PENGORGANISASIAN
UNIT CRITICAL
1
Halaman Judul 1
Daftar Isi 2
Surat Keputusan Direktur Brawijaya 3
Hospital Tangerang
BAB. I Pendahuluan 5
BAB. II Gambaran Umum 7
BAB. III Organisasi Brawijaya Hospital 9
Tangerang
BAB. IV Struktur Organisasi IGD 13
BAB. V Uraian Jabatan 14
BAB. VI Tata Hubungan Kerja 26
BAB. VII Pola Ketenagaan dan 28
Kualifikasi
BAB. VIII. Kegiatan Orientasi 42
BAB.IX.Rapat 45
2
BAB. X Pelaporan 46
BAB XI. Penutup 49
TENTANG
3
Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1333/Menkes/SK/XII/1999
Standar Pelayanan Rumah Sakit.
5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1045 Tahun 2006 tentang
Pedoman Organisasi Rumah Sakit Umum.
6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129/Menkes/SK/II/2008
tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
7. Keputusan Direktur Utama PT KAI Medika Indonesia Nomor
001/PER-DIR/PT-KAIMI/IV/2022 tentang Peraturan Internal
Rumah Sakit ( Hospital by Laws ) Brawijaya Hospital Tangerang
8. Keputusan Direktur Utama PT KAI Medika Indonesia Nomor
002/SK-DIR/PT-KAIMI/V/2022 tentang Struktur Organisasi dan
Tata Kerja Brawijaya Hospital Tangerang.
9. Keputusan Direktur Brawijaya Hospital Tangerang Nomor
001/PER-DIR/BHT/VI?2022 tentang Kebijakan Pelayanan Pasien
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 148 Tahun 2010 tentang
10.
Izin dan Penyelenggaran Praktik Keperawatan.
11.
Peraturan Direktur Brawijaya Hospital Tangerang Nomor:
001/Pedoman Pelayanan/SDM & Diklat/BHT/I/2022 Tentang
Pedoman Pelayanan SDM dan Diklat
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU : Keputusan Direktur Brawijaya Hospital Tangerang Tentang Pedoman
Pengorganisasian Unit Instalasi Gawat Darurat Brawijaya Hospital
Tangerang
KEDUA : Pedoman Pengorganisasian Unit Instalasi Gawat Darurat Brawijaya
Hospital Tangerang sebagaimana dimaksud diktum kesatu terlampir
dalam keputusan ini.
KETIGA : Panduan ini menjadi acuan bagi Brawijaya Hospital Tangerang untuk
melaksanakan Pelayanan Pasien Brawijaya Hospital Tangerang.
KEEMPAT : Keputusan tentang Pedoman Pengorganisasian Unit Instalasi Gawat
Darurat Brawijaya Hospital Tangerang ini mulai berlaku pada tanggal
ditetapkan.
Ditetapkan di : Tangerang
Pada tanggal : 20 Juni 2022
Direktur,
4
LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR BRAWIJAYA HOSPITAL TANGERANG NO
003/PEDOMAN PENGORGANISASIAN/UNIT INTENSIF/BHT/I/2022
TENTANG PEDOMAN PENGORGANISASIAN RAWAT INTENSIF
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Intensive Care Unit(ICU) adalah suatu ruangan perawatan khususdengan
staffdan perlengkapankhusus yang ditujukan untuk observasi,perawatan dan terapi
pasien-pasien yang menderita penyakit, cedera ataupenyulit-penyulit yang
mengancam nyawa atau potensial mengancam nyawadengan prognosis dubia
yang diharapkan masih reversibel. ICU menyediakankemampuan dan sarana,
prasarana serta peralatan khusus untuk menunjangfungsi-fungsi vital dengan
menggunakan ketrampilan staf medik, perawat dan staflain yang berpengalaman
dalam pengelolaan keaadan-keadaan tersebut.Pada saat ini, ICU modren tidak
terbatas menangani pasien pasca bedah atauventilasi mekanis saja, namun telah
5
menjadi cabang ilmu sendiri yaitu intensivecare medicine. Ruang lingkup
pelayanannya meliputi dukungan fungsi organ-organvital seperti pernafasan,
kardiosirkulasi, susunan saraf pusat, ginjal dan lainnya,baik pada pasien dewasa
atau pasien anak.Pada instalasi perawatan intensif (ICU), perawatan untuk
pasiendilaksanakan dengan melibatkan berbagai tenaga profesional yang terdiri
darimultidisiplin ilmu yang bekerja sama dalam tim dengan single
management.Pengembangan tim multidisplin yang kuat sangat penting dalam
meningkatkankeselamatan pasien.Untuk menggambarkan garis tanggung jawab
struktural maupun fungsionaldan koordinasi didalam dan diluar pelayanan
Instalasi Care Unit (ICU) tercermindalam bagan organisasi Rumah Sakit dan
bagan organisasi Instalasi Care Unit.
B. TUJUAN
Sebagai dasar dalam pembuatan kebijakan bagi ruang kerja dalam memberikan
pelayanan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Brawijaya Hospital Tangerang
a. Memudahkan bagi pemberi jasa pelayanan Unit perawatan intensiv dalam
memberikan pelayanan yang bermutu dan profesional.
b. Setiap pemberi jasa pelayanan unit perawatan intensiv agar dapat bekerja
berdasarkan Visi, Misi, Falsafah dan Tujuan Pelayanan Keperawatan
Brawijaya Hospital.
C.LANDASAN HUKUM
1. Undang-Undang No 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen.
2. Undang-Undang No 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran.
3. Undang – Undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
4. Undang – undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
5. Undang – Undang No. 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan.
6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1333/Menkes/SK/XII/1999
Standar Pelayanan Rumah Sakit.
6
7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1045 Tahun 2006 tentang
Pedoman Organisasi Rumah Sakit Umum.
8. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129/Menkes/SK/II/2008
tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
9. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 148 Tahun 2010 tentang Izin
dan Penyelenggaran Praktik Keperawatan.
