Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN SEBELUM DAN

SESUDAH IMPLEMENTASI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN


ENTITAS TANPA AKUNTABILITAS PUBLIK (SAK ETAP)
(Studi Kasus pada PDAM Tirta Adrian Nabire)

MAKALAH

Oleh :
NAMA : JANNET FERNANDA FARADILA MONIM
E-Mail : jannet.fernanda@yahoo.com
No.HP : 085343290727
NABIRE-PAPUA
2017
Latar Belakang Masalah
Akuntabilitas merupakan pertanggungjawaban suatu entitas kepada pihak-pihak
yang berkepentingan, mengenai managemen dan pemanfaatan sumberdaya
perusahaan, dan capaian yang diperoleh pada periode tertentu. Permasalahan yang
kemudian muncul dan menarik untuk dibahas yaitu, tidak semua entitas bisnis
melaksanakan akuntabilitas publik. Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM)
merupakan salah satu entitas milik daerah yang menghadapi dilema yang
berhubungan dengan akuntabilitas publik, khususnya mengenai penyusunan
laporan keuangan entitas. Di satu sisi, managemen PDAM berharap mampu
menyusun laporan keuangan organisasi yang sesuai dengan standar akuntansi
yang berlaku umum (SAK), yang akan digunakan untuk kepentingan
pengajuan kredit (pembiayaan) dan pembayaran pajak kepentingan internal.
Namun, di sisi yang lain, managemen PDAM menghadapi masalah
kompleksitas Standar Akuntansi Keuangan (SAK) umum. Apabila management
menerapkan hal ini, maka kos yang akan dikeluarkan oleh entitas tersebut sangat
besar. Fenomena ini dipahami dan disikapi oleh Dewan Standar Akuntansi
Keuangan (DSAK) melalui penerbitan Standar Akuntansi Keuangan Entitas
Tanpa Akuntabilitas publik (SAK ETAP) pada Juli 2009. SAK ETAP ini
diberlakukan secara efektif untuk penyusunan laporan keuangan untuk periode
yang berakhir pada tanggal 1 Januari 2013. Sasaran dari SAK ETAP ini yaitu
entitas bisnis yang tidak memiliki akuntabilitas publik. Entitas tanpa akuntabilitas
publik adalah entitas yang tidak memiliki akuntabilitas publik (perusahaan
tertutup) dan entitas yang menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum
(general purpose financial statement) bagi pihak eksternal. Ketentuan implementasi
SAK ETAP juga dialami oleh PDAM Tirta Adrian Nabire yang merupakan
entitas yang memenuhi kriteria sebagai entitas yang tidak memiliki akuntabilitas
publik yang signifikan sebagaimana didefinisikan dalam Standar Akuntansi
Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP).
Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang penelitian tersebut, maka pokok
permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah :
Bagaimana Penyajian laporan keuangan PDAM Tirta Adrian Nabire sebelum dan
sesudah implementasi SAK ETAP dilihat dari neraca,laba rugi, laporan perubahan
ekuitas dan laporan arus kas Menurut Otonomi Dearah, laporan arus kas
menggunakan metode langsung (direct method).
Tujuan Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah yang ada, maka tujuan penulis mengadakan
penelitian ini yakni:
1. Untuk mengetahui penyajian laporan keuangan PDAM Tirta Adrian Nabire
sebelum dan sesudah implementasi SAK ETAP dilihat dari neraca.
2. Untuk mengetahui penyajian laporan keuangan PDAM Tirta Adrian Nabire
sebelum dan sesudah implementasi SAK ETAP dilihat dari laporan laba rugi.
3. Untuk mengetahui penyajian laporan keuangan PDAM Tirta Adrian Nabire
sebelum dan sesudah implementasi SAK ETAP dilihat dari laporan perubahan
ekuitas.
4. Untuk mengetahui penyajian laporan keuangan PDAM Tirta Adrian Nabire
sebelum dan sesudah implementasi SAK ETAP dilihat dari laporan arus kas.
Metode Penelitian
Untuk menganalisis data yang diperoleh dalam penulisan ini, penulis
menggunakan metode analisis deskriptif yaitu metode dengan menyusun data yang
diperoleh kemudian diinterpretasikan dan dianalisis sehingga memberikan
informasi bagi pemecahan masalah yang dihadapi.
Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode analisis kualitatif, yaitu
analisis data yang dilaksanakan dengan jalan menggambarkan, melukiskan dan
menguraikan secara mendalam keadaan yang sebenarnya di lapangan atau
peristiwa yang terjadi. Proses analisis data dalam penelitian ini menggunakan
model Miles dan Huberman yaitu menggunakan analisis interaktif. Pengumpulan
data yang diperoleh dilapangan disajikan dalam bentuk narasi, hasil dari
pengumpulan data direduksi, dirangkum sehingga menemukan tema-tema dan
pola pokok yang relevan dengan penelitian.
Pembahasan
Dari hasil penelitian diperoleh data mengenai penyajian laporan keuangan PDAM
