Anda di halaman 1dari 50

LAPORAN

PERANCANGAN BANGUNAN GEDUNG


PASAR TRADISIONAL SURABAYA

TUGAS BESAR

Disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan


Program Studi Sarjana Teknik Sipil – Fakultas Teknik
Universitas Jendral Achmad Yani

Disusun Oleh :

Fitria Landasny 2411191033


Sopian Nur Hadi 2411191045
Rivan Gilang Riffaldi 2411191068

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JENDRAL ACHMAD YANI
2022
Laporan
Perencanaan Bangunan Gedung
Pasar Tradisonal Surabaya

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT. yang telah memberikan Rahmat dan Karunia –
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas besar dengan judul
“PERANCANGAN BANGUNAN GEDUNG PASAR TRADISIONAL
SURABAYA” pada waktu yang penulis harapkan. Laporan ini disusun untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Perancangan Bangunan Gedung.

Pada penyusunan laporan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang
telah ikut membantu menyelesaikan laporan ini, yakni :

1. Kedua orang tua yang telah memberikan dukungan dan materil yang tak
terhingga;
2. Ir., Ronni IS. Rono Hadinagoro, MT. selaku Ketua Program Studi Sarjana
Teknik Sipil Universitas Jendral Achmad Yani;
3. Dr. Yudi Herdiansah, ST., MT. selaku Dosen Pengampu Perencanaan Bangunan
Gedung;
4. Asisten Dosen yang telah membantu dan membimbing dalam pengerjaan
laporan;
5. Teman – teman Jurusan Teknik Sipil Universitas Jendral Achmad Yani yang
telah mendukung yang tidak bisa disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan yang masih belum
dikatakan sempurna, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun. Penulis berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca
dan tentunya untuk penulis sendiri.

Cimahi,

Penulis

Fitria Landasny (2411191033)


Sopian Nur Hadi (2411191045)
Rivan Gilang Riffaldi (2411191068)
Laporan
Perencanaan Bangunan Gedung
Pasar Tradisonal Surabaya

DAFTAR ISI

Fitria Landasny (2411191033)


Sopian Nur Hadi (2411191045)
Rivan Gilang Riffaldi (2411191068)
Laporan
Perencanaan Bangunan Gedung
Pasar Tradisonal Surabaya

DAFTAR GAMBAR

Fitria Landasny (2411191033)


Sopian Nur Hadi (2411191045)
Rivan Gilang Riffaldi (2411191068)
Laporan
Perencanaan Bangunan Gedung
Pasar Tradisonal Surabaya

DAFTAR TABEL

Fitria Landasny (2411191033)


Sopian Nur Hadi (2411191045)
Rivan Gilang Riffaldi (2411191068)
Laporan
Perencanaan Bangunan Gedung
Pasar Tradisonal Surabaya

BAB 1 URAIAN PROYEK

1.1 Latar Belakang Proyek


Dengan bergulirnya waktu, pasar terus berkembang. Pada mulanya pasar merupakan tempat
bertemunya pedagang, pembeli, dan terjadi transaksi secara langsung, namun dari waktu ke
waktu dan tuntutan konsumen pasar yang terus berubah, maka pasar tidak hanya sekedar
menjadi tempat untuk bertemunya pedagang dan konsumen, serta terjadi transaksi barang di
pasar, akan tetapi pasar merupakan kesatuan usaha yang lengkap dan kompleks dimana
kenyamanan dan kepuasan pelanggan yang menjadi tujuan utama.

Pasar tradisional Kota Surabaya dikelola oleh Perusahaan Daerah Pasar Surabaya yang
merupakan salah satu Badan Usaha Milik Pemerintah Kota Surabaya yang bergerak di bidang
perpasaran. Tugas pokok dan fungsi dari Perusahaan Daerah Pasar Surabaya ini menyediakan
sarana usaha yang layak dan nyaman bagi masyarakat Kota Surabaya.

Pasar tradisional Kota Surabaya ini memiliki gedung yang bertingkat. Pada suatu kontruksi
bangunan tentu tidak hanya melihat dari estetika bangunan tersebut, tetapi juga harus
memperhatikan faktor keamanan, kekakuan, kekuatan, kestabilan, dan fungsi dari suatu
gedung. Oleh karena, itu dilakukan perhitungan struktur sebagai langkah perancangan
struktur kontruksi bangunan agar memenuhi kriteria perancangan pada bangunan gedung
bertingkat.

1.2 Tujuan Perencanaan


Tujuan dari analisis perhitungan dan perencangan struktur bangunan gedung “Pasar
Tradisional” yaitu sebagai berikut :
1. Merencanakan struktur bangunan gedung yang dapat menahan beban mati (dead
load), beban hidup (live load), beban mati tambahan (superimposed dead load),
dan beban gempa (earthquake load) sesuai dengan ketentuan yang digunakan di
Indonesia sehingga gedung aman untuk digunakan;

Fitria Landasny (2411191033)


Sopian Nur Hadi (2411191045)
Rivan Gilang Riffaldi (2411191068)
Laporan
Perencanaan Bangunan Gedung
Pasar Tradisonal Surabaya

2. Merencanakan sebuah bangunan gedung “Pasar Tradisional” yang berfungsi


secara baik dengan memperhatikan faktor keamanan.
1.3 Ruang Lingkup Perencanaan
Ruang lingkup perencanaan pada gedung “Pasar Tradisional” ini, yaitu :
3. Menganalisis desain struktur kolom, balok, dan pelat;
4. Peraturan yang digunakan adalah Standar Nasional Indonesia (SNI);
5. Merancang struktur tangga pada bangunan gedung;
6. Data yang digunakan yaitu data gambar arsitektural, data tanah, dan data – data
lain yang diperlukan;
7. Pemodelan pada struktur bangunan gedung ini menggunakan software ETABS.

1.4 Lokasi Proyek


Lokasi proyek bangunan “Pasar Tradisional” ini terletak di Jl. Kranggan, Sawahan,
Kec. Sawahan, Kota Surabaya.

Gambar 1. 1 Lokasi Pasar Tradisional


Sumber : Google Earth

Fitria Landasny (2411191033)


Sopian Nur Hadi (2411191045)
Rivan Gilang Riffaldi (2411191068)
Laporan
Perencanaan Bangunan Gedung
Pasar Tradisonal Surabaya

BAB 2 KRITERIA DESAIN

2.1 Umum/Data Umum Bangunan


Data umum yang digunakan pada struktur bangunan gedung “Pasar Tradisional”
yaitu terdiri dari data teknis bangunan, data gambar arsitektural, dan data
penyelidikan tanah.
2.1.1 Data Teknis Bangunan
Data teknis yang digunakan dalam pembangunan gedung “Pasar Tradisional”,
diantaranya sebagai berikut :
8. Nama Bangunan : Pasar Tradisional Surabaya
9. Lokasi Bangunan : Jl. Kranggan, Sawahan, Kec. Sawahan,
Kota Surabaya
10. Material Bangunan : Rangka Beton Bertulang
11. Sistem Struktur : Struktur Rangka Pemikul Momen
Khusus (SRPMK)
12. Fungsi Bangunan : Pasar Tradisional
13. Jumlah Lantai : 6 Lantai
14. Tinggi Antar Lantai :
a. Lantai Dasar : 5.00 m
b. Lantai 2 : 5.00 m
c. Lantai 3 – 6 : 4.00 m
15. Struktur Atap : Dak Beton
16. Sistem Penghubung Lantai : Tangga
17. Jenis Tanah : Tanah Sedang (SD)

Fitria Landasny (2411191033)


Sopian Nur Hadi (2411191045)
Rivan Gilang Riffaldi (2411191068)
Laporan
Perencanaan Bangunan Gedung
Pasar Tradisonal Surabaya

2.1.2 Data Gambar Arsitektural


Berikut ini merupakan data gambar arsitektural dari struktur bangunan gedung
“Pasar Tradisional” yang terdiri dari denah lantai dasar, denah lantai 2, denah lantai
3, denah lantai 4, denah lantai 5, tampak depan, dan tampak samping dengan detail
gambar sebagai berikut :

Gambar 2. 1 Denah Lantai Dasar

Fitria Landasny (2411191033)


Sopian Nur Hadi (2411191045)
Rivan Gilang Riffaldi (2411191068)
Laporan
Perencanaan Bangunan Gedung
Pasar Tradisonal Surabaya

