Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

TEORI PERKEMBANGAN JEAN PIAGET DAN KOHLBERG


Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Teori Belajar dan Pembelajaran
Dosen Pengampu :
Abdur Rasyid, M.Pd

Disusun Oleh :

Muhamad Barin Abdul Jabar (21.24.1.0003)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MAJALENGKA

2021/2022
KATA PENGANTAR

Bismillaahirrahmaanirrohiim,
Puji syukur Kehadirat Allah Tuhan Yang Maha Esa atas petunjuk, rahmat,
dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas ini tanpa ada halangan apapun
sesuai dengan waktu yang telah di tentukan.
Makalah ini di susun dalam rangka memenuhi salah-satu tugas pada Mata
Kuliah Teori Belajar dan Pembelajaran. Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penyusun
harapkan.
Penyusun mengucapkan terimakasih, semoga makalah ini bermanfaat dan dapat
menambah pengetahuan, khususnya bagi penyusun dan umumnya bagi para pembaca. Mudah-
mudahan Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada kita
semua, sehingga dimudahkan dan dilancarkan segala urusan di dunia dan akhirat. Aamiin

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................................... i

DAFTAR ISI ..................................................................................................................................ii

BAB I ............................................................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ......................................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................................. 1

1.3 Tujuan..................................................................................................................................... 1

BAB II ............................................................................................................................................. 2

2.1 Biografi Jean Piaget ............................................................................................................... 2

2.2 Teori Perkembangan Jean Piaget ........................................................................................... 2

2.3 Biografi Kohlberg .................................................................................................................. 4

2.4 Teori Perkembangan Kohlberg .............................................................................................. 5

BAB III............................................................................................................................................ 6

3.1 Kesimpulan ............................................................................................................................ 6

3.2 Saran ....................................................................................................................................... 6

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................... 7

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dunia pendidikan tidak pernah dapat terpisahkan dari nilai-nilai yang berpengaruh dalam
proses perkembangan peserta didik. Salah satunya masalah nilai moral, moral merupakan
sesuatu yang seringkali menjadi perhatian masyarakat, tentu urusan moral merupakan satu dari
sekian banyak nilai-nilai penting yang harus dimiliki oleh setiap orang. Kita sebagai generasi
penerus bangsa, sebagai calon pendidik yang dari tangan kita seharusnya lahir peradaban
bangsa yang bermartabat, tentu kita memiliki peran penting dan tanggung jawab yang lebih
untuk memperhatikan masalah moral ini.
Mengingat perkataan Ki Hajar Dewantara, bahwa pendidikan merupakan daya upaya untuk
memajukan dan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intelek), dan
tubuh anak.Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional juga
menyebutkan, bahwa “pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa.
Pendidikan bertujuan untuk mengambangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab”.
1.2 Rumusan Masalah
1. Biografi Jean Piaget ?
2. Teori Perkembangan Jean Piaget ?
3. Biografi Kohlberg ?
4. Teori Perkembangan Kohlberg ?
1.3 Tujuan
1. Penulis dapat menjelaskan biografi tentang Jean Piaget
2. Penulis dapat menjelaskan teori perkembangan Jean Piaget
3. Penulis dapat menjelaskan biografi tentang Kohlberg
4. Penulis dapat menjelaskan teori perkembangan Kohlberg

