Anda di halaman 1dari 33

Buku Suplemen Geografi

Geografi Kelas 12 |
Konsep Wilayah dan
Perwilayahan

Muhammad Al-Farisy
Kata Pengantar

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat rahmat dan hidayah-Nya serta ilmu pengetahuan yang telah
dilimpahkan-Nya sehingga buku dengan judul “Geografi Kelas 12 | Konsep
Wilayah Dan Perwilayahan” dapat terselesaikan dan sampai pada tangan
pembaca.

Tujuan dari penulisan buku ini adalah untuk menyelesaikan tugas


mata kuliah Produksi Media Pembelajaran dalam buku suplemen geografi
untuk SMA/MA dan Sederajat. Penulisan buku ini juga bertujuan untuk
memberikan informasi kepada pembaca tentang materi konsep wilayah
dan perwilayahan

i
Buku ini ditulis dengan pemaparan yang sederhana untuk
memudahkan pembaca dalam memahami dan mempelajari informasi
yang telah ada didalam buku ini. Semoga buku tentang konsep wilayah dan
perwilayahan ini mampu menjadikan referensi berharga yang dapat
membantu menambah wawasan serta informasi.

Malang, 20 Februari 2019

Penulis

ii
Biografi Penulis

Nama : Muhammad Al-Farisy


TTL : Jakarta, 9 Desember 1998
Status : Mahasiswa
Jurusan : Geografi
Universitas : Universitas Negeri Malang
E-mail : alfarisy.geography@gmail.com
Alamat : Jl. Istiqomah No 109, Cipadu,
Larangan, Tangerang, Banten.
No. Telepon : 021-732-3094
No. HP : 0878-7113-1720

iii
Daftar isi:

Kata Pengantar......................................................................................................i
Biografi Penulis .....................................................................................................ii
Daftar Isi .................................................................................................................iii
A. Pengertian Wilayah .......................................................................................1
B. Pembagian Wilayah ......................................................................................3
C. Perwilayahan...................................................................................................7
D. Identifikasi Pusat Pertumbuhan.................................................................12
E. Manfaat Perwilayahan ..................................................................................22
F. Manfaat Wilayah Bagi Manusia..................................................................23
G. Rujukan ............................................................................................................2 4

iv
Wilayah pertanian dan wilayah hutan merupakan wilayah yang berbeda,
bukan? Nah, suatu wilayah dikatakan berbeda karena suatu ketampakan
tertentu. Ketampakan seperti apa ya? Agar kalian lebih mengerti, simak
artikel mengenai konsep wilayah dan perwilayahan berikut ini ya.

A. Pengertian Wilayah (Region)

Menurut Taylor, wilayah adalah bagian dari permukaan bumi


yang berbeda dan ditunjukkan oleh sifat-sifat yang berbeda dari
lainnya.

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 1997 Tentang


Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional, wilayah adalah ruang yan
merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait padanya

1
yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkaan administratif dan/
aspek fungsional.
Dapat disimpulkan, wilayah adalah area di permukaan bumi yang
dibatasi oleh kenampakan tertentu yang bersifat khas dan
membedakan wilayah tersebut dengan wilayah lainnya. Misalnya,
wilayah hutan berbeda dengan wilayah pertanian, wilayah kota
berbeda dengan perdesaan.

2
B. Pembagian Wilayah

i. Wilayah Formal (Uniform Region)


Wilayah yang dicirikan berdasarkan keseragaman atau
homogenitas tertentu. Misalnya berdasarkan kriteria fisik atau
alam maupun kriteria sosial budaya. Wilayah formal berdasarkan
kriteria fisik didasarkan pada kesamaan topografi, jenis batuan,
iklim, dan vegetasi. Misalnya wilayah pegunungan kapur (karst),
wilayah beriklim dingin, dan wilayah vegetasi mangrove. Wilayah
formal berdasarkan kriteria sosial budaya misalnya wilayah suku
Banjar, wilayah industri tekstil, dan wilayah pertanian sawah
basah.

3
ii. Wilayah Fungsional (Nodal Region)
Wilayah yang dicirikan dengan kegiatan yang saling
berhubungan antara beberapa pusat kegiatan secara fungsional.
Misalnya wilayah Jabodetabek secara fisik memang berbeda
(heterogen), namun secara fungsional saling berhubungan dalam
memenuhi kebutuhan hidup di setiap wilayah.

4
Gambar 1. Peta Wilayah Kelurahan di Kecamatan Palmerah

5
Gambar 2. Peta operasional
Kecamatan Palmerah

Dapat diketahui informasi dari


peta di samping mengenai
wilayah pemukiman,
perkantoran, pusat bisnis, dan
wilayah lainnya.

