Anda di halaman 1dari 3

BAB 7

DISTRIBUSI PENDAPATAN DALAM ISLAM

A. Pengertian dan prinsip distribusi kekayaan


Distribusi pendapatan dalam islam merupakan penyaluran harta yang ada, baik dimiliki oleh
pribadi atau umum (public) kepada pihak yang berhak menerima yang ditujukan untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat sesuai dengan syariat.
Distribusi dalam ekonomi islam didasarkan pada nilai-nilai manusiawi yang sangat
mendasardanpenting, yaitu :
1. Keadilan, dalam islam merupakan pondasi yang kokoh meliputi semua ajaran dan hokum
islam.
2. Kebebasan, dalam islam memberikan implementasi terhadap adanya pengakuan dan
kepemilikan individu.
B. Sektor-Sektor Distribusi Pendapatan
1. Distribusi pendapatan sektor rumah tangga
 Shadaqah wajibah berarti bentuk-bentuk pengeluaran rumah tangga yang berkaitan
dengan instrument distribusi pendapatan berbasis kewajiban, seperti nafkah, zakat
dan warisan.
 Shadaqah nafilah (sunnah) yang berarti bentuk-bentuk pengeluaran rumah tangga
yang berkaitan dengan instrument distribusi pendapatan berbasis amalan sunat,
seperti infak, akikah dan wakaf.
 Hudud (hukuman) adalah instrument yang bersifat aksidental merupakan
konsekuensi dari berbagai tindakan, seperti kafarat, dam/diyat, dan nazar.
2. Distribusi pendapatan Negara
Dalam penggolongan sumber daya Negara harus mampu mendistribusikan sumber daya
yang ada dengan baik. Artinya, kesempatan tidak hanya diberikan kepada sector
sekolompok tertentu. Kebijakan distribusi menganut kesamaan dalam kesempatan kerja,
pemerataan kesejahteraan dan pemanfaatan lahan yang menjadi hak public pembelaan
kepentingan ekonomi untuk sekolompok miskin, menjaga keseimbangan social dan investasi
yang adil dan merata.
3. Distribusi pendapatan sector industry
Distribusi pendapatan sector terdiri dari mudharabah, masyarakat, upah maupun sewa.
Mudharabah merupakan bentuk kerja sama antara pihak pemodal (shahibul maal) dengan
pengusaha (mudharib) dengan system bagi hasil.
C. Tujuan Distribusi Pendapatan dalam Islam
1. Dakwah
2. Pendidikan
3. Sosial
4. Ekonomi
BAB 14

INFLASI PERSFEKTIF EKONOMI ISLAM

A. Pengertian dan Penyebab Inflasi


Inflasi dianggap sebagai fenomena moneter, karena terjadinya penurunan nilai unit perhitungan
moneter terhadap suatu komoditas. Inflasi adalah gejala yang menunjukkan kenaikan tingkat
harga umum yang berlangsung terus-menerus, misalnya harga barang naik menjelang lebaran
atau hari libur lainnya.
Secara umum penyebab terjadinya inflasi menurut ekonomi islam, seperti yang dikemukakan Al-
Maqrizi yaitu:
1. Natural inflation
2. Human error inflation
B. Jenis-Jenis Inflasi
1. Inflasi dapat digolongkan menurut besarnya , yaitu inflasi ringan (low inflation), inflasi
sedang (galloping inflation) dan Hyperinflation.
2. Berdasarkan sumber inflasi, yaitu inflasi tarikan permintaan dan inflasi dorongan biaya.
3. Berdasarkan asal inflasi dapat dikategorikan kepada domestic inflation dan Foreign
(imported inflation).
4. Berdasarkan harapan masyarakat, inflasi dasar juga dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu
expected inflation dan unexpected inflation.
C. Akibat Inflasi
Inflasi berakibat buruk pada perekonomian karena menimbulkan gangguan terhadap fungsi
uang. Hal ini menyebabkan uang menjadi pembayaran tertunda yang tidak adil dan alat
penyimpan kekayaan yang tidak dapat dipercaya.
1. Redistribusi pendapatan dan kekayaan
2. Distorsi harga
3. Distorsi penggunaan uang
4. Distorsi pajak
D. Hubungan Inflasi dengan Pengangguran dan Pertumbuhan Ekonomi
1. Hubungan inflasi dan pengangguran
Kurva Philip adalah kurva yang menggambarkan hubungan negative antara inflasi dan
pengangguran. Semakin tinggi tingkat inflasi, maka tingkat pengangguran semakin rendah.
Begitupun sebaliknya.
2. Hubungan pengangguran dengan pertumbuhan ekonomi
Pertumbuhan tenaga kerja yang lebih besar dibandingkan dengan ketersediaan lapangan
kerja menimbulkan pengangguran yang tinngi . Pengangguran merupakan salah satu
masalah utama dalam jangka pendek yang selalu dihadapi setiap Negara karena itu, setiap
perekonomian dan Negara pasti menghadapi masalah pengangguran, yaitu pengangguran
alamiah.
E. Solusi Iflasi Persfektif Ekonomi Islam
Husain Shahathah menawarkan beberapa solusi untuk mengatasi berbagai inflasi sebagai
berikut:
1. Reformasi terhadap system moneter yang ada sekarang dan menghubungkan antara
kuantitas uang dengan kuantitas produk.
2. Mengarahkan belanja dan melarang sikap berlebihan dalam belanja yang tidak bermanfaat.
3. Larangan menyimpan (menimbun) harta dan mendorong menginvestasikannya.
4. Meningkatkan prodksi dengan memberikan dorongan kepada masyarakat secara material
dan moral.

Anda mungkin juga menyukai