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 19 Tahun 2016
tentang Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu.
11. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 47 Tahun
2018 tentang Pelayanan Kegawatdaruratan.
12. Peraturan Direktur Brawijaya Hospital Tangerang Nomor:
001/Pedoman Pelayanan/SDM & Diklat/BHT/I/2022 Tentang
Pedoman Pelayanan SDM dan Diklat
BAB II
GAMBARAN UMUM
7
Melalui proses yang cukup panjang atas pengajuan ijin mendirikan Brawijaya
Hospital Tangerang oleh PT.KAI Medika, Akhirnya pada tanggal 11 Juli
2012 Brawijaya Hospital Tangerang mendapatkan ijin tetap penyelenggara
Rumah Sakit Umum dengan Keputusan Walikota Tangerang yang sudah
diperbaharui di tahun 2016 Nomor 445/Kep-03/BPPMPT/RS.2016 dari
Walikota Tangerang.
Status Perusahaan
1. Kepemilikan Rumah Sakit : Swasta Murni
2. Badan Hukum : PT. KAI Medika Indonesia
3. No.Izin Tetap Rumah Sakit : 445/Kep-03/BPPMPT/RS.2016
4. Nama Rumah Sakit : Brawijaya Hospital Tangerang
5. Type Kelas : Kelas C
6. Kapasitas Tempat Tidur : 64 TT
7. Jumlah Ruangan Rawat Inap : 31 Ruangan Rawat Inap
8. Direktur Rumah Sakit : dr Akmal Yadi. MARS
8
9. Luas Tanah : 3.102 M2
10. Luas Bangunan : 5.097 M2
11. Soft Opening : 20 Mei 2011
12. Grand Opening : 17 November 2012
13. Diresmikan Oleh : Kepala DinKes Kota Tangerang
14. Alamat Rumah Sakit : Jl.KH.Mas Mansyur No.2, Kelurahan
Kunciran, Kecamatan Pinang Kota Tangerang. Telp. (021) 7334343,
Fax. (021) 7300882
9
BAB III
VISI, MISI, TUJUAN, MOTTO, NILAI-NILAI DAN FILOSOFI
A. VISI
Menjadi Rumah Sakit Swasta Pilihan dan Kepercayaan Masyarakat
Tangerang Tahun 2020
B. MISI
1. Memberikan pelayanan kesehatan yang optimal berorientasi kepada
mutu dan keselamatan pasien yang berlandaskan etika dan
profesionalisme.
2. Meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan kompeten
melalui bimbingan dan pelatihan yang dilaksanakan secara
berkesinambungan.
3. Menyediakan sarana dan prasarana yang terstandarisasi serta
mengikuti perkembangan teknologi terbaru.
4. Meningkatkan kesejahteraan karyawan yang berbasis kompetensi dan
prestasi.
5. Turut serta dalam upaya menekan angka kematian Ibu dan Bayi dalam
rangka tercapainya target MDGs yang ditetapkan oleh pemerintah
C. FALSAFAH
Dalam menyelenggarakan kegiatannya Brawijaya Hospital Tangerang
memiliki falsafah sebagai organisasi yang melaksanakan fungsi sosial,
profesional dan etis dengan pengelolaan yang ekonomis sejalan dengan
praktek bisnis yang sehat.
D. TUJUAN
Tujuan Brawijaya Hospital Tangerang:
a. Terwujudnya pelayanan kesehatan yang lengkap, terpadu dan
10
unggul di bidang kesehatan melalui kerjasama tim dan sistem
jejaring.
b. Terselenggaranya pelatihan dan pengembangan bagi SDM
E. NILAI-NILAI
Nilai – Nilai Budaya Kerja Brawijaya Hospital Tangerang :
a. Ramah
b. Sopan
c. Cepat dan tepat
d. Efektif dan Efisien
e. Tanggung Jawab
F. MOTTO
“ Pilihan dan Kepercayaan Keluarga “
G. LOGO
Logo Brawijaya hospital Tangerang berbentuk sebagai berikut :
11
c. Arti gambar tersebut menunjukkan sejarah berdirinya Brawijaya
Hospital Tangerang yang mulai berkarya dibidang kesehatan
berawal dari sebuah pelayanan Rumah Bersalin.
d. Warna dasar putih artinya kesucian.
e. Lingkaran melengkung besar warna hijau artinya kesuburan.
f. Lingkaran melengkung kecil warna ungu artinya keutuhan.
12
f. Mengelola adaministrasi dan keuangan Instalasi Gawat Darurat
g. Melaksanakan pengendalian mutu pelayanan gawat darurat
h. Melakukan koordinasi dengan unit rumah sakit lain
4. Tujuan
a. Mencegah kematian dan kecacatan pada penderita gawat darurat,
sehingga dapat hidup dan berfungsi kembali dalam masyarakat
sebagaimana mestinya
b. Menerima rujukan atau merujuk penderita gawat darurat melalui
sistem rujukan untuk memperoleh penanganan yang lebih
memadai
c. Melakukan pertolongan korban musibah masal dan bencana yang
terjadi di dalam maupun di luar rumah sakit
d. Mengembangkan dan menyebarluaskan penanggulangan
penderita gawat darurat melalui pendidikan dan
menyelenggarakan berbagai kursus yang berhubungan dengan
pengetahuan dan keterampilan bantuan hidup dasar ( basic life
support ) maupun bantuan hidup lanjut ( advanced life support )
FALSAFAH IGD
1. Setiap manusia telah diberi rahmat oleh Tuhan Yang Maha Esa ,
kehidupan dan kematian yang baik serta mulia
13
2. Setiap pasien sebagai individu harus dihargai tanpa membeda-bedakan
suku, agama, warna kulit dan status sosial
TUJUAN IGD
Mencegah kematian dan kecacatan pada pasien gawat darurat
14
15
BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI BRAWIJAYA HOSPITAL TANGERANG
16
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA
KABID KABID
PELAYANAN KEPERAWATAN
MEDIS
8
BAB VI
URAIAN JABATAN
9
bawahan guna meningkatkan dedikasi, loyalitas dan
disiplin kerja bawahan
9. Mengadakan koordinasi dan kerjasama serta
memelihara hubungan kerja yang harmonis dengan
bidang dan semua unit untuk menunjang tercapainya
tugas dan fungsi dari ICU
10. Memberikan usulan dan saran-saran baik diminta
maupun tidak kepada atasan sebagai bahan masukan
ke pimpinan Rumah Sakit
11. Melaksanakan kegiatan atau tugas lain yang diberikan
sesuai dengan petunjuk atau pengarahan atasan
12. Membantu atasan untuk menjabarkan kebijakan
pimpiinan yang berhubungan dengan
penyelenggaraan pelayanan medis untuk diketahui
dan dilaksnakan di ICU
13. Memberi peringatan kepada bawahan bila melakukan
pelanggaran peraturan dan ketentuan yang berlaku
14. Melaksanakan pemantauan kelancaran penggunaan
peralatan medis agar pelayanan kepada pasien
menjadi lancar.
