Anda di halaman 1dari 61

PEMANTAPAN MUTU INTERNAL

BIDANG URINALIS
D4 TLM UHAMKA

Hurip Budi Riyanti dan Tim


QS : Al Baqoroh ayat 31-35
َ ‫اء َٰ َه ُؤ ََل ِء ِإ أن ُك أنت ُ أم‬
• َ‫صا ِدِِنن‬ ِ ‫ض ُه أم َعلَى أال َم ََلئِ َك ِة فَقَا َل أ َ أن ِبئُونِي ِبأ َ أس َم‬
َ ‫و َعلَّ َم آدَ َم أاْل َ أس َما َء ُكلَّ َها ث ُ َّم َع َر‬
31. Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya,
kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman:
"Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu mamang benar
orang-orang yang benar!“
32. ‫علا ْمتَنَا ۖ ِإنا َك أ َ ْنتَ ا ْلعَ ِلي ُم ا ْل َح ِكي ُم‬ ُ ‫قَالُوا‬
َ ‫س ْب َحانَ َك ََل ِع ْل َم لَنَا ِإ اَل َما‬
Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari
apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang Maha
Mengetahui lagi Maha Bijaksana".
‫ت‬
ِ ‫اوا‬
َ ‫س َم‬
‫ب ال ا‬ َ ‫س َمائِ ِه ْم قَا َل أَلَ ْم أَقُ ْل لَ ُك ْم ِإنِي أ َ ْعلَ ُم‬
َ ‫غ ْي‬ ْ َ ‫س َمائِ ِه ْم ۖ فَلَ اما أ َ ْنبَأ َ ُه ْم ِبأ‬
ْ َ ‫قَا َل يَا آدَ ُم أ َ ْن ِبئْ ُه ْم ِبأ‬
َ ‫ُون َو َما ُك ْنت ُ ْم ت َ ْكت ُ ُم‬
.‫ون‬ َ ‫ض َوأ َ ْعلَ ُم َما ت ُ ْبد‬ ِ ‫َو ْاْل َ ْر‬
33. Allah berfirman: "Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama
benda ini". Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama
benda itu, Allah berfirman: "Bukankah sudah Ku-katakan kepadamu, bahwa
sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui
apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan?"
َ‫نس أَبَ َٰى َوا أستَ أكبَ َر َو َكانَ ِمنَ أال َكافِ ِرنن‬ َ َ‫َو ِإ أذ ُِ ألنَا ِل أل َم ََلئِ َك ِة ا أس ُجدُوا ِِلدَ َم ف‬
َ ‫س َجدُوا ِإ ََّل ِإ أب ِل‬
34. Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu
kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan
adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir.

‫شئْت ُ َما َو ََل تَ ْق َربَا َٰ َه ِذ ِه ال ا‬


• ‫ش َج َرةَ فَتَكُونَا ِم َن‬ َ ‫سك ُْن أ َ ْنتَ َو َز ْو ُج َك ا ْل َجناةَ َوك ََُل ِم ْن َها َر‬
ُ ‫غدًا َح ْي‬
ِ ‫ث‬ ْ ‫َوقُ ْلنَا يَا آدَ ُم ا‬
َ ‫ظا ِل ِم‬
‫ين‬ ‫ال ا‬
35. Dan Kami berfirman: "Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini, dan
makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai, dan
janganlah kamu dekati pohon ini, yang menyebabkan kamu termasuk orang-orang yang
zalim.
Kompetensi yang dicapai :
• Mahasiswa mampu”

1. Menjelaskan dasar-dasar pengendalian mutu


2. Menjelaskan sumber-sumber kesalahan pada tahap pra analitik, analitik dan pasca
analitik
3. menerapkan pengendalian mutu melalui 5Q Frame work untuk kualitas manajemen,
4. mengenali sumber-sumber kesalahan pada tahap pra analitik, analitik dan pasca
analitik,
5. melakukan keadalan tes laboratorium (presisi, inpresisi, akurasi, inakurasi, sensitifitas
diagnostik, spesifisitas diagnostik),
6. menerapkan uji kualitas bahan laboratorium (reagen, bahan standart, bahan kontrol),
7. melakukan kalibrasi alat dan instrument laboratorium medik,
8. melakukan PMI bidang Urinalisis.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


