Oleh :
DADLY RAYHAN ALFATTAH
NIM: 18135239
Oleh :
Dosen Pembimbing
i
HALAMAN PENGESAHAN DARI INDUSTRI/PERUSAHAAN
Oleh :
HRD
(Yunedi)
ii
KATA PENGANTAR
Penulis mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa
Karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis telah melaksanakan program
Pengalaman Lapangan Industri kedua pada 01 Agustus 2021 sampai dengan 31
Desember 2021 dengan sebaik-sebaiknya. Penulisan laporan ini bertujuan untuk
memudahkan penulis dalam memajukan industri pariwisata khususnya di bidang
perhotelan. Serta menyelesaikan tugas dan tanggung jawab penulis kepada pihak
kampus untuk bukti sekiranya penulis benar-benar sudah menyelesaikan
Pengalaman Lapangan Industri. Adapun tempat dimana penulis melakukan
Pengalaman Lapangan Industri adalah Grand Bunda Hotel Bukittinggi, di hotel ini
penulis mendapatkan kesempatan, pengetahuan serta pengalaman yang lebih luas
lagi mengenai Food and Beverage Service Department bagian Waiter dan di hotel
inilah penulis mempraktikan semua yang penulis pelajari selama di kampus.
Hambatan-hambatan baik dalam penulisan maupun penyusunan laporan
ini penulis temui, tetapi berkat bantuan bimbingan maupun dorongan dari
berbagai pihak maka penulis dapat menyelesaikan laporan yang berjudul
“Optimalisasi Kinerja Waiter Dalam Pelayanan Food And Beverage Service di
Grand Bunda Hotel Bukittinggi” ini tepat pada waktunya. Oleh sebab itu melalui
laporan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ibu Ernawati, M.Pd.,Ph.D selaku Dekan Fakultas Pariwisata dan Perhotelan
Universitas Negeri Padang.
2. Ibu Weni Nelmira, S.Pd.,M.Pd.T selaku Ketua Unit Hubungan Industri PLI
Jurusan Pariwisata, Fakultas Pariwisata dan Perhotelan, Universitas Negeri
Padang.
3. Bapak Trisna Putra, SS.,M.Sc selaku Ketua Jurusan Pariwisata, Fakultas
Pariwisata dan Perhotelan Universitas Negeri Padang.
4. Ibu Dr. Kasmita, S.Pd.,M.Si selaku dosen pembimbing PLI Jurusan
Pariwisata, Fakultas Pariwisata dan Perhotelan, Universitas Negeri Padang.
5. Bapak Kurnia Ilahi Manvi, SST.Par.,M.Par selaku dosen pembimbing
akademik Jurusan Pariwisata, Fakultas Pariwisata dan Perhotelan, Universitas
Negeri Padang.
iii
6. Ibu Sri Deswita Arma selaku General Manager Hotel Grand Bunda
Bukittinggi
7. Bapak Yunedi selaku Human Resource Hotel Grand Bunda Bukittinggi.
8. Bapak Muhamad Iqbal, A.Md.Par selaku Supervisor Food and Beverage
Service, yang telah memberikan pelajaran berharga selama masa PLI.
9. Seluruh jajaran Food and Beverage Team dan Staff yang telah memberikan
ilmu yang sangat berharga untuk penulis.
10. Kepada Orang Tua dan Keluarga yang telah memberi dukungan serta doa
kepada penulis sehingga penulis dapat melaksanakan PLI ini sampai selesai
dengan baik.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat terutama bagi penulis ataupun untuk
pembaca.
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN COVER
HALAMAN PENGESAHAN FAKULTAS..........................................................i
HALAMAN PENGESAHAN INDUSTRI/PERUSAHAAN..............................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................v
DAFTAR TABEL.................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR............................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Tujuan PLI....................................................................................................3
C. Ruang Lingkup Kerja....................................................................................4
D. Waktu Dan Tempat Pelaksanaan PLI...........................................................5
E. Perencanaan Kegiatan PLI............................................................................5
BAB II GAMBARAN UMUM INDUSTRI TEMPAT PLI................................6
A. Deskripsi Industri/Instansi............................................................................6
B. Struktur Organisasi.....................................................................................10
C. Tugas Dan Fungsi Industri/tempat PLI.......................................................12
D. Gambaran singkat Kegiatan yang dilakukan Industri Tempat PLI.............13
BAB III PELAKSANAAN PLI...........................................................................15
A. Tugas dan Peran di Industri........................................................................15
B. Uraian Kegiatan PLI...................................................................................15
C. Relevansi Materi PLI dengan Materi Perkuliahan......................................17
D. Hambatan-hambatan dalam pekerjaan dan Penyelesaiannya......................18
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................19
A. Aspek-Aspek Teoritis.................................................................................19
B. Proses Pengerjaan / Produksi......................................................................27
C. Pembahasan / Ulasan..................................................................................31
BAB V PENUTUP................................................................................................33
A. Kesimpulan.................................................................................................33
B. Saran............................................................................................................33
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................36
LAMPIRAN….....................................................................................................38
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR LAMPIRAN
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pariwisata merupakan aktifitas dan interaksi manusia dengan
lingkungannya, seperti yang diungkapkan oleh (Mc. Intosh dan Goeldner
1984: 4), “Pariwisata merupakan fenomena dan hubungan yang tumbuh dari
interaksi antara para wisatawan, para pengusaha dengan pemerintah dan
masyarakat tuan rumah. Interaksi itu terjadi dalam suatu proses dimana
pemerintah dan masyarakat tuan rumah berusaha untuk mempengaruhi para
wisatawan dan pengunjung lainnya tersebut untuk singgah ditempat/daerah
atau negara yang mereka kunjungi. Kepariwisataan adalah sekumpulan
kegiatan, pelayanan-pelayanan dan industri-industri yang dapat memberikan
pengalaman-pengalaman perjalanan (Agus Sulastiyono 1999:181).
Wisatawan bukan hanya orang yang memasuki Negara asing melainkan
juga orang yang berpergian dari daerah satu ke daerah lain di Negara sendiri.
Oleh karena itu kita mengenal wisatawan mancanegara dan wisatawan
domestic. Orang yang berpergian memerlukan berbagai kemudahan seperti
sarana pengangkutan, tempat makan dan minum, jasa pelayanan, serta tempat
menginap bila perjalanan lebih dari 24 jam. Maka bermunculanlah berbagai
jenis angkutan, rumah makan, biro perjalanan dan sarana lainnya.
Bukittinggi merupakan salah satu kota wisata yang ada di provinsi
Sumatera Barat, karena letaknya yang strategis sehingga apabila wisatawan
datang ke Bukittinggi maka akan menambah income bagi daerah itu sendiri.
