Anda di halaman 1dari 60

DASAR DASAR

METODE PENELITIAN
KUANTITATIF
Agus Samsono, M.E.I
0813 88 02 02 07
Gabungan
(Mixed Kuantitatif
Method)
METODE
PENELITIAN

Kualitatif
Metode penelitian kuantitatif Menurut Sugiyono
yaitu metode penelitian yang berlandaskan
terhadap filsafat positivisme, digunakan dalam
meneliti terhadap sample dan pupulasi
penelitian, tehnik pengambilan sample umunya
dilakukan dengan acak atau random sampling,
sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan
cara memanfaatkan instrumen penelitian yang
dipakai, analisis data yang digunakan bersifat
kuantitatif/bisa diukur dengan tujuan untuk
menguji hipotesis yang ditetapkan sebelumnya.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD, Bandung: Alfabeta, 2009
hal. 8.

Filsafat positivisme memandang realitas/gejala/fenomena itu


diklasifikasikan, relative tetap, konkrit, teramati, terukur, dan hubungan
gejala bersifat sebab akibat.
Filsafat positivism Muncul Abad 19

Penelitian Kualitatif tahun 1990


(Suharsimi Arikunto, Prosedeur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, hal
. 20)
Kebenaran kuantitatif :
1.Terbuka untuk verifikasi (open tested)
2.Bebas dari nilai dan tafsir (value free).
3.Objektif
4.Terukur (observable)
5.Data skor kuantitatif
6.Saintifik – generalisasi hukum
PROSES PENELITIAN KUANTITATIF

PENGUJIAN
INSTRUMEN

Variabel POPULASI PENGEMBANGAN


Penelitian & SAMPEL INSTRUMEN

RUMUSAN LANDASAN KERANGKA PERUMUSAN PENGUMPULAN ANALISIS


MASALAH TEORI BERFIKIR HIPOTESIS DATA DATA

KESIMPULAN
DAN SARAN
Menjelasan Variabel
Variabel Yang Diteliti

Menjelaskan
Pertautan/hubungan Kerangka Dibuat Bentuk
antar variable dan
Diagram
teori yang
mendasari Berfikir

Jenis Hubungan
Variabel
(Positif-Negatif,
simetris, kausal,
interaktif)
Contoh Kerangka
Berfikir 1
RESPON MASYARAKAT TERHADAP KEGIATAN KAFILAH DAKWAH
MAHASISWA STID MOHAMMAD NATSIR
DI DESA NISAKARANG KECAMATAN KELUBAGOLIT KABUPOATEN
FLORES TIMUR NTT

SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah Dan Komunikasi
Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Penyiaran
Islam ( S.Sos. )

Oleh :
Heriyanto Laba
NPM : 140151631
NIMKO : 4775010114020

JURUSAN KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN KOMUNIKASI
SEKOLAH TINGGI ILMU DAKWAH MOHAMMAD NATSIR JAKARTA
Contoh Kerangka
Berfikir 2
Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran merupakan uraian tentang bagaimana penelitian
mengalirkan jalan pikiran secara logis dalam rangka memecahkan
masalah, sebaiknya dalam kerangka pemikiran ini ada suatu teori yang
membantu menjawab permasalahan, untuk itu sebagai bahan rujukan
dalam penulisan selanjutnya maka perlu dikemukakan teori-teori dalam
penelitian ini penelitian menggunakan satu teori yaitu teori SOR.
Dalam proses dakwah respon terjadi pada mad’u dimana dakwah yang
disampaikan oleh da’i akan akan diperhatikan oleh mad’u selanjutnya
akan diberi pengertian dan penerimaan yang menimbulkan reaksi yang
bermacam-macam berupa perubahan sikap. Reaksi yang terjadi pada
Mad’u inilah yang disebut respon, Respon dapat bersifat positif atau
negatif sesuai dengan teori SOR yang telah peneliti jelaskan diatas.
Adapaun kerangka pemikiran pada penelitian dapat kita lihat pada bagan
sebagai berikut :
Kafilah Dakwah Mad’u

Respon
1. Afektif
2. Kognitif
3. Konatif
Analisis Pengaruh Game Online Terhadap Rusaknya Akhlak
Remaja Muslim (Studi pengunjung di warne Light. Net kel. Pal
Meriam)

SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah Dan Komunikasi
Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Penyiaran
Islam ( S.Sos. )

Oleh :
Abdul Haris

PRODI KOMUNIKASI PENYIARAN ISLAM


SEKOLAH TINGGI ILMU DAKWAH MOHAMMAD NATSIR JAKARTA
Kerangka Berfikir
Game online adalah salah satu tantangan dakwah yang harus di waspadai dan
salah satu penyebab ummat Islam menjadi jauh, minder, takut dan bahkan
memusuhi agama sendiri, maka dari itu penting bagi orang tua, dan pendidik
untuk mengatasi masalah yang pada hari ini sudah tidak asing lagi bagi kita
semua. Game online adalah salah satu senjata orang kafir untuk memusuhi
Islam, karena dengan game online membuat kita menjadi bingung
membedakan antara yang benar dan yang salah.
Dengan adanya game online di tengah-tengah komunitas Islam terutama para
remaja sebagai generasi penerus, hal ini bisa mengakibatkan kerusakan
akhlak baik itu kepada Allah dan kepada sesama makhluk, tidak hanya itu
game online juga bisa melemahkan akidah dan keimanan sehingga kita
menjadi orang yang tersesat dari jalan Allah.
Dengan demikian apabila aktifitas bermain game online semakin meningkat
dan lebih parahnya game online dijadikan sebagai sebuah kebutuhan maka
akan membuat kehancuran bagi kaum Muslimin, kehancuran dikarnakan umat
Islam mulai jauh dari nilai agama dan mulai memakai gaya hidup dari agama
selain Allah yang itu semua selalu di suntikan melalui game online.
Dari uraian di atas dapat dibuat kerangka berfikir sebagai berikut :
Akhlak/Variabel Dependen (Y)

• Menghabiskan waktu untuk yang tidak

bermanfaat
Game Online/Variabel Independen
(X) • Menghabiskan uang untuk yang tidak

bermanfaat (boros)
• Waktu bermain game online
• Menurunkan minat belajar

• Permainan yang digemari • Membangkang kepada kedua orang tua

• Perselisihan antar teman

• Terbiasa dengan tindakan kriminalitas

• Berjudi
A. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan kerangka teori yang telah dikemukakan di atas, maka

dapat dipahami dengan jelas betapa pentingnya dakwah, terutama bagi

karyawan di lingkungan perusahaan. Karena kebanyakan waktu mereka

dihabiskan untuk bekerja di perusahaan tersebut.

Di perusahaan Telkom Indonesia terdapat Majelis Ta’lim Telkom

Group (MTTG) yang bertugas mengkoordinasi kegiatan dakwah Islam di

perusahaan Telkom group. Salah satu kegiatan dakwah yang rutin dilaksanakan

setiap hari yaitu kajian Zuhur di Masjid Al-Istiqomah Telkom Landmark

Tower. Kegiatan ini membantu para karyawan untuk mempelajari agama Islam

dengan mudah. Karena kajian Zuhur ini dilaksanakan saat jam istirahat kerja,

maka hal tersebut tidak menyita jam kerja para karyawan.

Di dalam kajian Zuhur sendiri terdapat para da’i yang siap


maka hal tersebut tidak menyita jam kerja para karyawan.

Di dalam kajian Zuhur sendiri terdapat para da’i yang siap

menyampaikan ilmunya kepada para karyawan. Selain itu materi kajian dan

media atau sarana juga telah tersedia untuk para karyawan yang ingin mengikuti

kajian Zuhur tersebut. Para pengurus yang mengkoordinir kajian Zuhur telah

mempersiapkan berbagai sarana yang menunjang terlaksananya kajian Zuhur.

Dari kegiatan kajian Zuhur yang dilaksanakan di Masjid Al-Istiqomah

apabila para jamaah mengimplementasikan apa yang disampaikan oleh para

penceramah terutama materi akhlak, maka akan menjadi pribadi yang berakhlak

mulia dan sebaliknya apabila ilmu yang mereka dapat tidak diamalkan atau

bahkan di abaikan maka akan menjadikan pribadi dengan akhlak tercela.


