Anda di halaman 1dari 16

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii

DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang ............................................................................... 1


2. Rumusan Masalah .......................................................................... 2
3. Tujuan Makalah ............................................................................. 2

BAB II LANDASAN TEORI

A. Definisi Rumah Sakit ...................................................................... 3


B. Strategi Pemasaran Rumah Sakit .................................................... 6
C. Bauran Pemasaran Rumah Sakit ..................................................... 8
D. Pemasaran Rumah Sakit Di Era Modern ........................................ 11

BAB III KESIMPULAN .................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 15


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Industri jasa pada saat ini merupakan sektor ekonomi yang sangat besar
dan tumbuh sangat pesat. Pertumbuhan tersebut selain diakibatkan oleh
pertumbuhan jenis jasa yang sudah ada sebelumnya, juga disebabkan
munculnya jasa baru sebagai akibat dari tuntutan dan perkembangan
teknologi. Dengan demikian persaingan pun semakin gencar antar setiap
perusahaan jasa. Hal ini mengakibatkan setiap perusahaan harus memiliki
strategi yang tepat untuk memperkenalkan produk perusahaannya kepada
konsumen dan juga untuk mencapai tujuan dan keuntungan yang maksimal
maka perusahaan perlu membuat rencana yang akan dilakukan dimana ini
biasanya disebut dengan strategi pemasaran suapaya konsumen tertarik
menggunakan jasa perusahaan tersebut.

Pemasaran adalah salah satu kegiatan pokok yang perlu dilakukan oleh
perusahaan baik itu perusahaan barang atau jasa dalam upaya untuk
mempertahankan kelangsungan hidup usahanya. Hal tersebut disebabkan
karena pemasaran merupakan salah satu kegiatan perusahaan, dimana secara
langsung berhubungan dengan konsumen. Maka kegiatan pemasaran dapat
diartikan sebagai kegiatan manusia yang berlangsung dalam kaitannya
dengan pasar. Dalam era persaingan usaha yang semakin kompetitif sekarang
ini, setiap pelaku bisnis yang ingin memenangkan kompetisi dalam
persaingan pasar akan memberikan perhatian penuh pada strategi pemasaran
yang dijalankannya.

Pada masa ini banyak perusahaan jasa yang sedang berkembang, salah
satunya adalah rumah sakit yang juga menggunakan strategi pemasaran untuk
memasarkan jasa kesehatan yang mereka tawarkan kepada konsumen. Dalam
sejarah perkembangan rumah sakit terdapat interaksi antar lingkungan dan
keadaan di dalam rumah sakit, sedemikian cepatnya sehingga terjadi
perubahan-perubahan, baik pada masa lalu, sekarang dan tentunya masia

1
yang akan datang. Perubahan-perubahan ini timbul dari pengetahuan
teknologi, maupun perubahan sistem manajemen rumah sakit. Misalnya, pada
masa pemerintahan kolonial Hindia Belanda rumah sakit didirikan hanya
untuk kepentingan pihak intern saja (penjajahan). Selanjutnya rumah sakit
pemerintah dirubah menjadi rumah sakit misi dan zending.

Pada dekade ini, rumah sakit di dalam pelayanannya kepada masyarakat


tidak mengharapkan adanya keuntungan. Seluruh biaya-biaya yang dikenakan
di dalam oprasional rumah sakit tersebut merupakan beban pemerintah.
Akibatnya, dengan biaya oprasional yang cukup besar sementara anggaran
yang ada terbatas dan pendapatan dari luar tidak ada, maka rumah sakit
pemerintah terlihat tidak terawat. Hal ini dapat dilihat dari kondisi fisik
bangunan yang tidak baik. Lingkungan yang tidak bersih dan minimnya
pelayanan kesehatan kepada pasien yang diberikan. Alasannya adalah
kurangnya anggaran dana yang diberikan. Kemudian oleh pemerintah pada
tahun 80-an membuat suatu kebijakan agar rumah sakit bisa menjadi swadana
dan swakelola. Secara cepat pada penghujung abad ke-20 dan awal abad ke-
21 berbagai tekanan lingkungan, khususnya pengaruh kekuatan pasar
memaksa pemilik dan pengelola rumah sakit berpikir untuk merubah system
manajemennya. Pasar dalam hal ini terkait dengan konsep jual beli pelayanan
rumah sakit.

