Anda di halaman 1dari 10

TUGAS

Nama : Aziz Nurraihan Asri


Npm : 193110751
Kelas : 7A
Mata Kuliah : Teknik Penulisan Karya Ilmiah Dan Presentasi

TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan
karunia-Nya saya dapat menyelesaikan Tugas teknik penulisan karya ilmiah dan presentasi
mengenai Islam ini dengan baik meskipun terdapat kekurangan dalam ini.

Saya berharap tugas ini dapat berguna dalam rangka menambah pengetahuan kita
mengenai Islam. Saya menyadari sepenuhnya bahwa tugas ini jauh dari kata sempurna. Oleh
sebab itu kami berharap adanya kritik, saran, dan usulan demi perbaikan di masa yang akan
datang.

Semoga tugas ini dapat dipahami bagi yang membacanya. Sekiranya tugas ini dapat
berguna bagi saya sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf
apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan saya mohon kritik dan saran
yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Pekanbaru, 17 November 2021

Aziz Nurraihan Asri


Tugas/mid
1.Bagaimana ISLAM bercerita mengenai pengertian, konsep, dan Hakikat Ilmu Pengetahuan ?

Pengertian Islam

Islam berasal dari kata dari “aslama”, “yuslimu”, “islaaman” yang berarti tunduk, patuh,
dan selamat. Islam berarti kepasrahan atau ketundukan secara total kepada ajaran-ajaran Islam
yang diberikan oleh Allah SWT.

Islam dalam bahasa Arab merupakan mashdar dari kata aslama-yuslimu-islaaman, yang
artinya taat, tunduk, patuh, berserah diri kepada Allah. Sedangkan jika dilihat dari asal katanya,
Islam berasal dari kata assalmu, aslama, istaslama, saliim, dan salaam. Masing-masing kata
tersebut memiliki arti sebagai berikut:

 Assalmu artinya damai, perdamaian. Maksudnya, Islam adalah agama yang damai dan
setiap muslim hendaknya menjaga perdamaian.

 Aslama artinya taat, berserah diri. Maksudnya seorang muslim hendaknya berserah diri
pada Allah dan mengikuti ajaran Islam dengan taat.

 Istaslama artinya berserah diri.

 Saliim artinya bersih dan suci. Maksud dari kata ini merupakan gambaran dari hati
seorang muslim yang bersih, suci, jauh dari sifat syirik atau menyekutukan Allah.

 Salaam artinya selamat, keselamatan. Islam adalah agama yang penuh keselamatan. Jika

seorang muslim menjalankan ajaran Islam dengan baik, maka Allah akan
menyelamatkannya baik di dunia maupun akhirat.

Agama Islam terus berkembang dan bisa diterima oleh banyak orang berkat usaha yang
dilakukan oleh para Nabi dan juga ulama-ulama kita. Jika diperhatikan, Islam juga berbeda
dengan agama lain yang mengambil nama agama dari nama pendiri atau nama tempat
penyebarannya.
Nama agama Islam merupakan istilah yang menunjukkan sikap dan sifat pemeluknya terhadap
Allah SWT. Nama Islam lahir bukan karena pemberian dari seseorang atau sekelompok
masyarakat, melainkan berasal dari Sang Pencipta langsung, Allah SWT.

Mengutip dari situs mui.or.id, kata Islam berasal dari kata dari “aslama”, “yuslimu”, “islaaman”
yang berarti tunduk, patuh, dan selamat. Islam berarti kepasrahan atau ketundukan secara total
kepada ajaran-ajaran Islam yang diberikan oleh Allah SWT.

Sebagai seorang Muslim, kita selalu berusaha untuk menjalankan perintah Allah SWT dan
menjauhi larangannya. Berbagai ibadah kita lakukan, meski masih belum bisa sempurna.
Namun, pernahkah kita memikirkan tentang makna Islam selama kita hidup menjadi seorang
muslim?

Sebagai seorang Muslim, tentu penting untuk mengetahui makna Islam. Dengan mengetahui dan
memahami makna agama Islam, kita juga bisa semakin mengerti bagaimana seharusnya menjadi
seorang muslim yang benar.

Pada artikel ini, berikut kami sampaikan mengenai apa pengertian Islam, dan juga apa
sebenarnya makna Islam yang seharusnya kita ketahui.

Dalam Al-Qur'an sendiri, kata Islam sebagai agama disebutkan dalam surat Al Maidah ayat 3,
yang artinya

"Pada hari ini telah Ku sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku cukupkan kepadamu
nikmat Ku, dan telah Ku ridhai Islam itu jadi agama bagimu."

Selain itu, surat Ali Imran ayat 9 juga menyebutkan agama Islam, yang artinya:

"Sesungguhnya agama di sisi Allah hanyalah Islam."

Disebutkan pula dalam surat Ali Imran ayat 85 yang artinya:


"Dan siapa saja yang mencari agama selain Islam, maka tidak akan diterima darinya, dan dia di
akhirat termasuk orang-orang yang merugi."