Gambar 2. 2 Denah Lantai 2

Gambar 2. 3 Denah Lantai 3

Fitria Landasny (2411191033)


Sopian Nur Hadi (2411191045)
Rivan Gilang Riffaldi (2411191068)
Laporan
Perencanaan Bangunan Gedung
Pasar Tradisonal Surabaya

Gambar 2. 4 Denah Lantai 4

Gambar 2. 5 Denah Lantai 5

Fitria Landasny (2411191033)


Sopian Nur Hadi (2411191045)
Rivan Gilang Riffaldi (2411191068)
Laporan
Perencanaan Bangunan Gedung
Pasar Tradisonal Surabaya

Gambar 2. 6 Tampak Depan

Gambar 2. 7 Tampak Samping

Fitria Landasny (2411191033)


Sopian Nur Hadi (2411191045)
Rivan Gilang Riffaldi (2411191068)
Laporan
Perencanaan Bangunan Gedung
Pasar Tradisonal Surabaya

2.1.3 Data Penyelidikan Tanah


Penyelidikan tanah ini dilakukan dengan cara boring menggunakan alat bor mesin
(drilling machine) pada 2 titik yang sesuai dengan data tata letak bangunan yang
direncanakan. Dilakukan untuk mengetahui kondisi geologi dan geoteknik bawah
permukaan. Berikut merupakan data penyelidikan tanah yang diperoleh :

Tabel 2. 1 Data Hasil Penyelidikan Tanah

BH - 01 BH - 02
Depth d N-SPT d/N Depth d N-SPT d/N
2 2 7 0,286 2 2 7 0,286
4 2 20 0,100 4 2 19 0,105
6 2 26 0,077 6 2 60 0,033
8 2 49 0,041 8 2 31 0,065
10 2 30 0,067 10 2 32 0,063
12 2 60 0,033 12 2 35 0,057
14 2 53 0,038 14 2 60 0,033
16 2 60 0,033 16 2 60 0,033
18 2 60 0,033 18 2 60 0,033
20 2 60 0,033 20 2 60 0,033
22 2 60 0,033 22 2 60 0,033
24 2 60 0,033 24 2 60 0,033
26 2 60 0,033 26 2 60 0,033
28 2 60 0,033 28 2 60 0,033
30 2 60 0,033 30 2 60 0,033
Jumlah d/N 0,908 Jumlah d/N 0,908
Rata - rata N-SPT 48,333 Rata - rata N-SPT 48,267

Fitria Landasny (2411191033)


Sopian Nur Hadi (2411191045)
Rivan Gilang Riffaldi (2411191068)
Laporan
Perencanaan Bangunan Gedung
Pasar Tradisonal Surabaya

Gambar 2. 8 Grafik Hasil Penyelidikan Tanah

Fitria Landasny (2411191033)


Sopian Nur Hadi (2411191045)
Rivan Gilang Riffaldi (2411191068)
Laporan
Perencanaan Bangunan Gedung
Pasar Tradisonal Surabaya

2.2 Standar dan Peraturan


Standar dan peraturan yang digunakan dalam perencanaan gedung ini adalah sebagai
berikut :
18. SNI 1727 – 2020 tentang “Beban Desain Minimum dan Kriteria Terkait untuk
Bangunan Gedung dan Struktur Lain”
19. SNI 1726 – 2019 tentang “Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk
Struktur Bangunan Gedung dan Non Gedung”
20. SNI 2847 – 2019 tentang “Persyaratan Beton Struktural untuk Bangunan Gedung
dan Penjelasan”
21. ASCE 7 – 16 tentang “Minimum Design Load and Assosiated Criteria for
Building and Other Structure”
22. ACI 318 – 14 tentang “Building Codes Reqruitments for Structural Concrete and
Commentary”

2.3 Software
Pada perancangan struktur bangunan ini dibutuhkan beberapa bantuan software untuk
mempermudah dalam proses desain struktur bangunan dan proses analisis yang
diantaranya sebagai berikut :
23. ETABS 2020, digunakan untuk melakukan proses analisis pada kolom, balok,
dan pelat;
24. SAP 2020, digunakan untuk melakukan proses analisis pada tangga;
25. AutoCAD 2018, digunakan untuk menggambar daetailing elemen struktur;
26. Microsoft Office 2016, digunakan untuk perhitungan dan penyusunan laporan.

2.4 Spesifikasi Material


Untuk spesifikasi material yang digunakan dalam perancangan struktur bangunan ini
pada bangunan utama yaitu beton bertulang dan pada struktur atap yaitu dak beton
dengan spesifikasi sebagai berikut :

Fitria Landasny (2411191033)


Sopian Nur Hadi (2411191045)
Rivan Gilang Riffaldi (2411191068)
Laporan
Perencanaan Bangunan Gedung
Pasar Tradisonal Surabaya

2.4.1 Beton
Nilai dari kekuatan beton (fc’) harus dispesifikasi dalam dokumen kontruksi dan
harus sesuai dengan persyaratan sebagai berikut :

Tabel 2. 2 Batasan Nilai fc’

Nilai fc' Nilai fc'


Jenis
Kegunaan minimum maksium
Beton
(MPa) (MPa)

Berat
normal Tidak ada
Umum 17
dan berat batasan
ringan

Sistem Berat Tidak ada


21
rangka normal batasan
pemikul
momen
khusus dan
dinding Berat
21 35
struktural ringan
khusus

Sumber : SNI 2847 – 2019 Pasal 19.2

Berdasarkan tabel tersebut digunakan spesifikasi beton sebagai berikut :


27. Kuat tekan beton fc’
Balok dan Pelat = 25 MPa (K – 300)
Kolom dan Dinding = 30 MPa (K – 350)

28. Modulus Elastisitias Beton, = 4700

29. Berat Jenis Beton, = 24 kN/

Fitria Landasny (2411191033)


Sopian Nur Hadi (2411191045)
Rivan Gilang Riffaldi (2411191068)
Laporan
Perencanaan Bangunan Gedung
Pasar Tradisonal Surabaya

2.4.2 Baja Tulangan


Kekuatan leleh (fy) yang digunakan untuk desain pada perencanaan bangunan gedung
berdasarkan SNI 2847 – 2019 adalah sebagai berikut :

Tabel 2. 3 Tulangan Ulir Nonprategang

Spesifikasi
fymaksimum
Penggunaan Aplikasi ASTM yang
(Mpa)
sesuai

Sistem
Lentur; gaya aksial; dan Mengacu pada
seismik 420
susut dan suhu 20.2.2.5
khusus

A615M,
Sistem
A706M,
Geser seismik 420
khusus A955M,
A996M,
A615M,
Longitudinal
A706M,
Torsi dan 420
transerversal A955M,
A996M,
Sumber : SNI 2847 – 2019 Pasal 20.2.2

Tabel 2. 4 Tulangan Spiral Polos Nonprategang

Spesifikasi
Fy maksimum
Penggunaan Aplikasi ASTM yang
(Mpa)
sesuai

A615M,
Kekangan lateral dari Spiral pada
A706M,
batang longitudinal; sistem gempa 700
A955M,
atau kekangan beton khusus
A1035M
A615M,
A706M,
Geser spiral 420
A955M,
A1035M

Fitria Landasny (2411191033)


Sopian Nur Hadi (2411191045)
Rivan Gilang Riffaldi (2411191068)
Laporan
Perencanaan Bangunan Gedung
Pasar Tradisonal Surabaya

Fy maksimum Spesifikasi
Penggunaan Aplikasi ASTM yang
(Mpa) A615M,
sesuai
Torsi pada nalok A706M,
spiral 420
nonprategang A955M,
A1035M
Sumber : SNI 2847 – 2019 Pasal 20.2.2

Pada SNI 2847 – 2019 Pasal 20.2.2.5 bahwa


Tulangan longitudinal ulir nonprategang yang menahan momen akibat beban gempa,
gaya aksial atau keduanya pada rangka momen khusus, dinding structural khusus dan
semua komponen dari dinding structural khusus termasuk balok kopel dan pilar
dinding harus sesuai a) atau b) :
a) ASTM A706M, mutu 420
b) ASTM A615M, Tulangan Mutu 280 bila 1) dan 3) dipenuhi dan ASTM A615M
tulangan Mutu 420 bila 1) hingga 3) terpenuhi
1) Keuatan leleh actual berdasarkan tes pabrik tidak melebihi nilai fy lebih dari
125 MPa
2) Rasio dari kekuatan Tarik actual terhadap kekuatan leleh setidak – tidaknya
sebesar 1,25
3) Perpanjangan minimum pada 200 mm harus bernilai sekurang – kurangnya
14 persen untuk batang dengan tulangan D10 sampai dengan D19, sekurang –
kurangnya 12 persen untuk tulangan dengan ukuran D22 hingga D36 dan
sekurang – kurangnya 10 persen untuk tulangan dengan ukuran D43 dan
D57.