Semakin banyak dan meratanya rumah sakit di wilayah Indonesia


merupakan ancaman bagi pihak rumah sakit, karena dengan semakin
banyaknya bermunculan rumah sakit yang menawarkan bermacam
keunggulan, baik dari segi tegnologi, harga maupun pelayanan, maka rumah
sakit akan menghadapi persaingan yang semakin kompetitif. Jumlah rumah
sakit yang semakin meningkat membuat setiap rumah sakit saling bersaing
untuk mendapatkan pelanggan. Oleh karena itu, pemasaran rumah sakit yang
baik akan dapat membantu rumah sakit untuk terus bertahan dalam
persaingan dan berkembang menjadi lebih baik.

2
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, maka


rumusan masalah pada makalah ini yaitu :

1. Apa definisi rumah sakit?


2. Bagaimana strategi pemasaran rumah sakit?
3. Bagaimana bauran pemasaran rumah sakit?
4. Bagaimana pemasaran rumah sakit di era modern?
C. Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui definisi rumah sakit.
2. Untuk mengetahui strategi pemasaran rumah sakit.
3. Untuk mengetahui bauran pemasaran rumah sakit.
4. Untuk mengetahui pemasaran rumah sakit di era modern.

3
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Definisi Rumah Sakit


1. Pengertian Rumah Sakit
Pengertian rumah sakit menurut WHO (World Health Organization),
rumah sakit adalah bagian integral dari suatu organisasi sosial dan
kesehatan dengan fungsi menyediakan pelayanan paripurna
(komprehensif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan pencegahan
penyakit (preventif) kepada masyarakat. Rumah sakit juga merupakan
pusat pelatihan bagi tenaga kesehatan dan pusat penelitian medik.
Pengertian rumah sakit menurut Undang-Undang No. 44 tahun
2009, rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat
dengan karateristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu
pengetahuan kesehatan, kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial
ekonomi masyarakat yang harus tetap mampu meningkatkan pelayanan
yang lebih bermutu dan terjangkau oleh masyarakat agar terwujud derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya.
2. Jenis dan Tipe Rumah Sakit
Jenis dan tipe rumah sakit dapat dikategorikan berdasarkan jenis
dan tipe pelayanan dan jenis dan tipe pengelolaan rumah sakit tersebut.
Jenis dan tipe rumah sakit berdasarkan pelayanannya dapat
dibedakan menjadi dua, yaitu rumah sakit umum dan rumah sakit khusus.
Rumah sakit umum adalah rumah sakit yang memberikan
pelayanan kesehatan terhadap semua bidang kesehatan. Sedangkan rumah
sakit khusus adalah rumah sakit yang memberikan pelayanan kesehatan
terhadap satu bidang kesehatan tertentu saja.
Jenis dan tipe rumah sakit berdasarkan pengelolaannya dapat
dibedakan menjadi dua pula, yaitu rumah sakit sektor publik dan rumah
sakit privat.

4
Rumah sakit sektor publik adalah rumah sakit yang pengelolaannya
dilakukan oleh pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah
daerah serta badan hukum yang berorientasi atau bersifat nirlaba dan
rumah sakit tipe ini dilaksanakan oleh badan layanan umum (BLU).
Sedangkan rumah sakit privat adalah rumah sakit yang pengelolaannya
dilakukan oleh badan hukum tertentu yang berbentuk perseroan terbasatas
(PT) dan berorientasi atau bersifat komersil yang artinya mereka mencari
keuntungan atau laba dalam menjalankan kegiatannya.
3. Tugas dan Fungsi Rumah Sakit
Tugas rumah sakit adalah memberikan pelayanan kesehatan
perorangan secara paripurna dan untuk menjalankan tugas rumah sakit
tersebut, rumah sakit mempunyai fungsi sebagai berikut:
 penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan
sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit.
 pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui
pelayanan kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga
sesuai kebutuhan medis;
 penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia
dalam rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian
pelayanan kesehatan;
 penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan
teknologi bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan
kesehatan dengan memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang
kesehatan
4. Pelayanan Rumah Sakit
Membahas mengenai pelayanan kesehatan, hal ini telah diatur oleh
Pemerintah Indonesia dan diatur dalam Undang-undang serta dijamin oleh
UUD 1945, lebih jelasnya disebutkan bahwa pelayanan kesehatan
merupakan hak setiap orang yang harus diwujudkan dengan upaya
peningkatan derajat kesehatan masyarakat.