Variabel Penelitian
PROSES PENELITIAN KUANTITATIF

PENGUJIAN
INSTRUMEN

Variabel POPULASI PENGEMBANGAN


Penelitian & SAMPEL INSTRUMEN

RUMUSAN LANDASAN KERANGKA PERUMUSAN PENGUMPULAN ANALISIS


MASALAH TEORI BERFIKIR HIPOTESIS DATA DATA

KESIMPULAN
DAN SARAN
Data adalah bentuk jamak
dari datum yang berarti
“banyak” Data
merupakankumpulan fakta,
keterangan, atau angka-
angka, yang dapat digunakan
sebagai dasar untuk
mengambil kesimpulan (Budi
Susetyo, Statistika untuk analisis data
penelitian)
Moh.Nazir, Metode Penelitian hal. 130
Berdasarkan
Skore / Sifat Angka
Data diskrit adalah data yang
angka-angkanya memiliki
kemungkinan nilai terbatas dan
antara satu angka dengan
angka yang lain jelas terpisah
tidak dalam bentuk pecahan.
Contohnya adalah banyak
mahasiswa di kelas. Tidak
mungkin ada 29,5 mahasiswa
di kelas

Data kontinun adalah data


yang angka-angkanya
memiliki kemungkinan nilai
tidak terbatas dalam kisaran
tertentu, dalam bentuk
pecahan saling menyambung.
Contohnya usia dapat
dinyatakan 22,2 tahun

Moh.Nazir, Metode Penelitian hal. 130


Setiap kategori dari objek diberikan symbol untuk keperluan identifikasi (dalam bentuk huruf/angka),
namun tidak menunjukkan makna, tingkatan atau besaran tertentu. Contoh :
1 : Mahasiswa
2 : Mahasiswi

1. PKS 2. Gerindra 3. PAN 4. PBB

Memiliki nama (atribut), juga memiliki peringkat atau urutan. Angka yang diberikan mengandung
tingkatan.
Fungsi :
1. Sebagai lambang untuk membedakan
2. Mengisyaratkan peringkat / rank
Contoh :
1. Sangat 2. setuju 3. ragu-ragu, 4. tidak setuju 5. Sangat tidak setuju.

Mempunyai sifat-sifat ukuran ordinal dan ditambah satu sifat lain, yakni jarak yang sama pada
pengukuran dan tidak memberikan ket absolut atau titik nol bukan titik mutlak.
1. Sebagai lambang untuk membedakan
2. Mengisyaratkan peringkat
3. Menunjukkan jarak interval yang tetap
Misalnya tentang nilai ujian 6 orang mahasiswa, yakni:
A, B, C, D, E dan F diukur dengan ukuran interval pada skala prestasi dengan ukuran 1, 2, 3, 4, 5 dan
6, maka dapat dikatakan bahwa beda prestasi antara mahasiswa C dan A adalah 3 – 1 = 2. Tapi tidak
berarti prestasi C 3 kali lipat prestasi A,

Mencakup semua ukuran dan menerangkan sifat absolut, mempunyai titik nol, skala menunjukkan
nilai sebenarnya pada objek.
Fubgsi :
1. Sebagai lambang untuk membedakan
2. Mengisyaratkan peringkat
3. Menunjukkan jarak interval yang tetap dan memiliki nol mutlak

Contoh berat bayi A=1 Kg, B=3 Kg, C=4 Kg D=5 Kg


Ukuran rasionya adalah berat bayi C 4 kali berat bayi A (4:1), Berat Bayi D 5x berat bayi A (5:1),
berat bayi C 4/3 kali berat bayi B (4:3)

Moh.Nazir, Metode Penelitian hal. 130


Rasio
Interval
Ordinal
Nominal
Darimana Kuesioner disusun ?

Variabel Indikator Kuesioner

Skala
SKALA LIKERT

SKALA SKALA
RATING SCALE
PENGUKURAN GUTTMAN

SEMANTIC
DEFFERENSIAL
1. SKALA LIKERT
Skala Likert digunakan untuk
mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atau sekelompok
orang tentang fenomena sosial
Ciri :
Mempunyai gradasi dari sangat positif sampai
sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata
a. Sangat Setuju antara lain :
a. Selalu
b. Setuju b. Sering
c. Ragu-ragu c. Kadang-kadang
d. Setuju d. Jarang
e. Sangat Tidak Setuju e. Tidak Pernah

a. Sangat Positif a. Sangat baik


b. Positif b. Baik
c. Negatif c. Tidak baik
d. Sangat Negatif d. Sangat Tidak baik
Pemberian skor

