PROPOSAL PENELITIAN
Disusun Oleh :
NURUL ISTIQOMAH
NIM : 1811304120
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2021
1
LITERATURE REVIEW : PENGARUH KADAR RHEUMATOID FACTOR
TERHADAP KADAR
C-REACTIVE PROTEIN (CRP) PADA PENDERITA RHEUMATOID
ARTHRITIS
PROPOSAL PENELITIAN
Disusun Oleh :
NURUL ISTIQOMAH
NIM : 1811304120
2
iii
HALAMAN PENGESAHAN
PROPOSAL PENELITIAN
Disusun Oleh :
NURUL ISTIQOMAH
1811304120
Oleh :
Tanda tangan :
iv
Dengan ini peneliti menyatakan bahwa dalam penelitian ini tidak terdapat karya
yang pernah diajukan untuk skripsi lain atau untuk memperoleh gelar sarjana
terapan Kesehatan pada perguruan tinggi lain dan sepanjang pengetahuan peneliti
juga tidak terdapat karya orang lain atau pendapat yang pernah ditulis atau
diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan
Tanda tangan,
Nurul Istiqomah
v
HALAMAN PENGESAHAN
PROPOSAL SKRIPSI
Disusun oleh:
NURUL ISTIQOMAH
NIM : 1811304120
Oleh :
Tanggal :
Tanda tangan :
KATA PENGANTAR
vi
Bismillahirahmanirrahim
Puji syukur kepada Allah SWT karena atas rahmatNya penulis dapat
yang ada sehingga dalam penyelesaian proposal ini tidak lepas dari bantuan, doa
restu dan bimbingan serta arahan dari berbagai pihak, oleh karena itu dalam
Yogyakarta.
2. Bapak Moh. Ali Imron, S.Sos., M.Fis selaku Dekan Fakultas ilmu
3. Ibu Isnin Aulia Ulfah Mu’awanah, S.Si., M.Sc selaku Ketua Prodi Sarjana
4. Ibu Farida Noor Irfani, S.Si., M.Biomed selaku Dosen Pembimbing yang
6. Ibu, Bapak, Kakak dan adek yang selalu mengetuk pintu langit dengan
7. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang
Nurul Istiqomah
DAFTAR ISI
viii
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN..............................................................................iii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................v
KATA PENGANTAR...........................................................................................vi
DAFTAR ISI.......................................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................x
DAFTAR TABEL.................................................................................................xi
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................5
C. Tujuan Penelitian..........................................................................................6
D. Manfaat Penelitian.......................................................................................6
E. Ruang Lingkup..............................................................................................7
F. Keaslian Penleitian...........................................................................................8
A. Tinjauan Teoritis.........................................................................................12
B. Kerangka Konsep........................................................................................38
C. Hipotesis Penelitian.....................................................................................38
D. Tinjauan Islam.............................................................................................39
C. Sumber Data................................................................................................42
E. Pengumpulan Data......................................................................................45
F. Variabel Penelitian......................................................................................47
G. Jalannya Penelitian......................................................................................48
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................49
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
atau respon autoimun, sehingga imun seseorang bisa terganggu dan turun yang
menyebabkan hancurnya organ sendi dan lapisan pada sinovial, Terutama pada
tangan, Kaki dan lutut (Masruroh, et al., 2020; Sakti & Muhlisin, 2019). Sebagian
et al., 2017).
