Anda di halaman 1dari 3

Nama : Fira Aini

Nim : 211055
Prodi : S1 Farmasi Transfer

Resume IPE

Sudut Pandang Terkait Kolaboratif Dan Komunikasi Dengan Tenaga Kesehatan Dalam
Pelayanan Kesehatan Khusus Sediaan Sitostatika
Komunikasi Kesehatan
Komunikasi kesehatan adalah usaha yang sistematis untuk mempengaruhi secara positif
perilaku kesehatan individu komunitas masyarakat, dengan menggunakan berbagai prinsip
metode komunikasi baik komunikasi interpersonal, maupun komunikasi massa.
Komunikasi kesehatan sebagai studi yang mempelajari bagaimana cara menggunakan strategi
komunikasi untuk menyebarluaskan informasi kesehatan yang dapat mempengaruhi individu
komunitas agar dapat membuat keputusan yang tepat berkaitan dengan pengelolaan
kesehatan
Fokus utama dalam komunikasi kesehatan adalah terjadinya transaksi yang secara spesifik
berhubungan dengan isu-isu kesehatan dan faktor-faktor yang mempengaruhi transaksi
tersebut.
Transaksi yang berlangsung antar ahli kesehatan (dokter, perawat, apoteker, kebidanan, dll),
antara ahli kesehatan dengan pasien antara pasien dengan keluarga pasien merupakan
perhatian utama dalam komunikasi kesehatan (Jones dan Fitzpatrick, 2009).
Kolaboratif dan komunikasi dengan tenaga kesehatan
Aspek komunikasi dalam ilmu kesehatan sangat luas dimulai dari:
1. Tindakan pencegahan terhadap suatu penyakit harus membutuhkan keahlian komunikasi
misalnya kampanye hidup sehat dan Iklan produk kesehatan.
2. Tindakan pengobatan komunikasi sangat dibutuhkan sebagai sebuah kemampuan bagi
tenaga medis untuk dapat berkomunikasi secara baik terutama dengan pasien.
Kolaboratif dalam pelayanan kesehatan (Sediaan Sitostatika)
Peran Dokter Onkologi
Diagnosa penyakit, Pemberi resep obat kemoterapi
Peran Apoteker : Mempersiapkan, dan mendistribusikan resep obat kemoterapi
Peran Perawat Onkologi Delegatif dalam pemberian obat kemoterapi kepada pasien
Standar dalam memberikan obat di RS (6 B)
Benar Dosis
Benar Obat
Benar dokumentasi
Benar waktu
Benar Klien/pasien
Benar rute/jalur
Peran Dokter Onkologi
Tanggung jawab dokter
Dignosa Penyakit kanker, Peresepan obat kemoterapi
Memberikan resep dengan cara menuliskan obat kemoterapi yang diinginkan pada sebuah
formulir yang terdapat pada rekam medis klien, pada buku atau kertas resep.
Contoh obat kemoterapi: Bleomycin, Carboplatin, Cisplatin, Doxorubicin, 5-FU,
Persiapan pencampuran obat kemoterapi
1. Apoteker melakukan pencapuran obat kemoterapi secara aseptis
2. Menggunakan APD (alat 2 pelindung diri) di ruang khusus pencampuran obat kemoterapi
3. Memberi label yang sesuai untuk 3 setiap spuit dan infus yang sudah berisi obat hasil
pencampuran
4. Membungkus dengan kantong hitam 4 atau alumunium foil untuk obat-obat yang harus
terlindung dari cahaya.
5. Memasukkan spuit atau infus ke dalam wadah untuk pengiriman.
6. Mengeluarkan wadah yang telah 6 berisi spuit atau infus melalui pass box.
DOKUMENTASI
1. Catat obat kemoterapi, dosis, rute pemberian, dan waktu
2. Catat premedikasi, post
medikasi, rehidrasi, cairan infus, dan perlengkapan yang digunakan untuk kemoterapi
3. Catat keluhan pasien tentang ketidaknyamanan dan pengalaman sebelumnya, selama, dan
setelah infus kemoterapi
Benda tajam letakkan dalam wadah yang kuat, tidak tembus oleh jarum
Limbah kemoterapi dibakar dalam incenerator (1000°C)
Penanganan Limbah Kemoterapi
Sampah bekas kemoterapi diletakkan dalam plastik khusus diikat dan diberi label khusus
"sampah obat kemoterapi"
Petugas yang menangani limbah harus diberi penjelasan tentang prosedur yang benar dan
bahaya jika penanganannya tidak benar

Anda mungkin juga menyukai