Internasional
DISUSUN OLEH:
Resa Nur Priantina 220211002
Ada berbagai faktor yang mendorong praktik rekrutmen dan seleksi di konteks
internasional, termasuk perbedaan kultur antara negara induk dan negara tuan rumah serta
konteks linguistik dan legislatif yang bervariasi. Perusahaan multinasional dapat
menargetkan jenis karyawan internasional yang berbeda di dalam upaya rekrutmen dan
seleksi mereka dengan menggunakan model proses rekrutmen dan seleksi internasional
empat tahap untuk meminimalisir potensi risiko dan memaksimalkan keberhasilan
rekrutmen dan seleksi internasional.
2. Kajian Teori
Bab 4 pada buku International Human Resource Management membahas mengenai
rekrutmen dan seleksi di konteks internasional. Bab ini menjelaskan bahwa praktik
rekrutmen dan seleksi dapat ditingkatkan dengan menggunakan analisis pekerjaan yang
lebih baik. Penulis pada bab ini, yaitu Kristina Potočnik, Maria Felisa Latorre Navarro,
Beliz Dereli, dan Blanka Tacer mempresentasikan berbagai pertimbangan dan aktivitas
untuk organisasi internasional untuk meningkatkan dan memperbaiki proses rekrutmen
dan seleksi mereka.
Tujuan Pembelajaran
Hasil Pembelajaran
Pengantar
Perencanaan yang cermat diperlukan untuk memastikan bahwa rekrutmen dan seleksi
internasional dapat menempatkan kandidat yang tepat di jabatan internasional. Kegagalan
dalam melaksanakan hal tersebut dapat mengakibatkan inefisiensi penggunaan waktu,
kerugian finansial, atau bahkan risiko terhadap reputasi perusahaan. Manajer SDM di
perusahaan multinasional (MNC) perlu mempertimbangkan berbagai isu saat
mempersiapkan rekrutmen dan seleksi internasional, terutama karena adanya perbedaan
budaya atau kewarganegaraan antara negara yang menjadi kantor pusat MNC (the parent
country/negara induk) dan negara-negara tempat anak perusahaan berada (host
country/negara tuan rumah). Perbedaan-perbedaan ini mempengaruhi rekrutmen dan
seleksi internasional karena:
Dalam bab ini, kami membahas tantangan-tangan ini dan mendiskusikan praktik rekrutmen
dan seleksi di konteks internasional. Kami pertama-tama mengulas berbagai kategori
karyawan internasional yang dapat ditargetkan oleh perusahaan multinasional untuk jabatan
internasional mereka, sebelum menganalisis secara rinci model proses rekrutmen dan seleksi
internasional empat tahap.
Pemahaman mendalam mengenai budaya Pemerintah di negara tuan rumah mungkin mengirim
lokal jika dibandingkan dengan PCN pulang TCN yang dipekerjakan
Mempekerjakan karyawan dengan
Warga negara ketiga (TCN) kualifikasi tinggi (TCN sering kali adalah Kesempatan kerja dan karir yang terbatas bagi HCN
Biaya yang dikeluarkan lebih rendah
dibandingkan dengan merekrut PCN. Pemahaman dangkal terhadap tujuan, praktik, dan
Biaya untuk mengurus TCN dan keluarga di prosedur perusahaan
luar negeri lebih murah.
Geosentris
Individu dengan motivasi tinggi yang
dan
termotivasi untuk mendapatkan Minim pengalam kerja (SIE biasanya individu muda
Regiosentris
international exposure atau lulusan baru)
Pertimbangan mengenai keluarga dan Tingkat kepuasan rendah jika motivasi ekspatriat
Ekspatriat dengan inisiatif sendiri (SIE)keuangan terbatas adalah pasar tenaga kerja yang buruk di negara asal.
Penyesuaian terhadap budaya yang lebih Penyesuaian pekerjaan yang buruk dan minimnya
baik (SIE sering kali mengalami relokasi dukungan di lingkungan kerja, terutama ketika SIE
untuk alasan personal, seperti jalan-jalan bekerja di perusahaan tradisional vs perusahaan
dan bertualang internasional
Individu dengan pendidikan tinggi dan Undang-undang imigrasi yang ketat dapat menghalangi
Migran terampil (SM) keterampilan yang baik migrasi individu yang terampil
Faktor-faktor yang berbeda menentukan pendekatan yang berbeda juga dan berakibat pada
penentuan kategori karyawan internasional, MNC pada akhirnya akan menargetkan:
contohnya, perbedaan budaya antara kantor pusat dan anak perusahaannya; biaya hidup di
negara tuan rumah; masalah imigrasi; dan ekspektasi peran dari karyawan internasional
(Dowling, Festing, & Engle, 2008; Harzing, 2004; Sparrow, 2007). Misalnya, MNC mungkin
berfokus pada warga negara induk (parent country nationals-PCN) karena MNC
mengharapkan para PCN untuk mengambil peran tertentu (Dowling et al. 2008), seperti:
1. Orang yang berperan membangun jaringan yang memperkuat dan membangun
hubungan dan kontak antarpribadi di luar negeri.