15. Menerima tugas / perintah dari direktur Rumah Sakit /
Kepala Bidang Pelayanan Medis.
4 Tanggung 1. Secara administratif bertanggung jawab kepada kepala
Jawab bidang pelayanan medis
2. Secara struktural berkoordinasi dengan kepala bidang
pelayanan medis
3. Tercukupinya jenis data kebutuhan yang diperlukan.
4. Terpeliharanya hubungan kerja yang harmonis
5 Wewenang 1. Meneliti, menganalisa dan mengevaluasi kebijakan dan
prosedur Rumah Sakit
10
2. Menyusun prioritas usulan kebutuhan ICU
3. Membimbing dan memberi pengarahan kepada
bawahan
4. Memberi saran untuk bahan pertimbangan atasan
5. Menyampaikan usulan kepada atasan.
6 Persyaratan 1. Pendidikan Formal :
dan Kualifikasi Dokter spesialis anestesi
2. Pendidikan Non Formal : -
3. Pengalaman Kerja :
Dokter anestesi fungsional di rumah sakit
minimal 2 tahun
4. Usia :
30 – 55 tahun
5. Lain-lain :
Memiliki kemampuan memimpin dan
berwibawa
Mampu untuk mengontrol emosi dengan baik
Mampu untuk membina hubungan baik dengan
orang lain dan dapat dipercaya
Sehat jasmani dan rohani
11
- Usulan kebutuhan obat-obatan, fasilitas dan peralatan
keperawatan di ruang kerjanya
- Usulan pemeliharaan fasilitas dan peralatan keperawatan
di ruang kerjanya
- Laporan kegiatan harian, mingguan, bulanan dan tahunan
pelayanan ruang ICU di ruang kerjanya
3 Uraian Tugas a. Melaksanakan fungsi perencanaan (P1) meliputi :
1. Merencanakan dan melaksanakan program kegiatan
pelayanan keperawatan di unit kerjanya.
2. Menyusun rencana kebutuhan tenaga keperawatan
dari segi jumlah maupun kualifikasi untuk di ruang
rawat ICU, koordinasi dengan Ka. Bidang
Keperawatan
3. Merencanakan kebutuhan tenaga dalam setiap shift
kerja (pagi, sore, malam, termasuk hari libur).
12
akan bekerja di ruang rawat ICU di bawah
tanggung jawabnya.
6. Memberi orientasi kepada pasien/keluarganya
meliputi : penjelasan tentang peraturan rumah sakit,
tata tertib ruang rawat, fasilitas yang ada dan cara
penggunaannya serta kegiatan rutin sehari-hari
7. Memberi pengarahan, membimbing dan motivasi
bagi tenaga keperawatan untuk melaksanakan
pelayanan/asuhan keperawatan sesuai ketentuan /
standar yang berlaku
8. Mengadakan pertemuan berkala / sewaktu – waktu
dengan staf keperawatan ruang ICU dan petugas
lain yang bertugas di ruang rawat ICU.
9. Memberi kesempatan / ijin kepada staf keperawatan
untuk mengikuti kegiatan ilmiah/penataran dengan
koordinasi Kepala Bidang Keperawatan.
10. Menyusun permintaan rutin meliputi kebutuhan
peralatan dan obat-obatan dan bahan lain yang
diperlukan di ruang perawatan / sesuai kebutuhan
dan berdasarkan ketentuan/ kebijakan rumah sakit.
11. Mengatur dan mengkoordinasikan pemeliharaan
peralatan seperti service, pembersihan dan uji
fungsi alat agar selalu dalam keadaan siap pakai.
12. Mendampingi visite dokter dan mencatat
instruksi/program pengobatan, khususnya bila ada
perubahan program pengobatan pasien dan
menyampaikannya kepada perawat pelaksana untuk
melaksanakannya.
13. Mengelompokkan pasien dan mengatur
penempatannya diruang rawat menurut tingkat
kegawatan, infeksi/non infeksi, untuk kelancaran
13
pemberian asuhan keperawatan.
14. Memberi motivasi kepada petugas dalam
memelihara kebersihan lingkungan ruang rawat.
15. Meneliti pengisian formulir sensus harian pasien di
ruang rawat ICU
16. Meneliti/memeriksa pengisian daftar permintaan
makanan pasien berdasarkan macam dan jenis
makan pasien
17. Meneliti/memeriksa ulang pada saat penyajian
makanan pasien sesuai dengan program dietnya
18. Menyimpan berkas catatan medis pasien dalam
masa perawatan diruang rawatnya dan selanjutnya
mengembalikan berkas tersebut ke bagian Medical
Record bila pasien keluar/pulang dari ruang rawat
tersebut
19. Membuat laporan harian, bulanan dan tahunan
mengenai pelaksanaan asuhan keperawatan serta
kegiatan lainnya di ruang rawat ICU, untuk
disampaikan kepada atasannya KaBid Keperawatan
.
