M Ilham Ramadhan - 191010700330 - Majas Perbandingan Dalam Novel Surga Di Timur Karya Brillianto K. Jaya
M Ilham Ramadhan - 191010700330 - Majas Perbandingan Dalam Novel Surga Di Timur Karya Brillianto K. Jaya
(Tinjauan Stilistika)
Makalah
FAKULTAS SASTRA
UNIVERSITAS PAMULANG
2022
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan bentuk dan fungsi majas
perbandingan dalam novel Surga di Timur karya Brillianto K. Jaya . Metode yang
digunakan adalah deskriptifkualitatif . Teknik yang digunakan dalam penelitian ini
adalah teknik Simak Bebas Libat Cakap yang di lanjutkan dengan teknik mencatat,
selanjutnya di anlisis mengunakan teknik padan refrensial. Hasil dari penelitian
menemukan bahwa bentuk majas perbandingan yang terdapat dalam novel Surga
di Timur karya Brillianto K. Jaya adalah majas simile, majas metafora, dan majas
personifikasi. Adapun fungsi dari majas perbandinga adalah memperindah
tuturan, mengkongkretkan tuturan, melukiskan dan sekaligus menekankan
perasaan jiwa penyair, menghidupkan tuturan, dan memberikan menjelaskan
tuturan secara kongkret.
Kata Kunci: Majas, Majas Perbandingan, Novel
ii
DAFTAR ISI
ABSTRAK ............................................................................................................. ii
iii
3.1 Metode Penelitian ................................................................................... 15
iv
BAB I
PENDAHULUAN
oleh banyak unsur yang berpadu harmonis. Dalam karya sastra unsur yang
pertamakali dijumpai dan yang utama adalah bahasa. Bahasa sendiri dalam karya
sastra termasuk ke dalam unsur bentuk. Unsur bentuk lainnya pun seperti
simbolisme dan permainan makna hanya dapat dilihat melalui bahasa. Bahkan
dalam puisi dikatakan bahasa lebih penting daripada unsur muatan makna, karena
lebih menentukan nilai keindahannya. Tetapi bentuk yang indah serta memiliki
penggunaan gaya bahasa. Stilistika sendiri dapat diartikan sebagai kajian stile atau
menentukan sejauh mana, pada hal apa, dan bagaimana penulis menggunakan
Gaya bahasa kerap kali muncul di dalam karya sastra salah satunya adalah
Novel. Seperti pada novel Surga di Timur karya Brillianto K. Jaya. Novel tersebut
Oleh karena itu penggunaan majas perbandingan dalam novel tersebut menarik
untuk diteliti.
1
2
novel Surga di Timur karya Brillianto K. Jaya. membagi pemajasan ke dalam dua
kategori utama yaitu majas perbandingan dan majas pertautan. Tetapi dalam
kumpulan puisi ini pemunculan majas pertautan tidak sesering penggunaan majas
perbandingan. Oleh karena itu, penelitian ini hanya akan mengkaji penggunaan
majas perbandingan dalam novel Surga di Timur karya Brillianto K. Jaya untuk
topik yang diteliti dalam penelitian ini. Oleh sebab itu, penelitian akan dibatasi pada
yang diteliti hanya berupa bentuk-bentuk dan fungsi dari majas perbandingan yang
Penelitian ini memiliki dua manfaat, baik secara teoritis maupun prakti,
sebagai berikut:
khazanah bahasa tentang pemajasasn yang terdapat dalam sebuah puisi dengan
kajian stilistika khususnya majas perbandingan yang terdapat dalam novel Surga di
tentang pemajasan dalam karya sastra, khususnya majas perbandingan. Selain itu
manfaat penelitian ini untuk pelajar dan mahasiswa diharapkan dapat memberi
sebagai data kepustakaan yang dapat dijadikan refrensi bagi mahasiswa dalam
Kajian ini dimulai dengan pengenalan BAB Satu. Bab ini menjelaskan
secara rinci tentang latar belakang masalah, pengertian masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian dan manfaat, serta diakhiri dengan sistematika yang menjelaskan
Dalam tinjauan Pustaka BAB Dua. Ada dua inti isi yang diuraikan dalam
bab ini yaitu penelitian terdahulu atau penelitian yang pernah dilakukan yang
membahas secara mendalam metode yang digunakan dalam penelitian ini. Bab ini
Pada BAB Empat Pembahasan, yang didalamnya terdiri dari Tiga pokok
pembahasan. Tiga hal tersebut adalah; Majas Simile; Majas Metafora; dan Majas
Personifikasi yang terdapat dalam novel Surga di Timur karya Brillianto K. Jaya.
