat menghindari adanya tindakan Tuwentina dan Wirama (2015)
manajemen laba dalam sebuah menemukan bahwa konservatisme
perusahaan tentunya akan sesuai dengan akuntansi berpengaruh positif pada
karakteristik laporan keuangan seperti kualitas laba dan good corporate
karakteristik keandalan, penyajian jujur governance tidak berpengaruh pada
dan pertimbangan sehat. kualitas laba. Sementara Kuspratiwi dan
Penelitian Terdahulu Ari (2014) menunjukkan bahwa
Hasil penelitian Raharja dan konvergensi IFRS dan kepemilikan
Amelia (2014) menunjukkan bahwa saham asing berpengaruh secara
insentif pajak terbukti berpengaruh signifikan terhadap konservatisme
terhadap konservatisme akuntansi, akuntansi. Hasil lain menunjukkan bahwa
earnings pressure terbukti berpengaruh profitabilitas, leverage, frekuensi rapat
terhadap konservatisme akuntansi, komite audit, kualitas audit dan proporsi
leverage tidak berpengaruh terhadap komisaris independen tidak berpengaruh
konservatisme akuntansi, earning bath secara signifikan tarhadap konservatisme
terbukti berpengaruh terhadap akuntansi, kepemilikan saham keluarga
konservatisme akuntansi, ukuran berpengaruh secara signifikan terhadap
perusahaan (size) tidak berpengaruh konservatisme akuntansi.
terhadap konservatisme akuntansi, dan Juanda (2012) menunjukkan bahwa
growth opportunities terbukti konservatisme akuntansi tetap “bermain”
berpengaruh terhadap konservatisme atas pengimplementasian IFRS.
akuntansi. Konservatisme tidak hilang hanya karena
Saputri (2013) menunjukkan bahwa tidak “ditekankan” dalam standar, dengan
cash flow dan company growth tidak adanya ketidakpastian maka akan tetap

":95=@=@! .A<B9:C=:D9:! &=:DE9F! #4:@A<G9F=@HA! "E;:F9:@=! .9C9! '9:E! $H;H! *I9<=9J!!!!!!!!!!!!!!


09:!'9:E!$H;H!#4:GA:@=4:95!0=!(:C4:A@=9! ! KK!
!
"#$%&"'()(&"*+!,$-%")!./%/)(&("%!0"%!./%1/2'"%1"%!"#$%&"%*(!!!
3456!78!!%46!7!,9:;9<=!8>7?!
ada penerapan prinsip konservatisme. Syariah tersebut. Adapun hipotesis untuk
Hasil penelitian Fitriany (2010) penelitian ini adalah sebagai berikut:
menunjukkan bahwa konservatisme
mempunyai pengaruh negatif dan H1: Terdapat Perbedaan tingkat
signifikan terhadap asimetri informasi. konservatisme akuntansi pada Bank
Semakin tinggi konservatisme akan Umum Syariah dan Bank Umum
menyebabkan tingkat asimetri informasi Konvensional.
yang semakin rendah.
Wijaya (2012) menunjukkan 0"+,$")!"#"(.+.%#)
bahwa tingkat konservatisme akuntansi Ruang Lingkup penelitian ini adalah
dalam sebuah perusahaan dapat diukur menganalisis tingkat konservatisme pada
dengan beberapa pendekatan antara lain : sektor Perbankan yang dilihat dengan
1) model pasar, 2) model market to book menggunakan pengukuran konservatisme
Ratio, 3) Pendekatan laba operasi, 4) dari Givoly dan Hayn. Bank yang
pendekatan akrual arus kas, 5) non digunakan dalam penilitian yaitu Bank
operating accrual. Pramudita (2012) Umum Syariah dan Bank Umum
tingkat kesulitan keuangan berpengaruh Konvensional. Penelitian ini dibatasi
positif terhadap konservatisme akuntansi. pada bank umum konvensional dan bank
Berbagai macam peranan umum syariah yang berdasarkan kriteria
konservatisme akuntansi membuat yang digunakan pada penelitian ini.
adanya perbedaan alasan dalam Penelitian ini merupakan jenis penelitian
menerapkan prinsip tersebut untuk sektor komparatif yaitu suatu penelitian yang
perusahaan yang berbeda termasuk Bank bersifat membandingkan dengan
Umum Syariah dan Bank Umum menggunakan metode penelitian
Konvensional. Perbedaan alasan dalam kuantitatif. Data yang digunakan adalah
menggunakan prinsip konservatisme data berbentuk rasio. Teknik analisis data
akan mengakibatkan perbedaan tingkat yang digunakan dalam penelitian ini
konservatisme pada Bank Umum syariah adalah teknik analisis data kuantitatif.
dan Bank Umum Konvensional. Teknik statistik yang digunakan untuk
menguji hipotesis adalah Independent t-
Hipotesis test.
Penerapan Konservatisme Penelitian ini menggunakan data
akuntansi dalam Bank Umum Syariah sekunder. Jenis data sekunder yang
dan Bank Umum Konvensional memiliki digunakan dalama penelitian ini adalah
alasan yang berbeda. Hal yang mendasari data sekunder eksternal. Data sekunder
perbedaan tersebut juga dipengaruhi oleh eksternal dapat berupa data yang
perbedaan antara kedua bank tersebut. dipublikasi secara umum dan yang
Bank umum syariah yang memiliki diperdagangkan. Data sekunder eksternal
landasan untuk berlaku amanah dan yang digunakan dalah laporan
sesuai dengan prinsip-prinsip dasar keuangan.yang digunakan pada penelitian
perbankan syariah sehingga mebuat pihak ini Biasanya sumber tidak langsung
manajemen harus melaporkan laba berupa data dokumentasi dan arsip-arsip
dengan penuh kehati-hatian dan resmi. Data pada penelitian ini bersifat
menghindari praktik manajemen laba data kuantitatif yaitu data yang berbentuk
yang yang dapat merugikan seperti angka yang meliputi : laba komprehensif,
membesar-besarkan laba untuk total aset, penyusutan, dan total arus kas
mendapatkan bonus, dan berbagai operasi.
kepentingan individu lainnya yang Dalam penelitian ini yang
menyimpang dari landasan dalam Bank menjadi sumber utamanya adalah data

":95=@=@! .A<B9:C=:D9:! &=:DE9F! #4:@A<G9F=@HA! "E;:F9:@=! .9C9! '9:E! $H;H! *I9<=9J!!!!!!!!!!!!!!