6
C. Perwilayahan

Perwilayahan (regionalisasi) adalah suatu proses penggolongan


wilayah berdasarkan kriteria tertentu. Klasifikasi atau penggolongan
wilayah dapat dilakukan secara formal maupun fungsional. Dalam
perencanaan pembangunan, pemerintah harus memahami kondisi
suatu wilayah karena setiap wilayah memiliki kondisi yang berbeda-
beda. Penggolongan wilayah secara garis besar terbagi atas:

i. Natural Region (Wilayah Alamiah atau Fisik); berdasarkan


ketampakan alami, seperti wilayah pertanian dan kehutanan.
ii. Single Feature Region (Wilayah Ketampakan Tunggal);
berdasarkan pada satu ketampakan, seperti wilayah berdasarkan
iklim, hewan, atau iklim saja.

7
iii. Generic Region (Wilayah Berdasarkan Jenisnya); didasarkan pada
ketampakan jenis atau tema tertentu. Misalnya di wilayah hutan
hujan tropis yang ditonjolkan hanyalah flora tertentu seperti
anggrek.
iv. Specific Region (Wilayah Spesifik atau Khusus); dicirikan kondisi
grafis yang khas dalam hubungannya dengan letak, adat istiadat,
budaya, dan kependudukan secara umum. Misalnya wilayah Asia
Tenggara, Eropa Timur, dsb.
v. Factor Analysis Region (Wilayah Analisis Faktor); berdasarkan
metoda statistik-deskriptif atau dengan metoda statistik-analitik.
Penentuan wilayah berdasarkan analisis faktor terutama bertujuan
untuk hal-hal yang bersifat produktif, seperti penentuan wilayah
untuk tanaman jagung dan kentang.

8
Gambar 3. Peta wilayah adat Papua

9
Gambar 4. Wilayah pusat perdagangan pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat

10
Gambar 5, Peta wilayah berdasarkna iklim Oldeman

11
D. Identifikasi Pusat Pertumbuhan

Dengan adanya konsep wilayah dan perwilayahan ini dapat


berlanjut untuk melakukan identifikasi pusat pertumbuhan di suatu
wilayah. Identifikasi pusat pertumbuhan di suatu wilayah jika kalian
amati berbagai wilayah di dunia, kalian dapat melihat pertumbuhan
wilayah yang berbeda-beda. Pertumbuhan wilayah yang dimaksud
adalah tingkat pertumbuhan dan perkembangan fisik wilayah maupun
sosial budaya yang ditunjukkan oleh kemajuan, penambahan, atau
peningkatan sarana dan prasarana di berbagai bidang kehidupan.
Berikut penjelasan mengenai identifikasi pusat pertumbuhan:

i. Pengertian Pusat Pertumbuhan


Pusat pertumbuhan (growth pole) adalah suatu wilayah atau
kawasan yang pertumbuhan pembangunannya sangat pesat jika

12
dibandingkan dengan wilayah lainnya sehingga dapat dijadikan
sebagai pusat pembangunan yang dapat mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan wilayah lain di sekitarnya.
Jakarta, salah satu pusat pertumbuhan di Indonesia. (Sumber:
fourseasons.com)

ii. Identifikasi Pusat Pertumbuhan


Untuk mengidentifikasi pusat-pusat pertumbuhan dapat
dilakukan dengan menggunakan teori dari beberapa ahli, yaitu:

1. Teori Tempat Sentral (Walter Christaller)


Menurut Christaller, tempat sentral adalah lokasi strategis
yang dapat melayani kebutuhan masyarakat. Dalam teori ini
terdapat konsep yang disebut jangkauan (range) dan ambang
(threshold). Jangkauan adalah jarak yang perlu ditempuh

13
untuk mendapatkan barang kebutuhannya pada suatu waktu
tertentu saja. Sedangkan ambang adalah jumlah minimal
penduduk yang diperlukan untuk kelancaran dan
keseimbangan supply barang. Teori Tempat Sentral (Walter
Christaller) ini akan dibahas secara tersendiri ya Squad.

Gambar 6. Teori tempat sentral

14
2. Teori Kutub Pertumbuhan / Growth Pole Theory (Francis
Perroux)
Teori ini menyatakan bahwa pembangunan sebuah kota
atau wilayah merupakan hasil proses dan tidak terjadi secara
serentak, melainkan muncul di tempat-tempat tertentu
dengan kecepatan dan intensitas yang berbeda. Tempat atau
lokasi yang menjadi pusat pembangunan atau pengembangan
dinamakan kutub pertumbuhan. Dari kutub-kutub tersebut
selanjutnya proses pembangunan akan menyebar ke wilayah-
wilayah lain di sekitarnya atau ke pusat-pusat yang lebih
rendah.

Dalam teori ini dikenal istilah yang berkaitan dengan


timbulnya dampak positif atau dampak negatif dari interaksi
kutub pertumbuhan dengan daerah disekitarnya. Dampak

15
positif dari kemajuan pembangunan dari pusat pembangunan
disebut dengan trickle down effect. Dampak negatif yang
dirasakan oleh wilayah pinggirannya disebut dengan backwash
polarization.

