Anda di halaman 1dari 9

Husnul Khotimah Kompetensi

Universitas Balikpapan

DESKRIPSI SOAL DENGAN KARAKTERISTIK NUMERASI

Husnul Khotimah
Universitas Balikpapan
pos-el: husnul.khotimah@uniba-bpn.ac.id

ABSTRAK

Penyusunan soal dengan karakteristik numerasi merupakan hal yang baru bagi guru. Hal ini
menjadi alasan bahwa seorang mahasiswa Pendidikan matematika sebagai calon guru dituntut
dapat menyusun soal tersebut dengan baik. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan soal
karakteristik numerasi yang disusun mahasiswa berdasarkan bentuk soal, soal cerita serta
hubungan konsep-konsep untuk menyelesaikan masalah. Sumber data adalah 10 mahasiswa
Program Studi Pendidikan Matematika dimana setiap mahasiswa menyusun 3 soal. Berdasarkan
hal tersebut maka data penelitian ini berupa dokumentasi soal yang telah disusun mahasiswa.
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, diketahui bahwa bentuk soal yang paling banyak
disusun oleh mahasiswa adalah pilihan ganda (33,3%). Selain itu, soal yang disusun mahasiswa
sudah berbentuk cerita, baik ditambahkan dengan informasi baru maupun hanya berdasarkan
informasi yang diberikan. Pada bagian konsep, soal yang disusun dihubungkan dengan berbagai
konsep seperti diskon, perbandingan, membaca tabel, mata uang serta operasi bilangan bulat.

Kata kunci: numerasi, bentuk soal, soal cerita, hubungan konsep.

ABSTRACT

Preparation of questions with numerical characteristics is a new thing for teachers. This is the
reason that a mathematics education student as a prospective teacher is required to be able to
arrange the questions well. This study aims to describe the characteristics of numeracy
questions compiled by students based on the form of questions, story questions and relationship
of concepts to solve problems. The data sources are 10 students of the Mathematics Education
Study Program where each student prepares 3 questions so that the data is in the form of
documenting the questions that have been compiled. Based on the research results obtained, it
is known that the most common form of questions prepared by students is multiple choice
(33.3%). In addition, the questions prepared by students are in the form of stories, either added
with new information or only based on the information provided. In the interpretation process,
the compiled questions are related to various materials such as discounts, comparisons, reading
tables, currency and integer operations.

Keywords: numeration, question form, story problem, concept relationship.

1. PENDAHULUAN dengan pemberian soal yang berkaitan


Pada dasarnya setiap proses dengan dunia nyata (Dwi Erna Novianti,
pembelajaran yang dilakukan diarahkan 2021).
untuk mencapai tujuan yang telah Pemberian soal kepada siswa
ditentukan (Abdullah, 2017). Saat ini merupakan salah satu bagian dari
tujuan pembelajaran dirancang untuk penilaian hasil belajar. Hasil belajar yang
mendorong terlaksananya pembelajaran telah dicapai siswa merupakan tolak ukur
inovatif yang berorientasi pada keberhasilan program pembelajaran. Hal
pengembangan kemampuan bernalar, inilah yang disebut dengan evaluasi
bukan berfokus pada hafalan (Rohim et pembelajaran, dimana keefektifan
al., 2021). Salah satu cara untuk pembelajaran dilihat dari proses belajar
membawa siswa ke tahap bernalar yaitu serta hasil pembelajaran (L1, 2019). Alat