09:!'9:E!$H;H!#4:GA:@=4:95!0=!(:C4:A@=9! ! KM!
!
"#$%&"'()(&"*+!,$-%")!./%/)(&("%!0"%!./%1/2'"%1"%!"#$%&"%*(!!!
3456!78!!%46!7!,9:;9<=!8>7?!
yang berasal dari bank yang akan dengan topik atau masalah yang akan
digunakan dalam penelitian. Laporan diteliti. Informasi ini dapat diperoleh dari
keuangan perusahaan Bank Umum buku-buku ilmiah, laporan penelitian, dan
Syariah dan Bank Umum Konvensional sumber-sumber tertulis baik tercetak
yang diterbitkan selama 5 tahun yang maupun elektronik lainnya.
dapat di diperoleh melalui alamat website Variabel yang digunakan dalam
dari masing-masing bank yang akan penelitian ini adalah konservatisme
digunakan dalam penelitian. Selain data akuntansi. Pada penelitian ini
yang diperoleh dari website, data juga konservatisme diukur berdasarkan model
dapat diperoleh dari sumber lain seperti Givoly dan Hayn (2000) agar mendapat
buku dan lainnya. hasil yang lebih akurat. Model ini juga
Populasi yang akan menjadi objek digunakan dalam penelitian (Septiana dan
dalam penelitian ini adalah seluruh Bank Irfan, 2015).
Umum Syariah dan Bank Umum Metode analisis yang digunakan
Konvensional yang telah menerbitkan dalam pengolahan data untuk
laporan keuangan periode 2011-2015. membandingkan tingkat konservatisme
Pemilihan sampel dalam penilitian ini akuntansi pada Bank Umum Syariah dan
menggunakan metode purposive Bank Umum Konvensional
sampling yaitu metode pemilihan sampel menggunakan teknik statistik yang
yang didasarkan pada kriteria tertentu berupa uji beda dua rata-rata
untuk memperoleh sampel yang (Independent t-test) dan statistik
representatif terhadap populasi, adapun deskriptif. Statistik deskriptif
sampel yang digunakan dalam penelitian. memberikan informasi hanya mengenai
data yang dimiliki dan sama sekali tidak
Kriteria pemilihan sampel untuk menarik infrensia tentang gugus data
Bank Umum Syariah adalah sebagai induknya yang lebih besar (Sugiyono,
berikut : 2015).
1.! Bank umum syariah dalam kategori
BUSN devisa, BUSN Non Devisa dan Statistik Deskriptif
Campuran yang terdaftar di Bank Statistik deskriptif akan
Indonesia. digunakan untuk mendeskripsikan secara
2.! Bank umum syariah yang menyajikan statistik variabel-variabel dalam
laporan keuangan selama lima tahun penelitian ini. Menurut Wiyono (2011),
berturut-turut yaitu dari tahun 2011 - bahwa statistik deskriptif merupakan
2015 dan laporan keuangan tersebut statistik yang menggambarkan fenomena
telah diaudit. atau karakteristik dari data yang telah
3.! Terdapat kelengkapan data yang dikumpulkan tang berlaku untuk
meliputi : laba komprehensif, digeneralisasikan. Ukuran yang
penyusutan, arus kas operasi, dan total digunakan untuk menggambarkan dan
aset yang dibutuhkan selama periode mendeskripsikan variabel adalah mean,
penelitian. median, standar deviasi, maksimum dan
4.! Laporan keuangan dinyatakan dalam minimum dari masing-masing data
rupiah. sampel.

Teknik Pengumpulan data yang Uji Normalitas


digunakan dalam penelitian ini adalah Uji Normalitas merupakan sebuah
studi kepustakaan yaitu suatu kegiatan uji yang dilakukan dengan tujuan untuk
yang dilakukan oleh peneliti untuk menilai sebaran data pada sebuah
menghimpun informasi yang relevan kelompok data atau variabel, apakah

":95=@=@! .A<B9:C=:D9:! &=:DE9F! #4:@A<G9F=@HA! "E;:F9:@=! .9C9! '9:E! $H;H! *I9<=9J!!!!!!!!!!!!!!


09:!'9:E!$H;H!#4:GA:@=4:95!0=!(:C4:A@=9! ! KN!
!
"#$%&"'()(&"*+!,$-%")!./%/)(&("%!0"%!./%1/2'"%1"%!"#$%&"%*(!!!
3456!78!!%46!7!,9:;9<=!8>7?!
sebaran data tersebut berdistribusi normal parametrik (Uji Beda). Independent t-test
ataukah tidak. Uji normalitas yang merupakan uji yang digunakan untuk
digunakan pada penelitian ini membandingkan dua sampel data yang
menggunakan uji Kolmogorov Smirnov tidak terkait atau bebas. Uji Independent
(Hidayat, 2013). Untuk mendeteksi t-test harus memenuhi persyaratan, yaitu
normalitas data dengan Kolmogorov kesamaan varian antara kedua kelompok
Smirnov (menggunakan != 5%), dengan yang dibandingkan. Caranya dengan
ketentuan pengambilan keputusan menggunakan langkah-langkah sebagai
sebagai berikut : berikut (Sarwono dan Ely, 2010) :
1.!Nilai asymptonic significance (2-
tailed) < 0,05 distribusi data adalah &%*.() !"#"(.+.%#) $%#)
tidak normal. !"01%&%*%#)
2.!Nilai asymptonic significance (2- Bank yang dijadikan sampel dalam
tailed) > 0,05 distribusi data adalah penelitian ini adalah Bank Umum
normal. Syariah dan Bank Umum Konvensional
yang telah memenuhi kriteria untuk
Uji Hipotesis dijadikan sampel. Adapun daftar Bank
Hipotesis dalam penelitian ini Umum Syariah dan Bank Umum
adalah hipotesis komparatif yang statistik Konvensional adalah sebagai berikut:
merupakan dugaan ada tidaknya Adapun data untuk tingkat
perbedaan secara signifikan nilai antar konservatisme akuntansi yang diukur
kelompok atau lebih. Untuk menguji dengan metode Accrual Measures dari
hipotesis komparatif dua sampel Givoly dan Hayn (2000) pada Bank
independent seperti pada penelitian ini Umum Syariah dan Bank Umum
digunakan uji Independent t-test. Konvensional selama tahun 2011-2015
adalah sebagai berikut :
Uji Independent t-test.
Independent t-test merupakan
bagian dari statistik inferensial
Tabel. 1
Tingkat Konservatisme Akuntansi dengan Metode Accrual Measures dari
Givoly dan Hayn (2000) Pada Bank Umum Syariah

