Anda di halaman 1dari 1

ANALISIS DATA

Lutung jawa (Trachypithecus auratus) merupakan salah satu jenisi primata langka
memiliki rambut berwarna hitam dan lutung betina memiliki rambut berwana keperakan di sekitar
kelaminnya. Lutung jawa muda memiliki bulu yang berwarna oranye. Java Primate Project
(konservasi lutung) atau Javan Langur Center (JLC) telah merintis konserrvasi ini pada tahun
2004 dan mulai terfokus melakukan konservasi lutung jawa (Trachypithecus auratus) pada tahun
2011 dengan kegiatan tertentu yakni dimulai dari penelitian dan pelepas liaran lutung di kawasan
malang selatan tepatnya di pantai kondang merak. Sedikit perlu diketahui bahwa kawasan hutan
pantai kondang merak ini adalah merupakan hutan tersisa. Hutan tersisa merupakan hutan yang
statusnya berupa hutan lindung yang memiliki biodiversitas tinggi yang luasnya kurang lebih
1900 Ha yang mulai terancam oleh pembangunan yang tidak berkaitan atau tidak memperhatikan
ekologi. Kawasan ini merupakan kawasan hutan lindung terbaik di jawa. Jenis-jenis primata yang
fokus dikonservasi adalah lutung jawa dan kukang jawa.
Dalam melakukan konservasi ini, ada hal yang perlu dipehatikan untuk tetap melestarikan
kehidupannya, yakni kondisi kesehatan primata. Kesehatan primata memang perlu pantau, tapi
kebanyakan primata disini jarang sakit, hal ini dikarenakan proses rehabilitasi yang ketat sehingga
ketika dilepas liarkan mereka sudah siap dalam menghadapi lingkungan alami mereka. Untuk 1
ekor lutung menjalani masa rehabilitasi sekitar 1-2 tahun dengan pembekalan-pembekalan yang
sesuai dengan lingkungan alamiahnya.

Populasi lutung yang ada di pantai kondang merak sudah mulai banyak , terhitung mulai
tahun 2014 saat pelepas liaran pertama, ada 4 junior yang kami lepaskan dan sudah berkembang
biak. Sampai saat ini ada sekitar 33 ekor lutung yang tercatat. Lutung yang dilepaskan ini
diharapkan mampu untuk berkembang biak agar tetap melestarikan keturunannya sebagai tujuan
awal konservasi yang telah dilakukan.

Populasi lutung jawa memang semakin langka khususnya di Indonesia. Hal ini
diakibatkan oleh aktivitas manusia yang tidak bertanggung jawab dengan melakukan perburuan
liar untuk dijadikan kepentingan-kepentingan tertentu. Selain disebabkan perburuan liar,
populasi lutung juga semakin langka diakibatkan karena pengalihan fungsi lahan habitat lutung
yang menyebabkan adanya perpindahan habitat lutung yang tidak sesuai dengan habitat awalnya,
yang juga persediaan makanan yang juga tidak sesuai dengan kebutuhannya.

Anda mungkin juga menyukai