KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TGK CHIK DITIRO SIGLI
NOMOR : 445/ /SK/ /2022
TENTANG
BISMILLAHIRRAHMAANIRRAHIM
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TGK CHIK DITIRO SIGLI,
MENIMBANG a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien
: serta pelaporan di Rumah Sakit Umum Daerah Tgk Chik Ditiro, maka
diperlukan adanya penetapan Indikator Mutu Rumah Sakit ;
b. bahwa untuk maksud tersebut pada huruf a perlu menetapkan dalam suatu
keputusan.
15 Peraturan Direktur Rumah Sakit Umum Tgk Chik Ditiro Sigli Nomor :
445/828/Perdir/XII/2018 Tentang Pedoman Pengorganisasian Komite
Mutu dan Keselamatan Pasien pada Rumah Sakit Umum Daerah Tgk
Chik Ditiro Sigli.
MEMUTUSKAN
DITETAPKAN DI : Sigli
PADA TANGGAL : Juni 2022
Indikator mutu rumah sakit adalah ukuran kuantitatif yang diukur untuk lebih memahami mutu
pelayanan di rumah sakit. Indikator perlu dirancang dengan seksama dengan mempertimbangkan
dimensi mutu yang ingin diukur, cara pengumpulan data, dan strategi analisisnya. Berdasarkan
penilaian dan diskusi yang telah dilakukan oleh Direktur beserta Komite Mutu dan Keselamatan
Pasien Rumah Sakit Tgk. Chik Ditiro Sigli, maka ditetapkan indikator mutu yaitu indikator mutu
pelayanan wajib, indikator mutu area klinis, mutu area manajemen indikator mutu sasaran
keselamatan pasien, dan indikator mutu unit kerja yang dijabarkan sebagai berikut:
2 Kelengkapan assessment awal Kelengkapan asesment awal adalah pengisian rekam medik
pasien ibu > 24 jam asesment awal pasien ibu lengkap dalam <24 jam setelah
pasien pulang. Dikatakan lengkap apabila form asesment
awal pasien ibu terisi lengkap.Apabila salah satu tidak terisi
dikatakan tidak lengkap.rekam medik yang dinilai adalah
yang berhungungan dengan obsetri
3 Assesment pra anastesi pada pasien Kelengkapan Assesmen Pre Anastesi adalah terlengkapinya
yang akan operasi point-point dalam assesmen anastesi oleh dokter anastesi
pada operasi elektif < 2 jam, dimulai sejak pasien masuk ke
kamar operasi
4 Waktu tunggu hasil pelayanan Waktu tunggu pelayanan laboratorium adalah tenggang
laboratorium patologi klinik cito ≤ waktu mulai dari pasien diambil sampel sampai dengan
60 menit menerima hasil yang sudah diekspertisi
5 Tidak adanya kejadian tertukarnya Kejadian tertukar specimen pemeriksaan laboratorium
specimen adalah tertukarnya specimen milik orang yang satu dengan
yang lain
6 Tidak adanya kesalahan pemberian Kesalahan pemberian hasil laboratorium adalah penyerahan
hasil pemeriksaan laboratorium hasil pemeriksaan lab yang tidak sesuai dengan identitas
pasien
7 Ketepatan identifikasi spesimen Kesalahan dalam pelayanan laboratorium meliputi
laboratorium kesalahan identifikasi, kesalahan registrasi, kesalahan
pelabelan sampel dan kesalahan penyerahan hasil.
Kesalahan penyerahanhasil yang dimaksud adalah
penyerahan hasil laboratorium PK pada salah orang
8 Waktu lapor hasil tes kritis < 30 Waktu lapor hasil tes kritis laboratorium adalah waktu yang
menit diperlukan untuk memberikan jawaban kepada dokter yang
mengirim setelah keluar hasil pemeriksaan dan mulai dibaca
oleh dokter spesialis patologi klinik sampai hasilnya
diterima oleh dokter yang mengirim (lisan atau tulisan)
dalam waktu kurang dari 30 (tiga puluh) menit baik secara
lisan maupun tulisan.