Tabel 2. 5 Sifat Mekanis Baja

Fitria Landasny (2411191033)


Sopian Nur Hadi (2411191045)
Rivan Gilang Riffaldi (2411191068)
Laporan
Perencanaan Bangunan Gedung
Pasar Tradisonal Surabaya

Uji Tarik Uji Lengkung


Rasio
Kelas Baja Kuat Kuat Regangan TS/YS
Diameter
Tulangan luluh/leleh Tarik dalam 200 mm, Sudut (Hasil
pelengkung
(YS) (TS) Min. Lengkung Uji)

MPa MPa % mm
3,5d (d ≤ 16
14 (d ≤ 19 mm) 180° mm)
12 (22 ≤ d ≤ 36 5d (19 ≤ d ≤ 25
Min. 420 mm) 180° mm) Min.
BjTS 420B Min 525
Maks. 545 7d (29 ≤ d ≤ 36 1,25
10 (d > 36 mm) 180° mm)
90° 9d (d > 36 mm)
Sumber : SNI 2052 – 2017 pasal 6.5

Berdasarkan tabel berikut digunakan spesifikasi baja tulangan sebagai berikut :

30. Modulus Elastisitas Baja, = 200000 MPa

31. Tegangan leleh tulangan lentur, = 420 MPa

32. Tegangan leleh tulangan geser = 420 MPa

33. Berat jenis baja, = 78,5 kN/

2.5 Pembebanan
Pembebanan pada struktur bangunan merupakan salah atu hal yang terpenting dalam
perencanaan sebuah gedung. Pembebanan untuk gedung “Pasar Tradisional” ini
mengacu pada peraturan SNI – 1727 – 2020 tentang “Beban Desain Minimum Dan
Kriteria Terkait Untuk Bangunan Gedung Dan Struktur Lain” dan SNI 1726 – 2019
tentang “Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa Untuk Struktur Bangunan
Gedung Dan Non Gedung”.
2.5.1 Beban Gravitasi
Beban gravitasi terdiri dari beban mati sendiri elemen struktur (Self Weight) dan
beban mati tambahan (Superimpossed Dead Load).

Fitria Landasny (2411191033)


Sopian Nur Hadi (2411191045)
Rivan Gilang Riffaldi (2411191068)
Laporan
Perencanaan Bangunan Gedung
Pasar Tradisonal Surabaya

2.5.1.1 Beban Mati (DL)


Beban mati dalam hal ini berat sendiri struktur, sudah diperhitungkan secara otomatis
dalam program yang digunakan, dengan dasar data spesifikasi teknis material yang
diinputkan ke program ETABS. Material yang digunakan yaitu material beton
bertulang dengan berat jenis 24 kN/m2.
2.5.1.2 Beban Mati Tambahan (SDL)
Beban mati elemen tambahan yang terdiri dari dinding, keramik, plesteran, plumbing,
dan lain – lain diberikan faktor pengali sama dengan 0, karena beban tersebut diinput
secara manual.
Berikut beban mati tambahan untuk pelat lantai, atap, dan dinding yang akan
diaplikasikan pada gedung.
Tabel 2. 6 Beban Mati Tambahan Pelat, Atap, dan Dinding
No Material Beban

1 Pelat Lantai

  Sand (20 mm) 0,3 kN/m2

Ceramic or quarry tile (19 mm) on 13 - mm mortar


  0,77 kN/m2
bed

  Suspend metal lath and gypsum plaster 0,48 kN/m2


  Mechanical duct allowance 0,19 kN/m2

Jumlah 1,74 kN/m2

2 Atap

  Suspend metal lath and gypsum plaster 0,48 kN/m2

  Mechanical duct allowance 0,19 kN/m2

  Waterproofing membranes 0,26 kN/m2

Jumlah 0,93 kN/m2

3 Pasangan Dinding 1/2 Bata

  Lantai dasar 12,25 kN/m2

Fitria Landasny (2411191033)


Sopian Nur Hadi (2411191045)
Rivan Gilang Riffaldi (2411191068)
Laporan
Perencanaan Bangunan Gedung
Pasar Tradisonal Surabaya

No Material Beban

  Lantai 2 12,25 kN/m2

  Lantai 3 9,8 kN/m2

  Lantai 4 9,8 kN/m2

  Lantai 5 9,8 kN/m2

  Lantai 6 9,8 kN/m2


Sumber : SNI 1727 - 2020 C3.1.1

Berikut penyusun uraikan beban mati tambahan pada elemen strruktur:


1. Beban Mati Tambahan pada Pelat Lantai
Pasir 2 cm = 0,015 × 20 mm = 0,3 kN/m2
Keramik = 0,77 kN/m2
Suspend metal lath and gypsum plaster = 0,48 kN/m2
Mechanical duct allowance = 0,19 kN/m2
Jumlah SDL pada pelat lantai = 0,3 + 0,77 + 0,48 + 0,19
= 1,74 kN/m2
2. Beban Mati Tambahan pada Pelat Atap
Beban mati tambahan pada pelat atap meliputi:
Suspend metal lath and gypsum plaster = 0,48 kN/m2
Mechanical duct allowance = 0,19 kN/m2
Waterproofing membranes = 0,26 kN/m2
Jumlah SDL pada pelat atap = 0,48 + 0,19 + 0,26
= 0,93 kN/m2
3. Beban Mati Tambahan pada Balok
Pasangan Dinding 1/2 Bata = 2,45 kN/m2
Lantai Dasar = 5,0 m × 2,45 = 12,25 kN/m2
Lantai 2 = 5,0 m × 2,45 = 12,25 kN/m2

Fitria Landasny (2411191033)


Sopian Nur Hadi (2411191045)
Rivan Gilang Riffaldi (2411191068)
Laporan
Perencanaan Bangunan Gedung
Pasar Tradisonal Surabaya

Lantai 3 = 4,0 m × 2,45 = 9,8 kN/m2


Lantai 4 = 4,0 m × 2,45 = 9,8 kN/m2
Lantai 5 = 4,0 m × 2,45 = 9,8 kN/m2
Lantai 6 = 4,0 m × 2,45 = 9,8 kN/m2
2.5.1.3 Beban Tangga
Beban yang bekerja pada tangga biasanya meliputi beban mati yang berupa antrede,
optrede, dan finishing berupa pasangan keramik. Sedangkan beban hidup tangga
berdasarkan SNI 1727 – 2020 tentang beban minimum untuk perancangan bangunan
gedung dan struktur lain.
34. Data Teknis Tangga

Gambar 2. 9 Tangga Tipe 1

Fitria Landasny (2411191033)


Sopian Nur Hadi (2411191045)
Rivan Gilang Riffaldi (2411191068)
Laporan
Perencanaan Bangunan Gedung
Pasar Tradisonal Surabaya

Gambar 2. 10 Tangga Tipe 2


Tabel 2. 7 Detail Tangga Tipe 1

Detail Tangga Tipe 1


Lebar Tangga 1,8 m    
Tinggi Tangga 2,2 m    
Panjang Tangga 2,75 m    
Panjang Diagonal Tangga 3,522 m    
Antrede 0,25 m    
Optrede 0,2 m    
Jumlah Anak Tangga 10 buah 10 buah
Tebal Spesi & Tegel 0,05 m 4,5 (SPL di SAP)
Berat Jenis 2400 kg/m3    

Fitria Landasny (2411191033)


Sopian Nur Hadi (2411191045)
Rivan Gilang Riffaldi (2411191068)
Laporan
Perencanaan Bangunan Gedung
Pasar Tradisonal Surabaya