Tirta Adrian Nabire sebelum dan sesudah implementasi SAK ETAP yang ditinjau
dari laporan keuangan neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas,
dan laporan arus kas. Data diperoleh dari laporan keuangan PDAM Tirt Tirta
Adrian Nabire tahun 2010 dengan basis Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) & Keputusan Menteri Otonomi Daerah No. 8 Tahun 2000 Pedoman
Akuntansi PDAM dan laporan keuangan tahun 2010 yang disajikan kembali
menggunakan basis Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas
Publik.
1. Penyajian laporan keuangan PDAM Tirta Adrian Nabire sebelum dan sesudah
implementasi SAK ETAP dilihat dari neraca.
a. Penyisihan piutang
b. Penurunan nilai aset
c. Imbalan pasca kerja
d. Dana pemeliharaan meter air
e. Uang jaminan pelanggan
f. Modal hibah
g. Saldo laba
2. Penyajian laporan keuangan PDAM Tirta Adrian Nabire sebelum dan sesudah
implementasi SAK ETAP dilihat dari laporan laba rugi. Perbedaan penyajian
laporan keuangan yang ditinjau dari laporan laba rugi terjadi karena adanya
penyesuaian akibat dari implementasi SAK ETAP. Pos-pos yang mengalami
penyesuaian tersebut adalah :
a. Beban Langsung dan Beban Usaha
b. Penghasilan (beban) lain-lain
c. Kerugian penurunan nilai aset
d. Penghapusan jaminan pelanggan
3. Penyajian laporan keuangan PDAM Tirta Adrian Nabire sebelum dan sesudah
implementasi SAK ETAP dilihat dari laporan perubahan ekuitas. Perbedaan
penyajian laporan keuangan yang ditinjau dari laporan perubahan ekuitas
terjadi karena adanya penyesuaian akibat dari implementasi SAK ETAP yang
terjadi pada neraca dan laporan laba rugi seperti :
1. Modal hibah
2. Imbalan pasca kerja
3. Dana pemeliharaan meter air
4. Kerugian penurunan nilai aset
5. Jaminan pelanggan
6. Akumulasi penyusutan
7. Penyisihan piutang ragu-ragu
4. Penyajian laporan keuangan PDAM Tirta Sukapura Tasikmalaya sebelum dan
sesudah implementasi SAK ETAP dilihat dari laporan arus kas.
Simpulan
Bahwa dengan adanya pengakuan, reklasifikasi, dan pengukuran pos-pos
tertentu berdasarkan SAK ETAP, maka berpengaruh pada :
1. Penyajian laporan keuangan PDAM Tirta Adrian Nabire sebelum dan sesudah
implementasi SAK ETAP dilihat dari neraca,laba rugi, laporan perubahan ekuitas
dan laporan arus kas Menurut Otonomi Dearah, laporan arus kas menggunakan
metode langsung (direct method). Sedangkan menurut SAK ETAP menggunakan
metode tidak langsung (indirect method).
Daftar Pustaka
Bogdan, Robert C; Biklen, Knopp Sari.1982.Qualitative Reasearch For
Education; An Introduction to Theory and Methods; Allyn and Bacon.Boston
London; 1982
Dewan Standar Akuntansi Keuangan.2009. Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan. Jakarta: Ikatan Akuntan Indonesia
Dewan Standar Akuntansi Keuangan.2009. Standar Akuntansi Keuangan
Untuk Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik.Jakarta: Ikatan Akuntan Indonesia
S, Munawir. Analisa Laporan Keuangan edisi keempat. Yogyakarta : Liberty
Harahap, Sofyan Syafri.,2004. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, PT Raja
Grafindo Persada, Jakarta
Kieso, D.E., Weygandt, J.J., Warfield, T. D.2011. Intermediate Accounting
(IFRS ed). USA : John Wiley & Sons
Miles, Matthew dan Huberman, A. Michael.1992. Analisis Data Kualitatif: Buku
Sumber Tantang Metode-Metode Baru. Jakarta : UI Press
Moleong, Lexy J.2007. Metodologi Penelitian Kualitatif: Bandung: Rosdakarya.
S-620/D5/05/2011.Petunjuk Teknis Penerapan SAK ETAP di PDAM Sadjiarto,
A.2000. Akuntabilitas dan Pengukuran Kinerja Pemerintah. Jurnal Akuntansi
dan Keuangan. 2(2):138-150 STICE, James D; STICE, Earl K; SKOUSEN, K. Fred;
AKBAR, Ali [pnj]. 2009.
Akuntansi keuangan=intermediate accounting buku 2 v.2. Jakarta : Salemba
Empat
Sugiarto.2002.Pengantar Akuntansi.Jakarta : Pusat Penerbitan Universitas
Terbuka.
Trinovedy,Sarah Nancy.2013.Implementasi Standar Akuntansi Keuangan Entitas
Tanpa Akuntabilitas publik (SAK ETAP) Studi Kasus pada PT. Gria Dana
Sejahtera. Jakarta:Universitas Bina Nusantara.
Weygandt, Jerry J., Kimmel, Paul D., Kieso, Donal E.2011. Financial Accounting
IFRS Edition. USA : John Wiley & Sons, Inc.
Weston, J. Fred dan Thomas E. Copeland. 1996. Manajemen Keuangan. Edisi
8.Jilid 2.Terj. Yohanes Lamarto. Jakarta : Erlangga.
690.940/1186/OTDA. Pelaksanaan Keputusan Menteri Negara Otonomi Daerah
Nomor 8 Tahun 2000 Tentang Pedoman Akuntansi Perusahaan Daerah Air
Minum
Basir, S.2010. Persiapan Penerapan PSAK ETAP
http://dhiasitsme.wordpress.com/2011/10/25/standar-akuntansi-keuangan-sak/

Anda mungkin juga menyukai