2. Seseorang yang yang menjadi jembatan yang merepresentasikan perusahaan mereka
di negara tuanrumah dan mengumpulkan informasi negara tuan rumah untuk kantor
pusat.
3. Agen kendali langsung yang terlibat dalam pengawasan langsung untuk memastikan
kepatuhan HCN.
4. Agen sosialisasi yang mentransfer budaya perusahaan (contohnya nilai dan keyakinan
bersama) kepada organisasi di negara tuan rumah.
5. Node Bahasa yang menguasai Bahasa negara tuan rumah dan mampu menangani
pertanyaan dari HCN secara efektif.
Secara umum, menggunakan warga negara induk (PCN) dapat membantu MNC mencapai
target dan tujuan perusahaan di negara tuan rumah. Semua peran inni melibatkan transfer
pengetahuan dan kompetensi dari kantor pusat ke anak perusahaan yang berlokasi di negara
tuan rumah (host-country) (Dowling et al.,2008). Namun, Shaffer dan koleganya (2012)
baru-baru ini menyarankan bahwa MNC harus mempertimbangkan kategori alternatif untuk
karyawan internasional untuk mengisi posisi akibat adanya permintaan baru di pasar tenaga
kerja global (lihat tabel 4.2). Organisasi menggunakan grup ini untuk menciptakan jabatan
internasional yang lebih sederhana dan lebih fleksibel, bagik bagi karyawan maupun
perusahaan. Singkatnya, MNC dapat menargetkan jenis karyawan internasional yang
berbeda. Yang penting, karena kita nantinya akan menggali lebih lanjut, pilihan pelamar
yang ditargetkan akan memiliki dampak yang signikan pada praktik rekrutmen dan seleksi
sebuah MNC.
Tipe Karyawan
Internasional
Tugas Keuntungan Kerugian
Penerima tugas jangka Mengembangkan tugas atau Efektivitas biaya Stres karena perpisahan
pendek proyek yang spesifik
(short-term assignee)
Transfer keterampilan atau Penghubung/jembatan Lemahnya integrasi dengan
teknologi global HCN
Pemecahan masalah
Kontrol/pengembangan
manajemen
Flexpatriates Stres karena
Mengunjungi pasar dan/atau perpisahan/perjalanan (masalah
Efektivitas biaya
klien asing kesehatan, konflik pekerjaan dan
keluarga)
Melakukan supervisi terhadap Penghubung/jembatan
tim global Perbedaan zona waktu (jetlag)
Transfer keterampilan atau Sudut pandang global Minimnya integrasi sosial di
teknologi rumah dan lokasi negara tuan
rumah
Pemecahan masalah
pelaku perjalanan Mengunjungi pasar dan/atau Penghubung/jembatan Stres karena
bisnis internasional klien asing global perpisahan.perjalanan
Melakukan supervisi terhadap Menjaga hubungan
unit atau proyek dengan kolega di negara Perbedaan zona waktu
Negosiasi tuan rumah Hubungan yang terjalin di
negara tuan rumah terbatas
Konferensi atau meeting hanya dengan kolega
anggota tim virtual Fleksibilitas jadwal Efektivitas biaya
global Jadwal kerja yang diperpanjang
Pada bagian ini, kami mengusulkan model proses empat tahap holistik mengenai proses
rekrutmen dan seleksi internasional, dimulai dengan menentukan kompetensi pekerja
profesional SDM yang merekrut dan menyeleksi karyawan internasional dan diakhiri
dengan mengevaluasi efektivitass proses tersebut (lihat Gambar 4.1). Umpan balik dari
tahap terakhir nantinya dapat digunakan untuk memperbaiki praktik dan prosedur dari
tiga tahap pertama. Setiap tahap model proses ini terdiri dari tingkat makro, meso, dan
mikro, dan setiap tingkat memiliki tantangan tersendiri. Di sini, kami akan
mendiskusikan tantangan-tantangan tersebut secara rinci.
