Anda di halaman 1dari 16

ALIRAN-ALIRAN PERKEMBANGAN EMPIRISME,

NATIVISME, DAN KONVERGENSI

Disusun Untuk Melengkapi Tugas Mata Kuliah Psikologi

Dosen Pengampu : Arif Ahmad Fauzi M.pd

DI SUSUN OLEH:

1. Siti Nur Fauziah Arsy NIM: 22245724


2. Reni Rohmatilah NIM: 22245730
3. Nanda Rembulan NIM: 22245727
4. Lilis Rohayati NIM: 22245729

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM

(STAI) AL-ITTIHAD CIANJUR

2022/2023
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya menjadi sempurnanya segala
kebaikan, dan kepada- Nyalah taufik dan Hidayahnya diharap dalam segala urusan dunia
dan akhirat. Ucapan syukur senantiasa terlimpah ke hadirat Ilahi Rabb atas segala
rahmatnya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah tentang ”Aliran-aliran
perkembangan, empirisme, dan konvergensi ” ini dengan lancar dan dalam waktu yang
singkat. Sholawat serta salam semoga tersanjung kepada Nabi Agung Muhammad SAW
yang telah memberikan keteladanan kepada kita.

Makalah ini merupakan makalah yang lebih membahas tentang aliran-aliran


perkembangan, empirisme, dan konvergensi yang kami buat selain sebagai salah satu
tugas dari perkuliahan tetapi juga untuk menambah ilmu dan sedikit tambahan
pemahaman, meski singkat makalah ini dibuat secara garis besar yang diambil dari
berbagai sumber referensi yang semoga bisa lebih mudah dipahami.
Diakui dengan penuh kesadaran bahwa makalah ini tentu masih banyak terdapat
kekurangan dan kekhilafan, karena itu kritik dan saran yang membangun sangat kami
harap demi sempurnanya isi makalah dan untuk makalah yang mendatang. Kami
berharap makalah ini bisa bermanfaat bagi para pembaca dan juga bagi diri sendiri.

Cianjur, 16 Oktober 2022

Penulis,
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................................

KATA PENGANTAR .........................................................................................................

DAFTAR ISI ........................................................................................................................

BAB I ...............................................................................................................................

PENDAHULUAN.............................................................................................................

1.1 LATAR BELAKANG.............................................................................................


1.2 RUMUSAN MASALAH.........................................................................................
1.3 TUJUAN PENULISAN............................................................................................

BAB II................................................................................................................................

PEMBAHASAN..................................................................................................................

2.1 PERKEMBANGAN DALAM PERSPEKTIF ALIRAN EMPIRISME......................


a. Kelebihan Aliran Empirisme...................................................................................
b. Kelemahan Aliran Empirisme..................................................................................
2.2 PERKEMBANGAN DALAM PERSPEKTIF ALIRAN NATIVISME.....................
a. Kelebihan Aliran Nativisme....................................................................................
b. Kelemahan Aliran Nativisme...................................................................................
2.3 PERKEMBANGAN DALAM PERSPEKTIF ALIRAN KONVERGENSI..............
a. Kelebihan Aliran Konvergensi................................................................................
b. Kelemahan Aliran Konvergensi...............................................................................

BAB III ................................................................................................................................

PENUTUP............................................................................................................................

3.1 Kesimpulan................................................................................................................

3.2 Saran...........................................................................................................................

DAFTAR PUSAKA .............................................................................................................


