Anda di halaman 1dari 3

BELLS’PALSY

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :

Halaman :
PUSKESMAS dr. Raja Lisa Riantuti
KAMPUNG BUGIS NIP. 19741007 200502 2 006

A Pengertian Bells’palsy adalah kelemahan atau kelumpuhan saraf fasialis perifer,


bersifat akut, dan penyebabnya belum diketahui secara pasti
(idiopatik).

B Tujuan Sebagai acuan dalam penerapan langkah-langkah diagnosis dan


tatalaksana Bells’palsy di Puskesmas Kampung Bugis..
C Kebijakan SK Kepala Puskesmas Kampung Bugis Nomor: Tentang Kebijakan
Pelayanan Klinis Puskesmas Kampung Bugis
D Referensi Panduan Keterampilan Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Primer oleh IDI, Jakarta, 2017.
E Diagnosis Anamnesis :
1.Perkembangan gejala (perjalanan penyakit dan gejala penyerta):
 Progresif paralisis lebih dari tiga minggu harus dievaluasi untuk
neoplasma
 Kehilangan pendengaran mendadak dan nyeri hebat disertai paralisis
wajah dapat disebabkan oleh Ramsay Hunt Syndrome.
2. Riwayat penyakit: stroke, tumor,trauma

Faktor Risiko :
1. Berpergian jauh dengan kendaraan
2. Tidur ditempat terbuka
3. Tidur di lantai
4. Hipertensi
5. Stres
6. Hiperkolestrolemia
7. Diabetes
8. Penyakit vaskular
9. Faktor genetik

Pemeriksaan Fisik
1. Nervus fasialis
a) Inspeksi
 Kerutan dahi
 Pejaman mata
 Lipatan nasolabialis
 Sudut mulut
2. Motorik
 Mengangkat alis dan mengerutkan dahi
 Memejamkan mata
 Menyeringai (menunjukkan geligi)
 Mencucurkan bibir
 Menggembungkan pipi
3. Sensorik
 Schirmer test
Digunakan untuk mengetahui fungsi produksi air mata.
F Penatalaksanaan Non-Medikamentosa:
2. 1. Penggunaan selotip untuk menutup kelopak mata saat tidur dan eye
patch untuk mencegah pengeringan kornea.
3. 2. Fisikal terapi seperti facial massage dan latihan otot dapat mencegah
terjadinya kontraktur pada otot yang lemah. Pemberian suhu panas di
area yang terpengaruh dapat mengurangi nyeri.

Medikamentosa
1. Kortikostreoid
Dosis 60-80 mg per hari selama 5 hari, dan di tappering off 5 hari
selanjutnya.
2. Antivirus
Dikarenakan adanya kemungkinan keterlibatan HSV-1 di Bell’s
palsy, maka dapat diberikan Acyclovir (400 mg 5 kali sehari,
diberikan 10 hari).
3. Analgesik untuk meredakan nyeri, dan methylcellulose eye drops
untuk mencegah kekeringan pada kornea.
G Output Tata laksana Bells’Palsy sesuai standar terapi yang ditetapkan
Puskesmas.
H Unit Terkait a. Ruang Pemeriksaan Umum
b. Ruang Pemeriksaan Lansia
c. Ruang Pemeriksaan Anak
A. Rekaman historis perubahan

No. Halaman Yang Dirubah Perubahan Diberlakukan Tanggal

Anda mungkin juga menyukai