NO JAWABAN SKORE

1 Sangat Setuju/Selalu/sangat positif/sangat sering 5

2 Setuju/sering/positif 4

3 Ragu-ragu/kadang-kadang/netral 3

4 Tidak Setuju/hamper tidak pernah/negatif 2

5 Sangat tidak setuju/tidak pernah 1


Bentuk Jawaban
Bentuk Jawaban Cheklist

N Pertanyaan
O
S S RG TS ST
S S
1 Pembinaan pesantren mahasiswi berdurasi 4 semester V
atau 2 tahun

2 Pembinaan pesantren mahasiswi berdurasi lebih dari 4


semester
3
4
5
6
7
8
9
Pertanyaan
Pilihan Ganda
1. Saya mendapatkan pemahaman ilmu agama atas kehadiran
kafilah dakwah Mahasiswa STID Mohammad Natsir
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Tidak setuju
d. Sangat tidak setuju
2. Wawasan saya tentang agama islam menjadi bertambah
dengan mendengarkan ceramah agama yang disampaikan
oleh mahasiswa kafilah dakwah mahasiswa STID Mohammad
Natsir
• Sangat setuju
• Setuju
• Tidak setuju
• Sangat tidak setuju
2. Skala Guttman
Skala ini akan didapatkan jawaban
yang tegas, yaitu “ya-tidak’’, “benar-
salah”, Pernah-Tidak pernah”, “positif
negatif”, dll

Skala yang didapat adalah interval


atau rasio dikotomi (dua alternatif)
Pemberian skor

NO JAWABAN SKORE

1 Setuju/positif/pernah 1

2 Tidak Setuju/Negatif/tidak pernah 0


3. Semantic Defferensial
Skala ini yang ditemukan oleh Osgood ini untuk mengukur sikap dalam bentuk
checklist tapi dlam satu garis kontinum yang jawabannya sangat positifnya terletak
di bagian kanan garis, dan jawaban yang sangat negatif terletak di bagian kiri garis,
atau sebaliknya
Contoh:
Beri Nilai Gaya Kepemimpinan Presiden Anda

Bersahabat 5 4 3 2 1 Tidak Bersahabat


Tepat Janji 5 4 3 2 1 Lupa Janji
Bersaudara 5 4 3 2 1 Memusuhi
Memberi Pujian 5 4 3 2 1 Mencela
Mempercayai 5 4 3 2 1 Mendominasi
4 Rating Scale (Skala Rating)
Dengan skala rating data mentah yang
diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan
dalam pengertian kuantitatif.

Contoh :
Seberapa baik tata ruang tempat anda
tinggal”?
4 Bila tata ruang itu sangat baik
3 Bila tata ruang itu cukup baik
2 Bila tata ruang itu kurang baik
1 Bila tata ruang itu sangat tidak baik
Menggunakan skala likert,mempunyai gradasi dari tingkat sangat positif
sampai sangat negatif, dalam bentuk kata-kata. Dalam penelitian ini
penskalaan dibuat dalam lima kategori.

Jawaban Bobot/Skor
SS = Sangat Setuju 5

S = Setuju 4

R = Ragu-ragu 3

TS = Tidak Setuju 2

STS = Sangat Tidak Setuju 1


Hipotesis
• Hipotesis adalah kesimpulan atau jawaban
sementara terhadap masalah penelitian, yang
kebenarannya akan dibuktikan dengan data
empiris. (Hendri Tanjung dan Abrista Devi, Metodologi Penelitian Ekonomi Islam,
Bekasi: Gramata Publishing, hlm. 97)

• Hipotesis adalah pernyataan dari apa yang


dicari (diteliti) dan dipelajari serta dapat
diterima sementara sebagai sebagai suatu
kebenaran sebagaimana adanya, sesuai
fenomena yang ada dan sebagai panduan
untuk dalam verifikasi. (Moh. Nazir, Metode Penelitian,
hlm. 151)
• Hipotesis merupakan keterangan
sementara dari hubungan fenomena-
fenomena yang kompleks. Arikunto
menyebutkan bahwa hipotesis adalah
suatu jawaban yang bersifat sementara
terhadap permasalahan penelitian, sampai
terbukti melalui data yang terkumpul.
(Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,
Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010, hlm. 110)