20. Memberikan penyuluhan kesehatan kepada
pasien/keluarga sesuai kebutuhan dasar dalam batas
wewenangnya.
C. Melaksanakan fungsi pengawasan, pengendalian,
dan penilaian (P3) meliputi :
1. Mengendalikan kualitas system pencatatan dan
pelaporan asuhan keperawatan dan kegiatan lain
secara tepat dan benar.
2. Mengendalikan dan menilai pelaksanaan asuhan
keperawatan yang telah ditentukan.
3. Menjamin kebijakan, peraturan, standar dan SPO
14
dijalankan di unitnya sesuai dengan ketentuan
yang berlaku
4. Mengevaluasi secara periodik terhadap standar
pelayanan dan SPO yang berlaku untuk pelayanan
keperawatan di unit kerjanya.
5. Melakukan penilaian kinerja tenaga keperawatan
yang berada dibawah tanggung jawabnya dan
menentukan kriteria perawat diunitnya.
6. Mengawasi, mengendalikan dan menilai
pendayagunaan tenaga keperawatan, peralatan dan
obat-obatan secara efektif dan efisien.
7. Mengawasi dan menilai mutu asuhan keperawatan
sesuai standard yang berlaku secara mandiri atau
koordinasi dengan Kepala Bidang Keperawatan.
8. Menyelesaikan masalah keperawatan yang terjadi
diunit dibawah supervisinya.
9. Mengawasi pelaksanaan sistem pencatatan dan
pelaporan kegiatan asuhan keperawatan serta
mencatat kegiatan lain di ruang rawat secara tepat
dan benar.
4 Tanggung 1. Kelancaran, ketepatan waktu pelaksanaan tugas
Jawab tenaga keperawatan dan kepuasan pelanggan terhadap
pelayanan keperawatan di unit kerjanya.
2. Kebenaran dan ketepatan usulan rencana kebutuhan
tenaga keperawatan, obat – obatan dan Peralatan
keperawatan di unit kerjanya.
3. Keobyektifan dan kebenaran penilaian kinerja tenaga
keperawatan di unit kerjanya
4. Kebenaran dan ketepatan pengaturan ketenagaan di
unit kerjanya.
5. Kelancaran kegiatan orientasi perawat baru di unit
15
kerjanya.
6. Kebenaran dan ketepatan penggunaan dan
pemeliharaan peralatan keperawatan serta mutu
asuhan keperawatan di unit kerjanya.
7. Kebenaran dan ketepatan penerapan SPO pelayanan
Keperawatan di unit kerjanya.
8. Kebenaran dan ketepatan laporan pelaksanaan asuhan
keperawatan di unit kerjanya.
5 Wewenang 1. Mengatur jadwal dinas perawat
2. Memberi petunjuk dan bimbingan pelaksanaan tugas
kepada staf keperawatan di unit kerjanya.
3. Menilai, menegur dan memotivasi perawat pelaksana
di unit kerjanya.
4. Memimpin staf keperawatan untuk melaksanakan
pelayanan keperawatan di unit kerjanya
5. Mengawasi, mengendalikan dan menilai
pendayagunaan tenaga keperawatan, peralatan dan
mutu asuhan keperawatan di unit kerjanya
6. Menanda tangani surat dan dokumen yang ditetapkan
menjadi wewenang Kepala Ruangan.
7. Menghadiri rapat berkala dengan Kabid Keperawatan
dan Kepala instalasi pelayanan lainnya untuk
kelancaran pelaksanaan pelayanan keperawatan.
6 Persyaratan 6. Pendidikan Formal :
dan Kualifikasi DIII Keperawatan / S1 Keperawatan
7. Pendidikan Non Formal :
Pelatihan manajemen bangsal keperawatan
8. Pengalaman Kerja :
Sebagai perawat pelaksana minimal 5 tahun
Perawat jaga shift minimal 4 tahun
16
9. Usia :
26 – 45 tahun
10. Lain-lain :
Memiliki kemampuan menggunakan komputer
Memiliki kemampuan surat menyurat
Memiliki kemampuan memimpin dan
berwibawa
Mampu untuk mengontrol emosi dengan baik
Mampu untuk membina hubungan baik dengan
orang lain dan dapat dipercaya
Sehat jasmani dan rohani
17
2. Membagi tugas kerja untuk perawat pelaksana
berdasarkan kompetensinya dan tingkat
ketergantungan pasien
3. Mengatur dan mengkoordinasikan seluruh kegiatan
pelayanan pasien di ruang rawat inap pada shift sore,
malam dan hari libur pada jam dinasnya
4. Mengontrol kelengkapan pencatatan dokumentasi
asuhan keperawatan pasien pada jam dinasnya
5. Memberi pengarahan dan motivasi kepada tenaga
pelaksana keperawatan untuk melaksanakan. Asuhan
keperawatan sesuai dengan ketentuan atau standar
yang berlaku pada shift ,sore, malam dan hari libur
pada jam dinasnya
6. Mengatur, mengontrol dan mengkoordinasikan
pemeliharaan peralatan yang dibutuhkan agar selalu
dalam keadaan siap pakai pada jam dinasnya
7. Melaksanakan program orientasi kepada pasien baru
dan keluarganya meliputi penjelasan tentang
peraturan rumah sakit, tata tertib dan fasilitas yang
ada.
8. Mendampingi dokter selama kunjungan keliling
(visite dokter) pada shift sore, malam dan hari libur
dan mencatat program pengobatan serta
menyampaikannya kepada pelaksana perawat lainnya.
9. Mengadakan pendekatan kepada setiap pasien yang
dirawat untuk mengetahui keadaannya dan
menampung keluhan serta membantu memecahkan
masalah yang dihadapi pada shift sore, malam dan
hari libur pada jam dinasnya
10. Mengontrol kesiapan perlengkapan untuk pasien yang
akan pindah ke ruang perawatan, seperti obat-obatan,
hasil pemeriksaan dan surat – surat yang diperlukan
(resume keperawatan)
11. Mengontrol dan memeriksa ketepatan pemberian obat
pada pasien sesuai rencana medik dari dokter
12. Memberi motivasi tenaga non perawatan dalam
memelihara kebersihan ruangan dan lingkungan pada
shift sore, malam dan hari libur
13. Meneliti pengisian formulir sensus harian pasien pada
shift malam.