Bukittinggi merupakan kota ikon wisatanya Sumatera Barat, sehingga hotel-
hotel disini dapat berkembang dengan pesat, termasuk Grand Bunda Hotel
Bukittinggi, yang ikut berperan dalam dunia pariwisata dan akomodasi di
Indonesia.
Tujuan pendidikan nasional diarahkan pada pengembangan dan
peningkatan sumber daya manusia, yaitu manusia Indonesia seutuhnya yang
memiliki wawasan ilmu pengetahuan teknologi, memiliki keterampilan dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Untuk mencapai tujuan tersebut,
1
perlu dilaksanakan satu program pendidikan dan pelatihan secara
berkesinambungan. Hal ini dimaksudkan agar terjadi keterkaitan yang baik
antara dunia pendidikan dengan dunia industri dalam hubungan saling
membutuhkan, saling melengkapi dan saling mendukung pencapaian tujuan
pembangunan.
Fakultas Pariwisata dan Perhotelan Universitas Negeri Padang (FPP
UNP) sebagai salah satu lembaga pendidikan yang bertugas menghasilkan
tenaga kerja yang profesional dalam bidang supervisi berupaya melaksanakan
program-program pendidikan yang bertujuan menghasilkan lulusan yang
tidak hanya memahami ilmu pengetahuan dan teknologi secara konseptual
dan teoritis di perkuliahan, tetapi juga mampu mengaplikasikan dan
mengembangkan ilmu tersebut di dunia industri secara praktis.
Salah satu upaya pencapaian tersebut, Fakultas Pariwisata dan
Perhotelan Universitas Negeri Padang mengirimkan mahasiswa/i D4
Manajemen Perhotelan yang secara langsung berhubungan dengan dunia
industri harus dapat menjadi tenaga ahli yang profesional agar dapat bersaing
dalam dunia kerja khususnya dan masyarakat pada umumnya. Di samping itu,
dituntut juga adanya peningkatan pengetahuan dan keterampilan serta
pengalaman di lapangan sebagai aplikasi nyata dari ilmu yang dimiliki.
Usaha perhotelan dalam menyelenggarakan pelayanannya harus
didukung oleh sarana dan fasilitas yang memadai, antara lain fasilitas
penginapan, ruang tamu, tempat parkir, makan dan minum,rekreasi,
perlengkapan telekomunikasi. Dalam menjalankannya dibutuhkan sumber
daya manusia dalam pengelolaannya.
Fakultas Pariwisata dan Perhotelan (FPP) Universitas Negeri Padang
(UNP) merupakan suatu lembaga pendidikan yang ikut bertanggung jawab
terhadap perkembangan SDM. Untuk itu diciptakan program pengalaman
lapangan industri dengan tujuan mengaplikasikan ilmu yang telah di peroleh
dilembaga pendidikan.
Pengalaman Lapangan Industri adalah salah satu kegiatan kurikuler
dalam kelompok mata kuliah bidang studi jenjang program Strata 1 (S1),
Diploma 4 (D4), dan Diploma 3 (D3) pada semua jurusan di Fakultas
2
Pariwisata dan Perhotelan (FPP) Universitas Negeri Padang. Program ini
merupakan mata kuliah wajib diambil oleh seluruh Mahasiswa Universitas
Negeri Padang.
B. Tujuan PLI
1. Tujuan umum
Tujuan umum pelaksanaan PLI menurut buku pedoman PLI FPP
(2020:2) menjelaskan bahwa :
secara umum tujuan Praktek Lapangan Industri (PLI) adalah
untuk mendapatkan atau menggali pengetahuan praktis
dilapangan/industri melalui keterlibatan lansung dalam
berbagai kegiatan di dunia usaha/industri, memupuk sikap
dan etos kerja mahasiswa sebagai calon tenaga kerja
profesional yang siap kerja, serta mampu membahas suatu
topik yang ditemui dilapangan melalui metoda analisis
ilmiah ke dalam bentuk suatu laporan PLI.
2. Tujuan khusus
Adapun tujuan khusus yang ingin dicapai mahasiswa dari
Praktek Lapangan Industri adalah :
a. Memanfaatkan fasilitas–fasilitas hotel yang tidak tersedia di
kampus sehingga dapat menambah wawasan sehingga
mahasiswa dan mahasiswi semakin professional dalam
bekerja.
b. Agar mahasiswa dan mahasiswi dapat menghayati dan
mencoba mempraktikkan hal-hal yang telah dipelajari
sebelumnya dalam bentuk materi sehingga dapat digunakan
sebagai bahan perbandingan penulis memperoleh keutuhan
konsep tentang kemampuan yang dikuasainya.
c. Memberikan pemahaman kepada mahasiswa dan mahasiswi
mengenai lingkungan kerja dan organisasi yang ada di hotel,
sehingga mahasiswa dan mahasiswi secara praktis dapat
paham, dan tanggap mengenai permasalahan yang muncul
dalam operasional hotel yang sebenarnya.
3
d. Memantapkan rasa kepercayaan diri dalam menghadapi tamu
dan meningkatkan rasa tanggung jawab terhadap tugas yang
diberikan.
e. Dengan adanya Pengalaman Lapangan Industri ini diharapkan
dapat membantu mahasiswa dan mahasiswi untuk memahami
industri perhotelan yang terus berkembang.
f. Agar mahasiswa mampu mengembangkan soft skill yang
dimiliki serta belajar untuk bersosialisasi dan bekerja sama
dengan rekan kerja.
4
D. Waktu Dan Tempat Pelaksanaan PLI
Jadwal pelaksanaan PLI disesuaikan dengan jangka waktu semester 7
(Tujuh), ketersediaan pihak hotel dan mempertimbangkan perkuliahan yang
sedang atau akan diikuti serta juga harus memperhatikan persyaratan khusus
yang dikeluarkan jurusan. Selama kegiatan PLI berlangsung mahasiswa
tidak dibenarkan meninggalkan lokasi PLI untuk tujuan mengikuti kuliah,
ujian, dan sebagainya di kampus. Dalam buku panduan Universitas Negeri
Padang dicantkan bahwa 1 (satu) SKS untuk mata kuliah lapangan
pelaksanaannya setara dengan 4 (empat) sampai 5 (lima) jam tatap muka
dalam seminggu.