5
Pelayanan rumah sakit berbeda-beda dan ini sesuai dengan yang
telah dijelaskan di atas bahwa pelayanan rumah sakit dapat dibedakan
menjadi dua yaitu umum dan khusus.
Pelayanan rumah sakit umum yaitu melayani semua keluhan
kesehatan, sedangkan pelayanan rumah sakit khusus yaitu melayani satu
keluhan kesehatan sesuai dengan keahliannya.
Pemasaran rumah sakit adalah suatu perencanaan, implementasi dan
kontrol terhadap program yang telah dirancang guna meningkatkan
penjualan jasa kesehatan yang di sediakan oleh rumah sakit yang nantinya
menghasilkan keuntungan atau laba sesuai harapan manajemen rumah
sakit.
Pemasaran rumah sakit dilakukan manajemen rumah sakit untuk
mengetahui kebutuhan pelanggan, sasaran pelanggan sehingga nantinya
terciptalah kepuasan pelanggan.
Menurut para ahli, kegiatan pemasaran rumah sakit dapat
dikelompokkan sebagai berikut:
 Riset konsumen
 Pengembangan produk
 Komunikasi konsumen
 Distribusi produk
 Penetapan harga produk
 Layanan berkelanjutan
B. Strategi Pemasaran Rumah Sakit
1. Strategi Pemasaran
Menurut para ahli pemasaran, strategi pemasaran rumah sakit dapat
dilakukan dengan tiga tahapan sebagai berikut:
1) Memilih konsumen yang dituju (target)
2) Mengidentifikasi keinginan konsumen
3) Menentukan bauran pemasaran (marketing mix)
2. Proses Penyusunan Strategi Pemasaran Rumah Sakit
Menurut para ahli pemasaran, proses penyusunan strategi pemasaran
rumah sakit dapat dilakukan dengan tiga tahapan sebagai berikut:

6
 Analisis strategi pemasaran
 Respon pasar terhadap produk
 Riset strategi pemasaran
3. Pilihan Strategi Pemasaran Rumah Sakit
Menurut para ahli pemasaran, pilihan strategi pemasaran rumah
sakit dapat dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT. Analisis
SWOT merupakan salah satu metode analisis yang digunakan sebelum
membuat strategi pemasaran, dimana dengan menggunakan analisis
strenght, weakness, opportunity dan threat (SWOT) nantinya akan
diketahui faktor yang mempengaruhi baik yang berasala dari dalam
rumah sakit (intern) maupun dari luar rumah sakit (eksternal).
4. Segmentasi Pasar Rumah Sakit
Menurut para ahli pemasaran, segmentasi pasar rumah sakit adalah suatu
proses mengelompokkan pasar (pasien rumah sakit) yang nantinya
berguna untuk menentukan pasar sasaran (target).
Ada umumnya kegiatan pemasaran berkaitan dengan koordinasi beberapa
kegiatan bisnis. Strategi pemasaran ini dipengaruhi oleh faktor-faktor
sebagai berikut:
1) Faktor mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing dan
masyarakat
2) Faktor makro, yaitu demografi/ekonomi, politik/hukum,
teknologi/fisik dan sosial/budaya.
Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan untuk pemasaran (dari
sudut pandang penjual):
1) Tempat yang strategis (place),
2) Produk yang bermutu (product),
3) Harga yang kompetitif (price), dan
4) Promosi yang gencar (promotion).
Dari sudut pandang konsumen:
1) Kebutuhan dan keinginan konsumen (customer needs and wants),
2) Biaya konsumen (cost to the customer),
3) Kenyamanan (convenience), dan
4) Komunikasi (comunication).