Bank Umum Tingkat konservatisme Akuntansi


No. Syariah 2011 2012 2013 2014 2015
1 BNI Syariah 0.046872 0.014527 -0.0193438 -0.014973 0.017865
2 BCA Syariah 0.062728 0.080790 0.040553 -0.117845 0.035775
3 Bukopin Syariah 0.028559 0.007719 0.756390 -0.116776 -0.072037
Bank Mandiri
4
Syariah 0.020772 -0.034170 0.066789 0.009055 -0.000724
PT.Bank
5
Muamalat 0.143102 -0.009751 -0.047300 -0.011225 0.002418
6 Maybank Syariah -0.088761 0.047267 0.059365 -0.027493 -
7 BRI Syariah 0.043256 0.044864 -0.007784 0.065345 0.083799
8 BJB Syariah 0.033109 0.083440 -0.156719 0.010898 0.056943
9 Mega Syariah 0.204507 0.125136 0.005424 -0.007721 0.071817
10 Panin Syariah -0.212637 0.105845 0.203742 -0.091116 -0.032313
11 Victoria Syariah 0.124309 0.143078 8.164314 - -
Sumber : Laporan keuangan tahunan yang telah diolah, 2017

":95=@=@! .A<B9:C=:D9:! &=:DE9F! #4:@A<G9F=@HA! "E;:F9:@=! .9C9! '9:E! $H;H! *I9<=9J!!!!!!!!!!!!!!


09:!'9:E!$H;H!#4:GA:@=4:95!0=!(:C4:A@=9! ! KO!
!
"#$%&"'()(&"*+!,$-%")!./%/)(&("%!0"%!./%1/2'"%1"%!"#$%&"%*(!!!
3456!78!!%46!7!,9:;9<=!8>7?!

Tabel tingkat konservatisme konservatif yang tinggi. Penyebab


akuntansi pada Bank Umum Syariah adanya fluktuasi pada nilai tingkat
menunjukkan tingkat konservatisme konservatisme akuntansi dikarenakan
yang berfluktuasi selama periode 2011- adanya perbedaan alasan dalam
2015, hal tersebut dapat dilihat dari nilai menggunakan prinsip konservatisme
rasio dari tingkat konservatisme yang serta faktor lain seperti adanya pengaruh
terus mengalami perubahan. Tingkat dari, arus kas operasi dan total aset.
Konservatisme Akuntansi diukur dengan Perusahaan yang konservatif yang
Metode Accrual Measures dari Givoly menyajikan aset dan laba yang kecil
dan Hayn (2000) menunjukkan bahwa akan lebih menarik para investor ketika
semakin positif rasio tingkat arus kas yang dihasilkan tinggi dan arus
konservatisme maka akan semakin kas operasi berpengaruh positif terhadap
konservatif. Berdasarkan metode konservatisme akuntansi (Ardina dan
Accrual Measures dapat dilihat bahwa Indira, 2012) .
Bank victoria syariah memiliki tingkat
Tabel 2
Tingkat Konservatisme Akuntansi dengan Metode Accrual Measures dari
Givoly dan Hayn (2000) Pada Bank Umum Konvensional

Bank Umum Tingkat konservatisme Akuntansi


Konvensional 2011 2012 2013 2014 2015
1 Bank BNI 0.046872 0.014527 -0.014438 -0.014973 0.017865
2 Bank BCA -0.116061 0.045215 -0.024644 0.044566 0.031651
3 Bank Bukopin -0.061006 0.039699 -0.017139 0.04371 0.002490
4 Bank Mandiri 0.024322 -0.001662 0.002324 0.009055 -0.000724
5 Bank MNC - 0.047085 - - 0.092287
6 Maybank -0.017393 0.028207 0.002782 -0.041981 0.055670
7 BRI 0.010249 -0.029459 -0.017043 0.071082 0.031102
8 Bank BTN 0.051096 0.013698 -0.026131 -0.011462 0.009197
9 Bank Mega 0.104488 -0.017183 0.172630 -0.026627 -0.122979
10 Bank Panin -0.079509 -0.068369 0.047085 -0.055938 -0.005820
11 Bank Danamon -0.064860 -0.025772 0.017757 0.036443 0.057921
Sumber : Laporan keuangan tahunan yang telah diolah, 2017

Bank Umum Konvensional mempengaruhi penggunaan prinsip


berdasarkan tabel 2 memiliki tingkat konservatisme. Adanya penurunan laba
konservatisme akuntansi yang bersih juga mempengaruhi tingkat
berfluktuasi. Penyebab adanya fluktuasi konservatisme hal tersebut dapat dilihat
tingkat konservatisme pada Bank Umum dari Bank Danamon yang mengalami
Konvensional sama halnya dengan Bank penurunan pada laba bersih yang
Umum Syariah. Pengaruh arus kas menyebabkan selama 2 tahun pertama
operasi dan total aset yang merupakan Bank Danamon bersifat tidak konservatif
komponen dari pengukuran dan 3 tahun berikutnya bersifat
konservatisme juga menjadi alasan konservatif karena penurunan laba
dalam adanya perubahan tingkat bersih.
konservatisme. Ukuran perusahaan yang
dapat dilihat dari jumlah aset, akan Analisis Deskriptif Variabel Penelitian
mempengaruhi biaya politis yang akan Analisis statistik deskriptif
dihadapi perusahaan sehingga akan berfungsi mendeskripsikan atau memberi

":95=@=@! .A<B9:C=:D9:! &=:DE9F! #4:@A<G9F=@HA! "E;:F9:@=! .9C9! '9:E! $H;H! *I9<=9J!!!!!!!!!!!!!!