BAB I
PENDAHULUAN
1. LatarBelakang

Psikologi perkembangan merupakan ilmu yang mempelajari


perkembangan grafik kehidupan jasmaniah maupun rohaniah ataupun
kejiwaanmanusia dari semenjak lahir, anak-anak, remaja, dewasa hingga tua,
dimana pada setiap fase memiliki ciri khas tersendiri.
Berbicara mengenai perkembangan, tentu sangat erat kaitannya dengan
proses pendidikan. Pendidikan merupakan usaha yang sengaja dan terencana
untuk membantu perkembangan potensi dan kemampuan anak agar bermanfaat
bagi kepentingan hidupnya sebagai seorang individu dan sebagai warga
masyarakat.
Telah bertahun-tahun para ahli didik, ahli biologi dan ahli psikologi
memikirkan dan berusaha mencari jawaban tentang perkembangan manusia
sebenarnya bergantung kepada pembawaan atau lingkungan.
Untuk dapat mendidik dan mengembangkan pendidikan pada
individu,maka kita perlu memahami aliran-aliran perkembangan, diantarany
aaliran empirisme, nativisme dan konvergensi. Aliran-alira itu mewakili berbagai
variasi pendapat tentang perkembangan, mulai dari yang pesimis sampai dengan
yang paling optimis. Dalam hal ini penulis akan memaparkan tentang
perkembangan dalam perspektif aliran empirisme,nativisme dan konvergensi.
2. RumusanMasalah
1. Bagaimana perkembangan dalam perspektif aliran empirisme?
2. Bagaimana perkembangan dalam perspektif aliran nativisme?
3. Bagaimana perkembangan dalam perspektif aliran konvergensi?

3. TujuanPembahasan
1. Menjelaskan bagaimana perkembangan dalam perspektif aliran empirisme.
2. Menjelaskan bagaimana perkembangan dalam perspektif aliran nativisme.
3. Menjelaskan bagaimana perkembangan dalam aliran konvergensi.
BAB II
PEMBAHASAN

1. Perkembangan dalam Perspektif Aliran Empirisme


Empirisme secara Bahasa berasal dari kata empiri yaitu pengalaman Empirisme
adalah suatu aliran dalam filsafat yang menyatakan bahwa semua pengetahuan
berasal dari pengalaman manusia. Empirisme menolak anggapan bahwa manusia
telah membawa Fitrah pengetahuan dalam dirinya ketika dilahirkan. Aliran
empirisme berpendapat bahwa dalam perkembangan anak menjadi manusia dewasa
itu sama sekali ditentukan oleh lingkungannya atau oleh pendidikan dan pengalaman
yang diterimanya sejak kecil. Manusia-manusia dapat dididik menjadi apa saja (ke
arah yang baik atau ke arah yang buruk) menurut kehendak lingkungan atau
pendidiknya. Dalam pendidikan, pendapat kaum empiris ini terkenal dengan nama
optimis mepedagogis.
Tokoh perintis aliran empirisme adalah filosof Inggris bernama John Locke(1704-
1932) yang mengembangkan teori “Tabula Rasa”, yaitu anak yang lahir didunia
bagaikan kertas putih yang bersih. Pengalaman empiris yang diperoleh dari
lingkungan akan berpengaruh besar dalam menentukan perkembangan anak. Dengan
demikian, maka dapat kita simpulkan bahwa pendidik memiliki peranan yang sangat
penting bagi keberhasilan peserta didik dalam belajar. Karena menurut aliran ini,
lingkungan sangat berpengaruh terhadap keberhasilan proses perkembangan.
Kaum behavioris pun sependapat dengan kaum empiris itu. Sebagai contoh kami
kemukakan kata-kata Waston, seorang filosof tuln dari Amerika “Berikan saya
sejumlah anak yang baik keadaan badannya dan situasi yang saya butuhkan,dan dari
setiap orang anak, entah yang mana, dapat saya jadikan dokter, seorang pedagang,
seorang ahli hukum, atau jika memang dikehendaki, menjadi seorang pengemis atau
pencuri.”
Contoh tersebut tidak perlu kami beri komentar lagi, betapa ekstremnya pendapat
tersebut.Umumya,orang sekarang mengakui adanya pengaruh dari
Keduanya, yaitu: pengaruh pembawaan dan ligkungan. Satu pembawaan tidak dapat
mencapai perkembangannya jika tidak dipengaruhi oleh lingkungan.
Disamping itu, orang sependapat pula bahwa dalam batas-batas yang tertentu kita
dilahirkan dengan membawa intelegensi. Kita katakan dalam batas-batas yang tertentu
karena sepanjang pengetahuan, kita tahu bahwa intelegensi dapat dikembangkan.
Firman Allah SWT. dalam surat An-Nahl 78, “Dan Allah mengeluarkan kamu dari
perut ibumu tidaklah kamu mengetahui sesuatu apapun dan Ia mejadikan bagimu
pendengaran,penglihatan danhati”.(An-Nahl 78).
Firman Allah di atas menjadi petunjuk bahwa kita harus melakukan usaha
pendidikan, sebab dengan potensi pendengaran, penglihatan dan batin manusiabisa
dididik. Manusia tanpa melalui belajar, maka tidak akan mengetahui segala sesuatu
yang ia butuhkan bagi kelangsungan hidupnya didunia dan akhirat.
Sehingga Fitrah sebagai factor pembawa sejak lahir manusia dapat dipengaruhi
oleh lingkungan dari luar dirinya, bahkan ia tak akan dapat berkembang sama sekali
jika tanpa adanya pengaruh dari lingkungan itu.