Vol. 15, No. 1, Juni 2022 93


Husnul Khotimah Kompetensi
Universitas Balikpapan

evaluasi belajar selalu mengalami yang menggunakan berbagai konteks


perubahan seiring dengan perkembangan sehingga menghadirkan situasi yang
kebutuhan masyarakat. Pada tahun 2005 pernah dialami secara real bagi siswa.
alat evaluasi belajar akhir pada setiap Pada soal tersebut, konteksnya harus
jenjang pendidikan di Indonesia adalah sesuai dengan konsep matematika yang
Ujian Nasional. Tetapi pada tahun 2021, sedang dipelajari. Konteks itu sendiri
Kemendikbud menerapkan program diartikan sebagai situasi atau
terbaru yang disebut dengan Assesmen fenomena/kejadian alam yang terkait
Nasional sebagai pengganti Ujian dengan konsep matematika yang sedang
Nasional (Dwi Erna Novianti, 2021). dipelajari (Kurniasih, 2016). Adapun
Perubahan alat evaluasi saat ini konteks dalam AKM numerasi yaitu
didasarkan pada tuntutan pendidikan pada personal, sosial-budaya dan saintifik
abad ke-21 dimana peserta didik terjamin (Kemendikbud, 2020).
untuk memiliki keterampilan belajar dan Bentuk soal numerasi bervariasi yaitu
berinovasi, keterampilan menggunakan pilihan ganda, pilihan ganda kompleks,
dan memanfaatkan teknologi dan media menjodohkan, isian atau jawaban singkat,
informasi, dapat bekerja dan bertahan dan uraian. (1) Soal pilihan ganda terdiri
dengan menggunakan kecakapan hidup atas pokok soal dengan beberapa pilihan
(life skill) atau kecakapan abad ke-21. jawaban. Peserta didik diminta menjawab
Kecakapan tersebut dapat dikembangkan soal dengan memilih satu jawaban benar
melalui: (1) kecakapan berpikir kritis dan dari beberapa pilihan jawaban yang
pemecahan masalah (critical thinking and disediakan. (2) Soal pilihan ganda
problem solving skill), (2) kecakapan kompleks terdiri atas pokok soal dan
berkomunikasi (communication skills), (3) beberapa pernyataan yang harus dipilih
kecakapan kreativitas dan inovasi peserta didik dengan memberi tanda
(creativity and innovation), dan (4) centang pada kotak yang disediakan di
kecakapan kolaborasi (collaboration). depan setiap pernyataan yang dianggap
Salah satu prasyarat untuk mewujudkan sesuai dengan permasalahan pada pokok
kecakapan hidup abad ke-21 tersebut soal. (3) Bentuk soal menjodohkan
adalah kemampuan literasi peserta didik mengukur kemampuan peserta tes dalam
diantaranya literasi numerasi mencocokkan, menyesuaikan, dan
(Kemendikbud, 2020). menghubungkan antar dua pernyataan
Literasi numerasi bukan hanya yang disediakan. Soal ini terdiri atas dua
sekedar kemampuan menghitung lajur dimana lajur pertama (sebelah kiri)
melainkan kemampuan mengaplikasikan berupa pokok soal dan lajur kedua
konsep hitungan di dalam suatu konteks, (sebelah kanan) berupa jawaban. (4) Soal
baik abstrak maupun nyata. Oleh karena isian dan jawaban singkat adalah soal
itu, soal-soal yang dikembangkan bersifat yang menuntut peserta tes untuk
kontekstual, berbagai bentuk soal, memberikan jawaban secara singkat,
mengukur kompetensi pemecahan berupa kata, frasa, angka, atau simbol.
masalah, dan merangsang peserta didik Perbedaannya adalah soal isian disusun
untuk berpikir kritis (Kemendikbud, dalam bentuk kalimat berita, sementara
2020). Oleh karena itu, soal yang itu soal jawaban singkat disusun dalam
mencerminkan keempat hal inilah yang bentuk pertanyaan. (5) Soal uraian adalah
termasuk dalam soal dengan karakteristik soal yang jawabannya menuntut peserta
numerasi. didik untuk mengingat dan
Salah satu bentuk aspek dalam mengorganisasikan gagasan-gagasan
pembelajaran kontekstual adalah soal dengan cara mengemukakan atau
matematika kontekstual. Soal kontekstual mengekspresikan gagasan tersebut dalam
matematika adalah soal-soal matematika