Pelaksanaan Pengalaman Lapangan Industri dilaksanakan selama 5
(lima) bulan dimulai dari tanggal 1 Agustus 2021 dan berakhir pada tanggal
31 Desember 2021 sesuai dengan persetujuan dengan pihak perusahaan.
Tempat pelaksanaan PLI dilaksanakan di Grand Bunda Hotel Bukittinggi
yang beralamatkan di Jl. Ahmad Karim No.17, Benteng , Kota Bukittinggi,
Sumatera Barat. Grand Bunda Hotel merupakan perusahaan yang bergerak
dibidang jasa akomodasi dengan fasilitas jasa penginapan, penyedia
makanan dan minuman, jasa layanan kamar.
5
BAB II
GAMBARAN UMUM INDUSTRI TEMPAT PLI
A. Deskripsi Industri/Instansi
1. Profil hotel
6
Grand Bunda Hotel di pimpin oleh Ibu Sri Deswita Arma.
Terletak di jalan Ahmad Karim No.6 Kota Bukittinggi. Grand Bunda
Hotel mempunyai lokasi yang sangat strategis, dekat dengan objek
wisata, fasilitas belanja, kawasan bisnis, dan fasilitas umum lainnya di
antaranya: Jam Gadang yang merupakan ikon dari Kota Bukittinggi,
Taman Marga Satwa Kinantan dan Benteng Fork De Kock, pusat belanja
dan souvenir Pasar Atas Bukittinggi, dan peninggalan sejarah Lobang
Jepang.
3. Fasilitas Hotel
Grand Bunda Hotel Bukittinggi adalah hotel berbintang 3 (tiga),
yang mengangkat tema Moslem Hotel, menawarkan perpaduan tradisi
dengan standar peayanan yang sangat baik, dan memiliki fasilitas yang
mendukung kelancaran dan kenyamanan tamu yang menginap di hotel
ini. Berikut fasilitas-fasilitas dari Grand Bunda Hotel diantaranya :
a. Kamar (Room)
1) Jumlah kamar : 74 kamar
2) Jumlah lantai : Enam lantai (6)
3) Tipe-tipe kamar pada Garand Bunda Hotel Bukittinggi :
Tabel 2. Tipe-tipe kamar Grand Bunda Hotel
No Tipe Kamar Total Room
1 Superior 24
2 Deluxe 38
3 Grand Deluxe 5
4 Suite 4
5 Family Room 3
Sumber: HRD Grand Bunda (2021)
7
b. Restaurant
8
Saffa Meeting Room memiliki kapasitas 250 orang untuk
theater, 150 orang untuk classroom, dan 100 orang untuk round
table.
d. Layanan dan Fasilitas Lainnya
1) Area Parkir
9
Grand bunda hotel memiliki beberapa fasilitas
penunjang salah satunya lift, yang berguna sebagai angkutan
vertikal yang digunakan untuk mengangkut orang maupun
barang. Grand bunda hotel mempunyai 2 lift, yang berguna
memudahkan bill boy membawa barang tamu ke kamar dan
sebagai alat bantu untuk lansia dan penyandang disabilitas
yang tidak bisa naik tangga. Untuk memberikan kemudahan
tamu hotel fasilitas penunjang seperti lift ini juga sampai di
area parkir basement 1 dan 2.
3) Musholla
B. Struktur Organisasi
Secara umum struktur organisasi merupakan kerangka yang
memperlihatkan sejumlah tugas dan kegiatan untuk mencapai tujuan
organisasi, hubungan fungsi-fungsi serta wewenang dan tanggung jawab
langsung atas pekerjaan yang dibebankan padanya. Adapun struktur
organisasi dalam sebuah hotel adalah merupakan suatu hal yang mutlak.
Manfaat suatu organisasi adalah sebagai berikut :
1. Memberi informasi siapa yang bertanggung jawab dan kepada siapa.
2. Menggambarkan jenjang karir yang jelas.
1
3. Karyawan dapat melihat secara jelas kedudukan dirinya dalam
organisasi.
1
HRD dapat diartikan sebagai manajemen sumber daya
manusia. Sumber daya manusia atau karyawan adalah salah satu aset
yang sangat penting dalam sebuah perusahaan. Sehingga dibutuhkan
divisi khusus yang bertugas untuk mengelolanya, yaitu HRD.
5. Front Office Department
Bertugas dan bertanggung jawab menerima reservasi tamu
check-in dan check out, menangani bagasi tamu, memberikan
informasi, melayani keluhan tamu dengan baik, dan membuat
rekening perhitungan biaya tamu.
6. Housekeeping Department
Housekeeping department bertugas untuk mempersiapkan
kamar dan selalu berhubungan dengan guest room dan guest
supplies. Kebersihan kamar tamu dan kebersihan public area hotel
merupakan tanggung jawab department ini.
7. Food and Beverage Department
Pada restaurant diutamakan service atau pelayanan kepada
tamu, tata cara greeting tamu, sikap saat mempersilahkan tamu
ataupun cara taking order sangat penting diperhatikan. Food and
Beverage Department secara garis besar dibagi menjadi 2 (dua)
bagian yaitu:
a. F&B Service, yang meliputi Restaurant, Room Service, dan
Banquet.
b. F&B Product, yang meliputi Main Kitchen, Pastry,dan
Steward.
8. Engineering Department
Engineering department bertugas melakukan perbaikan,
pemasangan, dan pemeliharaan peralatan elektronik maupun
bangunan hotel. Engineering dikepalai oleh seorang Chief
Engineering.
1
Bukittinggi yang bernuansa muslim hotel dengan menyediakan tempat untuk
menginap beserta fasilitas pendukung lainnya yang dijalankan secara
komersial, dengan rincian tugas dan fungsi sebagai berikut:
1. Menyediakan jasa penginapan untuk tamu, baik lokal maupun
internasional.
2. Menyediakan jasa pelaksanaan acara yang membutuhkan ruangan atau
Meeting Room.
3. Menyediakan layanan makanan baik masakan lokal maupun
internasional.
4. Tempat yang memfasilitasi bagi mahasiswa dan siswa untuk
melaksanakan program pemagangan.
1
6. Closing, saat restoran sudah di close, biasanya dilakuan jam 10.00
kemudin memberkan semua makananan dan membawa kembali ke
kitchen.
7. Daily cleaning yaitu membersihkan restoran seperti menyapu,
mengepel, membersikan serving dish, membersihkan buffet,
membersihkan kaca.
8. Set up meja yaitu menata kembali meja restoran yang akan dipakai
tamu seperti spoon, fork, napkin, salt and paper shaker, sugar.
9. Prepare trolley memperisiapkan kebutuhn untuk breakfast seperti
susu, cereal, saus sambal, saus tomat, selai, butter, meses dan sterno.
10. Room service merupakan pelayanan makanan dan minuman yang
diantar kedalam kamar tamu dengan menggunakan trolley atau tray.