7
C. Bauran Pemasaran Rumah Sakit
Marketing mix berarti bauran pemasaran, yaitu kegiatan pemasaran yang
dilakukan secara terpadu, yang dilakukan secara bersamaan di antara elemen
yang ada dalam marketing mix itu sendiri, dengan konsep pemasaran 7 P,
Ketujuh unsur bauran pemasaran jasa tersebut di atas pada RS dapat
diuraikan sebagai berikut :
1. Product (Produk)
Merupakan jasa atau pelayanan RS yang ditawarkan kepada pasien atau
konsumen. RS Harus memiliki layanan unggulan sebagai kelebihan dari
RS dan sebagai pembeda dari RS lain. Pelayanan yang diberikan
padamasyarakat sebaiknya telah memenuhi standar mutu seperti sudah
diakreditasi.
2. Price (Harga / tarif)
Merupakan sejumlah biaya yang harus dikeluarkan pelanggan untuk
memperoleh pelayanan RS. Pembiayaan di era JKN mengunakan sistem
Paket INA CBGS. Rumah Sakit harus betul betul efisiensi dan efektif
agar tidak rugi. Dan terus inovasi mengali sumber pendapatan lain
dengan optimalisasi aset yang ada.
3. Place (Tempat)
Pelaksanaan program penyaluran pelayanan melalui lokasi, tempat dan
waktuserta jumlah yang tepat, sesuai dengan kebutuhan dan keinginan
konsumen. Tempat dan alamat RS harus mudah diakses melalui alat
informasi sperti HP atau Web, dan mengoptimalkan media sosial.
4. Promotion (Promosi)
Merupakan kombinasi dari variabel-variabel periklanan, penjualan tatap
muka, promosi penjualan, dan publisitas yang dilakukan oleh RS dalam
upaya menginformasikan produk pelayanan kepada para pelanggan
(konsumen), sehingga para pelanggan (konsumen) termotivasi/terdorong
untuk melakukan pembelian. Dalam era serba digital saat ini kebanyakan
masyarakat memiliki hp.
Pemasaran RS harus kreatif dan informatif untuk mendapatkan perhatian
daripelangan. Dalam konsep Pemasaran konsumen harus didik agar loyal

8
kepada RS kita merupakan kombinasi dari variabel-variabel periklanan,
penjualan tatapmuka, promosi penjualan, dan publisitas yang dilakukan
oleh RS dalam upaya mengimformasikan produk pelayanan kepada para
pelanggan (konsumen), sehingga para pelanggan (konsumen)
termotivasi/terdorong untuk melakukan pembelian. Beberapa kegiatan
Promosi antara lain:
a. Pemberian informasi melalui web resmi RS
b. Pengembangan jejaring pelayanan kesehatan
c. Aktif di Kegiatan Webinar Nasional (Web Seminar)
d. Promosi lewat media masa seperti Radio dan Televisi
e. Aktif promosi di jejaring sosial seperti WA, Facebok, Hinstagram
dll
f. Lefleat, Spanduk
g. Informasi melalui organisasi pasien seperti club stroke
h. Mengikuti kegiatan Pameran
i. Pendaftaran online RS
j. Melakukan kegiatan sosial
5. People (Orang)
Adalah orang-orang yang terlibat langsung dalam menjalankan segala
aktifitas pelayanan RS, dan merupakan faktor yang memegang peranan
penting bagi semua organisasi. Dalam perusahaan jasa unsur people ini
bukan hanyamemainkan peranan penting dalam bidang produksi atau
operasional saja, tetapi juga dalam melakukan hubungan kontak langsung
dengan konsumen. Perilaku orang-orang yang terlibat langsung ini sangat
penting dalam mempengaruhi mutu jasa yang ditawarkan dan image
RS.Tantangan utama industri rumah sakit adalah SDM. Masyarakat yang
semakin cerdas, tuntutannya semakin besar.
Kesadaran masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang
komprehensif semakin tinggi. Sementara, di satu sisi, SDM kurang
cekatan mengikuti perkembangan. Pertumbuhan demand dari pasar yang
luar biasa harus bisa diimbangi dengan supply SDM yang mumpuni.