Tabel 2. 8 Detail Tangga Tipe 2

Detail Tangga Tipe 2


Lebar Tangga 1,85 m    
Tinggi Tangga 2 m    
Panjang Tangga 2,75 m    
Panjang Diagonal Tangga 3,400 m    
Antrede 0,25 m    
Optrede 0,2 m    
Jumlah Anak Tangga 9 buah 9 (SPL di SAP)
Tebal Spesi & Tegel 0,05 m    
Berat Jenis 2400 kg/m3    

35. Pembebanan Pada Tangga


Tabel 2. 9 Pembebanan Pada Tangga
Pembebanan Tipe 1 Satuan Tipe 2 Satuan
beban pada pelat tangga
berat finishing lantai (spesi dan
972 kg 899 kg
keramik)
berat anak tangga 1080 kg 999,00 kg
beban mati total trap beton 323,71 kg/m2 301,73 kg/m2
beban hidup 4,79 kN/2 4,79 kN/m2
beban pada bordes
berat finishing lantai (spesi dan
120 kg/m2 120 kg/m2
keramik)
beban hidup 4,79 kN/m2 4,79 kN/m2

Contoh perhitungan pembebanan tangga pada tangga tipe 1 sebagai berikut :


a. Beban pada pelat tangga
Berat jenis beton = 2400 kg/m³
Beban finishing lantai = 10 x 2400 x 0,05 x 1,8 x (0,25 + 0,2)
= 972 kg
b. Beban anak tangga = 2400 x ½ x 0,25 x 0,2 x 10 x 1,8
= 1080 kg/m2

Fitria Landasny (2411191033)


Sopian Nur Hadi (2411191045)
Rivan Gilang Riffaldi (2411191068)
Laporan
Perencanaan Bangunan Gedung
Pasar Tradisonal Surabaya

c. Beban mati total trap =


2.5.2 Beban Hidup
Beban hidup adalah semua beban yang terjadi akibat penghunian atau penggunaan
suatu gedung dan semua peralatan di dalamnya termasuk beban – beban pada lantai
yang berasal dari barang – barang yang dapat berpindah.

Tabel 2. 10 Beban Hidup Gedung Pasar Tradisional

Fungsi Ruangan Beban


Koridor 4.79 kN/m2
Eceran :    
Lantai pertama 4,79 kN/m2
Lantai di atasnya 3,59 kN/m2
Atap bukan untuk hunian 0,96 kN/m2
Tangga 1,33 kN/m2
Sumber : 1727 – 2020 Tabel 4.3.1

2.5.3 Beban Gempa


Beban gempa adalah semua beban static ekivalen yang bekerja pada gedung atau
bagian gedung yang menirukan pengaruh dari Gerakan tanah akibat gempa. Untuk
perencanaan suatu struktur yang tahan akan pembebanan gempa struktur gedung ini
akan digunakan SNI 1726 – 2019 sebagai acuan atau standar perencanaan ketahanan
gempa dengan menggunakan analisis respon spektrum. Berikut adalah tahapan –
tahapan dalam menetukan gaya gempa.
2.5.3.1 Resiko Gedung
Untuk menentukan kategori resiko berdasarkan SNI 1726 – 2019 pada pasal 4.1.

Tabel 2. 11 Kategori Resiko Bangunan Gedung dan Nongedung untuk Beban Gempa

Jenis Pemanfaatan Kategori Resiko

Semua gedung dan struktur lain, kecuali yang termasuk


II
dalam kategori resiko I, III, IV, termasuk tapi tidak

Fitria Landasny (2411191033)


Sopian Nur Hadi (2411191045)
Rivan Gilang Riffaldi (2411191068)
Laporan
Perencanaan Bangunan Gedung
Pasar Tradisonal Surabaya

dibatasi untuk :
- Perumahan
- Rumah toko dan rumah kantor
- Pasar
- Gedung apartemen/rumah susun
- Pusat perbelanjaan/mall
- Pusat perbelanjaan/mall
- Bangunan industri
- Fasilitas Manufaktur
- Pabrik
Sumber : SNI 1726 – 2019 pasal 4.1

Maka, dapat disimpulkan gedung yang kami desain masuk pada kategori resiko II.
2.5.3.2 Faktor Keutamaan Gempa (Ie)
Struktur digunakan untk memperbesar beban gempa rencana, agar system struktur
mampu memikul beban gempa dengan periode ulang yang lebih panjang. Untuk
menentukan faktor keutamaan gempa (Ie) berdasarkan SNI 1726 – 2019 pada pasal
4.1.

Tabel 2. 12 Faktor Keutamaan Gempa


Faktor keutamaan gempa,
Kategori resiko
Ie
I atau II 1,0
III 1,25
IV 1,50
Sumber : 1726 – 2019 pasal 4.1

Karena kategori resikonya II, maka faktor keutamaan gempa (Ie) yaitu 1,0.
2.5.3.3 Klasifikasi Situs
Untuk menentukan klasifikasi situs diperlukan data investigasi tanah yang dilakukan
dengan cara perhitungan nilai SPT. Setelah dilakukan perhitungan N-SPT pada tabel
perhitungan Tabel 2.1 dicari nilar N-SPT rata – rata terkecil dari ke-2 titik, sehingga
didapat nilai N-SPT rata -rata terkecil yaitu 48,267 pada titik ke-2. Untuk
menentukan klasifikasi situs berdarkan SNI 1726 – 2019 pasal 5.3

Fitria Landasny (2411191033)


Sopian Nur Hadi (2411191045)
Rivan Gilang Riffaldi (2411191068)
Laporan
Perencanaan Bangunan Gedung
Pasar Tradisonal Surabaya

Tabel 2. 13 Klasifikasi Situs

Kelas Situs Vs (m/detik) N atau Nck Se (kPa)


SA (batuan keras) >1500 N/A N/A
SB (batuan) 750 sampai 1500 N/A N/A
SC (tanah keras, sangat
350 sampai 750 >50 ≥100
padat dan batuan lunak
15 sampai 50 sampai
SD (tanah sedang) 175 sampai 350
50 100
SE (tanah lunak) <175 <15 < 50
Atau setiap profil tanah yang mengandung lebih dari 3m tanah
 
dengan karakteristik sebagai berikut :
  1. Indeks plastisitas, PI>20
  2. Kadar air, w ≥ 40%, dan
  3. Kuat geser niralir Su <25 kPa
Setiap profil lapisan tanah yang memiliki salah satu atau lebih
SF (tanah khusus,yang dari karakteristik berikut:
membutuhkan
1. Rawan dan berpotensi gagal atau runtuh akibat beban
investigasi geoteknik
gempa seperti mudah likuifaksi, lempung sangat sensitif, tanah
spesifik dan analisis
tersementasi lemah
respons spesifik-situs
yang mengikuti 0) 2. Lempung sangat organik dan/atau gambut (ketebalan H > 3
m)
Sumber : 1726 – 2019 pasal 5.3

Berdasarkan hasil dari nilai N-SPT rata – rata terkecil yaitu 48,267 pada titik ke-2
maka dapat disimpulkan klasifikasi situs masuk pada kategori SD (tanah sedang)
2.5.3.4 Parameter Percepatan Gempa (Ss dan S1)
Parameter Ss dan S1 ditetapkan berdarkan respons spektrum percepatan 0,2 detik dan
1 detik dalam peta gerak tanah seismek dengan 2 kemungkinan 2% terlampaui dalam
periode ulang 50 tahun sesuai dengan lokasi yang ditinjau.

Fitria Landasny (2411191033)


Sopian Nur Hadi (2411191045)
Rivan Gilang Riffaldi (2411191068)
Laporan
Perencanaan Bangunan Gedung
Pasar Tradisonal Surabaya

Gambar 2. 11 Parameter gerak tanah Ss, gempa maksimum yang dipertimbangkan


resiko-tertarget (MCER) wilayah Indonesia untuk spektrum respons 0,2 detik
(redaman kritis 5%)
Sumber : SNI 1726 – 2019

Fitria Landasny (2411191033)


Sopian Nur Hadi (2411191045)
Rivan Gilang Riffaldi (2411191068)
Laporan
Perencanaan Bangunan Gedung
Pasar Tradisonal Surabaya

Gambar 2. 12 Parameter gerak tanah S1, gempa maksimum yang dipertimbangkan


resiko-tertarget (MCER) wilayah Indonesia untuk spektrum respons 0,2 detik
(redaman kritis 5%)
Sumber : 1726 – 2019

Berdasarkan gempa maksimum resiko-tertarget (MCER) wilayah Indonesia untuk


spektrum respons 0,2 detik (redaman kritis 5%) pada kota Surabaya didapat nilai
parameter percepatan gempa nilai Ss = 0,7 dan nilai S1 = 0,4
2.5.3.5 Faktor Koefisien Situs (Fa dan Fy)
Untuk menentukan nilai koefisien situs ini berdasarkan SNI 1726 – 2019 pasal 6.1.