Gambar 4.1 Model proses rekrutmen dan seleksi internasional empat tahap
Situasi lintas budaya membutuhkan adaptasi untuk metode rekrutmen dan seleksi
dan interpretasi fleksibel mengenai komunikasi, nilai, dan perilaku (Tarique &
Schuler, 2010).
Manajer SDM internasional perlu mempertimbangkan lingkungan kelembagaan
lokal, terutama yang berkaitan dnegan masalah hukum (Festing & Eidems, 2011).
Rekrutmen dan seleksi internasional terhubung dengan mengkoordinir
kepentingan staff yang berbeda-beda. Kepentingan manajer lokal tidak selalu
selaras dengan kepentingan global sebuah MNC. Misalnya, seorang manajer di
Meksiko mungkin tidak mendukung transfer internasional anggota timnya karena
mereka membutuhkan kompetensi orang tersebut untuk perusahaan lokal.
Membangun jaringan internasional sangat penting untuk merespon kurangnya
kompetensi yang dibutuhkan yang selalu terjadi di sebuah MNC (Ferndale,
Scullion & Sparrow, 2010).
Beragam bentuk mobilitas internasional mendikte pendekatan rekrutmen dan
seleksi internasional (Meyskens et al.,2009).
Dengan membangun model arsitektur kompetensi milik Roe (2002), kami memperoleh
profil kompetensi untuk manajer SDM yang bertanggung jawab atas rekrutmen dan
seleksi internasional. Selain pengetahuan, keterampilan, sikap, dan karakteristik lainnya
(KSAO), model ini memungkinkan pertimbangan kemampuan, sifat kepribadian,
kompetensi dan subkompetensi sebagai penentu psikologis untuk kinerja pekerjaa,
sebagaimana yang ditunjukkan di tabel 4.3. Setelah perusahaan memiliki manajer HR
untuk memimpin rekrutmen dan seleksi internasional, perusahaan membutuhkan strategi
rekrutmen untuk menarik minat talenta terbaik agar masuk ke dalam kumpulan pelamar.
Tabel 4.3 Profil kompetensi untuk manajer rekrutmen dan seleksi internasional
Praktik rekrutmen sangat penting untuk menarik bakat yang tepat di pasar internasional
yang sangat kompetitif (Ma & Allen,2009). Pada tahap ini, tantangan utama di tingkat
makro adalah meneliti lingkungan hukum, sosial, dan budaya di negara tuan rumah.
Sementara itu, merancang strategi rekrutmen dan mengembangkan citra perusahaan juga
merupakan permasalahan serius di tingkat meso. Pada tingkat mikro, tantangan utamanya
adalah analisis pekerjaan dan perencanaan remunerasi.
Seorang manajer SDM dapat mengatasi keterbatasan ini dengan memperluas strategi
rekrutmen di luar perusahaan. Beberapa praktik umum rekrutmen eksternal adalah hadir
di bursa kerja, iklan lowongan pekerjaan yang dipublikasikan di situs perusahaan, surat
kabar, dan media sosial (misalnya LinkedIn, Github, dan lain-lain), rekomendasi dari
karyawan dan fokus pada PCN yang ada di perusahaan competitor (Briscoe et al.,2012).
Meskipun rekrutmen eksternal dapat menjangkau lebih banyak pelamar yang lebih
terampil, kurangnya pengetahuan mereka akan perusahaan merupakan potensi
kelemahan. Kombinasi rekrutmen internal dan eksternal mungkin adalah strategi terbaik
jika fokus pada PCN.
Setelah perusahaan puas dengan kualitas dan jumlah pelamar kerja yang ada di kolam
pelamar, perusahaan akan memulai proses seleksi, tahap ketiga di dalam model empat
tahap kita.
Kriteria Seleksi
Situasi Keluarga
Kemampuan linguistik
Sebuah studi Inggris-Jerman yang dilakukan oleh Marx melaporkan bahwa kemampuan
linguistik merupakan kriteria seleksi terpenting nomor lima. Kemampuan linguistik ini
ada setelah keramahan, keterbukaan, adaptasi budaya, dan kesempurnaan profesional
(dikutip dalam Osiecka, 2001). Meskipun perbedaan bahasa diakui memiliki dampak
negatif pada komunikasi lintas budaya dan kinerja pekerjaan dan bahkan dapat
menyebabkan PCN kembali lebih awal dari yang direncanakan dari posisi internasinal
(Jordan & Cartwright,1998 ), beberapa MNC menganggap kemampuan linguistik sebagai
atribut yang tidak penting.
adaptasi budaya Perubahan individu yang memfasilitasi adaptasi individu itu
dengan lingkungan baru.