Dan BAB Lima Penutup. Pada bab ini terdapat simpulan serta saran dari
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
penelitian yang relvan dengan penelitian ini, yaitu penelitian sejenis yang
membahas tentang stilistika, majas, atau gaya bahasa di dalam karya sastra.
yang berjudul “Majas Perbandingan dalam Antologi Puisi Jangan Lupa Bercinta
pengumpulan data yang dipakai adalah teknik baca dan catat. Dalam penelitian
yang terdapat pada Antologi Puisi Jangan Lupa Bercinta karya Yudhistira Anm
Massardi. Majas perbandingan tersebut meliputi dua jenis majas yaitu personifikasi
dan hiperbola. Selain itu hasil dari penelitian tersebut, Fausen dkk juga
7
pembaca dengan benda mati. Serta fungsi dari majas hiperbola seperti memberi
kesan dramatis, menyusun kalimat dengan indah, dan memberi penekanan emosi.
berjudul “Metafora dalam Kumpulan Puisi Mata Ketiga Cinta karya Helvy Tiana
puisi.
Sumber data penelitian ini adalah kumpulan puisi Mata Ketiga Cinta karya
metode kualitatif dengan teknik penelitian analisis isi (content analysis). Dalam
sinestetik.
dalam kumpulan puisi Mata Ketiga Cinta karya Helvy Tiana Rosa. Metafora
yang berjudul “Gaya Bahasa Perbandingan dalam Kumpulan Puisi TidakAda New
York Hari Ini karya M. Aan Mansyur”. Penelitian tersebut diterbitkan di Jurnal
Bastra (Bahasa dan Sastra) volume 4, nomor 1, halaman 16-32. Penelitian tersebut
Sumber data penelitian tersebut adalah kumpulan puisi Tidak Ada New York
Hari Ini karya M. Aan Mansyur. Dalam melaksanakan penelitiannya, Hasrani dkk
pengumpulan data yang dipakai adalah baca dan catat. Dalam penelitian tersebut
data dianalisis dengan menekankan pada gaya bahasa perbandingan yang terdapat
perbandingan yang terdapat dalam kumpulan puisi Tidak Ada New York Hari Ini
karya M. Aan Mansyur. Gaya bahasa perbandingan tersebut meliputi empat jenis
jurnal tidak ada kesamaan yang signifikan antara penelitian tersebut dengan
Majas Perbandingan dalam Novel Surga Di Timur Karya Brillianto K. Jaya adalah
2.2.1 Stilistika
stilistika adalah style. Style jika diIndonesiakan dapat menjadi ‘stile’ atau
‘gaya bahasa’. Hal serupa juga terjadi pada kata stilistika yang berasal dari
kata Stylistic yang dapat diartikan sebagai ‘kajian stile’ atau ‘kajian gaya
pada suatu karya atau jenis karya yang telah dianalisis, seperti situasi
karya sastra, tetapi kesadaran akan hal itu muncul dalam linguistik. Oleh
linguistik dan sastra. Akan tetapi ia juga berpendapat bahwa stilistika itu
stilistika adalah ilmu yang bidang studinya stile atau gaya bahasa. Posisi
stilistika berada pada pertengahan antara ilmu sastra dan linguistik. Akan
tetapi tidak jarang stilistika itu dianggap sebagai ilmu yang berdiri sendiri.
