“Investasi dalam Ekonomi Makro dan Investasi dalam Ekonomi Makro Islam”
Dosen Pengampu :
Kelas E
Disusun Oleh :
Kelompok K
Investasi adalah suatu kegiatan menanamkan modal, baik langsung maupun tidak,
dengan harapan pada waktu nanti pemilik modal mendapatkan sejumlah keuntungan
dari hasil penanaman modal tersebut.
Berikut merupakan beberapa bentuk investasi yang umum bagi masyarakat Indonesia.
1. Investasi Tanah dan Properti Investasi tanah atau properti menjadi populer bisa
jadi diakibatkan karena timbulnya kelangkaan. Persediaan tanah yang tersedia
tidak akan bertambah (kecuali dilakukan proses perluasan tanah oleh
pemerintah) sedangkan populasi penduduk terus meningkat. Ini berarti
permintaan akan tanah dan properti akan lebih tinggi dari persediaannya
sehingga mengakibatkan harganya semakin tinggi. Kelemahan jenis investasi
ini adalah sifatnya yang cenderung tidak likuid dan modalnya yang mahal.
2. Investasi Pendidikan
3. Investasi Saham
Jenis investasi ini dapat dilakukan secara langsung dengan melakukan trading
saham atau dapat melalui Manajer Investasi (MI) sebagai pengelola dana.
4. Investasi Mata Uang Asing/Emas
Mekanisme investasinya Anda membeli mata uang asing misalnya dolar atau
membeli emas saat harganya turun lalu kemudian menjualnya saat harganya
naik.
C. Tujuan Investasi
Investasi merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan pendapatan nasional pada
suatu negara, atau investasi merupakan variabel independen yang mampu mempengaruhi
pendapat nasional yang didapat dari beberapa variabel seperti tingkat konsumsi, pengeluaran
pemerintah, dan net ekspor. Ilmu ekonomi konvensional mempunyai pendapat bahwa secara
general tujuan investasi adalah untuk memperoleh pendapatan bunga bagi mereka yang
memiliki cukup modal untuk melakukan investasi. Namun, investasi yang mengharapkan
pendapatan bunga adalah hal yang dilarang keras dalam islam, tetapi dalam islam sumber
pendapatan investasi adalah antara lain dari bagi hasil antara shahibul maal (pihak memiliki
modal) dan mudharib (pengelola usaha).
Tahap 3 Al – Imron Ayat 130 Pada ayat ini pengharaman pada riba
sangat jelas, karena riba terjadi pada
hutang yang berlipat–lipat ganda dari
hutang asalnya.
Ajaran Islam juga mendorong setiap individu atau kelompok untuk melakukan
investasi, hal ini didukung dengan landasan ajaran islam yang mewajibkan untuk membayar
zakat bagi orang yang memiliki aset yang tidak produktif (idle asset), sebaliknya aset yang
dikelola secara produktif tidak dikenakan kewajiban zakat. Zakat baru akan dipungut dari
hasil yang telah diperoleh melalui investasi tersebut.
Aturan Investasi
E. Jenis-jenis Investasi
Investasi dalam negeri adalah investasi yang ditanamkan dan dikelola di dalam
negeri. Investasi ini bisa dikelola oleh pemerintah maupun swasta. Sama halnya
dengan investasi dalam negeri, investasi luar negeri juga bisa dikelola pemerintah
maupun swasta tetapi penanaman dana investasi berada di luar negeri. Investasi luar
negeri adalah bisnis menjanjikan karena profit laba tergantung perkembangan negara
tersebut. Jadi, jika kita menanamkan dana investasi di negara maju maka laba kita
juga akan sangat meningkat.
Investasi bruto adalah total seluruh investasi yang diadakan atau yang
dilaksanakan pada suatu ketika. Dengan demikian, investasi bruto dapat bernilai
positif maupun nol (yakni ada tidaknya investasi sama sekali), tetapi tidak akan
bernilai negatif. Investasi neto adalah selisih antara investasi bruto dengan
penyusutan. Apabila misalnya investasi bruto tahun ini adalah Rp. 25 juta, sedangkan
penyusutan yang terjadi selama tahun yang lalu adalah sebesar Rp. 10 juta, itu berarti
investasi neto tahun ini adalah sebesar Rp. 15 juta.
Sedangkan, jika dilihat dari hubungannya dengan GDP, maka investasi dibagi menjadi dua
yaitu :
§I = investasi
§ m = pengeluaran selain zA A.