Tabel 2. 14 Kofisien Situs, Fa


Parameter Respon Spektral Percepatan Gempa Maksimum yang
dipertimbangkan risiko-tertarget (MCER) Terpetakan Pada Perioda
Kelas Situs Pendek, T=0,2 Detik, SS
SS < 0,25 SS = 0,5 SS = 0,75 SS = 1,0 SS = 1,25 SS > 1,5
SA 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8
SB 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9 0,9

Fitria Landasny (2411191033)


Sopian Nur Hadi (2411191045)
Rivan Gilang Riffaldi (2411191068)
Laporan
Perencanaan Bangunan Gedung
Pasar Tradisonal Surabaya

SC 1,3 1,3 1,2 1,2 1,2 1,2


SD 1,6 1,4 1,2 1,1 1 1
SE 2,4 1,7 1,3 1,1 0,9 0,8
SF SSb
Sumber : 1726 – 2019 pasal 6.2

Karena masuk ke dalam kelas situs SD dan nilai Ss = 0,7 ada diantara 0,5 dan 0,75
maka dilakukan interpolasi sebagai berikut :

Tabel 2. 15 Koefisien Situs, Fy


Parameter Respon Spektral Percepatan Gempa Maksimum yang
dipertimbangkan risiko-tertarget (MCER) Terpetakan Pada Perioda
Kelas Situs 1 Detik, S1
S1 < 0,1 S1 = 0,2 S1 = 0,3 S1 = 0,4 S1 = 0,5 S1 > 0,6
SA 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8
SB 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8 0,8
SC 1.5 1.5 1.5 1.5 1.5 1,4
SD 2,4 2,2 2 1,9 1,8 1,7
SE 4,2 3,3 2,8 2,4 2,2 2
SF SSb

Sumber : 1726 – 2019 pasal 6.2

Didapat nilai Fy = 1,9 karena masuk ke dalam kelas situs SD dan nilai S1= 0,4

2.5.3.6 Percepatan Gempa Maksimum Periode Pendek 0,2 Detik (SMS) dan
Percepatan Gempa Maksimum Periode Maksimum Periode 1 Detik (SM1)
Untuk menentukan parameter respon spektrum di permukaan (SMS dan SM1)
ditentukan dengan rumus yang sesuai berdasarkan SNI 1726 – 2019 pasal 6.2.
SMS = FaSs
SM1 = FvS1
Maka,

Fitria Landasny (2411191033)


Sopian Nur Hadi (2411191045)
Rivan Gilang Riffaldi (2411191068)
Laporan
Perencanaan Bangunan Gedung
Pasar Tradisonal Surabaya

SMS = FaSs = 1,24 x 0,7 = 0,868


SM1 = FvS1 = 1,9 x 0,4 = 0,76
2.5.3.7 Percepatan Gempa Desain Periode Pendek 0,2 Detik (SDS) dan Percepatan
Gempa Desain Periode 1 Detik (SD1)
Untuk menentukan parameter percepatan spectral desain (SDS dan SD1) ditentukan
dengan rumus yang sesuai berdasarkan SNI 1726 – 2019 pasal 6.3.

SDS = SMS

SD1 = SM1

Maka,

SDS = SMS = x 0,868 = 0,578

SD1 = SM1 = x 0,76 = 0,506

2.5.3.8 Spektrum Respon Desain


Berdasarkan SNI 1726 – 2019 bila spektrum respons desain diperlukan oleh tata car
aini dan prosedur gerak tanah dari spesifik – situs tidak digunakan, maka kurva
spektrum respons desain harus dikembangan dengan mengacu pada Gambar 2.11 Dan
mengikuti ketentuan di bawah ini :
1. Untuk periode yang lebih kecil dari T0, spektrum respons percepatan desain, Sa,
harus diambil dari persamaan:

2. Untuk periode lebih besar dari atau sama dengan T 0 dan lebih kecil dari atau
sama dengan Ts, spektrum respons percepata desain, Sa, sama dengan SDS,

Fitria Landasny (2411191033)


Sopian Nur Hadi (2411191045)
Rivan Gilang Riffaldi (2411191068)
Laporan
Perencanaan Bangunan Gedung
Pasar Tradisonal Surabaya

3. Untuk periode lebih besar dari Ts tetapi lebih kecil dari atau sama dengan TL,
respons spektral percepatan desain, Sa, diambil berdasarkan persamaan:

4. Untuk periode lebih besar dari TL, respons spektral percepatan desain, Sa,
diambil berdasarkan persamaan:

Keterangan:
SDS = parameter respons spektral percepatan desain pada periode pendek;
SD1 = parameter respons spektral percepatan desain pada periode 1 detik;
T = periode getar fundamental struktur.

Gambar 2. 13 Spektrum respons desain

Fitria Landasny (2411191033)


Sopian Nur Hadi (2411191045)
Rivan Gilang Riffaldi (2411191068)
Laporan
Perencanaan Bangunan Gedung
Pasar Tradisonal Surabaya

Sumber : 1726 – 2019 pasal 6.4

Maka, dapat dihitung untuk analisis respon spektrum sebagai berikut :


1. Menentukan periode T

= = 0,175

= = 0,875

2. Menentukan desain respons spektrum, Sa


a. Untuk T< T0

Pada T = 0 detik, didapat

= 0,231

b. Untuk T0<T<Ts

c. Untuk T>Ts

Dari hasil perhitungan di atas maka didapat data dan grafik percepatan desain
spektrum yang dapat dilihat pada tabel perhitungan nilai Sa yaitu Tabel 2.12 dan
kurva respons spektrum untuk kota Pontianak dengan kelas situs tanah sedang pada
Gambar 2.
Tabel 2. 16 Perhitungan Nilai Sa

Fitria Landasny (2411191033)


Sopian Nur Hadi (2411191045)
Rivan Gilang Riffaldi (2411191068)
Laporan
Perencanaan Bangunan Gedung
Pasar Tradisonal Surabaya

Periode Per Spektra, Sa (g)


0 0,231
0,175 0,578
0,875 0,578
0,900 0,562
1,000 0,506
1,100 0,460
1,200 0,422
1,300 0,389
1,400 0,361
1,500 0,337
1,600 0,316
1,700 0,298
1,800 0,281
1,900 0,266
2,000 0,253
2,100 0,241
2,200 0,230
2,300 0,220
2,400 0,211
2,500 0,202
2,600 0,195
2,700 0,187
2,800 0,181
2,900 0,174
3,000 0,169
3,100 0,163
3,200 0,158
3,300 0,153
3,400 0,149
3,500 0,145
3,600 0,141
3,700 0,137
3,800 0,133
3,900 0,130
4,000 0,127
Sumber : Perhitungan Exel 2016

Fitria Landasny (2411191033)


Sopian Nur Hadi (2411191045)
Rivan Gilang Riffaldi (2411191068)
Laporan
Perencanaan Bangunan Gedung
Pasar Tradisonal Surabaya

Gambar 2. 14 Kurva Respons Spektrum


Sumber : Perhitungan Exel 2016

2.5.3.9 Kategori Desain Seismik (KDS)


Penentuan kategori desain seismic (KDS) berdasarkan kategori resiko dan parameter
respons spectral percepatan desain sesuai dengan Tabel 2.13 dan Tabel 2.14
berdasarkan SNI 1726 – 2019 pasal 6.5.

Tabel 2. 17 Kategori desain seismic berdasarkan parameter respons percepatan pada


periode pendek

Kategori Resiko
Nilai SDS
I atau II atau III IV
SDS < 0,167 A A

0,167 < SDS < 0,33 B C

0,33 < SDS < 0,50 C D

0,50 < SDS D D


Sumber : 1726 – 2019 pasal 6.5

Fitria Landasny (2411191033)


Sopian Nur Hadi (2411191045)
Rivan Gilang Riffaldi (2411191068)
Laporan
Perencanaan Bangunan Gedung
Pasar Tradisonal Surabaya

Berdasarkan nilai SDS= 0,578 dan kategori resiko = II maka termasuk ke dalam
Kategori Desain Seismik (KDS) “D”.