tahun 2015 sebanyak 22% atau lebih dari 50 juta orang dewasa di Amerika
Serikat berusia lebih dari 18 tahun di diagnosa arthritis. Berdasarkan data tersebut,
sekitar 3% atau 1,5 juta orang dewasa mengalami rheumatoid arthritis. Data
1
menurut American College of rhematology/europan league against rheumatism
citrullinated peptid (anti CCP) biasanya digunakan dalam diagnosis dini dan
namun hubungan antara anti CCP terhadap beratnya penyakit tidak konsisten, laju
endap darah (LED) dan C-Reactive Protein (CRP) menunjukkan adanya proses
inflamasi, akan tetapi memiliki spesifitas yang rendah untuk rheumatoid arthritis
(RA). Tes ini berguna untuk memonitor aktivitas penyakit dan responnya terhadap
abnormal dalam hal kualitas dan jumlahnya yang meningkat drastis. Sampel
cairan ini biasanya di ambil dari sendi (lutut), untuk kemudian diperiksa dan
2
diagnosis tenaga kesehatan atau gejala di kota Magelang 28,9%, Sedangkan di
Kabupaten Magelang 11,7% (Fajri & Muhlisin, 2019). Menurut Riskesdas (2018),
kesadaran dan salah pengertian tentang penyakit ini cukup tinggi. Keadaan inilah
autoantibodi, yaitu anti IgG atau rheumatoid factor (RF). Rheumatoid factor
lain. Rheumatoid factor dapat berupa variasi IgG, IgM, atau IgA, tetapi diduga
IgM berperan penting, yang bereaksi dengan IgG sebagai antigen. Kompleks imun
dapat ditemukan pada 80% pasien dengan rheumatoid arthritis (Umar, 2016).
C-Reaktive Protein (CRP) merupakan salah satu Protein Fase Akut (PFA),
termasuk golongan protein yang kadarnya dalam darah meningkat pada infeksi
2012). Dalam waktu yang relatif singkat (6-8 jam) setelah terjadinya reaksi radang
3
akut/kerusakan jaringan, sintesis dan sekresi CRP meningkat dengan tajam.
(Handojo I, 2004).
pemeriksaan laboratorium yang paling sering diukur dalam menilai respon suatu
(C-RP) adalah salah satu protein fase akut yang terdapat dalam serum normal
walaupun dalam jumlah amat kecil. Dalam beberapa keadaan tertentu dengan
reaksi radang atau kerusakan jaringan (nekrosis), baik yang disebabkan oleh
penyakit infeksi maupun yang bukan oleh karena infeksi (Susilo, et al., 2020).
(Nikiphorou, et al., 2016), bahwa hingga 20-30% pasien yang termasuk gejala
rematoid artritis, dalam uji klinis menunjukkan seronegatif. Pada Rumah Sakit
positif pada waktu itu) adalah satu-satunya presentasi yang benar dari penyakit
ini.
4
Berdasarkan penelitian oleh Selvarasu, (2016) dari hasil penelitian
diperoleh proporsi terbanyak RA fase flare pada kelompok usia 41-50 tahun
pada kadar CRP (100%) dan LED (95,7%). Dari hasil uji statistik Koefisien
korelasi terdapat hubungan antara kadar C-Reactive Protein (CRP) dan Laju
Endap Darah (LED) pada pasien rheumatoid arthritis fase flare (p-value 0,005)
hubungan yang sedang antara kadar CRP dan LED pada rheumatoid arthritis fase
flare.
penyakit lebih terkendali atau secara hati-hati menurunkan dosis obat jika pasien
proses peradangan dan infeksi pada pasien rheumatoid arthritis. Penentuan kadar
dari landasan di atas, peneliti bermaksud untuk melakukan studi terkait pengaruh
kadar Rheumatoid Factor (RF) terhadap Kadar C-Reactive Protein (CRP) pada
B. Rumusan Masalah
Protein (CRP) dan faktor manakah yang lebih mempengaruhi antara faktor
C. Tujuan Penelitian
Arthritis.
6
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
Arthritis.
E. Ruang Lingkup
7
2. Ruang Lingkup Waktu
Penelitian ini dilakukan dari bulan Juni 2022 sampai bulan November
2022.