• Hipotesis bermakna sebagai perumusan


sesuatu masalah yang dimaksudkan
sebagai pedoman dan petunjuk sementara
dalam penelitian guna mencari jawaban
yang sebenarnya. (Badan Penelitian dan Pengembangan
Departemen Dalam Negeri dan Otonomi Daerah, Metode
Penelitian Sosial (Terapan dan Kebijaksanaan), 2000, hlm.5)
Jenis Hipotesis
1. Hipotesis kerja, atau disebut dengan hipotesis alternatif,
disingkat Ha.
Hipotesis kerja menyatakan adanya hubungan antara variable
X dan Y, atau adanya perbedaan antara kelompok.
Contoh
a. Jika…….maka……
Contoh : Jika orang banyak makan, maka berat badannya
naik
b. Ada perbedaan antara…dan…..
Contoh : Ada perbedaan antara mahasiswa STID dan UIN
dalam berpakaian
c. Ada pengaruh/korelasi……terhadap…..
Contoh : Ada pengaruh game online terhadap akhlak remaja
(Suharsimi Arikunto, 112)
2. Hipotesis Nol (Null hypotheses) disingkat Ho.
Hipotesis nol sering juga disebut hipotesis statistik, karena
biasanya dipakai dalam penelitian yang bersifat statatistik,
yaitu diuji dengan perhitungan statistik.

Hipotesis Nol menyatakan tidak adanya perbedaan antara dua


variabel, atau tidak adanya pengaruh variable x terhadap
variabel Y.
Contoh
a. Tidak ada perbedaan antara…dan…..
Contoh : Tidak ada perbedaan antara mahasiswa STID dan
UIN dalam berpakaian
b. Tidak ada pengaruh/korelasi……terhadap…..
Contoh : Ada pengaruh game online terhadap akhlak remaja
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD, Bandung:
Alfabeta, 2009 hal. 68.
1. Hipotesis Deskriptif
• Hipotesis deskripsif dapat didefinisikan sebagai dugaan atau jawaban sementara
terhadap masalah deskriptif yang berhubungan dengan variabel tunggal/mandiri.
Contoh:
• Seorang peneliti ingin mengetahui apakah bakso hot jeletot cipayung mengandung
boraks atau tidak.
• Maka peneliti dapat membuat rumusan masalah seperti berikut: Apakah bakso hot
jeletot cipayung mengandung boraks?
• Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan adalah variabel tunggal yakni bakso
hot jeletot di cipayung , maka hipotesis yang digunakan adalah hipotesis deskriptif.
Ada dua pilihan hipotesis yang dapat dibuat oleh peneliti sesuai dengan dasar teori
yang ia gunakan, yakni:
Ha : Bakso Mercon cipayung mengandung boraks
Atau
H0 : Bakso mercon cipayung tidak mengandung boraks