Sifat-sifat Kepribadian
Peran karakteristik kepribadian “Big Five” di dalam kinerja pekerjaan PCN dan adaptasi
mereka terhadap posisi internasional diakui dengan baik (Caligiuri, 2000a;Harvey &
Novicevic, 2001; Huang et al., 2005; Jordan & Cartwright, 1998). Karakteristik-
karakteristik ini menggambarkan sejauh mana seorang individu sebagai:
1. Ekstrovert – mengekspresikan dirinya di lingkungan dengan cara menjadi seseorang
yang ramah, mudah bergaul, dan banyak berbicara
2. Menyenangkan – seorang pemain tim, hangat, dan dapat dipercaya
3. Teliti – terorganisir dan pekerja keras
4. Stabil secara emosional – tenang dan mampu mengatasi stress yang dia rasakan di
hidupnya
5. Terbuka dan mampu secara intelektual – imajinatif, mampu beradaptasi di lingkungan
yang selalu berubah.
Pembobotan proses seleksi untuk penugasan internasional yang melekat pada masing-
masing karakteristik ini dapat bervariasi pada satu budaya dengan budaya lainnya.
Misalnya, introvert mungkin lebih disukai daripada ekstrovert dalam budaya di mana
kesopanan dan konservatisme diterima sebagai nilai-nilai fundamental (Huang et
al.,2005).
Model Mendenhall dan Oddou (1985) mengemukakan empat dimensi yang
menghubungkan kecenderungan perilaku tertentu dengan potensi kinerja di posisi
internasional (Dowling et al.,2008):
1. Dimensi berorientasi pada diri – sejauh mana seorang ekspatriat mengungkapkan
kepedulian terhadap pemeliharaan diri, kesenangan diri dan kesehatan mental.
2. Dimensi persepsi – keahlian PCN dalam memahami perilaku HCN dengan benar,
berhasil menggabungkan semua pengalaman persepsi dan penilaian mereka
sebelumnya.
3. Dimensi berorientasi pada orang lain – sejauh mana PCN memperhatikan rekan-rekan
HCN mereka dan berniat untuk bekerja sama dengan mereka.
4. Dimensi ketangguhan budaya – kemampuan adaptasi PCN atau kepekaan mereka
terhadap lingkungan baru ditentukan oleh tingkat kemiripan antara budaya negara
induk dan negara tuan rumah. Subkultur di masing-masing negara juga
mempengaruhi tingkat kemiripan antara negara induk dan negara tuan rumah.
Pelamar kerja tertarik dengan organisasi yang cocok dengan nilai-nilai pribadi mereka
(Kristof, 1996). Akibat perbedaan budaya organisasi antara negara induk dan negara tuan
rumah, penilaian akurat mengenai kecocokan orang dan organisasi menciptakan
kemungkinan yang lebih besar untuk kesuksesan di posisi internasional (Rian & Ulf,
2012). Penyelarasan nilai-nilai personal dengan nilai-nilai organisasi di negara tuan
rumah mendorong kepuasan kerja karyawan (Kristof-Brown, Zimmerman, &
Johnson,2005) dan komitmen organisasi (Tsai, Chen, & Chen,2012).
Metode seleksi
Ketika departemen SDM telah menetapkan kriteria seleksi, departemen SDM memilih
metode seleksi yang tepat, yang mungkin melibatkan tes, wawancara, penggunaan pusat
penilaian (assessment center) dan bekerja sama dengan konsultan SDM.
Wawancara
Semua prosedur seleksi mencakup wawancara. Wawancara terstruktur lebih efektif untuk
pelamar dari budaya jarak kekuasaan tinggi (high-power distance power). Misalnya
negara-negara Latin dan Asia. Sedangkan wawancara yang tidak terlalu terstruktur lebih
efektif untuk pelamar dari budaya jarak kekuasaan rendah (low-power distance culture),
seperti negara-negara Anglo dan Jerman (Ma & Allen,2009). Panel wawancara
direkomendasikan untuk melibatkan perwakilan dari departemen berbeda di perusahaan
untuk memungkinkan penilaian yang seimbang terhadap para pelamar (Briscoe et
al.,2012; Moore, 2001). Wawancara memberikan kesempatan untuk menilai dan
menyelidiki kemampuan pelamar untuk beradaptasi dengan konteks budaya yang
berbeda. Hal ini juga dapat dilakukan dengan menggunakan konferensi video, yang dapat
membantu memastikan keragaman di antara anggota panel. Namun, pelamar tidak
menyukai metode seleksi virtual (Chapman, Uggerslev & Webster, 2003), dan dapat
diperdebatkan seberapa andal lingkungan seperti itu – konferensi video – dapat
membantu pemeriksaan kemampuan para pelamar.
