: /
No. ADMEN/
Dokumen SOP/2018
SOP
No. Revisi : 00
TanggalTerbit : April 2018
Halaman : 1/2
UPTPuskesmas NiningYulian, S.Si.,Apt.
NIP. 198007222005012011
Gantung
1. Pengertian Bells’palsy adalah paralisis fasialis idiopatik, merupakan penyebab
terseringdari paralisis fasialis unilateral
2. Tujuan Meningkatkan pelayanan dalam diagnosis dan tatalaksana terhadap
kasus Bells’ Palsy
3. Kebijakan
4. Referensi Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun
2014 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas
Pelayanan Primer.
5. Prosedur Hasil Anamnesis (Subjective)
Keluhan
Pasien datang dengan keluhan:
a. Paralisis otot fasialis atas dan bawah unilateral, dengan onset
akut (periode 48 jam)
b. Nyeri auricular posterior
c. Penurunan produksi air mata
d. Hiperakusis
e. Gangguan pengecapan
f. Otalgia
Gejala awal:
a. Kelumpuhan muskulus fasialis
b. Tidak mampu menutup mata
c. Nyeri tajam pada telinga dan mastoid (60%)
d. Perubahan pengecapan (57%)
e. Hiperakusis (30%)
f. Kesemutan pada dagu dan mulut
g. Epiphora
h. Nyeri ocular
i. Penglihatan kabur
Onset
Onset Bells’ palsy mendadak, dan gejala mencapai puncaknya
kurang dari 48 jam. Gejala yang mendadak ini membuat pasien
khawatir atau menakutkan pasien, sering mereka berpikir terkena
stroke atau terdapat tumor dan distorsi wajah akan permanen