09:!'9:E!$H;H!#4:GA:@=4:95!0=!(:C4:A@=9! ! K?!
!
"#$%&"'()(&"*+!,$-%")!./%/)(&("%!0"%!./%1/2'"%1"%!"#$%&"%*(!!!
3456!78!!%46!7!,9:;9<=!8>7?!
gambaran terhadap obyek yang diteliti nilai maksimum pada Bank Umum
melalui data sampel atau populasi Syariah adalah 8.164314, nilai tersebut
sebagaimana adanya, tanpa melakukan diperoleh dari data Bank Panin Syariah
analisis dan membuat kesimpulan yang dan Victoria syariah. Bank Umum
berlaku umum. Pada statistik deskriptif Konvensional memiliki nilai minimum
ini akan dikemukakan cara-cara sebesar - 0.122979 dan nilai minimum 0,
penyajian data, dengan tabel biasa 0081927, nilai tersebut diperoleh dari
maupun distribusi frekuensi : grafik garis data tingkat konservatisme pada Bank
maupun batang; diagram lingkaran; Mega. Bank Umum Syariah memiliki
pictogram; penjelasan kelompok melalui nilai rata-rata rasio konservatisme lebih
modus, median, mean, dan variasi besar dari pada Bank Umum
kelompok melalui rentang dan Konvensional hal tersebut dapat dilihat
simpangan baku (Sugiyono, 2015). dari nilai rata-rata Bank Umum Syariah
Statistik deskriptif tingkat sebesar 0,18842416 sedangkan Bank
konservatisme Bank Umum Syariah dan Umum Konvensional sebesar
Bank Umum Konvensional yang 0,00819275. Bank Umum Syariah
dijelaskan dengan nilai minimum, nilai memiliki standar deviasi sebesar
maksimum, nilai mean dan nilai standar 1.135288595 dan Bank Umum
deviasi. Nilai minimum adalah nilai Konvensional sebesar 0.054266397.
terendah dari suatu populasi pada
periode tertentu, nilai maksimum adalah Uji Normalitas
nilai tertinggi dari suatu populasi pada Uji Normalitas bertujuan untuk
periode tertentu, nilai mean adalah nilai mengetahui normal atau tidaknya suatu
yang dihasilkan dari hasil bagi atas total distribusi data. Pada penelitian ini
jumlah nilai keseluruhan populasi menggunakan uji Kolmogorov Smirnov.
dengan total populasinya, sedangkan Uji normalitas digunakan untuk
standar deviasi adalah simpangan baku menganalisis apakah data yang
yang merupakan variabel sebaran data. digunakan pada penelitian ini telah
Bank Umum Syariah memiliki berdistribusi normal atau tidak.
nilai minimum sebesar -0,212637 dan

Tabel 3
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
log_tingkat_
konservatisme
N 62
Normal
Mean -1.4139
Parametersa,b
Std. Deviation .58303
Absolute .101
Most Extreme
Differences Positive .088
Negative -.101
Kolmogorov-Smirnov Z .799
Asymp. Sig. (2-tailed) .546
a. Test distribution is Normal.
Sumber : Data yang diolah dengan SPSS 21, 2017

Uji Kolmogorov Smirnov lebih besar dibandingkan dengan 0,05


menunjukkan bahwa nilai signifikansi yaitu 0,546 > 0,05 sehingga data
":95=@=@! .A<B9:C=:D9:! &=:DE9F! #4:@A<G9F=@HA! "E;:F9:@=! .9C9! '9:E! $H;H! *I9<=9J!!!!!!!!!!!!!!
09:!'9:E!$H;H!#4:GA:@=4:95!0=!(:C4:A@=9! ! KP!
!
"#$%&"'()(&"*+!,$-%")!./%/)(&("%!0"%!./%1/2'"%1"%!"#$%&"%*(!!!
3456!78!!%46!7!,9:;9<=!8>7?!

penelitian ini telah terdistribusi normal. seperti yang ditunjukkan pada tabel 3
Uji normalitas yang dilakukan pada bahwa nilai N adalah 62.
penelitian dilakukan dengan cara
mentransformasi data tersebut ke dalam Uji Hipotesis
logaritma hal tersebut dilakukan karena Uji hipotesis pada penelitian ini
data sebelumnya menunjukkan bahwa menggunakan independent t-test yaitu
data tidak terdistribusi dengan normal uji komparatif atau uji untuk mengetahui
tetapi setelah ditransformasikan maka adakah perbedaan mean atau beda dua
jumlah data yang semula berjumlah 104 rata-rata antara 2 kelompok bebas yang
menjadi 62 hal tersebut disebabkan berskala data interval atau rasio. Adapun
jumlah Bank Umum Syariah dan Bank hasil dari uji hipotesis dengan
Umum Konvensional yang konservatif independent t-test adalah sebagai
selama tahun 2011-2015 sebanyak 62 berikut:
Tabel 4
Group Statistics
Bank Std. Std. Error
N
Umum Mean Deviation Mean
Bank Umum 33 -2.9195 1.47311 .25644
log_ Tingkat syariah
konservatisme Bank Umum 29 -3.6381 1.07776 .20013
Konvensional

Berdasarkan data pada tabel 2015. Rata-rata tingkat konservatisme


diatas bahwa Bank Umum Syariah akuntansi untuk Bank Umum Syariah
bersifat konservatif sebanyak 33 kali dan sebesar -2,9195 dan BankUmum
sebanyak 19 kali bersifat tidak Konvensional sebesar -3,6381. Standar
konservatif sedangkan Bank Umum deviasi pada Bank Umum syariah
Konvensional bersifat konsevatif sebesar 1, 47311 dan standar deviasi
sebanyak 29 kali dan 23 kali bersifat untuk BankUmum Konvensional sebesar
tidak konservatif selama periode 2011 - 1, 07776.

