PELAYANAN
PEMBEDAHAN
LEMBAR PENGESAHAN
Tim Penyusun
PERATURAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT GRAHA SEHAT
NOMOR : 193/Per/RSGS/IV/2022
TENTANG
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
KESATU : Peraturan direktur Rumah Sakit Graha Sehat tentang Panduan
Pelayanan Pembedahan di Rumah Sakit Graha Sehat.
KEDUA : Panduan Pelayanan Pembedahan di Rumah Sakit Graha Sehat
sebagaimana tercantum dalam lampiran Peraturan ini.
KETIGA : Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya, dan apabila
dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini
akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : Kraksaan
Pada tanggal : 1 April 2022
Direktur
Rumah Sakit Graha Sehat,
BAB I DEFINISI
A. DEFINISI
Pelayanan bedah adalah pelayanan yang diberikan kepada pasien
dimulai dari persiapan pra bedah sampai dengan dilaksanakan tindakan
pembedahan dan perawatan pasca bedah di kamar operasi.
B. TUJUAN
Managemen kamar operasi atau tempat tindakan itu bertujuan untuk
meningkatkan layanan penanganan pasien, meningkatkan kepuasan pasien,
meningkatkan kepuasan tim bedah yang mencakup didalamnya dokter bedah,
dokter anestesi, dan perawat.
B. Unit terkait
1. Unit Rawat Inap
2. IGD
C. Penanggung Jawab
1. Kepala Bagian Pelayanan
2. Unit Kamar Operasi
A. Pre Operatif
1. Assesmen pasien
a. Penilaian Awal
Pada saat pasien datang, dokter yang berwenang dan kompeten akan
malakukan Screening / penilaian awal, untuk menentukan dengan
segera mengenai kebutuhan pasien dan pengumpulan data. Penilaian
awal ini sangat menentukan untuk menentukan kebijakkan suatu
departemen / bagian bedah. Screening atau kriteria penilaian awal
terdiri dari :
1) Identifikasi pasien
2) Penilaian sosial :
a) Perkembangan kepribadian (usia , kebutuhan khusus)
b) Tingkat pendidikan
c) Kelainan rangsang sensoris
d) Kebutuhan spiritual / budaya
e) Batasan bahasa
f) Pecandu alkohol / pengguna obat-obatan
g) Jaringan pendukung sosial ( lingkungan masyarakat )
3) Hasil tes diagnostik dan laboratorium
4) Keluhan nyeri
5) Tanda-tanda kemungkinan penganiayaan
6) Riwayat kesehatan sebelumnya termasuk kemungkinan
kehamilan
7) Riwayat operasi atau pembiusan sebelumnya
8) Penilaian fisik yang sesuai dengan sistem tubuh termasuk
kelainan mental dan fisik, keterbatasan komunikasi dan gerak.
Penialaian itu meliputi :
a) Saluran napas
b) Sistem kardiovaskuler
2. Penjadwalan Operasi
a. Penerimaan Jadwal Operasi
1) Perawat ruangan/ unit rawat jalan menghubungi ke kamar operasi
melalui telepon untuk memberitahukan jadwal acara operasi antara
lain:
a) Jenis acara operasi, termasuk operasi elektif atau cito
b) Diagnose pre operasi
c) Rencana tindakan pembedahan yang akan dilakukan
d) Rencana waktu acara operasi, tanggal dan jam
e) Posisi klien saat tindakan pembedahan / sesuai lokasi operasi
f) Asal pasien dari unit rawat jalan atau rawat inap
g) Rencana anastesi pada tindakan pembedahan
h) Nama dokter ahli bedah
2) Perawat kamar operasi mencatat rencana jadwal acara operasi di
papan penjadwalan operasi
3) Ketentuan ruangan tindakan pembedahan disesuaikan dengan jenis
operasi kotor atau bersih
B. Intra Operatif
1. Monitoring Anestesi dan Sedasi
2. Pemberian Obat-Obatan
a. Identifikasi pasien dan konfirmasi alergi obat yang dimiliki ( gelang
pasien )
b. Verifikasi obat sebelum pemberian obat
c. Perintah verbal diulang
d. Identifikasi penggunaan obat-obatan high alert
e. Standarisasi preparasi obat-obatan yang dilarutkan agar siap
digunakan
f. Komunikasikan dosis yang akan di dimasukkan dan klarifikasi dosis
maksimal dengan dokter anestesi
g. Kaji dan validasi kompetensi klinis tentang penggunaan dan
pemberian obat-obatan high alert
C. Post Operatif
1. Membersihkan Lingkungan Operasi
a. Pembuangan sisa-sisa bekas operasi, sesuai prosedur yang berlaku
D. Managemen Resiko
1. Meminimalkan distraction dan interupsi
2. Mencegah trauma benda tajam ( surgical scaple / mess, jarum, gunting )
dengan memperhatikan keselamatan tehnik :
a. Menggunakan zona netral dimana benda-benda tajam ditempatkan
tanpa kontak tangan ( menggunakan bengkok steril bila memberikan
ke dokter bedah)
b. Perawatan peralatan hand hygiene di kamar operasi
c. Menggunakan sarung tangan dua rangkap
d. Sebisa mungkin menghindari lapangan bedah ketika dokter bedah
memotong dan menjahit
e. Memakai alas kaki yang tertutup / terlindung
f. Program kontrol pajanan
g. Program edukasi ke petugas kamar bedah
3. Mencegah tertinggalnya benda-benda didalam luka operasi dengan metode
penghitungan alat-alat
4. Mencegah luka bakar pada pasien :
a. Cek plate diatermi dan kabel
b. Cek besar coagulasi dan cutting radio
Berikut ini adalah beberapa instrumen data dan sistem monitoring yang
diimplementasikan di Kamar operasi :
1. Gelang Identitas pasien
2. Stiker Identitas pasien
3. Pertemuan pra bedah ( Briefing pre operatif )
4. Formulir kelengkapan data pra bedah ( inform concent , asesmen pra bedah
dan pra anestesi , daftar pemberian informasi pembiusan dan pembedahan ,
pemeriksaan klinis dan penunjang )
5. Formulir serah terima pasien dari Kamar Operasi
6. Cheklis Keselamatan Bedah ( Surgical Safety Checklist )
7. Papan Informasi ( Imaging Data )
8. Formulir Laporan Operasi
9. Formulir pemantauan / monitoring pre, peri dan post operatif
10. Formulir catatan Keperawatan perioperatif
Direktur
Rumah Sakit Graha Sehat,