Oleh karena itu penelitian ini akan ditinjau dari segi kajian stilistika.
bahasa merupakan fokus dari kajian stilistika, oleh karena itu penting bagi
kita mengetahui apa itu gaya bahasa. Secara etimologi, stile berasal dari
bahasa Inggris, yaitu ‘Style’ berarti ‘gaya’ atau ‘gaya bahasa’. Sedangkan
yang bertujuan untuk mewakili suatu ungkapan dan untuk mencapai efek
bahwa stile atau gaya bahasa adalah teknik atau cara pengungkapan bahasa
Aristoteles, yang membedakan gaya bahasa menjadi dua komponen yaitu (i)
figures of thought atau disebut sebagai pemajasan dan (ii) figures of speech
11
bahasa yang paling banyak muncul dalam karya sastra. Pemajasan memiliki
berbagai jenis yang jumlahnya terbilang banyak. Hal serupa juga terjadi
relatif rendah dalam karya sastra. Adapun penyiasatan struktur yang masih
sering dijumpai dalam karya sastra adalah bentuk perulangan seperti repetisi
2.2.3 Pemajasan
Pemajasan atau majas adalah istilah lain untuk bahasa kiasan. Majas
makna pada tuturan melalui makna tidak langsung, makna tersirat, makna
atau nonsastra.
12
Ada banyak jenis retorika, dan ada juga banyak sastra dan karakter,
ada gaya struktural dan retoris. Di antara banyak bentuk kiasan, kiasan ini
berupa ciri fisik, sifat, sikap, keadaan, suasana, perilaku, dan sejenisnya.
dengan apa yang diucapkan secara khusus oleh penutur. Artinya, makna
sebenarnya juga bukan yang disebut makna literal, melainkan makna dari
1) Simile
13
diperbandingkan itu tidak sama dari kualitas, karakter, sifat, atau lainnya.
2) Metafora
lain, hal yang dibandingkan disebut juga unsur primer dan hal yang
3) Personifikasi
karakteristik seperti manusia pada benda mati. Jadi, majas ini disebut juga
makhluk bukan manusia dapat berupa ciri fisik, sifat, kepribadian, perilaku
14
verbal dan nonverbal, pikiran dan pikiran, perasaan dan sensasi, sikap dan
perilaku, serta bentuk-bentuk lain yang khas pada manusia. bisa lakukan.
4) Alegori.
pembandingnya itu dapat berada pada hal atau sesuatu yang di eksplisitkan
2.2.5 Novel
merupakan cerita atau novel, disebut juga teks naratif. Novel adalah cerita
Nugrahani, 2017: 76), novel adalah karya sastra bergenre fiksi, namun alur
cerita dapat menjadi pengalaman hidup yang nyata, dan lebih dalam lagi,
METODE PENELITIAN
majas perbandingan dalam novel Surga di Timur karya Brillianto K. Jaya. Data
Data penelitian ini berupa kata, frasa, dan kalimat yang teridentifikasi
Jaya. Sedangkan sumber penelitian berasal dari novel Surga di Timur karya
simak dan teknik mencatat. Bahasa yang digunakan penelitian ini adalah bahasa
yang digunakan dalam novel Surga di Timur karya Brillianto K. Jaya yang
15
16
Teknik simak yang yang digunakan adalah SBLC, karena peneliti cuma
berperan untuk mengamati data, dan tidak terlibat langsung dalam proses
peneliti mencatat kata, frase, dan kalimat yang diidentifikasi mengandung kiasan
peneliti mengambil sampel dari populasi yang ada, melakukan reduksi terhadap
Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah metode padan referensi.
mengidentifikasi alat yang berada di luar, tidak dipengaruhi oleh, dan bukan bagian
dari bahasa. Dalam hukum kesepadanan denotasi, yang berfungsi sebagai alat
menggunakan metode padanan denotasi adalah karena dalam penelitian ini alat
terbagi menjadi beberapa jenis, misalnya harus diketahui terlebih dahulu kata itu
merujuk atau mengacu pada apa; untuk menemukan perbedaan antara referensi
klasifikasi mental.