14. Memeriksa dan meneliti pengisian daftar permintaan
makanan, berdasarkan macam dan jenis makanan
pasien kemudian memeriksa ulang pada saat
penyajiannya sesuai dengan dietnya pada shift sore,
malam dan hari libur.
18
15. Menjaga kerapihan dan kelengkapan data buku
register dan berkas catatan medik pada shift sore,
malam dan hari libur pada jam dinasnya
16. Bersama-sama perawat pelaksana lainnya,
melaksanakan asuhan keperawatan kepada pasien dan
pengaturan fasilitas sarana pada shift sore, malam dan
hari libur pada jam dinasnya.
17. Membuat laporan harian pada shift sore, malam dan
hari libur
18. Melaksanakan serah terima tugas kepada penanggung
jawab shift berikutnya secara lisan maupun tertulis
pada saat penggantian dinas.
19. Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh
kepala ruangan di ruang kerjanya
20. Berkoordinasi dengan kepala ruangan atau dokter
spesialis terkait untuk menyelesaikan masalah yang
berhubungan dengan pasien / keluarga
21. Berperan aktif dalam presentasi kasus, kegiatan
kendali mutu, pengendalian infeksi nosokomial dan
kegiatan ilmiah lainnya dalam rangka meningkatkan
mutu pelayanan keperawatan khususnya di ruang
kerja yang menjadi tanggung jawabnya
22. Melakukan tugas-tugas lain yang diberikan oleh
kepala ruangan, apabila diperlukan.
23. Memimpin, mengawasi dan menilai mutu asuhan
keperawatan sesuai standar yang berlaku di ruang
kerjanya
24. Melaporkan secara lisan dan tulisan kepada kepala
ruangan apabila terdapat hal-hal yang segera
dilaporkan
4 Tanggung 1. Kelancaran, ketepatan waktu pelaksanaan tugas tenaga
keperawatan di ruang kerjanya pada jam dinasnya
Jawab
2. Kebenaran dan ketepatan pemberian asuhan
keperawatan
3. Keobyektifan dan kebenaran penilaian kinerja tenaga
keperawatan di ruang kerjanya
4. Kebenaran dan ketepatan pengaturan ketenagaan di
ruang kerjanya
5. Kebenaran dan ketepatan penerapan SPO pelayanan
keperawatan di ruang kerjanya pada jam dinasnya
6. Kebenaran dan ketepatan laporan pelaksanaan asuhan
keperawatan di ruang kerjanya.
5 Wewenang 1. Menilai, menegur dan memotivasi perawat pelaksana di
ruang rawat inap pada jam dinasnya
2. Memimpin staf keperawatan untuk melaksanakan
19
pelayanan keperawatan di ruang kerjanya pada jam
dinasnya
3. Mengatur ketenagaan, fasilitas sarana dan asuhan
keperawatan pada jam dinas
6 Persyaratan 1. Pendidikan Formal :
dan Kualifikasi DIII Keperawatan / S1 Keperawatan / NERS
2. Pendidikan Non Formal :
Pelatihan manajemen bangsal keperawatan
3. Pengalaman Kerja :
Sebagai perawat pelaksana minimal 5 tahun
4. Usia :
30 – 50 tahun
5. Lain-lain :
Memiliki kemampuan memimpin, berwibawa,
rajin dan jujur.
Dapat bekerjasama dalam tim dan mempunyai
hubungan personal yang baik
Sehat jasmani dan rohani
C. Perawat Pelaksana
1 Nama Jabatan Perawat Pelaksana
Pengertian Seorang tenaga keperawatan yang diberi wewenang untuk
melaksanakan pelayanan atau asuhan keperawatan pada
pasien di ruang rawat
2 Hasil Kerja - Adanya dokumentasi asuhan keperawatan pasien yang
berada dibawah tanggung jawabnya
- Adanya dokumentasi pemakaian obat, alkes, peralatan
perawatan dan medis tiap pasien yang berada dibawah
tanggung jawabnya
3 Uraian Tugas 1. Memberikan asuhan keperawatan pada pasien dibawah
20
tanggung jawabnya
2. Bekerjasama dengan anggota tim dan antar tim dalam
memberikan asuhan keperawatan pada pasien
3. Melaporkan pada ketua tim tentang asuhan
keperawatan yang dilaksanakan dan respon pasien
4. Mendokumentasikan asuhan keperawatan yang
dilaksanakan
5. Memelihara kebersihan ruang rawat dan lingkungannya
6. Menerima pasien baru sesuai prosedur dan ketentuan
yang berlaku
7. Memelihara peralatan perawatan dan medis agar selalu
dalam keadaan siap pakai
8. Melaksanakan program orientasi kepada pasien tentang
ruangan dan lingkungan, peraturan / tata tertib yang
berlaku, fasilitas yang ada dan cara penggunaannya,
serta kegiatan rutin sehari-hari di ruangan.
9. Menciptakan hubungan kerjasama yang baik dengan
pasien dan keluarganya
10.Melaksanakan pelayanan keperawatan kepada pasien
sesuai dengan kebutuhan, antara lain :
- Melaksanakan tindakan pengobatan sesuai dengan
program pengobatan.
- Melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan
rencana keperawatan
- Memberikan penyuluhan kesehatan kepada pasien
dan keluarganya
11. Berperan serta melaksanakan latihan / mobilisasi
pada pasien agar dapat mandiri
12. Melakukan pertolongan pertama kepada pasien
dalam keadaan darurat secara tepat dan benar sesuai
dengan kebutuhannya, serta prosedur yang berlaku.
21
Selanjutnya segera melaporkan tindakan yang telah
dilakukan kepada dokter ruang rawat / dokter
penanggung jawab ruangan.