a. KelebihanAliranEmpirisme
Kelebihan Aliran ini adalah pengalaman indera merupakan sumber pengetahuan
yang benar, karena faham empiris mengedepankan fakta-fakta yang terjadi dilapangan.
Kelebihan yang lain adalah dapat membimbing keluarga atau lingkungan anak untuk
menciptakan lingkungan yang mendukung bagi anak sehingga perkembangan anak
dapat berjalan dengan baik.
b. KelemahanAliranEmpirisme
Kelemahan aliran ini adalah hanya mementingkan pengalaman. Sedangkan
kemampuan dasar yang dibawa anak sejak lahir dikesampingkan.Padahal, ada anak
yang berbakat dan berhasil meskipun lingkungan tidak mendukung.
2. Pendidikan dalam Perspektif Aliran Nativisme
Nativisme adalah pandangan bahwa keterampilan-keterampilan atau
kemampuan-kemampuan tertentu bersifat alamiah atau sudah tertanam sejak
lahir.Pandangan ini bertentangan dengan empirisme, teori tabula rasa yang
menyatakan bahwa otak hanya mempunyai sedikit kemampuan bawaan dan
hampir segala sesuatu dipelajari melalui interaksi dengan lingkungan.
Fitrah atau potensi dasar yang dimiliki individu sejak kelahirannya tidak
dapat diubah oleh siapapun atau lingkungan apapun, karena fitrah itu merupakan
ciptaan Allah yang tidak akan mengalami perubahan baik isi maupun bentuknya.
Aliran ini merupakan kemampuan dalam diri anak, sehingga factor
lingkungan, termasuk factor pendidikan, kurang berpengaruh terhadap
perkembangan anak. Hasil perkembangan tersebut ditentukan pembawaan yang
sudah diperoleh sejak kelahiran. Lingkungan kurang berpengaruh terhadap
pendidika dan perkembangan anak. Tokoh utama aliran ini adalah Schopenhauer,
Ia mempertahankan kebenaran konsepsi kesamaan atau kemiripan antara orang
tua dengan anak-anaknya. Misalnya jika sang ayah ahli musik maka kemungkinan
besarnya adalah sang anak juga akan menjadi ahli musik, dengan kata lain
keistimewaan-keistimewaan yang dimiliki orang tua juga akan dimiliki oleh sang
anak.
Schopenhauer (filsuf Jerman (1788-1860)) berpendapat bahwa bayi lahir
sudah dengan pembawaan baik dan pembawaan buruk. Oleh karena itu, hasil
akhir dari perkembangan ditentukan oleh anak itu sendiri. Ditentukan bahwa
“yang jahat akan menjadi jahat dan yang baik akan menjadi baik”. Istilah
nativisme yang brasal dari katanatie yang artinya adalah terlahir. Bagi nativisme,
lingkungan sekitar tidak ada artinya, sebab lingkungan tidak akan berdaya dalam
mempengaruhi perkembangan anak. Penganut pandangan ini menyatakan
bahwajika anak memiliki pembawaan jahat maka ia akan menjadi jahat,
sebaliknya jikaanak memliki pembawaan baik maka ia akan menjadi baik.
Pembawaan baik dan buruk tidak dapat diubah oleh kekuatan luar.
a. Kelebihan Aliran Nativisme
Seseorang bisa mengoptimalkann bakat yang dimiliki dikarenakan telah
mengetahui bakat yang bias dikembangkannya. Dengan adanya hal ini
memudahkan manusia mengembangkan sesuatu yang bias berdampak besar
terhadap kemajuan dirinya.