Bab ini terbagi menjadi dua topik berikut :
•Topik 1: Pengenalan PMI bidang urinalisa
•Topik 2: Penerapan PMI bidang urinalisa

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


1. Pengenalan PMI bidang urinalisa
• Laboratorium klinik sebagai subsistem pelayanan kesehatan menempati
posisi penting dalam diagnosis invitro.

• Terdapat 5 alasan penting mengapa pemeriksaan laboratorium diperlukan,


yaitu :
1. skrining,
2. diagnosis,
3. pemantauan progresifitas penyakit,
4. monitor pengobatan dan
5. prognosis penyakit.
Oleh karena itu, setiap laboratorium harus dapat memberikan data hasil tes
yang teliti, cepat dan tepat

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


• Dalam proses pengendalian mutu laboratorium dikenal ada tiga
tahapan penting, yaitu: tahap pra analitik, analitik dan pasca analitik.
• Pada umumnya yang sering diawasi dalam pengendalian mutu hanya
tahap analitik dan pasca analitik yang lebih cenderung kepada urusan
administrasi, sedangkan proses praanalitik kurang mendapat perhatian.
• Kesalahan pada proses pra-analitik dapat memberikan kontribusi
sekitar 61% dari total kesalahan laboratorium, sementara kesalahan
analitik 25%, dan kesalahan pasca analitik 14%.
• Proses pra-analitik dibagi menjadi dua kelompok, yaitu :
1. pra-analitik ekstra laboratorium dan
2. pra-analitik intra laboratorium.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


• Mutu laboratorium klinik yang baik menunjukkan kepercayaan dokter
terhadap hasil tes laboratorium tersebut.
• Laboratorium harus menerapkan sbb :
A. Penerapan manajemen mutu pelayanan laboratorium, seperti
akreditasi, ISO 9001 (Quality Management System), ISO 15189
yang merupakan perpaduan ISO 9001 dengan ISO/IEC 17025
(International Electrotechnical Commission)
B. Implementasi TQM (Total Quality Management ), CQI (Continous
Quality Improvement ) service satisfaction, customer satisfaction, dsb.
C. Penerapan Standar Keselamatan Kerja

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


• Upaya mencapai tujuan laboratorium klinik yakni tercapainya
pemeriksaan yang bermutu diperlukan strategi dan perencanaan
manajemen mutu yang didasari Quality Management Science (QMS)
dengan suatu model Five–Q, yaitu:
A. Quality Planning (QP)
B. Quality Laboratory Practice (QLP)
C. Quality Control (QC)
D. Quality Assurance (QA)
E. Quality Laboratory processes(QLP)

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


A. Quality Planning (QP):
Merencanakan dan memilih jenis metode, reagen, bahan, alat,
sumber daya manusia dan kemampuan yang dimiliki laboratorium.
B. Quality Laboratory Practice (QLP):
Membuat pedoman, petunjuk dan prosedur tetap yang merupakan
acuan setiap pemeriksaan laboratorium.
C. Quality Control (QC):
Pengawasan sistematis periodik terhadap : alat, metode, dan
reagen. QC lebih berfungsi untuk identifikasi ketika sebuah kesalahan
terjadi.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


• D. Quality Assurance (QA):
Merupakan pengamatan keseluruhan input-proses –
output/outcome, dan menjamin pelayanan dalam kualitas tinggi dan
memenuhi kepuasan pelanggan.
Indikator kinerja QA adalah:
1. Manajemen sampel
2. Manajemen proses
3. Manajemen SDM
4. Keselamatan kerja
5. Quality Improvement (QI)

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


• E. Quality Laboratory processes(QLP):
Dilakukan pengamatan terhadap prosedur,alat,sumber daya
manusia,metode yang digunakan dalam pemeriksaan.