Tabel 5
Tabel Independent t-test
Statistical Test
Levene’s Test
Rasio Tingkat for Equality of t-test for Equality of mean
konservatisme Variance interveal 95%
F Sig. T Sig. 2-tailed Mean Diff
Equal Variances
.527 .471 2.166 .034 .31208
Assumed
Equal Variances
2.209 .031 .31208
Not assumed
Sumber: Data olahan SPSS 21, 2017

Dari tabel 5 dapat ditentuka nilai varian H0: Tidak ada perbedaan varians
dengan kriteria yang telah ditentukan antara data tingkat konservatisme
sebagai berikut : untuk Bank Umum Syariah dan
1.! Hipotesis Operasional Bank Umum Konvensional.

":95=@=@! .A<B9:C=:D9:! &=:DE9F! #4:@A<G9F=@HA! "E;:F9:@=! .9C9! '9:E! $H;H! *I9<=9J!!!!!!!!!!!!!!


09:!'9:E!$H;H!#4:GA:@=4:95!0=!(:C4:A@=9! ! M>!
!
"#$%&"'()(&"*+!,$-%")!./%/)(&("%!0"%!./%1/2'"%1"%!"#$%&"%*(!!!
3456!78!!%46!7!,9:;9<=!8>7?!
H1: Ada Perbedaan varians antara 2. Menentukan Kriteria Pengambilan
data tingkat konservatisme untuk Keputusan
Bank Umum Syariah dan Bank Kriteria pengambilan keputusan
Umum Konvensional. dapat dilakukan dengan menggunakan
dua cara, yaitu dengan cara
2.! Tentukan Kriteria Pengambilan menggunakan angka signifikansi atau
Keputusan menggunakan angka t. Kriteria
Kriteria pengambilan keputusan dengan pengambilan keputusan dengan
menggunkan dua cara, yaitu dengan cara menggunakan angka signifikansi adalah
menggunakan angka signifikansi atau sebagai berikut:
menggunakan angka F. Cara untuk 1.!Jika signifikansi > 0,05 maka, H0
menggunakan angka signifikansi ialah diterima
dengan Kriteria Pengambilan Keputusan 2.!Jika signifikansi < 0,05 maka H0
sebagai berikut : ditolak
1.!Jika signifikansi > 0,05 maka H0 Pada tabel 5 menunjukkan bahwa
diterima nilai signifikansi sebesar 0,034. Oleh
2.!Jika signifikansi < 0,05 maka H0 karena angka signifikansi < 0,05 yaitu
ditolak 0,034 < 0,05 maka H0 ditolak dan H1
Angka F hitung yang mengasumsikan diterima. Artinya ada perbedaan rata-rata
kedua varians sama adalah 0,527 dengan tingkat konservatisme akuntansi pada
signifikansi sebesar 0,471. Oleh karena Bank Umum Syariah dan Bank Umum
angka signifikansi hitung > 0,05 yaitu konvensional.
0,471 > 0,05, maka H0 diterima dan H1 Untuk kriteria pengambilan keputusan
ditolak. Artinya tidak terdapat perbedaan dengan menggunakan angka t adalah
varians kelompok data tingkat sebagai berikut :
konservatisme akuntansi pada Bank 1.!Jika t hitung > t tabel, maka H0
Umum Syariah dan Bank Umum ditolak
Konvensional. 2.!Jika t hitung < t tabel, maka H0
Untuk membandingkan rata-rata diterima
tingkat konservatisme akuntansi pada Menghitung angka t tabel dengan
Bank Umum Syariah dan Bank Umum ketentuan sebagai berikut: besarnya !
Konvensional dapat dilakukan dengan ialah 0,05 dengan degree of freedom
menggunakan t test . Bila kedua varian sebesar n-2 atau 62-2 = 60, maka angka t
sama maka maka digunakan Equal tabelnya ialah 2,003 dan t hitung sebesar
Variances assumed t hitung untuk 2,166 karena t hitung lebih besar dari t
tingkat konservatisme akuntansi dengan tabel yaitu 2,166 > 2,003 maka H0
kriteria sebagai berikut: ditolak dan H1 diterima artinya bahwa
terdapat perbedaan tingkat
Hipotesis Operasional konservatisme akuntansi pada Bank
H0 :Tidak terdapat perbedaan tingkat Umum Syariah dan Bank Umum
konservatisme akuntansi pada Konvensional.
Bank Umum Syariah dan Bank
Umum Konvensional. &%*.()$%#)!"01%&%*%#))
HA :Terdapat perbedaan tingkat Konservatisme merupakan salah
konservatisme akuntansi pada satu prinsip dalam akuntansi yang dapat
Bank Umum Syariah dan Bank digunakan oleh Bank Umum Syariah dan
Umum Konvensional. Bank Umum Konvensional dalam
penyusunan laporan keuangan. Laporan
keuangan yang disajikan akan

":95=@=@! .A<B9:C=:D9:! &=:DE9F! #4:@A<G9F=@HA! "E;:F9:@=! .9C9! '9:E! $H;H! *I9<=9J!!!!!!!!!!!!!!