b. Kelemahan Aliran Nativisme


Kelemahan Aliran ini adalah menitik beratkan pada bakat bawaan dan
tidak ada pengaruhnya dengan lingkungan. Menurut saya lingkungan sangat
berpengaruh, karena bakat seseorang tidak akan berkembang apabila tidak
didorong oleh factor lingkungan yang mendukung.

3. Pendidikan dalam Perspektif Aliran Konvergensi


Aliran konvergensi berasal dari kata konvergen, artinya bersifat menuju
satu titik pertemuan. Aliran ini berpandangan bahwa perkembangan individu baik
dasar (bakat keturunan) maupun lingkungan, keduanya memiliki peranan penting.
Tokoh dari aliran konvergensi adalah William Stern, seorang ahli pendidikan
bangsa Jerman (1871-1939). Ia berpendapat bahwa anak dilahirkan ke dunia itu
dengan pembawaan baik maupun buruk. Menurutnya aliran empirisme dan aliran
nativisme masing-masing terlalu berat sebelah atau terlalu ekstrem. Kedua-duanya
mendukung kebenaran dan juga ketidakbenaran.
Aliran konvergensi merupakan aliran yang menjembatani antara aliran
empirisme yang memandang hanya lingkunganlah yang berpengaruh terhadap
proses perkembangan dengan aliran nativisme yang memandang bahwa sifat
bawaan lahirlah yang mempengaruhi proses perkembangan individu.
Bakat sebagai kemungkinan atau disposisi telah ada pada masing-masing
individu, yang kemudian karena pengaruh lingkungan yang sesuai dengan
kebutuhan untuk perkembangannya, maka kemungkinan itu lalu jadi kenyataan.
Akan tetapi,bakat tanpa pengaruh lingkungan yang sesuai dengan kebutuhan
perkembangan ,maka kemungkinan itu tidak akan terjadi.
Konsepsi Al-Qur’an yang menunjukkan bahwa setiap manusia diberi
kecenderungan nafsu untuk menjadikannya kafir yang ingkar terhadap Tuhannya,
adalah firman Allah dalam surat Asy-Syamayat 7-10 yang artinya “Demi jiwa dan
apa yang menyempurnakannya, lalu diilhamkan kepadanya oleh Allah jalan yang
salah dan jalan yang benar. Sesungguhnya beruntunglah orang yang
membersihkan jiwanya, dan sesungguhnya rugilah orang yang mengotorkannya”.
Firman Allah tersebut dapat dijadikan sumber pandangan bahwa usaha
mempengaruhi jiwa manusia melalui pendidikan dapat berperan positif untuk
mengarahkan perkembangannya kearah yang benar. Dengan tanpa melalui
pendidikan, manusia akan terjerumus kejalan yang salah atau sesat.
Atas dasar ayat tersebut di atas, kita dapat menginterpretasikan-nya bahwa
dalam Fitrahnya, manusia diberi kemampuan untuk memilih jalan yang benar.
Kemampuan memilih tersebut, mendapatkan pengarahan dalam proses
perkembangan yang mempengaruhinya. Jelaslah bahwa factor kemampuan
memilih yang terdapat dalam fitrah manusia berpusat pada kemampuan berpikir
sehat, karena akal sehat mampu membedakan hal-hal yang benar dari yang salah.
Sedangkan seseorang yang menjatuhkan pilihan yang benar secara tepat hanyalah
orang yang berpendidikan sehat. Dengan demikian berpikir benar sehat adalah
merupakan kemampuan fitrah yang dapat dikembangkan melalui pendidikan dan
latihan.
Sejalan dengan interpretasi tersebut, maka kita dapat mengatakan bahwa
pengaruh faktor lingkungan yang disengaja yaitu pendidikan dan latihan berproses
secara interaktif dengan kemampuan fitrah manusia. Sejauh ini, aliran
konvergensi inilah yang diterima oleh masyarakat hingga saat ini, karena memang
pendapat dari aliran inilah yang paling relefan dengan proses perkembangan yang
sebenarnya.
a. Kelebihan Aliran Konvergensi
Kelebihan dari Aliran ini adalah menggabungkan antara aliran
empirisme, dan nativisme, dimana pada keduanya pengalaman serta
lingkungan sangat berpengaruh dalam meningkatkan bakat atau pembawaan
seseorang.

b. Kelemahan Aliran Konvergensi


Kelemahan aliran ini adalah anak tidak dapat berkembang karena
mereka akan terpaku pada bakat bawaan mereka, sehingga anak tersebut tidak
bisa mengeksplor bakat mereka.
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dari pemparan diatas, dapat disimpulkan bahwa ketiga aliran yang dibahas
memliki pendapat yang berbeda-beda. Aliran empirisme mementing kanstimulasi
eksternal dalam perkembangan manusia, dan menyatakan bahwa perkembangan
individu tergantung pada lingkungan, sedangkan sifat pembawaan tidak
dipentingkan. Sebagai contoh, seorang anak yang pandai membuat beraneka
macam benda tidak langsung bias tanpa adanya pengalaman-pengalaman
pengajaran yang pernah ia peroleh contoh lainnya, seorang anak teknokrat tidak
selamanya bisa menjadi seorang teknokrat seperti orang tuanya tanpa melakukan
pengenalan dengan pengalaman-pengalaman
Aliran nativisme menganggap bahwa semua keberhasilan seseorang
tergantung pada dirinya sendiri yang asli didapat sejak lahir, nativisme
berpendapat jika anak memiliki bakat jahat dari lahir, maka ia akan menjadi
jahat,dan sebaliknya, jika anak memiliki bakat baik dari lahir, maka ia akan
menjadi baik. Sebagai contoh, jika sang ayah ahli musik maka kemungkinan
besarnya adalah sang anak juga akan menjadi ahli musik, dengan kata lain
keistimewaan-keistimewaan yang dimiliki orangtua juga akan dimiliki oleh sang
anak.
Aliran konvergensi pada umumnya adalah aliran yang paling diterima
secara luas sebagai pandangan yang tepat dalam memahami tumbuh kembang
manusia, karena aliran ini memandang bahwa sifat bawaan (fitrah) dan factor
lingkungan, kedua-duanya merupakan faktor yang sama pentingnya dalam proses
perkembangan individu. Sebagai contohnya yaitu ada seorang anak mempunyai
bakat bernyanyi lagu pop tetapi dia diminta untuk menyanyi lagu dangdut. Dalam
prosesnya anak tersebut akan mengalami kesulitan karena bukan bakat bawaan
sianak tersebut.
3.2 SARAN
Demikianlah makalah ini kami susun secara sederhana.Jika terdapat
kesalahan dan kekurangan mohon dimaklumi. Dengan makalah ini semoga kami
dapat memberikan manfaat bagi seorang pendidik sebagai pedoman dalam
membimbing dan menjalin hubungan baik dalam masyarakat dan dilembaga
pendidikan dalam rangka menjamin kestabilan peserta didik dengan melakukan
evaluasi terhadap metode dari proses pendidikan..
DAFTAR PUSTAKA
Dimyati & Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta:PT Rineka
Cipta.Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi.
Jakarta: RinekaCipta.
Adriana, lulu. 2003. Teori Belajar. http://butirancinta999.blogspot.co.id. Diakses
pada tanggal23 Maret2016.
Nasirah, sitti.2013.Anak Didik Perspektif Nativisme, Empirisme, dan
Konvergensi.https://www.academia.edu/7026426. Diakses pada tanggal
23Maret2016

Anda mungkin juga menyukai