Langkah-langkah Five Q merupakan implementasi manajemen mutu


laboratorium yang berujung pada Continous Quality Improvement
(CQI), menjamin pelayanan berstandar tinggi dan terwujudnya
kepuasan pelanggan.
Hal ini membutuhkan komitmen pimpinan (Top Management).

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


• Pemantapan Mutu pada prosedur Pemeriksaan Urine.
Analisis urin dapat dilakukan secara : manual atau dengan alat
instrumentasi.
Metode pemantapan mutu untuk penanganan dan pengujian
spesimen urin meliputi :
A. Penjelasan tentang cara pengumpulan spesimen yang tepat harus
jelas diinformasikan kepada pasien, yaitu harus bersih agar sampel yang
bebas kontaminan
B. Pengujian harus dilakukan dalam waktu 1 jam jika memungkinkan. Jika
tidak mungkin sampel didinginkan atau diawetkan pada suhu 4 – 6 °C,
pemeriksaan diharuskan tidak lebih dalam waktu 1 jam

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


C. Kalibrasi dan penggunaan Quality Control spesimen pada
refraktometer jika digunakan untuk uji gravitasi spesifik harus
diimplementasikan.
D. Pelatihan tenaga harus terus dilakukan untuk standarisasi
persyaratan yang digunakan untuk melaporkan hasil pemeriksaan
fisik urine dan hasil lainnya.
E. Penggunaan Quality Control spesimen eksternal harus terjadi,
Quality Control specimen positip dan negatip harus disiapkan untuk
semua parameter yang dilaporkan pada spesimen pasien.
F. Sentrifugal yang digunakan untuk memutr spesimen urin harus
dikalibrasi secara teratur

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


G. Quality Control spesimen komersil harus diperiksa oleh semua yang
melakukan pemeriksaan mikroskopis urine.

Penjelasan tentang beberapa hal sbb :


A. Penjelasan tentang cara pengumpulan specimen
1. Persiapan Pasien
2. Persiapan Pengumpulan Spesimen
3. Peralatan
4. Pengambilan specimen
B. Quality control urinalysis
1. Tujuan Quality control urinalys:
Mengetahui apakah proses analisis yang dilakukan sesuai dengan
ketentuan yang ada, dilihat dari metode, alat analisis, reagensia yang
digunakan.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


2 . Jenis Pemeriksaan
a. Pemeriksaan makroskopis;
b. Pemeriksaan kimia;
c. Pemeriksaan mikroskopis
3. Tujuan urinalisis:
a. Membantu menegakkan diagnosis;
b. Memberi informasi mengenai faal organ & metabolisme tubuh;
c. Mengikuti perjalanan penyakit & hasil pengobatan;
d. Mendeteksi kelainan yang asimptomatik.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


4. Pengambilan Urine
a. Bahan urine yang ideal adalah urine pagi dan diambil dengan cara
porsi tengah bersih.
b. Pemeriksaan laboratorium harus dikerjakan kurang dari 2 jam
c. Tidak boleh menggunakan bahan pengawet.
5. Reagensia
a. Reagensia strip carik celup
b. Perhatikan tanggal :
1) Pembuatan
2) Kadaluarsa
3) Pembelian
4) penggunaan
c. Simpan dalam botol asli pada suhu kamar yang sejuk, tidak terkena cahaya
matahari, tidak lembab dan tidak di dalam lemari es
d. Silica gel jangan dibuang

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


6. Cara Pemakaian Reagensia
a. Botol reagen tertutup rapat, disimpan pada suhu kamar
b. Keluarkan carik celup secukupnya, jangan mencampur reagensia
dengan lot yang berbeda
c. Jangan memegang reagen pita pada tempat reaksi
d. Dipakai dalam waktu 6 bulan setelah botol dibuka
e. Jangan dipakai jika Warna carik celup telah berubah

