Laporan Praktikum Mikrobiologi
Laporan Praktikum Mikrobiologi
Disusun :
Mawa Rizqi ( 211016031 )
Disusun :
Mawa Rizqi ( 211016031 )
Menyetujui
Dosen Pengampuh Dosen Pembimbing
Lapangan
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya yang telah
memberikan nikmat sehat , iman dan jasmani , penulis dapat menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul " MOL (Mikroorganisme Lokal) Pada Sapi " dengan tepat waktu.
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Mikrobiologi. Selain itu, makalah
ini bertujuan untuk mengetahui MOL (Mikroorganisme Lokal) pada Sapi. bagi para
pembaca dan juga penulis.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan
kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………………………………………………….ii
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………………………………………....iii
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………………………....iv
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………………………v
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………………………………..1
A. Latar Belakang……………………………………………………………………………………………1
B. Tujuan Pratikum…………………………………………………………………………………………1
C. Kegunaan Pratikum…………………………………………………………………………………….2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA……………………………………………………………………………………3
A. Pengertian Mikroorganisme Lokal ( MOL )………………………………………………….3
B. Jenis-Jenis Mikroorganisme Lokal ( MOL )…………………………………………………..3
BAB III MATERI DAN METODE PRATIKUM…………………………………………………………….4
A. Lokasi Praktikum………………………………………………………………………………………..4
B. Materi Praktikum……………………………………………………………………………………….4
C. Metode Praktikum……………………………………………………………………………………..4
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN…………………………………………………………………………6
A. Pembuatan MOL dengan isi Rumen Sapi………………………………….…………….…..6
B. Tahapan pembuatan MOL dari isi ( RUMEN SAPI )….……………………..………….7
C. Hasil pengamatan dari proses fermentasi MOL (RUMEN SAPI )…..……………..8
BAB V PENUTUP……………………………………………………………………………………………………9
A. Kesimpulan…………………………………………………………………………………………………9
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………………………….10
LAMPIRAN………………………………………………………………………………………………………….11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Praktikum
Untuk mengetahui potensi MOL dari isi Rumen Sapi di fermentasi selama
seminggu atau selesai sampai keadaan isi rumen sapi menjadi cair dan tidak
padat.
C. Kegunaan Praktikum
1. Bagi Peneliti
Untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan tentang Mikroorganisme Lokal
( MOL ) dari isi rumen sapi.
A. Lokasi Praktikum
B. Materi Praktikum
Rumen sapi merupakan cairan yang berasal dari dalam tubuh sapi. Bagian
ini masih jarang dimanfaatkan oleh rumah potong hewan sehingga lebih sering
berakhir sebagai limbah. Padahal, rumen sapi mengandung bahan organik yang
masih bisa diolah menjadi starter pupuk organik. Rumen merupakan bagian dari
ternak ruminansia, seperti sapi, kambing, kerbau, dan domba. Di dalam rumen
terdapat bahan pakan yang dikonsumsi oleh ternak, misalnya rumput,
leguminosa, dan bahan pakan lainnya. Pakan yang masuk ke rumen akan
mengalami proses fermentasi oleh mikroorganisme, seperti bakteri, protozoa,
yeast, dan fungi.
Jumlah rumen di dalam tubuh sapi terbilang cukup besar. Oleh karena itu, jumlah
rumen yang dihasilkan di rumah potong hewan yang bisa memotong hingga
puluhan sapi setiap harinya cukup besar. Jika rumen tersebut tidak diolah
kembali, bagian tersebut akan menjadi limbah berbahaya yang bisa mencemari
lingkungan.
Selama ini, isi rumen sapi dari rumah pemotongan hewan sering digunakan
sebagai pakan ternak yang kaya akan protein. Sementara itu, cairan yang
dihasilkan di dalam rumen mengandung protein, vitamin, mineral, dan lain-lain.
Kandungan tersebut sangat berpotensi untuk dimanfatkan menjadi starter.
Starter tersebut berguna untuk mempercepat proses pengomposan sehingga
waktu yang dibutuhkan menjadi lebih singkat, sebagai pupuk cair tanaman,
mempercepat proses fermentasi jerami pakan ternak, dan sebagai bibit bakteri
atau bioaktivator. Cara pembuatannya sangat mudah dan bisa dilakukan sendiri,
simak ulasan berikut ini.
C. Metode Praktikum
3.3.1 Alat
A. Ember
B. Plastik Bening
C. Jerigen
D. Kayu Pengaduk
E. Tali Rapia
3.3.2. Bahan
A. Isi Rumen Sapi sebanyak 20 kg
B. Air Kelapa 10 L
C. Molases/Gula 2 kg
D. Air Cucian Beras 5 L
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pembuatan MOL disebabkan adanya aktifitas bakteri yang ada di dalam MOL.