Tabel 2. 18 Kategori desain seismic berdasarkan parameter respons percepatan pada


periode 1 detik

Kategori Resiko
Nilai SD1
I atau II atau III IV

SD1 < 0,067 A A


0,067 < SD1 < 0,133 B C
0,133 < SD1 < 0,20 C D
0,2 < SD1 D D
Sumber : 1726 – 2019 pasal 6.5

Berdasarkan nilai SD1= 0,506 dan kategori resiko = II maka termasuk ke dalam
Kategori Desain Seismik (KDS) “D”.
2.5.3.10 Rekapitulasi Parameter Beban Gempa
Hasil rekapitulasi beban gempa dapat dilihat pada Tabel 2.18 sebagai berikut :
Tabel 2. 19 Rekapitulasi parameter beban gempa
Parameter Nilai
Kategori Risiko II
Faktor Keutamaan Gempa, Ie 1,0
Kelas Situs SD
Parameter Percepatan Gempa Perioda Pendek, Ss 0,7 g
Parameter Percepatan Gempa Perioda 1 detik, S1 0,4 g
Koefisien Situs, Fa 1,24
Koefisien Situs, Fv 1,9
Respon Spektral Percepatan Perioda Pendek, S MS 0,868 g
Respon Spektral Percepatan Perioda 1 detik, SM1 0,76 g
Respons Spektral Percepatan Desain Periode Pendek,
0,578 g
SDS
Respons Spektral Percepatan Desain Periode 1 detik,
0,506 g
SD1

Fitria Landasny (2411191033)


Sopian Nur Hadi (2411191045)
Rivan Gilang Riffaldi (2411191068)
Laporan
Perencanaan Bangunan Gedung
Pasar Tradisonal Surabaya

Parameter Nilai
Periode Getar Fundamental Struktur, T
T0 0,175 detik
Ts 0,875 detik

Kategori Desain Seismik (KDS) D


Sistem Struktur SRPMK
Koefisien modifikasi respons, Ra 8
Faktor kuat lebih sistem, b 3
Faktor pembesaran defleksi, CdC 5,5

2.6 Kombinasi Pembebanan dan Faktor Reduksi Kekuatan


Kombinasi pembebanan mengacu pada SNI 1726 – 2019 pasal 4.2 dimana faktor dan
kombinasi untuk beban gravitasi dan beban gempa dijelaskan sebagai berikut :
2.6.1 Kombinasi Pembebanan Untuk Daya Dukung Pondasi
Dari penjelasan materi di atas maka didapatkan faktor 3 sebagai faktor redudansi
kombinasi pembebanan daya dukung fondasi, berikut merupakan penjelasan
mengenai kombinasi pembebanan daya dukung fondasi:
1. D
2. D+L
3. D + (Lr atau R)
4. D + 0,75 L + 0,75 (Lr atau R)
5. D + 0,6 W
6. D + 0,75 (0,6 W) + 0,75 L +0,75 (Lr atau R)
7. 0,6 D + 0,6 W
8. 1,0 D + 0,7 Ev + 0,7 Eh
9. 1,0 D + 0,525 Ev + 0,525 Eh + 0,75 L
10. 0,6 D - 0,7 Ev + 0,7 Eh

Pengaruh Beban Gempa dengan Kuat Lebih:

Fitria Landasny (2411191033)


Sopian Nur Hadi (2411191045)
Rivan Gilang Riffaldi (2411191068)
Laporan
Perencanaan Bangunan Gedung
Pasar Tradisonal Surabaya

8. 1,0 D + 0,7 Ev + 0,7 Emh


9. 1,0 D + 0,525 Ev + 0,525 Emh + 0,75 L
10. 0,6 D - 0,7 Ev + 0,7 Emh

Pengaruh Beban Gempa Horizontal:


Eh = ρQE
Pengaruh Beban Gempa Vertikal:
Ev = 0,2 SDS D
Dengan:
QE : pengaruh gaya gempa horizontal dari V atau Fp
ρ : faktor redudansi
SDS : respons spektral percepatan desain periode pendek
D : pengaruh beban mati

Faktor redudansi berdasarkan SNI 1726 – 2019 pasal 7.3.4 untukk struktur yang
dirancang dengan kategori desain seismik D, didaptkan faktor redudansi (ρ) yaitu 1,3

Pengaruh Beban Gempa termasuk Faktor Kuat Lebih


Emh = Ω0 QE
Dengan:
QE : pengaruh gaya gempa horizontal dari V atau Fp
Ω0 : faktor kuat lebih

Sehingga uraian kombinasi akibat gempa nominal adalah sebagai berikut :


1. D
2. D + L
3. D + Lr
4. D + 0.75 L + 0.75 Lr
5. D + 0.7 (0.2SdsD) + 0.7 (±1.0 ρQEx ± 0.3 ρQEy)

Fitria Landasny (2411191033)


Sopian Nur Hadi (2411191045)
Rivan Gilang Riffaldi (2411191068)
Laporan
Perencanaan Bangunan Gedung
Pasar Tradisonal Surabaya

6. D + 0.7 (0.2SdsD) + 0.7 (±0.3 ρQEx ± 1.0ρQEy)


7. D + 0.525 (0.2SdsD) + 0.525 (±1.0 ρQEx ± 0.3 ρQEy) + 0.75L
8. D + 0.525 (0.2SdsD) +0.525 (± 0.3 ρQEx ± 1.0 ρQEy) + 0.75L
9. 0.6D - 0.7 (0.2SdsD) + 0.7 (± 1.0 ρQEx ± 0.3 ρQEy)
10. 0.6D - 0.7 (0.2SdsD) + 0.7 (± 0.3 ρQEx ± 1.0 ρQEy)

Tabel 2. 20 Kombinasi Beban Layan Akibat Gempa Nominal

Kombinasi D L Lr QEX Qey


1 1 - - - -
2 1 1 - - -
3 1 1 1 - -
4 1 0,75 0,75 - -
5 1,08 - - 0,91 0,27
6 1,08 - - 0,91 -0,27
7 1,08 - - -0,91 0,27
8 1,08 - - -0,91 -0,27
9 1,08 - - 0,27 0,91
10 1,08 - - 0,27 -0,91
11 1,08 - - -0,27 0,91
12 1,08 - - -0,27 -0,91
13 1,06 0,75 - 0,68 0,20
14 1,06 0,75 - 0,68 -0,20
15 1,06 0,75 - -0,68 0,20
16 1,06 0,75 - -0,68 -0,20
17 1,06 0,75 - 0,20 0,68
18 1,06 0,75 - 0,20 -0,68
19 1,06 0,75 - -0,20 0,68
20 1,06 0,75 - -0,20 -0,68
21 0,52 - - 0,91 0,27
22 0,52 - - 0,91 -0,27
23 0,52 - - -0,91 0,27
24 0,52 - - -0,91 -0,27
25 0,52 - - 0,27 0,91
26 0,52 - - 0,27 -0,91

Fitria Landasny (2411191033)


Sopian Nur Hadi (2411191045)
Rivan Gilang Riffaldi (2411191068)
Laporan
Perencanaan Bangunan Gedung
Pasar Tradisonal Surabaya

Kombinasi D L Lr QEX Qey


27 0,52 - - -0,27 0,91
28 0,52 - - -0,27 -0,91

Dan uraian kombinasi beban akibat gempa dengan kuat lebih :

5. D + 0.7 (0.2SdsD) + 0.7 (±1.0 Ω0QEx ± 0.3 Ω0QEy)


6. D + 0.7 (0.2SdsD) + 0.7 (±0.3 Ω0QEx ± 1.0 Ω0QEy)
7. D + 0.525 (0.2SdsD) + 0.525 (±1.0 Ω0QEx ± 0.3 Ω0QEy) + 0.75L
8. D + 0.525 (0.2SdsD) +0.525 (± 0.3 Ω0QEx ± 1.0 Ω0QEy) + 0.75L
9. 0.6D - 0.7 (0.2SdsD) + 0.7 (± 1.0 Ω0QEx ± 0.3 Ω0QEy)
10. 0.6D - 0.7 (0.2SdsD) + 0.7 (± 0.3 Ω0QEx ± 1.0 Ω0QEy)

