1. Pembiayaan sekolah di dukung oleh negara bagia dan pemerintah serta pada tingkat luas oleh
pemerintah federal.
2. Walaupun pajak properti merupakan sumber utama pendapatan sekolah daerah, namun
dianggap pajak regresif.
3. Terdapat keberagaman dalam kemampuan keuangan antar negara bagian dan di dalam negara
bagian untuk mendukung pendidikan. Sekolah di daerah miskin cenderung menerima lebih
banyak uang dari negara bagian daripada sekolah di daerah kaya, tapi jumlahnya jarang
mengakibatkan perubahan yang menyeluruh terhadap pengeluaran setiap siswa.
4. Reformasi keuangan sekolah, diprakarsai oleh pengadilan dan dilanjutkan kesenjangan
pendanaan antara daerah miskin dan kaya. Tujuan utamanya adalah untuk menyamakan
kesempatan pendidikan dan memberikan daerah miskin sarana untuk meningkatkan kinerja
mereka.
5. Sejak era Sputnik, pendanaan pemerintah federal untuk pendidikan menjadi semakin
berhubungan dengan kebijakan nasional. Sebagaimana perubahan penekanan kebijakan, begitu
pula dengan tingkat pendanaannya juga berubah.
6. Kontroversi atas akuntabilitas, kredit pajak biaya pendidikan, voucher pendidikan, sekolah-
sekolah sewaan, dan pilihan sekolah mencerminkan peningkatan ketidakpuasan masyarakat
dengan sistem pendidikan.
7. Kekebalan wajib pajak, terutama pada peningkatan pajak properti, dapat menekan anggaran
sekolah.
8. Memburuknya infrastruktur sekolah dan bahaya lingkungan menimbulkan masalah yang
signifikan bagi banyak sekolah.