(Hadi, 2019) menyatakan bahwa pada proses pembuatan MOL, pembentukan
gas dihasilkan dari adanya konsumsi oksigen oleh mikroba dalam proses
fermentasi atau respirasi. Mikroba tersebut melakukan respirasi secara aerob
maupun anaerob, dan gas yang dihasilkan adalah CO2. CO2 yang terlepas di
dalam bahan MOL akan membentuk senyawa H2CO3 yang mudah sekali
terlepas ikatannya dan menjadi ion H+ dan HCO3-. Ion H+ tersebut akan
menentukan keasaman yang dihasilakan dari MOL (Suhastyo et al., 2013).
Warna yang dihasilkan dari pembuatan MOL adalah coklat tua. Hal tersebut
menunjukkan bahan-bahan organik sumber makanan bagi mikroba sudah
didekomposisi. Perubahan warna pada proses pembuatan MOL terjadi sebagai
akibat dari perombakan bahan-bahan organik sebagai akibat dari aktifitas
mikroba yang ada di dalam larutan MOL (Susanto, 2002). Bakteri melakukan
pemecahan senyawa karbohidrat kompleks menjadi lebih sederhana dalam
bentuk asam organik, alkohol, karbondioksida dan air (Arief et al., 2011).
Pada penelitian ini menghasilkan pH 4, yang dapat diartikan bahwa di dalam
larutan MOL tersebut terjadi proses perkembangbiakan bakteri. (Suhastyo et al.,
2013) mengungkapkan bahwa penyebab rendahnya pH pada larutan MOL
diakibatkan oleh aktifitas bakteri yang merombak karbohidrat secara anaerobik
menjadi berbagai maacam asam organik yaitu asam laktat, piruvat, dan asetat.
Ditambahkan oleh (Nuraini et al., 2014) bahwa dalam proses fermentasi, bentuk
kompleks karbohidrat akan diuraikan menjadi menjadi senyawa yang sederhana
seperti sukrosa, manosa, dan dektrosa yang dimaanfaatkan sebagai sumber
energi oleh bakteri asam laktat, sehingga menghasilkan produk senyawa yang
mempunyai sifat asam seperti asam laktat yang bersifat mudah terbang atau
volatile yang mengakibatkan kondisi asam, sehingga larutan MOL mempunyai
pH rendah.
Bau masam yang dihasilkan dari penelitian menunjukkan berhasilnya proses
pembuatan MOL. Bau masam terbentuk dari proses dekomposisi karbohidrat
sumber energi bagi bakteri dan diubah menjadi senyawa-senyawa asam. Bakteri
menggunakan karbohidrat sebagai sumber energi untuk kelangsungan hidupnya.
Karbohidrat diubah menjadi bentuk yang lebih sederhana dan menghasilkan
produk asam laktat yang bersifat volatile (Nuraini et al., 2014).
A. Kesimpulan
Arief, R. W., Irawati, I., & Yusmasari. (2011). Penurunan kadar asam fitaT tepung
jagung selama proses fermentasi menggunakan ragi tape. Seminar Nasional
Serealia, 590–597.
Hadi, R. A. (2019). Pemanfaatan Mol (Mikroorganisme Lokal) dari materi yang
tersedia di sekitar lingkungan. Agroscience, 9(1), 93–104.
Hudha, I. M., Dewi, K. R., Wisnu, V. P., & Izatul, I. M. (2020). Pemanfaatan limbah isi
rumen sapi sebagai mikroorganisme okal (Mol). Jurnal ATMOSPHERE, 1(1), 30–
36.
Imam, S., Suryadi, U., & Hertamawati, R. T. (2020). Pemanfaatan limbah penyulingan
serei wangi terfermentasi sebagai serat pakan komplet sapi potong di kelompok
peternak “Pokmas Harapan” desa Kemuning Lor, Jember. Prosiding Seminar
Nasional Hasil Pengabdian Masyarakat, 211–217.
Khasanah, H., Purnamasari, L., & Kusbianto, D. E. (2019). Pemanfaatan MOL
(Mikroorganisme Lokal) sebagai substitusi biostarter EM4 untuk meningkatkan
kualitas nutrisi pakan fermentasi berbasis tongkol dan tumpi jagung. Prosiding
Seminar Nasional Teknologi Peternakan Dan Veteriner, 345–352.
LAMPIRAN
No. Halaman
1. Foto Pembuatan MOL dengan isi Rumen Sapi……………………....12
2. Tabel dan Foto Hasil Pembuatan MOL……………………………..…13