09:!'9:E!$H;H!#4:GA:@=4:95!0=!(:C4:A@=9! ! M7!
!
"#$%&"'()(&"*+!,$-%")!./%/)(&("%!0"%!./%1/2'"%1"%!"#$%&"%*(!!!
3456!78!!%46!7!,9:;9<=!8>7?!
memberikan informasi bagi pemakai menunjukkan nilai rata-rata
laporan keuangan tersebut. Pemilihan konservatisme Bank umum Syariah lebih
penggunaan prinsip konservatisme akan konservatif. Sedangkan pada uji
berbeda pada setiap jenis perusahaan. independent t-test penarikan kesimpulan
Tingkat konservatisme pada Bank dengan menggunakan angka signifikansi
Umum Syariah dan Bank Umum dan menggunakan angka t. Kedua cara
Konvensional dipengaruhi oleh aturan, pengambilan keputusan tersebut
tujuan, pertanggungjawaban, serta menunjukkan adanya perbedaan tingkat
kepentingan yang berbeda dari kedua konservatisme akuntansi pada Bank
bank tersebut. Perbedaan alasan dalam Umum Syariah dan Bank Umum
menggunakan prinsip konservatisme Konvensional.
pada kedua bank tersebut dapat dilihat Hasil signifikansi menunjukkan
pada tabel 1 dan 4 yang menunjukkan bahwa angka signifikansi < 0,05 yaitu
bahwa Bank Umum Syariah dan Bank 0,034 < 0,05 maka H0 ditolak dan H1
Umum Konvensional selama 5 tahun diterima. Artinya ada perbedaan rata-rata
memiliki tingkat konservatisme yang tingkat konservatisme akuntansi pada
berbeda-beda . Bank Umum Syariah dan Bank Umum
Berdasarkan tabel 3 dapat dilihat konvensional sedangkan penarikan
bahwa nilai rata-rata tingkat kesimpulan menggunakan t hitung
konservatisme Bank Umum Syariah menunjukkan bahwa t hitung lebih besar
lebih besar dari Bank Umum dari t tabel yaitu 2,166 > 2,003 maka H0
Konvensional yaitu 0,18842416 dan ditolak dan H1 diterima artinya bahwa
0,0081927, hal tersebut menunjukkan terdapat perbedaan tingkat
tingkat konservatisme Bank Umum konservatisme akuntansi pada Bank
Syariah lebih tinggi karena berdasarkan Umum Syariah dan Bank Umum
metode pengukuran dari Givoly dan Konvensional. Hasil penelitian ini
Hayn (2000) bahwa semakin positif nilai mendukung penelitian dari (Al Abbad,
rasio konservatisme maka akan semakin 2016) yang menyatakan bahwa terdapat
konservatif. Bank Umum Syariah dapat perbedaan tingkat konservatisme
lebih konservatif karena dengan akuntansi Pada Bank Umum Syariah dan
penerapan prinsip konservatisme maka Bank Umum Konvensional dimana Bank
akan mengurangi adanya tindakan Umum Syariah lebih Konservatif
asimetri informasi dengan pemberian dibandingkan Bank Umum
sinyal-sinyal melalui penggunaan prinsip Konvensional.
konservatisme dalam penyusunan Ada beberapa faktor yang
laporan keuangan sehingga laba yang menyebabkan Bank Umum Syariah lebih
disajikan akan lebih berkualitas. konservatif diantaranya adalah adanya
Laba yang berkualitas dapat biaya litigasi yang lebih besar dan
menghindari investor dari tindakan prinsip amanah yang terdapat dalam
manajemen laba dan hal ini sesuai Bank Umum Syariah. Bank Umum
dengan teori signaling. Hasil uji Syariah dan Bank Umum Konvensional
hipotesis dengan menggunakan menghadapi resiko litigasi baik dari
Independent t-test dan pada tabel 5 investor atau lembaga lainnya yang
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan mempunyai perlindungan hukum yang
tingkat konservatisme akuntansi Pada melekat pada peraturan yang ada baik
Bank Umum Syariah dan Bank Umum berdasarkan perjanjian antara perusahaan
Konvensional. Hasil pengujian dan investor maupun karena adanya
menunjukkan adanya perbedaan rata-rata peraturan dari regulator yang mengikat,
tingkat konservatisme yang yang dapat dijadikan landasan untuk

":95=@=@! .A<B9:C=:D9:! &=:DE9F! #4:@A<G9F=@HA! "E;:F9:@=! .9C9! '9:E! $H;H! *I9<=9J!!!!!!!!!!!!!!