9
6. Process (Proses)
Mempunyai arti suatu upaya RS, dalam menjalankan dan
melaksanakanaktifitasnya untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumennya. RS harus memberikan proses pelayanan sangat efektif
tidak ada lagi birokrasi yang berbelit belit. Kerjasama antara marketing
dan operasional sangat penting dalam elemen process ini, terutama
dalam melayani segala kebutuhan dan keinginan pelanggan konsumen)
secara cepat dan tepat. Apalagi diera globalisasi saat ini pasien bebas
menetukan pilihan.
7. Physical Evidence (Sarana Fisik)
Merupakan suatu hal yang secara nyata turut mempengaruhi keputusan
konsumen, untuk membeli dan menggunakan produk jasa yang
ditawarkan.Unsur-unsur yang termasuk di dalam physical evidence
antara lain lingkungan phisik, dalam hal ini bangunan fisik,
perabot/peralatan, perlengkapan, logo, warna dan barang-barang lainnya
yang disatukan dengan service yang diberikan seperti karcis, sampul,
label, dan lain sebagainya. Selain itu atmosfir RS yang menunjang seperti
visual, aroma, suara, tata ruang, lay out ruangan dan lain-lain.
Membangun brand (citra) yang kuat bagi masyarakat.

Ketujuh komponen harus bergerak kea rah yang sama, jika tidak
maka tujuan pemasaran tidak akan tercapai. Upaya pemuasan kebutuhan
dan keinginan pelanggan disebut market driven. Artinya perilaku
perusahaan/organisasi berorientasi pada pemenuhan kebutuhan dan
keinginan pelanggan. Tahap yang lebih advanced adalah berupaya
membentuk kebutuhan dan keinginan pelanggan. Perusahaan menjadi
trend setter. Untuk menjadi trend setter dibutuhkan market vision. Suatu
pandangan jauh ke depan mengenai bentuk dan perilaku pasar seperti apa
yang akan dibentuk nantinya.
Market driven dan market vision diwujudkan melalui market
orientation. Jadi, market orientation tidak hanya sekedar market driven
tetapi juga market vision. Market orientation adalah kemampuan

10
organisasi untuk mengumpulkan informasi mengenai kebutuhan dan
keinginan pasar saat ini dan yang akan datang, mendiseminasikan
informasi tersebut dan menggerakkan seluruh organisasi terhadap
informasi tersebut.
Market intellogence dissemination menyangkut bagaimana
informasi ini melekat dan digunakan sebagai landasan untuk
melaksanakan seluruh fungsi-fungsi di dalam organisasi. Marketing
intelligence adalah sebuah strategi yang dapat dilakukan oleh semua
perusahaan untuk memperoleh informasi. Informasi itu bisa dilakukan
dengan pengumpulan data dan analisis pasar yang sesuai dengan keadaan
pasar saat ini.
Pemahaman terhadap kebutuhan dan keinginan pelanggan sangat
penting untuk memenangkan persaingan industri rumah sakit di era
hiperkompetisi seperti saat ini. Menurut Al Ries and Jack Trout(1981),
perang bukan terjadi di pasar tetapi di benak pelanggan. Oleh karena itu
cara untuk memenangkan persaingan adalah berusaha memenangkan
persepsi pelanggan sesuai kebutuhan dan keinginan serta sifat
keinginannya (dalam market vision). RS harus dapat dipersepsikan
sebagai problem solver. Keyakinan tersebut harus dikembangkan pada
merek RS.
Pelanggan harus dikembangkan kepercayaannya terhadap merek
RS, bukan hanya pada dokter tertentu sehingga keyakinannya timbul.
Oleh karena itu penting sekali bagi RS untuk melakukan branding atau
pembentukan kepribadian merek.
D. Pemasaran Rumah Sakit Di Era Modern
Menurut Taurany (2008), solusi terbaik untuk menghadapi globalisasi adalah
dengan menyiapkan daya saing yang tinggi melalui kepemimpinan yang
memicu pada perubahan dan manajemen yang profesional, manajemen
perubahan, peningkatan manajemen mutu, pengembangan sumber daya
manusia, sarana dan teknologi, peningkatan kepuasan konsumen, peningkatan
budaya organisasi, pemasaran yang efektif dan peningkatan mekanisme dan
kegiatan mengantisipasi, memantau dan menganalisis perubahan-perubahan