Vol. 15, No. 1, Juni 2022 94


Husnul Khotimah Kompetensi
Universitas Balikpapan

bentuk uraian tertulis (Kemendikbud, yaitu soal yang melibatkan hubungan


2020). konsep-konsep untuk menyelesaikan
Pemecahan masalah merupakan masalah. Sedangkan untuk mengetahui
kemampuan yang meliputi memahami setiap kemampuan berpikir dalam berpikir
masalah, membuat model matematika, kritis yaitu dari jawaban yang siswa
menyelesaikan masalah, dan menafsirkan berikan.
solusinya (Mariam et al., 2019). Adapun Berdasarkan penjelasan keempat hal
jenis permasalahan matematika yang di atas maka soal dengan karakteristik
biasanya digunakan dalam proses numerasi pada penelitian ini yaitu
pemecahan masalah adalah permasalahan memiliki konteks, ditulis dalam berbagai
yang berbentuk soal cerita atau uraian bentuk soal, berupa soal cerita serta
yang berkaitan dengan kehidupan sehari- terdapat hubungan konsep-konsep untuk
hari (Dwi Erna Novianti, 2021). Biasanya menyelesaikan masalah. Walaupun untuk
dalam konteks pembelajaran matematika, bagian soal memiliki konteks tidak
pemecahan masalah difungsikan sebagai digunakan karena informasi sudah
tahap penerapan suatu konsep. Dalam hal diberikan terlebih dahulu yang berkaitan
ini, siswa diberikan kesempatan untuk dengan konteks personal.
menerapkan prinsip-prinsip atau Mahasiswa program studi Pendidikan
pengetahuan matematika ke dalam situasi Matematika dibekali dengan pengetahuan
masalah nyata (Cahyono, 2016). untuk mengembangkan kompetensi
Berdasarkan hal tersebut maka salah satu sebagai seorang guru baik kompetensi
indikasi sebuah soal mengandung profesional maupun pedagogik. Salah satu
pemecahan masalah adalah berbentuk soal bagian dari kompetensi pedagogik adalah
cerita. seorang guru dapat menyusun soal
Menurut Pikket dan Foster, berpikir sebagai alat evaluasi pembelajaran. Oleh
kritis adalah jenis berpikir lebih tinggi sebab itu, dalam artikel ini akan dilihat
yang bukan hanya menghafal materi tetapi deskripsi soal karakteristik numerasi yang
penggunaan dan manipulasi bahan-bahan disusun mahasiswa berdasarkan bentuk
yang dipelajari dalam situasi baru soal, soal cerita serta hubungan konsep-
(Prihartini et al., 2016). Menurut Facione, konsep untuk menyelesaikan masalah.
kemampuan paling dasar dalam berpikir
kritis adalah kemampuan interpretasi, 2. METODE PENELITIAN
analisis, evaluasi, menyimpulkan, Metode penelitian yang digunakan
menjelaskan, dan pengendalian diri yaitu penelitian deskriptif kuantitatif dan
(Nursyahidah & Albab, 2018). Dimana deskriptif kualitatif. Peneliti
indikator untuk interpretasi yaitu dapat mendeskripsikan data berupa hasil
menuliskan apa yang ditanyakan soal dokumentasi soal karakteristik numerasi
dengan jelas dan tepat. Sedangkan yang telah disusun oleh mahasiswa.
indikator analisis yaitu dapat menuliskan Sumber data adalah 10 mahasiswa
hubungan konsep-konsep yang digunakan Program Studi Pendidikan Matematika
dalam menyelesaikan soal. Adapun dimana setiap mahasiswa menyusun 3
indikator untuk empat kemampuan soal sehingga dihasilkan 30 soal. Peneliti
lainnya berkaitan dengan penyelesaian memberikan informasi berupa data pada
soal, kesimpulan, alasan terhadap Gambar 1 kepada mahasiswa. Selanjutnya
kesimpulan serta melihat kembali mahasiswa mengembangkan informasi
jawaban (Purbonugroho et al., 2020). tersebut menjadi soal dengan karakteristik
Berdasarkan hal ini maka soal yang numerasi.
melibatkan kemampuan berpikir kritis