09:!'9:E!$H;H!#4:GA:@=4:95!0=!(:C4:A@=9! ! M8!
!
"#$%&"'()(&"*+!,$-%")!./%/)(&("%!0"%!./%1/2'"%1"%!"#$%&"%*(!!!
3456!78!!%46!7!,9:;9<=!8>7?!
mengajukan perkara hukum apabila hak- diterapkan merupakan sinyal yang
hak mereka tidak dipenuhi oleh pihak diberikan pihak manajemen dalam
Bank. Terkait dengan biaya litigasi atau melindungi investor dan mengurangi
tuntutan hukum maka litigasi lebih kecil asimetri informasi.
kemungkinannya terjadinya bagi Penelitian ini mendukung penelitian
perusahaan yang understate net asset Juanda (2012) yang membuktikan bahwa
dibandingkan dengan perusahaan yang meskipun adanya konvergensi IFRS, dan
over state net asset. Konservatisme tidak ditekankan prinsip konservatisme
akuntansi digunakan untuk akuntansi dalam IFRS namun, prinsip
menghindarkan Bank Umum Syariah konservatisme tidak hilang dan masih
dan Bank Umum Konvensional dari digunakan oleh banyak perusahaan.
potensi munculnya resiko litigasi. Pengimplementasian prinsip
Sedangkan untuk prinsip amanah yang konservatisme pada penelitian ini
terdapat pada Bank Umum Syariah hal dibuktikan dengan Bank Umum Syariah
tersebut akan membuat mereka dan Bank Umum Konvensional yang
menghindari tindakan manajemen laba. lebih dominan bersifat konservatif
Bank Umum Konvensional selama tahun 2011-2015. Adapun hal
menggunakan prinsip konservatisme yang menyebabkan konservatisme masih
dalam menyajikan laporan keuangan diterapkan kerena pengguna masih
untuk kepentingan perusahaan seperti merasakan manfaat dari pelaporan yang
untuk mengurangi insentif pajak konservatif.
(Raharja dan Amelia, 2014), Perbedaan tingkat konservatisme
menghadapi konflik Bondholders- pada Bank Umum Syariah dan Bank
Shareholders seputar kebijakan Deviden Umum Konvensional dinilai wajar
(Sari, 2004), mendapatkan laba yang karena prinsip konservatisme akuntansi
lebih berkualitas kualitas (Tuwentina pada dasarnya merupakan suatu reaksi
dan Dewa, 2014) dan mengurangi kehati-hatian (prudent) terhadap
adanya asimetri informasi yang dapat ketidakpastian (Ardina dan Indira,
memicu adanya tindakan manajemen 2012). Ketidakpastian dalam proses
laba. bisnis dan ekonomi terjadi ketika para
Pihak-pihak yang mempunyai manajer dihadapkan pada situasi dimana
kepentingan dengan perusahaan, baik harus mengantisipasi terjadinya rugi
investor, maupun kreditor, menyerahkan tetapi tidak mengantisipasi terjadinya
tugas dan wewenang kepada manajemen laba, sehingga praktik ini dapat
perusahaan untuk mengelola perusahaan menghasilkan angka-angka biaya yang
dengan baik. Namun investor dan tinggi dan sebaliknya menghasilkan
kreditor tersebut tidak dapat sepenuhnya angka-angka laba yang rendah. Salah
memantau manajemen dalam satu alasan bagi konservatisme ini adalah
melaksanakan tugas dan wewenang adanya kecendrungan kearah pesimisme
tersebut. Konservatisme akuntansi dapat yang dianggap perlu untuk mengimbangi
digunakan untuk menghindari perilaku Over optimisme para manajer maupun
opportunistik dari pihak manajemen para pemilik.
terkait dengan informasi asimetris yang
ada. Sehingga dengan konservatisme 2"*.0!'(%#)$%#)*%-%#)
akuntansi maka diharapkan bahwa Hasil penelitian menunjukkan
informasi yang diberikan manajemen bahwa terdapat perbedaan yang
adalah informasi yang dapat diandalkan signifikan pada tingkat konservatisme
oleh investor. Sesuai dengan teori sinyal akuntansi yang ada di Bank Umum
bahwa konservatisme akuntansi yang Syariah dan Bank Umum Konvensional

":95=@=@! .A<B9:C=:D9:! &=:DE9F! #4:@A<G9F=@HA! "E;:F9:@=! .9C9! '9:E! $H;H! *I9<=9J!!!!!!!!!!!!!!


09:!'9:E!$H;H!#4:GA:@=4:95!0=!(:C4:A@=9! ! ML!
!
"#$%&"'()(&"*+!,$-%")!./%/)(&("%!0"%!./%1/2'"%1"%!"#$%&"%*(!!!
3456!78!!%46!7!,9:;9<=!8>7?!
di Indonesia. Perbedaan dalam tingkat Dalam penelitian ini terdapat
konservatisme pada Bank Umum beberapa keterbatasan yang masih perlu
Syariah dan Bank Umum Konvensional direvisi bagi peneliti selanjutnya antara
dipengaruhi oleh manfaat dari penerapan lain: Pada penelitian ini hanya
prinsip konservatisme, aturan, serta menggunakan sampel 5 Bank Umum
pertanggungjawaban dalam kedua bank Syariah dan 5 Bank Umum
tersebut. Manfaat dari diterapkannya Konvensional sehingga tidak
prinsip konservatisme seperti, untuk keseluruhan dari populasi digunakan dan
mengurangi pajak, menghasilkan laba tahun pengamatan yang hanya 5 tahun.
yang berkualitas, meminimalisir Peneliti selanjutnya juga dapat
tindakan manajemen laba, mengurangi menggunakan objek penelitian yang lain
biaya litigasi , mengatasi kesulitan selain perbankan, serta menambah
keuangan dan mengurangi konflik periode pengamatan, dan menggunakan
Bondholders-shareholders membuat metode pengukuran konservatisme
Bank Umum Syariah dan Bank Umum dengan metode yang lain seperti book to
Konvensional memiliki tingkat market ratio dan discretionary Accrual.
konservatisme yang berbeda .
) Konservatisme Simposium
$%3+%-)!'*+%2%) Nasional Perpajakan 4. Jakarta.
Alabbad, Amal. 2016. Accounting Hidayat, Anwar. 2013. Penjelasan
Conservatism in Islamic Banking. Tentang Uji Normalitas dan
International r eview of Metode Perhitungan
accounting,banking and finance. www.statistikian.com. Diakses pada
Vol 8, No. 1, Spring, 2016, Pages tanggal 8 April 2017
32-53. Ikatan Akuntan Indonesia. 2010.
Antonio, Muhammad Syafi’i. 2001. “Pernyataan Standar Akuntansi
Bank Syariah Dari Teori Ke Keuangan”. Jakarta. Salemba
Praktik.Gema Insani, Indonesia. Empat.
Bank Indonesia. 2016. Laporan Juanda, Ahmad. 2007. “Pengaruh Risiko
Keuangan Bank Umum Litigasi Dan Tipe Strategi
Konvensional 2011-2015. Terhadap
www.bi.go.id/laporan-keuangan-bank- Juanda, Ahmad. 2012. Kandungan
umum-Syariah-2011-2015. Prinsip Konservatisme Dalam
Diakses Tanggal 28 Desember Standar Akuntansi Keuangan
2016. Berbasis IFRS. Jurnal humanity,
Booklet Perbankan Indonesia. 2011. Volume 7, No 2, Juli 2012; 24-
Jakarta : Bank Indonesia. 23.
BursaEfek Indonesia. 2016. Laporan Kuspratiwi, Indira dan Ari. 2014.
Keuangan Bank Umum Pengaruh Konvergensi IFRS Dan
Konvensional 2011-2015. Kepemilikan Saham Asing
www.idx.co.id/laporan-keuangan- Terhadap Konservatisme
bank-umum-konvensional-2011- Akuntansi. Economic & Business
2015. Diakses Tanggal 28 Research.
Desember 2016. Kusuma, I Made. 2014. Pengaruh
Fitriany, Haniati Sri. 2010. Pengaruh Konservatisme Terhadap
Konservatisme Terhadap Asimetri Hubungan Employee Stock Option
Dengan Menggunakan Beberapa Plan Dengan manajemen laba. E-
Model Pengukuran Jurnal Akuntansi. ISSN : 2302-
8556.