11. Check Floor, mengambil peralatan-peralatan makan yang telah
digunakan makan oleh tamu di kamar, biasanya piring piring kotor
room service
12. Handling event jika ada event seperti meeting, fashion show yang
dilakukan di safa meeting room maka penulis ditugaskan untuk handle
event tersebut.
13. Set ruang meeting/ballroom yaitu menata dan menyusun peralatan di
ruang meeting jika akan ada event berlangsung seperti meja, kursi,
note pat, pen, mineral water, goblet, candy.
14. Prepare Banquet yaitu membuat dan persiapan buffet untuk acara
tertentu yang biasanya dilakukan di ballroom/ruang meeting.
15. General cleaning Safa room/ruang meeting membersihkan keselurahn
ruangan jika event sudah dilaksanakan seperti vacum, menyapu
menata kembali ke setelan awal.
Selama melaksanakan PLI di Grand Bunda Hotel Bukittinggi Penulis
mendapatkan perlakuan yang sama dengan karyawan lainnya seperti disiplin
kerja dan lain sebagainya. Dalam melaksanakan kegiatan penulis dibimbing
oleh GM, Supervisor, dan senior lainnya, di Grand Bunda Hotelt Bukittinggi.
1
BAB III
PELAKSANAAN PLI
1
jug, lap untuk table mempersiapkan persediaan makanan untuk refill
makanan di buffet. Breakfast dimulai dari pukul 07.00 – 10.00. Pada
breakfast ini dibagi menjadi beberapa section antara lain:
a. Coffe Runner
Di sini penulis ditugaskan untuk menawarkan coffee dan
tea kepada tamu dan berkeliling dari table ke table untuk
memastikan apakah ada tamu yang berminat untuk menambah
coffee dan tea. di seksi ini penulis juga ditugaskan untuk refill
coffee dan tea yang sudah habis.
b. Section
Penulis ditugaskan untuk menyambut tamu yang datang
ke table dan pouring water dan clear-up piring yang kotor di
meja tamu dan setelah breakfast selesai penulis bertanggung
jawab juga untuk membersihkan area section dan meyiapkan
segala sesuatu yang diperlukan untuk lunch dan dinner antara
lain, cutleries, B&B dan disini penulis juga bertanggung jawab
untuk mengganti set up an breakfast menjadi set up an lunch dan
dinner.
c. Buffet Runner
Pada seksi buffet penulis ditugaskan untuk refill makanan
dan jus yang tersedia di buffet serta menjaga kebersihan area
buffet.
d. Polisher
Di seksi ini penulis bertugas untuk polishing cutleries dan
plate- plate serta me-refill cutleries dan plate yang ada di buffet.
2. Afternoon Shift
Afternoon shift dimulai dari pukul 15.00 – 23.00 dan untuk
membina solidaritas penulis diharapkan datang 15 menit lebih awal.
Berikut ini adalah kegiatan yang dilakukan penulis pada afternoon shift:
Melayani tamu yang datang ke restaurant untuk lunch dan dinner, serta
stanby di meeting room ketika ada event.
1
C. Relevansi Materi PLI dengan Materi Perkuliahan
Dalam pelaksanaan Pengalaman Lapangan Industri ini ada beberapa
Mata Kuliah yang relevan sebagai berikut :
Nama Mata
No SKS Sinopsis
Kuliah
1 2 3 4
1 Sistem Informasi Mampu menggunakan computer berbasis
Hotel system operasi windows dengan program
3
aplikasi Excel dan Acces dalam
menangani aplikasi bisnis.
2 Pengantar Memberikan pemahaman tentang potensi
Pariwisata manusia sebagai asset utama dalam
bidang pariwisata, interkasi individu, dan
3
lingkungan dan pengetahuan dasar
pelayanan dalam pariwisata serta
keterampilan pelayanan.
3 Bahasa Inggris Memberikan pemahaman dan
Profesi 1 keterampilan dalam berbahasa Inggris
tentang request & replay : asking
so,to,do,asking for permission,
3
apologizing, giving introduction;
describing & explaning thing: equipment,
utensil, ingredient,food,taste and menu
planning.
4 Bahasa Inggris Memberikan pemahaman dan
Profesi 2 keterampilan dalam bahasa inggris
3
mengenai, talking to costumers, dan
accepting praise.
5 Etika dan Estetika Memahami konsep Etika dan Estetika
dasar, hubungan dengan anatomi dan
2 fisiologi dan kesehatan fisik, penampilan
(sikap tubuh, etika, dan estetika
berbusana).
7 Operasional Memberikan pengetahuan tentang
Restaurant 1 pengertian dan jenis restoran, struktur
3 organisasi, penyiapan dan peralatan
restoran, menata mejamakan dan teknik
penyajian makanan.
8 Operasional Memberikan pengetahuan dan
Restaurant 2 keterampilan lanjutan dalam pelayanan
3 dan operasional restoran mencakup room
service, Bar service dan banquet serta
hubungannya dengan bidang lain di hotel.
1
1 2 3 4
9 Manajemen Divisi Memberikan pengetahuan tentang
Makanan dan pengelolaan makanan dan minuman,
4
Minuman menu engineering, dan cara perhitungan
bahan makanan dan minuman.
Sumber : Kurikulum Fakultas Pariwisata dan Perhotelan 2018
1
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Aspek-Aspek Teoritis
1. Food and Beverage Department
Umumnya, Food and Beverage department adalah salah satu
departemen di hotel yang bertanggung jawab untuk menangani
kebutuhan makanan dan minuman untuk tamu hotel baik yang
menginap maupun yang hanya menikmati fasilitas umum di hotel.
Komar (Khoerunnisa: 2017) mengemukakan bahwa Food and Beverage
department adalah salah satu departemen hotel yang bertugas dan
bertanggung jawab dalam hal penyediaan (production), pelayanan
(service) makanan dan minuman untuk tamu-tamu yang menginap di
hotel, juga untuk tamu-tamu dari luar hotel yang menginginkan
makanan dan minuman dari hotel. Sedangkan menurut Soekresno &
Pendit, Food and Beverage department secara umum adalah bagian
yang mengurus makanan dan minuman, sedangkan secara khusus
(dilihat dari dunia perhotelan) adalah bagian dari hotel yang mengurus
dan bertanggung jawab terhadap kebutuhan pelayanan makanan dan
minuman serta kebutuhan lain yang terkait, dan para tamu yang tinggal
maupun di hotel tersebut, dan dikelola secara komersial serta
professional (Lestari, 2016).
Berdasarkan penegertian Food and Beverage Department di
atas, maka dapat kita simpuilkan bahwa Food & Beverage Department
merupakan salah satu bagian yang ada di hotel bertugas atau
bertanggung jawab mengolah ,memproduksi dan menyajikan makanan
dan minuman untuk keperluan hotel, baik, dalam kamar maupun di
restoran.