Note :
Singkatan Ha kadang dipakai dengan H1 (Hipotesis Kerja)
2. Hipotesis Komparatif
• Hipotesis komparatif dapat didefinisikan sebagai dugaan atau jawaban sementara
terhadap rumusan masalah yang mempertanyakan perbandingan (komparasi) antara
dua variabel penelitian.
Contoh:
• Seorang peneliti hendak mengetahui bagaimana sikap loyal antara donator LAZNAS
Dewab Da’wah jika dibandingkan dengan sikap loyal donator LAZNAS
Muhammadiyah. Apakah donator memiliki tingkat loyalitas yang sama ataukah
berbeda.
• Maka peneliti dapat membuat rumusan masalah seperti berikut: Apakah donator
LAZNAS Dewan Da’wah dan LAZNAS Muhammadiyah memiliki tingkat loyalitas yang
sama?
• Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan adalah variabel jamak. Variabel
pertama adalah loyalitas donator LAZNAS Dewan Da’wah, sedangkan variabel kedua
adalah loyalitas donator LAZNAS Muhammadiyah. Karena rumusan masalah
mempertanyakan perihal perbandingan antara dua variabel, maka hipotesis yang
digunakan adalah hipotesis komparatif. Ada dua pilihan hipotesis yang dapat dibuat
oleh peneliti sesuai dengan dasar teori yang ia gunakan, yakni:
Ha: Donator LAZNAS Dewan Da’wah memiliki tingkat loyalitas yang sama
dengan donator LAZNAS Muhammadiyah
Atau
H0: Donator LAZNAS Dewan Da’wah memiliki tingkat loyalitas yang tidak sama
(Berbesa) dengan donator LAZNAS Muhammadiyah
3. Hipotesis Asosisatif
• Hipotesis asosiatif dapat didefinisikan sebagai dugaan/jawaban sementara terhadap
rumusan masalah yang mempertanyakan hubungan (asosiasi) antara dua variabel
penelitian.
Contoh:
• Seorang peneliti ingin mengetahui apakah sinetron berjudul “Anak Jalanan”
memengaruhi gaya remaja laki-laki dalam mengendarai motor.
• Maka peneliti dapat membuat rumusan masalah seperti berikut: Apakah sinetron
berjudul “Anak Jalanan” memengaruhi gaya remaja laki-laki dalam mengendarai
motor?
• Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan adalah variabel jamak. Variabel
pertama adalah sinetron berjudul “Anak Jalanan”, sedangkan variabel kedua adalah
gaya remaja laki-laki dalam mengendarai motor. Karena rumusan masalah
mempertanyakan perihal hubungan antara dua variabel, maka hipotesis yang
digunakan adalah hipotesis asosiatif. Ada dua pilihan hipotesis yang dapat dibuat
oleh peneliti sesuai dengan dasar teori yang ia gunakan, yakni:
Ha: Sinetron berjudul “Anak Jalanan” memengaruhi gaya remaja laki-laki
dalam mengendarai motor.
Atau
H0: Sinetron berjudul “Anak Jalanan” tidak memengaruhi gaya remaja laki-laki
dalam mengendarai motor.
Variabel Penelitian
VARIABEL PENELITIAN
1. Pengertian
segala sesuatu yang berbentuk apa saja
yang ditetapkan oleh peneliti untuk untuk
dipelajari sehingga diperoleh informasi
tentang hal tersebut,kemudian ditarik
kesimpulan.
2. Macam-macam variabel
a. variabel independen
b. variabel dependen
c. variabel moderator
d. variabel intervening
e. variabel kontrol
Variabel independent
adalah merupakan variabel yang mempengaruhi
atau yang menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel dependen (terikat)
Variabel dependen
merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena
adanya variabel bebas.

Variabel independen Variabel dependen


Variabel moderator
adalah variabel yang mempengaruhi hubungan
antara variabel independen dan variabel
dependen.

Variabel independen Variabel dependen

Variabel moderator
Variabel intervening
adalah variabel yang scr teoritis mempengaruhi
hubungan antara variabel independen dengan
dependen, tetapi tidak dapat diamati dan di
ukur.

Variabel independen Variabel intervening Variabel dependen

Variabel moderator
Variabel kontrol
adalah variabel yang dikendalikan atau di buat
konstan sehingga hubungan variabel
independen terhadap dependen tidak
dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti.

Variabel independen Variabel dependen

Variabel kontrol
PARADIGMA PENELITIAN

1. Paradigma sederhana
2. Paradigma sederhana berurutan
3. Paradigma ganda dengan dua variabel
independen
4. Paradigma ganda dengan tiga variabel
independen
5. Paradigma ganda dengan dua variabel
dependen
6. Paradigma ganda dengan dua variabel
independen dan dua variabel independen
7. Paradigma jalur
PARADIGMA PENELITIAN

1. Paradigma sederhana

X Y

2. Paradigma sederhana berurutan

X1 X2 X3 Y
PARADIGMA PENELITIAN

3. Paradigma Ganda Dgn 2 Var. Independen

X1
Y
X2

4. Paradigma Ganda Dgn 3 Var. Independen


X1

X2 Y

X3
PARADIGMA PENELITIAN
5. Paradigma ganda dgn 2 Var Dependen

Y1
X1
Y2

6. Paradigma ganda dgn 2 Var Independen dan


2 Dependen
X1 Y1

X2 Y2
PARADIGMA PENELITIAN

7. Paradigma sederhana

X1

X3 Y

X2

Anda mungkin juga menyukai