BELLS PALSY
l. Pengertian Bells Palsy adalah facial paralisis karena disfungsi dari fasialis
perifer yang menyebabkan kelumpuhan otot-otot wajah.
2. Etiologi Dan Penyebabnya tidak diketahui, tetapi diduga terjadi pembengkakan pada
Patogenesa saraf wajah sebagai reaksi terhadap infeksi virus, penekanan atau
berkurangnya aliran darah
Apapun etiologi bells palsy, proses yang dianggap bertanggung jawab
atas gejala klinik Bells BELLS PALSY palsy adalah proses edema
yang selanjutnya menyebabkan komprcsi n fasialis. Gangguan atau
kerusakan pertama adalah endothelium dari kapiler dan permeabilitas
kapiler meningkat, sehingga dapat terjadi kebocoran kapiler kemudian
terjadi edema padajaringan disekitamya dan akan terjadi gangguan
aliran darah sehingga tedadi hipoksia yang mengakibatkan kematian
sel.
Kerusakan sel ini mengakibatkan hadimya enzim proteolitik,
terbentuknya peptida peptida toksik dan pengaktifan enzim kinin dan
kalikrein sebagai hancurnya nukleus dan lisosom.
Jika dibiarkan dapat terjadi kerusakan jaringan yang permanen
6. Diagnosis Banding a. Tumor pada serebelopontin angle yang menekan saraf fasialis
b. Kerusakan saraffasialis karena infeksi virus (sidr ramsay hunt)
c. Infeksi telinga tengah atau sinus mastoideus
d. Patah tulang dasar tengkorak
8. Tata Laksana l. Untuk megurangi nyeri, diberikan modalitas panas pada sisi
wajah yang mengalami kelumpuhan. Pemanasan superfisial dengan
infra red atau menggunakan diathermy sesuai indikasi I
p. Edukasi Beri obat tetes mata / artifisial tears drop 3x sehari untuk
lindungi komea
Biasakan menutup kelopak mata secara pasifsebelum tidur
ya otot orbicularis oculi terlatih secara pasif, dan melindungi
saat tidur
Kompres hangat daerah sisi wajah yang sakit selama 20 menit
ila telah melewati stadium akut, 3hari
Masase wajah yang lumpuh kearah atas dengan menggunakan
dari sisi wajah yang sehat dengan maksud peberian latihan otot
gan melawan gravitasi
Latihan tiup lilin, berkumur, makan dengan mengunyah disisi
g lumpuh, minum dengan sedotan, mengunyah permen karet
15. Kepustakaan I Sidhatu P. Bells palsy. Dalam Tata Pemeriksaan Klinis dalam
Neurolo . Edisi ke-2. Sastroasmoro S, Trihono PP , Pujiadi A, Tridiaia
B, Mulya GD. Dian Rakyat, Jakarta;2007
2. Dillingham TR. Electrodiagnostic Medicine II; Clinical
Evaluation and Findings. ln: Braddom RL et al. Physical Medicine and
Rehabilitation 4th ed. Elsevier Sauders. Philadelphia; 2011.p.209.
3. Committee ofPhysical Therapy Protocols Office ofPhysical
Therapy Affair Ministry of Health - Physical Therapy Management
Facial Nerve Paralysis. Kuwait; 2007
4. Teixeria LJ. Physical therapy for Bells palsy (idiopathic facial
paralysis). The Cochrane Collaboration Published by John Wiley,
Ltd.2008