13. Memantau dan menilai kondisi pasien, dilanjutkan
melalui tindakan yang tepat berdasarkan hasil
pemantauan tersebut dan sesuai dengan batas
kemampuannya
14. Menciptakan dan memelihara suasana kerja yang
baik dengan aggota tim dan antar tim
15. Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh
kepala ruang
16. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan di
bidang keperawatan, antara lain melalui pertemuan
ilmiah dan pelatihan
17. Melaksanakan serah terima tugas kepada anggota
tim / tim shift berikutnya secara lisan maupun tertulis,
pada saat pergantian dinas.
18. Menyiapkan pasien yang akan pulang, meliputi :
- Melatih pasien menggunakan alat bantu yang
dibutuhkan, seperti :
a. Tongkat penyangga
b. Protesa dan lain-lain
- Melatih pasien untuk melaksanakan tindakan
keperawatan di rumah, misalnya :
a. Merawat luka
- Memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien dan
keluarganya sesuai dengan keadaan dan kebutuhan
pasien, mengenai :
a. Diet
b. Pengobatan yang perlu dilanjutkan dan cara
penggunaannya
22
c. Pentingnya pemeriksaan ulang di rumah sakit,
puskesmas atau institusi pelayanan kesehatan
lain
d. Cara hidup sehat, seperti : pengaturan istirahat,
makanan yang bergizi atau bahan pengganti
sesuai dengan cara keadaan sosial ekonomi.
e. Mengantar pasien yang akan pulang sampai ke
pintu ruang rawat
23
pengawasan PJ Shift
Melaksanakan asuhan keperawatan sesuai SPO
Dapat bekerjasama dalam tim dan mempunyai
hubungan personal yang baik
Rajin, jujur dan loyal
Sehat jasmani dan rohani
BAB VII
24
TATA HUBUNGAN KERJA
RUANG ICU
Pendaftaran Umum / Supir
3. Rawat Jalan
25
Pasien dari Instalasi rawat jalan yang memerlukan perawatan ruang ICU akan
dibuatkan surat pengantar rawat oleh dokter yang memeriksa, pasien diantar
ke IGD oleh perawat Rawat Jalan,kemudian dari IGD pasien akan diantar ke
ruang ICU
4. Kamar Operasi
Pasien dari kamar operasi yang memerlukan perawatan ruang ICU akan
dibuatkan surat pengantar pindah rawat oleh perawat kamar operasi, kemudian
penanggung jawab / keluarga pasien dianjurkan kebagian admission untuk
penjelasan tentang biaya perawatan ruang ICU,Perawat kamar operasi
menginformasikan ke ruang ICU tentang rencana pasien baru yang akan
dikirim dari kamar operasi,kemudian diantar ke ruang ICU oleh perawat
kamar operasi
5. Ruang Perawatan
Pasien Rawat Inap yang memerlukan perawatan intensif, akan dibuatkan surat
pengantar rawat Intensif oleh dokter penanggung jawab Pasien. Keluarga
pasien dianjurkan kebagian pendaftaran untuk mendapatkan penjelasan
mengenai tarif kamar perawatan ruang ICU,dan pasien diantar oleh perawat
ruang perawatan, apabila pasien ICU akan dipindah rawat ke Rawat Inap
sesuai permintaan dokter penanggung jawab, maka keluarga diminta untuk
mengurus kamar kebagian admission untuk memilih kamar perawatan sesuai
dengan kelasnya atau ruangan yang sudah ditentukan oleh dokter yang
merawat (R.observasi/ isolasi ) dan pasien dijemput oleh perawat ruang
perawatan.
6. Instalasi Gizi
Semua Pasien rawat inap kebutuhan gizi selama dirawat dilayanai dari instalsi
gizi Brawijaya Hospital Tangerang. Setiap pasien baru masuk ruang ICU,
akan dilaporkan ke Instalasi gizi untuk kebutuhan diet pasien melalui
telefon,atau buku diit pasien, petugas asper ruang ICU akan mengantarkan
form permintaan makan atau diet pasien ke ruang gizi.
7. Instalasi Laboratorium
26
Pasien di ruang ICU yang membutuhkan pemeriksaan laboratorium akan
dibuatkan formulir permintaan pemeriksaan laboratorium oleh dokter dan atau
memberikan order lewat telepon untuk pemeriksaan lab,kemudian petugas
laboratorium mengmbil sample sesuai dengan order/instruksi dokter .Segera
setalah ada hasil pemeriksaan,maka akan dilaporkan lewat telefon oleh
petugas laboratorium kepada perawat di ruang ICU.
8. Instalasi Radiologi
Pasien ruang ICU yang memerlukan pemeriksaan radiologi, dibuatkan
formulir permintaan RO oleh dokter, perawat ruang ICU akan
menginformasikan ke bagian radiologi tentang permintaan pemeriksaan
radiologi dan petugas radiologi akan melakukan pemeriksaan radiologi di
ruang ICU ( untuk rontgen thorax dengan pesawat mobile) sesuai formulir
yang diisi. Jika untuk pemeriksaan yang lainnya maka pasien di ruang ICU
akan diantarkan ke bagian radiologi oleh perawat ICU dan didampingi dokter
jaga.
9. Kasir
Pasien ruang ICU yang akan menyelesaikan administrasi, maka perawat
maupun petugas pendaftaran rawat inap menghubungi kasir rawat inap, dan
meminta keluarga pasien untuk ke kasir rawat inap guna menyelesaikan
administrasi.
10. Instalasi Farmasi
Untuk keperluan / pengadaan obat dan alkes pasien di ruang ICU, dokter jaga /
dokter Penanggung jawab pasien akan membuatkan resep 1 hari (daily dose)
setelah diinput oleh petugas administrasi rawat inap resep tersebut diserahkan
ke farmasi, setelah obat dan alkes tersedia petugas farmasi akan menghubungi
perawat rawat inap untuk pengambilan obat dan alkes. Untuk obat dan alkes
cito dapat diambil pada saat itu.