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Biografi Jean Piaget
Jean Piaget lahir tanggal 09 Agustus 1896 di Neuchatel, Swiss dan meninggal di tahun
1980. Piaget mengidolakan ayahnya yang seorang akademisi akan tetapi takut pada ibunya
yang sedikit menderita gangguan emosi. Kondisi ibunya yang demikian menjadi salah satu
faktor pendukung yang memengaruhi Piaget di kemudian hari untuk mempelajari psikologi.
Akan tetapi, bidang keilmuan yang awalnya dipelajari oleh Piaget adalah biologi. Ketertarikan
Piaget pada biologi diawali ketika berumur 11 tahun. Piaget memublikasikan satu artikel
tentang burung gereja dan pada umur 15-18 tahun memublikasikan sejumlah artikel tentang
kerang.
Di tahun 1918, Piaget menerbitkan novel intelektual, Recherché. Teks yang
berpengaruh ini menunjukkan program penelitian Piaget. Dalam tulisan itu, ia menyatakan
bahwa sains bersifat faktual dan agama bersifat sarat nilai. Piaget memperoleh jabatan
pertamanya di Neuchatel pada 1925, lalu pindah untuk menetap di Universitas Geneva dari
tahun 1929 sampai seterusnya. Ia ditunjuk menjadi Direktur International Bureau of Education
pada tahun yang sama dan kemudian menjadi Direktur International Center for Genetic
Epistemology pada 1955. Ia meraih gelar kehormatan pertama dari Universitas Harvard pada
1963 diikuti lebih dari empat puluh gelar kehormatan termasuk Erasmus Prize pada 1972.
Piaget tetap berkarya setelah pensiun tahun 1971 dengan menulis buku tentang epistemologi
konstruktivis.
2.2 Teori Perkembangan Jean Piaget
Teori Piaget menguraikan perkembangan kognitif dari bayi sampai dewasa. Dalam
pandangan Piaget, struktur kognitif merupakan kelompok ingatanyang tersusun dan saling
berhubungan, aksi dan strategi yang dipakai oleh anak-anak untuk memahami dunia sekitarnya.
Pada bayi, struktuf kognitif yang dimiliki adalah refleks. Contoh: bayi secara otomatis
mengisap benda –benda yang menyentuh bibirnya.
Selain mengisap , menjangkau, menyepak, melihat dan memukul merupakan kegiatan
sensorimotor yang terorganisir. Struktur kognitif ini cepat dimodifikasi ketika bayi tumbuh dan
berinteraksi dengan dunia. Pada masa anak-anak sudah mulai ada pemahaman dan kegiatan
mental. Proses kognitif pada bayi dimulai dengan mempunyai respon mengisap, respon
melihat, respon menggapai, respon memegang yang berfungsi secara terpisah. Lama-lama
respon ini diorganisasikan ke dalam sistem yang lebih tinggi, yang merupakan koordinasi dari

2
3

respon-respon tersebut. Contoh: bayi yang menjangkau botol susu memasukkannya kedalam
mulutnya untuk diisap. Untuk memahami teori perkembangan kognitif dari Jean Piaget, ada
beberapa konsep yang harus dipahami terlebih dahulu, yaitu:
1. Inteligensi, Piaget mengartikan intelegensia secara lebih luas dan tidak
mendefinisikannya secara ketat. Ia memberikan beberapa definisi yang umum yang
lebih mengungkapkan orientasi biologis, seperti: Yang terdapat dalam Suparno (2001)
Intelegensi adalah suatu contoh khusus adaptasi biologis (Origin of Intelligence).
Intelegensi adalah suatu bentuk ekuilibrium kearah mana semua struktur yang
menghasilkan persepsi, kebiasaan, dan mekanisme sensori diarahkan (Piaget, 1981)
Secara progressif, dapat dikatakan bahwa :Inteligensi membentuk keadaan ekuilibrium
kearah mana semua adaptasi sifat-sifat sensorimotor dan kognitif dan juga interaksi-
interaksi asimilasi dan akomodasi antara organisme dan lingkungan mengacu
(Piaget,1981).
2. Organisasi, Menunjukpada tendensi semua spesies untuk mengadakan sistematisasi dan
mengorganisasi proses-proses mereka dalam sustu system yang koheren, baik secara
fisis maupun psikologis (Suparno: 2003). Contoh : bayi menggabungkan kemampuan
melihat dan menjamah.
3. Skema, Schemais Piaget’s term for cognitive unit that coordinates related actions and
perceptions(Peterson, 1996). Skema adalah struktur mental seseorang dimana ia secara
intelektual beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Skema itu akan beradaptasi dan
berubah selama perkembangan kognitif seseorang. Skema bukanlah benda yang nyata
yang dapat dilihat, melainkan suatu rangkaian proses dalam system kesadaran
seseorang. Skema tidak mempunyai bentuk fisik dan tidak dapat dilihat.
(Wadsworth,1989 dalam Suparno).
4. Asimilasi, Assimilation is Piaget’term for the incorporation of new information into an
existing mental category or schema(Peterson,1996). Asimilasi adalah proses kognitif
dimana seseorang mengintegrasikan persepsi,konsep atau pengalaman baru ke dalam
skema atau pola yang sudah ada di dalam fikirannya. Menurut Wadsworth dalam
Suparno, asimilasi tidak menyebabkan perubahan skemata, tetapi memperkembangkan
skema semata.
4