Sedangkan dalam hadis, Rasulullah pernah menjelaskan arti Islam. Hadis tersebut kemudian
terkenal sebagai hadis Jibril, karena saat itu, malaikat Jibril yang berubah wujudnya menjadi
seorang laki-laki datang menemui Rasulullah untuk bertanya tentang Islam dan meminta
penjelasan pada Rasulullah. Berikut hadisnya:

Dari Umar radhiyallahu ta'ala 'anhu berkata,

"Ketika kami sedang duduk-duduk bersama dengan Rasulullah SAW, tiba-tiba muncul seorang
laki-laki yang pakaiannya sangat putih, rambutnya sangat hitam, pada dirinya tidak terlihat
tanda-tanda seorang musafir, namun tidak ada satu pun di antara kami yang mengenalnya.
Hingga ia duduk di dekat Nabi SAW. Dia menempelkan lututnya ke lutut Nabi SAW dan
meletakkan telapak tangannya di atas paha Nabi.

Dia berkata: Wahai Muhammad, jelaskan padaku tentang Islam? Rasulullah SAW menjawab:
Islam adalah engkau bersyahadat bahwasannya tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali
Allah, dan Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan sholat, menunaikan zakat, berpuasa
Ramadhan, dan melaksanakan haji ke Baitullah jika engkau mampu melaksanakannya." (HR.
Muslim).

Konsep

Islam merupakan satu-satunya agama yang diturunkan oleh Allah Swt. kepada manusia melalui
para nabi/rasul-Nya mulai dari Nabi Adam a.s. hingga Nabi Muhammad saw. Inti
ajaran Islam yang dibawa oleh para nabi ini adalah satu, yaitu tauhid, yakni mengesakan Allah
atau menuhankan Allah yang Esa.

Konsep Islam dalam Al-Qur‟an dimaknai dalam dua teknik interpretasi yaitu dipahami secara
tekstual dan kontekstual. Kedua perspektif ini memiliki fokus yang berbeda, Islam dalam
pemahaman tekstual lebih terfokus pada teks apa adanya dalam pengertian sebuah keyakinan,
akidah, dan doktrin yang telah baku, melembaga, dan bersifat holistik, yang mengatur segala
aspek kehidupan manusia. Sedangkan kontekstual selain memperhatikan teks juga
mempertimbangkan unsur konteks yang melingkupi teks yang merupakan sebuah instrumen
agama dengan seperangkat doktrin yang bersifat universal dan progresif, dimaknai dalam
pengertian sesuai dengan fitrahnya sebagai agama rahmatan li al-„alamin, tidak mungkin bersifat
kaku atau statis. Oleh karena itu Islam semestinya bersifat terbuka, progresif, dan dinamis. Ayat
yang paling krusial dan menimbulkan perdebatan di kalangan kaum muslim, yaitu ayat yang
terdapat pada Q.S. Al-Ma‟idah : 3. Penggalan ayat ini menjelaskan tentang agama (din) yang
telah disempurnakan, dan Islam diakui sebagai agama (din) yang diridhai Allah. Sebut saja dua
penafsir yang mewakili kedua aliran ini, Sayyid Qutb dan Rasyid Rida. Makalah ini akan
menguraikan secara singkat mulai dari arti islam secara bahasa hingga penggunaannya di
beberapa ayat beserta pandangan beberapa tokoh dan ulama tentang makna Islam baik secara
tekstual maupun kontekstual.

Hakikat Ilmu Pengetahuan Dalam Islam

Dalam Islam, ilmu pengetahuan memiliki landasan yang kokoh melalui al-Qur'ān dan Sunnah;
bersumber dari alam fisik dan alam metafisik; diperoleh melalui indra, akal, dan hati/intuitif.
Cakupan ilmunya sangat luas, tidak hanya menyangkut persoalan-persoalan duniawi, namun juga
terkait dengan permasalahan ukhrāwi.

Banyak orang sering mengonotasikan ilmu pengetahuan dengan Barat. Namun, jika dilacak
secara historis, Islam memiliki kontribusi yang sangat besar dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk membandingkan karakter ilmiah
dari Barat dan Islam, menganalisis perkembangan ilmu pengetahuan di Islam dan menemukan
sifat ilmu dalam Islam. Ini adalah penelitian kepustakaan dengan menggunakan metode
hermeneutik dengan unsur-unsur metode berupa deskripsi, verstehen dan interpretasi. Objek
material adalah pemikiran Islam sedangkan objek formal adalah filsafat ilmu. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa ada karakteristik yang khas antara sains Barat dan Islam baik dari aspek
ontologi, epistemologi dan aksiologi. Perbedaan yang paling mencolok adalah pada ada dan
tidaknya pengakuan keberadaan Allah. Keilmuan Islam berasal dari Nabi Muhammad yang
kemudian diteruskan para sahabat dan pemikir Islam berikutnya. Adapun sifat ilmu dalam Islam
mencakup fasilitas, proses dan tujuan. Secara epistemologis hal ini bermakna bahwa Islam
menerima rasio dan rasa, serta wahyu dan intuisi, sedangkan tujuan dari ilmu adalah untuk
mengungkapkan kebenaran dalam mengejar Kebenaran Tertinggi.