9 Waktu tunggu hasil pelayanan foto Waktu tunggu hasil thorax foto adalah tenggang waktu
thorax mulai pasien di foto sampai dengan menerima hasil yang
sudah diekspertisi
10 Pelaksanaan Ekspertisi hasil Pelaksana ekspertisi rontgen adalah dokter Spesialis
pemeriksaan radiologi radiologi yang mempunyai kewenangan untuk melakukan
pembacaan foto rontgen/hasil pemeriksaan radiologi. Bukti
pembacaan dan verifikasi adalah dicantumkan nyata dan
tangan dokter spesialis radiologi pada lembar hasil
pemeriksaan yang dikirimkan kepada dokter yang meminta
11 Tidak terjadinya kesalahan Kejadian kesalahan pemberian label meliputi kesalahan
pemberian lebel identitas dan/atau kesalahan penandaan kanan/kiri
12 Tidak adanya kejadian operasi Kejadian operasi salah sisi adalah kejadian dimana pasien
salah sisi dioperasi pada sisi yang salah, misalnya yang semestinya
dioperasi pada sisi kanan, ternyata yang dilakukan operasi
adalah pada sisi kiri atau sebaliknya
13 Tidak adanya salah tindakan pada Kejadian salah tindakan pada operasi adalah kejadian
operasi pasien mengalami tindakan operasi yang tidak sesuai
dengan yang di rencanakan
14 Tidak adanya kejadian Kejadian tertinggalnya benda asing adalah kejadian dimana
tertinggalnya benda asing pada benda asing seperti kapas, gunting, peralatan operasi dalam
tubuh pasien setelah operasi tubuh pasien akibat suatu tindakan pembedahan
15 Kepatuhan pelaksanaan prosedur Tidak dilakukannya penandaan lokasi operasi oleh operator
site marking pada pasien yang akan
dilakukan tindakan operasi
16 Waktu tunggu pelayanan obat jadi Keterlambataan Waktu Penerimaan Obat Racikan pada
Pasien Rawat Jalan >60 menit setelah diterimanya resep
oleh petugas instalasi farmasi Rawat jalan
17 Tidak adanya kesalahan pemberian Kesalahan pemberian obat meliputi : Salah dalam
obat memberikan jenis obat, Salah dalam memberikan dosis,
Salah orang, Salah jumlah.
18 Komplikasi anastesi karena Komplikasi anestesi adalah kejadian yang tidak diharapkan
overdosis, reaksi anastesi dan salah sebagai akibat komplikasi anestesi antara lain karena
penempatan Endotracheal Tube overdosis, reaksi anestesi dan salah penempatan
Endotracheal tube
19 Kompersi anastesi local ke anastesi Diagnosa pre operasi adalah diagnosa yang dibuat sejak
general awal sebelum pasien menjalani operasi. Diagnosa post
operasiadalah diagnosa yang dibuat setelah pasien
menjalani operasi.
20 Kejadian reaksi tranfusi Yang dimaksud kejadian reaksi transfusi adalah reaksi yang
timbul akibat dilakukannya transfusi darah yang tidak
sesuai dengan golongan darah pasien. (Reaksi
inkompatibilitas).
21 Pemenuhan kebutuhan darah untuk Pemenuhan kebutuhan darah bagi setiap
pelayanan tranfusi di Rumah Sakit pelayanan transfusi
22 Keterlambatan penyediaan darah Adalah keterlambatan waktu menyediakan labu darah sesuai
pesanan > 60 menit terhitung mulai form permintaan darah
diterima oleh petugas Bank darah rumah sakit sampai
dengan labu darah diterima oleh perawat ruangan
23 Kelengkapan pengisian rekam Rekam medik yang lengkap adalah rekam medik yang telah diisi
medis 24 jam setelah pelayanan lengkap oleh dokter dalam waktu <24 jam setelah selesai
pelayanan rawat jalan atau setelah pasien rawat inap diputuskan
untuk pulang, yang meliputi identitas pasien, anamnesis, rencana
asuhan, pelaksanaan asuhan, tindak lanjut, dan resume
24 Keterbacaan Tulisan ( isi ) Rekam Tulisan dalam rekam medikditulis dengan huruf cetak balok
Medis dapat dibaca oleh setiap petugas pemberi asuhan.
25 Adanya anggota Tim PPI yang Tim PPI adalah tim Pencegahan Pengendalian Infeksi yang
terlatih telah mengikuti pendidikan dan pelatihan dasar dan lanjut
PPI
26 Ketersediaan APD disetiap APD (Alat Pelindung Diri) adalah alat standar yang
instalasi / Departemen digunakan untuk melindungi tubuh dari tenaga kesehatan,
pasien atau pengunjung dari penularan penyakit di rumah
sakit, seperti masker, sarung tangan karet, penutup kepala,
sepatu boots dan gaun
27 Penggunaan APD saat Penggunaan APD oleh petugas oleh petugas yang bekerja di
pelaksanakan tugas Area Dekontaminasi, antara lain : masker, handscoon,
apron, gogle, dan sepatu boot
28 Penelitian dengan ethical Clearance Angka kelengkapan ethical clearance pada setiap penelitian
(persetujuan etik).