2. Food and Beverage Service
Food and Beverage service adalah salah satu departemen yang
ada di hotel yang bertanggung jawab menyajikan makanan dan
minuman kepada tamu secara profesional dengan tujuan mendapatkan
1
income, revenue, dan profit (Adelia & Indriani, 2018). Food and
Beverage service ini selalu berkaitan dengan waiter, waitress dan room
service yang bertugas untuk melayani kebutuhan tamu berupa makanan
dan minuman. Adapun menurut Yusnita dan Yulianto (Khoerunnisa :
2017), Food and Beverage service adalah suatu bagian yang bertugas
dan bertanggung jawab terhadap pelayanan makanan dan minuman bagi
para tamu. Sedangkan menurut Mertayasa dalam Khoerunnisa (2017)
berpendapat bahwa fungsi dari Food and Beverage service adalah
melayani makanan dan minuman yang dapat dilakukan di restoran, bar,
kamar tamu, dan di luar hotel (cattering).
Berdasarkan penegertian Food and Beverage Service yang
dijelaskan di atas, maka dapat kita simpulkan bahwa Food and
Beverage service merupakan bagian dari Food and Beverage
Department yang bertanggung jawab penuh terhadap pelayanan/service
dalam menyajikan/menghidangkan makanan dan minuman kepada para
tamu.
3. Waiter
Menurut Marsum W.A dan Siti Fauziah (2016: 17)
parmusaji/waiter dapat diartikan sebagai:
a. Seseorang yang melayani makan dan minum tamu dalam
sebuah restoran
b. Seseorang yang menyajikan makanan dan minuman dalam
sebuah restoran dan bar.
c. Karyawan restoran yang menunggu kedatangan tamu,
menyambut dengan ramah, sopan dan akrab, mengantarkan
tam uke tempat duduk, menarikan kursi saat tamu mau
duduk, memberikan menu, mengambil dan menuliskan
pesanaan, meneruskannya ke dapur, mengambil makanan
dan minuman serta menyajikannya ke tamu, mengangkat
alat-alat makanaan yang kotor di meja tamu, memberikan bill
pembayaraan, menyelesaikan pembayaraan, serta
membersihkan meja makanan untuk tamu berikutnya.
2
Waiter atau waitress adalah karyawan atau karyawati di dalam
sebuah restoran yang bertugas menunggu tamu-tamu, membuat tamu-
tamu merasa mendapat sambutan dengan baik dan nyaman, mengambil
pesanan makanan dan minuman serta menyajikannya, juga
membersihkan restoran dan lingkungannya serta mempersiapkan meja
makan untuk tamu berikutnya (Atmodjo, 2005).
Berdasarkan pengertian waiter di atas, maka dapat kita simpulkan
waiter/waitress merupakan pramusaji yang bekerja atau bertugas dalam
bidang pelayanan dan penyajian makanan dalam sebuah restoran serta
menjaga kebersihan area restoran dan mempersiapkan segala sesuatu
kebutuhan tamu yang datang ke restoran.
4. Pelayanan
Pengertian pelayanan menurut J.Stanton (1981:529) dalam buku
Buchari Alma (2013:243) :
“Servises ere those separately identifiable, essentially intangible
activities than provide want-satisfaction, and that aer not necessarily
tired to the sale of a product or another service. To product a service
may or may not required ther is no transfer of the title (permanent
ownersip) to these tangible goods.”
Jasa adalah sesuatu yang dapat diidentifikasi secara terpisah tidak
berwujud, ditawarkan untuk memenuhi kebutuhan. Jasa dapat
dihasilkan dengan menggunakan benda-benda berwujud atau tidak.
2
5. Optimalisasi
Pengertian optimaliasai menurut Poerdwadarminta (Ali, 2014)
adalah hasil yang dicapai sesuai dengan keinginan, jadi optimalisasi
merupakan pencapaian hasil sesuai harapan secara efektif dan efisien.
Optimalisasi banyak juga diartikan sebagai ukuran dimana semua
kebutuhan dapat dipenuhi dari kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan.
Sedangkan menurut Winardi (Ali, 2014), optimalisasi adalah ukuran
yang menyebabkan tercapainya tujuan jika dipandang dari sudut usaha.
Optimalisasi adalah usaha memaksimalkan kegiatan sehingga
mewujudkan keuntungan yang diinginkan atau dikehendaki.
Berdasarkan uraian tersebut diketahui bahwa optimalisasi hanya
dapat diwujudkan apabila dalam pewujudannya secara efektif dan efisien
dalam penyelenggaraan organisasi, senantiasa tujuan diarahkan untuk
mencapai hasil secara efektif dan efisien agar optimal.
Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk
mengoptimalkan kinerja karyawan seperti memberikan pelatihan dan
pemberian motivasi kerja.
a. Pelatihan
Menurut Sutrisno (2016:67), Pelatihan adalah usaha untuk
meningkatkan prestasi kerja (kinerja) karyawan dalam
pekerjaannya sekarang atau dalam pekerjaan lain yang akan
dijabatnya segera. Pelatihan karyawan yang tepat, dapat
memberikan efek yang baik kepada karyawan sehingga karyawan
dapat mengembangkan diri dan mampu memahami beberapa hal
terkait pekerjaannya, antara lain (Susilowati, 2016):
1) Karyawan memahami seluk beluk pelaksanaan pekerjaan
lebih mendalam.
2) Kayawan dapat memahami perkembangan perusahaan.
3) Kayawan dapat memahami sasaran yang akan dicapai
perusahaan.
4) Karyawan mengerti akan perlunya kerjasama dalam
melaksanakan pekerjaan.
2
5) Karyawan dapat mudah memahami Informasi yang
disampaikan perusahaan.
6) Karyawan dapat memahami setiap kesulitan-kesulitan
yang dihadapi perusahaan.
7) Karyawan mampu melakukan hubungan-hubungan dengan
lingkungan.
8) Karyawan mampu memahami kebijaksanaan dan
peraturan yang berlaku dalam perusahaan.
9) Karyawan mampu memahami sistem dan prosedur yang
digunakan dalam pelaksanaan tugas perusahaan.
10) Karyawan mampu memahami dan menerapkan perilaku
yang mendukung dan dituntut perusahaan.
b. Motivasi Kerja
Hasibuan (2013:143) mengatakan bahwa motivasi kerja
adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan
kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif,
dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai
kepuasan. Kemudian menurut Mangkunegara (2016:61) motivasi
adalah kondisi atau energi yang menggerakkan diri karyawan
yang terarah atau tertuju untuk mencapai tujuan organisasi
perusahaan.
Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan
bahwa motivasi adalah suatu dorongan yang menggerakkan
seseorang untuk ikut serta dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan perusahaan.
Ada 2 (dua) jenis motivasi positif dan motivasi negatif
(Hasibuan, 2012:150).
1) Motivasi positif, adalah suatu dorongan yang bersifat
positif, yaitu jika pegawai dapat menghasilkan prestasi
diatas prestasi standar, maka pegawai diberikan insentif
berupa hadiah.
2
2) Motivasi negatif, adalah mendorong pegawai dengan
ancaman hukuman, artinya jika prestasinya kurang dari
prestasi standar akan dikenakan hukuman. Sedangkan jika
prestasi diatas standar tidak diberikan hadiah.
6. Kinerja Karyawan
Perusahaan dapat dikatakan berhasil apabila kinerja sumber daya
manusia berusaha untuk meningkatkan kinerja karyawan untuk mencapai
tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Menurut Sandy (2015:11),
kinerja merupakan sebuah prestasi yang telah dicapai oleh karyawan
dalam menjalankan pekerjaan yang telah diberikan.. Sedangkan menurut
Sutrisno (2016:151) kinerja atau prestasi kerja merupakan hasil kerja
yang telah dicapai oleh seseorang berdasarkan tingkah laku kerjanya
dalam menjalankan aktivitas dalam bekerja. Kinerja karyawan di ukur
terhadap standar kinerja yang ditetapkan oleh organisasi. Kinerja yang
baik berarti seberapa baik karyawan dalam melakukan tugas yang
diberikan (Sultana et al.,2012). Kinerja karyawan adalah hasil kerja
secara kualitas dan kuantitas yang dicapai seorang pegawai dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan
kepadanya (Mangkunegara, 2011).
Berdasarkan pengertian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
kinerja karyawan merupakan pencapaian hasil karyawan dalam suatu
proses melaksanakan tugasnya dengan sesuai tanggung jawab yang
diberikan. Dengan meningkatkan kinerja karyawan akan membawa
dampak yang positif bagi perusahaan, sehingga karyawan memiliki
tingkat kinerja yang baik dan optimal untuk membantu mewujudkan
tujuan perusahaan.
Wirawan (2009) mengatakan bahwa kinerja tidak terjadi begitu
saja, melainkan ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi. Ada 3 faktor
menurutnya yang mempengaruhi kinerja, yaitu :
a. Faktor internal pegawai
2
Faktor internal pegawai meliputi kompetensi, pengetahuan
(pendidikan), bakat, pengalaman kerja, keadaan fisik dan
psikologis, motivasi kerja, semangat kerja, kepuasan kerja.
b. Faktor lingkungan internal organisasi
Faktor lingkungan internal organisasi meliputi
penggunaan teknologi, system manajemen, kompensasi,
kepemimpinan, iklim kerja, sumberdaya pendukung, teman
sekerja, dan pelatihan.
c. Faktor lingkungan eksternal organisasi
Lingkungan eksternal organisasi meliputi kehidupan
ekonomi, kehidupan politik, kehidupan sosial, budaya dan agama
masyarakat.
Ada beberapa metode penilaian kinerja dari berberapa ahli, salah
satunya adalah metode penilaian kinerja menurut Umar (2005:15) ada
lima metode analisis kinerja, yaitu:
a. Rating Scale
Dalam metode rating scale, evaluasi subyektif dilakukan
oleh penilai terhadap kinerja karyawan dengan skala tertentu dari
rendah sampai tinggi. Evaluasi hanya didasarkan pada pendapat
penilaian, yang membandingkan hasil pekerjaan karyawan
dengan faktor-faktor yang dianggap penting bagi pelaksanaan
kerja tersebut. Formulir penilaian biasanya diisi oleh atasan
langsung dengan menandai tanggapan yang paling sesuai untuk
setiap dimensi pelaksanaan kerja. Tanggapan-tanggapan penilai
bisa diberikan dengan nilai-nilai numerik agar memungkinkan
agar memungkinkan skor rata-rata dihitung dan diperbandingkan
di antara karyawan.
b. Checklist
Metode ini dimaksudkan untuk mengurangi beban penilai.
Penilai tinggal memilih kalimat-kalimat atau kata-kata yang
menggambarkan kinerja dan karakteristik-karakteristik karyawan,
penilai biasanya dilakukan oleh atasan, tetapi tanpa diketahui
2
penilai departemen personalia bisa memberikan bobot item-item
yang berbeda pada checklist. Pemberian bobot ini memungkinkan
penilaian dapat dikuatifikasi sehingga skor total dapat ditentukan.
Metode checklist bisa memberikan suatu gambaran kinerja, bila
daftar penilaian berisi item-item yang memadai meskipun metode
ini praktis dan terstandarisasi, penggunaan kalimat-kalimat yang
umum mengurangi keterkaitan dengan pekerjaan. Kelebihan
metode ini adalah ekonomis, mudah administrasinya,
c. Peristiwa kritis
Metode penilaian yang mendasarkan pada catatan-catatan
penilai yang mendasar pada catatan-catatan penilai yang
menggambarkan perilaku karyawan yang baik atau sangat jelek
dalam kaitannya dengan pelaksanaan kerja. Catatan-catatan ini
disebut peristiwa-peristiwa kritis. Berbagai peristiwa tersebut
dicatat oleh penyelia selama periode evaluasi terhadap karyawan.
d. Tes dan observasi kinerja
Bila jumlah pekerjaan terbatas, penilaian kinerja bisa
didasarkan pada tes pengetahuan dan ketrampilan. Tes mungkin
tertulis atau peragaan ketrampilan, agar berguna tes harus reliable
dan valid.
e. Evaluasi kelompok
Ada beberapa teknik untuk mengevaluasi kelompok-
kelompok karyawan. Metode-metode ini biasanya dilakukan oleh
penyelia atau atasan langsung. Guna mengambil keputusan
kenaikan upah, promosi, dan berbagai penghargaan
organisasional karena menghasilkan ranking karyawan. Dari yang
terbaik dan terjelek. Berbagi metode penilaian kelompok:
1) Metode Ranking
Metode ini membandingkan karyawan yang satu
dengan yang lain untuk menentukan siapa yang lebih baik,
dan kemudian menempatkan setiap karyawan dalam urutan
yang terbaik sampai terjelek.
2
2) Grading atau Force Distribution
Pada metode ini penilai memisah-misahkan atau
menyortir para karyawan ke dalam berbagai klasifikasi yang
berbeda. Biasanya suatu proporsi tertentu harus harus
diletakkan pada setiap kategori.