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


7. Parameter
a. Berat jenis
Prinsip: adanya kation dalam urine menyebabkan pelepasan
proton oleh complexing agent dan akan menghasilkan
perubahan warna pada indikator.
• Pembacaan tinggi palsu : Proteinuria 100-500 mg/ dl, Benda keton,
asam laktat.
• Pembacaan rendah palsu : Konsentrasi urea dan glukosa > 1g/dl, pH >
6,5 ditambah 0,005

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


b. pH
• Prinsip : carik celup untuk pemeriksaan pH. pH mengandung indicator
methyl red dan bromthymol blue. Kombinasi indicator
tersebut memungkinkan perubahan warna yang jelas dari
oranye menjadi hijau kemudian menjadi biru pada sumber
kesalahan : daerah pH 5-9. Urine yang disimpan terlalu lama
akan berubah menjadi alkalis (pH > 7)

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


c. Darah
• Prinsip : Pemeriksaan berdasarkan adanya hemoglobin. Darah dan
myoglobin yang mengkatalisis oksida dari indikator warna
sehingga terjadi perubahan warna.
• Eritrosit yang utuh terhemolisis pada carik celup dan hemoglobin yang
timbul akan bereaksi dengan reagen membentuk titik-titik hijau.
• Hasil positif palsu : - Kontaminasi darah menstruasi
- peroksidase kuman
- strong oxidizing agents ( sabun, deterjen)
• Hasil negatif palsu : - Adanya asam askorbat (chemstrip : tidak
terpengaruh)
- BJ yang tinggi
- Captopril

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


d. Lekosit esterase
• Prinsip : didasari pada penguraian ester yang tidak berwarna oleh
esterasegranulosit menjadi zat yang tidak stabil dan mudah
teroksidasi menjadi zat berwarna biru.
Posisif palsu :
- Bahan yang memberi warna, seperti obat (phenozopyridine),
komsumsi bit
- Kontaminasi cairan vagina

Negatif palsu :
- adanya limfosit tidak terdeteksi
- Peningkatan glukosa (> 3g/dl, protein >500mg/dl
- BJ yang tinggi
- bahan Oksidator kuat –
- Obat-obatan (gentamicin, cephalosporin)

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


e. Nitrit
• Prinsip : nitrit dalam urine bereaksi dengan indikator warna
menghasilkan zat warna azo.
• Positif palsu : - Beberapa obat yang menyebabkan warna merah
(phenozopyridine), konsumsi bit
- Penyimpanan yang tidak tepat sehingga terjadi
proliferasi bakteri
• Negatif palsu : - Asam askorbat ( >25 mg/dl)
- Bermacam-macam factor yangmenghambat atau
mencegah pembentukan nitrit meskipun ada
bakteriuria.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


f. Protein
• Prinsip : dalam suatu sistem bufer yang mempertahankan pH konstan,
carik celup yang mengandung indikator warna dapat bereaksi
dengan albumin sehingga warna kuning menjadi hijau.
• Positif palsu :
- Urine yang alkalis (pH 9), seperti pada obat- obatan, specimen
yang diawetkan tidak benar, kontaminasi dengan senyawa
amonium kuartener.
- Bahan yang memberi warna, seperti obat (phenozopyridine),
konsumsi bit.
• Negatif palsu :
- adanya protein lain selain albumin

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


g. Glukosa
• Prinsip : reaksi dari pemeriksaan glukosa berdasarkan pada reaksi
glukosa oksidase- peroksidase yang spesifik
• Positif palsu : - Bahan oksidator kuat (pemutih);
- Kontaminasi peroksida
• Negatif palsu : - Asam askorbat (>50 mg/dl);
- penyimpanan yg tidak tepat (Glikolisis)