17
Daya pilah yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk konseptual,
dan konteks dalam kata, frase, atau kalimat. Pada langkah ini, kita akan
menginterpretasikan kata, frase dan kalimat dalam novel “Surga di Timur” karya
Brillianto K. Jaya. Selain itu, bahasa kiasan komparatif yang telah ditemukan oleh
analisis teknis lanjutan akan digunakan, yaitu teknik perbandingan daya tarik
benda. Ketiga teknik lanjutan ini digunakan untuk menemukan majas perbandingan
PEMBAHASAN
Surga di Timur karya Brillianto K. Jaya ditemukan terdapat tiga jenis majas
hubung eksplitit sebagai kata pembandingya misal seperti, bak, bagai, mirip,
laksana, dll. Majas simile dalam novel Surga di Timur karya Brillianto K. Jaya
(Data 1)
“Memasuki rumah ini, Anda seperti diajak kembali melihat Banda
Neira di masa lalu.” (Jaya, 2014:10)
Data di atas merupakan bentuk majas simile, karena saat anda memasuki
rumah ini diibaratkan anda diajak kembali melihat Banda Neira di masa lalu yang
ditandai dengan kata banding ekplisit seperti yang merupakan ciri dari majas simile.
(Data 2)
“Berjalan di tempat ini seperti berjalan di salah satu sudut Kebun
Raya Bogor, Jawa Barat.” (Jaya, 2014:45)
berjalan di tempat ini dengan berjalan di salah satu sudut Kebun Raya Bogor, Jawa
Barat yang ditandai dengan kata banding ekplisit seperti yang merupakan ciri dari
majas simile.
18
(Data 3)
“Mbak ani seperti takut untuk masuk lebih dalam ke ruangan yang
mirip rumah angker” (Jaya, 2014:60-61)
ruangan dengan rumah angker yang ditandai dengan kata banding ekplisit mirip
(Data 4)
“Saat mengantarkan turis asing yang hendak di pulau ini, badan
Pak Edi pernah seperti ditindih oleh mahkluk halus.” (Jaya,
2014:63)
keadaan badan Pak Edi dengan yang ditandai dengan kata banding ekplisit seperti
(Data 5)
“Negeri Saleman dikelilingi bukit karst yang menjulang pipih
seperti di Kepulauan Raja Ampat” (Jaya, 2014:91)
Negeri Saleman dikelilingi bukit karst yang menjulang pipih dengan Kepulauan
Raja Ampat yang ditandai dengan kata banding ekplisit seperti yang merupakan
(Data 6)
“Cahayanya membuat beberapa rumah yang terbuat dari kayu dan
berada di atas laut itu seperti berbentuk siluet hidup.” (Jaya,
2014:103)
membuat beberapa rumah yang terbuat dari kayu dan berada di atas laut dengan
19
berbentuk siluet hidup yang ditandai dengan kata banding ekplisit seperti yang
(Data 7)
“Kami melanjutkan perjalanan. Deru suara mesin tempel seolah
memantul pada deretan pohon-pohon bakau yang tumbuh liar.”
(Jaya, 2014:108)
suara mesin tempel dengan memantul pada deretan pohon-pohon bakau yang
tumbuh liar yang ditandai dengan kata banding ekplisit seolah yang merupakan
(Data 9)
“Saking jadi primadona, masyarakat setempat memperlakukan
cengkih seperti perlakuan terhadap anak sendiri.” (Jaya,
2014:135)
perlakuan terhadap cengkih dengan perlakuan terhadap anak sendiri yang ditandai
dengan kata banding ekplisit seperti yang merupakan ciri dari majas simile.
