Anda di halaman 1dari 7

RANGKUMAN EKONOMI MAKRO ISLAM

“Investasi dalam Ekonomi Makro dan Investasi dalam Ekonomi Makro Islam”

Dosen Pengampu :

Bastomi Fahri Zusak, SE., M.SEI.

Kelas E
Disusun Oleh :
Kelompok K

1. NOOR KHAIRIA RAHMAWATI (042111433093)


2. AISAWA OKTIRA RAMADHANI (042111433094)
3. AD'DIEN WIGUNA (042111433095)

PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2022
A. Pengertian Investasi

Investasi adalah suatu kegiatan menanamkan modal, baik langsung maupun tidak,
dengan harapan pada waktu nanti pemilik modal mendapatkan sejumlah keuntungan
dari hasil penanaman modal tersebut.

Pengertian Investasi menurut para ahli

1. Menurut Sutha 2000, Investasi adalah penempatan sejumlah dana dengan


harapan dapat memelihara, menaikkan nilai, atau memberikan return yang
positif
2. Menurut Webster, Investasi adalah penanaman uang dengan harapan mendapat
hasil dan nilai tambah.
B. Bentuk Bentuk Investasi

Berikut merupakan beberapa bentuk investasi yang umum bagi masyarakat Indonesia.

1. Investasi Tanah dan Properti Investasi tanah atau properti menjadi populer bisa
jadi diakibatkan karena timbulnya kelangkaan. Persediaan tanah yang tersedia
tidak akan bertambah (kecuali dilakukan proses perluasan tanah oleh
pemerintah) sedangkan populasi penduduk terus meningkat. Ini berarti
permintaan akan tanah dan properti akan lebih tinggi dari persediaannya
sehingga mengakibatkan harganya semakin tinggi. Kelemahan jenis investasi
ini adalah sifatnya yang cenderung tidak likuid dan modalnya yang mahal.
2. Investasi Pendidikan

Kesadaran akan pentingnya edukasi bagi anak menimbulkan banyaknya upaya


dari orang tua demi menjamin pendidikan terbaik. Banyak orang tua yang
mulai menjalankan investasi pendidikan bahkan jauh sejak awal sang anak
mulai bersekolah dengan harapan tercapainya biaya pendidikan yang
dibutuhkan pada saatnya nanti.

3. Investasi Saham

Jenis investasi ini dapat dilakukan secara langsung dengan melakukan trading
saham atau dapat melalui Manajer Investasi (MI) sebagai pengelola dana.
4. Investasi Mata Uang Asing/Emas

Mekanisme investasinya Anda membeli mata uang asing misalnya dolar atau
membeli emas saat harganya turun lalu kemudian menjualnya saat harganya
naik.

C. Tujuan Investasi

Investasi merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan pendapatan nasional pada
suatu negara, atau investasi merupakan variabel independen yang mampu mempengaruhi
pendapat nasional yang didapat dari beberapa variabel seperti tingkat konsumsi, pengeluaran
pemerintah, dan net ekspor. Ilmu ekonomi konvensional mempunyai pendapat bahwa secara
general tujuan investasi adalah untuk memperoleh pendapatan bunga bagi mereka yang
memiliki cukup modal untuk melakukan investasi. Namun, investasi yang mengharapkan
pendapatan bunga adalah hal yang dilarang keras dalam islam, tetapi dalam islam sumber
pendapatan investasi adalah antara lain dari bagi hasil antara shahibul maal (pihak memiliki
modal) dan mudharib (pengelola usaha).

Dasar Hukum Larangan Investasi dengan Pendapatan Bunga

Tahap 1 Ar – Ruum Ayat 39 Dalam ayat menjelaskan sesungguhnya


riba tidak akan menghasilkan pahala di
sisi Allah.

Tahap 2 An – Nisa Ayat 161 Mulai menggambarkan hukuman dari


pelaku riba yakni orang yahudi, yang
sebelumnya telah dilarang. Namun, tetap
dijalankan.

Tahap 3 Al – Imron Ayat 130 Pada ayat ini pengharaman pada riba
sangat jelas, karena riba terjadi pada
hutang yang berlipat–lipat ganda dari
hutang asalnya.

Tahap 4 Al – Baqarah Ayat 279 Pada tahapan keempat ini, pengharaman


pada riba secara jelas (Qoth’iy) yang mana
dalam Al-Qur’an tidak membedakan
antara riba yang sedikit atau banyak.

Ajaran Islam juga mendorong setiap individu atau kelompok untuk melakukan
investasi, hal ini didukung dengan landasan ajaran islam yang mewajibkan untuk membayar
zakat bagi orang yang memiliki aset yang tidak produktif (idle asset), sebaliknya aset yang
dikelola secara produktif tidak dikenakan kewajiban zakat. Zakat baru akan dipungut dari
hasil yang telah diperoleh melalui investasi tersebut.