8
9
F. Keaslian Penleitian
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian
Nama
Judul Penelitian Metodelogi dan Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
Peneliti
Syamsul Pengaruh Kadar Rheumatoid Penelitian ini termasuk jenis penelitian Persamaan antara Perbedaan
Bakhri, Factors Terhadap Kadar C- observasi analitik dengan pendekatan kedua penelitian ini penelitian ini
(2017) reaktif Protein Dan Nilai Laju studi regresi, untuk mengetahui terletak pada terletak pada
Endap Darah Pada Penderita keberadaan hubungan dan tingkat variable penelitian, metode penelitian
Artritis Reumatoid hubungan antar variabel yang yaitu jenis dengan
direfleksikan dalam koefisien regresi. parameter menggunakan
Sehingga hasilnya dapat pemeriksaan observasi analitik.
digeneralisasikan ke populasi. rheumatoid faktor
dan parameter C-
Reaktif Protein
Harti & Pemeriksaan Rheumatoid Data diperoleh dari laboratorium Rumah Persamaan terletak Perbedaan dengan
Yuliana, Faktor Pada Penderita
Umum Brayat Minulya Surakarta secara pada variable penelitian
(2012) Rheumatoid Arthritis
acak, sampel darah diambil dari pasien penelitian yaitu sekarang terletak
10
Nama
Judul Penelitian Metodelogi dan Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
Peneliti
Nama
Judul Penelitian Metodelogi dan Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
Peneliti
Thalia Pengaruh pemberian terapi Sampel yang digunakan adalah Mice Persamaan terletak Perbedaan dengan
Tamara, oksigen hiperbarik 2,4 ATA
BALB/C jantan sebanyak 16 ekor yang pada variable penelitian
Hendrata terhadap kadar C-Reactive
dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu 1) penelitian yaitu C- sekarang terletak
Erry, Totot Protein (CRP) darah mencit
Mudjiono model rheumatoid arthritis kelompok mencit yang diinduksi menjadi Reaktive protein pada desain dan
(2019)
model Rheumatoid Arthritis, 2) kelompok pada pasien artritis jenis penelitian,
Nama
Judul Penelitian Metodelogi dan Hasil Penelitian Persamaan Perbedaan
Peneliti
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis
1) Konsep Rheumatoid Arthritis (RA)
sinovial, terutama pada tangan, kaki dan lutut (Masruroh, et al., 2020;
13
Gambar 2. 1 Sendi Normal Dengan Rheumatoid Arthritis
14
Infeksi telah diduga merupakan penyebab Rheumatoid Arthritis.
dilakukan isolasi suatu organisme dari jaringan synovial, hal ini tidak
1. Gaya hidup
15
Penelitian di Inggris dan Norwegia menyatakan tidak terdapat
risiko RA.
b. Merokok
c. Diet
16
menyebutkan konsumsi kopi juga sebagai faktor risiko namun
d. Infeksi
e. Pekerjaan
2. Faktor hormonal
3. Bentuk tubuh
17
c. Epidemiologi
orang, dengan perbandingan pasien wanita tiga kali lebih banyak dari
pria. Angka ini diperkirakan terus meningkat hingga tahun 2025 dengan
(Suarjanal, 2012).
0,1% hingga 0,3%. Pada anak dan remaja prevalensinya satu per seratus
18
ribu orang. Diperkirakan jumlah penderita rheumatoid arthritis di
d. Patofisiloogi
permukaan sendi yang akan mengganggu gerak sendi. Otot akan turut
(Aspiani, 2014).
19
nekrosis. Tingkat erosi dari kartilago menentukan ketidakmampuan
timbul setelah aktivitas dan hilang setelah istirahat serta tidak timbul
20
inflamasi akan bertambah berat pada pagi hari saat bangun tidur dan
disertai kaku sendi atau nyeri yang hebat pada awal gerak dan
3) Kekakuan di pagi hari selama lebih dari satu jam, dapat bersifat
berlangsung selama beberapa menit dan selalu kurang dari satu jam.