lewat pembanding dengan hal-hal dilihat ataupun dirasakan indra lainnya yang
satu hal dengan hal lainnya. Tetapi pada majas metafora tidak memakai kata
pembanding eksplisit. Majas metafora dalam novel Surga di Timur karya Brillianto
20
(Data 1)
“kami pun kemudian duduk membentuk lingkaran” (Jaya, 2014:7)
Berdasarkan data di atas kita dapat melihat bentuk dari majas metafora yang
membandingkan secara implisit antara posisi duduk dengan bentuk lingkaran. Jadi
(Data 2)
‘Selain berteduh, kami juga rehat sejenak untuk menyambung
kembali napas yang kembang kempis.” (Jaya, 2014:35)
Berdasarkan data di atas kita dapat melihat bentuk dari majas metafora yang
(Data 2)
“Mereka terus mengikuti Pak Bahri berjalan meliak-liuk di antara
makam.” (Jaya, 2014:45)
Berdasarkan data di atas kita dapat melihat bentuk dari majas metafora yang
membandingkan secara implisit antara posisi berjalan Pak Bahri seperti meliuk-
(Data 3)
“Hantaman air gelombang tersebut membuat perahu katiting yang
kami naiki jadi ajrut-ajrutan, bahkan sesekali 'terbang' Saat
perahu terbang, saya dan Sindhi berteriak, "Allahu Akbar!"”
(Jaya, 2014:46)
Berdasarkan data di atas kita dapat melihat bentuk dari majas metafora yang
dengan keadaan seperti terbang. Jadi data tersebut merupakan bentuk majas
metafora.
21
(Data 4)
“Sebelum sore menjelang, saya pun berburu Kakek Robo Lanua,
pria yang dituakan di Pulau Ai ini.” (Jaya, 2014:71)
Berdasarkan data di atas kita dapat melihat bentuk dari majas metafora yang
(Data 5)
“Sesampai di Terminal Bus Masohi, kami masih harus
menggunakan kendaraan roda empat untuk mencapai Negeri
Saleman.” (Jaya, 2014:83)
Berdasarkan data di atas kita dapat melihat bentuk dari majas metafora yang
(Data 6)
“Matahari bertengger di atas kepala ketika kami memasuki
pelabuhan Nalahia di Saparua” (Jaya, 2014:120)
Berdasarkan data di atas kita dapat melihat bentuk dari majas metafora yang
Berdasarkan beberapa data di atas, fungsi dari majas metafora adalah untuk
memperindah dan mengkongkretkan tuturan suatu hal yang memiliki kesamaan ciri
sifat atau prilaku manusia kedalam benda non-human atau benda mati. Majas ini
22
juga dapat disebut sebagai majas pengorangan. Majas personifikasi dalam novel
Surga di Timur karya Brillianto K. Jaya dapat kita lihat sebagai berikut:
(Data 1)
“Pasar Sandar, itu sebutannya. Pedagang-pedang ini memang
cuma berdagang saat ada kapal yang bersandar di pelabuhan
tersebut.” (Jaya, 2014:2)
kegiatan atau sifat yang dimiliki oleh manusia. Mengorangkan benda mati
(Data 2)
“Hanya ada lapak-lapak kosong yang dibiarkan berdiri di situ.”
(Jaya, 2014:3)
kosong diibaratkan seperti manusia yang sedang berdiri, hal tersebut merupakan
kegiatan atau sifat yang dimiliki oleh manusia. Mengorangkan benda mati
(Data 3)
“Semilir angin ditemani suara deburan air laut menyambut
kedatangan kami di Penginapan Likes.” (Jaya, 2014:4)
angin dan suara deburan air diibaratkan seperti manusia yang sedang menyambut
kedatangan seseorang, hal tersebut merupakan kegiatan atau sifat yang dimiliki oleh
manusia. Mengorangkan benda mati merupakan ciri utama dari majas personifikasi.
(Data 4)
“Air lautnya yang bersih dan jernih rupanya menggoda dirinya.”
(Jaya, 2014:5)
23
Data di atas merupakan benduk dari majas personifikasi karena air laut yang
bersid dan jernih diibaratkan seperti manusia yang sedang menggoda, hal tersebut
merupakan kegiatan atau sifat yang dimiliki oleh manusia. Mengorangkan benda
(Data 5)
“Matahari sore yang ada di atas Gunung Api menyiram kami yang
duduk di pinggir benteng.” (Jaya, 2014:7)
sore diibaratkan seperti manusia yang sedang menyiram tanaman, hal tersebut
merupakan kegiatan atau sifat yang dimiliki oleh manusia. Mengorangkan benda
(Data 6)
“Sejarah telah mengajarkan pada kita semua untuk berani
berkorban untuk kepentingan negeri, bukan untuk kepentingan diri
sendiri” (Jaya, 2014:9)
diibaratkan seperti manusia yang sedang mengajarkan sesuatu kepada manusia lain,
hal tersebut merupakan kegiatan atau sifat yang dimiliki oleh manusia.