Gambar 1. Informasi sebagai Soal

Vol. 15, No. 1, Juni 2022 95


Husnul Khotimah Kompetensi
Universitas Balikpapan

Sumber: google

Deskriptif kuantitatif digunakan pilihan ganda adalah yang paling banyak


untuk mendeskripsikan hasil penelitian disusun oleh mahasiswa yaitu 33,3% dari
berupa jumlah soal berdasarkan bentuk keseluruhan jumlah soal sedangkan
soal yang telah disusun mahasiswa. bentuk uraian adalah yang paling sedikit
Analisis data untuk mengetahui bentuk yaitu 16,7%. Selain itu, tidak ada
soal yang mahasiswa susun yaitu dengan mahasiswa yang menyusun soal dengan
menentukan soal termasuk bentuk Pilihan bentuk menjodohkan.
Ganda (PG), Pilihan Ganda Kompleks Tabel 1
(PGK), Menjodohkan (M), Isian (I), atau Jumlah Butir Berdasarkan Bentuk Soal
Uraian (U). Bentuk Soal PG PGK M I U
Selanjutnya dari 30 soal yang tersedia A 2 1
dipilih beberapa soal yang berbeda B 1 1 1
berdasarkan bentuk soal serta materi. C 2 1
Selanjutnya soal tersebut dideskripsikan D 2 1
E 1 1 1
secara kualitatif berdasarkan indikator
F 1 2
pemecahan masalah serta berpikir kritis.
G 3
Indikator untuk pemecahan masalah yang H 2 1
peneliti ambil yaitu soal berbentuk cerita I 2 1
yang berkaitan dengan kehidupan sehari- J 2 1
hari. Sedangkan indikator berpikir kritis Jumlah 10 6 9 5
yaitu terdapat hubungan konsep-konsep
untuk menyelesaikan masalah. Hasil pada Tabel 1 juga
memperlihatkan bahwa bentuk pilihan
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
ganda kompleks juga menjadi pilihan
Penelitian ini bertujuan untuk
bentuk soal yang mahasiswa susun.
mendeskripsikan soal karakteristik
numerasi yang disusun oleh mahasiswa. Adapun pilihan ganda, isian serta uraian
Adapun soal karakteristik numerasi yang yang sudah sering ditemui di buku
pertama yaitu dapat disusun dalam pelajaran maupun soal ulangan saat
berbagai bentuk soal. Tabel 1 mahasiswa berada di tingkat SD, SMP
memperlihatkan jumlah soal yang telah maupun SMA tetap menjadi pilihan.
disusun oleh mahasiswa berdasarkan
bentuk soal. Terlihat bahwa bentuk

Vol. 15, No. 1, Juni 2022 96


Husnul Khotimah Kompetensi
Universitas Balikpapan

(a)

(b)

(c)
Gambar 2. Soal Bentuk Pilihan Ganda

Gambar 2 memperlihatkan bahwa perlu menganalisis banyaknya lembaran


ketiga soal sudah berbentuk cerita dimana uang yang diberikan dengan total harga
pada Gambar 2.a dan 2.c mahasiswa tidak dalam kelipatan seratus ribu yang
memberikan informasi baru sebagai pas. Adapun pada Gambar 2.b siswa
tambahan. Pada Gambar 2.a, mahasiswa diminta mengoreksi pernyataan yang ada
memperkenalkan seorang pelanggan yang dengan memperhatikan beberapa hasil
bernama Pak Andi dimana Ia hanya yang ada pada soal. Soal ini tidak
membawa pecahan uang nominal Rp meminta siswa untuk melakukan
100.000,00. Dalam proses penyelesaian perhitungan tetapi menghubungkan
soal ini siswa harus menghubungkan konsep berupa tabel yang ada pada soal.
konsep dimana pecahan Rp 100.000,00 Pada Gambar 2.c informasi tambahan
diganti dengan 1 lembar. Selain itu, siswa yang diberikan berkaitan dengan konsep

Vol. 15, No. 1, Juni 2022 97


Husnul Khotimah Kompetensi
Universitas Balikpapan

potongan harga atau diskon. Siswa materi telah memiliki satu jawaban yang
diminta menginterpretasikan konsep benar serta berfungsinya pilihan sebagai
angsuran ke dalam perhitungan dan pengecoh. Selain itu, dari segi konstruksi,
menganalisis apa saja informasi yang tidak ada soal yang memiliki pernyataan
dibutuhkan untuk menyelesaikan soal. yang bersifat negatif ganda. Tetapi lebih
Terdapat beberapa hal yang perlu baik bila distraktor yang berupa angka
diperhatikan dalam penyusunan soal disusun berurutan baik dari lebih kecil ke
pilihan ganda, diantaranya dari segi besar atau sebaliknya. Adapun dari segi
materi, konstruksi dan bahasa (Akbar, bahasa, maksud dari ketiga soal mudah
2020). Ketiga soal jika dilihat dari segi dimengerti.