":95=@=@! .A<B9:C=:D9:! &=:DE9F! #4:@A<G9F=@HA! "E;:F9:@=! .9C9! '9:E! $H;H! *I9<=9J!!!!!!!!!!!!!!


09:!'9:E!$H;H!#4:GA:@=4:95!0=!(:C4:A@=9! ! MK!
!
"#$%&"'()(&"*+!,$-%")!./%/)(&("%!0"%!./%1/2'"%1"%!"#$%&"%*(!!!
3456!78!!%46!7!,9:;9<=!8>7?!
Prabaningrat dan Widanaputra. 2015. pada Perusahaan-Perusahaan yang
Pengaruh Good Corporate Terdaftar di Bursa Efek Negara:
Governance dan Konservatisme Indonesia, Singapura, dan India.
Akluntansi Pada Manajmen Laba. Simposiun Nasional Akuntansi 18.
E-Jurnal Akuntansi ISSN: 2302- Malaysia,
8556. Tuwentina, Putu dan Wirama. 2014.
Pramudita, Nathania. 2012. Pengaruh Pengaruh Konservatisme
Tingkat Kesulitan Keuangan dan Akuntansi Dan Good Corporate
Tingkat Hutanglaba.
Governance pada Kualitas Terhadap
E- Konservatis
Prasetya , Putu dan Naniek. 2015. Journal Akuntansi. ISSN: 2302 –
Pengaruh Konservatisme 8556.
Akuntansi Pada Indikasi Wardhani, Ratna. 2008. Tingkat
Timbulnya Sengketa Pajak Konservatisme Akuntansi Di
Penghasilan Badan. E-Juranal Indonesia Dan Hubungannya
Akuntansi . ISSN: 2302- 8556. Dengan Karakteristik Dewan
Raharja, Natalia dan Amelia. 2014. Sebagai Salah Satu Mekanisme
Pengaruh Insentif Pajak dan Faktor Corporate Governance. SNA 11 :
Nonpajak Terhadap Ikatan Akuntan Indonesia.
Konservatisme Akuntansi Wijaya, Anggita L. 2012. Pengukuran
perusahaan manufaktur terdaftar di Konservatisme Akuntansi. Jurnal
BEI. Simposium nasional Akuntansi dan Pendidikan.
perpajakan 4. Volume 1, Nomor 1.
Saputri, Yuliani Diah. 2013. Faktor- Wikipedia Bahasa Indonesia. Sejarah
faktor yang mempengaruhi pilihan Bank Umum Syariah dan Bank
perusahaan terhadap Umum
konservatisme akuntansi. Jurnal Konvensional.www.wikipedia.org/
analisis akuntansi. ISSN 2252- /wiki//sejarah_bank_umum_Syaria
6765 h_dan_bank_umum_
Sari, C. Dan D. Adhariani. 2009. konvensional. Diakses Tanggal 28
Konservatisme akuntansi dan Februari 2017.
faktor-faktor yang Wiyono, Gendro.2011. Merancang
mempengaruhinya. Simposium Penelitian Bisnis dengan alat
Nasional Akuntansi XI.Jakarta analisis SPSS 17.0 dan Smart PLS
Sarwono dan Ely, S. 2010. Riset 2.0 OPP STIM YKPN:
Akuntansi menggunakan SPSS. Yogyakarta.
Yogyakarta. Graha Ilmu. Yulianti, Nur W. 2014. Siklus Hidup
Septiana, Indah P dan M. Irfan. 2015. Perusahaan dan Konservatisme
Konservatisme Akuntansi, Akuntansi. Jurnal Bisnis dan
Efektivitas Komite Audit Manajemen. Vol 4, No. 2.
Sugiyono. 2015. Metode Yustina, Reny. 2013. Pengaruh
Penelitian Manajemen. Alfabeta. Konvergensi IFRS dan Mekanisme
Bandung. Good Corporate Governance
Sugiyono. 2015.Statistik Nonparametris Terhadap Tingkat Konservatisme
Untuk Penelitian. Alfabeta. Akuntansi. Jurnal ilmiah
Bandung. Mahasiswa FEB. Vol 1, No 2.
Syarif, Firman dan Daniel A.U.P. 2015. Zelmiyanti, Riri. 2014. Perkembangan
Pengaruh Tingkat Konvergensi Penerapan Prinsip Konservatisme
IFRS dan Perlindungan Bagi Dalam Akuntansi. JRAK. Vol. 5
Investor Terhadap Kualitas Laba No. 1. Hal. 50-55.

":95=@=@! .A<B9:C=:D9:! &=:DE9F! #4:@A<G9F=@HA! "E;:F9:@=! .9C9! '9:E! $H;H! *I9<=9J!!!!!!!!!!!!!!


09:!'9:E!$H;H!#4:GA:@=4:95!0=!(:C4:A@=9! ! MM!
!
"#$%&"'()(&"*+!,$-%")!./%/)(&("%!0"%!./%1/2'"%1"%!"#$%&"%*(!!!
3456!78!!%46!7!,9:;9<=!8>7?!

":95=@=@! .A<B9:C=:D9:! &=:DE9F! #4:@A<G9F=@HA! "E;:F9:@=! .9C9! '9:E! $H;H! *I9<=9J!!!!!!!!!!!!!!


09:!'9:E!$H;H!#4:GA:@=4:95!0=!(:C4:A@=9! ! MN!

Anda mungkin juga menyukai