(Data 7)
“Bahkan kabarnya di zaman Belanda, air dari sumur ini pernah
mensuplai air bersih sampai ke Batavia” (Jaya, 2014:43)
Data di atas merupakan benduk dari majas personifikasi karena air dari
sumur diibaratkan seperti seorang yang memberikan air kepada orang lain, hal
24
tersebut merupakan kegiatan atau sifat yang dimiliki oleh manusia. Mengorangkan
(Data 8)
“Di tengah pemakaman terdapat beberapa pohon besar yang
memayungi makam-makam di bawahnya.” (Jaya, 2014:45)
dari panas atau pun hujan, hal tersebut merupakan kegiatan atau sifat yang dimiliki
oleh manusia. Mengorangkan benda mati merupakan ciri utama dari majas
personifikasi.
(Data 9)
“Bagea sangat cocok menjadi teman minum kopi, baik di pagi
maupun sore hari” (Jaya, 2014:43)
(makanan) diibaratkan seperti seorang teman minum kopi, hal tersebut merupakan
kegiatan atau sifat yang dimiliki oleh manusia. Mengorangkan benda mati
(Data 10)
“Perut kami sudah mula keroncongan. Memang sudah waktunya
makan siang.” (Jaya, 2014:148)
merupakan kegiatan atau sifat yang dimiliki oleh manusia. Mengorangkan benda
25
Berdasarkan beberapa data di atas fungsi dari majas personifikasi adalah
26
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
(1) terdapat tiga bentuk majas perbandingan yaitu, majas simile, majas metafora,
dan majas personifikasi. Adapun fingsi dari majas perbandingan ialah (2)
5.2 Saran
secara mendalam tentang stilistika dan novel Surga di Timur karya Brillianto K.
Jaya dengan pendekatan lainya karena penelitian ini hanyalah mengungkap sedikit
27
DAFTAR PUSTAKA
Fausen, Ulfa, M., & Sakrim. (2021). Majas Perbandingan dalam Antologi Puisi
Jangan Lupa Bercinta Karya Yudustira Anm Massardi. http://repo.stkippgri-
bkl.ac.id/1393/
Hadi, A., Asrori, & Rusman. (2021). Penelitian Kualitatif Studi Fenomenologi,
Case Study, Grounded Theory, Etnografi, Biografi. In Banyumas : CV. Pena
Persada (1st ed.). CV. Pena Persada.
Isdalisa, W. O., Balawa, L. O., & Syukur, L. O. (2020). Gaya Bahasa Perbandingan
dalam Kumpulan Puuisi Ada Apa Hari Ini, Den Sastro? Karya Supardi Djoko
Damono (Tinjauan Stilistika). BASTRA, 5(1), 88–97.
Jaya, B. K. (2014). Surga Di Timur (E. Sant & D. Rahma (eds.); 1st ed.).
SALSABILA.
Keraf, G. (2019). Diksi dan Gaya Bahasa (21st ed.). PT. Gramedia Pustaka Utama.
Pradopo, R. D. (2021). Stilistika (D. Ratna (ed.); 1st ed.). Gadjah Mada University
Press.
Rahayu, Y. D., Suslistyowati, E. D., & Hanum, I. S. (2021). Majas dalam kumpulan
cerpen. 5(1), 152–163.
Soekarni, M., Hidayat, S., Pujiastuti, T. N., & Gismar, A. M. (2018). Metode
Penelitian Bidang Ilmu Pengetahuan Sosial: Bagi Peneliti Pemula (M.
Soekarni & S. Hidayat (eds.); 1st ed.). LIPI Press.
Sudaryanto. (2015). Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa (1st ed.). Sananta
Dharma university Press.
28