Peran HCN
HCN dapat mendukung PCN dalam mencapai tujuan mereka ke tingkat yang lebih tinggi
dengan mengembangkan hubungan yang lebih baik dengan mereka (Bhaskar-Shrinivas et
al., 2005). Dalam hal ini, HCN dan PCN dapat merasakan dukungan pengawasan yang
lebih tinggi dan mengembangkan hubungan pemimpin-anggota yang efektif, terlepas dari
siapa supervisor dan siapa bawahannya. Ini dapat memperbaiki sikap dan perilaku dari
perspektif kepuasan HCN terhadap supervisor (Shay & Baack,2004) dan penyesuaian
PCN yang baik dan kinerja pekerjaan (Kraimer & Wayne,2004). Beberapa anak
perusahaan juga menerapkan praktik seperti pendampingan PCN di lokasi oleh HCN.
Mezias dan Scandura (2005) menyarankan agar pendampingan di tempat memastikan
terpenuhinya kebutuhan dasar PCN di negara baru (misalnya mendapatkan saran tentang
supermarket, restoran, bank, pajak pemerintah) dan membantu mereka menyesuaikan diri
dengan peran kerja baru mereka (misalnya partisipasi dalam acara perusahaan dan
menyadari prosedur informal di anak perusahaan).
Faktor Individu
Proses penyesuaian lintas budaya yang lancar sejalan dengan kepuasan individu terhadap
pekerjaan dan aspek non-pekerjaan dari relokasi, komitmen organisasi, berkurangnya niat
untuk kembali ke negara asal lebih awal, dan kinerja yang lebih efektif (Takeuchi,2010).
Faktor lain yang juga mempengaruhi tingkat penyesuaian seseorang antara lain adalah
kemampuan berbahasa, tingkat pendidikan, pengalaman multikultural, keterampilan
interpersonal, kemampuan bersosialisasi dan ekstraversi, fleksibilitas, efikasi diri,
kecerdasan budaya, keterbukaan terhadap pengalaman dan pembelajaran baru, dan
ketahanan terhadap stress dan toleransi terhadap ketidakpastian (Caligiuri, Tarique &
Jacobs,2009; Bonache dkk.,2007).
3. Kesimpulan
Ada berbagai faktor yang mendorong praktik rekrutmen dan seleksi di konteks
internasional, termasuk perbedaan kultur antara negara induk dan negara tuan rumah serta
konteks linguistik dan legislatif yang bervariasi. MNC dapat menargetkan jenis
karyawan internasional yang berbeda di dalam upaya rekrutmen dan seleksi mereka,
mulai dari PCN, HCN, dan TCN hingga kategori yang lebih baru seperti flexpatriate dan
penerima tugas jangka pendek. Berikut rangkuman proses rekrutmen dan seleksi
internasional dengan model empat tahap:
Tahap 1 – MNC harus merekrut dan memilih manajer SDM di kantor pusat untuk
merancang rekrutmen dan seleksi internasional untuk anak perusahaan, termasuk
melakukan analisis pekerjaan yang menyeluruh.
Tahap 2 – merancang dan melaksanakan strategi rekrutmen untuk menarik talenta
terbaik ke dalam kolam pelamar.
Tahap 3 – Seleksi kandidat terbaik untuk mengisi posisi internasional yang
tersedia dilaksanakan dengan mempertimbangkan kriteria yang akan menentukan
kesuksesan pelamar di posisi yang tersedia.
Tahap 4 – Adanya evaluasi kesuksesan dari pelaksanaan praktik rekrutmen dan
seleksi, termasuk indikator seperti penyesuaian budaya dan kualitas hubungan
antara PCN dan HCN.
Ongkos yang harus ditanggung atas gagalnya rekrutmen dan seleksi bisa sangat
tinggi, baik untuk perusahaan multinasional maupun untuk karyawan yang ditunjuk.