5. Akomodasi, Accomodation is Piaget’term for alteration of a thought process, or


schema, to incorporate new information(Peterson,1996). Akomodasi adalah
pembentukan skema baru atau mengubah skema yang lama, hal ini terjadi karena dalam
menghadapi rangsangan/pengalaman baru, seseorang tidak dapat mengasimilasikan
pengalaman yang baru itu dengan skema yang telah ia miliki, hal ini terjadi karena
pengalaman baru itu tidak cocok dengan skema yang telah ada.
6. Ekuilibrasi, Equilibration is the act of achieving equilibrium. Equilibrium is a state of
harmony or stability. In Piaget’s theory, relative (or temporary) equilibrium occurs
whenever assimilation and accommodation are in balance with one
another(Peterson,1996). Ekuilibrasi (imbang) adalah tindakan untuk mencapai
keseimbangan. Equilibrium adalah keadaan harmoni atau stabilitas. Dalam teori Piaget,
relatif (atau sementara) ekuilibrium terjadi setiap kali asimilasi dan akomodasi berada
dalam keseimbangan dengan satu sama lain (Peterson, 1996).
7. Adaptasi, Adaptation in Piaget’s theory consist of an interplay between the processes
of assimilation and accommodation(Peterson,1996). Adaptasi dalam teori Piaget terdiri
dari interaksi antara proses asimilasi dan akomodasi (Peterson, 1996). Secara garis
besar, Piaget mengelompokkan tahap-tahap perkembangan kognitif anak menjadi
empat tahap secara berurutan. Setiap tahapan ditandai dengan tingkah laku tertentu
serta jalan pikiran dan pemecahan masalah tertentu pula. Tahap pertama disebut sebagai
sensory-motor, untuk anak yang barulahir kira-kira anak berusia 18 bulan sampai dua
tahun. Tahap per-operasional. Untuk anak yang berusia dari dua tahun hingga tujuh
tahun. Operasional yang terbagi menjadi tahap konkret operasional berawal dari anak
usia 7 tahun dan formal operasional yang berawal dari anak berusia 11 tahun.
2.3 Biografi Kohlberg
Lawrence Kohlberg lahir di Bronxville, New York pada tahun 1927. Kohlberg
menyelesaikan pendidikan sarjana dalam bidang psikologi pada tahun 1949 dan mulai tertarik
dengan teori Piaget khususnya pada penilaian moral. Dia mulai mewawancarai anak-anak dan
remaja tentang masalah-masalah yang berhubungan dengan moral. Semua hasil penelitiannya
itu dijadikan bahan desertasi doktoralnya pada tahun 1958
5