11. Logistik Farmasi
Kebutuhan obat dan alat medis di Rawat Inap diperoleh dari logistik
farmasi dengan cara petugas Rawat Inap mengisi formulir permintaan
barang farmasi (khusus untuk barang floorstock / barang baru) dan
27
menyerahkan formulir permintaan ke bagian logistic farmasi dan bila
barang sudah siap, akan diambil oleh petugas Rawat Inap ke logistik
farmasi. Untuk emergency stock, petugas Rawat Inap akan langsung
mengambil penggantian barang yang telah dipakai ke logistic farmasi, bila
barang sudah siap.
16. Operator
28
Apabila ruang ICU membutuhkan sambungan telepon keluar Brawijaya
Hospital Tangerang, (tanpa menggunakan PIN) maka ruang ICU akan
meminta bantuan ke bagian operator dengan cara menekan angka 0 (nol) pada
pesawat telepon.
17. Sopir / Umum
Pasien ruang ICU yang memerlukan pemeriksaan / tindakan diluar Brawijaya
Hospital Tangerang dan pasien yang perlu rujukan ke rumah sakit lain, serta
pasien ruang ICU yang meninggal,pulang atas permintaan sendiri dapat
menggunakan ambulance Brawijaya Hospital Tangerang, bila keadaan
memungkinkan. Untuk permintaan Ambulan, petugas ruang ICU akan
menghubungi petugas ambulance, petugas ambulance , bagian umum / Danru
menginstruksikan pada supir ambulan untuk mengantar pasien.
18. Keamanan / Umum
Bila ada pasien ruang ICU yang meninggal, maka setelah jenazah dirapikan
akan diantar ke kamar jenazah dengan terlebih dahulu menginformasikan
kebagian Umum / Keamanan ( prosedur pasien meninggal sesuai SPO
terlampir). Pengaturan pengunjung diluar jam berkunjung ruang ICU,
dilakukan koordinasi antara petugas keamanan dengan perawat Rawat Inap.
19. Rekam Medis
Semua pasien baru yang masuk ke ruang ICU harus di buatkan berkas rekam
medis dan dilengkapi pengisian catatan medisnya oleh dokter ruangan,
perawat . Data Rekam Medis pasien selama pasien di ruang icu menjadi
tanggung jawab perawat dalam kerahasiannya. Semua pasien sesudah pulang
rawat atau meninggal, maka berkas rekam medis pasien akan dikembalikan
oleh petugas Administrasi Ruang ICU ke Instalasi Rekam Medis
BAB VIII
29
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI
30
- Fluktuasi pasien
- Sosial ekonomi pasien Harapan pasien dan keluarga
b) Faktor Tenaga
- Jumlah dan komposisi tenaga, pendidikan dan pengalaman
- Kebijakan pengaturan dinas
c) Faktor Lingkungan
- Tipe dan lokasi Rumah Sakit
- Lay Out ruang perawatan
- Fasilitas dan jenis layanan yang diberikan
- Kelengkapan perawatan
- Layanan penunjang
- Macam kegiatan yang di laksanakan
d) Faktor Organisasi
- Mutu pelayanan
- Kebijakan pembinaan dan pengembangan staf
31
BAB IX
PENILAIAN KINERJA
Penilaian Kinerja ini merupakan hal yang sangat penting untuk menilai kualitas
kerja personal perawat sebagai dasar untuk melakukan perbaikan performance
dalam bekerja dan promasi, mutasi, pelatihan dan pendidikan yang dibutuhkan
untuk kompensasi, pengakuan dan penghargaan bagi perawat.
32
BAB X
REKRUITMEN DAN SELEKSI
Rekruitmen adalah suatu proses menemukan dan menarik tenaga kerja yang
dibutuhkan oleh perusahaan untuk melamar menjadi karyawan. Rekruitmen
dilakukan berdasarkan analisa kebutuhan tenaga, dimana dari hasil penghitungan
kebutuhan tenaga ditemukan jumlah pasien dan kegiatan tidak seimbang dengan
jumlah tenaga yang ada.
Untuk proses rekruitmen dan seleksi perawat baru, Ka.Ru ICU berkoordinasi
dengan Kepala Bidang Keperawatan dan SDM dan kerjasama dengan Kepala
Ruang perawatan lain Karena kegiatan pelayanan keperawatan ICU tergantung
pada kualitas dan kuantitas tenaga keperawatan yang bertugas selama 24 jam terus
menerus di Ruang ICU, untuk itu didalam proses rekruitmen dan seleksi
berdasarkan atas peminatan perawat di Ruang Perawatan .
Melalui proses tersebut diharapkan bidang keperawatan dan Kepala Ruang ICU
akan memperoleh tenaga – tenaga perawat yang professional, disiplin dan handal
sehingga dapat meningkatkan mutu pelayanan keperawatan Rumah Sakit
khususnya di Ruang ICU
33
2. Tahapan seleksi terdiri dari :
a) Tes Tertulis
Test tertulis diberikan dalam bentuk pilihan ganda 40 soal dan essay 10
soal, ( General Nursing Concept ) dengan materi soal sesuai dengan
kompetensi yang harus dimiliki perawat seperti yang sudah disebutkan
sebelumnya. Batas kelulusan adalah 70.
b) Uji kompetensi / Prosedur Keperawatan
Tes ketrampilan yang diujikan meliputi :
- Resusitasi Jantung Paru
- Memasang infus
- Vital sign
c) Tes Kesehatan
Standar yang harus dimiliki oleh perawat :
- Sehat, tidak buta warna
- Berpenampilan rapi dan menarik.
d) Tes Psikology dan Wawancara.