Prioritas MNC adalah memastikan kesuksesan proses rekrutmen dan seleksi
internasional karena posisi internasional dan kebutuhan akan karyawan global akan
terus tumbuh di masa depan.
Pesan
Penutup Pembelajaran
Mercator Group (www.mercator.si) adalah grup perusahaan Slovenia dan salah satu
rantai ritel terbesar di Eropa Tenggara. Grup ini berfokus pada barang-barang konsumen
yang bergerak cepat, produk rumah tangga, dan perangkat teknis. Jaringan ritelnya
meliputi pusat perbelanjaan, hypermarket, supermarket, dan toko serba ada yang
beroperasi di Slovenia dan delapan pasar Eropa lainnya: Albania, Bosnia dan
Herzegovina, Bulgaria, Kroasia, Kosovo, Makedonia, Montenegro, dan Serbia. Grup ini
juga memiliki beberapa label pribadi terkemuka. Lingkup internasional Mercator Group
tertanam dalam tujuan strategis mendasar berikut (Mercator Group,2011):
Saat ini, Mercator Group mempekerjakan lebih dari 24.000 orang. Strategi IHRM-nya
telah berkembang sesuai dengan standar internasional perusahaan. Pada fase awal
internasionalisasi, hanya ada beberapa posisi internasional. Anak perusahaan pertama
didirikan di Kroasia, Serbia dan Bosnia dan Herzegovina antara tahun 1998 dan 2003.
Pada awalnya, anak perusahaan berukuran kecil dan masing-masing dimulai dengan satu
pusat perbelanjaan dan biasanya dikelola oleh dua orang dengan posisi internasional: satu
berperan dalam mengawasi pemasaran, kategori manajemen dan operasional dan lainnya
untuk mengelola keuangan, investasi dan HRM. Kantor pusat di Slovenia merekrut dan
memilih penerima tugas internasional dari kolam talenta internal, jarang dari pasar tenaga
kerja eksternal. Departemen HRM di kantor pusat juga memainkan peran penting dalam
perekrutan dan seleksi karyawan lokal di anak perusahaan, termasuk tim manajemen dan
penjaga toko.
Aktivitas
Bentuk kelompok kecil. Bayangkan Group Mercator sedang mencari seseorang untuk
mengisi posisi anggota dewan untuk anak perusahaan di Bulgaria. Tinjau deskripsi peran
di bawah ini. Selanjutnya, pertimbangkan profil Ivam Vasiljev, calon potensial untuk
posisi ini. Bagaimana Anda akan melakukan wawancara dengan kandidat ini?
Kembangkan satu set pertanyaan yang sesuai.
Profil kandidat
Ivan Vasiljev, 37, memiliki gelar MBA dari Fakultas Ekonomi di Universitas Ljubljana,
Slovenia, dan 12 tahun pengalaman profesional. Dia memulai karir dengan perusahaan
ritel Slovenia, di mana dia bekerja sebagai merchandiser sebelum mengembangkan karir
sebagai manajer kategori dan direktur kategori non-makanan. Dia kemudian
menghabiskan dua tahun sebagai country manager di Slovenia untuk MNC yang
memasok produk non-makanan ke semua perusahaan ritel penting di Slovenia. Selama
enam tahun terakhir, dia telah menjadi direktur penjualan untuk MNC lain, dan telah
menyelesaikan dua penugasan internasional: empat tahun di Hong Kong dan empat tahun
lagi di Singapura. Dalam perannya saat ini, ia memiliki tanggung jawab untuk
pengembangan bisnis di sektor barang konsumsi yang bergerak cepat. Hari ini, Ivan
menikah dan memiliki dua anak perempuan. Hobinya adalah golf, ski, dan tenis.
Bentuk kelompok kecil. Bayangkan Mercator Group ingin memasuki pasar Rumania dan
berencana membuka pusat perbelanjaan di ibu kotanya, Bucharest. Perusahaan memiliki
citra perusahaan yang kuat di semua pasar yang ada, tetapi belum di Rumania. Anda
bekerja di Departemen SDM Mercator Group dan harus menyiapkan rencana rekrutmen
untuk pusat perbelanjaan baru, termasuk deskripsi profil untuk beberapa posisi yang akan
Anda rekrut dalam dua tahap, sebagai berikut.
Tahap 1
Tahap 2
4. Daftar Pustaka
Ozbilgin, Mustafa F., Groutsis D., Harvey, W.S. (2014). International Human Resource
Management. New York: Cambridge University Press.