2. Apa yang dimaksud dengan ilmu pengetahuan menurut anda ?

Ilmu pengetahuan yaitu usaha-usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan


meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia. Segi-segi
ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan
membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.
Dengan kata lain “Ilmu” berbeda dengan “ilmu pengetahuan”. Demikian juga “pengetahuan”
yang berbeda dengan “ilmu pengetahuan”. Istilah “pengetahuan” sangat luas maknanya. Oleh
karena itu, tambahan kata “ilmu” dapat mempersempitnya.

Ilmu adalah pengetahuan, pengetahuan yang berasaskan kenyataan dan telah disusun
dengan baik. Ilmu bukan sekadar pengetahuan (knowledge), tetapi merangkumi sekumpulan
pengetahuan berdasarkan teori-teori yang disepakati dan dapat secara sistematik diuji dengan
seperangkat metode yang diakui dalam bidang ilmu tertentu.

Pengertian secara ilmiah yang paling sering digunakan, ilmu adalah kumpulan pengetahuan
sistematis yang merupakan produk dari aktivitas penelitian dengan metode ilmiah. Pengetahuan
merupakan akuisisi terendah yang diperoleh dari rangkaian pengalaman tanpa melalui kegiatan
penelitian yang lebih intensif.

Namun, pada dasarnya ilmu dan pengetahuan itu berbeda. Perbedaan terlihat dari sifat
sistematisnya dan cara memperolehnya. Dalam perkembangannya, pengetahuan dengan ilmu
bersinonim arti, sedangkan dalam arti material keduanya mempunyai perbedaan. Segi-segi ini
dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan
membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.
Dengan kata lain “Ilmu” berbeda dengan “ilmu pengetahuan”. Demikian juga “pengetahuan”
yang berbeda dengan “ilmu pengetahuan”. Istilah “pengetahuan” sangat luas maknanya. Oleh
karena itu, tambahan kata “ilmu” dapat mempersempitnya.

Ilmu pengetahuan adalah produk dari epistemologi, dengan kata lain ilmu terbentuk dari 3
cabang filsafat yakni ontologi, epistemologi dan aksiologi, jika ketiga cabang tersebut terpenuhi
berarti sah dan diakui sebagai sebuah ilmu.

Ilmu pengetahuan ialah suatu proses pembentukan pengetahuan yang terus-menerus sampai
menjelaskan fenomena yang bersumber dari wahyu, hati dan semesta sehingga dapat diperiksa
atau dikaji secara kritis dengan tujuan untuk memahami hakikat, landasan dasar dan asal
usulnya, sehingga dapat juga memperoleh hasil yang logis.

Ilmu pengetahuan merupakan usaha yang bersifat multidimensional, sehingga dapat


didefinisikan dalam berbagai cara dan tidak baku.

Ilmu Pengetahuan dalam arti lainnya adalah suatu sistem dari berbagai pengetahuan yang
didapatkan dari hasil pemeriksaan-pemeriksaan yang dilakukan secara teliti dengan
menggunakan suatu metode tertentu.

Jadi, ilmu adalah segala proses kegiatan terhadap suatu keadaan dengan cara menggunakan alat,
prosedur, cara, metode, sehingga menghasilkan pengetahuan baru bagi manusia itu sendiri.

Ilmu merupakan penuntun kehidupan manusia yang bila mana manusia itu lari darinorma-
norma agama, beberapa pandangan bahwa ilmu itu adalah bersifat universal(menyuruh) dan ilmu
itu juga memihak kepada kebenaran. Kalau kita kaji secaramendalam bahwa ilmu itu suatu hasil
berpikir yang sistimatis, objektif dan sehinggadibuktikan secara sistimatis.
Dalam sebuah buku filsafat ilmu sebuah pengantar populer dijelaskan bahwa Sokratesadalah
juga termasuk filosof di zaman Yunani dimana ia mata para ilmuan memilikiderajat yang lebih
tinggi sebagai peletak dasar. Dengan filsafatnya terhadap ilmu pengetahuan termasuk ilmu-ilmu
sosial.Dan pada makalah ini akan disajikan beberapa poin-poin tentang hakekat
ilmu pengetahuan dalam persfektif (pandangan) Islam yang untuk menambah ilmu pengetahuan.
Daftar Pustaka

https://www.google.com/search?q=islam+adalah&oq=islam&aqs=chrome.1.69i57j0i433i512j0i4
33j46i512j0i433j69i61l2j69i60.2885j0j9&sourceid=chrome&ie=UTF-8

https://www.google.com/search?q=hakikat+ilmu+pengetahuan+dalam+islam

https://www.google.com/search?sxsrf=AOaemvJVIuGpbNcvIeERh6rpj1HcxW4Xww:16371585
36854&q=pengertian+ilmu+pengetahuan&sa=X&ved=2ahUKEwif_J3oyp_0AhXZ7HMBHU1Z
AOkQ7xYoAHoECAEQNg&biw=1536&bih=760&dpr=1.25

Anda mungkin juga menyukai