Konsep ini bertujuan untuk meningkatkan investasi pada


satu kota tertentu yang diharapkan selanjutnya meningkatkan
aktivitas kota sehingga akan semakin lebih banyak lagi
melibatkan penduduk dan pada akhirnya semakin banyak
barang dan jasa yang dibutuhkan.

16
Gambar 7. Teori kutub pertumbuhan

17
3. Teori Sektoral / Sector Theory (August Losch)
Teori Losch merupakan kelanjutan dari teori tempat
sentral Christaller dengan menggunakan konsep yang sama
yaitu ambang dan jangkauan.

Gambar 8. Pembagian Wilayah Teori Sektoral

18
Keterangan berdasarkan nomor pada gambar:
• Nomor 1, Sektor pusat kegiatan bisnis. Kawasan ini terdiri
atas bangunan- bangunan kantor, hotel, pasar, bank,
bioskop, pusat perbelanjaan serta sektor- sektor publik dan
perputaran ekonomi lainnya.
• Nomor 2, Sektor kawasan industri ringan dan perdagangan.
Kawasan ini terdapat pabrik- pabrik kecil atau ringan dan
juga toko- toko.
• Nomor 3, Sektor kaum buruh atau kaum murba. Kawasan
ini merupakan tempat tinggal bagi kaum buruh maupun
kaum murba. Pemukiman ini mendekati pusat
perdagangan karena kaum buruh harus bekerja di tempat-
tempat yang menjadi pusat bisnis.

19
• Nomer 4, Sektor madya wisma, yaitu tempat tinggal bagi
para kaum menengah.
• Nomer 5, Sekor adi wisma, yaitu tempat tinggal bagi
golongan atas atau kaum elit, biasanya terdiri atas kaum
pejabat dan para eksekutif.

Nah, setelah kita berhasil melakukan identifikasi pusat


pertumbuhan, kita bisa melihat konsep dari pembangunan dan
pengembangan wilayah. Dalam mengkaji suatu wilayah, pengkaji
tidak hanya sekedar mengetahui letaknya dan bagaimana akses
menuju ke daerah tersebut. Namun pengkaji harus melakukan
sebuah kajian secara kompleks dalam mengulas berbagai macam
keadaan yang ada didaerah tersebut dengan benar. Sehingga,
untuk menjawab kajian yang benar pengkasji menggunakan

20
pendekatan geografi dalam kajiannya, yakni 5 tema fundamental
geografi.
5 tema fundamental geografi tersebut meliputi lokasi(location),
tempat(place), interaksi manusia dan lingkungan(Human
environment interaction), gerakan(movement), dan
region(wilayah). Kelima tema tersebut memiliki keterkaitan
antara satu tema dengan tema yang lainnya, sehinga kajian yang
dilakukan akan menghasilkan kelengkapan dalam mengkaji suatu
daerah secara benar

21
E. Manfaat Perwilayahan (Regionalisasi)
i. Mengurutkan dan menyederhanakan informasi mengenai
keanekaragaman dan gejala atau fenomena di permukaan bumi.
ii. Untuk meratakan pembangunan di semua wilayah sehingga dapat
mengurangi kesenjangan antar wilayah.
iii. Memudahkan koordinasi berbagai program pembangunan pada
tiap daerah.
iv. Memantau perubahan-perubahan yang terjadi, baik gejala alam
maupun manusia.

22
F. Manfaat Wilayah Bagi Manusia
Wilayah adalah sebuah daerah yang dikuasai atau menjadi
teritorial dari sebuah kedaulatan. Wilayah memiliki defenisi tersendiri
dibandingkan dengan tempat atau lokasi. Wilayah yang paling umum
dapat didefinisikan sebagai daerah kekuasaan yang memiliki batas-
batas tertentu. Manfaat wilayah bagi kehidupan:
i. Sebagai tempt untuk tinggal
ii. Sarana berdirinya kebutuhan papan/tempat tinggal
iii. Tempat melakukan berbagai kegiatan
iv. Wilayah dapat juga dipergunakan untuk kebutuhan
perekonomian

23
G. Rujukan

Nurhadi, 2012. Konsep Perwilayahan Dan Teori Pembangunan


Dalam Geografi.Jurusan Pendidikan Geografi, FIS UNY,
Yogyakarta.

Nurzaman. Pengantar Pengembangan Wilayah. Departemen


Planologi, ITB, Bandung.

Septya & Tedy, 2017. Geografi Kelas 12 | Konsep Wilayah dan


Perwilayahan. Jakarta. (online)
(https://blog.ruangguru.com/konsep-wilayah-dan-
perwilayahan)

24
25

Anda mungkin juga menyukai