34
BAB XI
KEGIATAN ORIENTASI
PENANGGUNG
MG/
MATERI WAKTU METODA
HARI KE
JAWAB
BULAN I Orientasi Ruang ICU 1Shift Ceramah Kepala Ruangan
Minggu Ke 1. Pengenalan Ruangan dan Fungsi Dan
I-II 2. Penjelasan Kriteria Pasien ICU dan kasus simulasi,de
ICU monstrasi
3. Fungsi Trolley Emergency.
4. Pengisian lembar observasi harian pasien
ICU
35
5. Demonstrasi bed space dan set up :
- Electrical bed
- Bed side monitor
- Ventilator
- Suction pump
- Infusion pump
- Syiringe pump
- EKG Recording
- Blood warmer
- Inlator cuff
- Spirometer
- Blanket warmer
6. Pengenalan alat Defibrilator
36
Minggu IV Pemenuhan Kebutuhan Oksigenisasi 1 Shift Praktek & PJT & Karu
Pemberian oksigen nasal Diskusi,Bed
Pemberian Rebreating Mask side
Pemberian Non Rebreating Mask teaching
Menghitung konsentrasi oksigen
Menghitung kebutuhan oksigenisasi
Mengukur volume tidal
Melakukan resusitasi pernafasan manual
Pengambilan sampel darah arteri atau
mixed vena
Interpretasi hasil AGD arteri dan mixed
vena
BULAN Menghitung Kebutuhan Cairan 1 Shift Praktek & PJT & Karu
VI Menghitung intake cairan dan output Diskusi,Bed
Minggu I - pasien side
II Melakukan fluid challenge test teaching
Menghitung balans cairan dan balans
kumulatif
37
Menghitung kebutuhan transfusi
Menghitung kebutuhan elektrolit
Menganalisa hasil pemeriksaan elektrolit
Melakukan koreksi imbalance elektroit
Minggu IV Tindakan Khusus Lain Pencegahan Infeksi 1 Shift Praktek & CI & Karu
Perawatan Luka Diskusi
Perawatan stoma Trakeostomi
Perawatan IV line dan CVC ,Vena
sectie,CDL
Perawatan WSD
Melakukan BHD
Menyiapkan penggunaan Defibrilator
BAB XII
PERTEMUAN / R A P A T
38
A. Pengertian
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang
memilki kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau
memecahkan suatu masalah tertentu.
B. Tujuan
1. Dapat menggali segala permasalahan terkait dengan pelayanan yang
kesehatan yang diberikan.
2. Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan masalah yang terkait dengan
pelayanan kesehatan yang diberikan.
C. Kegiatan Rapat.
Rapat dilakukan / diadakan oleh Ruang ICU yang dipimpin oleh Kepala Ruang
dan diikuti oleh seluruh staf yang berada dibawah ruang kerjanya.
D. Jenis Rapat Ruang Perawatan Intensif terdiri dari :
1. Rapat Rutin
2. Rapat Insidentil
Rapat Rutin / Pokja
Waktu : Setiap bulan pada minggu Pertama
Jam : ( jam 13.00 sampai selesai )
Tempat : Ruang Meeting
Peserta : Ka. Instalasi ICU, Ka. Ruang ICU, Perawat
Materi :
o Evaluasi kinerja Mutu
o Evaluasi SDM dan Fasilitas Ruang ICU
o Permasalahan yang ada serta pemecahannya
o Evaluasi dan Rekomendasi
Rapat Insidentil
Rapat Insidentil diselenggarakan sewaktu-waktu apabila ada masalah atau
hal-hal yang perlu dibahas segera.
39
BAB XIII
PELAPORAN
A. Pengertian
Pelaporan merupakan sistem atau metode yang dilakukan untuk melaporkan
segala bentuk kegiatan yang ada terkait dengan pemberian asuhan
keperawatan di instalasi rawat inap.
B. Jenis Laporan
Laporan dibuat oleh tiap – tiap kepala ruang rawat inap. Adapun jenis
laporan yang dilakukan terdiri dari :
a) Laporan harian
Laporan harian dibuat setiap hari terkait dengan keadaan pasien di
rawat ICU dan digunakan sebagai laporan serah terima (hand over)
antar perawat di setiap shift.
b) Laporan Bulanan
Laporan yang dibuat oleh kepala instalasi dan kepala ruang dalam
bentuk tertulis setiap bulannya dan diserahkan kepada Kepala Bidang
keperawatan pada setiap tanggal 5 awal bulan.
Adapun hal – hal yang dilaporkan adalah :
a. Laporan SDM Rawat Inap yang meliputi :
1. Kuantitas SDM
2. Kualitas SDM
b. Laporan fasilitas dan sarana Rawat Inap yang meliputi :
1. Kelengkapan Alat dan Fasilitas
2. Kondisi Alat dan Fasilitas
c. Laporan Produktivitas Rawat Inap yang meliputi :
1. Jumlah Pasien
2. Jumlah Hari Perawatan
3. Jumlah Tindakan
d. Laporan Pelaksanaan Standar2 Akreditasi Ruang Perawatan Intensive
e. Laporan Kinerja Mutu
40
1. Indikator Mutu Nasional.
2. Indikator Mutu Prioritas RS
3. Indikator Mutu Unit Perawatan Intensive
4. Laporan Insiden Keselamatan Pasien
5. Laporan Manajemen Risiko Unit Perawatan Intensive
f. Laporan Keselamatan Pasien Unit Perawatan Intensive
g. Laporan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Unit Perawata Intensive
h. Laporan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Unit Perawatan
Intensive
3. Laporan Tahunan
Laporan yang dibuat oleh Karu dalam bentuk tertulis setiap tahun dan
diserahkan kepada Ka Instalasi Rawat Inap tiap tanggal 5. Adapun hal-hal
yang dilaporkan adalah :
a. Laporan SDM Rawat Inap dan evaluasi dalam satu tahun
b. Laporan fasilitas dan sarana Rawat Inap dan evaluasi dalam satu tahun.
c. Laporan Produktivitas Rawat Inap dan evaluasi dalam satu tahun.
d. Laporan Kinerja Mutu Pelayanan Rawat Inap dan evaluasi dalam satu
tahun.
BAB XIV
41
PENUTUP
Menyetujui, Mengetahui,
Direktur Brawijaya Hospital Tangerang Kepala Ruang Rawat Intensif
42