3) Point Alocation Method
Metode ini merupakan bentuk lain metode grading.
Penilai diberikan sejumlah nilai total untuk dialokasikan di
antara para karyawan dalam kelompok.
2
kinerja minimal yang manajemen Hotel Grand Bunda harapkan. Namun,
setelah melakukan penilaian kinerja yang dilakukan oleh HRD pada
tahun 2020, rata-rata nilai kinerja karyawan masih belum mencapai
standar yang telah di tetapkan tersebut. Berikut data yang di peroleh
penulis dari HRD mengenai rata-rata penilaian kinerja pada staff/waiter
Food and Beverage Service Department dijelaskan pada tabel :
Tabel 5. Penilaian Kinerja Waiter/Waitress 2020
No Indikator Penilaian Kinerja Nilai Grade
1 Kualitas dan Kuantitas Kerja 2.46 D
2 Tingkat Potensi Diri 2.45 D
3 Kemampuan Diri 2.54 D
4 Manajemen Waktu 2.22 D
5 Perilaku Inovatif 2.33 D
6 Pengambilan Inisiatif 2.40 D
7 Hubungan Dengan Rekan Kerja 2.57 D
8 Pengetahuan Produk hotel 2.48 D
Overall 2.43 D
Sumber : HRD Grand Bunda Hotel Bukittinggi (2020)
2
mengerjakan pekerjaan sehari-hari maka akan lebih mudah
mencapai kinerja yang maksimal.
2) Faktor Motivasi (Motivation)
Yang artinya suatu sikap (attitude) karyawan terhadap situasi
kerja (situation) di lingkungan organisasinya. Situasi kerja yang
dimaksud mencakup antara lain : hubungan kerja, fasilitas kerja,
kebijakan pimpinan, pola kepemimpinan, dan kondisi kerja.
3. Upaya Mengoptimalkan Kinerja Waiter Grand Bunda Hotel
Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja waiter
yang telah dijelaskan diatas, maka dilakukanlah upaya mengoptimalkan
kinerja waiter oleh manajemen Grand Bunda Hotel, berikut upaya-upaya
yang telah dilakukan :
a. Melalui briefing setiap pagi oleh supervisor kepada waiter yang
dilakukan sebelum memulai shift kerja yang bertujuan untuk
meningkatkan semangat seluruh tenaga kerja dan memperlancar
jalannya komunikasi yang efektif pada operasional, serta
terwujudnya hubungan yang serasi antara atasan dan bawahan
b. Menetapkan job description dan peraturan yang harus di taati
waiter seperti berikut :
2
Gambar 9. Peraturan Arafah Restoran
Sumber : F&B Service department Grand Bunda Hotel
3
selanjutnya yaitu melakukan pengukuran lagi penilaian kinerja waiter
periode berikutnya. Dari hasil wawancara yang penulis lakukan dengan
HRD didapatkanlah data rata-rata penilaian kinerja waiter pada tahun
2021 seperti berikut:
Tabel 6. Penilaian Kinerja Waiter/Waitress 2021
No Indikator Penilaian Kinerja Nilai Grade
1 Kualitas dan Kuantitas Kerja 3.20 C
2 Tingkat Potensi Diri 2.80 C
3 Kemampuan Diri 3.00 C
4 Manajemen Waktu 2.85 C
5 Perilaku Inovatif 2.65 C
6 Pengambilan Inisiatif 2.80 C
7 Hubungan Dengan Rekan Kerja 3.35 C
8 Pengetahuan Produk hotel 3.22 C
Overall 2.98 C
Sumber : HRD Grand Bunda Hotel Bukittinggi (2021)
C. Pembahasan / Ulasan
Berdasarkan yang ditemui penulis secara nyata dan alami selama
melaksanakan Praktek Lapangan Industri 2 di Grand Bunda Hotel Bukittinggi
bahwasanya sebuah restoran yang ada di hotel juga sangat memerlukan
pengolahan sumber daya manusia yang berkualitas. Untuk meningkatkan
kinerja karyawan agar dapat menjalankan tugasnya dengan baik banyak sekali
upaya-upaya yang dilakukan oleh pihak manajemen Grand Bunda hotel
Bukittinggi, diantaranya yaitu dengan briefing sebelum bekerja yang
bertujuan untuk dapat meningkatkan tanggung jawab dan semangat karyawan
yang tinggi, memberikan hukuman terhadap karyawan yang melakukan
tindakan yang merugikan perusahaan dan memberi kompensasi khusus
3
terhadap karayawan diluar gaji pokok yang diterima sebagai bentuk motivasi
atau dorongan agar lebih giat lagi dalam melakukan pekerjaan.
Namun penulis menemui sedikit perbedaan dalam upaya yang
dilakukan manajemen Grand Bunda Hotel dalam mengoptimalkan kinerja
karyawan dengan teori yang penulis pelajari yaitu, Seperti yang dikemukakan
oleh (Siagian, 2009: 13-184) bagi organisasi terdapat paling sedikit tujuh
manfaat yang dapat dipetik melalui penyelenggaraan program pelatihan dan
pengembangan.
1. Peningkatan produktivitas kerja organisasi secara keseluruhan antara
lain karena tidak terjadi pemborosan, karena kecermatan
melaksanakan tugas.
2. Terwujudnya hubungan yang serasi antara atasan dan bawahan antara
lain karena adanya pendelegasian wewenang, saling menghargai dan
adanya kesempatan bagi bawahan untuk berfikir dan bertindak secara
inovatif.
3. Terjadinya proses pengambilan keputusan yang lebih tepat dan cepat
karena melibatkan para pegawai yang bertanggung jawab
menyelenggarakan kegiatan-kegiatan operasionalnya dan tidak
sekedar diperintakan oleh manager.
4. Meningkatkan semangat kerja seluruh tenaga kerja dalam organisasi.
5. Mendorong sikap keterbukaan manajemen melalui penerapan gaya
manajerial yang partisipatif.
6. Memperlancar jalannya komunikasi yang efektif pada gilirannya
memperlancar proses perumusan kebijaksanaan organisasi dan
operasionalnya.
7. Penyelesaian konflik secara fungsional yang dampaknya adalah
tumbuh suburnya rasa persatuan dan suasana kekeluargaan dikalangan
para anggota organisasi.
Berdasrkan penjelasan sebelumnya maka Grand Bunda hotel
sebaikanya mengadakan pelatihan tahunan untuk para waiter/karyawan agar
proses optimalisasi kinerja maksimal sehingga operasional dan pelayanan
yang di berikan lebih baik, serta tujuan organisasi atau hotel dapat tercapai.
