Anda di halaman 1dari 2

Nama : MS Veronika Silaban

Tkt/ Sem : IV/VII

M. Kuliah : Luka Batin dan Trauma

Laporan Verbatim

Verbatim I

Deskripsi kasus

AS (nama samaran) adalah seorang anak yang tinggal di desa Onan Runggu. Berusia 10
tahun dan duduk di kelas 5 SD. AS merupakan anak ke 4 dari 5 bersaudara, AS memiliki trauma
karena mengalami dampak gempa, pada tanggal 1 Oktober 2022. Dari percakapan yang
dilakukan Ki mengatakan bahwa pada saat gempa terjadi iya merasa takut, sering menangis,
tidak mau sendirian. Ki juga mengatakan bahwa saat terjadi gempa jam 2 pagi, Ki menangis
karena terkejut dengan peristiwa yang terjadi, melihat kakak perempuannya tertimpa baju dari
atas rak baju, Ki hanya mampu menangis dan meraba-raba agar dapat menolong kakaknya. Suara
teriakan tetangga dan seisi rumahnya membuat Ki berpikir bahwa iya akan mati di timpa rumah.

KASUS SECARA HOLISTIK


I. INFORMASI UMUM
1. Nama : AS (nama samaran)
2. Jenis kelamin : Laki-laki
3. Alamat : Onan Runggu
4. Umur : 10 tahun
5. Agama : Kristen Protestan
6. Bagaimana anda mengenalnya: Ki adalah anak yang tinggal di desa Onan Runggu dan Ko merupakan
salah satu relawan posko bencana alam yang melakukan trauma healing di desa tersebut pada hari
minggu.
7. ANAMNESA
1. Aspek Fisik
 Rapi dan bersih
 Sehat
 Kurus
2. Aspek Mental
 Takut
 Marah
 memiliki pola pikir yang tak stabil
 Mudah tersinggung
 Pendiam

3. Aspek Sosial
 Ki sering menutup diri dan tertutup kepada sekelilingnya.
 Memiliki hubungan yang baik dengan orang-orang yang ada di sekitar.

4. Aspek Spiritual
 Rajin berdoa dan membaca Alkitab
 Takut mati
 Merasa ditinggalkan Tuhan Allah kalau mengingat tentang gempa

II. SINTESIS DAN DIAGNOSIS


Setelah melakukan konseling, Ko melihat bahwa Ki sangat sedih dan memiliki trauma karena
bencana alam, yaitu gempa bumi yang menimpa keluarganya, Ki sering menangis, takut masuk kerumah
sendirian dan tidak bisa tenang jika ingin tidur. Kondisi rumah Ki memang cukup mengkhawatirkan
karena gempa bumi yang terjadi telah membuat dinding rumah retak, barang- barang dirumah berantakan.
Ketika Ki pulang dari sekolah dan menemukan keluarga tidak ada di rumah karena pergi ke kebun, Ki
akan memilih duduk di luar menunggu keluarganya pulang untuk makan siang baru Ki mau masuk ke
rumah. Oleh sebab itu Ko melihat bahwa Ki sangat membutuhkan seseorang yang ingin
mendengarkannya dan menemaninya.

III. TREATMENT PLAN


1. Mendengarkan dengan empati
2. Menerapkan metode client centered
3. Melakukan trauma healing dengan mengajak anak kembali semangat dengan menggunakan
modul pendekatan, seperti menggambar, menulis,mewarnai dan bernyanyi

Anda mungkin juga menyukai