(a)

(b)
Gambar 3. Soal Bentuk Pilihan Ganda Kompleks

Gambar 3 menunjukkan dua soal dilakukan dengan uang tersebut. Pada soal
pilihan ganda kompleks yang disusun ini hubungan konsep terkait dengan
mahasiswa dengan bentuk soal cerita. bilangan dimana jumlah biaya perbaikan
Hubungan konsep pada soal Gambar 3.a harus kurang dari atau sama dengan
yaitu ketiga pernyataan tersebut terkait delapan ratus ribu dengan memperhatikan
dengan operasi bilangan penjumlahan dan ukuran mobil.
pengurangan serta kesamaan. Soal pada Soal pilihan ganda kompleks terdiri
Gambar 2.b memiliki informasi baru atas pokok soal dan beberapa pernyataan
dimana seorang pelanggan membawa yang harus dipilih peserta didik pada
sejumlah uang dan siswa diminta kolom yang berbentuk ya/tidak,
menentukan servis apa yang dapat benar/salah serta pilihan lain yang sesuai

Vol. 15, No. 1, Juni 2022 98


Husnul Khotimah Kompetensi
Universitas Balikpapan

(Kemendikbud, 2020). Dua soal yang Gambar 4 berisi tiga soal yang
disusun memiliki jenis pilihan yang disusun mahasiswa dengan bentuk uraian.
berbeda dimana soal pada Gambar 3.a Pada Gambar 4.a terdapat informasi
menggunakan pilihan benar atau salah tambahan baru terkait diskon. Hubungan
dengan memberikan tiga pernyataan konsep yang terjadi yaitu pada pemberian
berdasarkan informasi pada soal tanpa besar diskon sesuai dengan jenis mobil
yang berbeda. Adapun pada soal Gambar
menambahkan informasi tambahan baru
4.b, konsep terkait dengan operasi
sedangkan soal lainnya memberikan penjumlahan. Sedangkan soal pada
beberapa jawaban yang mungkin Gambar 4.c mengaitkan operasi
berdasarkan soal. pengurangan.

(a)

(b)

(c)
Gambar 4. Soal Bentuk Uraian
Soal uraian adalah soal yang disusun bukan sekedar meminta siswa
jawabannya menuntut peserta didik untuk mengingat suatu pengetahuan atau
mengingat dan mengorganisasikan menghitung hasilnya tetapi
gagasan-gagasan dengan cara mengekspresikan gagasan siswa terkait
mengemukakan atau mengekspresikan situasi tertentu berdasarkan pengetahuan
gagasan tersebut dalam bentuk uraian yang telah diperoleh. Ketiga soal sudah
tertulis (Kemendikbud, 2020). mencerminkan hal tersebut dimana siswa
Berdasarkan hal ini maka soal uraian yang diminta untuk menjelaskan pendapatnya

Vol. 15, No. 1, Juni 2022 99


Husnul Khotimah Kompetensi
Universitas Balikpapan

untuk setuju atau tidak setuju terkait yang memiliki jenis perbaikan serupa
situasi yang ada. pada hari itu. Hubungan konsep terjadi
Gambar 5 berisi dua soal yang pada penentuan perbandingan berdasarkan
disusun mahasiswa dengan bentuk isian. harga yang tertera. Jika soal berbentuk
Soal pada Gambar 5.a memiliki informasi isian dan berkaitan dengan perbandingan
baru mengenai potong harga baik berupa akan lebih baik jika kelipatan tidak sama,
diskon maupun cash back. Selanjutnya, dalam hal ini 10 perbaikan mobil baik
siswa diminta memilih potongan harga kecil maupun besar. Berbeda halnya jika
yang paling menguntungkan. Pada bentuk soal berupa uraian dimana siswa
Gambar 5.b siswa menambahkan diminta menguraikan pendapatnya terkait
informasi baru berupa banyaknya mobil hasil yang ditemukan jika kelipatan sama.

(a)

(b)
Gambar 5. Soal Bentuk Isian dan Jawaban Singkat
Soal isian dan jawaban singkat adalah pada Gambar 5.a seharunya menggunakan
soal yang menuntut peserta tes untuk tanda tanya pula untuk mengakhiri
memberikan jawaban secara singkat, kalimat karena termasuk jawaban singkat.
berupa kata, frasa, angka, atau simbol
(Kemendikbud, 2020). Kedua soal sudah 4. KESIMPULAN
memenuhi hal tersebut dimana pada soal Berdasarkan hasil penelitian yang
Gambar 5.a siswa menjawab dengan diperoleh, diketahui bahwa bentuk soal
memilih diantara potongan harga yang yang paling banyak disusun oleh
tersedia. Adapun pada soal Gambar 5.b mahasiswa adalah pilihan ganda (33,3%).
Selain itu, soal yang disusun mahasiswa
siswa diminta menuliskan perbandingan.
sudah berbentuk cerita, baik ditambahkan
Kedua soal termasuk jenis jawaban dengan informasi baru maupun hanya
singkat dimana pada soal Gambar 5.b berdasarkan informasi daftar harga yang
tanda baca yang dipilih untuk mengakhiri diberikan. Pada bagian hubungan konsep,
kalimat adalah tanda tanya. Adapun soal soal yang disusun dikaitkan dengan