Lokasi yang paling sering dari deformitas ini adalah bursa elekranon
21
tempat lainnya. Nodul-nodul ini biasanya merupakan suatu tanda
1) Sistem respiratori
arthritis yang lanjut dapat pula dijumpai efusi pleura dan fibrosis
2) Sistem kardiovaskuler
faal jantung. Akan tetapi pada beberapa pasien dapat juga dijumpai
22
rheumatoid dapat dijumpai miokardium dan katup jantung. Lesi ini
3) Sistem gastrointestinal
4) Sistem persarafan
2014).
23
garam emas dan D-penisilamin atau erjadi sekunder akibat
(Aspiani, 2014).
6) Sistem hematologis
dengan kadar besi serum yang rendah serta kapasitas pengikatan besi
ini harus dibedakan dari anemia defisiensi besi yang juga dapat
2014).
g. Manifestasi klinis
pada pagi hari berlangsung selama lebih dari 30 menit (Smeltzer &
24
mulai pada persendian kecil di tangan, pergelangan, dan kaki. Secara
harus muncul sekaligus pada saat yang bersamaan oleh karena penyakit
atau bulan. Sering pada keadan awal tidak menunjukkan tanda yang
jelas. Keluhan tersebut dapat berupa keluhan umum, keluhan pada sendi
dan keluhan diluar sendi menurut Putra, et al., (2013) antara lain :
badan.
25
b. Jantung : kelainan jantung yang simtomatis jarang didapatkan,
perforans.
2018):
26
timbul lebih awal dari Reumatoid Factor. Anti-CCP positif
50.000/mm³.
adalah adanya antibodi IgM yang bereaksi dengan bagian Fc IgG, yang
besar dari 8,0 IU/ml, maka pada partikel akan terjadi aglutinasi. Hal ini
2012).
29
aglutinasi sehingga pada sampel serum yang diperiksa mengandung
2019).
faktor positif yang titernya rendah. Pada darah juga dapat ditest untuk
2012).
30
Gambar 2. 2 Pemeriksaan Aglutinasi Lateks
(Sumber : Kurniawan, 2021)
c. Cara Kerja
kontrol.
d. Sensitivitas
31
kira 5% dari orang-orang dengan tes rheumatoid arthritis positif untuk
a. Definisi CRP
CRP dianggap sebagai respon peradangan fase akut yang mudah dan
2016). Protein ini merupakan salah satu protein fase akut yang terdapat
dalam serum normal walaupun dalam jumlah yang sangat kecil. Pada
(nekrosis), baik yang disebabkan oleh infeksi maupun yang bukan karena
infeksi (Kalma, 2018). Kadar CRP pada orang dewasa yang sehat adalah
0.8 mg/L. Namun, bila terdapat peradangan atau infeksi, kadar C-Reaktif
b. Pembentukan CRP
32
produksinya dikontrol oleh sitokin khususnya interleukin-6 (Djamin,
2020).
dan mencapai puncak dalam 36-50 jam. Waktu paruh CRP 19 jam
akut, kadar CRP juga berubah selama proses inflamasi kronis (Purwanto
34
CRP Lupus eritematosus sistemik,
meningk Skleroderma,
at Dermatomiositis, Colitis
ulseratif, Leukemia, Graft-
lemah/
versus-host disease
tidak
mengala
mi
peningka
tan
kadar CRP pada subjek dengan kondisi obesitas dan lingkar pinggang
kolesterol, dan kadar HDL yang rendah merupakan faktor risiko terhadap
dengan besar risiko 3,6 kali; 7,6 kali; dan 1,2 kali.
c. Fungsi CRP
35
Fungsi biologis dan peran protein CRP dalam tubuh belum
Protein (CRP) :
2) CRP mempunyai daya ikat selektif terhadap limfosit T. Dalam hal ini
d. Pemeriksaan CRP
murah dan cepat untuk mendeteksi adanya suatu infeksi di dalam tubuh
36
direaksikan dengan antibody spesifik anti-CRP sehingga mudah untuk
1) Aglutinasi
dilapisi antibodi anti CRP pada serum atau plasma pasien sehingga
yang lebih dari 2 menit dapat memunculkan hasil positif palsu akibat
37
dapat mengakibatkan terjadinya reaksi non spesifik (Nantika, et al.,
2019).