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


h. Keton
• Prinsip : asam asetoasetat dan aseton bereaksi dengan natrium
nitroprusside dan glisin dalam suasana alkalis menjadi suatu
kompleks warna ungu.
• Positif palsu : - Mengandung senyawa free- sulfhydryl, seperti,
Captopril, Nacetylcystein.
- Urine yang warnanya tua
- Phenylketones ,
- Metabolit levodopa dalam jumlah besar
• Negatif palsu : - Penyimpanan yang tidak tepat menyebabkan mudah
menguap

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


i. Bilirubin
• Prinsip : carik celup untuk pemeriksaan bilirubin mengandung garam
diazonium dan asam yang bereaksi dengan bilirubin dalam
urine menyebabkan perubahan warna merah menjadi ungu.
• Positif palsu :- Obat-obatan yang menyebabkan perubahan warna
(phenozopyridine),
- Metabolit chlorpromazine dalam jumlah besar
• Negatif palsu : - Asam askorbat (>25 mg/dl)
- Nitrit konsentrasi tinggi
- Penyimpanan yang tidak tepat menyebabkan, oksidasi atau
hidrolisis menjadi biliverdin non reaktif dan bilirubin bebas

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


j. Urobilinogen
• Prinsip : suasana asam Urobilinogen + indikator , perubahan warna
(merah)
• Positif palsu : - Bahan berwarna shg mengganggu pembacaan hasil
• Negatif palsu : - Formalin (> 200 mg/dl),
- Penyimpanan yang tidak tepat menyebabkan
teroksidasi menjadi urobilin.
Perlu dilakukan konfirmasi dengan pemeriksaan konvensional Reagen
Fauchet, karena pada stik sering positip oleh warna urin.
Bilirubinuri (3+) tidak usah dikonfirmasi, kecuali bila bersamaan
dengan hematuri berat.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


8. Pembacaan
• Pembacaan Carik celup bisa dengan cara : Visual dan dengan Alat
(urine analyzer).
• Alat Baca Yang perlu diperhatikan Tegangan listrik
• Kalibrasi fotometer reflaktans dengan kalibrator dari pabrik
• Perawatan alat fotometer reflaktans, : lemari pendingin, sentrifus,
dan mikroskop secara berkala.
• Bahan Control Urine : 1. Cair, 2. Lyophilized
• Bahan Kontrol Cair : Lebih murah, bebas dari kesalahan rekonstitusi,
kurang

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID
Cara Melarutkan Bahan Lyophiized
• Gunakan pipet yang terkalibrasi ,
• Gunakan aguades kualitas tinggi, Jaga jangan sampai ada bubuk yang
terbuang (pada saat membuka vial), Campurkan baik-baik, jangan
sampai timbul buih,
• Tunggu minimal 30 menit sebelum dianalisis.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


2. Penerapan PMI Bidang Urinalisis
• Penerapan Pemantapan Mutu Internal bidang urinalisis adalah
bagaimana menerapkan pemantapan mutu internal urinalisis yang
meliputi pemeriksaan :
- makroskopis,
- kimia dan
- mikroskopis urine.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID
Makroskopis
• 1. Warna urin : kuning muda – kuning perhatikan perubahan warna
urin oleh karenaobatobatan
• 2. Busa : normal warna putih penyebab busa : protein, bilirubin
• 3. Kejernihan : normal urin jernih perhatikan adanya kontaminasi
feses, Kriteria : jernih, agak berawan, berawan, keruh
4. Bau : aromatic odor (bukan hal yang dilaporkan rutin). Perhatikan
adanya bau dari makanan
5. Konsentrasi : 94% air + 6 % bahan terlarut bahan terlarut tergantung
: diet, aktivitas, Kesehatan

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


6. BJ : 1000-1030, diukur dengan : urinometer, refraktometer, carik celup.
• Dapat digunakan untuk mengetahui kemampuan pemekatan ginjal Urin
sewaktu BJ > 1025 fx pemekatan baik
7. Volume : 600-1800 mL
• a. Dipengaruhi diet, aktivitas, kesehatan
• b. Volume > 500 mL pada malam hari ; nokturia
• c. Poliuria : > 3000 mL/ hari
• d. Oligouria : < 400 mL/hari