3
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah penulis melakukan Pengalaman Lapangan Industri, banyak
ilmu pengetahuan dan pengalaman yang penulis dapatkan tentang dunia
perhotelan khususnya di bagian Food and Beverage Service, Berdasarkan
pembahasan pada BAB IV yang telah jelaskan, penulis dapat mengambil
kesimpulan, bahwa terdapat beberapa factor yang mempengaruhi kinerja
waiter di Grand Bunda Hotel yaitu :
1. Factor Kemampuan
2. Factor Motivasi
Adapun upaya-upaya yang dilakukan manajemen Grand Bunda Hotel
dalam menoptimalisasi kinerja Waiter adalah :
1. Melakukan briefing pagi
2. Mnetapkan jobdesk dan peraturan
3. Memberikan punishment (hukuman)
4. Memberikan insentif dan kompensasi
5. Melakukan perbandingan dengan hotel lain
6. Melakukan pertemuan karyawan
B. Saran
Sehubungan dengan PLI yang penulis lakukan di Grand Bunda Hotel
Bukittinggi, maka penulis akan memberikan saran yang mudah-mudahan
bermanfaat bagi kita semua:
1. Bagi Perusahaan
a. Sebaiknya pihak perusahaan menjelaskan tentang job description
yang akan diberikan kepada mahasiswa selama melaksanakan PLI
sehingga trainee mengetahui batas-batas tanggung jawabnya selama
membantu karyawan dalam melaksanakan praktek.
3
b. Manager hendaknya dapat mengontrol kinerja karyawan dan trainee
agar terlaksananya proses kerja yang sesuai dengan standart
operasional procedure (SOP) hotel.
c. Sebaiknya pihak perusahaan mengadakan the best trainee untuk
mahasiswa magang agar masiswa lebih semangat lagi dalam
melaksanakan kegitan praktek.
2. Bagi Koordinator PLI
a. Agar tercapainya tujuan PLI seperti yang tercantum dalam buku
panduan PLI FPP UNP, sebaiknya perguruan tinggi khususnya
koordinator PLI menjalin kerjasama dan mengadakan kontak langsung
dengan industri terkait serta tidak melepaskan mahasiswa begitu saja
kelapangan industri dan sebaiknya ada kontrol dan pengawasan
langsung dari koordinator PLI sehingga bisa meminimalisir terjadinya
hal-hal yang tidak diinginkan.
b. Sehendaknya hubungan baik yang telah di lakukan oleh pihak FPP
UNP dengan Grand Bunda Hotel Bukittngii dapat dijaga lebih
ditingkatkan lagi dimasa yang akan datang, karena kerjasama ini akan
memberi kontribusi yang saling menguntungkan bagi kedua belah
pihak.
c. Menjalin hubungan kerja sama dengan Hotel yang baru berdiri agar
memudahkan bagi koodinator PLI untuk memenuhi kuota mahasiswa
magang untuk kedepannya.
3. Bagi Mahasiswa
a. Bagi mahasiswa yang hendak melakukan PLI hendaknya
mempersiapkan diri sebaik mungkin dan berbagai ilmu pengetahuan
dan keterampilan yang ada untuk bekal dalam melaksanakan PLI.
b. Mahasiswa yang akan melaksanakan PLI sebaiknya mempersiapkan
diri baik fisik maupun mental terhadap kendala dan masalah yang
akan terjadi di industri tempat berlangsung nya PLI.
c. Selama melaksanakan PLI diharapkan mahasiswa dapat menyesuaikan
diri dengan baik dan benar, mematuhi peraturan yang telah ditetapkan
oleh pihak industri, dan menjaga nama baik almamater.
3
4. Bagi Jurusan Pariwisata da Fakultas FPP
a. Jurusaan Pariwisata harus meningkatkan disiplin semua mahasiswa,
mengingat tuntutan dunia industri yang lebih kompeten saat ini.
b. Menambah jam praktek tiap mata kuliah supaya tidak canggung saat
terjun di dunia industri.
c. Jurusan Pariwisata FPP-UNP harus dapat meningkatkan skil
knowledge mahasiswa, mengingat persaingan makin ketat dengan
melengkapi sarana praktek yang lengkap dan berorientas dengan
perkembangan zaman.
3
DAFTAR PUSTAKA
Adelia dan Indriani. (2018). Mekanisme Kerja Waiter Dan Waitress Pada
Department Food And Beverage Service Dalam Kaitan Peningkatan
Kualitas Pelayanan Di Opi Indah Hotel. Artike Ekonomi & Bisnis Vol 1
No 1. Universitas Bina Darma.
Human Resources Hotel Grand Bunda Bukittinggi 2021. Sejarah Singkat Hotel,
Fasilitas Hotel dan Struktur Organisasi Hotel.
Lestari, Delia Putri. (2016). Kepuasan Kerja Karyawan Food And Beverage
Service Department Di Hotel Grand Tjokro Pekanbaru. JOM FISIP. Vol 3
No.2
3
Mangkunegara. (2011). Manajemen Sumber Daya Perusahaan. PT. Remaja
Rosdakarya: Bandung
Marsum W. A., dan Siti Fauziah. (2016). Proffesional Waiter. Yogyakarta: Andi
Sultana, A., Irum, S., Abid, K., & Nasir Mehmood. (2012). Impact of Training on
Employee Performance : A Study of Telecommunication Sector in
Pakistan. Interdisciplinary Journal of Contempotrary Research in
Business, (March 2015), 646-661
Wirawan. (2009). Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia : Teori Aplikasi dan
Penelitian. Jakarta : Selemba Empat.
3
Lampiran 1.
Surat Pengiriman PLI
3
Lampiran 2.
Sertifikat Magang Dari Industri
3
Lampiran 3.
Lembar Nilai Sertifikat Dari Industri
4
Lampiran 4.
Lembar Penilaian Supervisor Industri
4
Lampiran 5.
Logbook Bulan ke-1
4
Lampiran 6.
Logbook Bulan Ke-2
4
Lampiran 7.
Logbook Bulan Ke-3
4
Lampiran 8.
Logbook Bulan Ke-4
4
Lampiran 9.
Logbook Bulan Ke-5
4
Lampiran 10.
Dokumentasi
Gambar 11. Foto bersama GM dan HRD Grand Bunda Hotel Bukitiinggi
Sumber: Dokumen Pribadi (2021)
4
Lampiran 11.
Lembar Catatan Konsultasi Laporan dengan Supervisor
4
Lampiran 12.
Lembar Catatan Konsultasi Laporan dengan Dosen Pembimbing
4
Lampiran 13.
Lembar Penilaian Dosen Pembimbing
5
Lampiran 14.
Format Nilai Akhir PLI