2) Sandwich ELISA
CRP dalam sampel ditangkap oleh antibodi yang terikat pada konjugat
Jika terdapat CRP dalam sampel pada level patologis, maka akan
38
Pemeriksaan High Sensitive CRP (Hs-CRP) yaitu pemeriksaan
secara kuantitatif untuk mengukur kadar CRP yang lebih sensitif dan
4) Imunoturbidimetri
pengukuran turbidimetrik.
1) Faktor Sampel
yang stabil pada suhu 2-8OC dalam 24 jam atau lebih dari 4 minggu
pada suhu -20OC. Serum yang lisis, lipemik dan ikterik dapat
2) Faktor Teknis
39
Waktu dalam proses pemeriksaan sangat penting diperhatikan.
hasil aglutinasi tidak boleh lebih dari 2 menit karena dapat berakibat
B. Kerangka Konsep
40
: Variabel yang tidak diteliti
C. Hipotesis Penelitian
ini yaitu :
rheumatoid arthritis.
D. Tinjauan Islam
41
dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.
bercerita:
“Aku mendatangi sumur zamzam, aku mengambil air darinya dan aku
masukan ke dalam sebuah wadah yang telah aku sediakan. Kemudian aku
menulis dalam sebuah lembaran firman Allah Swt QS. Al-Hasyr [59] ayat
22-24 dan QS. Al-Isra‟ [17] ayat 82. Setelah itu, aku lantas berdoa
42
Aku berdoa, Duhai Allah, sungguh Nabi-Mu Muhammad
“Air zamzam tergantung dari niat orang yang meminumnya,” dan Al-
Tulisan ayat Al-Qur’an lalu aku lebur dalam air zamzam, kemudian aku
meminumnya. Tak seberapa lama, dari tangan dan kakiku keluar keringat
43
BAB III
METODE PENELITIAN
topik yang akan di teliti (Siswanto, 2010). harapan dari kajian literatur ini
teori ataupun konsep baru yang lebih mendalam dan menyeluruh. Metode
44
45
sumber yang diunduh, artikel yang di publikasi pada tahun 2012 - 2022,
artikel yang di pilih dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia, artikel
C. Sumber Data
3 C (Comparation) -
protein dan nilai laju endap darah serta penderita rheumatoid arthritis.
Jumlah
Tanggal Tahun
Database Kata Kunci Artikel yang
Pencarian Pencarian
Ditemukan
data yang didapatkan sesuai dengan tujuan penelitian dan dapat menjawab
dalam pencarian literature review. Untuk lebih jelasnya kriteria inklusi dan
Kriteria Inklusi
Comparation -
ini adalah Kadar c-reaktif protein. Penelitian yang akan dianalisis adalah
E. Pengumpulan Data
uji coba screening judul secara merata dengan menggunakan kata kunci
yang relevan dan judul yang sesuai, sehingga didapatkan 10 artikel yang
menurut penulis baik dan dapat dijadikan sebagai sumber database dalam
data artikel terkait hasil yang ingin dicapai penulis. Rincian perolehan
menyeluruh data yang sudah terinput disimpan pada folder khusus, tahap
screening abstrak, full text, flowchart. Pada screening full text untuk
melihatapakah artikel yang didapat telah sesuai dengan kriteria yang dicari
penulis berorientasi pada kriteria inklusi dan ekslusi yang telah ditetapkan
oleh penulis. Studi teks lengkap diambil dan ditinjau secara independent
lebih lanjut untuk mencari referensi yang tepat dan lengkap didapatkan 10
F. Variabel Penelitian
rheumatoid faktor.
protein.
G. Jalannya Penelitian
Outcome) yang digunakan sebagai acuan kata kunci pencarian pada search
engine. Pola kata kunci dalam penelitian disajikan dalam tabel berikut: