Anda di halaman 1dari 9

Analisis Risiko Aktivitas Pekerjaan Karyawan

Perusahaan Ritel Dengan Metode Diagram Fishbone

MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengambilan Keputusan
Dosen Pengampu : Pristiyanilicia Putri, M.M

Disusun Oleh

Andika : 20220141
Nurul Hafifah : 20220464
Muhammad Fitra Sirait : 20220286
Wulandari : 20220345
Yeni Nurhikmah : 20220464

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI SEKOLAH TINGGI


MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER STMIK ROYAL
KISARAN TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur tim penulis panjatkan kehadirat Allah Ta’ala. atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul, “
Analisis Risiko Aktivitas Pekerjaan Karyawan Perusahaan Ritel Dengan Metode Diagram
Fishbone” dapat kami selesaikan dengan baik. Tim penulis berharap makalah ini dapat
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca tentang pelanggaran atau kesalahan
apa saja yang biasa terjadi dalam bahasa keseharian yang bisa kita pelajari salah satunya dari
karya film. Begitu pula atas limpahan kesehatan dan kesempatan yang Allah SWT karuniai
kepada kami sehingga makalah ini dapat kami susun melalui beberapa sumber yakni melalui
kajian pustaka maupun melalui media internet.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini. Kepada kedua
orang tua kami yang telah memberikan banyak kontribusi bagi kami, Harapan kami,
informasi dan materi yang terdapat dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Tiada
yang sempurna di dunia, melainkan Allah SWT. Tuhan Yang Maha Sempurna, karena itu
kami memohon kritik dan saran yang membangun bagi perbaikan makalah kami selanjutnya.
Demikian makalah ini kami buat, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan, atau pun
adanya ketidak sesuaian materi yang kami angkat pada makalah ini, kami mohon maaf. Tim
penulis menerima kritik dan saran seluas-luasnya dari pembaca agar bisa membuat karya
makalah yang lebih baik pada kesempatan berikutnya.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................2
DAFTAR ISI..............................................................................................................3
BAB I.........................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................4
1.1 Latar Belakang Masalah.................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................4
1.3 Tujuan Penelitian...........................................................................................4
BAB II........................................................................................................................5
PEMBAHASAN........................................................................................................5
BAB III.......................................................................................................................6
PENUTUP..................................................................................................................6
III.I KESIMPULAN...............................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................8

`
BAB I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakanag Masalah
Persaingan usaha saat ini semakin tinggi dengan berkembangnya berbagai jenis
keilmuan dan teknologi. Perusahaan-perusahaan harus terus-menerus meningkatkan
kemampuannya, baik dalam hal kemampuan teknologi maupun dalam hal kemampuan
manajerial perusahaan (Wibowo, Arifin, & Sunarti, 2015).
Dalam hal peningkatan kemampuan teknologi, perusahaan-perusahaan seringkali
mengalami kendala karena kemampuan peningkatan teknologi seringkali dibatasi oleh
kemampuan keuangan perusahaan. Namun dalam hal kemampuan manajerial,
perusahaan memiliki ruang gerak yang lebih luas dan hanya dibatasi oleh kemampuan
intelektual dan kreativitas dari manajemen puncak dan segenap karyawan (Setyawati,
2007).
Paper ini membahas mengenai peningkatan kemampuan manajerial perusahaan,
khususnya dalam hal pengelolaan risiko untuk membuat karyawan lebih efektif dan lebih
efisien dalam melakukan pekerjaannya. Paper ini merupakan hasil penelitian yang
dilakukan terhadap sebuah divisi salah satu brand jam tangan dari perusahaan ritel yang
nama sebenarnya tidak disebutkan karena alasan kerahasiaan. Di dalam paper ini,
perusahaan ini akan disebut sebagai “PT. X” dan divisi brand jam tangan tersebut akan
disebut sebagai “Divisi Y”. PT. X adalah perusahaan ritel di Indonesia yang
mendistribusikan produk-produk lifestyle dan fashion, seperti aksesoris dan jam tangan,
dari brand-brand internasional ternama.
Divisi Y memiliki permasalahan dalam pengelolaan pekerjaan karyawan. Berdasarkan
pengamatan penulis, terdapat banyak proses pekerjaan yang kurang efektif dan efisien.
Salah satu contoh konkritnya adalah dalam pembuatan Delivery Order (DO) dan invoice.
Delivery order akan dibawa oleh bagian warehouse sebagai bukti bahwa dealer telah
membayar produk yang telah dipesan, sedangkan invoice akan disimpan oleh perusahaan
sebagai arsip pembelian. Pembuatan DO dan invoice seringkali dilakukan secara tidak
teliti. Hal ini menyebabkan data dalam DO dan invoice salah. Ketika data yang
dimasukkan salah maka harus dilakukan perbaikan yang cukup memakan waktu.
Terkadang data bahkan tidak dimasukkan sehingga produk tidak terkirim. Pengawasan
memiliki pengaruh paling besar terhadap efektivitas kerja karyawan (Narpati, 2017). Di
perusahaan ini, pengawasan sudah berjalan dengan baik. Oleh karena itu, penulis mencari
penyebab-penyebab lain yang menyebabkan pekerjaan tidak efektif dan efiesien. Untuk
menganalisis permasalahan ini, penulis menggunakan metode Failure Mode and Effect
Analysis (FMEA) dan diagram Fishbone. Metode FMEA digunakan untuk mengetahui
risiko-risiko kemungkinan kegagalan yang akan terjadi dalam pekerjaan divisi jam
tangan dan diagram Fishbone digunakan untuk mengetahui penyebab-penyebab yang
dapat mengakibatkan suatu kegagalan.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang masalah diatas maka didapat beberapa rumusan masalah yaitu :
1. Manajerial perusahaan, khususnya dalam hal pengelolaan risiko belum efektif dan
2. Dalam pembuatan delevery order dan invoice tidak teliti

1.3 Tujuan Penelitian


Dari rumusan masalah tersebut maka dalam penelitian ini bertujuan untuk :
1. Meningkatkan manajerial perusahaan khususnya dalam hal pengelolaan risiko untuk
membuat karyawan lebih efektif dan lebih efisien dalam
melakukan pekerjaannya.
2. Memaksimalkan pembuatan delivery order dan invoice lebih teliti

1.4 Metodologi penelitian


Pada penelitian ini dilakukan observasi terlebih dahulu terhadap Divisi Y. Data yang
diambil adalah seluruh aktivitas yang dilakukan karyawan Divisi Y. Penelitian ini
menggunakan dua metode yaitu diagram Fishbone. Pada diagram ini, failure mode yang
penting untuk dianalisis akan ditentukan berdasarkan pertimbangan nilai RPN dan RSV.
Kemudian diagram Fishbone dibuat untuk menganalisis failure mode tersebut.
BAB II
Pembahasan

Manajemen Risiko
Risiko adalah kemungkinan terjadinya kejadian yang merugikan (Lindawati & Rikrik
Rahardian, 2016). Manajemen risiko adalah sebuah metode untuk mengidentifikasikan
dan mengendalikan risiko agar berada dalam tingkatan yang dapat diterima (Alhawari, Jarrah,
& Hadi, 2017).

Diagram Fishbone
Diagram Cause and Effect biasanya disebut diagram Ishikawa atau diagram Fishbone
karena tampilannya. Diagram Fishbone dapat digunakan untuk mengidentifikasikan
penyebab potensial atau penyebab actual masalah kerja (Endang Pujiastuti, 2015). Diagram
Fishbone akan menunjukan sebuah dampak atau akibat dari sebuah permasalahan dengan
berbagai penyebabnya. Efek atau akibat digambarkan sebagai kepala ikan, sedangkan pada
tulang-tulang ikan diisi oleh sebab-sebab sesuai dengan pendekatan permasalahannya (Reilly,
Myers, Salvador, & Trowbridge, 2014). Dapat dilihat contoh diagram Fishbone pada Gambar
Dibawah.

Gambar 1. Contoh Diagram Fishbone

Analisis diagram Fishbone dilakukan terhadap risiko “Kerusakan pada Produk” sebagaimana
dapat dilihat pada
Envirotment Employees

Karyawan yang
Kurang Berhati hati Tidak Menaati Prosedur
Yang Telah Ada

Loyout Kurang
Terampil
Kerusakan Pada Produk

Teknik Penyimpanan Kondisi Fisik


Yang salah

Produk tidak Terlindung


Pengiriman Produk dengan baik

Procees
Equipment & Mateial

gambar 3 memperlihatkan bahwa salah satu dampak aktivitas yang dilakukan oleh karyawan
di Divisi Y bersifat negatif yang dampaknya dapat membuat customer akan tidak puas
dengan pelayanan yang diberikan.Terdapat empat kategori penyebab yang
membuat customer tidak puas dengan layanan yang diberikan dari karyawan Divisi Y, yaitu
employees, environment, process, dan equipment & material. Penyebab pertama
adalah employees/karyawan di Divisi Y. Penyebab pertama tersebut memiliki tiga sub-
penyebab, yaitu karyawan yang kurang berhati-hati, kurang terampil, dan tidak menaati
prosedur yang ada. Ketiga sub-penyebab tersebut berpengaruh pada produk yang disimpan di
dalam gudang maupun pada saat pengiriman produk ke customer. Karyawan yang kurang
berhati-hati kemungkinan dapat menyebabkan produk rusak pada saat pemindahaan produk.
Hal tersebut juga dikarekan karyawan yang masih kurang terampil dan tidak menaati
prosedur dalam menjaga kondisi produk. Penyebab yang kedua adalah environment yang
memiliki satu sub-penyebab yaitu layout. Layout sebuah gudang bisa saja menyebabkan
produk rusak, misalnya kondisi gudang yang tidak rapi sehingga produk juga tidak tertata
dengan rapi yangmenyebabkan penumpukan produk di gudang karena terjadi kesalahan pada
saat forecasting. Produk yang menumpuk di gudang dapat menyebabkan produk tersebut
tidak dapat terawasi. Penyebab yang ketiga adalah process yang memiliki dua sub-
penyebab,yaitu teknik penyimpanan yang salah dan pengiriman produk. Teknik untuk
menyimpan sebuah produk sangat dibutuhkan bagi setiap perusahaan. Produk yang tidak
disimpan dengan baik dan benar dapat menyebabkan produk rusak. Tidak hanya
dalam menyimpan produk saja, tetapi dalam mengirim produk harus memiliki teknik
peletakan produk yang baik dan benar agar produk bisa sampai ke customer tanpa adanya
kerusakan. Penyebab terakhir adalah equipment & material yang memiliki 2 sub-
penyebab, yaitu kondisi fisik dan produk tidak terlindungi dengan baik. Kondisi fisik produk
yang dimaksudkan adalah kondisi fisik produk yang sudah rusak dari tempat produksi dan
kerusakan pada produk juga terjadi karena pengemasan yang kurang baik pada saat
pengiriman ke PT X.
BAB III
PENUTUP
III.I KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dilakukan, maka diambil
kesimpulan bahwa terdapat 14 risiko yang ada pada seluruh bagian dalam Divisi Y. Pada
bagian sales& e-Commerce dan bagianmerchandise memiliki 4 risiko yang mungkin
dapat terjadi, dan pada bagian warehouse dan marketing communication memiliki 3 risiko.
Terdapat empat penyebab keterlambatan pengiriman produk ke customer, yaitu environment
dengan 1 sub-penyebab, employees dengan 3 sub-penyebab, processdan equipment &
material memiliki 2 sub-penyebab.

DAFTAR PUSTAKA
Alhawari, S., Jarrah, M. A. AL, & Hadi, W. (2017). Implementing Risk Management
Processes Into a Cloud Computing Environment. International Journal of Web Portals, 9(1),
951–963. Andriana, J., & Noya, S. A. T. (2016). APPLICATION OF FTA AND FMEA
METHOD TO IMPROVE SUGAR PRODUCTION PROCESS QUALITY. Spektrum
Industri, 14(2), 109–230.Pujiastuti, E (2015). Prototipe Peningkatan Pelayanan Rawat Jalan
Dengan Pengujian FGD Dan ISO 9126 Pada Klinik Eka Anugerah. Indonesian Journal on
Software Engineering, 1(1), ang, Y., Zhou, D., & Chan, F. T. S. (2018). AMWRPN:
Ambiguity Measure Weighted Risk Priority Number Model for Failure Mode and Effects
Analysis. In IEEE Access (Vol. 6, pp. 27103–27110). IEEE. Wibowo, D. H., Arifin, Z., &
Sunarti, . (2015). Analisis Strategi Pemasaran Untuk Meningkatkan Daya Saing UMKM
(Studi pada Batik Diajeng Solo). Jurnal Administrasi Bisnis, 29(1), 59–66.

Anda mungkin juga menyukai