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID
www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID
www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID
www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID
1. Kontrol :
• Kontrol masuk : Lakukan pemeriksaan urine,
• kontrol tidak masuk : Langkah 2
2. Periksa apakah bahan kontrol kadaluarsa, penyimpanannya sudah sesuai,
lot nya sama, ada standard kontaminasi
▪ Ada masalah : - Pakai kontrol baru, Tes diulang seperti tahap 1
▪ Tidak ada masalah tes diulang : Kontrol masuk = Kerjakan pemeriksaan
control
tidak masuk = langkah 3
Buka botol bahan kontrol baru
3. Kontrol masuk....... Kontrol lama buang, Kerjakan pemeriksaan Kontrol
tidak masuk .... langkah 4

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


4. Buka carik celup baru dan uji dengan bahan kontrol baru :
• Kontrol masuk : Buang carik celup yang rusak , Kerjakan pemeriksaan
kontrol
tidak masuk : ganti lot dan ulangi kontrol :
• Kontrol masuk : - Buang carik celup dari lot yang lama,
- Lapor perusahaan alat / reagen,
- Kerjakan pemeriksaan
• Kontrol tidak masuk :
- lapor supervisor,
- jangan melakukan pemeriksaan ,
- lapor perusahaan alat/ reagen

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


• Pemantapan kualitas kimia urin dinilai baik, bila :
a) tidak ada hasil kontrol yang positif palsu atau negatif palsu
b) untuk hasil positif, 50% hasil kontrol positif menyimpang 1 tingkat
dari nilai yang telah ditetapkan Free & Free.1976

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


a) Hasil pemeriksaan dianggap terkontrol bila hasilnya sama dengan
nilai target.
b) Hasil pemeriksaan dianggap menyimpang apabila :
- hasil pemeriksaan seharusnya positif, tapi didapatkan negatif atau
sebaliknya
- berbeda 1 tingkat diatas atau di bawah nilai target dengan jumlah
hari pemeriksaan > 5% dari seluruh hari pemeriksaan
- hasil pemeriksaan berbeda >1 tingkat diatas atau dibawah nilai
target

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


Pengelolaan :
• Pengelolaan program pemantapan mutu eksternal laboratorium
dapat dilakukan oleh pemerintah dari suatu negara, organisasi profesi
nasional maupun internasional, atau oleh perusahaan pembuat
reagen atau bahan kontrol.
Peralatan dan bahan :
• Alat : sama dengan alat yang digunakan pada pemeriksaan urine
• Reagensia : sama dengan reagen yang digunakan pada pemeriksaan
urine pasien.
• Bahan kontrol : bahan kontrol urine
• Parameter : semua parameter yang diperiksa

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


Cara pelaksanaan
• Cara yang populer saat ini adalah cara survei. Spesimen ini harus
dijamin sedapat mungkin sama. Laboratorium diminta untuk
menganalisis spesimen tersebut untuk parameter yang ditentukan
pada waktu yang bersamaan.
• Hasilnya harus dikirim ke pengelola.
• Evaluasi umpan balik

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID
Pengawet Urine:
a) Toluen
b) Timol
c) Formaldehid
d) Asam sulfat pekat
e) Natrium karbonat

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


Pemeriksaan Kimia Urine Konvensional :
• Protein, Reduksi, Bilirubin,Urobilin, Keton dll.
• Konvensional : metode kimia basah.
• Pemeriksaan kimia basah sudah sangat terbatas.
• Pemeriksaan yang dipakai rutin untuk menilai fungsi ginjal, adalah :
1) kadar Kreatinin darah /urin
2) kadar Ureum darah /urin
3) Klirens Kreatinin (menilai GFR) ( GFR diukur langsung atau dpt
digunakan normogram Formula COCKCROFT – GAULT)