Vol. 15, No. 1, Juni 2022 100


Husnul Khotimah Kompetensi
Universitas Balikpapan

berbagai materi seperti diskon, 935.


perbandingan, membaca tabel, mata uang Mariam, S., Nurmala, N., Nurdianti, D.,
serta operasi bilangan bulat. Rustyani, N., Desi, A., & Hidayat, W.
(2019). Analisis Kemampuan
5. DAFTAR PUSTAKA Pemecahan Masalah Matematis
Abdullah, R. (2017). Pembelajaran Dalam Siswa MTsN Dengan Menggunakan
Perspektif Kreativitas Guru Dalam Metode Open Ended Di Bandung
Pemanfaatan Media Pembelajaran. Barat. Jurnal Cendekia : Jurnal
Lantanida Journal, 4(1), 35. Pendidikan Matematika, 3(1), 178–
https://doi.org/10.22373/lj.v4i1.1866 186.
Akbar, A. (2020). Kemampuan https://doi.org/10.31004/cendekia.v3i
Mahasiswa Dalam Penyusunan Soal 1.94
Pilihan Ganda. Attadib: Journal of Nursyahidah, F., & Albab, I. U. (2018).
Elementary Education, 4(1), 44. Identifikasi Kemampuan Berpikir
https://doi.org/10.32507/attadib.v4i1. Kritis Matematis Mahasiswa
629 Berkemampuan Pemecahan Masalah
Cahyono, B. (2016). Korelasi Pemecahan Level Rendah dalam Pembelajaran
Masalah dan Indikator Berfikir Kritis. Kalkulus Integral Berbasis Problem
Phenomenon : Jurnal Pendidikan Based Learning. Jurnal Elemen, 4(1),
MIPA, 5(1), 15–24. 34.
https://doi.org/10.21580/phen.2015.5. https://doi.org/10.29408/jel.v4i1.513
1.87 Prihartini, E., Lestari, P., & Saputri, S. A.
Dwi Erna Novianti. (2021). Asesmen (2016). Meningkatkan Kemampuan
Kompetensi Minimum (AKM) dan Berpikir Kritis Matematis
Kaitannya dengan Kemampuan Menggunakan Pendekatan Open
Pemecahan Masalah Matematika. Ended. Prosiding Seminar Nasional
Seminar Nasional Pendidikan LPPM Matematika IX 2015, 58–64.
IKIP PGRI Bojonegoro, 85–91. Purbonugroho, H., Wibowo, T., &
Kemendikbud. (2020). Desain Kurniawan, H. (2020). Analisis
Pengembangan Soal Asesmen Berpikir Kritis Siswa Dalam
Kompetensi Minimum. Desain Menyelesaikan. MAJU: Jurnal Ilmiah
Pengembangan AKM, 1–125. …, 7(2), 53–62.
Kurniasih, A. W. (2016). Budaya https://ejournal.stkipbbm.ac.id/index.
Mengembangkan Soal Cerita php/mtk/article/view/489
Kontekstual Open-Ended Mahasiswa Rohim, D. C., Rahmawati, S., & Ganestri,
Calon Guru Matematika untuk I. D. (2021). Konsep Asesmen
Meningkatkan Berpikir Kritis. Kompetensi Minimum untuk
PRISMA, Prosiding Seminar Meningkatkan Kemampuan Literasi
Nasional Matematika, 5, 9–17. Numerasi Siswa Sekolah Dasar.
L1, I. (2019). Evaluasi Dalam Proses Jurnal Varidika, 33(1), 54–62.
Pembelajaran Idrus L 1. Evaluasi https://doi.org/10.23917/varidika.v33i
Dalam Proses Pembelajaran, 2, 920– 1.14993

Vol. 15, No. 1, Juni 2022 101

Anda mungkin juga menyukai