Anda di halaman 1dari 2

F.

Evolusionisme

Aliran ini di pelopori oleh seorang Zoologi yang mempunyai


pengaruh sampai saat ini yaitu, Charles Robert Darwin (1809-1882). Ia
mendominasi pemikiran filsafat abad ke-19.

Pada tahun 1838 Darwin membaca bukunya Malthus yang berjudul


An Essay on the Principle of Population. Buku tersebut memberi inspirasi
terhadap Darwin untuk membentuk kerangka berpikir dari teorinya. Menurut
malthus, manusia akan cenderung meningkat jumlahnya (deret ukur), di atas
batas bahan-bahan makanan (deret ukur). Dengan demikian , Darwin
menyimpulkan bahwa untuk mengatasi hal tersebut manusia harus bekerja
sama, harus berjuang diantara sesamanya untuk mempertahankan hidupnya.
Karena itu hanya hewan yang ulet yang mampu untuk menyesuaikan diri
dengan iklim sekitarnya.

Dalam pemikirannya, yang mengajukan konsepnya tentang


perkembangan tentang segala sesuatu termasuk manusia yang diatur oleh
hukum-hukum mekanik, yaitu survival of the fittest dan struggle for life.1

Pada hakikatnya antara binatang dan manusia dan benda apapun tidak
ada bedanya. Dimungkinkan terdapat perkembangan manusia pada masa yang
akan datang lebih sempurna. Dalam pemikirinnya, Darwin tidak melahirkan
sistem filsafat, tetapi kepada ahli pikir berikutnya (Herberth Spencer)
berfilsafat berdasarkan pada evolusionisme.

G. Materialisme

Aliran ini dipelopori oleh Ludwig Feueurbach (1804-1872). Sebagai


pengikut Hegel, mengemukakan pendapatnya, bahwa baik pengetahuan
maupun tindakan berlaku adagium, artinya terimalah dunia yang ada, bila
menolak agama atau metafisika. Satu-satunya asas kesusilaan adalah keinginan

1
Asmoro Achmadi, Filsafat Umum (Jakarta: Rajawali Pres, 2014) Cet. 15 hal. 122.
untuk mendapatkan kebahagiaan. Dan untuk mencari kebahagiaan manusia
harus ingat akan sesamanya.

Dari materialisme historis atau dialektis, yaitu Karl Marx (1818-


1883), nama lengkapnya Karl Heinrich marx, dilahirkan di Trier, Prusia,
Jerman. Sewaktu menjadi mahasiswa ia terpengaruh oleh ajaran Hegel dan
dapat mencapai gelar doktor dalam bidang filsafat. Dikala ia berteman dengan
Bruno Bauer ia mendapatkan kekecewaan, tetapi setelah berteman dengan
Friedrich Engels di Paris, maka dengan temannya itulah ia (tahun 1848)
menyusun Manifesto Komunist. Setelah itu, ia menjadi buronan politik dan di
usir dan di penjara di London, sampai meninggal dunia. Ia meninggalkan
warisan sebuah karya terbesarnya, Das Kapital, yang terbit tahun 1867.2

Menurut pendapatnya, tugas seorang filosof bukan untuk


menerangkan dunia, tetapi untuk mengubahnya. Hidup manusia itu ternyata
ditentukan oleh keadaan ekonomi. Dari segala hasil tindakannya: Ilmu, Seni,
Agama, Kesusilaan, hukum, dan Politik, semuanya itu hanya endapan dari
keadaan itu, sedangkan keadaan itu ditentukan benar-benar dalam sejarah.

2
Ibid, hlm. 123.

Anda mungkin juga menyukai