Anda di halaman 1dari 6

C1C 444 – PENGETAHUAN KEBENCANAAN

UJIAN AKHIR SEMESTER

Hari/ Tanggal : Senin / 31 Juli 2021


Tempat : Teleconference, Zoom Meetings
Waktu : 120 menit
Dosen : Ir. Danis S. Singawilastra.,MT
Mahasiswa : Riki Agus Ramdan
NIM : 4122.3.18.13.0017

Pertanyaan.

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Kompetensi, Gambarkan penjelasan


kompetensi menurut Taksonomi BLOOM, Pada level mana kompetensi anda saat ini ?
Jawaban : Kompetensi diartikan sebagai kemampuan yang kemampuan yang
dibutuhkan dibutuhkan untuk melakukan atau untuk melakukan atau melaksanakan
pekerjaan yang dilandasi oleh pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja. Taksonomi
Bloom merujuk pada taksonomi yang dibuat untuk tujuan pendidikan. Taksonomi ini
pertama kali disusun oleh Benjamin S. Bloom pada tahun 1956. Dalam hal ini, tujuan
pendidikan dibagi menjadi beberapa domain (ranah, kawasan). Menyangkut otak
dibagi menjadi 6 tingkatan sesuai dengan jenjang terendah sampai tertinggi yang
dilambangkan dengan C (Cognitive), yaitu :
1. C1 (Pengetahuan/Knowledge)
2. C2 (Pemahaman/Comprehension)
3. C3 (Penerapan/Application)
4. C4 (Analisis/Analysis)
5. C5 (Sintesis/Synthesis)
6. C6 (Evaluasi/Evaluation)

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan mitigasi bencana, buatlah contoh kasus penerapan
mitigasi bencana di Indonesia !

Jawaban : Mitigasi Bencana merupakan upaya yang dilakukan untuk mengurangi risiko
dan dampak yang diakibatkan oleh bencana terhadap masyarakat di kawasan rawan
bencana, baik itu bencana alam, bencana ulah manusia maupun gabungan dari
keduanya dalam suatu negara atau masyarakat. mitigasi diartikan sebagai serangkaian
-1-
upaya yang dilakukan untuk mengurangi risiko bencana, baik lewat pembangunan
fisik ataupun penyadaran serta peningkatan kemampuan dalam menghadapi ancaman
bencana. Contohnya adalah membuat peta rawan longsor.

3. Apa yang anda ketahui tentang masyarakat tangguh bencana ? Bagaimana upaya
dalam membangun masyarakat tangguh bencana disekitar anda ?

Jawaban : Masyarakat tangguh bencana ialah masyarakat mempunyai kemampuan


melakukan penanganan, dari tanggap darurat hingga pemulihan. Guna mendorong
terciptanya masyarakat dengan kesadaran mitigasi bencana yang baik, maka peran
lembaga social kemasyarakatan perlu bertransformasi. Sebab dengan mempersiapkan
masyarakat dengan segala sumber daya dan potensi yang dimiliki tentu menjadi bagian
penting kedepannya dalam rangka mengedukasi masyarakat sehingga mereka dapat
lebih siap dan tanggap ketika menghadapi ancaman bencana.

4. Seberapa jauh anda mengetahui potensi bencana di lingkungan sekitar anda ? uraikan
mitigasi yang memungkinkan untuk dilakukan !

Jawaban : Pentingnya mengenali potensi bencana di sekitar kita untuk meminimalkan


dampak bencana. Bencana baik sifatnya bencana fisik seperti bencana alam ataupun
bencana sosial seperti perang, konflik berdasarkan perbedaan kelompok datangnya tidak
bisa diprediksi. Namun kita harus siap menghadapi bencana yang sewaktu-waktu dapat
terjadi

Tujuan utama (ultimate goal) dari Mitigasi Bencana adalah sebagai berikut :

a) Mengurangi resiko/dampak yang ditimbulkan oleh bencana khususnya bagi


penduduk, seperti korban jiwa (kematian), kerugian ekonomi (economy costs) dan
kerusakan sumber daya alam.

b) Sebagai landasan (pedoman) untuk perencanaan pembangunan.

c) Meningkatkan pengetahuan masyarakat (public awareness) dalam menghadapi


serta mengurangi dampak/resiko bencana, sehingga masyarakat dapat hidup dan
bekerja dengan aman (safe).