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


Perubahan-perubahan yang mungkin terjadi pada sampel urin.
1. disebabkan pertumbuhan kuman,
2. bahan kimia vitamin C,
3. tempat penampungan tidak bersih,
4. bekas detergen,
5. suhu,
6. radiasi cahaya,
7. proses kimia oksidasi,
8. hidrolisis dan
9. lamanya dilakukan pemeriksaan.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


Pemeriksaan urin yang terpengaruh adalah
• pH, (makin ditunda pH naik, NH3 mjd NH4)
• Glukosa, (degradasi oleh bakteri)
• Nitrit,
• Protein,
• Bilirubin,
• Urobilinogen, (proses oksidasi)
• Sedimen : Eritrosit Lekosit, Silinder, (lisis) serta dapat hilang atau
ditemukan kristal pada urin.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


Urinalisis 2 (Analisis Mikroskopik)
• Pemeriksaan mikroskopik diperlukan untuk mengamati sel dan benda
berbentuk partikel lainnya. Banyak macam unsur mikroskopik dapat
ditemukan baik yang ada kaitannya dengan infeksi (bakteri, virus)
maupun yang bukan karena infeksi misalnya perdarahan, disfungsi
endotel dan gagal ginjal.
• Metode pemeriksaan mikroskopik sedimen urine lebih dianjurkan
untuk dikerjakan dengan pengecatan Stenheimer-Malbin. Dengan
pewarnaan ini, unsur-unsur mikroskopik yang sukar terlihat pada
sediaan natif dapat terlihat jelas.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


PROSEDUR
1. Sampel urin dihomogenkan dahulu
2. Urin dipindahkan ke dalam tabung pemusing sebanyak 10 ml.
3. Urin dipusingkan dengan kecepatan relatif rendah (sekitar 1500 -
2000 rpm) selama 5 menit.
4. Tabung dibalik dengan cepat (decanting) untuk membuang
supernatant sehingga tersisa endapan kira-kira 0,2-0,5 ml.
5. Endapan diteteskan ke gelas obyek dan ditutup dengan coverglass.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


6. Jika hendak dicat dengan dengan pewarna Stenheimer-Malbin, tetesi
endapan dengan 1-2 tetes cat tersebut, kemudian dikocok dan
dituang ke obyek glass dan ditutup dengan coverglass, siap untuk
diperiksa.
7. Endapan pertama kali diperiksa di bawah mikroskop dengan
perbesaran rendah menggunakan lensa obyektif 10X, disebut lapang
psaudarang lemah (LPL) atau low power field (LPF) untuk
mengidentifikasi benda-benda besar seperti silinder dan kristal.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


• Selanjutnya, pemeriksaan dilakukan dengan kekuatan tinggi
menggunakan lensa obyektif 40X, disebut lapang psaudarang kuat
(LPK) atau high power field (HPF) untuk mengidentifikasi sel eritrosit,
lekosit, epitel), ragi, bakteri, Trichomonas, filamen lendir, sel sperma.
Jika identifikasi ilinder atau kristal belum jelas, pengamatan dengan
lapang psaudarang kuat juga dapat
dilakukan.
• Karena jumlah elemen yang ditemukan dalam setiap bidang dapat
berbeda dari satu bidang ke bidang lainnya, beberapa bidang dirata-
rata. Berbagai jenis sel yang biasanya digambarkan sebagai jumlah
tiap jenis ditemukan per rata-rata lapang psaudarang kuat.
• Jumlah silinder biasanya dilaporkan sebagai jumlah tiap jenis yang
ditemukan per lapang pandang lemah.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID
www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID
www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID
www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID
Referensi :
• Kemenkes RI. 2018, Bahan Ajar Teknologi Laboratorium , PPSDM.

www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID


www.uhamka.ac.id info@uhamka.ac.id (021)73944451 uhamkaid Uhamka @UhamkaID

Anda mungkin juga menyukai