Tabel 2. 21 Kombinasi Beban Layan Akibat GempaKuat Lebih

Kombinasi D L QEX Qey


5 1,08 - 2,1 0,63
6 1,08 - 2,1 -0,63
7 1,08 - -2,1 0,63
8 1,08 - -2,1 -0,63
9 1,08 - 0,63 2,1
10 1,08 - 0,63 -2,1
11 1,08 - -0,63 2,1
12 1,08 - -0,63 -2,1
13 1,06 - 1,58 0,47
14 1,06 0,75 1,58 -0,47
15 1,06 0,75 -1,58 0,47
16 1,06 0,75 -1,58 -0,47
17 1,06 0,75 0,47 1,58
18 1,06 0,75 -0,47 1,58
19 1,06 0,75 0,47 -1,58
20 1,06 0,75 -0,47 -1,58
21 0,52 - 2,1 0,63
22 0,52 - 2,1 -0,63

Fitria Landasny (2411191033)


Sopian Nur Hadi (2411191045)
Rivan Gilang Riffaldi (2411191068)
Laporan
Perencanaan Bangunan Gedung
Pasar Tradisonal Surabaya

Kombinasi D L QEX Qey


23 0,52 - -2,1 0,63
24 0,52 - -2,1 -0,63
25 0,52 - 0,63 2,1
26 0,52 - 0,63 -2,1
27 0,52 - -0,63 2,1
28 0,52 - -0,63 -2,1

2.6.2 Kombinasi Pembebanan Struktur Atas


SNI 1726-2019 Pasal 4.2.2
1. 1,4 D
2. 1,2 D + 1,6 L + 0,5 (Lr atau R)
3. 1,2 D + 1,6 (Lr atau R) + (L atau 0,5 W)
4. 1,2 D + 1,0 W + L + 0,5 (Lr atau R)
5. 0,9 D + 1,0 W
6. 1,2 D + Ev + Eh + L
7. 0,9 D – Ev + Eh

Pengaruh Beban dengan Kuat Lebih:


6. 1,2 D + Ev + Emh + L
7. 0,9 D – Ev + Emh

Pengaruh Beban Gempa Horizontal:


Eh = ρQE
Pengaruh Beban Gempa Vertikal:
Ev = 0,2 SDS D
Dengan:
QE : pengaruh gaya gempa horizontal dari V atau Fp
ρ : faktor redudansi
SDS : respons spektral percepatan desain periode pendek

Fitria Landasny (2411191033)


Sopian Nur Hadi (2411191045)
Rivan Gilang Riffaldi (2411191068)
Laporan
Perencanaan Bangunan Gedung
Pasar Tradisonal Surabaya

D : pengaruh beban mati

Faktor redudansi berdasarkan SNI 1726 – 2019 pasal 7.3.4 untukk struktur yang
dirancang dengan kategori desain seismik D, didaptkan faktor redudansi (ρ) yaitu 1,3

Pengaruh Beban Gempa termasuk Faktor Kuat Lebih


Emh = Ω0 QE
Dengan:
QE : pengaruh gaya gempa horizontal dari V atau Fp
Ω0 : faktor kuat lebih

Sehingga uraian kombinasi ultimate desain adalah sebagai berikut :


1. 1,4 D
2. 1,2 D + 1,6 L + 0,5 Lr
3. 1,2 D + 0,5 L + 1,6 Lr
4. (1,2 + 0,2 SDS) D + 1,0 ρQEX + 0,3 ρQEY + 0,5 L
5. (1,2 + 0,2 SDS) D + 0,3 ρQEX + 1,0 ρQEY + 0,5 L
6. (0,9 - 0,2 SDS) D + 1,0 ρQEX + 0,3 ρQEY
7. (0,9 - 0,2 SDS) D + 0,3 ρQEX + 1,0 ρQEY
Tabel 2. 22 Kombinasi Beban Ultimate

Kombinasi D L Lr QEX Qey


1 1,4 - - - -
2 1,2 1,6 0,5 - -
3 1,2 0,5 1,6 - -
4 1,32 0,5 - 1,3 0,39
5 1,32 0,5 - 1,3 -0,39
6 1,32 0,5 - -1,3 0,39
7 1,32 0,5 - -1,3 -0,39
8 1,32 0,5 - 0,39 1,3
9 1,32 0,5 - -0,39 1,3
10 1,32 0,5 - 0,39 -1,3
11 1,32 0,5 - -0,39 -1,3

Fitria Landasny (2411191033)


Sopian Nur Hadi (2411191045)
Rivan Gilang Riffaldi (2411191068)
Laporan
Perencanaan Bangunan Gedung
Pasar Tradisonal Surabaya

Kombinasi D L Lr QEX Qey


12 0,78 - - 1,3 0,39
13 0,78 - - 1,3 -0,39
14 0,78 - - -1,3 0,39
15 0,78 - - -1,3 -0,39
16 0,78 - - 0,39 1,3
17 0,78 - - -0,39 1,3
18 0,78 - - 0,39 -1,3
19 0,78 - - -0,39 -1,3

Dan uraian kombinasi beban akibat beban gempa dengan kuat lebih :
4. (1,2 + 0,2 SDS) D + 1,0 Ω0QEX + 0,3 Ω0QEY + 0,5 L
5. (1,2 + 0,2 SDS) D + 0,3 Ω0QEX + 1,0 Ω0QEY + 0,5 L
6. (0,9 - 0,2 SDS) D + 1,0 Ω0QEX + 0,3 Ω0QEY
7. (0,9 - 0,2 SDS) D + 0,3 Ω0QEX + 1,0 Ω0QEY
Tabel 2. 23 Kombinasi Beban Ulitimate Akibat Gempa Kuat Lebih

Kombinasi D L Lr QEX Qey


4 1,32 0,5 - 3 0,9
5 1,32 0,5 - 3 -0,9
6 1,32 0,5 - -3 0,9
7 1,32 0,5 - -3 -0,9
8 1,32 0,5 - 0,9 3
9 1,32 0,5 - -0,9 3
10 1,32 0,5 - 0,9 -3
11 1,32 0,5 - -0,9 -3
12 0,78 - - 3 0,9
13 0,78 - - 3 -0,9
14 0,78 - - -3 0,9
15 0,78 - - -3 -0,9
16 0,78 - - 0,9 3
17 0,78 - - -0,9 3
18 0,78 - - 0,9 -3
19 0,78 - - -0,9 -3

Fitria Landasny (2411191033)


Sopian Nur Hadi (2411191045)
Rivan Gilang Riffaldi (2411191068)
Laporan
Perencanaan Bangunan Gedung
Pasar Tradisonal Surabaya

2.6.3 Faktor Reduksi Kekuatan


Fungsi faktor reduksi kekuatan ϕ adalah:
1. Untuk memperkirakan kemungkinan kekuatan penampang tidak mencukupi
(under-strength) karena perbedaan dimensi dan kekuatan material;
2. Untuk memperkirakan ketidaktepatan pada tahap perancangan;
3. Untuk merefleksikan ketersediaan daktilitas dan tingkat keandalan yang
diperlukan komponen struktur relatif terhadap beban;
4. Untuk menyatakan seberapa penting komponen strktur terhadap keseluruhan
struktur .
Tabel 2. 24 Faktor Reduksi Kekuatan
Gaya atau elemen ϕ Pengecualian
struktur
Di dekat ujung komponen
Momen, gaya aksial, atau 0,65 – 0,90 sesuai pratarik (pretension) dimana
a) kombinasi momen dan gaya 21.2.2 strand belum sepenuhnya
aksial bekerja, ϕ harus sesuai
dengan 21.2.3
Persyaratan tambahan untuk
b) Geser 0,75 struktur tahan gempa
terdapat pada 21.2.4
c) Torsi 0,75 -
d) Tumpu (bearing) 0,65 -
Zona angkur pascatarik
e) (post-tension) 0,85 -
f) Bracket dan 0,75 -
korbel
Strut, ties, zona nodal, dan
daerah tumpuan yang
dirancang dengan strut-
g) and-tie di Pasal 23 0,75 -
Komponen sambungan beton
pracetak terkontrol leleh oleh
elemen
h) baja dalam tarik 0,90 -

Fitria Landasny (2411191033)


Sopian Nur Hadi (2411191045)
Rivan Gilang Riffaldi (2411191068)
Laporan
Perencanaan Bangunan Gedung
Pasar Tradisonal Surabaya

Gaya atau elemen ϕ Pengecualian


struktur
i) Beton polos 0,60 -
0,45 – 0,75 -
j) Angkur dalam elemen beton sesuai Pasal 17
Sumber : SNI 2847-2019

Faktor reduksi kekuatan untuk momen, gaya aksial, atau kombinasi momen dan gaya
aksial harus sesuai dengan Tabel 21.2.