-2-
5. Jelaskan dalam perspektif kebencanaan contoh fenomena dari :
a. Disaster
b. Hazard
c. Vulnerability
d. Risk
Jawaban :
a) Disaster (bencana) adalah kerusakan serius akibat fenomena alam luar biasa
dan atau di sebabkan oleh ulah manusia yang menyebabkan timbulnya korban
jiwa.

b) Hazard adalah ancaman/bahaya yang ditimbulkan oleh fenomena alah yang luar
biasa yang berpotensi merusak atau mengancam kehidupan manusia

c) Vulnerability (kerentanan) adalah keadaan atau kondisi yang mengurangi


kemampuan masyarakat untuk mempersiapkan diri untuk menghadapi bahaya
atau ancaman bencana

d) Risk (resiko) ialah kemungkinan yang merugikan yang di akibatka noleh hazard
dan atau vulnerability.

6. Apa yang anda ketahui tentang “ISO/TC 223 Societal Security” ? Jelaskan !
Jawaban : ISO/TC 223 adalah salah satu TC di ISO yang mengelola pengembangan
standar dibidang Societal Security, termasuk pencegahan dan pengelolaan
penanganan bencana alam, dengan tujuan utama untuk meminimalisir akibat bencana
alam, melalui manajemen krisis. Komite ini bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan manajemen krisis dan business continuity, antara lain melalui
peningkatan kemampuan teknis, manusia, organisasi dan fungsi interoperability, serta
peningkatan kepedulian antar pihak-pihak terkait.

7. Sebutkan dan jelaskan Standar Penanggulanangan Bencana yang sudah diterapkan


sebagai Standar Nasional Indonesia (SNI) ?

Jawaban : Tujuan penyelenggaraan penanggulangan bencana adalah untuk menjamin


terselenggaranya pelaksanaan penanggulangan bencana secara terencana, terpadu,
terkoordinasi, dan menyeluruh dalam rangka memberikan perlindungan kepada
masyarakat dari ancaman, risiko, dan dampak bencana (ps 2PP 21/2008 tentang
Penyelenggaraan Penanggulangan Bencana).

-3-
8. Apa yang anda ketahui mengenai United Nations for Disaster Risk Reduction
(UNDRR) dan jelaskan tugas dan fungsinya ?
Jawaban : Antar PBB untuk Pengurangan Risiko Bencana (UNDRR) didirikan pada
tahun 1999 untuk memfasilitasi pelaksanaan Strategi Internasional untuk Pengurangan
Bencana (ISDR). Ini diciptakan untuk menjadi titik fokus dalam sistem PBB untuk
koordinasi pengurangan risiko bencana, dan memastikan sinergi antara kegiatan yang
relevan dari badan-badan PBB dan organisasi regional, dan kegiatan terkait di bidang
sosial – ekonomi dan kemanusiaan.

9. Apa yang anda ketahui mengenai Hyogo Framework for Action and the International
Federation ?

Jawaban : Hyogo Framework for Action merupakan kerangka kerja yang diberlakukan
pada tahun 2005-2015 sebagai panduan global yang digunakan oleh berbagai pihak,
khususnya negara-negara di dunia, dalam upaya pengurangan risiko bencana.
10. Apa yang anda ketahui tentang Kerangka Kebijakan Rencana Penanggulangan
Kedaruratan Bencana (RPKB) ?

Jawaban : PRA BENCANA

Bencana Banjir

a) Peningkatan dan perawatan rumah pompa di daerah-daerah tampungan air


b) Penyusunan kajian zona banjir di Jawa Tengah
c) Melakukan pembersihan Daerah Aliran Sungai secara berkala dan partisipatif di
daerah aliran sungai yang berisiko bencana banjir
d) Memperbaiki dan pembersihan saluran pengairan pada setiap kelurahan berisiko
bencana banjir
e) Sosialisasi tentang bencana banjir dengan kearifan lokal, pembuatan brosur,
baliho, film tentang bencana banjir dan diskusi terkait pengurangan risiko
bencana banjir.
f) Penyusunan Rencana Kontigensi Bencana Banjir
g) Penentuan tempat lokasi evakuasi dengan akses yang mudah di capai oleh
masyarakat
h) Pengadaan sarana rambu-rambu peringatan bencana dan publikasi (baliho dll)
dan rambu jalur evakuasi.