Teori perkembangan moral Kohlberg terinspirasi dari hasil kerja psikologi Swiss yaitu Jean
Piaget (1896 –1980) tentang perkembangan moral kognitif, selain Piaget, pemikiran-pemikiran
Kohlberg melalui tahap –tahap yang syarat dipengaruhi oleh John Dewey, Baldwin, dan Emile
Durkheim.
2.4 Teori Perkembangan Kohlberg
Hasil Pemikiran Kohlberg Tentang Perkembangan Anak
Salah satu hasil pemikiran yang provokatif mengenai perkembangan moral adalah pandangan
Kholberg yang berpendapat bahwa perkembangan moral di dasarkan pada penalaran moral
yang kemudian berkembang dalam enam tahap perkembangan. Keenam tahap perkembangan
tersebut dikelompokkan dalam tiga tingkat perkembangan yaitu: prakonvensional,
konvensional dan pascakonvensional. Tahapan inilah yang kemudian menjadi sebuah teori
moral yang mempengaruhi dunia psikologi dan filsafat moral atau etika.
1. Masa Moral Pre konvesional,
Pada masa pertama ini, individu sangat tanggap terhadap aturan aturan budaya,
misalnya aturan aturan baik atau buruk, salah atau benar, dsb. Individu akan mengaitkan
aturan aturan tersebut sesuai dengan akibat yang akan dihadapi atas perbuatan yang
dilakukan. Individu juga menilai aturan aturan tersebut berdasarkan kekuatan fisik dari
yang menerapkan aturan aturan tersebut
2. Masa Masa Konvensional,
Pada masa perkembangan moral konvensional, memenuhi harapan keluarga,
kelompok, masyarakat, maupun bangsanya merupakan suatu perbuatan yang terpuji.
Perbuatan tersebut dilakukan tanpa harus mengaitkan dengan konsekuensi yang
muncul, tetapi dibutuhkan perbuatan dan loyalitas yang sesuai dengan harapan harapan
pribadi dan tertib sosial yang berlaku.
3. Masa Masa Postkonvensional,
Pada masa ketiga ini, terdapat usaha dalam diri individu untuk menentukan norma
norma dan prinsip prinsip moral yang memiliki validitas yang diwujudkan tanpa harus
mengaitkan dengan otoritas kelompok maupun individu dan terlepas dari hubungan
individu dengan kelompok.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Teori Piaget menguraikan perkembangan kognitif dari bayi sampai dewasa. Dalam
pandangan Piaget, struktur kognitif merupakan kelompok ingatanyang tersusun dan saling
berhubungan, aksi dan strategi yang dipakai oleh anak-anak untuk memahami dunia sekitarnya.
Pada bayi, struktuf kognitif yang dimiliki adalah refleks. Contoh: bayi secara otomatis
mengisap benda –benda yang menyentuh bibirnya.
Teori perkembangan moral Kohlberg terinspirasi dari hasil kerja psikologi Swiss yaitu Jean
Piaget (1896 –1980) tentang perkembangan moral kognitif, selain Piaget, pemikiran-pemikiran
Kohlberg melalui tahap –tahap yang syarat dipengaruhi oleh John Dewey, Baldwin, dan Emile
Durkheim.
3.2 Saran
Dalam hal ini penyusun ingin menyampaikan agar pembaca makalah selanjutnya lebih
berhati-hati dan teliti, supaya dapat memberikan kepuasan tersendiri, juga hasil ini dapat
dijadikan suatu kebanggaan.
Kemudian sebaiknya makalah ini dipelajari dan dipahami maksud isi dan bahasanya agar
kita lebih mengerti.

6
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, S. 2013. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Aritonang, K. T. 2008. Jurnal Pendidikan. Minat dan Motivasi dalam

meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Vol 10. 2008.

Bigge, Morris L. 1982. Learning Theories for Teachers (4Th Edition). California

State University, Fresno: Harper & Row, Publisher

Bruner, Jerome S. 1999. The Process of Education (2th edition). London: Harvard

University Press.

Carey, Dick Walter, Lou Carey & James. O. Carey. 2009. The Systematic Design

of Instruction (7th ed). Newyork: Pearson.

Countryeconomy.com. 2017. Indonesia – Human Development Index – HDI:

Indonesia (diakses 10 April 2017

Anda mungkin juga menyukai