Tabel 2. 25 Faktor reduksi kekuatan (ϕ) untuk momen, gaya aksial, atau kombinasi
momen dan gaya aksial
ϕ
Regangan
Klasifikasi Jenis tulangan transversal
tarik netto
spiral sesuai 25.7.3 Tulangan lainnya
Tekanan
Ԑt ≤ Ԑty 0.75 a) 0.65 b)
terkontrol

Ԑty < Ԑt <


Transisi[1] 0.75 + 0.15 c) 0.65 + 0.25 d)
0,005

Tegangan
Ԑt ≥ 0,005 0.9 e) 0.9 f)
terkontrol

Untuk penampang transisi, diperbolehkan memakai nilai faktor kekuatan sama


dengan penampang terkontrol tekan.

Fitria Landasny (2411191033)


Sopian Nur Hadi (2411191045)
Rivan Gilang Riffaldi (2411191068)
Laporan
Perencanaan Bangunan Gedung
Pasar Tradisonal Surabaya

Gambar 2. 15 Distribusi tegangan dan regangan tarik netto pada komponen


nonprategang

2.6.4 Sistem Struktur dan Parameter Sistem


Penentuan sistem struktur dan parameter struktur berdasarkan kategori desain seismik
(KDS) didapat kategori resiko D, maka berdasarkan SNI Gempa 1726-2019
dirumuskan pemilihan sistem struktur untuk berbagai tingkat kegempaan pada Tabel
2.22.

Tabel 2. 26 Tingkat Risiko Kegempaan

Tingkat Resiko Kegempaan


  Rendah Menengah Tinggi
A, B C D, E, F
SRMB/M/K SRMM/K SRPMK
Sistem penahan gempa
SDSB/K SDSB/K SDSK
Sumber : SNI 1726-2019

Berdasarkan Tabel 2.22 dapat disimpulkan bahwa jenis struktur Rusunawa ini
termasuk pada Kategori Tingkat Risiko Gempa Tinggi (D), sehingga digunakan
sistem penahan gempa SRPMK (Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus).

Fitria Landasny (2411191033)


Sopian Nur Hadi (2411191045)
Rivan Gilang Riffaldi (2411191068)
Laporan
Perencanaan Bangunan Gedung
Pasar Tradisonal Surabaya

1. Kombinasi Sistem Perangkai dalam Arah yang Berbeda


Sesuai SNI 1726-2019 pasal 7.2.2 sistem penahan gaya – gaya gempa yang
berbeda diizinkan untuk digunakan untuk menahan gaya gempa di masing-
masing arah kedua sumbu ortogonal struktur. Bila sistem yang berbeda

digunakan masing-masing nilai R, Cd, dan harus dikenakan pada setiap

sistem, termasuk batasan sistem struktur yang termuat dalam Tabel 2.23.

Tabel 2. 27 Faktor R, , dan Cd Untuk Sistem Penahan Gaya Gempa

Koefisien Batasan sistem struktur


modifikasi Faktor Faktor dan batasan tinggi
kuatlebi pembesaran struktur hn (mm)
Sistem Penahan Gaya
respons, h sistem defleksi
Seismik
Rᵅ kategori desain seismik
Ω₀ᶢ Cdᵇ
C Dᵈ Eᵈ Fᵉ
B

C. Sistem rangka
pemikul momen
5 Rangka beton 8 3 5½ TB TB TB TB TB
bertulang pemikul
momen khusus
Sumber : SNI 1726-2019

Berdasarkan Tabel 2.23 untuk Sistem Rangka Pemikul Momen Khusus


(SRPMK) pada kedua arah, maka didapatkan nilai-nilai sebagai berikut :
a. Koefisien modifikasi respon (R) =8

b. Faktor kuat lebih sistem ( ) =3

c. Faktor pembesaran defleksi ( ) = 5,5

2. Faktor Redundansi ρ untuk Kategori Desain Seismik D Sampai F


Berdasarkan SNI 03-1726-2019 faktor redundansi dapat ditentukan berdasarkan
struktur yang dirancang untuk kategori desain seismik pada Tabel 2.24.

Fitria Landasny (2411191033)


Sopian Nur Hadi (2411191045)
Rivan Gilang Riffaldi (2411191068)
Laporan
Perencanaan Bangunan Gedung
Pasar Tradisonal Surabaya

Tabel 2. 28 Persyaratan untuk masing-masing tingkat yang menahan lebih dari 35%
gaya geser dasar

Elemen Penahan Gaya


Lateral Persyaratan

Penghilangan suatu bresing individu, atau


sambungan yang terhubung, tidak akan
mengakibatkan reduksi kekuatan tingkat lebih
Rangka dengan bresing
dari 33 %, dan tidak akan menghasilkan sistem
dengan ketidakberaturan torsi yang berlebihan
(ketidakberaturan struktur horizontal Tipe 1b).

Kehilangan tahanan momen di sambungan


balok-kolom di kedua ujung suatu balok
tunggal tidak akan mengakibatkan reduksi
Rangka pemikul momen kekuatan tingkat lebih dari 33 %, dan tidak
akan menghasilkan sistem dengan
ketidakberaturan torsi yang berlebihan
(ketidakberaturan struktur horizontal Tipe 1b).
Penghilangan suatu dinding geser atau pilar
dinding dengan rasio tinggi terhadap panjang
lebih besar dari 1,0 di sebarang tingkat, atau
Dinding geser atau pilar
sambungan kolektor yang terhubung, tidak
dinding dengan rasio tinggi
akan mengakibatkan reduksi kekuatan tingkat
terhadap panjang lebih besar
lebih dari 33 %, dan tidak akan menghasilkan
dari 1,0
sistem dengan ketidakberaturan torsi yang
berlebihan (ketidakberaturan struktur
horizontal Tipe 1b).
Kehilangan tahanan momen di sambungan
dasar pada sebarang kolom kantilever tunggal
tidak akan mengakibatkan reduksi kekuatan
Kolom kantilever tingkat lebih dari 33 %, dan tidak akan
menghasilkan sistem dengan ketidakberaturan
torsi yang berlebihan (ketidakberaturan
struktur horizontal Tipe 1b).
Lainnya Tidak ada persyaratan

Fitria Landasny (2411191033)


Sopian Nur Hadi (2411191045)
Rivan Gilang Riffaldi (2411191068)
Laporan
Perencanaan Bangunan Gedung
Pasar Tradisonal Surabaya

Sumber : SNI 1726-2019

Sesuai SNI 03-1726-2019 pasal 7.3.4 untuk struktur yang dirancang untuk kategori
desain seismik D, E atau F, ρ harus sama dengan 1,3 kecuali jika satu dari dua
kondisi berikut dipenuhi dimana ρ diizinkan diambil sebesar 1.0:
a. Masing-masing tingkat yang menahan lebih dari 35 persen geser dasar dalam
arah yang ditinjau harus sesuai dengan Tabel 2.24.
b. Struktur dengan denah beraturan di semua tingkat dengan sistem penahan
gaya gempa terdiri dua bentang perimeter penahan gaya gempa yang
merangka pada masing-masing sisi struktur dalam masing-masing.

Fitria Landasny (2411191033)


Sopian Nur Hadi (2411191045)
Rivan Gilang Riffaldi (2411191068)
Laporan
Perencanaan Bangunan Gedung
Pasar Tradisonal Surabaya

BAB 3 PRELIMINARY DESIGN

Fitria Landasny (2411191033)


Sopian Nur Hadi (2411191045)
Rivan Gilang Riffaldi (2411191068)

Anda mungkin juga menyukai