11
lingkungan yang dampaknya dapat berupa ancaman dan berupa peluang.
Pentingnya RS melakukan pemasaran saat ini dipicu oleh sejumlah faktor,
yaitu :
1) Pertama, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
mengantarkan kita memasuki era pasar bebas dimana batas geografi tidak
lagi menjadi masalah.
2) Semakin bebas dan mudahnya mobilitas masyarakat untuk memilih RS
dimana ia akan berobat menyebabkan persaingan antara RS menjadi
semakin ketat.
3) Banyak pesaing-pesaing baru banyak bermunculan karena regulasi
pemerintah di bidang kesehatan yang memang mendorong bertumbuhnya
RS baru, hal tersebut menyebabkan kekuatan tawar RS yang ada semakin
kecil dan kekuatan tawar pelanggan semakin besar.
4) RS menjadi memasuki sebuah mekanisme dimana pelanggan sangat
menentukan keberlangungan hidup RS. Hal ini menyebabkan RS perlu
merubah cara pandangnya ( Mind Set) terhadap pelanggan sebagai pihak
yang menerima begitu saja pelayanan kesehatan yang disajikan RS.
5) RS perlu memuaskan kebutuhan dan keinginan pelanggannya lebih
daripada pesaing agar dapat bertahan dan berkembang dalam intensitas
persaingan yang tinggi.
Dari beberapa hal diatas tampaklah RS harus melakukan pemasaran. Pada
intinya, semua aktivitas pemasaran yang dilakukan RS tersebut dilakukan
untuk menghasilkan keunggulan bersaing yang mengikuti siklus, semua
aktivitas harus diarahkan untuk menciptakan nilai unggul bagi pelanggan.

12
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Pemasaran rumah sakit adalah suatu perencanaan, implementasi dan control
terhadap program yang telah dirancang guna meningkatkan penjualan jasa
kesehatan yang disediakan oleh rumah sakit yang nantinya menghasilkan
keuntungan atau laba sesuai harapan manajemen rumah sakit.

Pemasaran rumah sakit tidak cukup hanya dengan berkonsentrasi pada 4P,
product, place, promosi, dan price. Akan tetapi juga harus melibatkan 3P
marketing jasa yaitu physical evidence, people, dan process. Sehingga harus
secara terus menerus mengetahui apa yang dipikirkan, diharapkan, oleh para
konsumennya dan mengganggap berharga seluruh masukan berharga untuk
mengembangkan produk baik melakukan spesialisasi dan eksklusifitas
kepada pelanggan lama atau berinovasi terhadap produk dan target pemasaran
yang baru. Sedangkan dalam penetapan harga, memperhatikan unit cost, tarif
kompetitor, persepsi dan harapan pasien tentang harga dari produk tersebut,
dan prosentase laba yang diharapkan. Dengan tujuan meningkakan
penggunaan pelayanan, meningkatkan dan mempercepat jejaring rujukan,
memperluas cakupan pasar, dan ikut serta berperan aktif dalam meningkatkan
derajat kesehatan dan mutu pelayanan kesehatan. Dimana dalam
pelaksanaannya harus patuh pada aturan hukum yang berlaku.

B. Saran
Agar segmen pasar dapat bermanfaat maka harus memenuhi beberapa
karakteristik :
 Measurable : Ukuran, daya beli, dan profil segmen harus dapat diukur
meskipun ada beberapa variabel yang sulit diukur.
 Accessible : Segmen pasar harus dapat dijangkau dan dilayani secara
efektif
 Substantial : Segmen pasar harus cukup besar dan menguntungkan
untuk dilayani

13
 Differentiable : Segmen-segmen dapat dipisahkan secara konseptual
dan memberikan tanggapan yang berbeda terhadap elemen-elemen
dan bauran pemasaran yang berbeda.
 Actionable : Program yang efektif dapat dibuat untuk menarik dan
melayani segmen-segmen yang bersangkutan.

14
DAFTAR PUSTAKA

Devitra, Anferi.(2018). Pemasaran Rumah Sakit di Era Modern. Diakses pada


tanggal 13 Mei 2019. pada http://www.yankes.kemkes.go.id/read-
pemasaran-rumah-sakit-di-era-modern--5781.html

Pakpahan, Saut.(2016). Bagaimanakah Pemasaran Rumah Sakit?. diakses pada


tanggal 13 Mei 2019, pada
http://rsudpurihusada.inhilkab.go.id/bagaimanakah-pemasaran-rumah-
sakit/

Putri, Srita S.& Meyzi H.(2013). Analisis Implementasi Strategi Pemasaran pada
Rumah Sakit Lancang Kuning Pekanbaru. Mei 13,2019.
https://repository.unri.ac.id/xmlui/bitstream/handle/123456789/4277/jurna
l%20baroe%20kali.pdf?sequence=1

15

Anda mungkin juga menyukai