Tujuan Investasi Prespektif Makro Islam

● Konstruksi Investasi dapat mempengaruhi pendapatan nasional.


Salah satunya efeknya adalah meningkatnya kegiatan
pembangunan sarana maupun prasarana, yang dapat
memberikan manfaat berupa semakin banyaknya aset
produktif yang timbul.

● Rehabilitasi Langkah investasi dapat membantu memulihkan


keadaan aktivitas ekonomi yang ada dalam suatu
negara. Yang berdampak pada ber pengaruhnya
pendapatan Nasional.

● Ekspansi Investasi dapat peningkatan dan perluasan tingkat


kegiatan ekonomi, ditandai dengan peningkatan
produksi dan pemanfaatan sumber daya.
D. Aturan Investasi

Aktivitas investasi yang berpengaruh terhadap pendapatan nasional diranah negara


juga harus sesuai dengan nilai – nilai sharia terdapat aturan – aturan tertentu yang sesuai
dengan Al – Qur’an dan Hadits. Karena aktivitas investasi dapat berjalan dengan
prinsip-prinsip ekonomi islam yang diantaranya tetap memperhatikan distribusi kekayaan
yang merata.

Aturan Investasi

Investasi aset yang tidak produktif diwajibkan


● Sangksi Investasi
membayar berupa zakat.

Tindakan yang bersifat untung-untungan atau


● No Speculation
tindakan membeli atau menjual sesuatu yang
mungkin mendatangkan untung besar.

Aktivitas investasi tidak boleh menjual belikan


● Tidak ada Pendapatan Bunga
uang sebagai alat tukar.

Tidak boleh menginvestasikan modal pada


● Investasi pada sasaran yang
sektor yang dilarang oleh islam.
tidak diharamkan

E. Jenis-jenis Investasi

Secara umum, investasi dibagi atas empat kelompok yaitu :

1. Public and Private (Pemerintah dan swasta)

Investasi pemerintah adalah investasi yang segala kewenangannya dipegang


oleh pemerintah dan bertujuan untuk kebutuhan negara. Sedangkan, investasi swasta
adalah investasi yang dilakukan oleh perseorangan, lembaga, atau perusahaan non
pemerintahan dimana segala kewenangannya dipegang oleh dirinya sendiri tanpa
campur tangan pemerintah.
2. Domestic and Foreign (Dalam negeri dan luar negeri)

Investasi dalam negeri adalah investasi yang ditanamkan dan dikelola di dalam
negeri. Investasi ini bisa dikelola oleh pemerintah maupun swasta. Sama halnya
dengan investasi dalam negeri, investasi luar negeri juga bisa dikelola pemerintah
maupun swasta tetapi penanaman dana investasi berada di luar negeri. Investasi luar
negeri adalah bisnis menjanjikan karena profit laba tergantung perkembangan negara
tersebut. Jadi, jika kita menanamkan dana investasi di negara maju maka laba kita
juga akan sangat meningkat.

3. Gross and Net (Bruto dan neto)

Investasi bruto adalah total seluruh investasi yang diadakan atau yang
dilaksanakan pada suatu ketika. Dengan demikian, investasi bruto dapat bernilai
positif maupun nol (yakni ada tidaknya investasi sama sekali), tetapi tidak akan
bernilai negatif. Investasi neto adalah selisih antara investasi bruto dengan
penyusutan. Apabila misalnya investasi bruto tahun ini adalah Rp. 25 juta, sedangkan
penyusutan yang terjadi selama tahun yang lalu adalah sebesar Rp. 10 juta, itu berarti
investasi neto tahun ini adalah sebesar Rp. 15 juta.

4. Autonomous and Induced (Otonom dan terimbas)

Autonomous investment (investasi otonom) adalah investasi yang besar


kecilnya tidak dipengaruhi oleh pendapatan nasional, tetapi dapat bergeser ke atas
atau ke bawah karena adanya perubahan-perubahan faktor-faktor diluar pendapatan.
Induced investment (investasi terimbas) ini sangat dipengaruhi oleh tingkat
pendapatan nasional (GDP). Dalam kata-kata Scott dan Nigro, “Investment, when it
occurs in response to increases in consumer demand stimulated by rising income, is
called induced investment.”

Sedangkan, jika dilihat dari hubungannya dengan GDP, maka investasi dibagi menjadi dua
yaitu :

1. Autonomous investment (investasi otonom).

Investasi otonom adalah variabel eksogen. Jadi, I0 ≠ f(Y)


2. Induced investment (investasi terimbas)

Investasi terimbas adalah variabel endogen. Jadi, I1 = f(Y)

Rumus Investasi Terimbas

•I = f(r, zA, zp, µ)

§I = investasi

§r = tingkat keuntungan yang diharapkan


Π
=1

§zA = tarif zakat atas aset yang tidak produktif

§zp = tarif zakat atas laba

§ m = pengeluaran selain zA A.

Anda mungkin juga menyukai