Dosen Pengampu :
Kelas E
Disusun Oleh :
Kelompok K
Secara general inflasi adalah kenaikan tingkat harga secara umum dari
barang/komoditas dan jasa selama suatu periode waktu tertentu. Inflasi dapat
dianggap sebagai fenomena moneter karena terjadinya penurunan nilai unit
penghitungan moneter terhadap suatu komoditas. Definisi inflasi oleh para ekonom
modern adalah kenaikan yang menyeluruh dari jumlah uang yang harus dibayarkan
(nilai unit penghitungan moneter) terhadap barang-barang/komoditas dan jasa.
Sebaliknya, jika yang terjadi adalah penurunan nilai unit penghitungan moneter
terhadap barang-barang/komoditas dan jasa didefinisikan sebagai deflasi. Inflasi
diukur dengan tingkat inflasi (rate of inflation) yaitu tingkat perubahan dari tingkat
harga secara umum. Persamaannya adalah sebagai berikut.
Pengangguran dan inflasi merupakan salah satu masalah yang menjadi kosen di
beberapa negara berkembang termasuk di Indonesia. Secara definisi pengangguran
adalah orang yang termasuk dalam angkatan kerja (orang yang sudah masuk dalam usia
kerja 14 sampai 64 tahun) yang sedang mencari pekerjaan, yang bekerja kurang jadi 40
jam dalam seminggu, dan seseorang yang sudah bekerja tetapi juga sedang mencari
pekerjaan yang lebih layak.
Pengangguran dan inflasi pada umumnya berjalan beriringan dan mempunyai korelasi satu
sama lain. Teori ilmu pengetahuan ketika salah satu faktor baik inflasi maupun
pengangguran tersebut ingin diturunkan dengan beberapa upaya baik dari sektor fiskal
maupun sektor moneter pasti tidak akan bisa teratasi dua masalah sekaligus yang mana
dapat di jelas dalam kurva phillips. Sebagai berikut:
B. Inflasi dalam Ekonomi Islam
Dengan mengemukakan berbagai fakta bencana kelaparan yang pernah terjadi di
Mesir, Al-Maqrizi menyatakan bahwa peristiwa inflasi merupakan sebuah fenomena alam
yang menimpa kehidupan seluruh masyarakat diseluruh dunia sejak masa dahulu hingga
sekarang. Menurutnya, Inflasi terjadi karena harga-harga secara umum mengalami
kenaikan dan berlangsung terus-menerus. Pada saat ini, persediaan barang dan jasa
mengalami kelangkaan dan konsumen, karena sangat membutuhkannya mereka
(konsumen) harus mengeluarkan lebih banyak uang untuk sejumlah barang dan jasa yang
sama. (Al-Maqrizi, 1986 :30 dikutip dalam buku Euis Amalia, 2005 : 268).
Al-Maqrizi mengungkapkan bahwa sejatinya inflasi tidak terjadi karena faktor alam saja
melainkan karena faktor kesalahan manusia. Sehingga berdasarkan faktor penyebabnya
Al-Maqrizi menegaskan bahwa inflasi terbagi menjadi (dua), yaitu faktor alamiah (Natural
inflation) dan inflasi karena kesalahan manusia (Human Error Inflation)
1. Natural Inflation
Sesuai dengan namanya, inflasi jenis ini disebabkan berbagai faktor alamiah yang tidak
bisa dihindari umat manusia. Menurut Al-Maqrizi ketika suatu bencana alam terjadi,
berbagai bahan makanan dan hasil bumi lainnya mengalami penurunan yang sangat drastis
dan terjadi kelangkaan. Di lain pihak, karena sifatnya yang sangat signifikan dalam
kehidupan, permintaan terhadap berbagai barang itu mengalami peningkatan. Harga-harga
membumbung tinggi jauh melebihi daya beli masyarakat. (Adiwarman Karim, 2014 : 425)
Al-Maqrizi mengatakan bahwa inflasi ini adalah inflasi yang diakibatkan oleh turunnya
Penawaran Agregatif (AS) atau naiknya Permintaan Agregatif (AD). (Adiwarman Karim,
2006 : 140).
Natural Inflation dapat diartikan sebagai :
a. Gangguan terhadap jumlah barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu
perekonomian (T). Misalnya T ↓ sedangkan M dan V tetap maka konsekuensinya P ↑.
b. Naiknya daya beli masyarakat secara rill. Misalnya nilai ekspor lebih besar dari pada
nilai impor, sehingga secara netto terjadi impor uang yang mengakibatkan M↓
sehingga jika V dan T tetap maka P ↑.
Maka Natural Inflation akan dapat dibedakan berdasarkan penyebabnya menjadi dua
golongan yaitu sebagai berikut :
a. Akibat uang yang masuk dari luar negeri terlalu banyak, di mana ekspor(X↑)
sedangkan impor (M↓) sehingga net export nilainya sangat besar, maka
mengakibatkan naiknya Permintaan Agregatif (AD↑). Secara Grafis halini dapat
digrafikan sebagai berikut :
b. Akibat dari turunnya tingkat produksi (AS ↓) karena terjadinya paceklik, perang,
ataupun embargo dan boycott.
2. Human Error Inflation
Selain karena faktor alam inflasi disebabkan oleh kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh
manusia. Inflasi ini dikenal dengan istilah human error inflationatau False Inflation. Hal ini
juga terdapat dalam Al-Qur’an surat Ar-Rum : 41
“Telah tampaklah kerusakan di darat dan di laut disebebabkan kearena perbuatan manusia,
Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar
mereka kembali (ke jalan yang benar).
Menurut Al-Maqrizi inflasi yang terjadi akibat kesalahan manusia antara lain :
1. Korupsi dan Administrasi yang buruk
2. Pajak yang berlebihan
3. Peningkatan sirkulasi mata uang
Astuti, P. B. (2016). Analisis kurva phillips dan hukum okun di indonesia tahun 1986-2016.
Fokus Bisnis: Media Pengkajian Manajemen dan Akuntansi, 15(1).
Juhro, S. M. (2009). Kurva Phillips dan Perubahan Struktural di Indonesia: Keberadaan, Pola
Pembentukan Ekspektasi, dan Linieritas. Bulletin of Monetary Economics and
Banking, 6(4), 41-76.
Samsul, S., Hamid, N. M., & Nasution, H. G. (2019). Sistem Pengendalian Inflasi dalam
Sistem Ekonomi Islam. Al-Azhar Journal of Islamic Economics, 1(1), 16-28.