-4-
11. Apa yang dapat anda simpulkan dari pembahasan topic Webinar “Pemetaan Total
Electron Content (TEC) Berbasis Analisis Propagasi Sinyal Satelit Geodesi Untuk
Menjawab Isu Kebencanaan” ?

Jawaban : TEC dapat digunakan untuk mengetahui sintilasi Pada penelitian ini
dilakukan analisis tentang nilai TEC yang berada pada wilayah Surabaya
menggunakan data dari pengamatan stasiun CORS GPS milik Badan Informasi
Geospasial (BIG) yaitu stasiun CSBY. Data pengamatan yang digunakan yaitu data
GPS dua frekuensi dengan lama pengamatan yaitu selama tujuh hari dari tanggal 7
Februari 2018 hingga 13 Februari 2018. Pola pergerakan TEC selama tujuh hari
didapatkan dari penggambaran model berdasarkan perubahan nilai TEC selama 24 jam
untuk harian pada wilayah Surabaya. Pola perubahan nilai TEC selama tujuh hari
dapat dilihat dari model VTEC, hal ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik
perubahan TEC yang terjadi di ionosfer Surabaya dan sekitarnya.
12. Apa yang dapat anda simpulkan dari pembahasan topic Webinar “Pemanfaatan
Teknologi Interferometri Synthetic Aperture Radar (INSAR) Untuk Bidang
Kebencanaan” ?
Jawaban : Perkembangan teknologi telah memunculkan beragam cara untuk
melakukan pemantauan dan pemetaan terhadap aktifitas pergerakan bumi. Aktifitas
pergerakan bumi erat kaitannya dengan fenomena deformasi. Salah satu teknologi
yang dikembangkan untuk pemantauan deformasi ialah menggunakan teknologi
Interferometry Synthetic Aperture Radar (InSAR). InSAR merupakan alat yang kuat
untuk pengukuran deformasi di permukaan tanah dengan ketelitian sub-sentimeter.
InSAR menggabungkan dua buah citra SAR untuk menghasilkan citra inter ferogram.
Citra inter ferogram inilah yang digunakan untuk melakukan pemantauan pergerakan
tanah.
13. Apa yang dapat anda simpulkan dari pembahasan topic Webinar “Pemanfaatan
Metode Geodetik Untuk Pemantauan Deformasi dalam Kaitannya dengan Mitigasi
Bencana” ?
Jawaban : : Pengamatan deformasi gunung api dengan memanfaatkan teknologi GPS
pada prinsipnya membutuhkan beberapa titik ukur untuk membentuk suatu kerangka
(jaringan) yang di sebar didaerah sekitar gunung api. Kemudian koordinat yang
didapat dari pengukuran GPS tersebut diikatkan terhadap stasiun referensi yang berada
di luar zona deformasi gunung api. Prinsip digerakan tanah dengan metode survei GPS
adalah dengan membandingkan koordinat dari beberapa titik pada daerah rawan

-5-
gerakan tanah yang diperoleh dari beberapa survei GPS yang dilakukan dengan selang
waktu tertentu.Karakteristik gerakan tanah diperoleh dengan melakukanan alisa
pergeseran terhadap perbedaan koordinat titik - titik GPS yang diperoleh tersebut.

14. Apa yang dapat anda simpulkan dari pembahasan topic Webinar “Earthquake
Geodesy” ?
Jawaban :
15. Apa yang dapat anda simpulkan dari pembahasan topic Webinar “Pemanfaatan
Teknologi Satelit Altimetri Dalam Bidang Kebencanaan Hidro-meteorologi” ?
Jawaban :

--- Selamat Bekerja ---

-6-

Anda mungkin juga menyukai